Anda di halaman 1dari 87

KARYA ILMIAH AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA


PASIEN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI
FOWLER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DEPATI
HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2023

Diajukan Oleh :
MERRI AGUSTIN
22300022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT CITRA INTERNASIONAL
2023
KARYA ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA


PASIEN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI
FOWLER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DEPATI
HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2023

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesikan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Institut Citra Internasional

Diajukan Oleh :
MERRI AGUSTIN
22300022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT CITRA INTERNASIONAL
2023

i
HALAMAN

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA


PASIEN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI
FOWLER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DEPATI
HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2023

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminar

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Yulliana, S.Kep., M.Kep

Mengetahui
Institut Citra
Internasional
Rektor

Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya, M. Epid

i
HALAMAN

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA


PASIEN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI
FOWLER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DEPATI
HAMZAH PANGKALPINANG TAHUN 2023

Di susun Oleh :
MERRI AGUSTIN
22300022

Telah dipertahankan Di Depan Dewan


Penguji Pada Tanggal 7 Juni 2023

DEWAN PENGUJI KARYA ILMIAH AKHIR

Ketua
( Ns. Rima Berti Anggraini, M. Kep ) (...................................)

Anggota
( Ns. Yulliana, S.Kep., M. Kep) (...................................)

Anggota
( Ns. Indah Permata Sari, M. Kep) (...................................)

Mengesahkan
Institut Citra
Internasional
Rektor

Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya, M. Epid

i
PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri
dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar profesi nersdisuatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak
diterbitkan, sumbernya dijelaskan didalam tulisan dan daftar pustaka.

Pangkalpinang, Mei 2023

Merri Agustin
NIM.22300022

i
PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah akhir yang saya buat ini boleh

dipublikasikan oleh pihak Institut Citra Internasional.

Pangkalpinang, Mei 2023

Merri Agustin
NIM.22300022

v
HALAMAN

Bismillahirohmanirohim, Karya Ilmiah Akhir ini dipersembahkan dengan rasa

cinta dan sekuat tenaga kepada :

1. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak (Jupri) dan Ibu (Tenah) terimakasih

atas dukungan, cinta dan kasih yang tidak terhingga yang tiada mungkin

dapat ku balas hanya dengan selembar kertas persembahan ini, terimakasih

atas semua doa dan dukungan material demi keberhsilan kami.

2. Kepada kedua saudara kandung adik (Nabil Apriansyah) dan (Habib Nur

Falih) terima kasih atas doa dan dukungannya.

3. Terima kasih banya k kepada pembimbing 1 (Ibu Ns. Rima Berti anggraini,

M. Kep ) dan pembimbing 2 (Ibu Ns. Yuliana, S.Kep., M. Kep) yang telah

sabar dalam membimbing, memberikan ilmu, kritik, dan juga saran dalam

kesempurnaan skripsi ini, karena tanpa bimbingan Bapak dan Ibu saya tidak

akan bisa menyelesaikan karya ilmiah akhir ini sampai akhir.

4. Kepada keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayang , doa, dan

dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2018-2023 keperawatan Institut

Citra Internasional.

5. Kepada Sahabat Saya (Evi Yanuar, Risky Febri Widyarti, Febi Arimbi, Gita

Faulina Novitri, Nova, Bela Puspitasari, Resti, dan Leo Febriansyah)

terimakasih atas dukungan, dan motivasinya.

v
6. Serta kepada semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian tugas

akhir ini.

7. Para Dosen dan Staf STIKes Citra Delima Bangka Belitung yang tak dapat

saya sebutkan satu persatu.

8. Terima kasih kepada RDUD Depati Hamzah Pangkalpinang yang telah

membantu dan mengizinkan saya untuk melakukan penelitian.

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : MERRI AGUSTIN

Tempat, Tanggal Lahir : Bencah, 19 Maret 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jln. Raya Bencah RT 20 RW 10

Kecematan Air Gegas

Kabupaten Bangka Selatan

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD : SDN 2 Bencah 2012

2. SMP : SMP N 1 Air Gegas 2015

3. SMA : SMA N 1 Air Gegas 2018

4. Perguruan Tinggi : STIKes Citra Delima Bangka Belitung

Program Studi Ilmu Tahap Akademik

2018/2023

MOTTO : “Dimana ada kemauan, pasti ada jalan”.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, warahmatullah.Wabarakatuh.

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rhmat Dan

Karunia-Nya, sehingga penelitian dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Akhir

ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD

Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023”. Karya Ilmiah Akhir ini disusun

untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan tugas akhir pada

Program Studi Ilmu Keperawatan di STIKes Citra Delima Bangka Belitung.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebasar-

besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Zaidan, S.H., S.Ag., M.Hum., selaku Ketua Yayasan Citra

Delima Bangka Belitung.

2. Bapak Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya, M, Epid., selaku Ketua Stikes Citra

Delima Bangka Belitung.

3. Ibu Ns. Maryana, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Stikes Citra Delima Bangka Belitung.

4. Ibu Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep., selaku Ketua Prodi Ners.

5. Ibu Ns.Rima Berti Anggraini, M.Kep., selaku Dosen Pembimbing 1

6. Ibu Ns. Yuliana, S. Kep., M.Kep., selaku Dosen Pembimbing 2.

7. Ibu Ns. Indah Permata Sari, M. Kep selaku Dosen Pembanding 1

i
8. Kepada para Staf dan Dosen pendidikan STIKes Citra Delima Bangka Belitung

yang telah membantu.

10. Kepada Sahabat Saya (Evi Yanuar, Risky Febri Widyarti, Febi Arimbi, Gita

Faulina, Novitri, Monica, Nova, Bela Puspitasari, Resti , dan Leo Febriansyah)

yang telah membantu dan memberikan semangat, ide dan motivasi kepada saya

dalm menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada Orang Tua Tercinta Bapak ( Jupri ) dan Ibu ( Tenah ) serta saudara-

saudara ku dan keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayang doa,

dan dukungan dalam penyelesaina tugas akhir ini.

12. Teman-teman seperjuangan yang telah berjuang bersama menyelesaikan tugas

akhir ini.

Penulisan menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tugas akhir ini masuh

terdapat banyak kekurangan, baik dalam bentuk materi maupun dalam teknik

penyusunan yang masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulisan

mengharapkan kritik dan saran membangun yang dapat memberikan perubahan

ke arah yang lebih positif guna perbaikan pada masa yang akan datang, semoga

Allah melipahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita semua

Wassalamu’alaikum warahmatullah.wabarakatuh.

Pangkalpinang, Mei 2022

Penulis

x
INSTITUT CITRA INTERNASIONAL
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Karya Ilmiah Akhir, Mei 2022

MERRI AGUSTIN

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA


PASIEN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD PANGKAL PINANG TAHUN 2023
(xviii+ 58 Halaman, 12 Tabel, 1 Gambar, 6 lampiran)

ABSTRAK

Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernapasan bahwa dengan gejala


batuk dan diserti dengan sesak napas yang disebabkan oleh agen infeksius seperti
virus, bkteri, mycoplasma. Metode yang paling sederhana dan efektif untuk
mengurangi rasa sesak napas yaitu posisi semi fowler.Untuk provinsi Bangka
Belitung selama 3 tahun terkahir (2020-2023) mengalami peningkatan.Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan pola napas tidak efektif pada
pemberian terapi posisi semi fowler di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang
Tahun 2023.
Penelitian ini metode deskriptif dan metode kepustakaan. Penelitian yaitu
seluruh pasien pneumonia yang datang brobat ke RSUD Depati Hamzah Tahun
2023 pada bulan mei 2023.Penelitian merupakan bagian dari jumlah 12
responden. Responden dalam penelitian ini adalah pasien pneumonia yang terpilih
sebagai penerapan.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemberian terpai semi fowler dapat
menurunkan pola napas tidak efektif selama 3 hari di RSUD Depati Hamzah
Tahun 2023.
Saran dari penelitian ini adalah agar penderita pneumonia lebih
mempertahankan pengertian dan juga menerapkan pola napas tidak efektif agar
tidak menimbulkan penyakit lainnya yang lebih berbahaya.

Daftar Pustaka : 24 (2015-2022)


Kata kunci :Pneumonia, Pola Napas Tidak Efektif, Posisi Semi Fowler

x
INTERNATIONAL CITRA INSTITUTE
NURSING FACULTY
NERS PROFESSIONAL STUDY PROGRAM
Script, Mei 2023

MERRI AGUSTIN

BREATHING PATTERN NURSING CARE IS NOT EFECTIVE IN


PNEUMONIA PATIENTS WITH SEMI FOWLER POSITION IN THE
FLAMBOYAN ROOM OF PANGKALPINANG HOSPITEL 2023
(xviii+ 58 pages, 12 tables, 1 picture, 6 attachments)

ABTRACT

Pneumonia is a respiratory tract infection with symptoms of coughing and


shortness of breath caused by infectious agents such as viruses, bacteria,
mycoplasma. The simplest and most effective method for reducing shortness of
breath is the semi-Fowler's position. For the Bangka Belitung province in the last
3 years (2020-2023) there has been an increase. This study aims to determine
whether there is a decrease in ineffective breathing patterns in the administration
of semi-Fowler's position therapy at Depati Hamzah Pangkalpinang Hospital in
2023.
This research is a descriptive method and a library method. The research was
all pneumonia patients who came brobat to Depati Hamzah Hospital in 2023 in
May 2023. The research was part of a total of 12 respondents. Respondents in this
study were pneumonia patients who were selected as the application.
The results of this study found that giving semi-fowler therapy can reduce
ineffective breathing patterns for 3 days at Depati Hamzah Hospital in 2023.
Suggestions from this study are for pneumonia sufferers to better maintain
understanding and also apply ineffective breathing patterns so as not to cause
other, more dangerous diseases.

Bibliography : 24 (2015-2023)
Keywords :Pneumonia, Ineffective Breathing Pattern, Semi Fowler's Position

x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
HALAMAN ORISINALITAS.........................................................................iv
HALAMAN PUBLIKASI.................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................x
ABSTRAK.........................................................................................................xi
ABSTRACT.....................................................................................................xii
DAFTAR ISI....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................7
1. Tujuan Umum....................................................................................7
2. Tujuan Khusus...................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................8
E. Waktu Penelitian......................................................................................9
F. Metode Penulisa.......................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori.......................................................................................10
1. Defenisi............................................................................................10
2. Etiologi............................................................................................11
3. Klasifikasi Pneumonia.....................................................................12
4. Patofisiologis...................................................................................13

x
5. Manifestasi Klinis............................................................................14
6. Pemeriksaan Penunjang...................................................................14
7. Penatalaksanaan...............................................................................15
8. Terapi Posisi Semi Fowler...............................................................15
B. Konsep Asuhan Keperawatan................................................................16
C. Konsep Pola Napas Tidak Efektif.........................................................23
D. Konsep Posisi Semi Fowler...................................................................25
E. Kerangka Teori......................................................................................27

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Klien................................................................................28
B. Etiologi..................................................................................................29
C. Manifestasi Klinis..................................................................................30
D. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................30
E. Penatalaksanaan Medis..........................................................................32
F. Pengkajian.............................................................................................32
G. Diagnosa Keperawatan..........................................................................35
H. Intervensi...............................................................................................35
I. Implementasi.........................................................................................36
J. Evaluasi.................................................................................................39

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Pengkajian Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien


Pneumonia.............................................................................................40
B. Diagnosa Keperawatan pada Pasien Pneumonia...................................42
C. Intervensi Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien
Pnuemonia.............................................................................................43
D. Implementasi Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien
Pneumonia.............................................................................................44
E. Evaluasi Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien
Pneumonia.............................................................................................47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................49
B. Saran......................................................................................................49
DAFTAR PUSTKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Klien Pneumonia


Berdasarkan Usia, Pendidikan Agama Di Ruang Flamboyan
di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang 2023.........................28
Tabel. 2 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Etiologi Berdasarkan
Etiologi di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................29
Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan
Manifestasi Klinis di Ruang Flamboyadi RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang 2023....................................................30
Tabel. 4 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan
Pemeriksaan Penunjang di Ruang Flamboyadi RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang 2023....................................................30
Tabel. 5 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan
Penatalaksanaan di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................32
Tabel. 6 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan
Pengkajian di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................32
Tabel. 7 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Diagnosa
Keperawatan di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................35
Tabel. 8 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Intervensi
Pola Napas Tidak Efektif di Ruang Flamboyadi RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang 2023....................................................35
Tabel. 9 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan
Implementasi Keperawatan H-1 Masalah Pola Napas Tidak
Efektif di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzh
Pangkalpinang 2023...................................................................36
Tabel. 10 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Etiologi Berdasarkan
Implementasi Keperawatan H-2 Masalah Pola Napas Tidak
Efektif di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 202.....................................................................37

x
Tabel. 11 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Etiologi Berdasarkan
Implementasi Keperawatan H-3 Masalah Pola Napas Tidak
Efektif di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................38
Tabel. 12 Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Etiologi Berdasarkan
Evaluasi Keperawatan Masalah Pola Napas Tidak
Efektif di Ruang Flamboyadi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang 2023...................................................................39

x
DAFTAR

Halaman

Gambar. 1 Kerangka Teori Gambaran Asuhan Keperawatan Pola Napas


Tidak Efektif Dengan Pemberian Terapi Posisi Semi Fowler
pada Padien Pneumonia di Ruang Flamboyan di RSUD
Depati Hamzah Pangkalinang Tahun 2023...........................27

x
DAFTAR

Lampiran 1 Keterangan SOP

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Penyusunan Proposal dan Karya Ilmiah Akhir

Lampiran 3 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 5 Rekap Hasil Pengkajian

Lampiran 6 Dokumentasi

xv
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pneumonia adalah penyakit infeksi Saluran Pernapasan Bawah

dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak napas yang disebabkan

oleh agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma.Metode yang paling

sederhana dan efektif untuk mengurangi rasa sesak yaitu posisi semi

fowler (Siti Zuraida Muhsinin, 2019).

Penyakit pneumonia merupakan penyakit menular yang banyak

dideritapada setiap tahunnya.Angka kejadian penyakit pneumonia cukup

tinggi di dunia yaitu sekitar 15% sampai 20%. World Health Organization

(WHO) juga melaporkan 15 negara berkembang dengan jumlah kematian

terbanyak akibatpneumonia yaitu berasal dari Negara India sebanyak

158.176, diikuti Nigeriapada urutan kedua yaitu sebanyak 140.520 dan

Pakistan pada urutan ketiga yaitusebanyak 62.782 kematian. Indonesia

berada pada urutan ketujuh yaitu dengantotal 20.084 kematian (Lestari,

2019).

Berdasarkan data pneumonia di Indonesia berdasarka profil

Kesehatan tahun 2019 terdapat 3,7 juta yang terkena pneumonia dari 52%

data cakupan pneumonia di Indonesia, Data pada tahun 2020 terdapat 1,7

juta yang terkena pneumonia dari 34% data cakupan pneumonia di

Indonesia. Serta data pada tahun 2021 terdapat 1,3 juta yang terkena

pneumonia dari 31,4% data cakupan pneumonia di Indonesia. Data jumlah

1
2

cakupan pneumonia di Indonesia dari rentang 2019-2021 mengalami

penurunan. (Kemenkes RI, 2021).

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat ke 29

secara Nasional dengan persentase yang terkena pneumonia sebanyak

1,5%. Data kejadian pneumonia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dalam rentang waktu 3 tahun terakhir mengalami peningkatan secara

fluktiatif. Data pada tahun 2020, kasus pneumonia menunjukan jumlah

yang menderita pneumonia sebanyak 7.771 kasus. Data pada tahun 2021

menunjukan jumlah yang menderita pneumonia sebanyak 8.336 kasus.

Serta data pada tahun 2022 menunjukan jumlah yang menderita

pneumonia sebanyak 7.477 kasus, paling banyak terjadi di Kabupaten

Bangka dan Kota Pangkalpinang (Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, 2021).

Data Rumah Sakit Depati Hamzah Kota PangkalPinang Tahun

2023, Pneumonia merupakan kasus terbanyak yang ditangani dirumah

sakit ini, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

kepala ruangan flamboyan lantai 2 RSUD Depati Hamzah Kota

PangkalPinang mengatakan bahwa pneumonia termasuk dalam 10

penyakit terbesar yang ada di ruang perawat ini.

Pola nafas tidak efektif pada pasien disebabkan oleh hiperventilasi

dengan adanya data penunjang seperti sesak nafas, dispneu. Berdasarkan

metode yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi sesak napas

dapat dilakukan menggunakan terapi farmakologis dengan obat-obatan


3

ataupun menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu posisi pasien yaitu

posisi semi fowler. Posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30°-45°,

dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu mengembangkan

paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada difragma. Keefektifan

dari tindakan tersebut dapat dilihat dari respiratory rate yang menunjukkan

angka normal yaitu 16-24x/menit pada usia dewasa (Refi dkk,2013).

Pola nafas tidak efektif adalah pertukaran udara inspirasi dan/atau

ekspirasi tidak adekuat. Pola nafas tidak efektif adalah keadaan ketika

individu kehilangan atau berpotensi kehilangan ventilasi yang adekuat,

berhubungan dengan perubahan pola. Pola nafas tidak efektif pada pasien

disebabkan oleh hiperventilasi dengan adanya data penunjang seperti sesak

nafas, dispneu. Implementasi yang dilakukan adalah mencatat frekuensi

dan kedalaman pernafasan pasien,memberikan terapi oksigen serta

memposisikan pasien dengan semi fowler atau high fowler selain itu

penulis juga memberikan terapi farmakologis ventolin. Terapi

farmakologis ventolin adalah terapi yang diberikan untuk mencegah dan

meringankan gejala serta eksaserbasi. Sedangkan Furosemide untuk

membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Dan ceftriaxone sebagai

antibiotik. Keluarga pasien juga mendapat edukasi tentang cara teknik

relaksasi yang benar (Wilkinson & Ahern 2019).

Pemberian posisi semi fowler yaitu memonitor pola napas, tempat

tidur diatur setengah duduk 30-45°. Penerapan posisi semi fowler

dilakukan selama 3 hari yaitu 2x sehari dalam waktu 25- 30 menit yang
4

bertujuan untuk kestabilan pola napas. Berdasarkan fakta hasil telah

didapatkan nilai p-value = 0,000 artinya terdapat pengaruh pemberian

posisi semi fowler terhadap 3 kestabilan pola napas pada pasien

Pneumonia. Menurut Burhan et al (2020) didapatkan nilai ρ-value =

0,0001 kurangdari nilai α (0,05), sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh

pemberian posisi semi fowler terhadap resiratory rate pasien Pneumonia.

Sedangkan menurut Suhatridjas & Isnayati (2020) didapatkan nilai p-value

= 0,000 artinya terdapat perubahan yang signifikan pada kemampuan

bernafas pasien sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Artinya

penerapan pemberian terapi posisi semi fowler terbukti efektif dalam

menurunkan sesak napas karena mampu meningkatkan ekspansi paru,

memudahkan pernapasan.

Hasil penelitian Annisa, dkk (2018) penanganan dasar yang

diperlukan pada penderita sesak nafas berupa peningkatan usaha nafas

melalui peningkatan respirasi rate dan penggunaan otot-otot bantu

pernafasan guna memenuhi demand oksigen di dalam tubuh. Salah satu

tindakan keperawatan yang penting adalah positioning yang bertujuan

untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga mengurangi sesak. Posisi

yang paling efektif bagi penderita sesak nafas yaitu posisi semi fowler.

Posisi semi fowler adalah posisi duduk dimana kepala di tinggikan paling

sedikit 45. Pemberian posisi semi fowler dapat diberikan pada pasien

yang mengalami sesak nafas yaitu 45 – 60 menit. Kemiringan 45

menggunakan gravitasi membantu mengembangkan dada dan mengurangi


5

tekanan abdomen dan diafragma sehingga ekspansi dada dan ventilasi paru

yang lebih besar.

Sedangkan menurut Prastika (2019) posisi semi fowler lebih efektif

dibandingkan dari posisi fowler yang diberikan pada pasien sesak nafas.

Nilai rata – rata skala sesak nafas sebelum dan sesudah diberikan posisi

fowler yang dikombinasikan dengan terapi nebulizer yaitu nilai sebelum

diberikan posisi fowler 3,44 dan setelah diberikan posisi fowler 0,81.

Sedangkan nilai rata – rata skala sesak nafas sebelum dan sesudah

diberikan posisi semi fowler yang dikombinasikan dengan terapi nebulizer

yaitu nilai sebelum diberikan posisi semi fowler 4,06 dan setelah diberikan

posisi semi fowler menjadi 0,56. Hasil skala sesak nafas tersebut dapat

disimpulkan bahwa pemberian posisi semi fowler dapat menurunkan nilai

sesak nafas yang sangat signifikan.Sehingga pemberian posisi semi fowler

sangat efektif diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan studi

kasus tentang “Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan

RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023”

B. Rumusan Masalah

Asuhan keperawatan pasien dengan pneumonia yang disertai

dengan sesak nafas menyebabkan pola nafas pada pasien tidak teratur

karena inspirasi dan ekspirasi yang tidak adekuat. Pemberian tindakan


6

yang tepat dapat meningkatkan upaya pasien dalam meningkatkan

respirasi rate dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan guna memenuhi

demand oksigen di dalam tubuh salah satunya dengan positioning.

Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk menulis Karya Ilmiah

Akhir Ners (KIA-N) yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi

Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang

Tahun 2023”

C. Tujuan
Penelitian

1. Tujuan Umum

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui Asuhan

Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan

Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati

Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023”

2. Tujuan Khusus

a. Teridentifikasi hasil pengkajian Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi

Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal

Pinang Tahun 2023.

b. Teridentifikasi hasil diagnosis Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi


7

Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal

Pinang Tahun 2023.

c. Teridentifikasi hasil rencana Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi

Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal

Pinang Tahun 2023.

d. Teridentifikasi hasil implementasi Asuhan Keperawatan Pola

Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian

Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah

Pangkal Pinang Tahun 2023.

e. Teridentifikasi hasil evaluasi Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi

Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal

Pinang Tahun 2023.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaat bagi pihak pelayanan rumah

sakit untuk bahan acuan bagi perawat pelaksana dalam memberikan

Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia

dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD

Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023.


8

2. Bagi Institusi Penelitian

Studi kasus ini dapat dipakai sebagai pengalaman belajar dalam

menerapkan ilmu terutama ilmu studi kasus dengan cara melakukan

penelitian secara langsung terhadap Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi

Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang

Tahun 2023.

3. Bagi Peneliti

Studi kasus ini di harapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dan terapan, khusus berkaitan dengan melakukan

Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang

Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023.

E. Waktu Penelitian

Dalam penelitian laporan studi kasus akhir program pendidikan

profesi ners ini penilisan hanya membahas tentang Asuhan Keperawatan

Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian

Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal

Pinang pada tanggal 08-27 mei Tahun 2023.


9

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan akhir studi kasus penulisan menggunakan

metode deskriptif dan metode kepustakaan. Metode deskriptif yaitu tipe

studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan, teknik yang diginakan

dlsm fisik. Sumber data yang diperoleh atau digunakan hasil pemeriksaan

penunjang lainnya, sedangkan studi kepustakaan adalah mempelajari buku

sumber yang behubungan dengan asuhan keperawatan yang diberikan

kepada klien.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Definisi Pneumonia

Pneumonia merupakan suatu proses peradangan dimana terdapat

konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat.

Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami

konsolidasi, begitupun dengan aliran darah di sekitar alveoli, menjadi

terhambat dan tidak berfungsi maksimal.Hipoksemia dapat terjadi,

bergantung pada banyaknya jaringan paruparu yang sakit (Somantri, 2019).

Pneumonia merupakan proses inflamatori parenkim paru yang

umumnya disebabkan oleh agens infeksius. Pneumonia adalah penyakit

infeksius yang sering menyebabkan kematian di Amerika Serikat (Smeltzer

& Bare, 2019).

Pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang berakibat buruk

terhadap paruparu disebabkan oleh virus bakteri jamur. Infeksi ini umumnya

tersebar dari seseorang yang terpapar dilingkungan yang terdapat tempat

tinggal atau melakukan kontak langsung dengan orang-orang yang

terinfeksi, biasanya melalui tangan atau menghirup tetesan air diudara

(droplet) akibat batuk atau bersin (Nikmah, 2018).

10
1

Bakteri yang biasanya menyebabkan pneumonia adalah streptococcus

dan mycoplasma pneumonia, sedangkan virus yang menyebabkan

pneumonia adalah adenoviruses, rhinivirus, influenza virus, respiratory

syncytial virus (RSV) dan para influenza virus (Anwar, 2019).

Pneumonia adalah perad/aangan parenkim paru yang disebabkan

olehh mikroorganisme seperti bakteri, virus, amur, parasite.Pneumonia juga

disebabkan oleh bahan kimia dan papaaran fisik seperti suhu atau radiasi

(Djojodibroto, 2019). Pneumonia merupakan infeksi pada pru ang bersifat

akut. Penyebabnya adalah bakteri, virus, jamur, bahan kimia atau kerusakan

fisik dari paru-paru, dan bisa juga disebabkan pengaruh dari penyakit

lainnya (Wahyuningsih, 2020).

2. Etiologi

Menurut Nurarif & Kusuma (2019) penyebaran infeksi terjadi melalui

droplet dan sering disebabkan oleh Streptococcus pneumonie, melalui

selang infus oleh stap hylococcus ureus, sedangkan pada pemakaian

ventilator disebabkan oleh pseuodomonas aeruginosa dan enterobacter. Pada

masa kini biasanya terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti

kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan, penggunaan

antibiotik, yang tidak tepat.Setelah masuk ke paru organisme bermultifikasi

dan jika telah berhasil mengalahkan mekanisme pertahanan paru, terjadilah

pneumonia.
1

3. Kasifikasi Pneumonia

Klasifikasi pneumonia dapat berdasarkan: anatominya, etiologinya,

gejala kliniknya ataupun menurut lingkungannya. Berdasarkan lokasi

anatominya, pneumonia dapat terbatas pada segmen, lobus, atau menyebar

16 (diffuse).Jika hanya melibatkan lobulus, pneumonia sering mengenai

bronkus dan bronkiolus sehingga sering disebut sebagai bronkopneumonia.

Mikroorganisme yang ditemui dari hasil isolasi spesimen sputum tidak

selalu berarti bahwa spesies yang ditemukan adalah penyebab

pneumonianya, terutama jika ditemukan E. coli atau H. Influenzae.Kuman

komensal saluran pernapasan bagian atas kadang-kadang dapat

menyebabkan pneumonia karena sifatnya telah berubah menjadi

patogen.Dapat juga terjadi pneumonia yang mempunyai etiologi bakteri

multipel (Djojodibroto, 2019).

Pada pasien yang penyakitnya sangat parah, sering ditemukan

penyebabnya adalah bakteri bersama dengan virus.Berdasarkan gejala

kliniknya, pneumonia dibedakan menjadi pneumonia klasik dan pneumonia

atipik.Adanya batuk yang produktif adalah ciri pneumonia klasik,

sedangkan pneumonia atipik mempunyai ciri berupa batuk nonproduktif.

Peradangan paru pada pneumonia atipik terjadi pada jaringan interstisial

sehingga tidak menimbulkan eksudat. Menurut lingkungan kejadiannya,

pneumonia dibedakan menjadi: pneumonia community acquired, hospital-

acquired, serta pneumonia pada pasien immunocompromised. Pembagian ini


1

dibuat untuk memudahkan dalam menentukan kemungkinan jenis

mikroorganisme penyebabnya (Djojodibroto, 2019).

4. Patofisiologis

Menurut Muttaqin (2019) proses perjalanan penyakit dimulai

dariadanya beberapa faktor yang menyebabkan aspirasi berulang

diantaranya: obstruksi mekanik saluran pernafasan karena aspirasibekuan

darah, pus, 17 makanan dan tumor bronkus. Adanya sumber infeksi, daya

tahan saluran pernafasan yang terganggu, sehingga menimbulkan tanda dan

gejala seperti edema trakeal/faringeal, peningkatan produksi sekret sehingga

menimbulkan batuk produktif efektif. Dari tanda dan gejala tersebut maka

muncul masalah keperawatan pola napas tidak efektif.

Peradangan pada bronkus yang menyebar pada parenkim paru juga

menyebabkan terjadinya konsolidasi pengisisian rongga alveoli oleh eksudat

menimbulkan penurunan jaringan efektif paru, dan kerusakan membran

alveoli-kapiler, hal ini menimbulkan gejala sesak nafas. Penggunaan obat

bantu nafas dan pola nafas tidak efektif. Dari tanda tersebut maka muncul

masalah keperawatan gangguan pertukaran gas. Konsolidasi pengisian

rongga paru oleh eksudat menimbulkan reaksisitemis: bakterimia/viremia,

anoreksia, mual, demam, perubahan beratbadan, dan kelemahan. Sehingga

dapat menimbulkan tanda dan gejalapeningkatan laju metabolisme umum,

intake nutrisi tidak adekuat, tubuh makin kurus, ketergantungan aktivitas

sehari-hari, kurang pemenuhan isirahat dan tidur, kecemasan dan

pemenuhan informasi. Dari tanda dan gejala tersebut maka timbul masalah
1

keperawatan yaitu pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, gangguan

pemenuhan Activity Daily Living(ADL), gangguan pemenuhan istirahat dan

tidur,kecemasan, ketidaktahuan/pemenuhan informasi dan hipertermi.

5. Manifestasi Klinis

Menurut Suriadi dan Yuliani (2019) tanda dan gejala penyakit

penoumonia sebagai berikut :

a. Pneumonia virus

Demam tinggi, batuk parah, malaise, sedangkan batuk biasanya bersifat

tidak produktif pada awal penyakit, sedikit mengi ataukrekles terdengar

pada auskultasi.

b. Pneumonia bacterial

Demam, malaise, pernafasan cepat dan dangkal,batuk, nyeridada sering

diperberat dengan nafas dalam, nyeri dapat menyebar keabdomen dan

menggigil.

c. Pneumonia aptical

Demam, menggil, sakit kepala, malaise, anoreksia, myalgia diikuti

dengan rhinitis, sakit tenggorokan, batuk kering keras, pada awalnya

batuk tidak produktif, kemudian bersputum seremukoid, sampai

mukopulen atau bercak darah, krekles dan krepitasi halus diberbagai area

paru.

6. Pemeriksaan Penunjang

Untuk mendiagnosa penyakit secara lebih tepat maka diperlukan

pemeriksaan penunjang. (Muttaqin,2019). Foto thoraks sebaiknya dibuat


1

posterior anterior dan lateral untuk melihat keberadaan konsolidasi

rotrokardial sehingga lebih mudah untuk menentukan lobus yang terkena.

Densitasnya bergantung pada intensitas eksudat dan hampir selalu ada

bronhogram pada masa akut, biasanya tidak ada pengecilan lobus

yangterkena sedangkan pada masa resolusi mungkin ada atelektasis

sebabeksudat menyebabkan obstruksi. Gambaran konsolidasi tidak selalu

mengisi seluruh lobus karena mulaidari perifer gambar kosolidasi hampir

selalu berbatasan dengan permukaan pleura viselaris maka dari itu dapat

mudah dilihat dengan foto lateral.

7. Penatalaksanaan

Menurut Muttaqin (2019) Penatalaksanaan penyakit pneumonia

sebagai berikut:

a. Posisikan klien semi fowler dengan sudut 45

b. Pemberian O2 yang adekuat

c. Pemberian IV line untuk hidrasi tubuh secara umum

d. Pemberian antibiotik terpilih

8. Terapi Posisi Semi Fowler

Posisi fowler yang paling umum adalah semi fowler yaitu kepala dan

tubuh ditinggikan 45 derajat. Posisi fowler adalah posisi yang dipilih oleh

orang yang mengalami susah bernafas dan orang dengan masalah jantung.

Gravitasi menarik diafragma kebawah sehingga mempengaruhi ekspansi

paru yang lebih mengembang saat klie n berada pada posisi semi fowler atau

fowler tinggi
1

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah tahap pertama dalam proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam

mengumpulkan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien.

a. Identitas pasien :

Lakukan pengkajian pada identitas pasien dan isi identitasnya,yang

meliputi : Nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir,alamat,

agama, tanggal pengkajian.

b. Keluhan utama

Keluhan dimulai dengan infeksi saluran pernafasan, kemudianmendadak

panas tinggi disertai batuk yang hebat, nyeri dada dannafas sesak.

c. Riwayat kesehatan sekarang

Pada pasien pneumonia yang sering dijumpai pada waktuanamnesa ada

pasien mengeluh mendadak panas tinggi (38ºC -41ºC) disertai menggigil,

kadang-kadang muntah, nyeri pleura danbatuk, pernafasan terganggu

(takipnea), batuk yang kering akanmenghasilkan sputum seperti karat dan

purulen.

d. Riwayat penyakit dahulu

Pneumonia sering diikuti oleh suatu infeksi saluran pernafasan atas, pada

penyakit PPOM, tuberkulosis, DM, Pasca influenza dapat mendasari

timbulnya pneumonia
1

e. Riwayat penyakit keluarga

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

dengan pasien atau asma bronkiale, tuberkulosis, DM, atau penyakit

ISPA lainnya.

2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik

a. Keadaan Umum : tampak lemah

b.Kesadaran : kesadaran pasien terdiri atas composmentis, apatis, somnolen,

sopor, koma

c. TTV

Penderita pneumonia biasanya mengalami peningkatan suhu tubuh,

frekuensi napas meningkat, denyut nadi biasanya meningkat seirama

dengan peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernapasan, tekanan darah

biasanya tidak ada masalah apabila tidak melibatkan infeksi sistematis

yang berpengaruh pada hemodinamika kardiovaskuler.

d. B1 (Breathing)

Pemeriksaan ini terdiri atas inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. Inspeksi

- Bentuk dada dan gerakan pernapasan.Pasien denganpneumonia sering

ditemukan peningkatan frekuensi napascepat dan dangkal, serta adanya

retraksi sternum danintercostal space (ICS).Napas cuping hidung,

terutamadengan sesak napas yang parah yang dialami oleh anak-anak.

- Batuk dan sputum. Saat dilakukan pengkajian batuk, biasanya


1

didapatkan batuk produktif disertai adanyapeningkatan produksi sekret

dan sekresi sputum yagpurulen.

Palpasi

- Gerakan dinding thoraks anterior/ekskrusi pernapasan.Padapalpasi

pasien dengan pneumonia, gerakan dada saatbernapas biasanya normal

dan seimbang antara kanan dankiri.

- Getaran suara (fremitus vokal). Taktil fremitus pada pasiendengan

pneumonia biasanya normal.

Auskultasi

Pada pasien dengan pneumonia, didapatkan bunyi napas melemahdan

bunyi napas tambahan ronkhi basah pada sisi yang sakit.

e. B2 (Blood)

Pada pasien dengan pneumonia, pengkajian yang didapat meliputi :

Inspeksi : Didapatkan adanya kelemahan fisik meliputi secaraumum.

Palpasi : Denyut nadi perifer melemah.

Perkusi : Batas jantung tidak mengalami pergeseran.

Auskultasi : Tekanan darah biasanya normal. Bunyi jantungtambahan

biasanya tidak didapatkan.

f. B3 (Brain)

Penurunan tingkat kesadaran sering terjadi pada pasien

denganpneumonia berat, didapatkan sianosis perifer apabila gangguan

perfusi jaringan berat.Pada pengkajian objektif, wajah pasien

tampak meringis, menangis, merintih, meregang, dan menggeliat.


1

g. B4 (Bladder)

Pengukuran volume output urine berhubungan dengan intakecairan. Oleh

karena itu, perawat perlu memonitor adanya oliguriakarena hal tersebut

merupakan tanda awal dari syok.

h. B5 (Bowel)

Pasien biasanya mengalami mual, muntah, penurunan nafsumakan, dan

penurunan berat badan.

i. B6 (Bone)

Kelemahan dan kelelahan fisik secara umum sering menyebabkan

ketergantungan pasien terhadap bantuan orang lain dalam melakukan

aktivitas sehari-hari.

3. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (Tim Pokja SDKI DPP

PNI, 2017):

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan

sekret

b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas

c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.


2

4. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan menurut SIKI 2018 (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2018) pada penderita pneumonia adalah sebagai berikut :

Standar Luaran Standar Intervensi


Diagnosa
No Keperawatan Indonesia Keperawatan Indoensia
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan
nafas tidak keperawatan selama 3 x Napas (I.01011)
efektif b.d 24 jam diharapkan Tindakan
penumpukan bersihan jalan napas Obsevasi :
sekret pasien dapat kembali a. Monitor pola napas
efektif dengan kriteria (frekuensi, kedalaman,
hasil : usaha napas)
a) Pasien mampu b. Monitor bunyi napas
melakukan batuk efektif tambahan (mis.
b) pernapasan Gurgling, mengi,
pasien kembali weezing, ronkhi kering)
normal Terapeutik
c) pasien dapat a. Posisikan semi fowler
mengeluarkan sekret. atau fowler
b. Berikan minum
hangat
c. Berikan oksigen
Edukasi :
a. Ajarkan batuk efektif
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukotik
2

Standar Luaran Standar Intervensi


Diagnosa
No Keperawatan Indonesia Keperawatan Indoensia
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
2. Pola napas tidak Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan Napas
efektif keperawatan selama 3 x (I.01011)
berhubungan 24 jam diharapkan Tindakan
dengan polanapas membaik Observasi :
hambatan upaya Kriteria hasil : a. Monitor tanda-tanda
nafas a) Dispnea menurun vital
b) Frekuensi napas b. Monitor pola dan suara
membaik. napas tambahan
c. Monitor sputum
Terapeutik :
a. Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan heas-
tift
b. Posisikan semi fowler
atau fowler
c. Berikan Minum hangat
d. Berikan oksigen.
Edukasi :
a. Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
b. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi :
e. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
dan pemberian O2
2

Standar Luaran Standar Intervensi


No Diagnosa
Keperawatan Indonesia Keperawatan Indoensia
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
3. Hipertermia Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipertermia
berhubungan keperawatan selama 3 x (I.15506)
dengan proses 24 jam diharapkansuhu Tindakan
penyakit tubuh kembali normal Observasi :
a. Identifikasi penyebab
Kriteria hasil :
hipertermia
Suhu tubuh normal (36º-
b. Monitor suhu tubuh
37ºC). c. Monitor kadar elektrolit
d. Monitor keluaran urine
e. Monitor komplikasi
akibat hipertermia
Terapeutik :
a. Sediakan lingkngan
yang dingen
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaiann
c. Berikan cairan oral
Edukasi :
a. Anjurkn rirah baring
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
cairan elektrolit intravena,
jika perlu
2

5. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan

berdasarakan intervensi atau perencanaan yang telah dibuat. Proses

pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan pasien, faktor

faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi

implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi.

6. Evaluasi

Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang

sistematik pada status kesehatan pasien.Evaluasi adalah prosesm penilaian,

pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawata.

C. Konsep Pola Napas Tidak Efektif

1. Pengertian

Pola nafas tidak efektif adalah pertukaran udara inspirasi dan/atau

ekspirasi tidak adekuat (Wilkinson & Ahern 2019).

Pola nafas tidak efektif adalah keadaan ketika individu kehilangan

atau berpotensi kehilangan ventilasiyang adekuat, berhubungan dengan

perubahan pola nafas (Carpenito, 2016).Pola nafas tidak efektif adalah

inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat (Tim

Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

2. Tanda dan Gejala Pola Nafas Tidak Efektif

Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), batasan karakteristik

pola nafas tidak efektif adalah;


2

a.. Gejala dan tanda mayor

1). Subyektif: Dispnea

2). Objektif :

a. Penggunaan otot bantu pernapasan.

b. Fase ekspirasi memanjang.

c. Pola napas abnormal (misalnya takipnea,bradipnea)

2. Gejala dan Tanda Minor :

a. Subjektif : Ortopnea

b. Objektif :

1) Pernapasan pursed-lip

2) Pernapasan cuping hidung.

3) Diameter thoraks anterior—posterior menurun

4) Ventilasi semenit menurun

5) Kapasitas vital menurun

6) Tekanan ekspirasi menurun

7) Tekanan inspirasi menurun

8) Ekskursi dada berubah

3.Penyebab Pola Nafas Tidak

Efektif

Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), penyabab pola nafas

tidak efektif adalah;

a. Depresi pusat pernapasan

b. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot

pernapasan)

c. Deformitas dinding dada


2

d. Deformitas tulang dada

e. Gangguan neuro muskular

f. Gangguan neurologis (mis. Elektroensefalogram (EEG) positif, cedera

kepala, gangguan kejang)

g. Imaturitas neurologis

h. Penurunan energi

i. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru

j. Sindrom hipoventilasi

k. Efek agen farmakologis

l. Kecemasan

D. Konsep Posisi Semi Fowler

1) Definisi

Santoso (2020), posisi semifowler adalah posisi setengah duduk

dengan menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian

lutut ditekuk dan ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus

mempertahankan kaki pada posisinya.Definisi lainnya mengenai posisi

semi-fowler yaitu posisi tempat tidur yang meninggikan batang tubuh dan

kepala dinaikkan dengan sudut kemiringan 15-45 derajat.Melalui posisi ini,

gravitasi menarik diafragma ke bawah sehingga memungkinkan ekspansi

dada dan ventilasi paru yang lebih besar.

Posisi ini termasuk metode yang paling sederhana dan efektif yang

bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya penurunan

pengembangan dinding dada.


2

2) Tujuan pemberian posisi semi-fowler

Pemberian posisi semi-fowler dapat diberikan selama 25-30 menit.

Adapun tujuan lain dari pemberian posisi semi-fowler yaitu :

a. Menurunkan sesak nafas.

b. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatk ekspansi

dada dan ventilasi paru.

c. Mempertahankan kenyamanan posisi pasien agar dapat mengurangi

resiko statis sekresi pulmonary.

d. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskular.

e. Mengurangi tegangan intra abdomen dan otot abdomen.

f. Memperlancar gerakan pernafasan pada pasien yang bedrest total.

g. Pada ibu post partum akan memperbaiki drainase uterus.

h. Menurunkan pengembangan dinding dada.

3) Indikasi

Adapun indikasi pemberian posisi semi-fowler dilakukan pada :

pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan sekresi atau cairan pada

saluran pernafasan, pasien dengan tirah baring lama, pasien yang memakai

ventilator, pasien yang mengalami sesak nafas, dan pasien yang mengalami

imobilisasi.

4) Kontra indikasi

Kontra indikasi pemberian posisi semi-fowler tidak dianjurkan

dilakukan pada pasien dengan hipermobilitas, efusi sendi, dan inflamasi.


2

Pola Napas Tidak Efektif


E. Kerangka Teori

Terapi Farmokologi Terapi Non Farmakologi


Bakteri, virus, parasit
Antibioti

Ceftriaxxone
Pneumonia
Omepazole

Nebulizer Ventolin

1. Posisi Semi Fowler

Keterangan : 2. Relaksasi napas dalam

3. Relaksasi dada

:Yang tidak diteliti

: Yang diteliti

Gambar 1.
Kerangka teori gambaran Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak
Efektif dengan pemberian terapi Posisi Semi Fowler pada pasien
Pneumonia diruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Tahun 2023
BAB III

HASIL PENELITIAN

Pada bab akan dibahas hasil selama melakukan asuhan keperawatan pada pasien

pneumonia diruangan flamboyan RSUD Depati Hamzah. Pengkajian dilakukan

oleh penelitian untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang ada dengan

menggunakan instrument pengkajian, observasi, dan wawancara.Beberapa hal

yang dilakukan penelitian dalam mengkaji pasien dengan Pneumonia.

A. Karakteristik Klien

Table1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Klien Pneumonia Berdasarkan
Usia, Pendidikan, Agama Di Ruang Flamboyan Di RSUD Depati
Hamzah PangkalPinang 2023
(n=5)

Responden
Karakteristik klien F %
1 2
a. Usia
30-45 - - 0 0
46-59 √ - 1 50
>60 - √ 1 50
Total 2 100
b.Pendidikan
SD - √ 1 50
SMP - - 0 0
SMA √ - 1 50
D3/S1 - - 0 0
Total 2 100
c. Agama
Islam √ √ 1 50
Kristen - - 1 50
Total 2 100
d.Pekerjaan

28
2

Petani - √ 1 50
Wiraswasta √ - 1 50
Total 2 100

Berdasarkan tabel 1. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

pneumonia berdasarkan usia dari ruang flamboyan RSUD Depati Hamzah

klien ke 1 berusia 46-59 tahun sedangkan klien ke 2 berusia >60 tahun, yang

berpendidikan SD1 klien dan yang SMA 1 klien, yang pekerjaan petani 1

klien dan pekerjan wirausha 1 klien serta ke 2 klien memiliki agama islam.

B. Etiologi

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia BerdasarkanEtiologi
Di RuangFlamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Etiologi Responden
Pneumonia 1 2 F %
Virus √ √ 2 100
Bakteri √ - 1 50
Jamur - √ 1 50
Hipertensi - - 0 0

Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

Pneumonia berdasarkan etiologi 2 klien diakibatkan oleh adanya virus, 1 klien

mengalami bakteri dan 1 klien mengalami jamur.


3

C. Manifestasi Klinis

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Manifestasi


Klinis Di Ruang Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Manifestasi klinis Responden


F %
Pneumonia 1 2
Pneumonia Virus √ √ 2 100
Pneumonia Bakteri √ √ 1 50
Pneumonia Aptical - √ 1 50

Berdasarkan tabel 3. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

pneumonia berdasarkan manifestasi klinis seluruhnya 100% klien merasakan

Pneumonia virus dan Pneumonia Bakteri sedangakan 50 % atau 1 klien

mengalami Pnemonia Aptical.

D. Pemeriksaan Penunjang

Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia BerdasarkanPemeriksaan
Penunjang Di RuangFlamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)
Pemeriksaan Penunjang Responden
F %
1 2
Pemeriksaan
Laboratorium
- Jumlah lekosit H 18. 7 12.8 2 100

- Jumlah Eritrosit 5.1 2.94 2 100


- Hemoglobin H 15. 2 8. 7 2 100
3

- Hematokrit 45 26 2 100
- MCV 88 90 2 100
- MCH 29. 9 30
2 100
- MCHC 34 . 2 33 2 100
- Jumlaj Trombosit 206 223 2 100

- RDW-SD 44 .0 44.3
2 100
- RDW-CV 14. 0 13.9 2 100
- RDW 12 .4 8.0 2 100
- PDW 8.6
2 100
- MPV H 11.6 13. 7 2 100
- P-LCR H 33.3 0.19 2 100

Berdasarkan tabel 4. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami pneumonia

berdasarkan manifestasi klinis bahwa sebagian besar yaitu 2 pasien (100%)

memiliki jumlah leukosit diatas normal >10.0, 2 pasien (100%) memiliki jumlah

eritrosit dibawah normal yaitu < 4.2, dan seluruh pasien (100%) memiliki jumlah

hemoglobim dibawah normal yaitu < 12.0 dan 1 pasien (50%) memiliki RDW-SD

diatas normal yaitu > 47 dan 1 pasien (50%) memiliki nilai RDW-CV diatas

normal yaitu >14.5.


3

E. Penatalaksanaan Medis

Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia
Berdasarkan Penatalaksanaan Medik Di Ruang
Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Responden
Penatalaksanaan Medik 1 2 F %
Terapimedic
Posisi semi fowler √ √ 2 100
Pemberian O2 yang √ √ 2 100
adekuat
Pembarian Antibiotik √ √ 2 100
terpilih

Berdasarkan tabel 5. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

pneumonia berdasarkan penatalaksanaan medis 2 klien mendapatkan terapi

posisi semi fowler dan pemberian antibiotic, sedangkan 1 klien tanpa

pemberian O2 yang adekuat dan 1 klien pemberian O2 yang adekuat.

F. Pengkajian
Tabel 6.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Pengkajian
Fokus Di Ruang Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Responden
Pengkajian Fokus 1 2 F %
Aktivitas/istirahat (kelemahan
anggota gerak) :
- Hemiparesis sinistra - - 0 0
- Hemiparesis dekstra - - 0 0
- Afasia motoric - - 0 0
- Aktivitas dibantu penuh √ √ 2 100
- Penurunan masa dan tonus
√ √ 2 100
Otot
3

Eliminasi :
- Bisingusus(normal) √ √ 2 100
- Fecesgelap - - 0 0
- Urinkuningkeruh √ √ 2 100
Makanan/cairan:
- Mual/muntah √ - 1 50
- Batuk tersedak saat makan
Dan minum √ - 1 50
- Menggunakan alat bantuNGT - - 0 0
Kulit:
- Tidak ada luka tekan - - 0 0
Kesadaran:
- Composmentis √ √ 2 100
- Apatis-somnolen - - 0 0
Tekanandarah:
- Normal - - 0 0
- Hipertensi Ringan √ √ 2 100
- Hipertensi Sedang - - - 0 0
- Hipertensi Berat - - - 0 0
Nadi:
- Normal √ √ 2 100
Pernafasan:
- Normal - - 0 0
- Sesak √ √ 2 100
- Cuping hidung √ √ 2 100
- Penggunaan otot bantu √ √ 2 100
pernapasan
- Frekuensi napas √ √ 2 100

Suhu:
- Normal √ √ 2 100
- Panas - - 0 0
Kemampuan berbicara:
- Afasia motoric √ √ 2 100
- Afasia sensorik - - 0 0
Resiko jatuh : resiko tinggi ≥45 - - 0 0
Pengkajian psikologis
Factorstress:
- Takut √ √ 2 100
- Sedih √ √ 2 100
- Malu √ √ 2 100
Kecemasan:cemas √ √ 2 100
Pengkajian social
Hubungan dengan keluarga
- Baik √ 2 100

3

Dukungan keluarga:
- Baik √ √ 2 100

Persepsi keluarga terhadap


sakit klien: 1 50
√ -
- Menerima
- Belum menerima - √ 1 50
Pengkajian Kultural
Pengaruh tradisi:
2 100
- Sejalan dengan kesehatan √ √
Pengaruh nilai budaya:
2 100
- Sejalan dengan kesehatan √ √

Spiritual
Kebiasaan ibadah:
- Sesuai dengan aturan ibadah 2 100
√ √
- Pengaruh nilai budaya √ √ 2 100

Berdasarkan tabel 6. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

pneumonia berdasarkan pengkajian fokus seluruh klien mengalami gangguan

pola napas tidak efektif , beraktivitas dbantu keluarga, serta keadaan kulit baik,

resiko tinggi jatuhdan dibuatkan discharge planning, sedangkan semua klien

mengalami tingka tkesadaran composmentis, nadi normal, suhu tubuh normal

sedangkan sebagian kecil memiliki hipertensi ringan. Dan hampir semua klien

mengalami stress, takut, sedih, malu dan cemas, sedangkan hubungan keluarga

klien berhubungan baik dengan keluarga, memiliki dukungan baik dan ada

yang belum menerima penyakit yang dialami pasien dan ada menerima.
3

G. Diagnosa Keperawatan

Tabel 7.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia
BerdasarkanDiagnosa Keperawatan Prioritas Di Ruang
Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah PangkalPinang 2023
(n=5)
Responden
Diagnosa Keperawatan F %
1 2
1.Pola Napas Tidak Efektif
100
Berhubungan dengan Hambatan √ √ 2
Upaya Napas

Berdasarkan tabel 7. Diketahui bahwa dari 2 klien yang mengalami

Pneumonia berdasarkan diagnosa keperawatan seluruhnya 100% klien

ditemukan diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif.

*
H. Intervensi
Tabel 8.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia BerdasarkanIntervensi Dengan
Diagnosa Pola Napas Tidak Efektif Di Ruang Flamboyan
Di RSUD Depati Hamzah PangkalPinang 2023
(n=5)

Tujuan dan Responden


Intervensi 1 2 F %
Kriteria Hasil
Tujuan: a.Monitor tanda-
Pola Napas Tidak tanda √ √ 2 100
Efektif vital

Membaik setelah b. Monitor pola


Diberikantindakan napas dan suara
selama3x24 jam. napas tambahan √ √ 2 100

Kriteriahasil:
a. Dispnea menurun c.Posisikan semi √ √ 2 100
b. Frekuensi napas fowler atau
membaik fowler
3

Berdasarkan tabel 8. Menunjukan seluruhnya 100% klien dengan diagnosa

pola napas tidak efektif, intervensi yang diberikan yaitu monitor tanda-

tanda vital, monitor pola napas dan suara napas tambahan, posisikan semi

fowler atau fowler, berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi pola

napas tidak efektif, jelaskan strategi meredakan pola napas tidak efektif,

ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi pola napas tidak efektif.

I. Implementasi
Tabel 9.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Implementasi
Keperawatan H-1 Masalah Pola Napas Tidak Efektif Di Ruang
Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Implementa Responden
Respon Hasil 1 2 F %
si Hari ke-1
Mengajarkan Dispnea menurun
√ √ 2 100
pasien untuk
melakukan Penggunaan otot bantu
napas menurun
semi fowler
√ √ 2 100

Frekuensi napas
Memburuk √ √ 2 100

Berdasarkan tabel 9. Diperoleh gambaran distribusi frekuensi

berdasarkan implementasi keperawatan hari ke-1 yang dilakukan

kepada klien dengan pneumonia untuk mengatasi masalah keperawatan

dengan mengajarkan klien untuk melakukan terapi posisi semi fowler.

Pada hari ke-1 respon klien stelah dilakukan terapi posisi semi fowler

yaitu semua klien dispnea menurun, penggunaan oto bantu menurun,

frekuensi napas menurun belum teratasi.


3

Tabel 10.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Implementasi
Keperawatan H-2 Masalah Pola Napas Tidak Efektif
DiRuang Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Implementa Responden
Respon Hasil 1 2 F %
si Hari ke-2
Mengajarkan Dispnea cukup menurun
√ √ 2 100
klien untuk
melakukan Penggunaan otot bantu
posisi semi pernapasan cukup
menurun - √ 2 50
fowler

Frekuensi napa cukup


membaik - √ 2 50

Berdasarkan tabel 10. Diperoleh gambaran distribusi frekuensi

berdasarkan implementasi keperawatan hari ke-2 yang dilakukan kepada

klien dengan pneumonia untuk mengatasi masalah keperawatan dengan

mengajarkan klien untuk melakukan terapi posisi semi fowler. Pada hari ke-

2 respon klien setelah dilakukan terapi posisi semi fowler yaitu semua

pasien dispnea cukup menurun, penggunaan otot bantu pernapasan cukup

menurun, dan frekuensi cukup membaik, masalah belum teratasi.


3

Tabel 11.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Implementasi
Keperawatan H-3 Masalah Pola Napas Tidak Efektif Di Ruang
Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Implement Responden
Respon Hasil 1 2 F %
asi Hari
ke- 3
Mengajarka Dispnea menurun
√ √ 2 100
n klien
untuk Penggunaan otot bantu
melakukan pernapasan menurun
posisi semi √ √ 2 100
fowler Frekuensi napas
membaik √ √ 2 100

Berdasarkan tabel 11. Diperoleh gambaran distribusi frekuensi

berdasarkan implementasi keperawatan hari ke-3 yang dilakukan kepada

klien dengan pneumonia untuk mengatasi masalah keperawatan dengan

mengajarkan klien untuk melakukan terapi posisi semi fowler. Pada hari

ke-2 respon klien setelah dilakukan terapi posisi semi fowler yaitu

semua pasien dispnea menurun, penggunaan otot bantu pernapasan

menurun, dan frekuensi membaik, masalah sudah teratasi.


3

J. Evaluasi

Tabel 12.
Distribusi Frekuensi Klien Pneumonia Berdasarkan Evaluasi
Keperawatan Masalah Pola Napas Tidak Efektif Di Ruang
Flamboyan Di RSUD Depati Hamzah
PangkalPinang 2023
(n=5)

Evaluasi Responden
F %
1 2
Subjektif :
-Klien mengatakan tidak sesak lagi √ √ 2 100

Objektif :
- Dispnea - - 0 0
- Frekuensi napas membaik √ √ 2 100
Analisa :
- Masalah teratasi,tujuan tercapai √ √ 2 100
- Masalah belum teratasi, tujuan - - 0 0
belum
Tercapai
Planning :
- Intervensi dihentikan klien pulang √ √ 2 100

Berdasarkan tabel 12. Diperoleh gambaran distribusi frekuensi

berdasarkan evaluasi keperawatan yang dilakukan kepada klien dengan

pneumonia untuk mengatasi masalah keperawatan pola napas tidak efektif

didapatkan hasil tujuan tercapai, masalah teratasi. Intervensi dihentikan.


BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulisan akan membahas kesenjangan antara konsep teori

dan tindakan proses asuhan keperawatan pada pasien pneumonia yang

dilakukan diruangan diruangan flamboyan RSUD Depati Hamzah

PangkalPinang Tahun 2023. Penerapan proses keperawatan dalam asuhan

keperawatan untuk klien merupakan salah satu wujud perawatan yang

terdiri dari tahap pengkajian keperawatan, diagnose keperawatan,

perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan

(Potter& Perry, 2015).

A. Gambaran Pengkajian Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia

Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan klien. Pengkajian keperawatan

merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan

sesuai dengan kebutuhan klien.Pengkajian yang lengkap, dan

sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat

penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam

memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.

40
4

Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 12 Mei 2023 dan

didapatkandata Tn.U dengan nafsu makan menurun Keadaan umum

pasien lemah, kesadarancompos mentis, sesak napas, batuk, aktivitas

tampak di bantu, pasien tampak memakai nasal, tekanan darah 130/80

mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensinafas 28x/menit, suhu

tubuh 36,6C dan GCS 15 (E4V5M6). Hasil pengkajian selanjutnya

pada Tn.M tanggal 17 Mei2023 didapatkan pasien. Keadaan umum

pasien lemah,pasien tampak sesak, batuk, pasien tampak lesu,

tidaknafsu makan, tekanan darah 140/70 mmHg, frekuensi nadi

85x/menit, frekuensi nafas26x/menit, suhu tubuh 36,5 C dan GCS 15

(E4 V5 M6). Kedua responden pada penelitian ini menunjukkan tanda

dan gejalaseperti sesak napas, penurunan nafsu makan, mual, aktivitas

di bantu.

Sesuai teori yang ditemukan oleh Suriadi dan Yuliani (2019)

yang mengtakan ada beberapa manifestasi klinis yang timbul oleh

penderita penyakit penoumonia antara lain pola napas tidak efektif.

Hasil pengkajian menunjukan adanya batuk biasanya bersifat tidak

produktif pada awal penyakit, sedikit mengi atau krekles terdengar

pada auskultas, pernafasan cepat , nyeri dada sering diperberat dengan

nafas dalam, nyeri dapat menyebar keabdomen dan menggigil, batuk

kering keras, pada awalnya batuk tidak produktif pada Tn.U dan Tn.M

akibat pneumonia. Menurut Nurarif & Kusuma (2019) penyebaran

infeksi terjadi melalui droplet dan sering disebabkan oleh


4

Streptococcus pneumonie, melalui selang infus oleh stap hylococcus

ureus.

Menurut opini penulis bahwa interaksi yang sinergis antara pola

napas tidak efektif dengan penyakit pneumonia. Mekanisme

patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri

maupun bersamaan, yaitu salah satunya tindakan keperawatan yang

penting positioning yang bertujuan untuk meningkatkan ekpansi paru

sehingga mengurangi sesak . posisi yang paling efektif bagi penderita

sesak napas yaitu posisi semi fowler. Posisi semi fowler dapat

menurunkan sesak napas edikit yang terdapat pada kondisi pasien.

B. Diagnosa Keperawatan pada Pasien Pneumonia

Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai

respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa

keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien terhadap

situasi yang berkaitan degan kesehatan.(Tim Okja SDKI DPP PPNI,

2016).

Berdasarkan hasil pengkajian pada dua pasien ditemukan adanya

batuk biasanya bersifat tidak produktif pada awal penyakit, sedikit

mengi atau krekles terdengar pada auskultas, pernafasan cepat , nyeri

dada sering diperberat dengan nafas dalam, nyeri dapat menyebar

keabdomen dan menggigil, batuk kering keras, pada awalnya batuk

tidak produktif. Sehingga peneliti mengangkat diagnosa pola napas


4

tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas. Peneliti

memperioritaskan diagnosa pola napas tidak efektif karena kebutuhan

dasar manusia yang harus segera dipenuhi, dimana keadaan individu

tidak mampu mendapatkan pola napas yang efektif .

Masalah pola napas tidak efektif jika tidak ditangani secara

cepat maka akan menimbulkan masalah yang lebih berat seperti

keadaan atau berpotensi kehilangan vetilasi yang adekuat behubungan

dengan perubahan pola napas (Wilkinson & Ahern 2019).

C. Intervensi Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia

Menurut PPNI (2018) Intervensi keperawatan adalah segala

treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada

pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)

yang diharapkan PPNI (2019).

Dalam pembuatan rencana penulis bekerja sama dengan

keluarga klien danperawat ruangan sehingga ada kesempatan dalam

memecahkan masalah yang dialami klien sehingga kebutuhan klien

dapat terpenuhi sesuai teori perencanaan keperawatan dituliskan

dengan rencana dan kriteria hasil berdasarkan, SDKI dan SLKI. Pada

kasus Tn. U dan Tn.M penulis melakukan rencana tindakan pola napas

tidak efektif dengan tujuan yang diharapkan yaitu Pola napas tidak

efektif : Hambatan upaya napas dengan kriteria hasil dispnea (5),

Penggunaan otot bantu pernapasan (5), Frekuensi napas (5).


4

SIKI yang digunakan adalah manajemen pola napas dengan

aktivitas keperawatan yang dilakukan yaitu monitor tanda-tanda vital,

monitor pola napas dan suara napas tambahan, ajarkan posisi semi

fowler atau fowler.

Berdasarkan opini penulis posisi semi fowler dapat digunakan

dalam membantu pola napas tidak efektif bagaimana sudah dijelaskan

dalam intervensi yang disusun penulis untuk semua diagnosis sudah

sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan fakta dan teori.

D. Implementasi Kepeerawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia

Implementasi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan

berdasarkan intervensi atau perencanaan yang dibuat. Proses

pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada keperawatan,

strategi implementasi keperawatan dang kegiatan komunikasi .

Implentasi yang dilakukan penulis berlangsung selama 3 hari

pada Tn.U yang dimulai tanggal 12 Mei 2023 sampai 14 Mei 2023

dan implementasi yang dilakukan pada Tn.M berlangsung selama 3

hari yang dimulai dari tanggal 17 Mei 2023 sampai 19 Mei 2023.

Pada studi kasus ini penulis melakukan implementasi dan

mengevaluasi keadaan klien setiap hari pada diagnosa pola napas tidak

efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas , implementasi

yang dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yaitu tentukan

monitor tanda –tanda vital, monitor pola napas dan suara napas
4

tambahan, posisi semi fowler atau fowler. Pada saat pelaksanaan

implementasi pada kasus, peneliti membrikan beberapa posisi semi

fowler pada kedua kasus.

Berdasarkan hasil penelitian setelah pemberian posisi semi

fowler ada 2 responden yang respiratory ratenya 16-24x/menit hal ini

sesuai konsep yang dikemukakan.Lilis Suryani dkk (2016). Posisi

semi fowler adalah posisi dengan kepala panggul dan kaki. Posisi semi

fowler kepala dan dada di naikan dengan derajat kemiringan 30- 40

yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi meningkatkan tekanan

intrapuera dan juga alveolar pada dasar paru. Kekuatan gravitasi

meningkatkan jumlah upaya yang dibutuhkan untuk ventilasi bagian

paru yang tergantung. Ini menyebabkan pertukaran udara dalan

ventilasi dimana ventilasi baian ini menurun dan ventilasi bagian lain

dari area yang menggantung meningkat. Dengan demikian aseoan

oksigen yang dibutuhkan tubuh terpenuhi.

Hasil penelitian Annisa (2018) penanganan dasar yang

diperlukan pada penderita sesak nafas berupa peningkatan usaha nafas

melalui peningkatan respirasi rate dan penggunaan otot-otot bantu

pernafasan guna memenuhi demand oksigen di dalam tubuh. Salah

satu tindakan keperawatan yang penting adalah positioning yang

bertujuan untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga mengurangi

sesak.Posisi yang paling efektif bagi penderita sesak nafas yaitu posisi

semi fowler.Posisi semi fowler adalah posisi duduk dimana kepala di


4

tinggikan paling sedikit 45.Pemberian posisi semi fowler dapat

diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas yaitu 45 – 60

menit.Kemiringan 45 menggunakan gravitasi membantu

mengembangkan dada dan mengurangi tekanan abdomen dan

diafragma sehingga ekspansi dada dan ventilasi paru yang lebih besar.

Sedangkan menurut Prastika (2019) posisi semi fowler lebih

efektif dibandingkan dari posisi fowler yang diberikan pada pasien

sesak nafas. Nilai rata – rata skala sesak nafas sebelum dan sesudah

diberikan posisi fowler yang dikombinasikan dengan terapi nebulizer

yaitu nilai sebelum diberikan posisi fowler 3,44 dan setelah diberikan

posisi fowler 0,81. Sedangkan nilai rata – rata skala sesak nafas

sebelum dan sesudah diberikan posisi semi fowler yang

dikombinasikan dengan terapi nebulizer yaitu nilai sebelum diberikan

posisi semi fowler 4,06 dan setelah diberikan posisi semi fowler

menjadi 0,56. Hasil skala sesak nafas tersebut dapat disimpulkan

bahwa pemberian posisi semi fowler dapat menurunkan nilai sesak

nafas yang sangat signifikan.Sehingga pemberian posisi semi fowler

sangat efektif diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas.

Menurut opini penulisan posisi semi fowler yang diberikan

kepada pasien dengan masalah pola napas tidak efektif akibat sesak

napas, batuk dapat membantu releksasi dan menenangkan pasien,

mengurangi sesak. Hal ini juga karena posisi semi fowler yang

meredakan sesak napas pada pasien .


4

E. Evaluasi Kepeerawatan Pola Napas Tidak efektif pada Pasien

Pneumonia

Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan

yang sistematik pada ststus kesehatan pasien, Evaluasi adalah proses

penilaian, perencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana

keperawatan.

Evaluasi keperawatan pada pasien dengan pola napas tidak

efektif berhubungan dengan hambatan menunjukan perbaikan dang

peningkatan kesehatan pasien. Pada hari pertama Tn.U setelah

dilakukan keperawatan dengan SDKI : Manajemen pola napas : Tn.U

pola napas signifikasi dapat diamati, pola napas berada di level 3.

Pada hari ke dua perbaikan sudah diamati, pola napas berada di level

4. Pada hari ke tiga pola napas membaik dan dipertahankan pada level

5. Pada hari pertama Tn.M setelah diberikan intervensi keperawatan

SLKI : pola napas : pola napas tidak efektif belum signifikasi diamati

di level 3.

Pada Tn.M setelah perbaikan sudah diamati, pola napas berada

di level 4. Pada hari ke tiga pola napas membaik pada level 5. Hasil

Pada kedua Pasien intervensi menunjukan pola napas membaik bahwa

posisi semi fowler mempengaruhi pembaikan pada pasien pneumonia,

sehingga dapat digunakan oleh perawat sebagai terapi

nonfarmokologis untuk mengurangi rasa sesak.


4

Menurut opini penulis bahwa posisi semi fowler membantu

pasien lebih lega untuk bernapas. Kedua pasien menunjukan perbaikan

dan peningkatan pada level yang berbeda. Hal ini terjadi karena

adanya kondisi klinis, usia, dan faktor pemicu lainnya. Bila pasien

menunjukan tanda-tanda perbaikan maka paein diperolej pulang

dengan tetap diberikan pengobatan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari kasus yang dipaparkan oleh penulis mengenai asuhan

keperawatan pada klien dengan diagnosa pola napas tidak efektif, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pada studi kasus ini penulis melakukan implementasi dan

mengevaluasi keadaan klien setiap hari pada diagnosa pola napas tidak

efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas , implementasi yang

dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yaitu tentukan monitor tanda

–tanda vital, monitor pola napas dan suara napas tambahan, posisi semi

fowler atau fowler. Pada saat pelaksanaan implementasi pada kasus, peneliti

membrikan beberapa posisi semi fowler pada kedua kasus dan di dapatkan

bawha posisi semi fowler dapat meredakan dan pola sesak napas pada ke du

pasien tersebut.

B. Saran

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses

keperawatan pada pasien pneumonia, peneliti menyarankan :

1. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaat bagi pihak pelayanan rumah

sakit untuk bahan acuan bagi perawat pelaksana dalam memberikan

49
50

Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia

dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD

Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023.

2. Bagi Institusi Penelitian

Studi kasus ini dapat dipakai sebagai pengalaman belajar dalam

menerapkan ilmu terutama ilmu studi kasus dengan cara melakukan

penelitian secara langsung terhadap Asuhan Keperawatan Pola Napas

Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi

Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang

Tahun 2023.

3. Bagi Peneliti

Studi kasus ini di harapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan terapan, khusus berkaitan dengan melakukan Asuhan

Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan

Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati

Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023.


DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (2019). Keperawatan Medikal Bedah Klien : Klien Dengan Gangguan


Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC.

Annisa, dkk. (2018). Pengaruh Posisi Terhadap Pola Nafas Pada Pasien Gangguan
Pernafasan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2021). Profil Kesehatan


Kabupaten PangkalPinang, 30.

Djojodibroto. (2019). Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran


Pernapasan Untuk Penanggulangan Pneumonia.Jakarta : CV Trans Info
Media.

Lestari, (2019). WHO.(2019). Angka kejadian Pneumonia Di Dunia.Diperoleh


tanggal 23 Januari 2021, dari http://ejournal.bsi.ac.id.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pneumonia Pada Anak Bisa


Di Cegah Dan Di Obati. Artikel. https://www.kemkes.go.id

Mutaqqin, Arif. (2019). Asuhan Keperawatan Kliendengan Gangguan Sistem


Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.

Nikmah, 2018 Indoor Smoke Exposure and Other Risk Factors of Pneumonia
among Children Under Five in Karanganyar Central Java, Epidemiology
and Public Health 2018, Vol. 3(1): 25-40.

Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2019). Asuhan Keperawatan Praktis. Edisi Revisi
Jilid 2. Yogyakarta: Mediaction Jogja

Prastika (2019). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Respiratory


Rate Pasien Pneumonia di Ruang Flamboyan RSUD Soewondo Kendal.
Jurnal Ners Widya Husada, 3(2), 1–9.

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kemenetrian Kesehatan RI 2019.


Kowalak. (2019).

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indiktor


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Refi dkk, (2013). asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan. http//www.penerbitsa lemba com.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Santoso, K. B. (2020). Pemberian Posisi Semi Fowler Pada Pasien TB Paru


Dengan Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas, (2014), 1–14.

Smeltzer & Bare (2019). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 1.
Jakarta: EGC.

Siti Zuraida Muhsinin dan Diny Kusumawardani. (2019). Pengaruh Penerapan


Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Perubahan Respiratory Rate Pada
Pasien Dengan Pneumonia, 42–46.

Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi 1. Yogyakarta:
MediAction.

Wahyuningsih. (2020). Asuhan Keperawatan An. B Denga Gangguan Sistem


Pernapasan : Pneumonia Di Ruang Anggrek RSUD Surakarta. Diperoleh
pada tanggal 10 Februari 2021 dari http://eprints.ums.ac.id

Wilkinson & Ahern 2019. Sistem Repiratory Edisi II. Erlangga Medical Series.
LAMPIRAN

Lampiran Standar Prosedur Operasional Posisi Semi Fowler

Standar Prosedur Operasional Posisi Semi Fowler

Pengertian Posisi fowler adalah posisi setengah


duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan
pasien.
Tujuan 1. Mengurangi sesak napas
2. Membrikan rasa nyaman pada
pasien
3. Membantu memperlancar
keluarnya cairan
4. Membantu mempermudah tindakan
pemeriksaan
Indikasi 1. Pasien sesak napas
2. Pasien pasca bedah, bila keadaan
umum pasien baik, atau bila pasien
suah benar-benar sadar
Persiapan A. Persiapan Alat
1. Sandaran punggung atau kursi
2. Bantal atau balok penahan kaki
tempat tidur bila perlu
3. Tempat tidur khusus (functional
bed) jika perlu
B.Persiapan pasien, perawat, dan
lingkungan
1. Perkenalkan diri anda pada klien,
termasuk nama dan jabatan atau
peran dan jelaskan apa yang
akan dilakukan
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan prosedur dan alas an
dilakukan tindakan tersebut
yang dapat dipahami oleh klien
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan
6.Yakinkan klien nyaman dan
memiliki ruangan yang cukup
dan pencahayaan yang cukup
untuk melaksanakan tugas
7. Berikan privasi klien

Prosedur 1. Indikasi kebutuhan pasien akan


posisi semi fowler
2. Jelaskan pada pasien tentang tujuan
dan manfaat dan posisi semi foler
3. Siapkan alat-alat
4. Cucian tangan
5. Naikan posisi tempat tidur bagian
kepala 30-46 derajat atau sesuai
kebutuhan
6. Letakan bantal di kepala dan bawah
punggung pasien
7. Evaluasi tindakan yang telah
dilakukan dengan menilai rasa
nyaman pasien
8. Rapikan alat dan cuci tangan
1. Perhatikan keadaan umum pasien
Hal-hal yang harus diperhatikan
2. Bila posisi pasien berubah, harus
segera dibetulkan
3. Khusu untuk pasien pasca bedah di
larang melakukan bantal dibawah
perut
4. Ucapkan terima kasih atas
kerjasama klien
5. Dokumentasi hasil prosedur dan
toleransi klien pada format yang
tepat
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Judul : “Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang

Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023”.

Penelitian : Merri Agustin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui Asuhan Keperawatan

Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi

Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023.

Bapak/Ibu akan diberikan lembar yang berisikan pertanyaan terkait dengan

pneumonia dan memiliki salah satu jawaban yang benar menurut bapak/ibu. Jika

bapak/ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, Maka bapak/ibu

diminta untuk mendatangi lembar persetujuan menjadi reponden. Bapak/ibu

berhak menolak menjadi responden dalam penelitian ini tanpa ada sanki apapun.

Kerahasiaan informasi yang disampaikan akan dijaga dan tidak akan digunakan

untuk hal diluar kepentingan penelitian ini.


LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

( INFORMED CONCENT )

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Sudah menegetahui dari penelitian ini dan menyatakan bersedia dengan

sukarela dan tidak ada paksaan menjadi responden dari peneleitian.

Nama : Merri Agustin

Instasi : Mahasiswa STIKes Citra Delima Bangka Belitung

Dengan judul “Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien

Pneumonia dengan Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD

Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2023”.

Peneliti PangkalPinang, 12 Mei 2023

Responden

Merri Agustin ( )
REKAP HASIL PENGKAJIAN

“Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia dengan

Pemberian Posisi Semi Fowler Di Ruang Flamboyan RSUD Depati Hamzah

Pangkal Pinang Tahun 2023".

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis kelamin :

c. Tanggal Lahir :

d. Umur :

e. Alamat :

f. Pekerjaan :

g. Nomor Hp :

2. Riwayat Responden

a. Riwayat Pneumonia keluarga :

b. Riwayat Penyaki lainnya :

c. Konsumsi Obat Anti Pneumonia :

d. Konsumsi Herbal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
Jalan Pinus I Kacang Pedang Atas Pangkalpinang - 33125 Telpon (0717) 422531 Email :

KEPUTUSAN KETUA STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG


Nomor :0666/SK/SCDBB/V/2023

TENTANG
DOSEN PEMBIMBING KARYA ILMIAH AKHIR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KETUA STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan


pembimbingan mahasiswa dalam Penyusunan Karya Ilmiah Akhir
perlu ditetapkan dan diangkat Tim Pembimbing Penyusunan Karya
Ilmiah Akhir;
2. Bahwa untuk maksud tersebut di atas maka perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi;
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 144/D/O/2009
tanggal 1 September 2009 Tentang Pemberian Izin
Penyelenggara Program – Program Studi dan Pendirian Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Citra Delima Bangka Belitung
di Bangka diselenggarakan oleh Yayasan Citra Delima Bangka
Belitung di Bangka;
3. Surat Keputusan Pengurus Perkumpulan Lembaga Akreditasi
Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan
LAM-PT KES) Nomor : 0243/LAM-PTKes/Akr/Sar/IV/2022 Tanggal
5 Maret 2017 Tentang Status, Nilai dan Peringkat Akreditasi
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Citra Delima Bangka
Belitung, PangkalpinanG.

Memperhatikan : 1. Statuta STIKES Citra Delima Bangka Belitung;


2. Rencana Induk Pengembangan (RIP) STIKES Citra Delima Bangka
Belitung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Mahasiswa yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lajur 2
dengan Pembimbing I sebagaimana tercantum di dalam lajur 4 dan
Pembimbing II sebagaimana yang tercantum dalam lajur 5 dalam
lampiran keputusan ini.

KEDUA : Tim pembimbing yang tersebut pada butir pertama bertanggung jawab
kepada Ketua STIKES Citra Delima Bangka Belitung.

KETIGA Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan segala sesuatunya akan diubah dan atau diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.
Petikan keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Pembimbing I
2. Pembimbing II
3. Ketua Yayasan Citra Delima Bangka Belitung
4. Ka. Prodi Profesi Ners
5. Mahasiswa yang bersangkutan

Ditetapkan di : Pangkalpinang
Pada Tanggal : 04 Mei 2022

Ketua

Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA STIKES CITRA DELIMA BANGKA
BELITUNGNOMOR: 0666/SK/SCDBB/V/2023
TANGGAL : 04 Mei 2023
TENTANG : DOSEN PEMBIMBING KARYA ILMIAH AKHIR PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES CITRA DELIMA BANGKA
BELITUNGTAHUN AKADEMIK 2022/2023

NAMA DOSEN PEMBIMBING KARYA ILMIAH AKHIR


PADA PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PEMINATAN

1 2 3 4 5 6
1 ROSA NOPIRIA 22300001 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Keperawatan Anak
2 PIPI YOLANDA SARI 22300002 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
3 YULIA WINDA HASANA 22300003 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Nadia Utami, S.Kep., Ners Keperawatan Medikal Bedah
4 DEA FASYA SYAFITRI 22300004 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
5 HILDA OKTAVIANI 22300005 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
6 RAMADANI 22300006 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
7 SRI REJEKI 22300007 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Maternitas

8 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Keperawatan Anak


IHZA SYAFIRA 22300008
9 SITI AISYAH 22300009 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Keperawatan Anak
10 IRVANDI NOVIAN 22300010 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Keperawatan Kritis
11 SUDARMADI 22300011 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Keperawatan Anak
12 NELLY BASTINA 22300013 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
13 LARAVENI 22300014 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Nuri Novianti, S.Kep Keperawatan Maternitas
14 ERVAN EFENDI 22300015 Ns. Ardiansyah, M.Kep Dina Mariana Naicea, Amd.Kep Keperawatan Gerontik
15 YOKI YUS PITTER 22300016 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Leni Susanti, S.Kep Keperawatan Anak
16 GITA FAULINA 22300017 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
17 ANISA 22300018 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PEMINATAN SKRIPSI

1 2 3 4 5 6
18 ANNISA STYAWATI 22300019 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
19 NOVA LIDYA PUTRI 22300020 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes Keperawatan Maternitas
20 RISKI FEBRI WIDIARTY 22300021 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
21 MERRY AGUSTIN 22300022 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
22 CINDI KLAUDIA 22300023 Ns. Ardiansyah, M.Kep Ns. Rylla Dwi Kanuary, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
23 NOVITRI 22300024 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep.,
24 ANISYA DESCHARA 22300025 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Sp.Kep.J Keperawatan Jiwa

25 PANJI ROMADHON 22300026 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Keperawatan Anak
26 ERY OKTAVIANDY 22300027 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
27 REDA ARDILA 22300028 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners Keperawatan Medikal Bedah
28 FERLEN FALIANY 22300029 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
29 VALENCI PEBRIANISHA 22300030 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
30 DARNA FIDIAWATI 22300031 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Leni Susanti, S.Kep Keperawatan Anak
31 ADINDA RISKA YANTI 22300032 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
32 LEO SAPUTRA 22300033 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Keperawatan Kritis
33 SELI WELIYANI 22300034 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Ester Fanora, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
34 EVI YANUAR 22300035 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Ns. Reza Pahlevi, S.Kep Keperawatan Kritis
35 JERY PRANAYA 22300036 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Dina Mariana Naicea, Amd.Kep Keperawatan Gerontik
36 ELIZA 22300037 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Ns. Ismie, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
37 DIKA ANUGRAH PRATAMA 22300038 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
38 ULLY FAUZIAH MAHARANI 22300039 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Keperawatan Anak
39 KHOLIFAH 22300040 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
40 RACHMATULLAH HUNNISA 22300041 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Maternitas
41 SARI HARTANTI 22300042 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Maternitas
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PEMINATAN SKRIPSI

1 2 3 4 5 6
42 INDAH PERMATASARI 22300043 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Rylla Dwi Kanuary, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep.,
43 WULAN SILVANI 22300044 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Sp.Kep.J Keperawatan Jiwa
44 RATI PURWATI 22300045 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
45 DISTIA ANGGRAINI 22300047 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
46 FERTHA HANANI 22300048 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Rylla Dwi Kanuary, S.Kep Keperawatan Anak
47 VEBY OKTARI 22300049 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
48 RATNA CHINTIA 22300050 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
49 WULAN GUNAWATY 22300051 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Jum Panata, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
50 WAHYU PRATAMA 22300053 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Jum Panata, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
51 VIRA ANGELLINA JULIANTI 22300054 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Keperawatan Medikal Bedah
52 YORA JAWANA 22300055 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
53 SULISSIA 22300056 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Nuri Novianti, S.Kep Keperawatan Maternitas
54 TIKA ANGGRIYANI 22300057 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Keperawatan Anak
55 ASTRI AMBARANI 22300058 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes Keperawatan Maternitas
56 EFI FEBRIYANA 22300059 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Fuad Hamada, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
57 MAULIYA 22300060 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Keperawatan Medikal Bedah
58 ROBBI MILI SANIA 22300061 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
59 ARIFA IZZATUNNISA 22300062 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Rylla Dwi Kanuary, S.Kep Keperawatan Anak
60 YULIS FITRIYAWATI 22300063 Ns. Ardiansyah, M.Kep Dina Mariana Naicea, Amd.Kep Keperawatan Gerontik
61 FEBI ARIMBI 22300064 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Rylla Dwi Kanuary, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep.,
62 FIVE MEILANI PUTRI 22300065 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Sp.Kep.J Keperawatan Jiwa

63 NUR DAYANTI 22300066 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Keperawatan Jiwa
64 BELA PUSPITASARI 22300067 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Keperawatan Anak
65 ISABELA 22300068 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Ns. Reza Pahlevi, S.Kep Keperawatan Kritis
66 SHELLA ANJELI SURYANI 22300069 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Dina Mariana Naicea, Amd.Kep Keperawatan Gerontik
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PEMINATAN SKRIPSI

1 2 3 4 5 6
67 CLARA OKTAVIA MEILIA 22300070 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Leni Susanti, S.Kep Keperawatan Anak
68 UMMI MAKTUM 22300071 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
69 SUSI SUSANTI 22300072 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Ns. Yunita, S.Kep Keperawatan Anak
70 FIERDHA RISKY MAWARNI 22300073 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes Keperawatan Maternitas
71 MULIATI 22300074 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Keperawatan Medikal Bedah
Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep.,
72 SUMINAH 22300075 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Sp.Kep.J Keperawatan Jiwa
73 AKHMAD SYUKRILLAH 22300076 Dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid Jum Panata, S.Kep., M.Kep Keperawatan Medikal Bedah
74 DIKA SAPUTRA 22300077 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners Keperawatan Medikal Bedah
75 MONICA LAURENZA 22300078 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Keperawatan Anak
OKTRI YANA SRI RAHMAH
76 NINGSIH 22300079 Ns. Maryana, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners Keperawatan Anak

77 LISNAWATI 22300080 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Ns. Nuri Novianti, S.Kep Keperawatan Maternitas
78 LEONY PARADILA SONIA 22300082 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Dina Mariana Naicea, Amd.Kep Keperawatan Gerontik

Pangkalpinang, 04 Mei 2023


Ketua,

Dr. dr. H. Hendr a Kusumajaya, M.Epid


JADWAL SIDANG KARYA ILMIAH AKHIR
PADA PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES CITRA DELIMA BANGKA
BELITUNG
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PENGUJI JADWAL SIDANG WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8

1 ROSA NOPIRIA 22300001 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. 29 Mei 2023 08.00-09.00 WIB
Kep
2 PIPI YOLANDA SARI 22300002 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Ns. Sirli Agustiani, M.Kep 6 Juni 2023 14.00-15.00 WIB
Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya,
3 YULIA WINDA HASANA 22300003 M.Epid Nadia Utami, S.Kep., Ners Ns. Rizky Meilando, M. Kep 8 Juni 2023 15.00-16.00 WIB

4 DEA FASYA SYAFITRI 22300004 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 6 Juni 2023 15.00-16.00 WIB

5 HILDA OKTAVIANI 22300005 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Ns. Rima Berti A,M. Kep 29 Mei 2023 08.00-09.00 WIB

6 RAMADANI 22300006 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Ardiansyah, M.Kep 30 Mei 2023 15.00-16.00 WIB

7 SRI REJEKI 22300007 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 30 Mei 2023 14.00-15.00 WIB

8 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Ns. Indah Permata s,M. Kep 30 Mei 2023 08.00-09.00 WIB
IHZA SYAFIRA 22300008
9 SITI AISYAH 22300009 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 31 Mei 2023 08.00-09.00 WIB

10 IRVANDI NOVIAN 22300010 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 30 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

11 SUDARMADI 22300011 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Ns. Ardiansyah, M.Kep 31 Mei 2023 09.00-10.00 WIB

12 NELLY BASTINA 22300013 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 30 Mei 2023 08.00-09.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
13 LARAVENI 22300014 M.Epid Ns. Nuri Novianti, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 6 Juni 2023 13.00-14.00 WIB
Dina Mariana Naicea,
14 ERVAN EFENDI 22300015 Ns. Ardiansyah, M.Kep Amd.Kep Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 7 Juni 2023 11.00-12.00 WIB

15 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Leni Susanti, M.Kep Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 8 Juni 2023 10.00-11.00 WIB
YOKI YUS PITTER 22300016
16 GITA FAULINA 22300017 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Maryana, M.Kep 7 Juni 2023 11.00-12.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra
17 ANISA 22300018 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Kusumajaya, M.Epid 7 Juni 2023 15.00-16.00 WIB
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PENGUJI JADWAL SIDANG WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8

18 ANNISA STYAWATI 22300019 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 30 Mei 2023 09.00-10.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
19 NOVA LIDYA PUTRI 22300020 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes M.Epid 8 Juni 2023 14.00-15.00 WIB

20 RISKI FEBRI WIDIARTY 22300021 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 30 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

21 MERRY AGUSTIN 22300022 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Indah Permata Sari,M. Kep 7 Juni 2023 10.00-11.00 WIB
Ns. Rylla Dwi Kanuary,
22 CINDI KLAUDIA 22300023 Ns. Ardiansyah, M.Kep S.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 31 Mei 2023 08.00-09.00 WIB

23 NOVITRI 22300024 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 6 Juni 2023 13.00-14.00 WIB
Ns. Kristianus Triyaspodo,
24 ANISYA DESCHARA 22300025 Ns. Nova Mardiana, M.Kep S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 29 Mei 2023 15.00-16.00 WIB

25 PANJI ROMADHON 22300026 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Ns. Rizky Meilando, M. Kep 31 Mei 2023 11.00-12.00 WIB

26 ERY OKTAVIANDY 22300027 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 6 Juni 2023 09.00-10.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
27 REDA ARDILA 22300028 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners M.Epid 30 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

28 FERLEN FALIANY 22300029 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Ns. Nova Mardiana, M. Kep 30 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

29 VALENCI PEBRIANISHA 22300030 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 29 Mei 2023 11.00-12.00 WIB

30 DARNA FIDIAWATI 22300031 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Leni Susanti, M.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 8 Juni 2023 09.00-10.00 WIB
31 ADINDA RISKA YANTI 22300032 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ester Fanora, S.Kep Ns. Indah Permata Sari,M. Kep 30 Mei 2023 11.00-12.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
32 LEO SAPUTRA 22300033 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes M.Epid 6 Juni 2023 11.00-12.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
33 SELI WELIYANI 22300034 M.Epid Ns. Ester Fanora, S.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 30 Mei 2023 13.00-14.00 WIB

34 EVI YANUAR 22300035 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Ns. Reza Pahlevi, S.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 30 Mei 2023 13.00-14.00 WIB
Dina Mariana Naicea, Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
35 22300036 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Amd.Kep M.Epid 6 Juni 2023 14.00-15.00 WIB
JERY PRANAYA
36 ELIZA 22300037 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Ns. Ismie, S.Kep Ns. Sirli Agustiani, M.Kep 30 Mei 2023 09.00-10.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
37 DIKA ANUGRAH PRATAMA 22300038 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners M.Epid 30 Mei 2023 09.00-10.00 WIB

38 ULLY FAUZIAH MAHARANI 22300039 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 29 Mei 2023 09.00-10.00 WIB

39 KHOLIFAH 22300040 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Ns. Nova Mardiana, M. Kep 29 Mei 2023 09.00-10.00 WIB

40 RACHMATULLAH HUNNISA 22300041 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 7 Juni 2023 09.00-10.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra
41 22300042 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Kusumajaya, 7 Juni 2023 13.00-14.00 WIB
SARI HARTANTI
M.Epid
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PENGUJI JADWAL SIDANG WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8
Ns. Rylla Dwi Kanuary,
42 INDAH PERMATASARI 22300043 Ns. Maryana, M.Kep S.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 31 Mei 2023 09.00-10.00 WIB
Ns. Kristianus Triyaspodo,
43 WULAN SILVANI 22300044 Ns. Nova Mardiana, M.Kep S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 29 Mei 2023 13.00-14.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
44 RATI PURWATI 22300045 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep M.Epid 2 Juni 2023 09.00-10.00 WIB
Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
45 DISTIA ANGGRAINI 22300047 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners M.Epid 30 Mei 2023 14.00-15.00 WIB
Ns. Rylla Dwi Kanuary, Dr. dr.H. Hendra Kusumajaya,
46 FERTHA HANANI 22300048 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep S.Kep M.Epid 31 Mei 2023 14.00-15.00 WIB

47 VEBY OKTARI 22300049 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 6 Juni 2023 08.00-09.00 WIB

48 RATNA CHINTIA 22300050 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 2 Juni 2023 10.00-11.00 WIB

49 WULAN GUNAWATY 22300051 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Jum Panata, M.Kep Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 9 Juni 2023 11.00-12.00 WIB

50 WAHYU PRATAMA 22300053 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Jum Panata, M.Kep Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 9 Juni 2023 08.00-09.00 WIB
VIRA
51 ANGELLINA 22300054 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Ns. Rizky Meilando, M. Kep 30 Mei 2023 09.00-10.00 WIB
JULIANTI
52 YORA JAWANA 22300055 Ns. Rima Berti Anggraini, M.Kep Ns. Ismie, S.Kep Ns. Sirli Agustiani, M.Kep 7 Juni 2023 11.00-12.00 WIB

53 SULISSIA 22300056 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Nuri Novianti, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 6 Juni 2023 14.00-15.00 WIB

54 TIKA ANGGRIYANI 22300057 Ns. Rezka Nurvinanda, M.Kep Ns. Yunita, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 31 Mei 2023 10.00-11.00 WIB
Dr.dr. H. Hendra Kusumajaya,
55 ASTRI AMBARANI 22300058 M.Epid Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes Ns. Indah Permata Sari,M. Kep 8 Juni 2023 13.00-14.00 WIB

56 EFI FEBRIYANA 22300059 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Fuad Hamada, S.Kep., Ners Ns. Nurwijaya Fitri,M. Kep 30 Mei 2023 13.00-14.00 WIB

57 MAULIYA 22300060 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Darmoris, SKM., M.Kes Ns. Rizky Meilando, M. Kep 6 Juni 2023 10.00-11.00 WIB

58 ROBBI MILI SANIA 22300061 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Fuad Hamada, S.Kep., Ners Ns. Nova Mardia na, M. Kep 30 Mei 2023 11.00-12.00 WIB
Dr.dr. H. Hendra Ns. Rylla Dwi Kanuary,
59 Ns. Sirli Agustiani, M.Kep 31 Mei 2023 13.00-14.00 WIB
ARIFA IZZATUNNISA 22300062 Kusumajaya, M.Epid S.Kep
Dina Mariana Naicea,
60 YULIS FITRIYAWATI 22300063 Ns. Ardiansyah, M.Kep Amd.Kep Ns. Arjuna,M. Kep, Sp.Kep.K 7 Juni 2023 09.00-10.00 WIB
Ns. Rylla Dwi Kanuary,
61 22300064 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep S.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 31 Mei 2023 10.00-11.00 WIB
FEBI ARIMBI
Ns. Kristianus Triyaspodo,
62 FIVE MEILANI PUTRI 22300065 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Ardiansyah, M.Kep 29 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

63 NUR DAYANTI 22300066 Ns. Nova Mardiana, M.Kep Nurhayati, S.Kep., Ners Ns. Rima Berti A,M. Kep 29 Mei 2023 10.00-11.00 WIB
Dr.dr. H. Hendra
64 BELA PUSPITASARI 22300067 Kusumajaya, M.Epid Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 29 Mei 2023 10.00-11.00 WIB

65 ISABELA 22300068 Ns. Rizky Meilando, M.Kep Ns. Reza Pahlevi, S.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 30 Mei 2023 11.00-12.00 WIB
Dina Mariana Naicea, Ns. Ardiansyah, M.Kep
66 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K 7 Juni 2023 10.00-11.00 WIB
SHELLA ANJELI SURYANI 22300069 Amd.Kep
NO NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING I PEMBIMBING II PENGUJI JADWAL SIDANG WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8
Dr.dr. H. Hendra Kusumajaya,
67 CLARA OKTAVIA MEILIA 22300070 M.Epid Ns. Leni Susanti, M.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 8 Juni 2023 11.00-12.00 WIB
Dr.dr. H. Hendra 14.00-15.00 WIB
68 UMMI MAKTUM 22300071 Kusumajaya, M.Epid Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Maryana, M.Kep 7 Juni 2023
Dr.dr. H. Hendra
69 SUSI SUSANTI 22300072 Kusumajaya, M.Epid Ns. Yunita, S.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 31 Mei 2023 15.00-16.00 WIB

70 FIERDHA RISKY MAWARNI 22300073 Ns. Maryana, M.Kep Ns. Yuliani, S.Kep., M.Kes Ns. Indah Permata Sari,M. Kep 8 Juni 2023 15.00-16.00 WIB

71 MULIATI 22300074 Ns. Kgs. M. Faizal, M.Kep Ns. Sumaili, S.Kep Ns. Rima Berti A,M. Kep 2 Juni 2023 08.00-09.00 WIB
Ns. Kristianus
72 SUMINAH 22300075 Ns. Nurwijaya Fitri, M.Kep Triyaspodo, S.Kep., Ns. Indah Permata Sari,M. Kep 29 Mei 2023 14.00-15.00 WIB
M.Kep., Sp.Kep.J
Dr.dr. H. Hendra
73 Jum Panata, M.Kep Ns. Kgs. M. Faizal,M. Kep 9 Juni 2023 10.00-11.00 WIB
AKHMAD SYUKRILLAH 22300076 Kusumajaya, M.Epid
74 DIKA SAPUTRA 22300077 Ns. Ardiansyah, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners Ns. Nova Mardiana, M. Kep 30 Mei 2023 09.00-10.00 WIB

75 Ns. Indah Permata Sari, M.Kep Ns. Minarni, S.Kep., M.Kep Ns. Rezka Nurvinanda, M. Kep 8 Juni 2023 11.00-12.00 WIB
MONICA LAURENZA 22300078
OKTRI YANA SRI RAHMAH
76 NINGSIH 22300079 Ns. Maryana, M.Kep Nadia Utami, S.Kep., Ners Ns. Ardiansyah, M.Kep 8 Juni 2023 13.00-14.00 WIB

77 LISNAWATI 22300080 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Ns. Nuri Novianti, S.Kep Ns. Maryana, M.Kep 6 Juni 2023 15.00-16.00 WIB
Dina Mariana Naicea,
78 Ns. Arjuna, M.Kep., Sp.Kep.K Ns. Ardiansyah, M.Kep 7 Juni 2023 08.00-09.00 WIB
LEONY PARADILA SONIA 22300082 Amd.Kep

Pangkalpinang, 15 Juni
2023 Ketua,

Dr. dr. H. Hendra Kusumajaya, M.Epid


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai