Anda di halaman 1dari 73

KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

G
DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT DI SLTP PGRI RENGAS
KECAMATAN BEKRI LAMPUNG TENGAH
2023

KARYA TULIS ILMIAH PROFESI NERS

OLEH:
SARIPAH AINI
2022207209498

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023

iUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. G
DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT DI SLTP PGRI RENGAS
KECAMATAN BEKRI LAMPUNG TENGAH
2023

KARYA TULIS ILMIAH PROFESI NERS

Karya Ilmiah Ners


Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Program Studi Profesi Ners

OLEH:
SARIPAH AINI
2022207209498

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023

iiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Ilmiah
Telah diperiksa dan disetujui dihadapan Pembimbing Karya Imiah Akhir Ners
Judul KIN :KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Nn. G DENGAN
PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE
MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT DI
SLTP PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI
LAMPUNG TENGAH 2023

Nama Mahasiswa : SARIPAH AINI

NIM : 2022207209498

Telah disetujui tanggal : ………

MENYETUJUI

Pembimbing

Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep. Sp.Kep.Mat


NIDN : 0224127702

Penguji

Ns. Diny Vellyana, S.Kep., MMR


NIDN.

Ketua Program Studi

Ns. Rita Sari, M.Kep


NIDN.0222087403

iiiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


HALAMAN PENGESAHAN

KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. G


DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT DI SLTP PGRI RENGAS
KECAMATAN BEKRI LAMPUNG TENGAH
2023

Karya Tulis Ilmiah telah disahkan pada tanggal….

MENGESAHKAN

Pembimbing : Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep. Sp.Kep.Mat ( )


NIDN : 0224127702

Penguji : Ns. Diny Vellyana, S.Kep., MMR ( )


NIDN.

Ketua
Program Studi

Ns. Rita Sari, M.Kep


NIDN.0222087403

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas MuhammadiyahPringsewu

Elmi Nuryati, M. Epid


NIDN. 0215117601

ivUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SARIPAH AINI

NPM : 202207209498

Program Studi : Profesi Ners

Judul : KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN


KEPERAWATAN PADA Nn. G DENGAN
PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE
MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT DI
SLTP PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI
LAMPUNG TENGAH 2023

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya Ilmiah Akhir ners yang saya buat tidak pernah atau belum pernah di

buat oleh orang lain dan saya menjamin orisinalitas skripsi yang sayabuat.

2. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam Karya Ilmiah Akhir

ners tersebut, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Demikian surat pernyataani ini dibuat

sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pringsewu, Mei 2023


Penulis

vUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Saripah Aini

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Lampung, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Saripah Aini

NIM : 202207209498

Program Studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN)

Judul : KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Nn. G DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI

DISMINORE MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT DI

SLTP PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI LAMPUNG

TENGAH 2023

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, menyetujui memberikan

kepada Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti

rugi berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul:

KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. G

DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE MENGGUNAKAN

KOMPRES HANGAT DI SLTP PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI

LAMPUNG TENGAH 2023.

Dengan pernyataan ini Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak

menyimpan, mengalih mediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam

viUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


bentuk pangkalan data (data base), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik hak atas karya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pringsewu

Pada tanggal : Mei 2023

Yang menyatakan

( Saripah Aini )

viiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


MOTTO

Barang siapa berjaan menuju suatu tempat dengan tujuan mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan jalan menuju sura

(HR. Bukhori Muslim)

viiiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat serta hidayahnya. Karya Ilmiah Akhir Ners ini penulis
persembahkan kepada :

1. Orang tua saya yang telah membesarkan saya dan untuk istri saya yang telah
menemani saya sampai saat ini.
2. Seluruh dosen Sarjana Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhamadiyah Pringsewu yang telah memberikan ilmu yang mereka miliki
dengan tulus dan semaksimal mungkin.
3. Teman-teman Seperjuanganku Ners Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu tercinta terima kasih telah menemani
perjuanganku dari awal hingga akhir.
4. Almamater Universitas Muhamadiyah Pringsewu yang penulis cintai.
5. Semua pihak yang sangat mendukung untuk membantu penyelesaian Karya
Ilmiah Akhir Ners ini, sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

ixUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


RIWAYAT HIDUP PENULIS

Riwayat Pendidikan

SD : SD N MENDINGIN Lulus Tahun 1996

SMP : SMP N3 BUAY MADANG Lulus Tahun 1999

SMA : SMU N1 BUAY MADANG Lulus Tahun 2002

DIII : Akper Universitas Malahayati Lulus Tahun 2005

S1Keperawatan : Universitas Malahayati Lulus Tahun 2008

Profesi Ners : Pada tahun 2022 tercatat sebagai Mahasiswa Program

Studi Ners Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung

xUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


xiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners
ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar profesi Ners
pada Program Studi Ners Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu. Adapun judul dari karya tulis ilmiah ini adalah
“KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. G
DENGAN PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT DI SLTP PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI
LAMPUNG TENGAH 2023”.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mengalami banyak kesulitan,
namun karena peran serta dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah akhir ners ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati, M.Epid., Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ns. Rita Sari, M.Kep, selaku Ketua Prodi S.1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
4. Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep. Sp.Kep.Mat., selaku pembimbing yang telah
memberikan masukan kepada penulis, hingga karya ilmiah akhir ners ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Ns. Diny Vellyana,S.Kep,MMR., selaku penguji karya ilmiah akhir ners
6. Orang Tua Tercinta, Istri Tercinta dan Keluarga Besar yang telah memberikan
dukungan, do’a, cinta dan motivasi yang tinggi sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini.
7. Teman-teman seperjuangan Ners Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang sama-sama berjuang
menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini.

xiiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Penulis menyadari bahwa karya ilmiah nersini belum sempurna, maka dari
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Tiada hal
penulis harapkan semoga karya ilmiah akhir ners ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa Program
Studi Ners Keperawatan Fakultas Kesehatan Universias Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.

Pringsewu, Mei 2023

Saripah Aini

xiiiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN................................................................ i


HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI...................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
HALAMAN ORISINILITAS.................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... vi
MOTTO...................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN....................................................................................... viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS.................................................................. ix
KATA PENGANTAR................................................................................ x
DAFTAR ISI............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiii
DAFTAR SKEMA..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuaan............................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Remaja...................................................................... 9
B. Konsep Dasar Menstruasi................................................................ 16
C. Konsep Dasar Nyeri......................................................................... 25
D. Konsep Kompres Hangat ................................................................ 30
E. Studi Literatur.................................................................................. 51
F. Tinjauan Menurut Al Islam Kemuhamadiyahan ............................. 54

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xivUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


DAFTAR TABEL

Tabel Hal

xvUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

xviUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


DAFTAR LAMPIRAN

xviiUniversitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa remaja,

individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih

berbeda. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya

perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah suatu periode masa

pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas

(Ahyani, 2018).

Menarche adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas

kedewasaan seorang wanita sehat dan tidak hamil. Secara psikologis wanita

remaja yang mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan

mengeluh perutnya terasa begah. Tetapi pada beberapa remaja keluhan-

keluhan tersebut tidak dirasakan, hal ini dipengaruhi oleh nutrisi yang

adekuat yang biasa dikomsumsi, selain olahraga yang teratur (

Detariani, 2017).

Haid atau menstruasi atau datang bulan merupakan salah satu ciri

kedewasaan perempuan. Haid biasanya diawali pada usia, 9-12 tahun. Ada

sebagian kecil mengalami lebih lambat dari itu, 13-15 tahun meski sangat

jarang terjadi. Cepat atau lambatnya usia untuk mulai haid sangat dipengaruhi

oleh berbagai faktor, misalnya kesehatan pribadi perempuan yang

bersangkutan, nutrisi, berat badan, dan kondisi psikologis serta emosionalnya

57Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


(Dito, 2011 dalam Detariani, 2017).

Dismenore adalah ketidaknyamanan selama hari pertama atau hari kedua

menstruasi yang sangat umum terjadi. Dismenore adalah menstruasi yang

menimbulkan nyeri dan merupakan salah satu masalah ginekologis yang

paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia. Jadi dapat

disimpulkan dismenore adalah menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri

(kram) pada daerah perut dan terjadi pada hari pertama, serta

merupakan masalah ginekologis yang umum terjadi pada wanita (Marlinda &

Purwaningsih 2013 dalam Aningsih, 2018).

World Health Organization (WHO, 2012 dalam Nora, 2018) didapatkan

kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) remaja mengalami dismenore dengan

10-15% mengalami dismenore berat. WHO dalam penelitian Sulistyorini

(2017) angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Rata-rata

insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8–81%, rata-rata

di negara- negara Eropa dismenore terjadi pada 45-97% wanita, dengan

prevalensi terendah di Bulgaria (8,8%) dan tertinggi mencapai 94% di negara

Finlandia. Prevalensi dismenore tertinggi sering ditemui pada remaja wanita

yang diperkirakan antara 20-90%. Sekitar 15% remaja dilaporkan mengalami

dismenore berat (WHO, 2018).

Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25 % yang terdiri dari

54,89% dismenore primer dan 69,36% dismenore sekunder. Angka kejadian

nyeri menstruasi primer mencapai 54,89%, sedangkan sisanya adalah

penderita tipe sekunder, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada individu

masing-masing. Insiden terjadinya dismenorea merata 40-80% dan 20-25%

wanita mengalami dismenorea berat sampai dismenorea yang tidak

tertahankan (Rahayuningrum, 2012). Remaja dengan dismenorea berat

mendapat nilai yang rendah (7,5%), menurunnya konsentrasi (87,1%) dan

absen dari sekolah (80,6%) (Dinkes RI, 2019).

Permasalahan nyeri haid sering dikeluhkan saat perempuan datang ke

dokter berkaitan dengan haid. Kondisi ini bertambah parah bila disertai

dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stress, depresi, cemas

berlebihan, dan keadaan sedih atau gembira yang berlebihan (Dito, 2011).

Dismenorea ini sering membuat perempuan menjadi tidak nyaman, sehingga

baru-baru ini, dismenorea disebut sebagai masalah psikologis atau aspek

kewanitaan yang tidak dapat dihindari (Dito, 2011). Dismenorea merupakan

salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai

tingkat usia. Diperkirakan wanita Amerika Serikat kehilangan 1,7 juta hari

kerja setiap bulan akibat Dismenorea (Sitorus, 2015 dalam Detariani, 2017).

Nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah

kerusakan lebih lanjut dengan memberikan dorongan untuk keluar dari situasi

yang menyebabkan nyeri. Intervensi untuk mengurangi ketidaknyamanan atau

nyeri dismenore yaitu intervensi farmakologisdan non farmakologis. Perawat

berperan besar dalam penanggulangan nyeri secara non farmakologis, yang

salah satunya dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam sesuai

dengan teori Lamage (2013) dalam (Suwondo, 2017).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Cara non farmakologik merupakan cara mengatasi dismenorea tanpa efek

samaping. Cara untuk mengatasi dismenorea dengan tanpa efek samping dapat

dilakukan dengan kompres. Kompres dibagi menjadi dua yaitu kompres

hangat dan dan kompres dingin. Kompres dingin dapat diletakan pada daerah

yang terasa nyeri biasanya pada bagian pinggang, perut bagian bawah atau

lipatan paha ketika ada kontraksi dengan menggunakan buli-buli dingin yang

diisi dengan air dingin dengan suhu 15- 18ᵒc selama 5-10 menit dan nyeri

desminorea juga dapat di atasi dengan melakukan kompres hangat(Seingo,

2018)

Kompres hangat adalah suatu metode penggunaan suhu hangat setempat

untuk menimbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dilakukan dengan

mempergunakan buli-buli panas atau kantong air panas secara konduksi

dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh. Suhu yang

digunakan berkisar antara 500C hingga 600C. Suhu tersebut cukup

menginduksi vasodilatasi di daerah simpisis pubis yang bisa membuka aliran

darah dan membuat sirkulasi darah lancar kembali sehingga terjadi relaksasi

pada otot. Peningkatan suhu yang disalurkan melalui kompres hangat dapat

meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk- produk inflamasi, seperti

bradikinin, histamin, dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri

lokal (Maemunah, 2019)

Berdasarkan uraian yang telah penulis jabarkan diatas, penulis berencana

melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan judul “Asuhan

Keperawatan Maternitas Pada Nn. G Dengan Penurunan Skala Nyeri

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP PGRI Rengas Kecamatan

Bekeri Lampung Tengah ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah ini adalah

bagaimana melakukan Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP

PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian asuhan keperawatan ini adalah:

1. Tujuan umum

Membuat Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Nn. G Dengan Penurunan

Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP PGRI

Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

2. Tujuan khusus

a. Mampu mengkaji Pada Nn. G Dengan Penurunan Skala Nyeri

Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP PGRI Rengas

Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di

SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

c. Mampu menyusun perencanaan keperawatan Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di

SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


d. Mampu melakukan intervensi keperawatan Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di

SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di

SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Di harapkan semoga penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai bahan

pembelajaran dan menambah pengetahuan dalam melakukan asuhan

keperawatan Pada Nn. G Dengan Penurunan Skala Nyeri Disminore

Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri

Lampung Tengah.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil bagi tempat penelitian semoga asuhan keperawatan ini dapat menjadi

masukan dalam melakukan asuhan keperawatan Pada Nn. G Dengan

Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di

SLTP PGRI Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini di harapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan

mengenai pemberian asuhan keperawatan Pada Nn. G Dengan Penurunan

Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di SLTP PGRI

Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


E. Pengumpulan Data

Pada proses pengumpulan data peneliti akan melakukan

wawancara/Tanya jawab terhadap responden secara langsung. Kemudian

memberikan penerapan inovasi terapi kompres hangat pada klien dengan nyeri

disminore dengan media leaflet. Adapun pasiennya adalah siswi SLTP PGRI

Rengas Kecamatan Bekeri Lampung Tengah

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih

luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik

(Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang

jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan

dewasa atau tua (Ahyani, 2019).

Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia

12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-

21 tahun. Menurut Stanley Hall (Santrock, 2003) usia remaja berada pada

rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para

ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi

berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga

dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa adolescene diartikan

sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa

yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional

(Ahyani, 2019).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


2. Masa remaja

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan

masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai

tercapainya kematangan biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12

pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya ke

kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana

individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka (Ahyani, 2019).

Pada masa ini terjadi perubahan yang cepat. Disebut jiga masa puber. Ciri-

ciri masa remaja yaitu:

a. Perubahan emosional secara cepat

b. Perubahan yang cepat secara fisik

c. Terjadi perubahan dalam keterkaitan terhadap sesuatu

3. Tahap Masa Remaja

Pada tahap masa remaja di bagi menajdi 3 yaitu:

a. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang

sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif

sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini

remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa

meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini

remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan

merasa kecewa (Ahyani, 2019).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi

pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan

kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai

menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap

pemikiran filosofis dan etis. Bermula dari perasaan yang penuh

keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai

timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa Percaya diri pada remaja

menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian

terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini

remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya (Ahyani, 2019).

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun)

Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah

mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan

sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya

dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian

tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya

(Ahyani, 2019).

4. Tahap Perubahan Pada Remaja

Pada remaja terjadi perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun

sosial yang berlangsung secara sekuensial.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


a. Perubahan hormonal pada pubertas

Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin

releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens

perubahan sistem endokrin yang kompleks yang melibatkan sistem

umpan balik negatif dan positif (Ahyani, 2019).

b. Perubahan fisik pada pubertas

Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada

akhirnya seorang anak akan memiliki kemampuan bereproduksi.

Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas, yaitu,

pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan

seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan

komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi

yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh (Ahyani,

2019).

c. Perubahan psikososial selama pubertas

Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan pada

remaja menyebabkan para remaja sadar dan lebih sensitif terhadap

bentuk tubuhnya dan mencoba membandingkan dengan teman-teman

sebaya. Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar maka

berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan emosi anak, bahkan

terkadang timbul ansietas, terutama pada anak perempuan bila tidak

dipersiapkan untuk menghadapinya. Dan perkembangan

psikososial ini dibagi menjadi 3 yaitu remaja awal, remaja madya, dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


remaja akhir (Ahyani, 2019).

5. Karakteristik msa remaja

Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara

fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema

atau masalah tertentu bagi si remaja. Apabila tidak disertai dengan upaya

pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus

pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. Sebagai periode

yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas

jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun

rinciannya adalah sebagai berikut :

a. Masa remaja sebagai metode yang penting

Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki

dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi

pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting

terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi

perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi

inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara

mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai

dan minat yang baru.

b. Masa remaja sebagai metode peralihan

Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari yang terjadi

sebelumnya tetapi peralihan dari tahap perkembangan ke tahap

perkembangan berikutnya. Menurut Osterrieth “struktur psikis anak

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umum

dianggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada akhir masa

kanak-kanak”. Dalam periode peralihan status individu tidak jelas dan

terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini

remaja bukan seorang anak-anak atau seorang dewasa. Status remaja

yang tidak jelas ini menguntungkan karena status memberi waktu

kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan

pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

c. Masa remaja sebagai metode perubahan

Perubahan sikap dan perilaku dalam periode remaja sejajar

dengan tingkat perubahan fisik. 4 perubahan yang sama yang bersifat

universal :

1) Meningginya emosi : yang intensitasnya bergantung pada

perubahan fisik dan psikologisnya. Karena perubahan emosi lebih

cepat pada masa awal remaja dan meningginya emosi lebih

menonjol pada masa remaja akhir.

2) Perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan kelompok

social. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya

lebih sulit diselesaikan dibanding masalah sebelumnya. Remaja

masih merasa di timbun masalah sampai ia dapat menyelesaikan

dengan kepuasannya sendiri.

3) Dengan berubahnya minat dan perilaku maka nilai-nilai juga

berubah. Apa yang pada masa anak-anak di anggap penting

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


sekarang masa remaja tidak penting lagi.

4) Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tapi mereka

sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan

kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab

tersebut

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh

anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat 2 alasan bagi

kesulitan itu :

1) Sepanjang masa kana-kanak, masalah anak-anak sebagian

diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja

tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.

2) Karena para remaja merasa diri mandiri, menolak bantuan

orang tua dan guru. Karena ketidakmampuan mereka untuk

mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini,

banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya

tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Menurut Anna freud “

banyak kegagalan yang sering kali disertai akibat yang tragis,

bukan karena ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan

bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua

tenaganya telah dihabiskan untuk mengatasi masalah pokok yang

disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual”

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


e. Masa remaja sebagai usai pencari identitas

Seorang remaja lambat laun mendambakan identitas diri dan

tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam

segala hal seperti sebelumnya. Salah satu cara untuk mengangkat diri

sendiri sebagai individu adalah dengan menggunakan symbol status

dengan bentuk mobil, pakaian, dan pemilikan barang-barang lain

yang mudah terlihat. Dengan cara remaja menarik perhatian pada

diri sendiri dan agar dipandang sebagai individu, sementara pada

saat yang sama ia mempertahankan identitas dirinya terhadap

kelompok sebaya (Ahyani, 2019).

B. Konsep Dasar Menstruasi

1. Haid (Menstruasi)

a. Pengertian Haid (menstruasi)

Salah satu bagian dari keistimewaan perempuan adalah haid.

Perempuan-perempuan yang sudah haid menandakan bahwa dirinya

mampu untuk mengandung anak, meskipun bisa saja faktor-faktor

kesehatan lainnya membatasi kemampuan tersebut. Haid sebenarnya

adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal

dari dinding rahim perempuan secara periodik (Sinaga, 2017).

Haid atau menstruasi atau datang bulan merupakan salah satu ciri

kedewasaan perempuan. Haid biasanya diawali pada usia remaja, 9-

12 tahun. Ada sebagian kecil yang mengalami lebih lambat dari itu,

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


13-15 tahun meski sangat jarang terjadi. Cepat atau lambatnya usia

untuk mulai haid sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya

kesehatan pribadi perempuan yang bersangkutan, nutrisi, berat badan,

dan kondisi psikologis serta emosionalnya (Sinaga, 2017).

Sejak saat itu, perempuan akan terus mengalami haid sepanjang

hidupnya, setiap bulan hingga mencapai usia 45-55 tahun yang

biasanya disebut Menopouse. Peristiwa menopouse ini juga sangat

dipengaruhi oleh faktor kesehatan, kondisi nutrisi, dan berbagai faktor

lainnya. Periode masing-masing perempuan untuk mengalami awal

haid dan akhir haid bersifat sangat personal, tergantung kondisi

kesehatannya. Pada masa menopouse ini perempuan sudah tidak haid

dan tidak dapat haid.

Masa rata-rata perempuan haid antara 3-8 hari dengan siklus

rata- rata haid selama 28 hari. Masa rata-rata dan siklus rata-rata

antara perempuan satu dengan perempuan yang lain berbeda-beda dan

sangat bervariasi. Hal ini lagi-lagi kembali tergantung berbagai

faktor, seperti kondisi kesehatan, status nutrisi, dan emosi perempuan

yang bersangkutan (Sinaga, 2017)

b. Siklus Haid

Jarak siklus haid yang paling panjang biasanya terjadi setelah

haid yang pertama (menarche) dan sesaat sebelum berhenti haid

(menopause). Jarak di antara waktu tersebut biasanya 2 bulan atau

bahkan 1 bulan terjadi 2 kali siklus. Ini hal yang normal dan tidak

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


perlu dirisaukan. Dalam rentang waktu tertentu semenjak menarche,

siklus akan berlangsung normal, kondisi tersebut tidak perlu

dicemaskan. Selama kesehatan tetap terjaga, menopause tidak perlu

ditakuti (Sinaga, 2017).

Untuk dapat mengetahui siklus haid secara pasti, sebaiknya

setiap perempuan membuat kalender haid. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan menandai kalender pada saat terjadi haid setiap

bulannya. Setelah beberapa bulan akan dapat diketahui siklus haid

secara pasti. Ini akan membantu kita untuk menentukan dan

memperkirakan kapan haid berikutnya akan datang. Terutama bagi

mereka yang biasa memiliki masalah dan gangguan saat haid. Jadi,

dapat mempersiapkan segala sesuatunya hingga peristiwa penting

tidak perlu terganggu dengan adanya masalah haid.

Siklus haid terdiri dari tiga fase, yatiu (1) fase folikuler, (2)

fase ovulatoir, (3) fase luteal

1) Fase Folikuler

Fase ini dimulai dari hari ke-1 hingga sesaat sebelum kadar

LH (luteinizing Hormone), hormon gonadotropik yang disekresi

oleh kelenjar pituitari anterior serta berfungsi merangsang

pelepasan sel telur dan membantu pematangan serta

perkembangan sel telur meningkat dan terjadi pelepasan sel telur

atau ovulasi. Dinamakan fase folikuler karena pada masa ini

terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Pada masa pertengahan fase folikuler, kadar FSH (follicle

Stimulating Hormone) meningkat sehingga merangsang

pertumbuhan folikel sebanyak 3-30 folikel yang masing-masing

mengandung satu sel telur. Hanya satu folikel yang akan terus

tumbuh dan yang lainya akan hancur. FSH adalah hormon

gonadotropin yang merangsang (menstimulasi) sel telur (ovarium)

untuk memproduksi folikel dominan yang akan matang dan

melepaskan telur yang dibuahi saat ovulasi (pelepasan sel telur),

dan berperan untuk menstimulasi folikel ovarium untuk

memproduksi hormon estrogen. Pada suatu siklus, sebagian

indung telur dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar

hormon estrogen dan hormon progesteron. Indung telur terdiri

dari tiga lapisan. Lapisan yang paling atas dan lapisan tengah

adalah bagian yang dilepaskan sedangkan lapisan dasar akan tetap

dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk membentuk

kedua lapisan yang telah dilepaskan. Darah haid tidak membeku,

kecuali jika perdarahan yang hebat. Setiap kali haid darah yang

hilang sebanyak 238 - 280 gram.

2) Fase Ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat. Pada fase inilah

sel telur dilepaskan. Pada umumnya, sel telur dilepaskan setelah

16-32 jam terjadinya peningkatan kadar LH. Folikel yang matang

akan tampak menonjol dari permukaan indung telur sehingga

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat terjadi

pelepasan sel telur ini, beberapa perempuan sering merasakan

nyeri yang hebat pada perut bagian bawah. Nyeri ini akan terjadi

selama beberapa menit hingga beberapa jam, mengikuti proses

pelepasan sel telur.

3) Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah pelepasan sel telur dan berlangsung

selama 14 hari. Setelah melepaskan sel telur, folikel yang pecah

akan kembali menutup dan membentuk corpus leteum (disebut

juga yellow body, struktur anatomis yang kecil dan berwarna

kuning pada permukaan ovarium. Selama masa subur atau

reproduksi wanita, corpus luteum dibentuk setelah setiap ovulasi

atau pelepasan sel telur) yang menghasilkan progesteron dalam

jumlah cukup besar. Hormon progesteron ini akan menyebabkan

suhu tubuh meningkat. Ini terjadi selama fase luteal dan akan

terus tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

Peningkatan suhu badan ini dapat digunakan sebagai

perkiraan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, corpus luteum akan

hancur dan siklus yang baru akan dimulai. Ini akan terus terjadi

selama perempuan dalam masa aktif reproduksi, kecuali jika

terjadi pembuahan dan menyebabkan kehamilan. Jika telur

dibuahi maka corpus luteum akan menghasilkan HCG (Human

Chornic Gonadotropine) yang memelihara progesteron hingga

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


dapat menghasilkan hormon sendiri. Tes kehamilan didasarkan

pada adanya peningkatan kadar HCG (Sinaga, 2017).

c. Sindrom Sebelum Haid

Sindrom sebelum haid atau biasa dikenal dengan Pre Menstrual

Syndrome (PMS) sering berhubungan dengan naik turunnya kadar

estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus haid. Estrogen

berfungsi untuk menahan cairan yang dapat menyebabkan

bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara,

hingga perut kembung.

Penyebab terjadinya sindrom sebelum haid ini belum diketahui

secara pasti. Namun penyebab yang paling sering ditemukan

berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya, biologis, dan

masalah psikis emosional. PMS sering terjadi pada perempuan usia

subur dengan jumlah sekitar 70-90 persen. Kondisi ini lebih sering

ditemukan pada perempuan yang berumur 20-40 tahun

Jenis dan berat gejalanya tidak sama pada setiap perempuan,

tergantung pada kesehatan dan kondisi masing-masing. Perempuan

dengan penyakit lupus, epilepsi, maupun penyakit otot dapat

mengalami kejang yang lebih hebat pada saat haid.

Gejala-gejala yang sering dialami pada saat terjadi PMS adalah

sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh dan nyeri,

perubahan nafsu makan (dapat bertambah ataupun tidak mau makan

sama sekali), sakit kepala, pingsan, daerah panggul terasa sakit dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


tertekan, kulit pada wajah dan leher menjadi bengkak dan terasa

memerah, sulit tidur, tidak bertenaga, mual maupun muntah, serta

kelelahan yang luar biasa, dan munculnya jerawat. Selain itu, PMS

juga disertai perubahaan emosional, seperti mudah marah, cemas,

mudah tersinggung, depresi, stress, sulit berkonsentrasi, dan bisa

menjadi pelupa. Kondisi ini pada sebagian perempuan biasa menjadi

sengat hebat sehingga menyulitkan penanganan. Oleh karena itu,

sangatlah bijaksana jika kita dapat mengenali tanda-tanda PMS,

kemudian mengananinya dengan baik (Sinaga, 2017).

2. Nyeri Haid (Disminorea)

a. Pengertian Nyeri Haid (disminorea)

Disminorea atau nyeri haid merupakan gejala yang paling sering

dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif. Oleh karena itu, istilah

disminore hanya dipakai jika nyeri haid tersebut demikian hebatnya,

sehingga memaksa penderita untuk isitrahat seharihari untuk

beberapa jam atau beberapa hari (Winknjosastro, 2007 dalam Novita

2012).

Nyeri haid adalah perasaan nyeri pada daerah perut atau bawah

pinggang. Kadang-kadang disertai dengan rasa tumpul atau linu di

daerah genital. Nyeri haid dapat menyebebkan aktivitas sehari-hari

terganggu.

Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian

bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Nyeri

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


dapat bersifat kolik atau terus menerus (Badziad, 2003 dalam Novita,

2012).

Jadi disminore adalah nyeri di perut bagian bawah di punggung

bagian bawah selama beberapa hari atau beberapa jam yang

menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu. Dalam keadaan normal

nyeri haid membuat wanita tidak nyaman.

b. Klasifikasi Nyeri Haid (Disminorea)

Menurut Smeltzer (2002) dalam Novita, (2012) menyebutkan

nyeri haid (disminorea) dibagi menjadi dua yaitu disminorea primer

dan disminorea sekunder:

1) Disminorea primer

Dismenorea primer yaitu nyeri menstruasi yang terjadi tanpa

adanya kelainan ginekologik yang nyata. Dismenorea primer

terjadi beberapa waktu setelah menarke, biasanya sesudah

menarke, umumnya sesudah 12 bulan atau lebih, oleh karena

siklus-siklus menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah

menarke biasanya bersifat anovulatoir yang tidak disertai nyeri.

Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi

dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa

kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari. Sifat rasa nyeri

ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut

bawah, tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha. Rasa

nyeri dapat disetai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Disebut dismenorea primer jika tidak ditemukan penyebab

yang mendasarinya, dan dismenorea primer sering terjadi,

kemungkinan lebih dari 50% wanita sering mengalaminya dan

15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya

dismenorea primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3

tahun setelah menstruasi pertama. Nyeri pada dismenorea primer

diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh

prostaglandin. Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau

potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher

rahim). Terutama jika saluran serviksnya sempit (Sinaga, 2017)

Perbedaan beratnya nyeri tergantung kepada kadar

prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenorea memilki kadar

prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan

wanita yang tidak mengalami dismenorea. Dismenorea sangat

mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang

mendapatkan suntikan prostaglandin untuk merangsang

persalinan. Dismenorea sekunder lebih jarang ditemukan dan

terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.

2) Dismenorea sekunder

Dismenorea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah

menarche. Dismenorea sekunder dapat disebabkan oleh

endomoetriosis dimana jaringan uterus tumbuh diluar uterus

dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implant ini

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


beraksi terhadap estrogen dan progesteron sehingga meluruh saat

haid. Hasil peluruhan jika jatuh kedalam rongga abdomen dan

merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri (Rahayu, 2012)

Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33

tahun. Dismenorea sekunder dapat juga karena penyakit radang

panggul, tumor pada tuba fallopi, vasika urinaria, polip uteri dan

adenimiosis yaitu suatu keadaan dimana endometrium tumbuh

menembus miometrium.

Disminore sekunder, (disebut juga sebagai dismenore

ekstrinsik, acquired) adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena

ginekologik, misalnya endometroisi (sebagian besar), fibroids,

adenomyosis. Terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak

mengalami dismenore (Sinaga, 2017)

Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh

kelainan ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosi,

adenomiosis uteri, stenosis uteri dan lain-lain. Dismenore

sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun

meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia

kurang dari 20 tahun. Bisa dikatakan dismenorea sekunder adalah

kelainan bawaan atau kelainan ginekologi pada seseorang yang

sebelumnya tidak pernah mengalami nyeri haid namun baru

merasakan nyeri haid setelah beberapa kali haid, dan biasanya

baru diketahui pasti setelah berusia 20 tahun (Sinaga, 2017)

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


c. Gejala Nyeri Haid (Dismenorea)

Dismenorea menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang

bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan

sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus

menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama

menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2

hari akan menghilang. Dismenorea juga sering disertai oleh sakit

kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai

terjadi muntah (Sinaga, 2017)

Gejala dan tanda dari dismenorea adalah nyeri pada bagian bawah

yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri

dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul

yang terus menerus ada. Sedangkan gejala dismenorea sekunder adalah

endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan

kongesti pelvis. Umunya, dismenorea sekunder tidak terbatas pada

haid, kurang berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada

wanita lebih tua (30 atau 40 tahun) dan dapat disertai dengan gejala

yang lain (kemandulan dan perdarahan yang abnormal) (Sinaga, 2017)

d. Faktor Penyebab Nyeri Haid (Dismenorea)

Menurut Smeltzer (2001); Novita, (2012). Banyak teori yang telah

dikemukan untuk menerangkan penyebab disminorea primer, tetapi

patofisiologinya belum jelas dimengerti. Rupanya beberapa faktor

memegang peranan sebagai penyebab disminore antara lain :

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


1) Disminorea primer

a) Faktor kejiwaan

Pada remaja putri yang secara emosional tidak stabil,

apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik

tentang proses haid, maka akan mudah timbul disminore.

b) Faktor konstitusi

Faktor ini, yang erat hubunganya dengan faktor tersebut

diatas, dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.

Faktor- faktor seperti anemia, penyakit menahun, dan

sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya disminore.

c) Faktor alergi

Penyebab alergi adalah toksin haid. Ada asosiasi antara

disminorhea dengan utikaria, migran, dan asma.

d) Faktro obstruksi kanalis servikalis :

salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan

terjadinya disminore primer ialah stenosis kanalis servikalis.

Pada wanita dengan uterus dalam hiperantefleksi mungkin

dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, akan tetapi hal ini

sekarang tidak dianggap sebagai faktor yang penting sebagai

penyebab disminore. Banyak wanita menderita

disminore tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus

dalam hiperantefleksi. Sebaliknya terdapat banyak wanita

tanpa keluhan disminore, walaupun ada stenois servikalis dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


uterus terletak dalam hiperantefleksi atau hiperretrofleksi.

Mioma submukosa bertangkai atau polip endometrium dapat

menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus berkontraksi

keras dalam usaha untuk mengeluarkan kelainan tersebut

(Sinaga, 2017)

2) Disminore Sekunder

Disminore sekunder dapat terjadi kapan saja setelah haid

pertama, tetapi yang paling sering muncul di usia 20-30 tahunan,

setelah tahun-tahun normal dengan siklus tanpa nyeri.

Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada disminore

sekunder. Namun, penyakit pelvis yang menyertai haruslah ada.

Penyebab yang umum, di antaranya termasuk endometriosis

(kejadian di mana jaringan endometrium berada di luar rahim,

dapat ditandai dengan nyeri haid), adenomyosis (bentuk

endometriosis yang invasive), polip endometrium (tumor jinak di

endometrium), chronic pelvic inflamatory disease ( penyakit

radang panggul menahun), dan penggunaan peralatan kontrasepsi

atau IUD (Sinaga, 2017). Hampir semua proses apapun yang

mempengaruhi pelvic viscera (bagian organ panggul yang lunak)

dapat mengakibatkan nyeri pelvis siklik. ( Anurogo, 2011).

e. Patofisologi

Selama fase luteal dan menstruasi, prosrtaglandin F2 alfa (PGF)

disekresi. Pelepasan PGF yang berlebihan menigkatkan amplitude dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


frekuensi kontraksi uterus dan menyebabkan vasospasme arteriol

uterus, sehingga mengakibatkan iskemia dan kram abdomen bawah

yang bersifat siklik. Respon sistemik terhadap PGF meliputi nyeri

punggung, kelemahan, pengeluaran keringat, gejala saluran cerna

(anoreksia, mual, muntak, diare) dan gejala system syaraf pusat

meliputi : pusing, sinkop, nyeri kepala, dan konsentrasi buruk (Sinaga,

2017)

f. Faktor Resiko Nyeri Haid (disminorea)

Menurut Bare dan Smeltzer 2001 (dalam Ernawati 2010), faktor

resiko terjadinya disminorea adalah :

1) Menarche pada usia lebih awal

Menarche adalah menstruasi pertama kali yang dialami kaum

perempuan yang merupakan tanda awal dimulainya kehidupan

baru sebagai remaja dalam masa pubertas yang biasanya terjadi

dalam rentang usia 10-16 tahun. Menarche didefinisikan sebagai

pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah dari alat

kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding rahim yang

banyak mengandung pembuluh darah. Sudah lebih dari setengah

abad rata- rata usia menarche megalami perubahan dari usia 17

tahun menjadi 13 tahun, secara normal menstruasi awal terjadi

pada usia 12 – 16 tahun. Rentang usia normal terjadinya menarche

biasanya adalah 10,5 sampai 15 tahun dengan usia rata-rata 12

tahun dan 9,5 tahun.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat

menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat

ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia yang

lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun sudah mendapat

menstruasi yang pertama kali, yang usia 8 tahun sudah mengalami

dan ada juga yang usia 16 tahun baru mengalami. Menarche pada

usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi belum berfungsi

secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-perubahan

sehingga timbul nyeri ketika menstruasi. Alat reproduksi wanita

harus berfungsi sebagaimana mestinya, namun bila menarche

terjadi pada usia yang lebih awal dari normal dimana alat

reproduksi belum siap untuk mengalami peluruhan pada leher

rahim maka akan timbul rasa sakit ketika menstruasi (Sinaga,

2017)

2) Belum pernah hamil dan melahirkan

Wanita yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan

dengan syaraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan,

serta menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri

haid berkurang bahkan hilang.

3) Lama menstruasi lebih dari normal (hipermenorea)

Hipermenorea adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan

lebih lama dari normal yaitu 6-7 hari dengan ganti pembalut 5-6

kali perhari. Menstruasi normal biasanya 3-5 hari (3-7 hari

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


masih normal), jumlah darah rata-rata 35 cc (10-80 cc masih

dianggap normal), kira-kira 2-3 kali ganti pembalut perhari,

penyebab hipermenorea biasanya berhubungan dengan gangguan

endokrin dan juga disebabkan karena adanya gangguan inflamasi,

tumor uterus, dan gangguan emosional juga dapat mempengaruhi

pendarahan. Lama menstruasi lebih dari normal, mestruasi

menimbulkan adanya kontraksi uterus, bila menstruasi terjadi lebih

lama mengakibatkan uterus lebih sering berkontraksi dan semakin

banyak prostaglandin yang dikeluarkan. Produksi prostaglandin

yang berlebihan menimbulkan rasa nyeri, sedangkan kontraksi

uterus yang terus menerus menyebabkan suplay darah ke uterus

terhenti dan terjadi disminore. Wanita dengan disminore berat

mempunyai kadar prostaglandin yang tinggi selama masa siklus

haid, konsentrasi tinggi ini terjadi selama 2 hari dari fase

menstruasi (Sinaga, 2017)

4) Perokok

5) Merokok dapat mengakibatkan nyeri saat haid karena didalam

rokok terdapat kandungan zat yang dapat mempengaruhi

metabolisme estrogen, sedangkan estrogen bertugas untuk

mengatur proses haid dan kadar estrogen harus cukup didalam

tubuh. Apabila estrogen tidak tercukupi akibat adanya gangguan

dari metabolismenya akan menyebabkan gangguan pula dalam alat

reproduksi termasuk nyeri saat haid.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


6) Kebiasaan Olaharaga

Olahraga merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan

terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan

kemampuan fungsionalnya. Kejadian disminore akan meningkat

dengan kurangnya aktifitas selama menstruasi dan kurangnya

olahraga, hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen

menurun. Dampak pada uterus adalah aliran darah dan sirkulasi

oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.

7) Stress

Stress menimbulkan penekanan sensasi syaraf-syaraf panggul

dan otot-otot punggung bawah sehingga menyebabkan disminore.

C. Konsep Dasar Nyeri

1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan, yang di definisikan

dalam berbagai perspektif. Asosiasi internasional untuk penelitian nyeri

(Internasional Association for the Study of Pain, IASP, 1979)

mendefinisikan nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman

emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan

jaringan yang aktual, potensial, atau yang dirasakan dalam kejadian-

kejadian saat terjadi kerusakan (Smeltzer, 2002, dalam Marly, 2014).

Nyeri merupakan rasa indrawi yang tidak menyenangkan,

menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari klinik

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


seperti agen cidera biologis, iflamasi, peradangan serta benda. Nyeri

adalah keadaan ketidaknyamanan sensasi yang sangat bersifat subyektif

sehingga tidak dapat disamakan tiap individu dengan individu lainya.

Nyeri adalah alasan utama seseorang mencari pertolongan kesehatan

(Suwondo, 2017)

2. Fisiologi Nyeri

Fast pain dicetuskan oleh reseptor tipe mekanis atau thermal (yaitu

serabut saraf A-Delta), sedangkan Slow pain (nyeri lambat) biasanya

dicetuskan oleh serabut saraf C. serabut saraf A-Delta mempunyai

karakteristik menghantarkan nyeri dengan cepat serta bermielinasi, dan

serabut saraf C yang tidak bermielinasi, berukuran sangat kecil dan

bersifat lambat dalam menghantarkan nyeri (Suwondo, 2017)

3. Klasifikasi Nyeri

(Suwondo, 2017) berpendapat bahwa nyeri dapat diklasifikasikan

berdasarkan durasinya dibedakan menjadi nyeri akut dan nyeri kronik.

a. Nyeri akut

Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut,

penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat,

dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan

berlangsung untuk waktu singkat (kurang dari 6 bulan). Nyeri akut

terkadang disertai oleh aktivasi system saraf simpatis yang akan

memperlihatkan gejala-gejala seperti: peningkatan tekanan darah,

peningkatan respirasi, peningkatan denyut jantung, dan dilatasi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


pupil. Klien yang mengalami nyeri akut akan memperlihatkan

respon emosi dan perilaku seperti menangis, mengerang kesakitan,

mengerutkan wajah atau menyeringai. Klien akan melaporkan

secara verbal adanya ketidaknyamanan berkaitan dengan nyeri

yang dirasakan (Suwondo, 2017)

b. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang menetap sepanjang

suatu periode waktu. Nyeri kronik berlangsung lama, intensitas

yang bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan. Nyeri

kronik dapat dirasakan klien hampir setiap harinya dalam suatu

periode yang panjang (beberapa bulan bahkan tahun), akan tetapi

nyeri kronik juga mempunyai probabilitas yang tinggi untuk

berakhir

c. Rangsang noksius

Rangsangan yang menyebabkan kerusakan atau berpotensi

merusak integritas jaringan

d. Nosisepsi

Adalah proses dimulai dari aktifasi nosiseptor hinga persepsi

adanya rangsangan noksiuas

e. Prilaku nyeri

Adalah prilaku yang membuat pengamat yang menyimpulkan

bahwa sessorang dengan mengalami nyeri

4. Derajat Nyeri

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Menurut (Suwondo, 2017) karakteristik yang paling subyektif pada

nyeri adalah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut. Klien

sering kali diminta untuk mendeskrisikan nyeri sebagai nyeri ringan,

sedang atau berat. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat

keparahan yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi Verbal Descriptor

Scale (VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari 3-5 kata.

Pendeskripsian ini dirangking mulai dari “tidak terasa nyeri” sampai

“nyeri yang tidak tertahankan”. Alat VDS ini memungkinkan klien

untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian Numerical Rating Scale

(NRS) digunakan sebagai pengganti alat deskriptif kata. Adapun skala

nyeri adalah sebagai berikut:

Tidak nyeri nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat nyeri tak Tertahankan

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri Deskriptif Sederhana

(Suwondo, 2017)

0 123 456 789 10

Tidak nyeri nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat Nyeri berat tidak

tertahan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Gambar 2.2. Skala Intensitas Nyeri Numeric 0-10 (Suwondo, 2017)

keterangan :

0 : tidak nyeri

1-3 : nyeri ringan : hilang tanpa pengobatan, tidak mengggangu

aktivitas sehari-hari.

4-6 : Nyeri sedang : nyeri perut bagian bawah, menggangu aktivitas,

membutuhkan obat untuk mengurangi nyerinya.

7-9 : nyeri berat : nyeri disetai pusing, sakit kepala berat, muntah,

diare, sangat mengganggu aktifitas.

10 : nyeri tidak tertahankan : menangis, meringis, gelisah, menghindari

percakapan dan kontak social, sesak nafas, immobilisasi, mengigit bibir,

penurunan kesadaran.

5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri menurut (Suwondo,

2017) antara lain :

1) Usia

Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri,

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


khususnya pada anak dan lansia. Perbedaan perkembangan yang

ditemukan diantara kelompok usia ini dapat mempengaruhi

bagaimana anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. Rentang usia

remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu

remaja awal (11-24 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan

remaja akhir (18-21 tahun).

2) Jenis kelamin

Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna

dalam respon terhadap nyeri. Diragukan apakah hanya jenis

kelamin saja yang merupakan suatu faktor dalam mengekspresikan

nyeri. Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi subyek penelititan

yang melibatkan pria dan wanita, akan tetapi toleransi terhadap

nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal

yang unik pada setiap individu tanpa memperhatikan jenis kelamin.

3) Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara

individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang

diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka

menyatakan bahwa sosialisasi budaya menentukan perilaku

psikologis seseorang. Dengan demikian, hal ini dapat

mempengaruhi pengeluaran fisiologis seperti endogen dan

terjadilah persepsi di nyeri.

4) Makna Nyeri

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap

nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang

budaya individu tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri

dengan cara berbeda-beda apabila nyeri tersebut memberikan

kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan.

Misalnya seseorang wanita melahirkan akan mempersepsikan

nyeri, akibat cedera karena pukulan pasangannya. Derajat dan

kualitas nyeri yang dipersepsikan nyeri klien berhubungan dengan

makna nyeri.

5) Perhatian

Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang

meningkat sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan

respon nyeri yang menurun. Dengan memfokuskan perhatian dan

konsentrasi klien pada stimulus yang lain, maka perawat

menempatkan nyeri pada kesadaran yang perifer. Biasanya hal ini

menyebabkan toleransi nyeri individu meningkat, khususnya

terhadap nyeri yang berlangsung hanya selama waktu pengalihan.

6) Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks.

Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga

dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. Pola bangkitan

otonom adalah sama dalam nyeri dan ansietas. Stimulus nyeri

mengaktifkan bagian sistim limbik dapat memproses reaksi emosi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


seseorang, khususnya ansietas. Sistem limbik dapat memproses

reaksi emosi seseorang terhadap nyeri, yakni memperburuk atau

menghilangkan nyeri.

7) Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan

menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan

kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada

setiap individu yang menderita penyakit dalam jangka waktu yang

lama. Apabila keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi

nyeri terasa lebih berat dan jika mengalami suatu proses periode

tidur baik maka nyeri berkurang.

8) Pengalaman sebelumnya

Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa

individu akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang

akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami

serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh maka rasa takut

akan muncul, dan juga sebaliknya. Akibatnya klien akan lebih siap

untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk

menghilangkan nyeri.

9) Gaya koping

Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang

membuat merasa kesepian, gaya koping mempengaruhi untuk

mengatasi nyeri.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


10) Dukungan Keluarga dan Sosial

Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri adalah

kehadiran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka

terhadap klien. Walaupun nyeri dirasakan, kehadiran orang yang

bermakna bagi pasien akan meminimalkan kesepian dan

ketakutan.

Apabila tidak ada keluarga atau teman, seringkali

pengalaman nyeri membuat klien semakin tertekan, sebaliknya

tersedianya seseorang yang memberi dukungan sangatlah berguna

karena akan membuat seseorang merasa lebih nyaman, kehadiran

orang tua sangat penting bagi anak-anak yang mengalami nyeri

(Suwondo, 2017)

D. Konsep Kompres Hangat

Kompres hangat adalah cara mengatasi nyeri menggunakan buli-buli

hangat. Kompres hangat merupakan salah satu stimulasi kutaneus.

Stimulasi kutaneus merupakan stimulasi pada kulit yang dilakukan untuk

menghilangkan nyeri. Stimulasi kutaneus ini dapat dilakukan dengan

massase, mandi air hangat, kompres air hangat atau kantong es. Terapi ini

merupakan cara-cara sederhana dalam menurunkan intensitas nyeri. Cara

kerja stimulai kutaneus adalah merangsang pelepasan endoprhin sehingga

memblok transmisi stimulasi nyeri. Keuntungan dari cara ini adalah dapat

dilakukan dirumah dan penderita dismenore dapat mengontrol nyeri dan

penanganannya (Potter dan Perry, 2005 dalam Utari, 2015).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Kompres hangat memberikan rasa hangat pada responden

menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian

tubuh yang memerlukannya (Natali, 2013 dalam Nida dan Sari, 2016).

Pemberian kompres hangat menggunakan prinsip pengantaran panas

melalui cara konduksi dimana panas ditempelkan pada daerah yang sakit

untuk melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan ketegangan otot

sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita dengan dismenore primer,

karena pada wanita dengan dismenore primer mengalami kontraksi uterus

dan kontraksi otot polos (Anugerahi dan Wahyuningsih, 2013 dalam Nida

dan Sari, 2016).

Tujuan dari kompres hangat ini untuk menurunkan intensitas nyeri

dikarenakan pemberian kompres hangat menyebabkan dilatasi pembuluh

darah sehingga memperlancar peredaran darah, meredakan iskemia pada

sel miometrium, menurunkan kontraksi otot polos miometrium, dan

meningkatkan relaksasi otot, sehingga mengurangi nyeri akibat kejang

atau iritasi (Yunianingrum, dkk, 2018).

Pemberian kompres hangat mempengaruhi aktivitas serabut saraf

diameter besar dan kecil. Nyeri yang berlebih dihantarkan oleh serabut

saraf berdiameter kecil yang membuka gerbang sumsum tulang belakang,

kemudian diteruskan ke farmakokinetik batang otak dan kemudian dikirim

ke talamus atau korteks untuk diartikan sebagai nyeri. Stimulasi serabut

saraf yang berdiameter besar akan menyebabkan gerbang sumsum tulang

belakang menutup sehingga inklusi nyeri tidak dapat masuk ke sumsum

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


tulang belakang dan tidak diteruskan ke kesadaran korteks untuk diartikan

sebagai nyeri. Karenanya kompres hangat efektif mengurangi nyeri haid.

Cara membuat kompres hangat menggunakan botol yang diisi air

hangat dengan suhu 37-400C. Botol yang sudah berisi air tersebut

dikompres pada perut, dimana akan terjadi secara konduksi dimana terjadi

pemindahan panas dari botol ke perut secara konduksi sehinga perut yang

dikompres menjadi hangat. Rasa hangat di bagian perut dapat

meningkatnya relaksasi psikologis dan rasa nyaman, sehingga dengan

adanya rasa nyaman dapat menurunkan respon terhadap nyeri yang semula

dirasakan. Kompres hangat sangat efektif dilakukan untuk mengurangi

nyeri dismenore karena tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang

lama, dan kerja fisik yang berat tetapi harus tetap hati-hati karena air yang

terlalu panas dapat mengakibatkan iritasi pada kulit

1. Prinsif kompres hangat

Pemakaian kompres panas biasanya dilakukan hanya setempat

saja pada bagian tubuh tertentu. Dengan pemberian panas, pembuluh-

pembuluh darah melebar. Sehingga akan memperbaiki peredaran darah

didalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan

bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari zat-zat yang

dibuang akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat yang

lebih baik. Aktivitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit

dan akan menunjang proses penyembuhan luka, radang yang setempat

seperti abses, bisul-bisul yang besar dan bernanah, radang empedu, dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


juga beberapa radang persendian. Pada efek nyeri panas memiliki efek

menghilangkan atau menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan. Salah

satu keuntungan besar tetapi panas ialah kemudahannya dan

kepraktisannya

2. Jenis kompres hangat

a. Kompres hangat kering

Dengan menggunakan pasir yang telah terkena sinar matahari

guna mengobati nyeri pada persendian. Selain itu terapi ini juga

mengurangi berat badan dan menghilangkan kelebihan berat badan.

b. Kompres hangat lembab

Kompres ini biasanya digunakan dengan sarana untuk mediasi.

Sebuah alat yang dikenal dengan hidrokolator. Yakni alat ini diisi

dengan air, digunakan untuk memanaskan untuk mencapai suhu

tubuh tertentu di alat ini dicelupkan beberapa alat kompres dengan

botol tertentu yang cocok untuk menutupi bagian tubuh. Terapis

mengeluarkan kompres ini dengan menggunakan penjepit, lalu

melipatnya dengan handuk dan meletakkan di atas tubuh pasien

agar kompres hangat tersebut berfungsi menghilangkan penyusutan

otot dan melancarkan peredaran darah (Suryano, 2017)

c. Kompres gelatin (jelly)

Kompres model seperti ini memiliki keistimewaan yang

mampu menjaga dingin dan panas untuk beberapa lama. Kompres

ini menggunakan kelebihan terletak pada fleksibilitas bentuknya

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


dapat dicocokkan dengan anggota tubuh sehingga suhu diterapkan

dan sanggup menggapai seluruh tubuh. Kompres gelatin ini

memiliki pengaruh dan cara menggunakan yang sama dengan

kompres dingin.

d. Kompres dengan menggunakan waslap

Kompres menggunakan cara seperti ini tidak akan mencederai

dan tidak membahayakan untuk pasien. Karena dengan cara seperti

ini hanya menggunakan waslap dicelupkan di air hangat setelah itu

waslap ditaruh di tempat yang sakit

E. Studi Literatur

a. Meilani Dkk, 2022 dengan judul penelitian TerapiKompres Hangat

Dalam Penerapan Respectful Women Care Terhadap Nyeri Haid

(Dismenore) Pada Remaja Putri Di Asrama MAN 2 Yogyakart dengan

hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompres

hangat berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri haid pada

remaja putri.

b. Masyita, dkk, 2023 Pengaruh Kompres Hangat dan Relaksasi Terhadap

Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Sangalla

Kabupaten Tana Toraja dengan hasil penelitian penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri

haid pada remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh relaksasi terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri.

Kesimpulan : Diharapkan kepada pihak sekolah agar senantiasa bekerja

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


sama dengan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada

remaja putri dalam memberikan pemahaman yang lebih dalam

mengenai dismenorhea.

c. Nuryanti, dkk, 2023 Efektivitas kompres hangat pada dismenore remaja

perempuan: Narative literatur review dengan hasil penelitian ditemukan

dua database yang dapat digunakan. Setelah dilakukan pemeriksaan

duplikasi, terdapat 175 artikel yang tidak relevan dan tersisa 29 artikel.

Selanjutnya, dilakukan skrining berdasarkan judul (n=29) dan

kelayakan (n=9), dan akhirnya terdapat 7 artikel dengan tema yang

sesuai untuk literature review pada kriteria inklusi dan eksklusi.

d. Nurrafi, dkk, 2023 dengan judul penelitian PERBANDINGAN

KOMPRES DINGIN DAN HANGAT TERHADAP NYERI

MENSTRUASI DI PONDOK PESANTREN NGAWI dengan hasil

penelitian Rata-rata nyeri menstruasi sebelum dan sesudah diberikan

kompres dingin didapatkan adalah (4,3) menjadi (3,92). Sedangkan

sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat diberikan adalah (3,69)

menjadi (1,92). Selanjutnya di Uji Wilcoxon didapatkan ada perbedaan

sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat dengan nilai Sig.

(0,000) dan kompres dingin dengan nilai Sig.(0,003). Karena pada uji

normalitas terdapat data yang tidak terdistribusi normal hasil uji

perbedaan menggunakan Uji Mann Whitney dengan hasil (p = 0,000)

maka ada pengaruh nyeri menstruasi dengan kompres hangat dan

kompres dingin.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


e. Fajrin, dkk 2023 dengan judul penelitian PENGARUH KOMPRES AIR

HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA

REMAJA PUTRI DI KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN

BARAT dan hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis dari penelitian

yang peneliti lakukan di rumah responden yang terletak di Dusun Bunut

Jaya mengenai pemberian kompres air hangat untuk mengurangi

dismenorea pada remaja putri, yaitu: Dari hasil penelitian penurunan

skala nyeri pada remaja putri yang usia menarchenya dini (14)

ditemukan remaja yang merasakan penurunan nyeri lebih cepat yaitu

<0,05).

F. Tinjauan menurut Al Islam Kemuhamadiyahan

1. Definisi

Haid menurut bahasa artinya mengalir. Haid menurut istilah, darah

kebiasaan yang keluar dari farji (kemaluan wanita)yang telah berusia 9

tahun, bukan karena melahirkan, dalam keadaan sehat.

2. Dasar hukum islam

a. Quran surat Al-baqarah : 222

“mereka bertanya kepadamu tentang haid katakanlah : “haid itu

adalah suatu kotoran”, oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan

diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati

mereka, sebelum mereka seci. Apabila meraka telah suci, maka

campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah

kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

b. Hadist Rasulullah SAW

Sesungguhnya haid ini yang telah menetapkan Allah atas anak-

anak putrid nabi Adam AS (HR Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah

Radhiallahu anha).

3. Kapan Lamanya Waktu Haid

a. Waktu minimal darah haid adalah sekurang-kurangnya sehari

semalam atau 24 jam, baik keluar secara terus menerus maupun

keluar secara terputus-putus. Jika darah yang keluar tidak sampai

24 jam, hal itu dihukumi sebagai istihadah.

b. Waktu maksimal darah haid adalah 15 hari 15 malam

c. Siklus haid masing-masing wanita bisa berbeda, umumnya adalha

28 hari, namun bias terjadi antara 24 – 35 hari, siklus haid adalah

jarak pertama haid sampai hari pertama haid berikutnya.

4. Dasar Hukum Istihadlah

Hadits nabi Muhammad SAW dari ummu Salamah “bahwa ia

pernah meminta fatwa kepada rasullullah SAW mengenai seorang

wanita yang selalu mengeluarkan darah, maka rasullullah bersabda :

hitunglah berdasarkan bilangan hari dan malam dari masa haid pada

setiap bulan berlangsungnya, sebelum ia terkena serangan darah

penyakit yang menimpanya itu. Maka tinggalkanlah sholat sebanyak

bilangan haid yang biasa dijalani setiap bulan. Apabila ternyata

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


terlewati dari batas yang berlaku, maka hendaklah ia mandi, lalu

memakai cawat (pembalut) dan mengerjakan sholat (HR Abu Dawud

dan An Nasal dengan Isnad Hasan),

DAFTAR PUSTAKA

Aningsih, Fidhi, Ni Luh Putu Eka Sudiwati, and Novita Dewi. "Pengaruh
pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas
nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi di asrama Sanggau
Landungsari Malang." Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan 3.1
(2018).

Ahyani, 2019. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Kudus: Badan


Penerbit Universitas Muria Kudus.

Dinkes RI, 2019. Data Statistik Prevelensi Kejadian Haid Pada Remaja.

Detariani 2017 yang berjudul “Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Terhadap Penurunan Disminorea Siswi-Siswikelas X SMA Negri 5
Pontianak” terakhir di akses tahun 2021

Erlita Sari (2020) dengan judul “Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenore Pada Remaja Di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara

Nurarif, Amin Huda. "Asuhan Keperawatan Praktis: Berdasarkan Penerapan


Diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus." (2016).

Partiwi, N. (2021). Efektivitas Abdominal Stretching Exercise Dan Kompres


Dingin Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer. Journal of Borneo
Holistic Health, 4(2), 168-174.

Sinaga, E., Saribanon, N., Sa'adah, N., Salamah, U., Murti, Y. A., & Trisnamiati,
A. (2017). Buku: Manajemen Kesehatan Menstruasi.

Suwondo, 2017. Buku Ajar Nyeri. Slara medika: jakarta

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


INFORMED CONSENT

(Lembar Persetujuan Responden )

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta mengetahui manfaat penelitian


yang berjudul “Karya Ilmiah Akhir Ners Asuhan Keperawatan Pada Nn. G
Dengan Penurunan Skala Nyeri Disminore Menggunakan Kompres Hangat Di
SLTP Pgri Rengas Kecamatan Bekri Lampung Tengah 2023”

Saya menyatakan *) bersedia/ tidak bersedia diikut sertakan dalam penelitian


ini. Saya percayaapa yang saya sampaikan dijamin kebenaranya.

Bekri, Mei 2023

Pelaksana Saksi Subjek

(Saripah Aini, S.Kep )

NB: *) Coret yang tidak perlu

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KOMPRES HANGAT
Pengertian Tindakan yang dilakukan denagn memberikan cairan hangat
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebakan nyeri

Manfaat Meningkatkan sela drh putih secara total dan fenomoena reaksi
peradangan serta dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan
peningkatan sirkulasi kapiler sehingga mnurunkan nyeri

Prosedur Alat dan bahan


a. Hot water bag (buli-buli) atau kain yang dapat
menyerap air
b. Air hangat dengan suhu 38˚sampai 40˚c
c. Thermometer air
d. Baskom dan handuk kering
Tahap kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan kepada klien mengenai prosedur yang
akan dilakukan
c. Masukkan air kedalam botol atau masukkan kain lalu di
peras
d. Tempatkan botol atau kain didaerah yang terasa
nyeri dan berikan
e. Angkat botol atau kain setelah 15 menit dan lakukan
kompres berulang jika nyeri belum teratasi
f. Kaji perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung
LEMBAR OBSERVASI PENGUKURAN NYERI

Nama :

Usia :

Tanggal Haid :

Skala Pengukuran Nyeri

Skala Keterangan skala nyeri

0 Tidak ada rasa sakit, merasa normal


1 Nyeri hampir tak terasa (sangat ringan)= ringan, seprti digigit nyamuk.
Sebagian besar waktu anda tidak berfikr tentang rasa sakit
2 Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit
3 Nyeri snagat terasa, seperti pukulan kehidung menyebabkan hidung
berdarah atau suntikan dari dokter
4 Kuat, nyeri yang dalam seperti sankit gigi atau nyeri karena sengatan
Lebah
5 Kuat, dalam nyeri yang menusuk seperti pergelangan kaki terkilir
6 Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga nampak sebagian
mempengaruhi sebagian indra anda menebabkan tidak fokus dan
komunikasi terganggu
7 Sama seperti 6 kecuali dibahwa rasa sakit benar-benar mendominasi indra
anda menhyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak
mampu melakukan perawatan diri
8 Nyeri begitu kuat sehingga anda tidak lagi dapat berfikir jernaih dan
sering mengalami oerubahan kepribadian yang parah jika sakit datang
dan berlangsung lama
9 Nyeri besgitu kuat sehingga anda tidak bisa mentolerirnya dan sampai-
sampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit itu apapun
caranya tidak perduli apa efek sampingnyaatau resikonya

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


10 Nyeri begitu kuat dan tak sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pernah
mengalami skala nyeri ini, karena sudah keburu pingsan seperti
mengalami kecelakaan parah, tangan hancur dan kesadaran akan
hilangsebagai akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


LEMBAR OBSERVASI PENGUKURAN NYERI

Nama pasien Hari pertama Hari kedua Hari ketiga


Pre Post Pre Post Pre Post
Kompres hangat

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung
BLANGKO KONSULTASI BIMBINGAN

Nama Mahasiswa : Saripah Aini


NPM : 2022207209498
Program Studi : Ners
Fakultas : Kesehatan
Pembimbing I : Ns.Desi Ari , M. Kep., Sp.Kep. Mat.
Judul KIAN : KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Nn. G DENGAN
PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE
MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT DI SLTP
PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI LAMPUNG
TENGAH 2023

Tanggal
No Hasil Konsultasi Paraf
Bimbingan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung


BLANGKO KONSULTASI BIMBINGAN

Nama Mahasiswa : Saripah Aini


NPM : 2022207209498
Program Studi : Ners
Fakultas : Kesehatan
Penguji : Ns. Diny Vellyana., S.Kep., MMR
Judul KIAN : KARYA ILMIAH AKHIR NERS ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Nn. G DENGAN
PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE
MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT DI SLTP
PGRI RENGAS KECAMATAN BEKRI LAMPUNG
TENGAH 2023

Tanggal
No Hasil Konsultasi Paraf
Bimbingan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung

Anda mungkin juga menyukai