Oleh:
FERI ANDIKA
NIM. 144012018121
Oleh:
FERI ANDIKA
NIM. 144012018121
2
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Feri Andika
3
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Karya Tulis Ilmiah dengan
sebagai mana mestinya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, dan juga kepada keluarganya, para
sahabatnya, para umatnya termasuk kita semua didalamnya, Aamiin.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua Warko dan Ibu Fauziati yang selalu mendoakan
keberhasilan anaknya, selalu mencurahkan kasih dan sayangnya dan
menjadi motivator dalam menjalankan kehidupan sampai saat ini.
2. Dosen pembimbing ibu Ns.Rani Ardina,M.Kep dan ibu Nur Fadhilah M.Kes
serta penguji bapak Ns. Gunawan Irianto, M.Kes., Sp.Kom yang tidak
lelahnya membimbimbing dan memberikan ilmu dalam pembuatan KTI,
selalu memberikan semangat, memberikan motivasi, dan mengingatkan untuk
optimis maupun dalam doa untuk menyelesaikan studi dengan baik.
3. Bapak Ator Riyadi dan Bapak Safarotul Qoyim selaku pengasuhku serta Azji
Pangestu dan Gigih Restu Pamungkas sebagai Adikku, yang mendukung,
mendo’akan ku selama ini.
4. Sahabat-sahabatku Putut, Riche, Lelly dan Marcelia yang telah
memberikanku semangat dan selalu membantuku dalam kesulitan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
5. Teman-teman seperjuangan angkatan 23 DIII Keperawatan yang telah
menemani perjuanganku dari awal hingga akhir.
6. Almamater FKes Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang saya cintai.
7. Serta seluruh pihak yang sangat mendukung untuk penyelesaian tugas akhir
ini.
4
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
Kegagalan yang kamu lakukan hari ini merupakan langkah awal menuju
( Penulis )
5
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 144012018121
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
6
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DM TIPE II
DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN
PERIFER DI UPT PUSKESMAS REJOSARI TAHUN 2021
Karya Tulis Ilmiah oleh Feri Andika ini telah diperiksa dan dipertahankan
dihadapan TIM penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan Lulus
pada tanggal...............................
MENGESEHKAN
Nur Fadhilah,M.Kes
NBM : 927023
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Elmi Nuryati,M.Epid
NBM : 927024
7
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Warko dan Ibu Fauziati.
diberbagai kegiatan, antara lain sebagai Anggota Tapak Suci Umpri, sebagai
anggota UKM Futsal UMPRI dan sebagai Bendahara Umum di Ikatan Mahasiswa
8
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarohmattullohi wabarokattuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul "Asuhan Keperawatan
Lansia Yang Mengalami DM tipe II Dengan Masalah Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan Perifer Di UPT Puskesmas Rejosari Tahun 2021.
Oleh karena itu rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kami
ucapkan kepada :
1. Drs. Wanawir AM., MM.,M.Pd, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Nur Fadhilah, M.Kes., selaku Ketua Prodi D III Keperawatan dan
Pembimbing II.
4. Ns. Rani Ardina, M.Kep, selaku Pembimbing I.
5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
6. Bapak Warko dan Ibu Fauziati, selaku kedua orang tuaku yang selalu
mendukung pembuatan karya tulis ilmiah sampai ketahap ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini belum sempurna.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya dan profesi
keperawatan khususnya.
Wassallamu’alaikum warohmattullohi wabarokattuh
Pringsewu, Juni 2021
Feri Andika
9
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN PESETUJUAN PUBLIKASI................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
MOTTO........................................................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN/GAMBAR....................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii
ABSTRAK....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
10
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
lansia............................................................................................... 22
6. Proses Keperawatan Lansia............................................................. 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 82
B. Saran..................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
11
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
Halaman
12
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR BAGAN/GAMBAR
Halaman
13
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN
14
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DM TIPE II
DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN
PERIFER DI UPT PUSKESMAS REJOSARI TAHUN 2021
FERI ANDIKA
xvi + 84 Halaman + 8 Tabel +2 Bagan + 16 Lampiran
ABSTRAK
15
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
NURSING CARE FOR THE ELDERLY WHO EXPERIENCED TYPE II DM
WITH THE PROBLEM OF INEFFECTIVE PERFUSSION OF
PERIPHERAL NETWORKS AT UPT PUSKESMAS REJOSARI IN 2021
FERI ANDIKA
xvi + 84 Pages + 8 Tables + 2 Chart + 16 Attachment
ABSTRACT
This research is a case study study using 1 elderly participant aged more than 60
years with a medical diagnosis of type II diabetes mellitus who experienced
ineffective peripheral tissue perfusion. Participants were given the same
intervention, namely circulation care and physical exercise education (diabetic
foot exercise).
Based on the results of research that has been carried out for 4 days given
circulation care nursing actions and physical exercise education in the form of
diabetic foot gymnastics in the elderly, it can be concluded that there is an
increase in peripheral tissue perfusion which is indicated by smooth blood
circulation, the ABI value increases, the acral has started to improve in the
participants. who have diabetes mellitus with ineffective peripheral tissue
perfusion problems. And participants began to understand that with a daily
activity schedule in the form of diabetic foot exercises, it could reduce blood
sugar levels and increase peripheral tissue perfusion.
16
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup (UHH). Saat ini jumlah lansia mencapai lebih dari 629 juta jiwa, dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Peningkatan UHH
reaksi insulin oleh sel beta pankreas peningkatan produksi glukosa oleh otot
yang menurun sehingga glukosa banyak beredar dalam darah atau hiperglikemi
(Badriah.et al, 2014). DM juga merupakan penyakit kronis yang umum terjadi
Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2020 melaporkan 463 juta
1
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
penyandang diabetes mellitus tidak terdiagnosis. Ini menjadikan status diabetes
mendatang.
Dunia setelah India, China dan Amerika Serikat dengan perkiraan penderita
DM mencapi angka 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (Kemenkes, 2018).
meningkat dari 5,7 persen pada 2007 lalu menjadi 6,9 persen pada 2013
menjadi 8,5 persen pada 2015. Dan prevalensi diabetes mellitus di provinsi
Bandar Lampung sebesar 0,9% dan terendah berada di Lampung Utara sebesar
haus, Penurunan rasa lapar dan Penurunan berat badan, Keletihan dan Depresi,
Selain itu ada beberapa masalah keperawatan yang lazim muncul ada pasien
2
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
urine, Resiko Ketidakseimbangan elektrolit, Keletihan, dan Ketidakefektifan
rasa, atau kelemahan, pada kaki dan tangan, yang menjangkit sampai dengan
tangan untuk proteksi diri,Membatasi gerakan pada bagian kepala, leher dan
3
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
neuropati perifer.Sehingga masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi
monitor tekanan darah, nadi, suhu, monitor sianosis sentral dan perifer,
monitor warna kulit, suhu dan kelembaban) selama 3 hari untuk mengatasi
bahwa jumlah kunjungan lansia dengan DM mencapai 131 orang tahun 2018.
Meningkat 253 orang pada tahun 2019. Dari seluruh kasus yang ada, sebagian
besar pasien mengeluhkan adanya keluhan pada telapak kaki tepi, terasa
4
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegras. Namun belum
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
melakukan :
5
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a. Pengkajian Keperawatan Lansia Yang Mengalami DM Tipe II Dengan
D. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
6
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2.Manfaat Praktis
a. Perawat
perawat.
b. Bagi Puskesmas
Jaringan Perifer .
d. Bagi Masyarakat/Klien
7
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi
Menurut UU RI No. 4 tahun 1965 usia lanjut adalah mereka yang berusia
mei 1996 oleh Presiden RI, batas usia lanjut adalah 60 tahun.
Penggolongan lansia:
bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukan lah suatu
tubuh dalam menghadapi rangangan dari dalam dan luar tubuh yang
Lansia merupakan tahap akhir dalam kehidupan manusia. Pada tahap ini
penurunan dan fungsi organ tubuh. Proses menua adalah perubahan ynag
8
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
terkait waktu bersifat universal, progresif dan detrimental. Kemudian
c. Usia lanjut risiko tinggi: 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa
e. Usia lanjut tidak potensial: usia lanjut yang tidak berdaya mencari
kemampuan bersosialisasi.
1) lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta
9
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4. Masalah Kesehatan Pada Lansia
Masalah yang muncul pada lansia disebabkan oleh faktor internal atau
dalam tubuh individu itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari
(Fatimah, 2010)
b. Ketidakseimbangan Tubuh
didalam dirinya maupun karena faktor dari luar tubuh, seperti faktor
(Fatimah, 2010)
masalah yang sering muncul adalah bak disertai dengan buang air
besar atau sering disebut inkontinence alvi yaitu suatu keadaan feses
10
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
yang keluar tidak disadari karena ketidakmampuan mengendalikan
(Fatimah, 2010)
g. Impoten
h. Penuaan Kulit
(Fatimah, 2010)
11
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
i. Mudah Lelah
j. Gangguan Kardiovaskuler
(Untari I, 2018)
(Untari I, 2018)
12
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Konsep Penyakit Diabetes Mellitus
1. Definisi
(Tarwoto, 2016)
diri yang baik berupa lima pilar menejement diabetes yaitu melalui
13
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Etiologi
a. Keturunan
b. Imunologi
c. Lingkungan
d. Obesitas
e. Usia
(Nurarif , 2015)
3. Manifestasi Klinis
(Nurarif , 2015)
14
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
disebut diabetes mellitus tipe 1 dan Non-Insulin-Dependent Diabetes
Tipe I: IDDM : Destruksi sel beta pulau langerhans Sebelumnya pernah memiliki
akibat proses autoimun kelainan toleransi glukosa
Tipe II: NIDDM: kegagalan reaktif sel beta dan Berpotensi kelainan glukosa
resistensi urin. Retensi urin: menurunnya (memiliki riwayat keluarga
kemampuan urin untuk merangsang pengambilan yang menderita diabetes
glukosa oleh jaringan perifer atau untuk mellitus)
menghambat produksi glukosa dihati
(Nurarif, 2015)
5. Patofisiologi
a. Hiperglikemia
energi (glikogen), yang apabila masih ada sisa maka akan di simpan di
dalam sel hati dan sel otot sebagai massa sel otot, untuk dipergunakan
b. Hiperosmolaritas
15
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
melalui urin (glukosaria). Dan menyebabkan partisipan dengan
c. Starvasi seluler
Kondisi kelaparan karena glukosa sulit masuk kedalam sel walau ada
mungkin juga akan menggunakan asam lemak bebas (keton) dan akan
(Aini N, 2016)
6. Pemeriksan Penunjang
Tabel 2.2
Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dan Puasa Dengan Metode
Enzimatik
16
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah DM Belum pasti DM
puasa
(Nurarif,2015)
200 mg/dl)
d. Tes saring:
1) Gdp, gds
17
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
g. Tes untuk mendeteksi komplikasi
1) Mikroalbinuria: urin
(Aini N, 2016)
7. Penatalaksanaan
ketotik (HONK)
perancanaan makan
(Aini N, 2016)
18
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
8. Pathway
Faktor Genetik,
Inveksi virus,
Pengrusakan imunologik Gula dalam darah
Kerusakan Keseimbangan
tidak dapat dibawa
sel Beta produksi insulin masuk dalam sel
Syok hiperglikemik
Vikositas darah meningkat
(Nurarif ,2015)
19
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
C. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Lansia
A. Pengertian
berusia lebih dari 60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit
dan pencegahan.
usila.
keperawatan
20
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
5. Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya promotif,
C. Sasaran
Sasaran asuhan keperawatan pada lansia adalah klien usia lanjut yang
Asuhan Keperawatan
1. Hubungan timbal balik antara aspek fisik dan psikososial dari lansia.
status fungsional.
tidak spesifik.
21
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
E. Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Menjalin Hubungan
Dengan Lansia
a. Siapkan space (area) yang adekuat. Contoh: klien di kursi roda. Suasana
d. Tempatkan pada posisi yang nyaman bila berganti posisi atau tanyakan
h. Sabar, rileks dan tidak terburu-buru. Beri klien waktu untuk menjawab
pertanyaan.
sehabis makan.
22
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Mencatat data harus seizin klien
3. Klien
a. Hereditas.
b. Nutrisi.
c. Status Kesehatan.
d. Pengalaman hidup.
e. Lingkungan.
f. Stress.
1. Pengkajian
23
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Status kesehatan pada usia lanjut dikaji secara komprehensif, akurat dan
2. Diagnosis Keperawatan
24
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Perawat menggunakan hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis
Isolasi sosial menarik diri; Harga diri rendah, Cemas, Reaksi berduka,
3. Rencana Keperawatan
25
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Tentukan prioritas. Klien mungkin sudah puas dengan kon disinya,
4. Tindakan Keperawatan
26
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
f. Memberikan perawatan pernafasan dengan cara bersihkan hidung,
makan porsi kecil tapi sering, beri makan yang menarik dan dalam
cukup cairan, banyak makan sayur dan buah, berikan makanan yang
jam, observasi jumlah urine pada waktu mau tidur. Untuk seksualitas,
27
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
fasilitasi pembicaraan, sentuhan pada tangan untuk memelihara rasa
kamar dan lantai tidak berantakan dan licin, cukup penerangan, bantu
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
2) Keluhan utama
28
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Riwayat penyakit sekarang merupakan serangkaian wawancara
aman, pola personal hygiene, pola istirahat tidur, pola aktivitas dan
b. Pemeriksaan Fisik
vital sign
29
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2) Mini Nutrition Assessment (MNA)
ukur yang digunakan untuk menskrining status gizi pada lansia. Hal
jatuh.
30
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pasien yang meliputi lima bagian pokok yaitu: 1. Atensi 2. Bahasa
usia lanjut.
Indeks
Indeks
31
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam hal 1) makan, 2)
berpakaian
2. Diagnosa Keperawatan
mellitus)
dan poliuri
32
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tinggi, kesejahteraan dan kualitas hidup dapat tercapai, demikian juga
Tabel 2.3
33
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RDA (recommended 10. Berikan informasi
daily allowance) tentang kebutuhan
20. Cepat kenyang setelah nutrisi
makan 11. Kaji kemampuan
21. Sariawan rongga mulut pasien untuk
22. Steatorea mendapatkan nutrisi
23. Kelemahan otot yang dibutuhkan
pengunyah Monitor Nutrisi:
24. Kelemahan otot untuk 1. BB pasien dalam
menelan batas normal
Faktor- faktor yang 2. Monitor adanya
berhubungan: penurunan berat
1. Faktor biologis badan
2. Faktor ekonomi 3. Monitor tipe dan
3. Ketidakmampuan jumlah aktivitas yang
mengabsorbsi nutrient biasa dilakukan
4. Ketidakmampuan untuk 4. Monitor interaksi
mencerna makanan anak atau orangtua
5. Ketidakmampuan menelan selama makan
makanan 5. Monitor lingkungan
6. Faktor psikologis selama makan
6. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
7. Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb dan
kadar Ht
12. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
13. Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
14. Monitor kalori dan
intake nutrisi
15. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papilla lidah dan
cavitas oral
16. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
2 Resiko Infeksi NOC NIC
34
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Definisi: Mengalami Setelah dilakukan Kontrol infeksi
peningkatan resiko terserang tindakan keperawatan 1. Bersihkan
organisme patogenik diharapkan status imun lingkungan setelah
Faktor-faktor resiko: dan resiko kontrol dapat dipakai pasien lain
Penyakit kronis Diabetes diatasi dengan kriteria 2. Pertahankan teknik
melitus hasil: isolasi
Obesitas 3. Batasi pengunjung
Pengetahuan yang tidak cukup 1. Klien bebas dari tanda bila perlu
untuk menghindari pemanjanan dan gejala infeksi 4. Instruksikan pada
patogen 2. Mendeskripsikan pengunjung untuk
Pertahanan tubuh primer yang proses penularan mencuci tangan saat
tidak adekuat penyakit, factor yang berkunjung dan
- Gangguan peritalsis mempengaruhi setelah berkunjung
- Kerusakan integritas kulit penularan serta meninggalkan pasien
(pemasangan kateter penatalaksanaannya Gunakan sabun
intravena, prosedur invasif) 3. Menunjukkan antimikrobia untuk
- Perubahan sekresi pH kemampuan untuk cuci tangan
- Penurunan kerja siliaris mencegah timbulnya 5. Cuci tangan setiap
- Pecah ketuban dini infeksi sebelum dan sesudah
- Pecah ketuban lama 4. Jumlah leukosit dalam tindakan
- Merokok batas normal keperawatan
- Stasis cairan tubuh Trauma 5. Menunjukkan perilaku Gunakan baju,
jaringan (mis.,trauma hidup sehat sarung tangan
destruksi jaringan) sebagai alat
Ketidak adekuatan pertahanan pelindung
sekunder 6. Pertahankan
- Penurunan hemoglobin lingkungan aseptik
- Imunosupresi (mis.,imunitas selama pemasangan
didapat tidak adekuat, agen alat
farmaseutikal termasuk 7. Ganti letak IV perifer
monoklonal, dan line central dan
imunomudulator) dressing sesuai
- imunosupresan, steroid, dengan petunjuk
antibodi umum
- Supresi respon inflamasi 8. Gunakan kateter
Vaksinasi tidak adekuat intermiten untuk
Pemajanan terhadap patogen menurunkan infeksi
lingkungan meningkat kandung kencing
Wabah 9. Tingktkan intake
Prosedur invasif nutrisi
Malnutris 10. Berikan terapi
antibiotik bila perlu
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
11. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
12. Monitor hitung
granulosit, WBC
Monitor kerentanan
terhadap infeksi
13. Batasi pengunjung
14. Sering pengunjung
terhadap penyakit
35
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menular
15. Partahankan teknik
aspesis pada
pasienyang beresiko
16. Pertahankan teknik
isolasi k/p
17. Berikan perawatan
kuliat pada area
epidema
18. inspeksi kulit
danmembran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
19. Inspeksi kondisi luka
/ insisi bedah
20. Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan
cairan
21. Dorong istirahat
22. instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
resep
23. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda gejala
infeksi
24. Ajarkan cara
menghindari infeksi
25. Laporkan kecurigaan
infeksi
26. Laporkan kultur
positif
3 Retensi urine NOC NIC
Definisi: Pengosongan Setelah dilakukan Perawatan Retensi Urin
kandung kemih tidak komplit tindakan keperawatan
Batasan karakteristik diharapkan eliminasi urin 1. Monitor intake dan
Tidak ada haluaran urine dapat normal dengan output
Distensi kandung kemuh kriteria hasil : 2. Monitor penggunaan
Disuria obat antikolionergik
Sering berkemih 1. Kandung kemih 3. Monitor derajat
kosong secara penuh distensi bladder
Inkontinensia aliran
2. Tidak ada residu urin 4. Instruksikan pada
berlebih
>100-200 cc pasien dan keluarga
Residu urine
3. Bebas dari ISK untuk mencatat
Sensasi kandung kemih
4. Tidak ada spasme output urine
penuh
bladder 5. Sediakan privacy
Berkemih sedikit 5. Balance cairan untuk eliminasi
seimbang 6. Stimulasi refleks
Factor yang berhubungan
bladder dengan
Sumbatan
kompres dingin pada
Tekanan ureter tinggi. abdomen
Inhibisi arkus reflex 7. Katerisasi jika perlu
Sfingter kuat Monitor tanda dan
gejala ISK (panas,
36
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
8. hematuria, perubahan
bau dankonsistensi
urine)
Manajemen eliminasi
urin
4 Ketidakefektifan perfusi NOC NIC
jaringan perifer Setelah dilakukan Manajemen sensasi
Definisi Penurunan sirkulasi tindakan keperawatan perifer
darah ke perifer yang dapat diharapkan status sirkulasi
mengganggu kesehatan dapat normal dengan 1. Monitor adanya
kriteria hasil : daerah tertentu yang
Batasan Karakteristik: Mendemonstrasikan hanya peka terhadap
Tidak ada nadi status sirkulasi yang panas/dingin/tajam/tu
Perubahan fungsi motorik ditandai dengan : mpul
2. Monitor adanya
Perubahan karakteristik
Tekanan systole dan paretese
kulit (warna, elastisitas,
diastole dalam 3. Instruksikan keluarga
rambut, kelembapan,
rentang yang untuk mengobservasi
kuku, sensasi, suhu) •
diharapkan Tidak ada kulit jika ada Isi atau
Indek ankle-brakhial <0,90
ortostatik hipertensi laserasi
Perubahan tekanan darah
Tidak ada tanda 4. Gunakan sarung
diekstremita
tanda peningkatan tangan untuk proteksi
Waktu pengisian kapiler >3
tekanan intrakranial 5. Batasi gerakan pada
detik
(tidak lebih dari 15 kepala, leher dan
Klaudikasi mmHg) punggung
Warna tidak kembali Mendemonstrasikan 6. Monitor kemampuan
ketungkai saat tungkai kemampuan kognitif BAB
diturunkan yang ditandai dengan: 7. Kolaborasi
Kelambatan penyembuhan pemberian analgetik
luka perifer Berkomunikasi 8. Monitor adanya
Penurunan nadi dengan jelas dan tromboplebitis
Edema sesuai dengan 9. Diskusikan mengenai
Nyeri ekstremitas kemampuan penyebab perubahan
Bruit femoral Menunjukkan sensasi
Pemendekan jarak total perhatian,
yang ditempuh dalam uji konsentrasi dan
berjalan 6 menit orientasi
Pemendekan jarak bebas Memproses
nyeri yang ditempuh dalam informasi
uji berjalan 6 menit • Membuat keputusan
Perestesia dengan benar
Menunjukkan fungsi
Warna kulit pucat saat
sensori motori cranial
elevasi
yang utuh: tingkat
Faktor yang Berhubungan: kesadaran membaik,
Kurang pengetahuan tidak ada gerakan
tentang faktor pemberat gerakan involunter
(mis.,merokok, gaya hidup
monoton, trauma, obesitas,
37
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
asupan garam, imobilitas)
Kurang pengetahuan
tentang proses penyakit
(mis.,diabetes,
hiperlipidemia)
Diabetes melitus
Hipertensi
Gaya hidup monoton
Merokok
38
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3(sedang) ke 4 (cukup rutin.
menurun)) 3. Anjurkan
9. Pengisian kapiler mengecek air mandi
membaik. (dari untuk menghindari
3(sedang) ke 4 (cukup kulit terbakar.
membaik)) 4. Anjurkan
10. Turgor kulit melakukan perawatan
membaik. (dari kulit yang tepat (mis.
3(sedang) ke 4 (cukup Melembabkan kulit
membaik)) kering pada kaki).
5. Informasikan tanda
Mobilitas fisik dan gejala darurat
yang harus dilaporkan
1.Pergerakan ekstremitas (mis. Rasa sakit yang
meningkat. (dari tidak hilang saat
3(sedang) ke 4 (cukup istirahat, luka tidak
meningkat )) sembuh, hilangnya
2.Nyeri ekstremitas
menurun. (dari 3(sedang) Edukasi Latihan
ke 4 (cukup menurun )) Fisik
Observasi
1. Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima informasi.
Terapeutik
1. Sediakan materi
dan media pendidikan
kesehatan.
2. Jadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan.
3. Berikan
kesempatan untuk
bertanya.
Edukasi
1. Jelaskan manfaat
kesehatan dan efek
fisiologis olahraga.
2.Jelaskan jenis
latihan yang sesuai
dengan kondisi
kesehatan.
3. Jelaskan berapa kali
dilakukan senam kaki,
berapa lama waktunya
dan berapa kali
latihan yang
39
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dilakukan dalam
program pelatihan
senam kaki yang
diinginkan.
4. Ajarkan latihan
pemanasan dan
pendinginan yang
tepat.
5. Ajarkan teknik
pernapasan yang tepat
untuk
memaksimalkan
penyerapan oksigen
selama latihan fisik.
40
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
buah, buah segar)
13. Kolaborasi dokter
jika tanda cairan
berlebih muncul
meburuk
14. Atur kemungkinan
tranfusi
15. Persiapan untuk
tranfusi
Manajemen
Hipovolemia
4. Implementasi/Tindakan Keperawatan
41
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pasien. Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang
sudah disetujui, dengan teknik yang cermat dan efisien pada situasi yang tepat
dilakukan dan bagaimana respon dari pasien (Bararah & Jauhar, 2013).
5. Evaluasi Keperawatan
dalam perencanaan dan kritetia hasil evaluasi yang telah diharapkan dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
42
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Studi kasus merupakan rancangan yang mencakup pengkajian suatu unit
jumlah variabel yang diteliti sangat luas. Oleh karena itu, sangat penting untuk
(Nursalam, 2013)
2021
B. Batasan Istilah
Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
(Setiadi, 2013)
43
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
efektifan perfusi kapiler yang dapat mengganggu Pemeriksaan fisik
jaringan perifer metabolisme tubuh.
(SDKI PPNI Gejala dan tanda mayor : nadi perifer
2016) menurun, akral teraba dingin, warna kulit
pucat dan tugor kulit menurun
Gejala dan tanda minor : parastesia,
edena, penyembuhan luka lambat dan
indeks angkle brachial <0,90
C. Partisipan
Partisipan yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah 1 klien
Kriteria Partisipan :
E. Instrumen Penelitian
F. Pengumpulan Data
44
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Pada metode ini peneliti melakukan observasi tekait data data yang
ujung kaki dalam rangka memvalidasi data keluhan yang muncul pada
pasien.
masalah.
G. Analisis data
45
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fisik, selanjutnya
pembahasan.
1.Pengumpulan data
2.Mereduksi data
3.Penyajian data
data menggunakan table dan teks naratif. Dalam hal ini kerahasiaan
4. Kesimpulan
46
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan dan
evaluasi.
H. Etik Penelitian
1. Informed consent
menerima.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
keadaan pasien dan pasien itu sendiri. Adapun beberapa kelompok data
47
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Penelitian mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera,
5. Justice (keadilan)
48
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pengucapan kata-kata hiburan merupakan contoh berbagai hal yang
7. Veracity (kejujuran)
tentang segala informasi yang di tanyakan oleh klien atau yang tidak
BAB IV
49
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
A. Gambaran Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
50
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Penelitian ini telah dilakukan pada Tn.S wilayah kerja Puskesmas Rejosari
bawah ini :
A. PENGKAJIAN
1. A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl.Sumber waras no.412 Rejosari
Pringsewu
B. RIWAYAT KELUARGA
51
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-Laki Meniggal
: Perempuan Meninggal
: Garis Keturunan
: Garis Perkawinan
: Garis Tinggl Serumah
: Pasien
sehari-harrinya.
52
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dalam rumah, kedaan kamar mandi tidak licin dan tidak berlumut,
Sumber air partisipan berasal dari sumber air sumur gali milik sendiri
4. RIWAYAT KESEHATAN
a. Status kesehatan saat ini
Pada saat dilakukkan pengkajian partisipan mengatakan mengeluh
badan kadang terasa lemas, kaki seperti menebal, dingin pada
daerah kaki, serta kesemutan dan keluhan dirasakan berkurang
saat beristirahat, keluhan dirasakan diseluruh tubuh, dan keluhan
dirasakan setelah beraktivitas.upaya mengatasi adalah minum obat
medis dari dokter sp penyakit dalam saat berobat ke RS dan
Puskesmas Rejosari.dan adapun obat tradisional yang digunakan
adalah minuman bunga sri kemuning
b. Riwayat kesehatan yang lalu.
Partisipan mengatakan mengalami diabetes melitus sejak 1 tahun
53
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
gula darah puasa 180 mg/dl. Adapun penyakit yang pernah di
c. POLA KEBIASAAN
1. Makan dan minum/nutrisi
Partisipan makan 3 kali sehari, tidak ada masalah nafsu makan,
BB: 60 kg
TB: 156 cm
IMT: 24,6
d. Eliminasi
1. BAK
54
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. BAB
konsistensi feses lunak, warna dan bau khas feses, tidak ada
3. Toileting
keadaan
5. Aktifitas
55
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
mandiri tanpa bantuan. Partisipan mengatakan kerap mengisi
ketergantungan obat.
8. Konsep diri
dirinya lemah
56
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Partisipan mengatakan dirinya sebagai laki-laki dan
10. Seksualitas
57
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Partisipan mengatakan hasrat seksualnya sudah menurun,
e. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
a) Suhu : 36,2 c
b) Nadi : 78 x/m
c) Respirasi : 20 x/m
58
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Table 4.1
Pemeriksaan Fisik dan Observasi
59
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dan kering.
Data Fokus
Data Subjektif :
60
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
- Tn.S mengatakan mengeluh badan kadang terasa lemas, kaki seperti
menebal, dingin pada daerah kaki, serta kesemutan
- Tn.S merasakan berat pada tengkuk akibat dari kenaikan kadar gula darah
yang dialami.
- Tn.S mengatakan mengalami diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu.
- Tn.S mengatakan gula darah sewaktu 328 mg/dl dan gula darah puasa 180
mg/dl.
- Tn.S mengatakan tensi nya pernah mencapai 160/80 mmHg
- Saat istirahat malam Tn.S mengatakan kerap terbangun karena ingin BAK.
- Tn.S mengatakan hasrat seksualnya sudah menurun,
- Tn.S merasakan berat pada tengkuk akibat dari kenaikan kadar gula darah
yang dialami.
- Tn.S mengatakan lemas dan seperti kesemutan pada ekstremitas bawah.
- Tn.S mengeluh kadang-kadang sekresi tidak lancar.
Data Objektif
- Keadaan umum : Composmentis
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,2 0C
- GDP : 328 mg/dl
- BB : 60 kg
- TB : 156 cm
- IMT : 24.6
- ABI : 0,88
B. ANALISA DATA
Tabel 4.2
61
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS : Ketidakefektifan kurang terpapar informasi
yang lalu.
serta kesemutan
ekstremitas bawah.
DO:
- Suhu :36,2 0C
- GDP:328 mg/dl
- BB:60 kg
- TB:156 cm
62
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d kurang terpapar informasi tentang proses penyakit/ Kurang aktivitas fisik
D. INTERVENSI
Hari/ Perencanaan
Dx. Kep Tujuan Intervensi
Tgl
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d. kurang Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi
terpapar informasi tentang proses penyakit/ Kurang keperawatan diharapkan Observasi
perfusi perifer meningkat 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi
aktivitas fisik d.d. Pengisian kapiler >3 detik,Nadi
dengan kriteria hasil : perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
perifer menurun atau tidak teraba, Akral teraba dingin, suhu, ankle-brachialindex).
Warna kulit pucat, Turgor kulit menurun, Parastesia, 1. Denyut nadi perifer 2. Identifikasi faktor risiko gangguan
meningkat.(dari sirkulasi (mis. Diabetes Melitus Tipe II,
Nyeri ekstremitas (klaudikasiintermiten), Edema,
3(sedang) ke 4 (cukup perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
Penyembuhan luka lambat, Indeks ankle-brachial<0,90 meningkat )) kolesterol tinggi).
2. Kecepatan 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri/
penyembuhan luka kesemutan, atau bengkak pada ekstremitas.
meningkat. .(dari Terapeutik
3(sedang) ke 4 (cukup 1. Hindari pengukuran tekanan darah pada
meningkat )) ekstremitas dengan keterbatasan perfusi.
3. Warna kulit pucat 2. Hindari penekanan dan pemasangan
menurun. .(dari tourniquet pada area yang cedera.
3(sedang) ke 4 (cukup 3. Lakukan perawatan kaki dan kuku.
menurun)) 4. Lakukan hidrasi.
4. Edema perifer Edukasi
menurun. (dari 1. Anjurkan berhenti merokok.
64
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3(sedang) ke 4 (cukup 2. Anjurkan olahraga rutin.
menurun)) 3. Anjurkan mengecek air mandi untuk
5. Nyeri ekstremitas menghindari kulit terbakar.
menurun. (dari 4. Anjurkan melakukan perawatan kulit
3(sedang) ke 4 (cukup yang tepat (mis. Melembabkan kulit kering
menurun)) pada kaki).
6. Parastesia menurun. 5. Informasikan tanda dan gejala darurat
(dari 3(sedang) ke 4 yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit
(cukup menurun)) yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
7. Kelemahan otot sembuh, hilangnya
menurun. (dari Edukasi Latihan Fisik
3(sedang) ke 4 (cukup Observasi
menurun)) 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
8. Bruit femoralis menerima informasi.
menurun. (dari Terapeutik
3(sedang) ke 4 (cukup 1. Sediakan materi dan media pendidikan
menurun)) kesehatan.
9. Pengisian kapiler 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
membaik. (dari kesepakatan.
3(sedang) ke 4 (cukup 3. Berikan kesempatan untuk bertanya.
membaik)) Edukasi
10. Turgor kulit membaik. 1. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek
(dari 3(sedang) ke 4 fisiologis olahraga.
(cukup membaik)) 2.Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan
kondisi kesehatan.
Mobilitas fisik 3. Jelaskan berapa kali dilakukan senam
kaki, berapa lama waktunya dan berapa
1.Pergerakan ekstremitas kali latihan yang dilakukan dalam program
meningkat. (dari 3(sedang) pelatihan senam kaki yang diinginkan.
ke 4 (cukup meningkat )) 4. Ajarkan latihan pemanasan dan
65
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2.Nyeri ekstremitas pendinginan yang tepat.
menurun. (dari 3(sedang) 5. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat
ke 4 (cukup menurun )) untuk memaksimalkan penyerapan oksigen
selama latihan fisik.
66
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Melitus Tipe II,
perokok, orang tua,
hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi).
6. Memonitor panas,
kemerahan, nyeri/
kesemutan, atau
bengkak pada
ekstremitas.
7. Mengkaji pengetahuan
Orang tua tentang DM
yang Yang dialami
pasien
8. Memberikan
kesempatan pasien
untuk
Mengekspresikan
Perasaaanya dan
bertanya.
9. Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan.
2 Senin, D.0009 1. Memeriksa sirkulasi S :Tn.S mengatakan mengatakan kaki
28 Juni 2021 09.00-11.15 WIB perifer (mis. Nadi nya tebal,seperti kesemutan,dan rasanya
perifer, edema, dingin.Tn.S mengatakan paham dengan
pengisian kapiler, materi yang disampaikan.Tn.S
warna, suhu, ankle- mengatakan kegiatan apa yang dapat
brachialindex dilakukanu untuk menurunkan kadar
Nilai ABI : 120/140 = gula dalam darah ?
0,85
N :84 x/m O : Tn.S mampu menjawab pertanyaan
R : 20 x/m dengan tepat.Tn.S tertarik dengan
TD : 140/80 mmHg informasi yang diberikan.Tn.S tampak
S :36,2 c lebih semangat dari hari sebelumnya.
67
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Menyediakan materi
dan media pendidikan A : Masalah Belum Teratai
kesehatan.
3. Memberikan P : Lanjutkan Intervensi
bimbingan dengan
ilustrasi menggunakan
leaflet
4. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
5. Memonitor panas,
kemerahan, nyeri/
kesemutan, atau
bengkak pada
ekstremitas.
6. Mengukur GDS
Hasil 274 mg/dl
7. Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan.
3 Rabu, D.0009 1. Memeriksa sirkulasi S :Tn.S mengatakan mengatakan kaki
30 Juni 2021 08.00-10.15 WIB perifer (mis. Nadi nya tebal,seperti kesemutan sudah
perifer, edema, berkurang,namun masih terasa.Tn.S
pengisian kapiler, mengatakan Sudah menghindari
warna, suhu, ankle- makanan manis.
brachialindex
Nilai ABI : 120/140 = O : Tn.S Mampu menjawab pertanyaan
0,85 terkait materi yang dijelaskan.Tn.S
N :78 x/m tampak ngantuk dan lemas
R : 20 x/m
TD : 140/80 mmHg A : Masalah Teratasi Sebagian
S :36,7 c
2. Memberikan P : Lanjutkan Intervensi
kesempatan untuk
68
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
bertanya.
3. Menjelaskan manfaat
kesehatan dan efek
fisiologis olahraga.
4. Menjelaskan jenis
latihan yang sesuai
dengan kondisi
kesehatan.
5. Melakukan perawatan
kaki dan kuku.
4 Jum’at D.0009 1. Memeriksa sirkulasi S :Tn.S mengatakan mengatakan kaki
2 Juli 2021 09.00-11.0 WIB perifer (mis. Nadi nya tebal,seperti kesemutan sudah
perifer, edema, berkurang saat senam. Tn.S mengatakan
pengisian kapiler, Ototnya tertarik saat senam tadi dan
warna, suhu, ankle- sangat terasa efeknya.
brachialindex
Nilai ABI : 115/130 = O : Tn.S Mampu mengikuti senam
0,88 dengan benar dan semangat .Tn.S
N :78 x/m tampak berkeringat.
R : 20 x/m
TD : 130/80 mmHg A : Masalah Teratasi
S :36,5 c
2. Mengukur GDS P : Lanjutkan Intervensi
Hasil 234 mg/dl
sebelum senam dan
227 mmg/dl setelah
senam
3. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
4. Menjelaskan berapa
kali dilakukan senam
kaki, berapa lama
waktunya dan berapa
69
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kali latihan yang
dilakukan dalam
program pelatihan
senam kaki yang
diinginkan.
5. Mengajarkan latihan
pemanasan dan
pendinginan yang
tepat.serta senam kaki
diabetik
6. Mengajarkan teknik
pernapasan yang tepat
untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen
selama latihan fisik.
7. Menganjurkan
olahraga rutin setiap
hari
Senin, D.0009 1. Melakukan vital sign S: Tn.S dapat menjelaskan kembali apa
4 5 juli 2021 18.30-20.15 WIB S:36,2 C yang sudah dijelaskan perawat.Tn.S
N: 80x/menit mengatakan sudah mellakukan senam
RR: 20x/menit kaki setiap hari saat waktu senggang.
TD : 130/80 Tn.S engatakan Rasa kesemutan dan
GDS : 168 mg/dl Dingin di kaki sudah berkurang
2. Memberikan sebagian.
kesempatan pasien O: Tn.S terlihat dapat menjawab
untuk mengulangi isi pertanyaan yang diajukan perawat
pendidikan kesehatan seperti pengertian,tanda gejala dan cara
tentang penyakit mencegah terjadinya komplikasi dari
3. Memberikan pujian penyakitnya
pasien karena mampu Tn.S tampak lebih semangat.
Menjawab dengan baik Hasil GDS 168/80 mg/dl
70
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dan benar Hasil Pengukuran ABI 140/130 :1.07
4. Mengajarkan tentang Tn.S mampu mengulangi cucu tangan 6
PHBS (cuci tangan 6 langkah dengan sabun
langkah dengan sabun)
5. Mengevaluasi Kegiatan A: Masalah teratasi sebagian
dari awal hingga akhir
P:Intervensi dihentikan
71
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
C. Pembahasan
Pada BAB ini penulis melakukan pembahasan mengenai kesenjangan yang ada
diantara teori dan kenyataan dalam kasus pada pasien dengan masalah
membandingkan antara Konsep teori pada BAB II dan tinjauan kasus pada
BAB IV.
1. Pengkajian
kg,tinggi badan 156 cm sehingga IMT 24,6 sedangkan suhu tubuh 36,2
72
Pernapasan 20 x/menit, Suhu 36,2 0C, GDP 328 mg/dl, BB 60 kg, TB 156
Secara teori bahwa pasien yang mengalami DM Tipe II terdapat tanda dan
gejala yaitu Polifagia (keinginan untuk makan terus- menerus atau cepat
merasa lapar), Poliuria (produksi urine berlebih, yaitu lebih dari 2,5 liter
tanpa sebab yang jelas, Lemah, Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung jari
kaki atau tangan), Gatal pada kulit, Penglihatan mata kabur (Nurarif,
2015).Pada klien tidak muncul gejala gatal pada kulit dan penglihatan
Menurut Untari (2018) Gatal dan infeksi jamur pada kulit disebabkan oleh
kelebihan gula dalam darah dan urin. Hal in terjadi karena gula dalam
menyebabkan infeksi. Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang
hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak dan menjadi
tanda awal diabetes.Selain itu kelebihan gula dalam darah bisa merusak
kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata serta
datang dan pergi. Jika hal ini didiamkan saja, kerusakan pada pembuluh
permanen
73
Pada kasus klien mengalami masalah perfusi jaringan perifer, hal ini
kelompok yang di kategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
akibat penurunan dari fungsi organ tubuh salah satunya pankreas.Hal ini
Berdasarkan teori dan fakta yang ada dapat disimpulkan bahwa perfusi
2. Diagnosa Keperawatan
74
aktual.Adapun diagnosa keperawatan yang ditegakkan dalam kasus adalah
0,88 dan Tn.S belum begitu tahu mengenai pengertian,tanda dan gejala
dengan teori bahwa Perfusi perifer tidak efektif pada Diabetes Melitus
Tipe II merupakan penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat
menganggu metabolisme tubuh (T. PPNI, 2016). Hal ini bisa terjadi
darah karena pembuluh darah semakin menyempit (Wijaya & Putri, 2013).
Diagnosa yang ditegakkan oleh peneliti telah sesuai dengan teori pada
75
dingin pada daerah kaki, serta kesemutan lalu Tn.S mengatakan gula darah
sewaktu 328 mg/dl dan gula darah puasa 180 mg/dl dan Tn.S mengatakan
didukung dengan data Obyektif : Nadi :78 x/menit, GDP:328 mg/dl, nilai
ABI : 0,88 .Hal ini sesuai denga Tanda dan gejala mayor dan minor dari
3. Intervensi Keperawatan
1.Perawatan Sirkulasi
Observasi
1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna, suhu, ankle-brachialindex).
2. Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes Melitus Tipe
II, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi).
3. Monitor panas, kemerahan, nyeri/ kesemutan, atau bengkak pada
ekstremitas.
76
Terapeutik
1.Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
2. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera.
3. Lakukan perawatan kaki dan kuku.
4. Lakukan hidrasi.
Edukasi
1. Anjurkan berhenti merokok.
2. Anjurkan olahraga rutin.
3. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar.
4. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan
kulit kering pada kaki).
5. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya
2. Edukasi Latihan Fisik
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
3. Berikan kesempatan untuk bertanya.
Edukasi
1.Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga.
2.Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
3.Jelaskan berapa kali dilakukan senam kaki, berapa lama waktunya dan
berapa kali latihan yang dilakukan dalam program pelatihan senam kaki
yang diinginkan.
4.Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat.
5.Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik.
77
Sejalan dengan penelitian penelitian Dwi (2019) dengan judul “penerapan
senam kaki diabetik pada pasien diabetes mellitus dengan perfusi perifer
tidak efektif di rumah sakit aisyah kota lubuklinggau tahun 2019” terhadap
apabila tidak ditangani dengan baik atau jika tidak diperhatikan dalam
terhadap kualitas hidup penderita. Selain itu penyakit diabetes melitus ini
78
Perencanaan keperawatan adalah sebuah strategi perawat untuk membantu
bahwa intervensi yang dibuat pada kasus telah sesuai dengan tujuan yang
menerus oleh klien dan keluarga nya. Oleh karena itu pada saat membuat
4. Implementasi Keperawatan
79
aktivitas fisik berupa senam kaki diabetik diajarkan dengan leaflet dan
Media ini memiliki kunggulan yang berisi kalimat singkat ,padta dan
suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian
latihan fisik berupa senam kaki diabetik dan mengajarkan strategi yang
80
yang dibuat, dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah,
5. Evaluasi
dengan baik dan benar. Pada kasus peneliti telah melakukan evaluasi
81
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
sehingga IMT 24,6 sedangkan suhu tubuh 36,2 C,beberapa gejala dan
2. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian yang telah dilakukan maka diagnosa yang muncul pada
82
3. Intervensi Keperawatan
senam kaki diabetik pada lansia selama 4 hari di Jl.Sumber waras no.412
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
berupa senam kaki diabetik pada lansia selama 4 hari di Jl.Sumber waras
83
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Institusi
jaringan perifer.
3. Bagi Masyarakat
84
INFORMED CONSENT
85
(Lembar Persetujuan Menjadi Subyek Penelitian)
Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan atau ancaman dari
pihak manapun.
Feri Andika ( Tn S )
144012018121
86
1. Mini Nutrition Assessment (MNA)
Mini Nutritional Assessment (MNA) dilakukan dengan pengukuran
Antropometri, meliputi:
1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = Berat badan (kg) / Tinggi badan (m)2
Kategori :
a. Kurang jika IMT < 18,5
b. Normal jika IMT 18,5-25,0
c. Lebih Jika IMT >25,0
4. Lingkar Lengan Atas (LLA) Kategori :
a. Buruk jika LLA < 21
b. Sedang jika LLA 21-22
c. Baik/normal jika LLA >22
5. Lingkar Betis
87
kali untuk mencoba berdiri
selama 30 detik tanpa bantuan
(0) Tidak mampu berdiri
selama 30 detik tanpa bantuan
88
(2) Mampu berdiri selama 3 4
detik (1) Tidak mampu
menahan mata agar tetap
tertutup tetapi tetap berdiri
dengan aman
(0) Membutuhkan bantuan
agar tidak jatuh
89
ketika mencoba
(0) Tidak dapat
mencoba/membutuhkan
bantuan untuk mencegah
hilangnya keseimbangan atau
terjatuh
90
pijakan dengan bantuan
minimal
(0) membutuhkan bantuan
untuk mencegah jatuh/tidak
mampu melakukan
TOTAL 53
Kriteria Penilaian :
0–20 Resiko jatuh tinggi dan perlu menggunakan alat bantu jalan berupa
kursi roda.
21–40 Resiko jatuh sedang dan perlu menggunakan alat bantu jalan seperti
tongkat, kruk, dan walker
41–56 Resiko jatuh rendah dan tidak memerlukan alat bantu
3. Morse Fall Scale (MFS)
91
No Kriteria Penilaian Skor
Total 40
Kriteria Penilaian :
0-24 Tidak Ada Risiko
25-50 Risiko Rendah
≥ 51 Risiko Tinggi
Skor penilaian
No Kriteria skor
Maksimal
92
Orientasi, sebutkan,
• tahun berapa sekarang 5 5
• musim apa
1
• tanggal
• bulan
• hari
Sebutkan di mana kita sekarang
• Negara 5 5
2 • Propinsi
• Kota
• rumah sakit
• bagian
Registrasi Pemeriksa menyebutkan
3 nama benda dengan antara 1 detik 3 3
waktu menyebut nama benda
tersebut ( misalnya : buku,
3 mangkok, payung ). Setelah slesai
suruh penderita menyebutnya. Beri
angka 1 untuk tiap jawaban yang
betul. Kemudian, bila salah, suruh
ulang sampai betul semua
93
Suruh pasien melakukan 3 tingkat,
yaitu : Ambil kertas dengan tangan 3 3
8
kananmu Lipat kedua kertas itu
Dan letakkan kertas itu di lantai
Total 28
Kriteria Penilaian :
25–30 Baik/Normal
21–24 Gangguan Kognitif ringan
10–20 Gangguan Kognitif sedang
< 10 Gangguan Kontifi berat
No Kriteria Skor
94
(tidak )
Apakah Anda takut bahwa suatu hal yang buruk akan menimpa 0
8
Anda ? ( ya )
16 Apakah Anda sering merasa tidak enak hati atau sedih ? ( ya) 0
95
( ya )
Total 2
Kriteria Penilaian :
Responden mendapat skor 1 jika jawaban responden sesuai dengan
jawaban yang ada, hasil akhir:
0-9 Normal
10-19 Depresi ringan
20-30 Depersi berat
1 0=Tidak dapat
1=Perlu bantuan untuk
96
Makan (Feeding) memotong dll 2
2=Mandiri
0=Perlu bantuan 1
3
Perawatan diri (Grooming) 1 = Mandiri
0=Tergantung 1
4 Berpakaian (Dressing) 1=sebagian dibantu
2=Mandiri
0=Tidak bisa
mengontrol(perlu kateter
Buang air kecil (Bowel) dan tidak dapat mengatur 2
5 1=BAK kadang-
kadang(sekali/24jam)
2=Terkontrol penuh (lebih
dari 7 hari)
0=Inkontinensia (Perlu
Buang air besar (Bladder) enema)
6 1=kadang inkontinensia 2
(sekali seminggu)
2=Terkontrol penuh
0=Tergantung bantuan
Penggunaan toilet orang lain
1=Perlu bantuan tetapi 2
7
dapat melakukan sesuatu
sendiri
2=Mandiri
0=Tidak dapat
1=Butuh Bantuan dengan
Berpindah (Tidur atau Duduk) sedikit 3
8
2=Dapat duduk dengan
sedikit
3=Mandiri
9 0=Tidak bergerak/Tidak
mampu
Mobilitas 1=Mandiri dengan kursi 3
roda
2=Berjalan dengan bantuan
97
3=Mandiri
0=Tidak mampu
10 Naik turun tangga 1=Perlu bantuan 2
2=Mandiri
Total 20
Intepretasi nilai :
20 = Mandiri
12-19 = Ketergantungan Ringan
9-11 = Ketergantungan sedang
5-8 = Ketergantungan Berat
0-4 = Ketergantungan
Skor Kriteria
C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
98
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
1. PENGERTIAN
Pemeriksaan gula darah adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengatahui
kadar Gula Darah seseorang
2. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai indikator kerja
insulin
No Aspek Yang Dinilai Nilai
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1. Mengecek catatan medis dan perawatan
2. Cuci tangan
3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
99
a. Glukometer / alat monitor kadar glukosa darah
b. Kapas alkohol
c. Hand scone bila perlu
d. Stik GDA / strip glukosa darah
e. Lanset / jarum penusuk
f. Bengkok
g. Tempat sampah
B. Fase Interaksi
4. Memberikan salam terpeutik
5. Melakukan evaluasi/validasi
6. Melakukan kontrak (waktu,tempat dan topic)
7. Meneranngkan tujuan prosedur dan tindakan
C. Fase Kerja
8. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
9. Pertahankan privsi klien selama tindakan
10. Atur posisi klien senyaman mungkin
11. Dekatkan alat disamping klien
12. Pastikan alat isa digunakan
13. Pasang stik GDA pada alat glucometer
14. Gunakan hand scone
15. Urut jari tangan klien yang akan ditusuk
16. Disinfeksi jari ang akan ditusuk
17. Tusukan lanset/ jarum ke jari tangan klien, dan biarkan darah
secara spontan
18. Tempatkan ujung strip tes glukos darah (bukan diteteskan)
secara otomatis terserap kedalam strip
19. Hidupkan alat glucometer yang sudah di pasang stik GDA
20. Tutup bekas luka tusukan dengan menggunakan alcohol swap
21. Alat glucometer akan berbunyi dan bacalah angka yang tertera
pada monitor
22. Keluarkan alat strip tes dari monitor
23. Matikan alat monitor kadar glukosa darah
24. Bereskan alat
25. Lepaskan hand scone
26. Cuci tangan
27. Rapikan dan atur posisi klien senyaman mungkin
D. Fase Terminasi
28. Evaluasi respon dan perasaan klien
29. Samapaikan hasil dari pemeriksaan kadar glukosa darah
30. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
31. Dokumentasi : catat hasil pemeriksaan kadar glukosa darah di
buku catatan
Keterangan:
Ya: dilakukan
Tidak: tidak dilakukan
100
LEMBAR OBSERVASI TENTANG SENAM KAKI DIABETIK
A. Data Umum
Nama Klien :
Umur :
Alamat :
Tanggal Pengkajian :
B. Data Fokus
1 Nadi
2 Akral
3 ABI
101
4 Sianosis
5 Kesemutan
102
6. Angakat salah satu lutut dan luruskan kaki, gerakan jari-jari kaki kedepan,
turunkan kembali kaki secara bergantian kiri dan kanan. Lakukan
sebanyak 10 kali.
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai, kmudian angkat kaki tersebut,
gerakkan ujung-ujung jari ke arah muka, turunkan kembali ke lantai.
Lakukan pada kaki selanjutnya, lakukan sebanyak 10 kali.
8. Seperti latihan sebelumnya tapi pada langkah ini dengan kedua kaki
bersamaan. Lakukan sebanyak 10 kali.
9. Angkat kedua kaki, luruskan, dan pertahankan posisi tersebut, gerakkan
kaki pada pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Lakukan sebanyak
10 kali.
10. Luruskan salah satu kaki dan angkat lurus. Putar kaki pada pergelangan
kaki, tuliskan di udara dengan kaki angka 0 – 9. Lakukan pada kaki
satunya.
11. Letakkan sehelai koran dilantai, bentuk koran itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki, kemudian buka bola menjadi lembaran seperti
semula menggunakan kedua belah kaki. Sobek koran menjadi 2, lembar
satunya sobek menjadi kecil-kecil lalu pindahkan pada kertas yang utuh
satu persatu lalu bungkus kembali menjadi bulatan bola. Lakukan sekali
saja.
LEMBAR OBSERVASI
TINDAKAN SENAM KAKI DIABETIK
103
a.Angkat kedua ujung kaki.
b.Putar kaki pada
pergelangan kaki ke arah
samping.
c.Turunkan kembali kelantai
dengan gerakan ke tengah.
5 Latihan ke4
a.Angkat kedua tumit, putar
kedua tumit ke arah
samping.
b. Turunkan kembali ke
lantai dan gerakkan ke
tengah.
6 Latihan ke-5
a.Angkat salah satu lutut dan
luruskan kaki.
b.Gerakan jari-jari kaki
kedepan.
c.Turunkan kembali kaki
secara bergantian kiri dan
kanan.
7 Latihan ke-6
a.Luruskan salah satu kaki
di atas lantai.
b.Kemudian angkat kaki
tersebut.
c.Gerakan ujung-ujung jari
ke arah muka.
d.Turunkan kembali tumit
ke lantai.
8 Latihan ke-7
Seperti latihan sebelumnya
tapi pada langkah ini dengan
kedua kaki bersamaan.
9 Latihan ke-8
a.Angkat kedua kaki,
luruskan, dan pertahan kan
posisi tersebut.
b.Gerakkan kaki pada
pergelangan kaki ke depan
dan kebelakang.
c.Turunkan kembali kedua
kaki ke lantai.
10 Latihan ke-9
a.Luruskan salah satu kaki
dan angkat lurus.
104
b.Putar kaki pada
pergelangan kaki.
c. Tuliskan di udara dengan
kaki angka 0 – 9
11 Latihan ke-10
a.Letakkan koran di lantai
dan dibuka.
b.Selembar koran dilipat
dengan kaki menjadi bola.
Kemudian dilicinkan
kembali dengan kedua kaki.
b.Setelah itu sobek koran
menjadi dua dengn
menggunakan kaki.
c.Kemudian satu bagian di
sobek menjadi lebih kecil.
d.Kumpulkan sobekan kecil
koran pada sobekan besar,
lipt-lipat menjadi bola dan
buang ke tempat sampah.
105
7. Membuka skrup balon perlahan sambil mendengarkan denyutan pertama
(sistole) dan mendengar denyutan menunjuk di jarum angka berapa.
8. Merapikan klien.
9. Merapikan alat-alat dan disimpan ditempatnya.
10. Mencuci tangan.
11. Mencatat hasil.
ABI Interpretasi
>1,2 Kaku / Kalsifikasi pembuluh darah
106
< 0,6 Iskemi Berat
107