Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DIKELAS RENDAH


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
DI UPT SD NEGERI 17 BUAY PEMACA
KECAMATAN BUAY PEMACA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH :
LAILATUL MAGHFIROH
NIM: 856727588

TUTOR: ERVINA OKTASARI, S.Pd, MM

PROGRAM STUDI S1 PGSD


UPBJJ PALEMBANG UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK) – PGSD
UPT SDN 17 BUAY PEMACA
Jalan H. Hamid Desa Sinar Baru Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM S1 PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PALEMBANG
POKJAR MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN
TAHUN 2023

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui dan disahkan untuk
memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah IDIK4008/Penelitian Tindakan Kelas.

Mengetahui, Muaradua, 8 Juni 2023


Kepala UPT SDN 17 Buay Pemaca Mahasiswa

HERDANI, S.Pd. LAILATUL MAGHFIROH


NIP. 197105102001031001 NIM 856727588

Mengetahui,
Pembimbing PTK

ERVINA OKTASARI, S.Pd, MM


NIP.198110302005012009

ii
IDENTITAS MAHASISWA
DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : LAILATUL MAGHFIROH


2. Tempat Tanggal Lahir : Tanjung Tiga, 10 Januari 1994
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat : Desa Sinar Baru Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten OKU Selatan

DATA MAHASISWA

1. Program Studi : S1 PGSD/PENDAS


2. NIM : 856727588
3. Semester : 7 (Tujuh)
4. Asal Universitas : Universitas Terbuka
5. Alamat Universitas : Jalan Raya Ranau SMAN 1 Muaradua
Kabupaten OKU Selatan

Mengetahui, Muaradua, 8 Juni 2023


Pembimbing PTK Mahasiswa

ERVINA OKTASARI, S.Pd,MM LAILATUL MAGHFIROH


NIP.198110302005012009 NIM. 856727588

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEOTENTIKAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : LAILATUL MAGHFIROH
NIM : 856727588
Menyatakan bahwa memang benar laporan PTK dan berkas kelengkapannya
adalah murni buatan saya sendiri apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal
yang bertentangan dengan pernyataan ini saya bersedia menerima sanksinya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya.

Muaradua, 8 Juni 2023


MAHASISWA,

LAILATUL MAGHFIROH
NIM : 856727588

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Alloh SWT


karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan laporan
Penelitian Tindakan kelas di UPT SDN 17 BUAY PEMACA Kecamatan
Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Melalui mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mahasiswa
dapat diberi bekal dan kemampuan untuk mengelola pembelajaran secara
efektif sebelum terjun kelapangan menjadi tenaga pendidik yang profesional
yang mempunyai tanggung jawab terhadap berlangsungnya proses belajar
mengajar yang baik.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini tidak akan terselesaikan bila tidak
ada kerja sama yang baik dan di bantu oleh buku-buku karangan para ahli
yang menjadi dasar penulisan laporan ini. Dan tidak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maryati, SE Sebagai Pengelola Universitas Terbuka Pokjar Muaradua
UPBJJ Palembang.
2. Ibu Ervina Oktasari, S.pd,MM selaku tutor pembimbing mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3. Bapak Herdani, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan segenap dewan guru di UPT
SDN 17 Buay Pemaca.
4. Segenap teman sejawat seperjuangan semester 7B PGSD UT Pokjar
Muaradua.
Demikian pula laporan ini saya susun semoga dapat bermanfaat
dan dipergunakan sesuai dengan konsep yang terinci dan tersusun dengan
berpedoman pada panduan PTK yang ada.
Sinar Baru, 8 Juni 2023
Mahasiswa

LAILATUL MAGHFIROH
NIM : 856727588

v
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DIKELAS RENDAH
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
DI UPT SD NEGERI 17 BUAY PEMACA
KECAMATAN BUAY PEMACA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

LAILATUL MAGHFIROH

Mahasiswa Program S1-PGSD


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam
menulis kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan guru
dalam mengajarkan cara menulis tidak menggunakan media pembelajaran
yang menarik bagi siswa sehingga cenderung membosankan dan terkesan
monoton. Sehubungan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan
menggunakan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis kata
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas
rendah di UPT SDN 17 BUAY PEMACA dalam menulis kata dengan
menggunakan media gambar. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan melalui
tahap yang sama, yaitu perncanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 1 UPT SDN 17 BUAY PEMACA dengan
jumlah siswa 18 orang yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi dan
evaluasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis
qualitatif dan quantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media gambar,
kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa hasil
belajarnya meningkat. Yaitu hasil dari siklus 1 ke siklus 2 terdapat
peningkatan. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 64,33
dengan tingkat ketuntasan secara klasikal adalah 45%, nilai tidak tuntas pada

vi
siklus 1 adalah 55%, sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai yang diperoleh
siswa adalah 85,67 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal menjadi 90%
sehingga terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal sebanyak 50%. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan menulis kata siswa kelas 1 UPT SDN 17 BUAY
PEMACA Kecaman Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

vii
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul ............................................................................................................i
Lembar Pengesahan....................................................................................................ii
Lembar Pernyataan Keotentikan...............................................................................iii
Data Identitas Mahasiswa..........................................................................................iv
Kata Pengantar............................................................................................................v
Abstrak......................................................................................................................vi
Daftar Isi...................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah................................................................................1
1.2 Identifikasi masalah.....................................................................................2
1.3 Rumusan masalah.........................................................................................2
1.4 Pemecahan masalah.....................................................................................3
1.5 Tujuan penelitian..........................................................................................3
1.6 Manfaat penelitian........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................5
2.1 Penelitian Tindakan Kelas............................................................................5
2.2 Teori PTK.....................................................................................................5
2.3 Karakteristik PTK........................................................................................6
2.4 Tujuan PTK..................................................................................................7
2.5 Manfaat PTK................................................................................................7
2.6 Kemampuan Menulis...................................................................................8
2.7 Pengertian kemampuan menulis..................................................................8
2.8 Fungsi menulis.............................................................................................9
2.9 Tujuan menulis...........................................................................................11
2.10 Proses menulis..........................................................................................12
2.11 Pembelajaran menulis permulaan............................................................13
2.12 Pembelajaran bahasa Indonesia di SD.....................................................14
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................16
3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................16
3.2 Setting Penelitian.......................................................................................16

viii
3.3 Subjek Penelitian........................................................................................16
3.4 Prosedur Penelitian.....................................................................................16
3.5 Instrumen Penelitian...................................................................................19
3.6 Data Penelitian...........................................................................................19
3.7 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................23
4.1 Pembahasan................................................................................................30
4.2 Kesimpulan................................................................................................34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................35
5.1 Kesimpulan................................................................................................35
5.2 Saran-saran.................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RPP Kegiatan PTK
Daftar Nilai Siswa Pra PTK
Daftar Nilai Siswa Siklus 1
Daftar Nilai Siswa Siklus 2
Daftar Hadir Siswa
Lembaran Observasi/Pengamatan Guru
Foto Kegiatan PTK

ix
BAB I
PENDAHULAUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Menulis permulaan merupakan tahapan proses belajar menulis bagi
siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan
dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.
Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran menulis dengan baik
sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan menulis sebagai suatu yang
menyenangkan.
Kenyataan diatas mengharuskan pengajaran menulis digalakkan
sedini mungkin. Tidak mengherankan jika dalam kurikulum sekolah dasar
sampai dengan perguruan tinggi, pengajaran menulis menjadi aspek
pembelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat porsi lebih besar daripada
kemampuan berbahasa lainnya. Hal ini terlihat pada banyaknya porsi
kemampuan menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar,
yakni sekitar 70 persen.
Akan tetapi, disayangkan, kenyataan dewasa ini pembelajaran
menulis termasuk di sekolah dasar belum menggembirakan. Banyak
penelitian yang mengungkapkan bahwa kemampuan menulis siswa masih
rendah karena metode pengajaran menulis kurang efektif. Banyak kalangan
menilai pengajaran menulis dewasa ini sangat terlantar.
Uraian diatas mengisyaratkan, bahwa dibutuhkan pembenahan
serius dalam pengajaran menulis, meskipun dipahami bahwa banyak faktor
yang mempengaruhi ketidakmampuan siswa dalam menulis. Namun, diakui
bahwa peranan guru sangat menentukan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan yang memadai dalam
merancang pembelajaran menulis, terutama menyangkut teknik dan strategi
yang digunakan.
Perlu diketahui tugas guru yang terpenting adalah sebagai
pelaksana operasional pembelajaran, secara khusus mata pelajaran membaca
dan menulis di kelas rendah dapat dilaksanakan dengan baik, maka dripada
itu guru hendaknya mempelajari, memahami, dan mengkaji Garis Besar
x
Program Pengajaran (GBPP) yang sudah menjadi tanggung jawab, sehingga
guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana mata pelajaran tersebut akan
disajikan nantinya. Dengan demikian guru dapat merancang pembelajaran,
maupun melaksanakan pembelajaran, mampu menilai atau mengevaluasi
kemampuan siswa, yang nantinya bertujuan pada kompetensi yang di
gariskan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Berdasarkan bukti empiris yang ditemui dilapangan, khususnya
pada siswa UPT SDN 17 BUAY PEMACA diketahui bahwa kemampuan
menulis siswa dalam pembelajaran masih rendah, 18 orang siswa terdapat 4
orang atau 22% siswa yang dapat menulis dengan baik. Itupun masih banyak
memerlukan bimbingan dan tuntunan guru. Selebihnya 14 orang atau 78%
berada pada kategori tidak mampu. Oleh karena itu dibutuhkan kecakapan
guru dalam pembelajaran menulis. Melalui media gambar dianggap mampu
mendorong siswa untuk menulis pada kelas satu yang masih termasuk pada
kelas awal pada sekolah dasar.
Kondisi ini tentunya mendorong penulis untuk melakukan
penelitian tentang meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat
sederhana melalui media gambar di kelas 1 UPT SDN 17 BUAY PEMACA
Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa menulis masih rendah.
2. Kurangnya latihan menulis bagi siswa baik di sekolah dan di rumah.
3. Persentase tingkat kemampuan menulis siswa dari 18 orang terdapat 4
orang siswa yang dapat menulis dengan baik, itupun masih banyak
memerlukan bimbingan dan tuntunan guru.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berangkat dari identifikasi masalah diatas, maka fokus penelitian dalam
laporan ini adalah “ Apakah kemampuan siswa menulis di kelas 1 UPT SDN

xi
17 BUAY PEMACA Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan dapat meningkat” ?

1.4 PEMECAHAN MASALAH


Untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis dikelas 1 UPT SDN 17
BUAY PEMACA Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan dapat dilakukan dengan langkah-langkah pias kata dengan
menggunakan media gambar berikut ini :
1. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Guru membagi menunjukkan pias-pias kata yang telah disiapkan.
3. Pias-pias kata tersebut dirancang menjadi kalimat sederhana.
4. Bersamaan dengan itu guru membagi menjadi pias-pias, guru meminta siswa
untuk menuliskan kata dengan sesuai gambar.
5. Guru melakukan refleksi pada siswa tentang kata yang telah dituliskan.
6. Melakukan evaluasi kepada siswa.

1.5 TUJUAN PENELITIAN


Berpijak dari latar belakang serta rumusan masalah, maka yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
menulis kalimat sederhana melalui pias kata media gambar kelas 1 UPT SDN
17 BUAY PEMACA Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan.

1.6 MANFAAT PENELITIAN


1. Kegunaan Praktis
a) Sebagai informasi bagi pendidik khususnya tentang strategi
meningkatkan kemampuan siswa menulis pada kelas rendah.
b) Sebagai bahan informasi bagi para pendidik untuk mengetahui
kendala-kendala apa yang di hadapi oleh siswa terkait kemampuan
dalam menulis.
2. Kegunaan Teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan maha siswa, khususnya maha siswa pendidikan guru
xii
sekolah dasar, selaku pendidikan untuk mengetahui bagaimana
penggumaan media dan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan lebih lanjut
dalam artian penelitian tentang meningkatkan kemampuan menulis.

xiii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

2.1.1 Teori PTK

Penelitian tindakan (action research) termasuk dalam ruang


lingkup penelitian terapan (applied research) yang menggabungkan antara
pengetahuan, penelitian dan tindakan. Action research mempunyai
kesamaan dengan penelitian: participatory research, collaborative inquiry,
emancipatory research, action learning, dan contextual action research.
Secara sederhana, action research merupakan “learning by doing” yang di
terapkan dalam konteks pekerjaan seseorang. Pada saat seseorang bekerja,
dia selalu menghasilkan ide-ide baru yang diwujudkan dalam tindakan
untuk memperbaiki proses maupun hasil pekerjaannya Penyelenggaraan
pendidikan di lembaga pendidikan formal dilaksanakan oleh tenaga
pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (kepala sekolah dan pengawas).
Dalam konteks pekerjaan tersebut, guru menerapkan action research pada
kegiatan belajar mengajar di kelas sedangkan kepala sekolah menerapkan
action research untuk memperbaiki manajemen sekolah. Action research
yang dilakukan oleh guru dinamakan penelitian tindakan kelas (classroom
action research) sedangkan action research yang dilakukan kepala
sekolah dinamakan penelitian tindakan sekolah (Mulyatiningsih, Metode
Penelitian Tindakan Kelas, 2019).
Penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa)
diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan
suatu tindakan untuk mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti
melakukan pengamatan perubahan perilaku siswa dan faktor-faktor yang
menyebabkan tindakan yang dilakukan tersebut sukses atau gagal.
(O'Brien,2014).
Penelitian eksperimen lebih banyak menggunakan data kuantitatif
sedangkan penelitian tindakan (action research) dapat menggunakan data
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian eksperimen minimal menggunakan

xiv
dua kelas paralel yaitu satu kelas digunakan sebagai kelas perlakuan atau
kelas eksperimen dan satu kelas yang lain digunakan sebagai kelas kontrol
atau kelas yang tidak diberi perlakuan. Penelitian tindakan kelas cukup
menggunakan satu kelas, tetapi tindakan yang dilakukan dapat berulang-
ulang sampai menghasilkan perubahan menuju arah perbaikan
(Mulyatiningsih, 2017).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan
Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki
pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau
praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK
dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut.
PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam konteks
pengembangan profesi guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk
perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran atau
mutu pendidikan pada umumnya. PTK ini cocok dilakukan oleh guru
karena prosenya praktis (Sanjaya & Wina, 2020).

2.1.2 Karakteristik PTK


Terdapat sejumlah karakteristik yang merupakan keunikan PTK
dibandingkan dengan penelitian pada umumnya, antara lain sebagai
berikut:
1. PTK merupakan kegiatan yang berupaya memecahkan masalah
pembelajaran, dengan dukungan ilmiah.
2. PTK merupakan bagian penting upaya pengembangan profesi
guru melalui aktivitas berpikir kritis dan sistematis serta
membelajarkan guru untuk menulis dan membuat catatan.
3. Persoalahan yang dipermasalahkan dalam PTK berasal dari
adanya permasalahan nyata dan aktual (yang terjadi saat ini)
xv
dalam pembelajaran di kelas.
4. PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan
tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
5. Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru dan kepala
sekolah) dengan peneliti dalam hal pemahaman, kesepakatan
tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya
melahirkan kesamaan tentang tindakan (action).

Melalui PTK, guru sebagai peneliti dapat:


1. Mengkaji / meneliti sendiri praktik pembelajarannya
2. Melakukan PTK dengan tanpa mengganggu tugasnya
3. Mengkaji permasalahan yang dialami dan yang sangat dipahami
Melakuka kegiatan guna mengembangkan
profesionalismenya (Rahdiyanta, 2018).

2.1.3 Tujuan PTK


PTK yang dilaksanakan oleh guru mempunyai beberapa
tujuan sebagai berikut :

a) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang


dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.
c) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan
inovatif guru.
d) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas,
bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi (Widayati,
2008).

2.1.4 Manfaat PTK


Terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:

xvi
1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan
panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas
pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat
dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah
2) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti
dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut
mendukung profesionalisme dan karir pendidik.
3) Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik
dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
4) Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan
kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas.
5) Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat
meningkat.
6) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-
sungguh (Slameto, 2016).

1. Kemampuan Menulis
a. Pengertian Kemampuan Menulis

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan.


Menurut Tarigan dalam buku Ahmad Susanto, menulis merupakan
suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Penulis harus terampil
memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis
ini tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
praktik yang banyak dan teratur. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, menulis mempunyai arti: (1) membuat huruf (angka dan

xvii
sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya); (2)
melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan; (3) menggambar, melukis; dan (4) membatik (kain)
mengarang cerita, membuat surat, berkirim surat.
Definisi lainnya tentang menulis dikemukakan oleh Rusyana,
yang berpendapat bahwa menulis merupakan kemampuan
menggunakan pola- pola bahasa dalam penyampaiannya secara
tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan/pesan. Menurut
Alwasilah, menulis adalah kegiatan produktif dalam berbahasa. Suatu
proses psikolinguistik, bermula dengan formasi gagasan lewat aturan
semantik, lalu didata dengan aturan sintaksis, kemudian digelarkan
dalam tatanan sistem tulisan.
Kemampuan seseorang dalam menulis ditentukan oleh
ketepatan dalam menggunakan unsur- unsur bahasa, pengorganisasian
wacana dalam bentuk karangan, ketepatan dalam menggunakan
bahasa, dan pemilihan kata yang digunakan menulis. Menurut Saleh
Abas, menulis adalah proses berfikir yang berkesinambungan, mulai
dari mencoba dan sampai dengan mengulas kembali. Menulis dapat
diartikan sebagai aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau
perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan (bahasa tulis).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis dan pembaca
ke dalam bentuk tulisan, untuk menyampaikan pikiran, gagasan,
perasaan, kehendak agar dipahami oleh pembaca. Dapat dipahami
bahwa menulis merupakan salah satu bagian terpenting dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak diragukan lagi, pengajaran
menulis harus benar-benar diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah.

b. Fungsi menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung

xviii
karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca
tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Menurut Tarigan fungsi
utama dari tulisan yaitu sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para
siswa berpikir. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan
menikmati hubungan- hubungan, memperdalam daya tanggap atau
persepsi kita, menyusun urutan bagi pengalaman. Tidak jarang, kita
menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai
orang-orang, gagasan, masalah- masalah, dan kejadian-kejadian hanya
dalam proses menulis yang aktual.

Rusyana dalam Purwanto mengklasifikasikan fungsi menulis


sesuai kegunaannya, sebagai berikut:
1. Fungsi penataan yaitu fungsi penataan terhadap gagasan,
pikiran, pendapat, imajinasi, dan lainnya, serta terhadap
penggunaan bahasa, sehingga menjadi tersusun.
2. Fungsi pengawetan yaitu untuk mengawetkan pengaturan
sesuatu dalam wujud dokumen tertulis.
3. Fungsi penciptaan yaitu mengarang berarti mewujudkan sesuatu
yang baru.
4. Fungsi penyampaian yaitu mengarang berfungsi dalam
menyampaikan gagasan, pikiran, imajinasi, dan lain-lain itu
yang sudah diawetkan menjadi suatu karangan. Dalam
penyampaiannya tidak saja kepada orang dekat, dapat juga
kepada yang berjauhan.
5. Fungsi melukiskan yaitu menggambarkan atau
mendeskripsikan sesuatu.
6. Fungsi memberi petunjuk berarti dalam karangan itu penulis
memberi petunjuk tentang cara atau aturan melaksanakan
sesuatu.
7. Fungsi memerintahkan yaitu penulis memberikan perintah,
permintaan, anjuran, agar pembaca menjalankannya atau
larangan agar pembaca tidak melakukan yang dilarang

xix
penulis.
8. Fungsi mengingat yaitu penulis mencatat suatu peristiwa,
keadaan, keterangan, atau lainnya dengan maksud agar tidak
ada yang terlupakan dalam karangan.
9. Fungsi korespondensi yaitu fungsi surat dalam
memberitahukan, menanyakan, memerintahkan, atau
meminta sesuatu kepada orang yang dituju, mengharapkan
orang yang dituju, mengharapkan orang itu memenuhi apa
yang dikemukakannya itu serta membalasnya dengan tertulis
pula.

c. Tujuan menulis
Yang dimaksud dengan tujuan penulis (the writer intention)
adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan
diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan ini, dapatlah dikatakan
bahwa tujuan menulis dapat dikategorikan ke dalam empat macam, antara
lain:
1. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar,
disebut wacana informatif (informative discourse). Tulisan yang
bertujuan memberi informasi atau karangan penerangan kepada para
pembaca.
2. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para
pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, disebut wacana
persuasif (persuasive discourse).

3. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau


mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau wacana
kesastraan (literacy discourse).
4. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau
berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive discourse). Sebagai
gambaran, menulis puisi dapat termasuk menulis yang bertujuan
untuk pernyataan diri dengan pencapaian nilai-nilai artistik.

xx
d. Proses Menulis

Secara garis besar penulisan terdiri atas tiga tahap, yaitu pra
menulis, penulisan, editing dan revisi. Pramenulis (Tahap Pencarian Ide
dan Pengendapan) Pra menulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap
ini seorang penulis melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan
atau menyiapkan ide gagasan sebagai bahan membuat cerita (sumber
inspirasi), menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih
bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-
bahan. Tahap Penulisan Tahap penulisan dimulai dengan menjabarkan
ide ke dalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat
dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkaikan menjadi
satu karangan yang utuh. Tahap Editing dan Revisi Pada tahap editing
dilakukan pemeriksaan kembali terhadap keseluruhan karangan yang
sudah kita tulis dari aspek kebahasaannya, baik kesalahan kata, frasa,
tanda baca, penulisan, sampai ke kalimat-kalimatnya. Sedangkan tahap
revisi dengan memeriksa kembali karangan yang baru kita tulis dari
aspek isi (content) atau logika cerita. Apabila karangan sudah dianggap
sempurna, lalu menyampaikan karangan kepada public dalam bentuk
cetakan atau menyampaikan dalam bentuk non cetakan.

Sedangkan teori proses menulis yang lain yaitu prapenulisan,


penulisan, dan pascapenulisan.
1. Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Ha-hal
yang dilakukan pada tahap pramenulis adalah memilih topik,
mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca serta
mengidentifikasi dan menyusun ide-ide. Tahap pramenulis
sangat penting dan menentukan dalam tahap-tahap menulis
selanjutnya.

menulis selanjutnya.
2. Penulisan. Setelah kerangka karangan tersusun, penulis mulai
melakukan kegiatan menulis. Penulis akan mengekspresikan
ide-idenya ke dalam tulisan dan memperhatikan bahasanya.

xxi
Bagian isi karangan menyajikan bahasan topic atau ide
utama tulisan. Ide utama tulisan dapat diperjelas dengan
ilustrasi, informasi, bukti, argumen, dan alasan.
3. Pasca penulisan merupakan tahap penghalusan dan
penyempurnaan tulisan kasar yang kita hasilkan. Kegiatan ini
meliputi penyuntingan dan merevisi. Tomskins dan
Hosskisson menyatakan bahwa penyuntingan adalah
pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti
ejaan, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan
lainnya. Adapun revisi lebih mengarah perbaikan dan
pemeriksaan isi tulisan.
Selain proses tahapan menulis di atas, ada pula tahapan
latihan menulis yang lain, yaitu:
 Mencontoh yaitu belajar menulis sesuai contoh
 Reproduksi yaitu belajar menulis tanpa ada model
 Rekombinasi atau transformasi yaitu mulai berlatih
menggabungkan kalimat-kalimat yang pada mulanya
berdiri sendiri menjadi gabungan beberapa kalimat.
 Menulis terpimpin yaitu mulai berkenalan dengan alinea
 Menulis yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan tahap
ide dalam bentuk tulisan yang sebenarnya misalnya
menulis laporan, menulis makalah, menulis berita, dan
sebagainya.

1. Pembelajaran Menulis Permulaan

Dalam pembelajaran menulis bagi pemula perlu


memerhatikan beberapa cara atau langkah yang dapat mengarahkan
mereka kepada proses pembelajaran menulis yang baik, yaitu:
a) Pengenalan, pada taraf pengenalan ini guru hendaknya memerhatikan
benar-benar tulisan yang hendak dikenalkan kepada anak terutama
huruf yang belum pernah diperkenalkan.
b) Menyalin, pembelajaran menulis bagi kelas pemula dapat dilakukan

xxii
dengan alternative berikut:
1) Menjiplak, yaitu menyalin tulisan di papan tulis ke dalam
buku latihan sesuai dengan bunyi bacaan tersebut.
2) Menyalin dari tulisan cetak (lepas) ke tulisan sambung atau
sebaliknya.
3) Menyalin dari huruf kecil menjadi huruf besar pada huruf
pertama kata awal kalimat.
4) Menyalin dengan cara melengkapi, yakni dengan cara
melengkapi tanda baca dan kata.
c) Menulis halus atau indah, perbedaan menulis halus di kelas awal
hanyalah terletak pada bahan yang diajarkan. Dalam
pelaksanaannya pembelajaran menulis indah yang harus
diperhatikan yaitu bentuk, ukuran, tebal, tipis, dan kerapian.
d) Menulis nama, sebagaimana pengajaran menulis di kelas satu,
para siswa diberi tugas untuk menulis nama benda, orang, jalan,
desa, kota, binatang, tumbuhan, dan sebagainya. Perbedaannya
kalau di kelas satu masih menggunakan huruf kecil, maka di
kelas dua siswa sudah menggunakan huruf besar pada huruf
pertama kata awal kalimat. Latihan ini merupakan latihan dasar
mengarang.
e) Mengarang sederhana, pelajaran mengarang di kelas pemula
diberikan dalam bentuk mengarang sederhana.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar


atau antara lain bertujuan agar siswa mampu menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Adapun standar
kompetensi dan kompetensi dasar menulis dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas I SD semester 2 yaitu:
a. Standar Kompetensi: Mengungkapkan dan menyebutkan kata-

xxiii
kata dan kalimat sederhana.
b. Kompetensi Dasar: Menulis kalimat sederhana berdasarkan
gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat
dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan
tanda titik.

xxiv
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca.
Penggunaan PTK ini didasarkan tujuan peneliti untuk meningkatkan
keterampilan siswa menulis dalam pembelajaran di kelas. Peneliti
merencanakan dalam penelitian menggunakan 2 siklus.

B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di UPT SDN 17 Buay Pemaca. berada di
Jln.H. Hamid Dusun 01 Desa Sinar Baru kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022-2023.
Penelitian ini dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Penelitian ini direncanakan dimulai dari perencanaan penelitian
memerlukan waktu kurang lebih selama tiga bulan, yaitu dari bulan April
2023 sampai dengan penyelesaian penulisan laporan penelitian pada
bulan Juni 2023.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca
tahun ajaran 2022 - 2023 dengan jumlah 18 siswa . Satu kelas tersebut terdiri
atas 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka prosedur
penelitian ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan
dalam suatu proses berdaur/bersiklus.

xxv
Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang ada, penelitian tindakan
kelas ini direncanakan terdiri dari 2 (dua) siklus. Keputusan untuk
melanjutkan atau menghentikan penelitian ini yaitu pada akhir siklus tertentu
sepenuhnya bergantung pada hasil yang dicapai pada siklus terakhir, apabila
hasil yang dicapai telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan,
maka penelitian dihentikan dan apabila belum mencapai hasil sesuai dengan
yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Siklus 1 :

a. Perencanaan
Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan analisis materi untuk mengetahui kurikulum K13 dan
Kompetensi Dasar yang menjadi permasalahan bagi siswa.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .
3. Mengembangkan alat peraga/alat bantu untuk menunjang dalam rangka
meningkatkan keterampilan menulis kata dan kalimat sederhana.
4. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari lembar pengamatan
siswa dan guru, lembar kerja siswa.
b. Tindakan
Tahap ini merupakan penerapan rancangan yang telah disiapkan yaitu
melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan RPP yang telah
disusun sebelumnya.
c. Pengamatan/observasi
Pengamat mencatat peristiwa-peritiwa penting yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi dengan
menggunakan format observasi yang sudah di rancang sebelumnya, setelah
itu pengamat merangkum semua hasil pengamatan.
Peneliti melihat apa saja yang kuang dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Tidak hanya peneliti saja yang diamati dalam hal ini
pengamat juga mengamati siswa dalam kegiatan pembelajaran, lembar
observasi yang sudah disiapkan sebelumnya oleh pengamat.

xxvi
d. Refleksi
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah menganalisis hasil observasi
siswa dan guru yang dilaksanakan pada siklus I. Setelah pelaksanaan
siklus I dengan empat tahapan tersebut di atas, apabila sudah diketahui
keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilakukan dalam siklus
ke I, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan yang muncul yang
berupa nilai belajar yang kurang KKM, Observasi siswa dan keterampilan
menulis. Kegiatan pada siklus II bisa berupa kegiatan yang sama dengan
sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, tetapi pada
umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai
berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukkan
untuk mengatasi berbagai hambatan/kesulitan yang ditemukan dalam
siklus sebelumnya.

Siklus 2 :

a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti akan membuat RPP
yang didalamnya menggunakan media gambar berseri agar meningkatkan
keterampilan menulis.
b. Tindakan
Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah dikembangkan
dari hasil refleksi pada siklus I.
c. Observasi
Pengamat mencatat peristiwa-peritiwa penting yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan observasi dengan menggunakan format observasi yang sudah
di rancang sebelumnya, setelah itu pengamat merangkum semua hasil
pengamatan. Tidak hanya peneliti saja yang diamati dalam hal ini
pengamat juga mengamati siswa dalam kegiatan pembelajaran, lembar
observasi yang sudah disiapkan sebelumnya oleh pengamat.
d. Refleksi
Pelaksanaan refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk menelaah sejauh
mana hasil tindakan yang dilaksanakan apakah sudah berhasil atau masih
xxvii
kurang peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan yang muncul
yang berupa nilai belajar yang masih dibawah KKM, Observasi siswa dan
keterampilan menulis, masih kurang maka akan dilaksanakan tindakan
berikutnya yaitu suklus III, guna memperbaiki tindakan yang kurang pada
siklus II, dan apabila sudah berhasil maka penelitian ini sudah selesai pada
siklus ke II.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya observasi
terstrutur, penilaian produk, dan sebaginya.

F. Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diambil dari
informan, tempat dan peristiwa, serta arsip atau dokumen yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian. Berdasarkan pertimbangan jenis data yang
dibutuhkan, maka sumber data penelitian dikelompokkan berikut:
1. Guru kelas I selaku tenaga pengajar di UPT SDN 17 Buay Pemaca
2. Siswa kelas I selaku objek dalam penelitian di UPT SDN 17 Buay
Pemaca.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah
sumber data primer yaitu, teknik observasi, Product Assesment (Penilaian
Produk), dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan oleh
peneliti diupayakan agar mendapatkan data yang valid, maka peneliti
melakukan pengumpulan data dengan cara diantaranya sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
terstruktur, karena panduan observasi menggunakan lembar observasi
yang telah di siapkan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan observer
yaitu teman sejawat, dan menggunakan lembar observasi dengan chek list.
Lembar observasi ini berjumlah 10 aspek yang diamati. Kegiatan
observasi digunakan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai
xxviii
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas I di UPT SDN 17 Buay
Pemaca. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan atau
observasi kali ini yaitu instrument observasi aktivitas guru dan instrumen
observasi siswa.
2. Nilai Keterampilan Menulis Siswa
Tes tulis ini dianalisis untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
kognitif. Pengambilan data dengan cara tes tulis yaitu untuk mengetahui
jawaban atas hasil belajar siswa pada saat diterapkan media gambar
berseri, dalam menggunakan tes, peneliti menggunakan instrument berupa
lembar soal untuk menulis kalimat sederhana. tes tulis ini diberikan
setelah siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar berseri. Tes tulis ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan
pengetahuan siswa tentang materi yang telah disampaikan. Penilaian
Menulis Karangan Siswa ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterampilan siswa dalam menulis karangan pendek. Adapun kriteria
keterampilan menulis untuk penilaian produk terdiri dari beberapa aspek
meliputi: kata dan kalimat sempurna.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan data primer untuk
mengetahui data awal dari hasil evaluasi keterampilan dan kemampuan
siswa serta data-data lain dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I
dan siklus II dalam proses pembelajaran. Selain itu data dokumentasi
dalam bentuk foto yang digunakan sebagai bukti kegiatan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif yaitu analisis
yang menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, analisis tersebut
menggunakan model matematika, model statistik dan model ekomotorik.
Peneliti menyajikan hasil analisis dalam bentuk angka kemudian
dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu bentuk deskriptif atau uraian.
Pada setiap akhir siklus, penghitungan analisis dilakukan dengan
menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:
a. Observasi

xxix
Aktivitas Guru dan Siswa Untuk mengetahui jumlah nilai akhir
aktivitas guru dan siswa, menggunakan rumus: (Imas Kurniasih dan
Berlin Sani, 2014:43)
1) Menghitung perolehan nilai dari skor guru, maka menggunakan
S
rumus : P = × 100%
N
Keterangan :
P = Skor yang dicari
S = Jumlah skor observasi yang diperoleh
N= Jumlah maksimal nilai pengamatan observasi
2) Menghitung perolehan nilai dari skor observasi siswa, maka
S
menggunakan rumus: P = × 100%
N
Keterangan :
P = Skor yang dicari
S = Jumlah skor observasi yang diperoleh
N = Jumlah maksimal nilai pengamatan observasi
b. Penilaian Menulis Kalimat sederhana Siswa
Untuk analisis hasil penilaian non tes yang berupa penilaian produk,
maka dilakukan dengan cara mengubah skor yang diperoleh siswa
menjadi nilai siswa. Dapat dianalisis dengan rumus :
Σ skor yang diperoleh
Nilai = x 100 %
Σ skor maksimal

Setelah nilai siswa diketahui, selanjutnya peneliti mencari nilai rata-


rata kelas. Untuk menghitung nilai rata-rata yaitu dengan cara
menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta didik kemudian dibagi
dengan jumlah peserta didik di kelas tersebut sehingga diperoleh nilai
rata-rata. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Arikunto
1993:269).
Σx
X=
N
Keterangan:
X = Rata-rata (mean)

xxx
ΣX = Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek
Untuk mengetahui persentase keterampilan menulis siswa pada siklus
I dan siklus II digunakan rumus persentase. Siswa dikatakan tuntas
belajar apabila memperoleh nilai 75, karena sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, dan
dapat dinyatakan tuntas secara klasikal apabila kelas tersebut
mencapai keberhasilan minimal 75% dalam proses pembelajaran.
Untuk menghitung persentase ketuntasan keterampilan menulis secara
klasikal menggunakan rumus: (Sudijono 2010:43).
F
P= x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase ketuntasan keterampilan menulis siswa yang dicari
F = Jumlah siswa yang tuntas dalam menulis
N = Jumlah siswa
Adapun kriteria ketuntasan keterampilan menulis siswa secara
keseluruhan dinyatakan sebagai berikut:
Tabel 1. Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis
Persentase ketuntasan
keterampilan menulis kalimat keterangan
sederhana
86-100% Sangat baik
76-85% Baik
60-75% Cukup
55-59% Kurang
≤54% Kurang sekali

xxxi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dan peneliti sendiri yang
menerapkan penggunaan media gambar berseri kepada siswa. Berikut ini adalah
uraian pokok bahasan dari hasil penelitian:

Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus I ini dilaksanakan dalam 1
kali pertemuan dengan waktu 2 × 35 menit. Siklus I ini terdiri dari empat tahap,
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection). Adapun tahaptahap dalam siklus I akan
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan pada siklus I ini,
dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu:
a) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
mencakup rumusan indikator pembelajaran, materi pembelajaran, media
yang akan di gunakan yaitu media gambar berseri, format menyiapkan
gambar yang sudah di tampilkan di depan papan tulis, kemudian siswa
mengamati gambar tersebut kemudian siswa menulis kalimat sederhana
berdasarkan gambar pada lembar kerja siswa yang telah di siapkan.
b) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
c) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa.
d) Menyiapkan instrumen penilaian keterampilan menulis kalimat
sederhana berdasarkan pengalaman pribadi.
2. Tahap Pelaksanaan (Action)
Peneliti menampilkan 4 gambar di papan tulis, kemudian peneliti meminta
siswa mengamati gambar. Gambar tesebut adalah kegiatan yang dilakukan
oleh Siti gambar pertama Siti bangun tidur lalu merapikan tempat tidurnya.
Gambar kedua Siti melakukan gerakan senam sebelum mandi. Gambar ke
tiga Siti sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

xxxii
Gambar ke empat Siti berpamitan dengan ibunya kemudian berangkat ke
sekolah. Setelah peneliti menjelaskan tentang gambar di depan kelas,
siswa diminta menulis kalimat sederhana tentang tugas siti yang di
sampaikan oleh guru menurut bahasa mereka sendiri. Namun saat ditanya
pernah kah kalian membuat kalimat sederhana, beberapa siswa menjawab.
“pernah” tema apa yang kalian ambil pada saat itu, siswa kemudian
menjawab lupa bu, melihat situasi yang demikian, peneliti beranggapan
bisa disebabkan karena penyampaian materi menulis karangan pada
pembelajaran sebelumnya kurang menarik, sehingga siswa kurang paham
dan mudah lupa dengan materi tersebut. Pada kegiatan elaborasi, peneliti
mengajak siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah
dibagikan.
Setelah seluruh siswa menyelesaikan Lembar Kegiatan Siswa
menulis kalimat sederhana, salah satu siswa membacakan hasil Lembar
Kegiatan yang telah di kerjakan. Peneliti memberi apresiasi kepada siswa
tersebut karena mau membacakan hasil mengerjakan Lembar Kegiatannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan peneliti membacakan teks contoh kalimat dan
siswa mengoreksi hasil dari Lembar Kegiatan yang telah mereka kerjakan
Setelah Lembar Kegiatan di koreksi, Lembar Kegiatan dikumpulkan untuk
di lakukan penilaian dan dikumpulkan sebagai tugas portofolio. Dalam
kegiatan penutup peneliti dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
dari hasil belajar pada materi menulis karangan pendek. Kemudian peneliti
mengadakan refleksi dan memberikan motivasi tentang proses dan hasil
penulisan kalimat sederhana. Peneliti memberikan tugas rumah kepada
siswa untuk membuat kalimat sederhana yang menarik, peneliti juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
agar siswa mempelajarinya di rumah.
3. Tahap Observasi (observation)
a. Hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I
Berdasarkan hasil analisis data, jumlah skor yang di peroleh adalah 21
dan skor maksimalnya adalah 40 sehingga nilai akhir yang diperoleh
adalah 52,5%. Prosentase nilai 52,5% termasuk katagori kurang sekali,
akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat kekurangan.
xxxiii
Dari hasil observasi siswa, kekurangan siswa dalam pembelajaran yaitu
pada kegiatan siswa tidak mendengarkan saat tujuan pembelajaran di
sampaikan, dan siswa enggan untuk bertanya tentang kesukaran yang
dialaminya pada saat menulis karangan pendek. Pada siklus berikutnya,
guru harus lebih aktif membimbing siswa agar mau bertanya dan guru
juga harus memotivasi siswa agar siswa mau untuk melibatkan dirinya
secara aktif dalam proses pembelajaran.
b. Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I
Berdasarkan hasil analisis data diatas, jumlah skor yang di peroleh
adalah 20 dan skor maksimalnya adalah 40 sehingga nilai akhir yang
diperoleh adalah 50%. Prosentase nilai 50% termasuk katagori kurang
sekali. Akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat
kekurangan. Dari hasil observasi guru, kekurangan guru dalam proses
pembelajaran yaitu guru memberi variasai gambar berseri, guru juga
kurang memotivasi siswa agar bertanya tentang apa yang belum di
mengerti dalam proses pembelajaran, siswa hanya aktif menjawab tapi
kurang aktif bertanya kepada guru, dari hasil observasi guru dan siswa
pada siklus I di peroleh nilai observasi siswa 52,5% dan nilai observasi
guru 50%. Hal tersebut belum maksimal, karena belum mencapai nilai
yang telah ditargetkan yaitu nilai observasi guru dan siswa adalah ≥75.
Aktivitas siswa dan guru sangat masih perlu ditingkatkan lagi, untuk itu
perlu diadakannya perbaikan pada siklus II.
4. Keterampilan siswa pada materi menulis kalimat sederhana.
Keterampilan siswa terhadap materi menulis kalimat sederhana yang
dipelajari pada hari itu dapat diketahui melalui hasil evaluasi yang
diberi oleh peneliti. Peneliti memberikan evaluasi berupa membuat
kalimat sederhana. Penilaian kalimat siswa materi menulis kalimat
sederhana di lakukan dengan satu kali, yaitu penilaian produk yang
berupa Lembar Kerja Siswa yaitu menulis karangan pendek.
Dari analisis data diatas peneliti dapat mengetahui nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 25 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 87.5. Sedangkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM adalah 7 siswa, dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM
xxxiv
adalah 11 siswa. Nilai rata-rata siswa adalah 64,69% dan persentase
ketuntasan belajar masih mencapai 59,45%, nilai tersebut belum sesuai
dengan harapan peneliti yaitu diatas rata-rata ≥75 dan ketuntasan
belajar mencapai ≥75%.
5. Refleksi (Reflection) Hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus I nilai
siswa pada materi menulis karangan pendek sangat rendah dari kriteria
yang diinginkan yaitu 75. dan dari nilai rata-rata 64,69% juga masih
kurang. Akan tetapi hasil tersebut belum mencapai persentase dan nilai
ideal yang diinginkan yaitu ≥75% (lebih dari sama dengan 75%).
Sehingga perlu adanya perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut. Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran
masih kurang. Nilai yang diperoleh dari observasi aktivitas guru adalah
50%. Hal ini belum mencapai kriteria nilai yang diinginkan yaitu ≥75.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
masih kurang. Nilai yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa
adalah 52,5%. Hal ini belum mencapai kriteria yang diinginkan yaitu
≥75. Hasil observasi guru dan siswa tergolong kurang sehingga masih
perlu adanya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II.
Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis kalimat sederhana
dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa namun proses pembelajarannya belum
maksimal sehingga perlu diadakan perbaikan lagi pada siklus II.

Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus II dilaksanakan dalam 1 kali
pertemuan dengan waktu 2 × 35 menit. Siklus II ini terdiri dari empat
tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Adapun tahap-tahap dalam siklus II akan dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan pada siklus II ini,
dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu:
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
mencakup rumusan indikator pembelajaran, materi pembelajaran,
xxxv
media yang akan di gunakan yaitu media gambar berseri, format
menyiapkan gambar yang sudah di tampilkan di depan papan
tulis, kemudian siswa mengamati gambar tersebut kemudian
siswa menulis karangan pendek berdasarkan gambar pada lembar
kerja siswa ( LKS) yang telah di siapkan.
2. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
3. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa.
4. Menyiapkan instrumen penilaian keterampilan menulis kalimat
berdasarkan pengalaman pribadi.
2. Tahap Pelaksanaan (Action) Pelaksanaan Penelitian TindakaTahap
Pelaksanaan (Action) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada
siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu - Senin tanggal 28 - 30 April
2023. Jumlah siswa yang masuk yaitu 18 siswa, dan peneliti sendiri
yang menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah disiapkan sebelumnya. Peneliti kemudian memperlihatkan
gambar berseri dengan ukuran yang besar, Gambar tersebut masih
acak. Peneliti meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut
terdapat enam gambar. Gambar pertama yaitu anak yang menggosok
gigi, gambar kedua sarapan bersama keluarga, gambar ketiga anak
sedang mandi, gambar ke empat yaitu bangu tidur, gambar ke lima
membersihkan rumah, gambar keenam yaitu membantu ibu memasak
di dapur. Peneliti memberi petunjuk cara mengurutkan gambar dengan
benar. Peneliti menanyakan apakah ada yang belum mengerti cara
mengurutkan gambar berseri, ssebagian besar siswa menjawab “sudah
Bu”. Peneliti kemudian menjelaskan bagaimana cara membuat
karangan pendek. Siswa terlihat antusias saat peneliti menjelaskan.
Pada kegiatan elaborasi, peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan
Lembar Kerja Siswa yang telah dibagikan. Peneliti meminta siswa
untuk mengurutkan gambar yang masih acak dengan cara memberi
nomer pada setiap gambar. Siswa yang sudah mengurutkan gambar
kemudian menulis kegiatan yang ada di gambar tersebut menjadi
sebuah karangan pendek menurut bahasa mereka sendiri.
3. Tahap Observasi (observation)
xxxvi
a. Hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II
Berdasarkan hasil analisis data diatas, jumlah skor yang di peroleh
adalah 31 dan skor maksimalnya adalah 40 sehingga nilai akhir yang
diperoleh adalah 77,5%. Prosentase nilai 77,5% termasuk katagori
baik, akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat
beberapa kekurangan. Dari hasil observasi siswa, kekurangan siswa
dalam pembelajaran yaitu pada kegiatan siswa tidak memusatkan
perhatian saat peneliti menerangkan tujuan pembelajaran.
b. Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus II
Berdasarkan hasil analisis data diatas, jumlah skor yang di peroleh
adalah 31 dan skor maksimalnya adalah 40 sehingga nilai akhir yang
diperoleh adalah 77,5%. Prosentase nilai 77,5% termasuk katagori
baik. Akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat
beberapa kekurangan.
Dari hasil observasi guru, kekurangan guru dalam proses
pembelajaran yaitu guru memberi variasai gambar berseri, dari hasil
observasi guru dan siswa pada siklus I di peroleh nilai observasi siswa
77,5% dan nilai observasi guru 77,5%. Hal tersebut sudah baik, karena
sudah mencapai nilai yang telah ditargetkan yaitu nilai observasi guru
dan siswa adalah ≥75. Keterampilan siswa pada materi menulis
kalimat sederhana yang dipelajari dapat diketahui melalui hasil
evaluasi. Peneliti memberikan evaluasi berupa membuat kalimat
sederhana. Penilaian karangan siswa materi menulis karangan pendek
di lakukan dengan satu kali, yaitu penilaian produk yang berupa
Lembar Kerja Siswa yaitu menulis karangan pendek. Penentuan untuk
setiap aspek penilaian sudah tertera dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Skor penilaian kalimat sederhana sudah tertera
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Nilai akhir setiap
siswa di peroleh dari perhitungan skor siswa. Dari analisis data diatas
peneliti dapat mengetahui nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
43,75 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 87.5. Sedangkan
jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 15 siswa,
dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah 3 siswa.
xxxvii
Nilai rata-rata siswa adalah 75% dan persentase ketuntasan belajar
masih mencapai 86,48 % nilai tersebut sudah sesuai dengan harapan
peneliti yaitu diatas rata-rata ≥75 dan ketuntasan belajar mencapai
≥75%.
4. Refleksi (Reflection)
Hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus II nilai siswa pada materi
menulis karangan pendek termasuk kategori cukup dari kriteria yang
diinginkan yaitu diatas nilai 70. dan dari nilai rata-rata 86,48% juga
termasuk kategori sangat baik . Hasil tersebut sudah mencapai
persentase dan nilai ideal yang diinginkan yaitu ≥75%. Hasil observasi
aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran sudah baik. Nilai yang
diperoleh dari observasi aktivitas guru adalah 77,5%. Hal ini sudah
mencapai kriteria nilai yang diinginkan yaitu ≥75. Hasil observasi
terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah baik.
Nilai yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa adalah 77,5%.
Hal ini mencapai kriteria yang diinginkan yaitu ≥75. Hasil observasi
guru dan siswa tergolong baik, pembelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis kalimat sederhana dengan menggunakan media gambar
berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam proses
pembelajaran.
Tabel 2. Tabel observasi Siswa siklus I dan SIKLUS II
Persentase
Jml skor
Siklus Skor yang diperoleh nilai aktivitas
maksimal
siswa
I 21 40 52,2%
II 31 40 77,7%

Berdasarkan tabel observasi siswa di atas dapat di simpulkan bahwa hasil


observasi aktivitas siswa pada siklus I yaitu 52,5%, meningkat pada siklus II yaitu
77,5% terjadi peningkatan di siklus I ke siklus II yaitu 25%.
Tabel 3. Tabel observasi Guru siklus I dan SIKLUS II
Persentase
Jml skor
Siklus Skor yang diperoleh nilai aktivitas
maksimal
siswa
I 20 40 50%
xxxviii
II 31 40 77,7%
Berdasarkan tabel observasi guru di atas dapat di simpulkan bahwa hasil
observasi guru pada siklus I yaitu 50%, meningkat pada siklus II yaitu 77,5%
terjadi peningkatan di siklus I ke siklus II yaitu 27,5%.
Tabel 4. Kisaran nilai kalimat sederhana siswa
Nilai Siklus I Siklus II
0-25 1 -
26-50 2 1
51-75 33 24
76-100 1 12
Rata-rata 64,69 75
Jumlah siswa nilai 22 32
diatas KKM
Persentase ketuntasan 59,45% 86,48%
belajar

Berdasarkan tabel nilai kalimat siswa di atas dapat disimpulkan bahwa


nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 64,69% meningkat pada siklus II yaitu
75%. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM pada siklus I yaitu 8
siswa, terjadi peningkatan pada siklus dua yaitu 16 siswa. Presentase ketuntasan
siswa pada siklus I yaitu 59,45% sedangkan siklus II yaitu Siklus Skor yang
diperoleh Jml Skor Maksimal Presentase Nilai Aktivitas Siswa I 20 40 50% II 31
40 77,5% Siklus Skor yang diperoleh Jml Skor Maksimal Prosentase Nilai
Aktivitas Siswa I 21 40 52,5% II 31 40 77,7% 86,48% terjadi peningkatan yaitu
27,03%.

PEMBAHASAN
Penelitian relevan terdahulu yang peneliti dapat, mengenai media picture
and picture untuk meningkatkan keterampilan menulis, bahwa penggunaan media
picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Perbedaan
penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya adalah peneliti menggunakan
media picture and picture.

xxxix
Sedangkan saat ini peneliti menggunakan media gambar berseri juga dapat
meningkatkan keterampilan menulis kalimat sederhana siswa, indikator
keterampilan menulis untuk penilaian siswa ini terdiri dari beberapa aspek
meliputi kalimat sederhana yang sesuai dengan penilaian aspek pada RPP.
Berdasarkan observasi pembelajaran dan penelitian yang dilakukan di UPT SDN
17 Buay Pemaca, diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Observasi Aktivitas Siswa
Hasil dari kegiatan siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca selama
mengikuti pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan
media gambar berseri dapat diperoleh data sebagai berikut:

Persentase observasi
Aktivitas siswa
80
70
60
Persentase observasi ak-
50 tivitas siswa
40
30
20
10
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2

Gambar 1. Observasi Aktivitas Siswa


Berdasarkan diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil observasi aktivitas siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca
terdapat peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu 52,50% pada siklus I
meningkat menjadi 77,50% pada siklus II.
Kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I tergolong dalam masih
kurang, masih perlu adanya perbaikan lagi, agar kegiatan pembelajaran
dapat berjalan dapat berjalan dengan baik.
Pada kegiatan pembelajaran siklus I ini, siswa masih kurang aktif
untuk melakukan tanya jawab sehingga siswa tampak kebingungan
untuk menulis karangan tersebut. Terjadi peningkatan pada siklus I ke
xl
siklus II yaitu sebesar 25 %. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II
memberikan motivasi dan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
dampak agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa
akan lebih aktif menjawab dan bertanya.
b. Observasi Aktivitas Guru
Setelah diamati dan dianalisis tentang akivitas guru dalam
mengelola pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :

Persentase Observasi Guru


90
80
70
60
Persentase Observasi
50 Guru
40
30
20
10
0
SIKLUS 1 SIKLUS II

Berdasarkan diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa hasil


observasi aktivitas guru terdapat peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu
50% pada pada siklus I dan meningkat menjadi 77,50% pada siklus II.

Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 22,50%.


Kegiatan guru dalam pembelajaran siklus I tergolong dalam katagori
kurang dan perlu adanya perbaikan. Beberapa kegiatan pembelajaran yang
perlu diperbaiki diantaranya adalah penyampaian tujuan dan motivasi
untuk belajar yang kurang, sehingga siswa kurang memperhatikan. Selain
itu guru juga kurang memancing siswa untuk bertanya jawab kepada guru
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang. Guru melakukan
perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II, yaitu dengan cara guru
lebih sering bertanya kepada siswa dan juga memancing siswa agar mau
bertanya. Sehingga siswa dapat terlibat dalam kegiatan tanya jawab secara

xli
aktif dan siswa juga lebih memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru.

Peningkatan Keterampilan Menulis


Berdasarkan pengamatan dan analisis oleh peneliti dan guru tentang nilai
rata-rata kelas dan ketuntasan pemahaman siswa materi menulis karangan
pendek materi tugasku seharihari, pada tiap siklusnya diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Nilai Rata-rata Kelas

Nilai Rata-rata Kelas


76
74
72
70
Nilai Rata-rata Kelas
68
66
64
62
60
58
SIKLUS 1 SIKLUS II
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
rata kelas meningkat pada tiap siklusnya, pada siklus I nilai rata-rata
adalah 64,69% dan rata-rata kelas kembali meningkat menjadi 75% pada
siklus II. Berdasarkan hasil analisa, siswa kelas I UPT SDN 17 Buay
Pemaca lebih dapat meningkat materi menulis kalimat sederhana. Hal ini
dibuktikan yaitu dengan naiknya nilai rata-rata pemahaman siswa yang
diperoleh dari :
b. Persentase Ketuntasan Klasikal

Persentase Ketuntasan
Klasikal
100
80 Persentase Ketun-
tasan Klasikal
60
40
20
0
SIKLUS 1 SIKLUS xlii
II
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase
ketuntasan belajar meningkat disetiap siklusnya. Pada siklus I persentase
ketuntasan mencapai 59,45% dan pada siklus II meningkat menjadi
86,48% , jadi pada siklus II dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar
siswa secara klasikal telah tercapai. Meningkatnya nilai rata-rata kelas dan
persentase ketuntasan klasikal dapat diartikan bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis kalimat sederhana dengan menggunakan media
gambar berseri pada siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca telah
berhasil karena mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian mengenai
peningkatan keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar
berseri pada siswa kelas I UPT SDN 17 Buay Pemaca dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan penggunaan media gambar berseri untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan pendek pada siswa kelas I UPT
SDN 17 Buay Pemaca berada dalam kategori baik dengan
perolehan nilai aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I
52,5% menjadi 77,5% di siklus II. Sedangkan aktivitas guru
memperoleh nilai 50% pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5%
pada siklus II.
2. Prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu pada
siklus I 59,45% menjadi 86,48% pada siklus II. Hal ini
membuktikan bahwa penggunaan media gambar berseri untuk
meningkatkan keterampilan menulis kalimat sederhana berhasil.

xliii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan media gambar dalam
pembelajaran dapat mengatasi kesulitan belajar menulis kalimat sederhana
pada siswa kelas 1 UPT SDN 17 Buay Pemaca Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dibandingkan dengan pembelajar
yang sebelum menggunakan media gambar. Hal ini dapat diketahui dari
rata-rata prestasi belajar siswa yang relative lebih tinggi bila proses
pembelajarannya menggunakan media gambar dibandingkan dengan nilai
rata-rata siswa yang pembelajarannya sebelum menggunakan media
gambar.
Dengan demikian berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan 2 siklus tersebut diatas, ternyata hipotesis yang dirumuskan
telah terbukti kebenarannya, artinya bahwa ternyata dengan menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat mengatasi
kesulitan belajar menulis kalimat sederhana pada siswa kelas 1 UPT SDN
17 Buay Pemaca Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan media gambar dapat mengatasi kesulitan belajar
menulis kalimat sederhana pada siswa kelas 1 UPT SDN 17 Buay Pemaca.

B. SARAN
Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas,
maka disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah
Oleh karena penggunaan media gambar dapat mengatasi kesulitan
belajar menulis kalimat sederhana siswa kelas 1 UPT SDN 17
Buay Pemaca, maka seharusnya sekolah sebagai penentu kebijakan
untuk menganjurkan para guru kelas rendah, khususnya guru kelas
1 menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran menulis
xliv
kalimat sederhana. Hal ini dimaksudkan agar prestasi belajar
menulis kalimat sederhana siswa dapat maksimal, serta
mengurangi jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar
menulis kalimat sederhana.

2. Bagi guru
Mengingat bahwa kelas rendah khususnya kelas 1 SD merupakan
dasar penentu keberhasilan pembelajaran kelas-kelas diatasnya,
maka proses pembelajaran harus matang dan lancar dalam menulis
dan membaca. Untuk itu guru SD khususnya guru kelas 1
hendaknya lebih kreatif dalam memilih metode dan media dalam
pembelajaran menulis dan membaca permulaan. Salah satunya
adalah menggunakan media gambar. Pada proses pembelajaran
dengan menggunakan media gambar memang agak menyita waktu,
tenaga, maupun biaya. Namun bila dilaksanakan dengan baik,
maka proses pembelajaran menulis dan membaca permulaan akan
berhasil dan mampu mengurangi tingkat siswa yang mengalami
kesulitan belajar menulis dan membaca permulaan.

3. Bagi siswa
Bagi siswa yang mengalami kesulitan menulis dan membaca
kalimat sederhana, hendaknya dalam belajarnya menggunakan alat
bantu yang konkret, contohnya seperti macam-macam gambar,
kartu huruf, kartu kata, dan kartu kalimat. Karena dengan alat
bantu yang konkret, maka siswa akan lebih mudah dalam belajar
menulis dan membaca kalimat sederhana karena tertarik oleh
gambar-gambar yang dipelajari.

xlv
DAFTAR PUSTAKA

IG.A.K. Wardani Kuswaya wihardit. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas


Terbuka.
Direktorat Jebderal Pendidikan Tinggi (2005) Pedoman Penyusunan usulan
dan laporan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) tahub
anggaran 2006. Jakarta
Mulyatiningsih, Metode Penelitian Tindakan Kelas, 2019).
Slameto. (2016). Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas.
Scholaria .
Widayati, A. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia , 87-93
Abdurrahman.1999 kesulitan siswa membaca dan menulis permulaan.
Jakarta : Rineka cipta.
Ahmad Djauzak.1995.Metodik khusus pengajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar. Jakarta: Depdikbud
Djago Tarigan. Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia di kelas rendah.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Hasan Wallinomo. 1991.Pengajaran menbaca dan menulis kelas 1 dan 2 di


SD.

Lerner. 2014. Meningkatkan Evektifitas mengajar. Jakarta : Dekdikbud.

Sadirman. 2012 Interaksi Motivasi & Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
GrafindoPersada.

xlvi
xlvii

Anda mungkin juga menyukai