Oleh:
Pupi Dwi Hayati, S.Pd.I
NIP. 19720510 200604 2 009
Kecamatan Karangreja
Kabupaten Purbalingga
e-mail ; miguppiserang@gmail.com
PURBALINGGA
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan : Pendidikan dan Pelatihan Implementasi
Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Nama : Pupi Dwi Hayati, S.Pd.I
NIP : 19720510 200604 2009
NUPTK : 8842750651300002
Pangkat/ golonganruang/ TMT : Penata/III c
Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : MI GUPPI Serang
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga laporan pengembangan diri Pendidikan dan Pelatihan Implementasi
pembelajaran Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah
Ibtidaiyah Kabupaten Purbalingga dapat disusun dengan baik.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, bimbingan dan dukungan dalam mengikuti kegiatan pengembangan
diri ini. Semoga dengan keikutsertaan penulis dalam kegiatan-kegiatan tersebut semakin
menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk mewujudkan tenaga pendidik
yang berkualitas, kreatif, dan multiguna.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR IDENTITAS .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Umum ......................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 3
B. Jenis Kegiatan ........................................................................................ 4
C. Tujuan Pengembanagn Diri ................................................................... 4
D. Uraian Materi ......................................................................................... 5
E. Tindak lanjut .......................................................................................... 19
F. Dampak Pengembanagn Diri ................................................................. 19
LAMPIRAN – LAMPIRAN
- Surat Tugas
- Fotocopy Sertifikat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Ki Hadjar Dewantara, hakikat pendidikan adalah memasukkan
kebudayaan ke dalam diri anak dan memasukkan anak ke dalam kebudayaan supaya
anak menjadi makhluk yang insani. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, kebudayaan
dapat dikembangkan sekolah melalui kegiatan ektrakurikuler maupun kokurikuler yang
diikuti siswa. Kegiatan tersebut dipilih siswa dengan merdeka, sesuai dengan keinginan
mereka. Konsep merdeka yang diusung dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sesuai
dengan Azas Tamansiswa 1922, yaitu hidup merdeka.
Proses pendidikan, menurut Ki Hadjar, diibaratkan sebagai proses bertani.
Pengandaian ini selaras dengan kondisi Indonesia yang mayoritas penduduknya saat itu
sebagai petani. Kita dapat mengambil kesimpulan, pendidikan harus berjalan sesuai
dengan kondisi masyarakatnya, sesuai dengan perkembangan zaman dan disesuaikan
untuk menyipkan siswa dalam kehidupannya di masa yang akan datang. Pendidik, kata
Ki Hadjar, seperti petani karena akan merawat bibit dengan cara menyiangi huma di
sekitarnya, memberi air, memberi pupuk agar tanamannya subur, dan buahnya
melimpah. Namun, petani tidak mungkin mengubah bibit mangga menjadi berbuah
anggur. Itulah kodrat alam atau dasar yang harus diperhatikan dalam Pendidikan dan itu
diluar kecakapan dan kehendak kaum pendidik.
Untuk mencapai pendidikan yang memerdekakan, maka pendidikan hendaknya
dapat menjadikan manusia merdeka pula. Sebagaimana Ki Hadjar menyampaikan bahwa
mendidik anak akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya, dan
merdeka tenaganya. Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja,
akan tetapi harus juga mendidik si murid mencari sendiri pengetahuan itu dan
memakainya guna amal keperluan umum.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah menindaklanjutinya dengan
mengeluarkan Program Merdeka Belajar, salah satunya menggulirkan Kurikulum
Merdeka. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang menitikberatkan kepada keaktifan
murid dalam mengembangkan minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan mereka.
Kurikulum ini membuka kesempatan inovasi dan kreasi pembelajaran bagi guru, yang
berorientasi untuk pengembangan karakter serta budaya Indonesia.
Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan ketercapaian
kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Masa pandemi
Covid-19 merupakan salah satu kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta
didik. Untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) diperlukan kebijakan
pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi
kurikulum oleh satuan pendidikan. Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan dapat
menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik dan
harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan dalam
rangka pemulihan pembelajaran. Maka satuan pendidikan diberikan opsi dalam
melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik.
Tiga opsi kurikulum tersebut yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (yaitu Kurikulum
2013 yang disederhanakan oleh Kemendikbudristek), dan Kurikulum Merdeka.
B. Tujuan Umum
Kegiatan pengembangan diri berupa Pendidikan Dan Pelatihan Implementasi
Pembelajaran Kurikulum Merdeka ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Peserta / Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
2. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
BAB II
BAGIAN ISI
B. Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan yang diikuti adalah Diklat Fungsional Pendidikan Dan Pelatihan
Implementasi pembelajaran Kurikulum Merdeka
Manfaat Visi
Manfaat Misi
Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman
untuk belajar.
Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan
orang dewasa (dalam jumlah yang terbatas).
4. Perencanaan Pembelajaran Bagian 1: Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, sikap) yang diperoleh murid dalam satu atau lebih
kegiatan pembelajaran
Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini:
Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada
akhir satu unit pembelajaran.
Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi
yang perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Misal:
mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan sebagainya.
Melakukan analisis setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran pada suatu fase.
Berdasarkan analisis pada CP, tentukan materi utama atau konten inti.
Menentukan tujuan pembelajaran. Jika fase CP terdiri dari dua kelas, maka
tentukan TP dari kelas yang paling rendah ke kelas yang paling tinggi.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun
secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran
sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian
Pembelajaran.
1) Identitas Modul. Komponen pertama yang harus ada dalam modul ajar yaitu
identitas modul.
2) Kompetensi Awal.
3) Profil Pelajar Pancasila.
4) Sarana dan Prasarana.
5) Target Peserta Didik.
6) Model Pembelajaran.
Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan
pendidikan sebagai berikut.
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang,
terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Tema ini ditujukan untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.
2. Kearifan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya
dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang
seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar
membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan
reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan
kekerasan. Tema ini ditujukan untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan
sederajat.
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Tema ini
ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.
5. Suara Demokrasi
Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami
implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam
organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP, SMA,
SMK dan sederajat.
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya.
7. Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat. Karena
jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka
tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK.
8. Kebekerjaan
4. Proses pembelajaran.
Hal yang perlu diatur tentang proses pembelajaran.
1. Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok),
penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau magang untuk SLB.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan
satuan pendidikan.
3.Ketersediaan Sarana
● Membantu Guru untuk dapat menerapkan teaching at the right level (TaRL)
● Guru dapat terus belajar dan mendapatkan berbagai inspirasi untuk mengembangkan
kompetensinya kapanpun dan dimanapun
a.Tujuan Siplah
3. Mendorong pelaksanaan PBJ Satuan Pendidikan sesuai dengan prinsip PBJ Satuan
Pendidikan;
b. Prinsip
a. Mengisi dan memutakhirkan data sekolah secara lengkap dan valid ke dalam Simpatika
sesuai dengan kondisi riil disekolah;
b. Bertanggung jawab mutlak terhadap hasil isian data sekolah yang masuk dalam Simpatika;
c. Menyusun RKAM mengacu pada prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, akuntabilitas, dan
transparansi pengelolaan Dana BOS Reguler;
d. Melakukan input RKAM pada sistem yang telah disediakan oleh Kementerian
merupakan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi sekolah dalam melakukan tata kelola perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan penatausahaan serta pertanggungjawaban dana bantuan operasional sekolah dalam
bentuk digital.
Saat ini SDS sendiri terdiri dari 3 Aplikasi yang saling mengisi satu dengan lainnya:
1. ARKAM untuk perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan
d. Penutup