Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN MAGANG II
OBSERVASI LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU

OLEH :
1. Jalihin (A1G011105)
2. Sartika (A1G011114)
3. Yohanes Sangkang (A1G011121)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR
KEGIATAN MAGANG II
OBSERVASI LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU

OLEH :
1. Jalihin (A1G011105)
2. Sartika (A1G011114)
3. Yohanes Sangkang (A1G011121)

DISAHKAN OLEH:

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dra. Resnani, M. Si. Nurhasanah, A. Ma. Pd.


NIP. 19580811198303 2 001 NIP. 19640717198411 2 001

Mengetahui,
Kepala sekolah

Dra. Hasana Eliza


NIP. 19640717198411 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, Sehingga proses penulisan Laporan Magang II ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata
hasil dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak.
Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Dra. Hasana Eliza, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 03 Kota
Bengkulu.
2. Ibu Dra. Resnani, M. Si., selaku dosen pembimbing.
3. Ibu Nurhasanah, A. Ma. Pd., selaku guru pamong.
4. Bapak dan Ibu guru serta staf/karyawan SD Negeri 03 Kota Bengkulu.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, atas bantuan, doa serta
dukunganya yang berhubungan dengan pelaksanaan magang ini.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan
hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan Laporan Magang II ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua.

Bengkulu, Agustus 2012


Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (Dasar Kegiatan Magang) ................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan .................................................. 1
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................... 2

BAB II PELAKSANAAN
A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan ....................................................
B. Kegiatan Inti Yang Dilakukan Guru .........................................
C. Kegiatan Penutup Yang Dilakukan Guru .................................
D. Tingkat Keberhasilan ................................................................
E. Faktor Pendukung Dan Penghambat ........................................
F. Pengalaman Khusus Yang Diperoleh .......................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat keterangan telah melaksanakan kegiatan
2. Jadwal kegiatan magang II
3. Format observasi langsung proses pembelajaran
4. Daftar piket magang II di SD Negeri 03 Kota Bengkulu
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan jabatan profesional memberikan layanan ahli dan
menuntut persyratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogi dapat
diterima oleh penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif
panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetonsi guru.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
Undang-undang No. 18 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan dan PP. No 74 tahun 2008 tentang guru, mewajibkan
guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan setifikat pendidik. Pada
pasal 4 peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 ditegaskan bahwa sertifikat
pendidik bagi guru diproleh melalui program pendidik profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi.
Masih banyak daerah yang secara gografis terpencil, berpenduduk usia
sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan murud
dari berbagai tingkat yang berjumlah sedikit dengan menggunakan standar
sekolah regular. Dengan penugasan guru untuk mengajar kelas rangkap tanpa
desain pembelajaran yang benar bukan merupakan pilihan yang bijaksana. Jalan
keluarnya adalah menyelenggarakan pembelajaran untuk anak dari tingkat kelas
yang berbeda dalam satu ruang belajar. Model multi- grade untuk Rintisan PPG
SD Terintegrasi, yaitu model PPG yang membekali calon guru agar memiliki
kemampuan mengelola lebih dari satu kelas di SD (kelas 1, 2, dan 3 dalam satu
ruang belajar lainnya.
Rintisan program pendidikan Profesi Guru Prajabatan Trintegrasi
(berkewenangan ganda), untuk selanjutnya disebut Rintisan Program PPGT
adalah pendidikan propesi guru yang diselenggarakan dalam kurun waktu yang
bersamaan dengan program akademik substansi bidang.
Studi maupun akademik kependidikan, dilanjutkan dengan PPL yang
intensif disekolah mitra dan diakhiri dengan ujian kompotensi serta memiliki
kewenangan ganda. Kewenangan ganda adalah kewenangan dalam melaksanakan
tugas sebagai guru yang terdiri atas kewenangan utama dan kewenangan
tambahan sebagai guru SMP pada salah satu dari lima mata pelajaran pokok di
SD.
Kegiatan magang ini dilaksanakan berdasarkan landasan hukum yaitu:
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 126/P/2010 Tahun 2010
tentang Penetapan LPTK penyelanggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 052/P/2011 Tahun 2011
tentang perubahan atas Kepmendiknas Nomor 126/P/2011 tentang
penetapan LPTK penyelanggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan


 Tujuan
Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan
umum mata kuliah Magang Program Studi PGSD Pendidikan Profesi Guru
Terintegrasi (PGSD PPGT) adalah menghasilkan calon guru yang memiliki
kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru agar
lebih mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti
mampu melakukan kegiatan praktik mengajara dalam mata kuliah PPL.
Untuk menyiapkan guru profesional dalam bidang akademik, salah
satunya dilakukan dengan prakondisi dalam bentuk kegiatan magang/intership
sebagai bagian yang penting dari sistem penyiapan guru berkewenangan ganda
yang profesional. Magang dilaksanakan pada setiap akhir semester. Kegiatan
magang ini bertujuan membangun landasan jati diri pendidik melalui kegiatan:
observasi proses pembelajaran.

 Manfaat
Ketika melakukan magang, mahasiswa memperoleh pengalaman nyata
yang terkait dengan kondisi serta proses pembelajaran di Sekolah Dasar.
Mahasiswa dapat menjalin kerja sama dengan warga sekolah.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


a) Tempat
Tempat magang II ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Kota Bengkulu yang
berlokasi di Jalan Bali, Kecamatan Sungai Serut.

b) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan magang II di Sekolah Mitra dilaksanakan selama dua minggu
dari hari Selasa sampai dengan hari Kamis (4-5 jam/hari), yaitu dimulai dari 24
Juli 2012 sampai dengan 6 Agustus 2012. Penyerahan mahasiswa magang oleh
dosen pembimbing tanggal 24 Juli 2012 dan penarikan tanggal 7 Agustus 2012.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan


Aspek yang diobservasi pada kegiatan magang II ini adalah observasi
langsung pembelajaran di Sekolah Dasar. Hasil dari setiap aspek kegiatan adalah
sebagai berikut:

NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU


HARI, TANGGAL : SENIN, 30 JULI 2012
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS : IV, V, DAN VI

a) Kegiatan Guru pada Awal Pelajaran


1. Teknik/kiat/strategi dalam mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk
siap belajar
Menurut hasil pengamatan kami kegiatan guru pada awal pelajaran, teknik
yang digunakan untuk mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk siap belajar
adalah ketika guru masuk kelas, semua siswa berdiri kemudian memberi salam
kepada guru. Setelah siswa memberi salam kemudian guru membalas salam
kepada siswa. Guru menyuruh siswa untuk merapikan meja dan kursi.
Menanyakan perlengkapan alat tulis siswa, misalnya buku, pena, dan lain-lain.
Dengan kondisi ruangan yang aman dan asri dan persiapan perlengkapan
alat tulis siswa sehingga proses pembelajaran pun dapat berjalan dengan lancar,
optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Berdoa sebelum memulai pelajaran
Dalam setiap mata pelajaran setelah siswa memberi salam kepada guru,
mereka langsung berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. Dengan
membacakan surat al-fatihah dan ayat kursi kurang lebih 2 menit.
Dengan doa ini selain untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas semua
karunia yang diberikan-Nya kepada kita, juga memohon agar proses pembelajaran
dapat berlangsung dengan lancar dan selalu ridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Serta untuk meningkatkan keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mengecek kehadiran siswa
Setelah berdoa, guru mengecek kehadiran siswa untuk mengetahui siswa
yang hadir dan siswa yang tidak hadir. Dalam mengecek kehadiran siswa teknik
yang dilakukan guru berbeda-beda. Ada guru yang hanya menanyakan siswa yang
tidak hadir saja tetapi ada juga yang memanggil siswa satu-persatu.
Biasanya guru yang menanyakan siswa yang tidak hadir, dia mengetahui
semua nama siswa di kelas itu, sehingga dia hanya menanyakan siswa yang tidak
hadir saja. Setelah itu guru menanyakan alasan mengapa siswa tersebut tidak
hadir. Jika ada siswa yang tidak hadir dengan alasan sakit siswa tersebut dapat
mengirim surat atau menelpon langsung kepada guru wali kelasnya. Dan siswa
yang tidak ada pemberitahuan baik melalui surat maupun telepon dianggap siswa
tersebut alpa.
4. Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi
Hasil pengamatan kami di Kelas V B, dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan teknik yang dilakukan guru adalah sebelum memulai pelajaran
guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu wajib “Dari Sabang sampai
Merauke” yang ada kaitannya dengan materi yang akan dijelaskan yaitu tentang
“Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”. Dengan teknik ini siswa dapat
mengetahui materi yang akan dijelaskan dari lagu tersebut.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
selama pembelajaran
Menurut hasil pengamatan kami sebelum memasuki kegiatan inti guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Mengapa guru harus
menyatakan tujuan pembelajaran?
Pertama, guru harus mengetahui tujuan pembelajarannya agar dapat
melakukan pemilihan materi, metode, dan media. Tujuan itu akan mengarahkan
guru dalam memilih materi, metode, dan media dan urutan kegiatan pembelajaran.
Mengetahui tujuan pembelajarannya sendiri juga menjadikan guru
memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa
sehingga tujuan itu dapat dicapai. Alasan penting lain untuk menyatakan rumusan
tujuan adalah membantu menjamin evaluasi yang benar. Guru tidak akan tahu
apakah siswanya telah mencapai sebuah tujuan kecuali guru itu mutlak yakin apa
tujuan yang hendak dicapai.

b) Kegiatan inti yang dilaksanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
Dari hasil pengamatan kami guru menyampaikan atau menjelaskan materi
menggunakan alat peraga yaitu peta. Metode yang digunakan adalah ceramah dan
tanya jawab. Penjelasan materi dilakukan secara sistematis dengan menuliskan
materi di papan tulis.
2. Metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar
Menurut hasil pengamatan kami teknik atau strategi yang di gunakan guru
untuk membimbing siswa dalam belajar, yaitu selain sebagai tenaga pengajar juga
sebagai pendidik. Dalam hal ini saat proses pembelajaran berlangsung selain
mengajar guru juga mendidik siswa.
Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai
pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena
pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang
dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam
proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi.
3. Pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan dan ketika siswa menjawab pertanyaan guru tidak
memberikan pujian atau penghargaan kepada siswa. Proses pembelajaran guru
kurang memperhatikan siswa yang ribut sehingga dapat mengganggu konsentrasi
dari teman-teman lain. Proses pembelajaran dapat berjalan efektif jika situasi atau
kondisi kelas dapat dikelola dengan baik. Tentunya disini membutuhkan
kreatifitas dari seorang guru bagaimana dia bisa mengelola kelas tersebut agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan siswa tidak merasa bosan
atau jenuh.
4. Memotivasi siswa dalam belajar
Dalam proses pembelajaran guru selalu memotivasi siswa dengan
melakukan tanya jawab. Di sini tujuannya agar siswa melatih untuk pandai
berbicara, misalnya dalam bertanya maupun memberikan jawaban. Guru selalu
memotivasi siswa untuk berani dan jangan takut untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan dan maju ke depan kelas.
Motivasi bagi seorang anak sangatlah penting, dengan motivasi atau
dorongan dari guru maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya, maka siswa
akan tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu atau berani bertanya kepada guru
mengenai materi yang belum dimengerti atau belum dipahaminya.
5. Teknik membagi perhatian pada siswa
Dalam membagi perhatian kepada siswa guru memberi kesempatan
kepada siswa dalam menggunakan alat peraga. Dengan teknik ini maka siswa
akan mengetahui cara menggunakan maupun fungsi dari alat peraga yang
berkaitan dengan materi yang dibahas pada saat itu. Siswa dapat mengerti dan
memahami materi melalui alat peraga tersebut.
Contohnya: wilayah nusantara itu dari Sabang sampai Merauke. Siswa
hanya mendapat teorinya saja dia tidak akan tahu Sabang atau Merauke itu
dimana. Dengan menggunakan alat peraga misalnya peta, siswa dapat mengetahui
bahwa Sabang itu terletak di Propinsi Nangro Aceh Darusalam dan Merauke itu
terletak ujung timur Indonesia yaitu di Papua.
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
Dalam proses pembelajaran tentunya siswa mengalami kesulitan dalam
penggunaan alat peraga maupun materi yang dijelaskan. Yang dilakukan guru
adalah dengan cara membimbing cara penggunaan alat peraga dan menjelaskan
kembali materi yang belum dimengerti oleh siswa. Karena setiap siswa memiliki
tingkat pemahaman yang berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada
juga yang lambat. Jadi guru harus memperhatikan siswa yang cara berpikirnya
lambat dan yang sedang agar mereka tidak ketinggalan materi.
7. Teknik bertanya guru
Menurut hasil pengamatan kami teknik yang gunakan guru pada saat
proses pembelajaran adalah teknik bertanya secara klasikal atau bersama-sama
dan teknik bertanya secara individu. Teknik bertanya secara klasikal bersifat
menyeluruh atau tidak berpusat pada satu orang, dengan kata lain teknik hanya
bisa bagi siswa yang memiliki sifat berani. Karena siswa yang pendiam atau yang
takut untuk menjawab mereka akan tetap diam dan tidak berbicara.
Sedangkan teknik bertanya secara individu akan melatih siswa untuk
berani dan bertanggung jawab ketika guru memberi pertanyaan kepada mereka.
Tentunya mereka akan menjawab meskipun salah apa lagi kalo guru memberikan
motivasi pada saat siswa malu untuk menjawab karena takut salah. Maka guru
memotivasi siswa agar jangan takut salah, kita belajar dari kesalahan dan lama-
kelamaan kita tidak takut lagi.
8. Teknik mengadakan variasi
Dalam proses pembelajaran guru selalu ada variasi baik dari ekspresi
maupun suara. Variasi suara ini misalnya dengan cara menekan suara pada materi
yang dianggap penting. Dalam proses pembelajaran guru menjelaskan materi
hanya beridiri di depan kelas sehingga proses pembelajaran bersifat monoton.
Kemudian guru melibatkan siswa untuk menjelaskan materi dengan menggunakan
alat peraga. Sehingga siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
9. Teknik memberikan penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian
penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan
nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan
lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh,
pemberian sesuatu, dan lain-lainnya.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan
negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara
perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku
dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan. Menurut pengamatan kami guru kurang memberikan penguatan
kepada siswa.
Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam
belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya
diri, dan memelihara iklim belajar yang kondusif.
10. Teknik membimbing diskusi
Menurut hasil pengamatan kami guru tidak melakukan diskusi karena
waktu tidak mencukupi. Diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan
bertukar pendapat, sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi secara optimal,
tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap mengikuti etika yang
disepakati bersama.
Metode diskusi dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan
motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan pengetahuan dan informasi
yang telah dimiliki. Selain itu, dapat juga untuk mengembangkan sikap saling
hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap keragaman pendapat orang lain,
dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.
11. Antusias guru dalam kegiatan pembelajaran
Guru sangat antusias dalam proses pembelajaran, sebelum memulai
pelajaran siswa bernyanyi. Dalam kegiatan pembelajaran luar biasa, karena guru
tetap semangat dalam menjalankan tugasnya mendidik siswa-siswanya. Hal ini
bisa dilihat dari cara guru menyampaikan materi pelajaran yang sangat mendetail
dan cara guru memberikan motivasi-motivasi kepada siswa.

c) Kegiatan penutup yang dilakukan guru


1. Kegiatan menyimpulkan materi bersama siswa
Dalam menyimpulkan materi guru melakukan secara bersama-sama
dengan siswa dengan teknik bertanya tentang materi yang telah dijelaskan. guru
memberikan penguatan kepada siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Jika siswa tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut maka guru akan menjelaskan kembali materi yang telah
dibahas. Sehingga siswa benar-benar paham dan mengerti pelajaran yang telah
disampaikan oleh gurunya.
2. Melakukan evaluasi akhir
Teknik yang dilakukan guru untuk mengevaluasi akhir proses
pembelajaran adalah dengan cara bertanya secara individu dan klasikal dengan
bahasa lisan. Teknik ini biasanya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai materi yang telah dijelaskan. Apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai atau tidak.
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas dan atau
memberikan umpan balik dari hasil evaluasi
Guru memberi tugas atau PR kepada siswa dengan tujuan agar siswa bisa
melihat atau mempelajari kembali di rumah tentang materi yang telah dijelaskan
di Sekolah. Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Misalnya dengan memberi tugas atau latihan yang harus dikerjakan
di Rumah.

d) Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran
Sebelum memulai pelajaran guru sudah melakukan sesuai dengan aspek
yang ada dalam buku panduan. Yaitu mengkondisikan dan memotivasi siswa
untuk siap belajar, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
oleh siswa.
Dalam mengecek kehadiran siswa guru hanya menanyakan siswa yang
tidak hadir saja, karena guru sudah mengenal semua anak walinya. Sehingga guru
mengetahui siswa yang tidak hadir.
2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran
Menurut hasil pengamatan kami saat melakukan kegiatan inti
pembelajaran guru tidak meberikan diskusi, karena waktu tidak mencukupi.
Sebaiknya dalam menjelaskan materi guru tidak terlalu panjang lebar, tetapi
bagaimana mengatur waktu agar siswa dapat berdiskusi atau dengan kata lain
harus ada efektif waktu.
3. Saat guru mengakhiri pembelajaran
Saat guru mengakhiri pembelajaran guru sudah menyimpulkan materi
bersama siswa dengan teknik tanya jawab, melaksanakan evaluasi dengan bahasa
lisan atau tanya jawab, dan setelah itu memberikan tugas atau PR kepada siswa
untuk dikerjakan di rumah.
4. Bersama dosen pembimbing dan guru pamong mendiskusikan
kelemahan dan keunggulan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, serta memberikan solusinya.
Setelah kami melakukan refleksi dengan dosen pembimbing, keunggulan
dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah:
Keunggulan : guru menguasai materi secara keseluruhan sehingga proses
pembelajaran berjalan lancar, dalam menjelaskan materi guru melakukan secara
sistematis yaitu menulis matei di papan tulis, guru menggunakan alat peraga
dalam menjelaskan materi. Kelemahan : guru tidak melakukan diskusi selama
proses pembelajaran berlangsung, karena waktu tidak mencukupi. Oleh karena itu,
sebaiknya guru mengatur waktu agar yang ada dalam RPP, dan juga guru harus
memperhatikan kesesuaian pembelajaran dengan RPP yang ada.
Nama sekolah : SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU
Hari, tanggal : Selasa, 24-Juni-2012
Mapel : MATEMATIKA
Kelas : IV, V, dan VI

a) Mengamati kegiatan guru pada awal pelajaran


1. Teknik/kiat/strategi dalam mengkondisikan dan motivasi siswa untuk
siap belajar
Menurut pengamatan kami strategi yang dilakukan guru untuk
mengkondisikan siswa dalah dengan memberi salam kepada siswa dan
menanyakan persiapan mereka mengenai pelajaran hari itu.
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di kelas IV, V, dan VI
setiap memulai pelajaran guru bersama siswa berdoa. Dengan membaca Surat Al-
fatihah dan juga membaca Ayat kursi secara bersama-sama. Tujuannya adalah
selain untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan juga memohon proses
pembelajaran berjalan dengan lancar. Salah satu tujuannya juga adalah menanam
sikap keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mengecek kehadiran siswa
Setelah berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa dikelas IV, V,
dan VI yang dilakukan oleh guru dimana ada guru menanyakan siswa yang tidak
hadir saja dan guru yang menggunakan daftar hadir untuk mengecek kehadiran
siswa secara satu persatu. Dan guru yang menanyakan siswa yang tidak hadir
karena guru sudah mengenal semua siswa yang ada di kelas tersebut. Setelah itu
guru menanyakan alasan siswa tersebut tidak hadir.
4. Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi
Berdasarkan hasil pengamatan kami teknik/kiat/strategi yang dilakukan
guru adalah mengaitkan mata pelajaran lain dengan materi mata pelajaran
matematika pada hari itu. Kemudian guru melakukan tanya jawab mengenai
materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan agar siswa
teringat kembali mengenai materi yang dipelajari sebelumnya. Sebagian besar
siswa merespon dengan cepat mengenai materi tersebut.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan, yang akan dilakukan
selama pembelajaran
Sebelum masuk ke inti pembelajaran guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari. Dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
maka suatu proses pembelajaran akan terarah dan tercapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.

b) Kegiatan inti yang dilakasanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
Menurut pengamatan kami kelas IV, V, dan VI teknik guru dalam
menyampaikan materi yang akan mereka pelajari ialah dengan cara metode
ceramah, tanya jawab, dan menulis materi di papan tulis.
2. Metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar
Teknik yang dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas mandiri
kepada siswa yang ditulis dipapan tulis. Dengan tujuan sejauh mana pemahaman
siswa didalam pembelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru didalam
pembelajaran. Metode ini sangat cocok dalam membimbing siswa didalam
belajar.
3. Pengelolaan kelas
Setelah kami melakukan pengamatan bahwa pengelolaan kelas yang
dilakukan oleh guru dikelas IV, V, dan VI dengar cara menegur siswa yang ribut
dan menanyakan mengapa mereka ribut. Kemudian juga guru mengelola kelas
menjadi nyaman dengan memperhatikan cara duduk dan cara menulis yang benar
dari siswa.
4. Motivasi siswa dalam belajar
Setelah kami melakukan pengamatan di kelas IV, V, dan VI bahwa guru
memberikan motivasi kepada siswa didalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa baik kepada siswa yang sudah mengerti tentang pelajaran
maupun kepada siswa yang belum mengerti. Motivasi yang diberikan biasanya
untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar maupun perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya: anak-anak kalian harus belajar di Rumah,
jangan hanya bermain.
5. teknik membagi perhatian pada siswa dalam pembelajaran
Menurut hasil pengamatan kami guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyelesaikan soal latihan dan ditulis di papan tulis. Guru memberi
kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai materi yang belum
dipahami atau dimengertinya. Dan memberi perhatian kepada siswa yang belum
mengerti guru menghampirinya dan menanyakan dimana siswa mengalami
kesulitan didalam belajar.
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
Setelah kami melakukan pengamatan di kelas IV, V, VI penanganan
kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran dengan cara menanyakan
kepada siswa materi yang belum dimengerti oleh siswa. Dan jika ada kesulitan-
kesulitan guru menjelaskan kembali materi tersebut. Dengan cara ini siswa akan
mudah memahami materi yang belum dimengerti tersebut.
7. Teknik bertanya guru
Menurut pengamatan kami dalam kegiatan inti di dalam proses
pembelajaran di kelas ada teknik bertanya guru kepada siswa yaitu teknik
bertanya secara klasikal dan individu. Guru menanyakan kepada mengenai materi
yang telah dijelaskan apakah mereka sudah paham atau belum.
8. Teknik mengadakan variasi
Setelah kami melakukan pengamatan bahwa teknik yang biasa digunakan
guru pada saat proses pembelajaran adalah adanya variasi suara dan ekspresi.
Dalam menjelaskan materi guru tidak hanya berdiri di depan kelas, tetapi
mendekati siswa sambil memperhatikan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Sehinggga proses pembelajaran tidak monoton.
9. Teknik memberikan penguatan
Guru memberikan penguatan atau dorongan kepada siswa yang telah
berhasil mengerjakan tugas secara mandiri di papan tulis dengan memberikan
pujian, baik melalui kata-kata maupun simbol.
Misalnya “bagus, anak ibu pintar sekali!” atau dengan memberikan
acupan jempol kepada siswa yang bersangkutan. Begitu selanjutnya setiap anak
yang maju kedepan mengerjakan tugas guru memberikan penguatan berupa
pujian yang verbal maupun nonverbal. Dengan cara ini anak akan semangat dan
aktif selama proses pembelajaran.
10. Teknik membimbing diskusi
Setelah kami melakukan pengamatan guru tidak melakukan diskusi karena
materi yang dibahas pada saat itu tidak untuk didiskusikan. Atau hanya tugas
mandiri saja.
11. Antusias guru dalam kegiatan pembelajaran
Setelah kami melakukan pengamatan bahwa antusias guru didalam belajar
mempunyai semangat yang tinggi didalam mengajar karena guru tidak hanya
berdiri di depan kelas tetapi guru mengelilingi dan mendekati siswa sambil
memberikan motivasi kepada siswa. Sehingga siswa tidak jenuh karena guru
hanya berdiri di depan kelas saja.

c) Kegiatan penutup yang lakukan guru


1. Kegiatan menyimpulkan materi bersama siswa
Kegiatan penutup dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan
pelajaran matematika guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari sehingga
siswa lebih mudah untuk mengerti.
2. Melaksanakan evaluasi akhirnya
Dalam melaksanakan evaluasi ini guru memberikan latihan soal kepada
siswa. Setelah itu dibahas secara bersama-sama, dan siswa satu-persatu
menyelesaikan soal tersebut di papan tulis. Setelah siswa mengerjakan soal
tersebut guru menanyakan kepada siswa yang lain apakah jawaban dari teman
mereka benar atau salah. Jika jawabannya salah guru mempersilahkan siswa yang
lain untuk menyelesaikan soal tersebut. Dan jika siswa itu juga salah maka guru
menjelaskan kembali materi yang berkaitan dengan soal tersebut. Siswa yang
belum mengerti tersebut menjadi mengerti ketika guru menjelaskan ulang materi
yang belum dipahaminya itu.
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas dan atau
memberikan umpan balik dari hasil evaluasi akhirnya
Sebelum menutup pelajaran guru meberi tindak lanjut kepada siswa yaitu
memberikan tugas atau PR dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari kembali
materi yang telah dijelaskan di Sekolah. sehingga anak tetap akan ingat mengenai
materi yang telah dijelaskan itu.

d) Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran
Setelah kami mengamati proses pembelajaran kegiatan guru sebelum
memulai pelajaran sudah berhasil. Dimana guru sudah mengkondisikan siswa
untuk siap belajar, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
memberikan apersepsi untuk merangsang ingatan siswa mengenai materi yang
akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari dan juga tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai sehingga proses pembelajaran terarah.
2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran
Setelah kami melakukan pengamatan guru tidak melakukan diskusi karena
materi yang dibahas pada saat itu tidak untuk didiskusikan. Atau hanya tugas
mandiri saja.
3. Saat guru mengakhiri pembelajaran
Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, peserta didik mengerjakan tugas
yang telah diberikan guru. Agar pemahaman peserta didik bertambah guru
memberi PR, hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengulang kembali
pelajaran yang telah diplajari sebelumnya. Dan sesudah itu barulah guru menutup
pelajaran, dengan menyuruh ketua kelas untuk memimpin teman-temannya
membaca doa dan mempersiapkan diri untuk pulang.
4. Bersama dosen pembimbing dan guru pamong mendiskusikan
kelemahan dan keunggulan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Jadi setelah kami melakukan refleksi bersama dosen pembimbing,
keunggulan yang kami dapat adalah sebagian besar guru sudah menjalankan
pembelajaran atau mengajar sesuai dengan RPP yang telah ada dan penguasaan
materi yang akan diajarkan kepada anak didik. Namun ada juga kelemahannya
satu dua dari guru tersebut ada juga yang mengajar yang tidak sesuai dengan RPP
yang telah dibuatnya.
Nama sekolah : SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU
Hari, tanggal : Selasa, 24 Juni 2012
Mapel : BAHASA INDONESIA
Kelas : IV, V, dan VI

a) Mengamati kegiatan guru pada awal pelajaran


1. Teknik/kiat/strategi dalam mengkondisikan dan motivasi siswa untuk siap
belajar
Pada saat guru masuk kelas semua siswa berdiri kemudian memberi salam
kepada guru. Kemudian guru membalas salam dari siswa, setelah itu guru
mengkondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran dan
berdoa secara bersama-sama yang dipimpin oleh guru.
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Menurut hasil pengamatan kami bahwa sebelum memulai guru megajak
siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Yaitu dengan membaca surat Al-
fatihah dan membaca ayat kursi kegiatan ini sangat efektif untuk diterapkan
kepada siswa agar siswa dapat belajar dengan tenang. Dan juga penanaman dalam
bidang rohani siswa.
3. Mengecek kehadiran siswa
Setelah berdoa guru mengecek kehadiran siswa, guru hanya menanyakan
siswa yang tidak hadir saja dan menanyakan alasan siswa tersebut tidak hadir.
Guru hanya menanyakan siswa yang tidak hadir saja karena guru sudah mengenal
semua siswa yang ada di kelas itu.
4. Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi
Setelah kami melakukan pengamatan di kelas IV, V, dan VI kami
mendapatkan hasil bahwa teknik/kiat/strategi dalam melakukan apersepsi bahwa
guru mengaitkan mata pelajaran lain dengan mata pelajaran pada hari ini
sehingga siswa mudah untuk menghubungkan dengan pembelajaran pada hari itu
kemudian didalamnya juga terdapat tanya jawab antara guru dengan siswa atas
pelajaran yang dipelajari sebelumnya. Kegiatan ini sangat baik didalam
pembelajaran karena siswa sangat mudah memahami pelajaran pada hari itu
sekaligus mengulang kembali pelajaran sebelumnya dan siswa merespon secara
aktif apa yang ditanyakan guru.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan, yang akan dilakukan
selama pembelajaran.
Dilihat dari penyampaian tujuan pembelajaran yang dilakukan dikelas IV,
V, dan VI tidak terdapat tujuan yang disampaikan kepada siswa sehingga siswa
kurang mengetahui arah dan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti yang dilakasanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
Teknik menyampaikan pelajaran guru dikelas IV, V, dan VI. Guru
melakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dimana guru
menjelaskan terlebih dahulu mengenai pembelajaran tersebut yang berkaiat
dengan “Menyimak” kemudian guru memberikan tugas secara berkelompok yang
masing-masing kelompok perwakilan satu orang untuk maju membacakan materi
yang diperintahkan guru.
2. Metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar
Teknik yang dilakukan oleh guru dikelas IV, V, dan VI dengan cara
penugasan kepada siswa untuk berdiskusi yang jumlah anggotanya dua orang.
Dari masing-masing siswa diminta untuk menyimpulkan tentang materi yang
telah mereka baca dan menyimak. Kemudian setiap individu diminta untuk
melaporkan hasil dari diskusi yang bersifat pribadi.
3. Pengelolaan kelas
Menurut hasil pengamatan kami dalam pengelolaan kelas disaat siswa
ribut di dalam kelas guru menegur dan mendekati siswa yang berperilaku kurang
baik dan menanyakan apa yang mereka kerjakan pada saat itu. Sehingga siswa
dengan sendirinya langsung diam kegiatan ini dapat membuat siswa mengubah
tingkahlakunya dari yang tidak baik menjadi baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Motivasi siswa dalam belajar
Menurut hasil pengamatan kami dalam proses pembelajaran guru selalu
memotivasi siswa untuk berani, semangat dalam belajar atau rajin belajar, dan
memotivasi siswa agar tidak boleh malas dalam mengerjakan sesuatu. Dengan
metivasi ini siswa tentunya siswa akan merasa bahwa mereka selalu diperhatikan.
Oleh karena itu, mereka akan dengan sendiri akan termotivasi untuk semangat
dalam belajar dan tercapai cita-citanya.
5. Teknik membagi perhatian pada siswa dalam pembelajaran
Dalam membagi perhatian kepada siswa guru selalu memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya maupun untuk menjawab pertanyaan. Dengan cara
ini siswa akan terbiasa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat sehingga
sikap keberaniannya akan tumbuh.
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
Ketika siswa mengalami kesulitan misalnya dalam penulisan nama orang,
nama tempat, dan sebagainya. Sambil berjalan mengelilingi siswa, guru selalu
memperhatikan cara penulisan siswa. Pada saat guru menemukan siswa
mengalami kesulitan dalam penulisan tersebut guru langsung memperbaiki dan
membimbing siswa yang bersangkutan serta menjelaskan ulang materi yang
belum dimengerti siswa.
7. Teknik bertanya guru
Dilihat dari teknik bertanya guru di dalam kelas guru memberikan
kesempatan kepada semua siswa. Dimana siswa yang ingin menuangkan ide-ide
guru memberikan kesempatan kepada siswa tersebut kemudian guru memberikan
semangat dan motivasi. Kemudian kepada siswa yang menjawab pertanyaan yang
belum berhasil guru sangat menghargai pendapat mereka sambil memperbaikinya
sehingga siswa tidak merasa malu untuk mengeluarkan pendapat.
8. Teknik mengadakan varisasi
Setelah kami melakukan pengamatan bahwa didalam kelas ada teknik
mengadakan variasi didalam mengajar dengan gaya mengajar guru tidak hanya
berdiri di depan kelas tetapi berjalan mendekati siswa, kemudian juga
menjelaskan dengan suara yang berirama dengan nada naik dan turun sehingga
siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Serta proses
pembelajaran tidak terkesan monoton.
9. Teknik memberikan penguatan
Guru memberikan penguatan atau dorongan kepada siswa yang telah
berhasil mengerjakan tugas secara mandiri. Setiap siswa dalam mengerjakan tugas
dan mengeluarkan pendapat. Guru selalu menghargai pendapat mereka walaupun
pendapat yang mereka berikan kurang tepat. Hal ini terbukti anak menjadi lebih
bersemangat didalam belajar.
10. Teknik membimbing diskusi
Menurut hasil pengamatan kami guru tidak melakukan diskusi karena
masih pertemuan pertemuan awal. Diskusi dapat mendorong siswa untuk
berdialog dan bertukar pendapat, sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi
secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap mengikuti
etika yang disepakati bersama.
Metode diskusi dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan
motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan pengetahuan dan informasi
yang telah dimiliki. Selain itu, dapat juga untuk mengembangkan sikap saling
hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap keragaman pendapat orang lain,
dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.
11. Antusias guru dalam kegiatan pembelajaran
Setelah kami melakukan pengamatan dikelas IV, V, dan VI bahwa
antusias guru didalam belajar mempunyai semangat yang tinggi didalam mengajar
karena guru tidak hanya diam didepan kelas dan guru juga berjalan mendekati
siswa sambil memberikan motivasi kepada siswa. kegiatan ini sangat baik
karena selalu memberikan bimbingan dan perhatian sehingga siswa merasa
diperhatikan didalam kelas.
c) Kegiatan penutup yang lakukan guru
1. Kegiatan menyimpulkan materi bersama siswa
Dalam pengamatan kami di kelas IV, V, dan VI Sebelum guru menutup
materi yang sudah dijelaskan menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dengan
tujuan agar siswa mengerti inti pokok dari pelajaran yang sudah dijelaskan.
Teknik yang dilakukan guru dengan tanya jawab kepada siswa.
2. Melaksanakan evaluasi akhirnya
Guru memberikan tugas secara mandiri dan secara pribadi kepada semua
siswa dan dalam waktu yang dibatasi agar siswa untuk melihat sejauhmana siswa
memahami pelajarn yang telah dipelajari. Kemudian mereka dapat juga berfikir
secara kritis dan cepat tanggap terhadap latihan yang berupa tugas yang diberikan.
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas dan atau
memberikan umpan balik dari hasil evaluasi akhirnya
Setelah melakukan pengamatan di kelas IV, V, dan VI sebelum menutup
pelajaran guru memberi tindak lanjut kepada siswa yaitu memberikan tugas atau
PR dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari kembali materi yang telah
dijelaskan di Sekolah. sehingga anak tetap akan ingat mengenai materi yang telah
dijelaskan itu.

d) Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran
Setelah kami mengamati proses pembelajaran kegiatan guru sebelum
memulai pelajaran sudah berhasil. Dimana guru sudah mengkondisikan siswa
untuk siap belajar, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
memberikan apersepsi untuk merangsang ingatan siswa mengenai materi yang
akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari dan juga tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai sehingga proses pembelajaran terarah.
2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran
Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran guru tidak mengadakan diskusi
karena masih pertemuan awal. Diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog
dan bertukar pendapat, sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi secara
optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap mengikuti etika
yang disepakati bersama.
3. Saat guru mengakhiri pembelajaran
Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, peserta didik mengerjakan tugas
yang telah diberikan guru. Agar pemahaman peserta didik bertambah guru
memberi PR, hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengulang kembali
pelajaran yang telah diplajari sebelumnya. Dan sesudah itu barulah guru menutup
pelajaran, dengan menyuruh ketua kelas untuk memimpin teman-temannya
membaca doa dan mempersiapkan diri untuk pulang.
4. Bersama dosen pembimbing dan guru pamong mendiskusikan
kelemahan dan keunggulan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Jadi setelah kami melakukan refleksi bersama dosen pembimbing,
keunggulan yang kami dapat adalah sebagian besar guru sudah menjalankan
pembelajaran atau mengajar sesuai dengan RPP yang telah ada dan penguasaan
materi yang akan diajarkan kepada anak didik. Namun ada juga kelemahannya
guru memberikan diskusi kelompok kepada siswa. Sebaiknya guru bisa mengatur
pembagian kelompok siswa.
Nama sekolah : SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU
Hari, Tanggal : Rabu, 25 Juli 2012
Mapel : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas : IV, V, dan VI

a) Mengamati kegiatan guru pada awal pelajaran


1. Teknik/kiat/strategi dalam mengkondisikan dan motivasi siswa untuk
siap belajar
Teknik dan strategi guru didalam mengkondisikan siswa untuk persiapan
belajar guru langsung memberikan arahan untuk berdoa hanyain ilah yang
dilakukan oleh guru didalam kegiatan ini.
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Didalam pengamatan yang telah saya lakukan saya mendapatkan hasil
bahwa siswa membaca doa sebelum pembelajaran siswa membaca surat Al-
fatihah dan membaca ayat kursi. Kegiatan ini sangat efektif untuk diterapkan
kepada siswa agar siswa dapat belajar dengan tenang. Dan juga penanaman dalam
bidang rohani siswa.
3. Mengecek kehadiran siswa
Setelah berdoa guru mengecek kehadiran siswa, guru hanya menanyakan
siswa yang tidak hadir saja dan menanyakan alasan siswa tersebut tidak hadir.
Guru hanya menanyakan siswa yang tidak hadir saja karena guru sudah mengenal
semua siswa yang ada di kelas itu.
4. Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi
Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi didalam proses pembelajaran
dikelas. Sebelum memulai pelajaran IPS (sejarah kerajaan indonesia) guru
menerangkan kepada para siswa gunanya belajar sejarah dan menanyakan apa
yang dimaksud dengan sejarah, sehingga siswa terfokus dengan pertanyaan guru
dan kegiatan ini sangat efektif dilakukan untuk menambah kosentrasi siswa
dalam belajar.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan, yang akan dilakukan
selama pembelajaran
Dari hasil pengamatan kami guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari. Dari tujuan pembelajaran tersebut guru dan siswa dapat
mengetahui tujuan pembelajaran yang harus tercapai pada pelajaran IPS.

b) Kegiatan inti yang dilakasanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
Teknik yang dilakukan guru di kelas IV, V, dan VI bahwa dalam
menyampaikan materi dengan metode ceramah dan tanya jawab kemudian
menjelaskan tentang materi yang berkaitan dengan apa yang dimaksud dengan
ilmu sosial dan mengkaitkan dengan materi “Sejarah Kerajaan Inonesia” yang
akan mereka pelajari, sehingga siswa mengerti dan memahaminya.
2. Metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar
Dilihat dari metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar guru
membimbing siswa dengan memperkenalkan nama-nama kerajaan yang terlibat
dalam Sejarah Kerajaan Indonesia agar siswa mengetahui kerajaan apa saja yang
pernah ada di indonesia.
3. Pengelolaan kelas
Dalam pengamatan kami di kelas VI, V, dan VI guru tidak begitu
mengkondisikan kelas karena siswa sangat tertib dan aktif dalam kegiatan proses
pembelajaran sehingga guru dapat dengan tenang dan merasa nyaman didalam
belajar. Proses pembelajaran dapat berjalan kondusif bergantung bagaimana
strategi yang dilakukan seorang guru agar siswa terlihat aktif dan kondusif
sehingga pembelajaran itu menyenangkan.
4. Memotivasi siswa dalam belajar
Dalam pengamatan kami dikelas IV, V, dan VI tindakan guru didalam
memotivasi siswa didalam belajar ada beberapa guru memotivasi siswa didalam
belajar sehingga siswa lebih nyaman dan tidak malu untuk bertanya atau
menjawab soal latihan mengatakan tidak bisa didalam belajar tetapi ada juga
sebagian kecil guru kurang memotivasi siswa didalam belajar dan hal ini
menyebabkan siswa kurang berani mengemukakan pendapat didalam proses
pembelajaran.
5. Teknik membagi perhatian pada siswa dalam pembelajaran
Teknik membagi perhatian yang dilakukan guru tidak hanya diberikan
kepada siswa yang berprestasi tetapi guru juga membagi perhatian kepada siswa
yang kurang berprestasi guru mendekati dan langsung menghampirinya dan
menanyakan apa yang belum mereka pahami kemudian baru guru memberikan
solusi kerpada mereka agar mereka dapat lebih mengerti tentang pembelajaran.
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
Dilihat dari penanganan kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran guru melakukan suatu pendekatan dengan cara menghampiri
ketempat duduk mereka dan menyakan kepada siswa yang belum bisa memahai
tentang pembelajaran dikelas.
7. Teknik bertanya guru
Dalam memberikan pertanyaan kepada siswa,guru menanyakan secara
variasi sehingga semua siswa mendapat kesempatan. Dan guru tidak bertanya
untuk kedua kalinya kepada siswa yang sama. Cara seperti ini sangat efektif
diakukan karena semuasi siswa akan ikut berpartisipasi secra aktif.
8. Teknik mengadakan varisasi
Guru melakukan nada suara yang lantang dan keras namun tetap lembut
sehingga enak didengar dan tidak membosankan bagi siswa dan sekali-kali guru
berjalan mengelilingi siswa .
9. Teknik memberikan penguatan
Didalam teknik memberikan penguatan pada siswa guru sangat
bersemangat memberikan motivasi kepada siswa walaupun hanya kata-kata tetapi
siswa sangat termotivasi dalam belajar sehingga siswa merasa lebih diperhatikan
didalam kelas.
10. Teknik membimbing diskusi

Berdasarkan hasil pengamatan kami guru tidak melakukan diskusi karena


materi yang dijelaskan hanya untuk tugas individu. Metode diskusi dapat
digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat
berkomunikasi secara lisan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menggunakan pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki. Selain itu, dapat
juga untuk mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggang rasa
terhadap keragaman pendapat orang lain, dalam rangka mengembangkan
kecerdasan interpersonal siswa.
11. Antusias guru dalam kegiatan pembelajaran
Menurut hasil pengamatan kami guru sangat antusias dalam proses
pembelajaran. Guru tidak hanya berdiri di depan kelas tetapi berjalan mendekati
siswa sambil memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar.

c) Kegiatan penutup yang lakukan guru


1. Kegiatan menyimpulkan materi bersama siswa
Guru menyimpulkan materi bersama siswa dengan melakukan tanya jawab
mengenai materi ynag telah dijelaskan. Sehingga siswa dapat memahami materi
yang telas dijelaskan tersebut.
2. Melaksanakan evaluasi akhirnya
Setelah kami melakukan pengamatan kami mendapatkan hasil bahwa guru
hanya melakukan evaluasi secara lisan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
mengukur kemampuan siswa sejauh mana mereka memahami materi yang telah
dijelaskan.
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas dan atau
memberikan umpan balik dari hasil evaluasi akhirnya
Setelah kami melakukan pengamatan kami mendapat hasil bahwa guru
tidak memberikan tindak lanjut kepada siswa karena dengan alasan materi dalam
pembelajaran yang disampaikan belum selesai untuk dibahas.

d) Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran
Sebelum memulai pelajaran guru sudah melakukan sesuai dengan aspek
yang ada dalam buku panduan. Yaitu mengkondisikan dan memotivasi siswa
untuk siap belajar, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
oleh siswa.
Dalam mengecek kehadiran siswa guru hanya menanyakan siswa yang
tidak hadir saja, karena guru sudah mengenal semua anak walinya. Sehingga guru
mengetahui siswa yang tidak hadir.
2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran
Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran guru tidak melakukan diskusi
karena materi yang dijelaskan tidak untuk didiskusikan melainkan untuk tugas
individu.
3. Saat guru mengakhiri pembelajaran
Setelah guru sudah menyimpulkan materi bersama siswa dengan teknik
tanya jawab, melaksanakan evaluasi dengan bahasa lisan atau tanya jawab, dan
setelah itu guru tidak memberi tindak lanjut tugas atau PR kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah.
4. Bersama dosen pembimbing dan guru pamong mendiskusikan
kelemahan dan keunggulan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Setelah kami melakukan refleksi dengan dosen pembimbing, keunggulan
dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah:
Keunggulan : guru menguasai materi secara keseluruhan sehingga proses
pembelajaran berjalan lancar, dalam menjelaskan materi guru melakukan secara
sistematis yaitu menulis materi di papan tulis, guru sangat antusias dalam proses
pembelajaran. Kelemahan : guru tidak melakukan diskusi selama proses
pembelajaran berlangsung, karena materinya tidak untuk didiskusikan dan guru
juga tidak memberi tindak lanjut dari materi yang telah dijelaskan, karena
materinya belum selesai semua dibahas. Oleh karena itu, memperhatikan
kesesuaian pembelajaran dengan RPP yang ada.
Nama sekolah : SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU
Hari, tanggal : Rabu, 26 Juni 2012
Mapel : IPA
Kelas : IV, V, dan VI

a) Mengamati kegiatan guru pada awal pembelajaran


1. Teknik/kiat/strategi dalam mengkondisikan dan motivasi siswa untuk
siap belajar
Ketika guru masuk, anak memberi salam dan guru membalas salam anak-
anak dan guru mengkondisikan kelas untuk mempersiapkan doa secara bersama-
sama dan dipimpin oleh guru.
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Didalam pengamatan yang telah kami lakukan kami mendapatkan hasil
bahwa siswa membaca doa sebelum pembelajaran anak membaca surat Al-fatihah
dan membaca ayat kursi.
3. Mengecek kehadiran siswa
Dalam mengecek kehadiran siswa, guru mengecek satu persatu muridnya
dan ketika ada murid yang berhalangan hadir guru menanyakan sebab alasan anak
tersebut tidak hadir. Jika ada siswa yang tidak hadir dengan alasan sakit siswa
tersebut dapat mengirim surat atau menelpon langsung kepada guru wali kelasnya.
Dan siswa yang tidak ada pemberitahuan baik melalui surat maupun telepon
dianggap siswa tersebut alpa.
4. Teknik/kiat/strategi melakukan apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk meperhatikan
lingkungan yang ada di sekelilingnya misal salah satunya burung, bagaimana
burng itu berkembang, dan sebagainya. Tujuan dari apersepsi ini adalah siswa
mendapat gambaran mengenai materi yang akan dipelajari.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan, yang akan dilakukan
selama pembelajaran
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru terlebih dahulu
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dengan judul” cara hidup burung”
yang meliputi cara berkembang biak,bernafas,dan habitat.

b) Kegiatan inti yang dilakasanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
Dalam menyampaikan materi guru mengunakan metode ceramah dan
tanya jawab, guru menyimpulkan kegiatan-kegiatan inti siswa dengan
membacakan pelajaran dan seluruh siswanya menyimaknya. Guru
menggambarkan di papan tulis objek yang akan mereka pelajari.
2. Metode/teknik/strategi membimbing siswa dalam belajar
Di dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode ceramah
disertai dengan tanya jawab dengan siswa yang berkaitan dengan pelajaran yang
akan dipelajari dengan tujuan untuk melihat siswa apakah mereka dapat merespon
dengan apa yang dijelaskan oleh guru tersebut. Kegiatan ini sanga baik agar
siswa dapat lebih mengerti tentang elajaran yang dibahas atau dimengerti oleh
siswa.
3. Pengelolaan kelas
Pengelolaan dilakukan secara optimal karena ketika menjelaskan materi
semua mendengarkan dan tidak adanya siswa yang sibuk sendiri atau yang ribut.
Proses pembelajaran dapat berjalan efektif jika situasi atau kondisi kelas dapat
dikelola dengan baik. Tentunya disini membutuhkan kreatifitas dari seorang guru
bagaimana dia bisa mengelola kelas tersebut agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar dan siswa tidak merasa bosan atau jenuh.
4. Motivasi siswa dalam belajar
Dalam proses pembelajaran guru selalu motivasi agar siswa rajin belajar
dan mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari saat itu di rumah, agar apa
yang mereka pelajari terus melekat didalam ingatan mereka.
5. Teknik membagi perhatian pada siswa dalam pembelajaran
Dalam membagi perhatian kepada siswa, guru menerangkan dulu materi
tersebut kepada semua siswa kemudian guru mendekati siswa yang kurang paham
dengan apa yang baru dijelaskannya dan menanyakan dimana mereka tidak
memahaminya,hal ini dilakukan agar semua siswa mendapat perhatian secra adil
dan merata.
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
Dalam menangani kesulitan siswa guru menanyakan dulu dimana mereka
tidak mengerti, apabila ketika sudah dijelaskan siswa tersebut tetap tidak mengerti
maka guru akan mencari tahu penyebabnya.
7. Teknik bertanya guru
Teknik yang digunakan oleh guru dalam bertanya adalah dengan bertanya
kapada siswa secara acak dan guru tidak menanyakan untuk kedua kalinya kapada
siswa yang sama agar semua siswa mendapat kesempatan untuk menjawab.
8. Teknik mengadakan varisasi
Teknik menggunakan variasi dalam pembelajaran,guru menggunakan nada
suara yang berbeda-beda sehingga pembelajaran tidak membosankan dan guru
juga mempraktekkan bagaiman cara burung terbang.dan guru tidak cuma duduk
di bangku tapi juga berjalan-jalan keseluruh kelas sehingga suasana kelas
menjadi hidup dan tidak monoton.
9. Teknik memberikan penguatan
Dalam memberikan penguatan guru menjelaskan kembali materi yang
telah mereka pelajari agar para siswa tidak ragu dengan apa yang baru mereka
pelajari dan selama pembelajaran guru selalu memberi penguatan.
10. Teknik membimbing diskusi
Guru tidak melakukan kegiatan diskusi dengan alasan para belum siap
untuk melakukan kegiatan diskusi.
11. Antusias guru dalam kegiatan pembelajaran
Guru sangat antusias dalam mengajar, terlihat guru sangat begairah dalam
mengajari para siswa, dan dalam melakukan kegiatan pembelajran ada diselingi
dengan candaan sama para siswa.
c) Kegiatan penutup yang lakukan guru
1. Kegiatan menyimpulkan materi bersama siswa
Guru menyimpulkan kembali materi yang mereka pelajari dengan
melibatkan para siswa.
2. Melaksanakan evaluasi akhir
Evaluasi dilakukan bersamaan dengan tugas atau melakukan latihan .
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas dan atau
memberikan umpan balik dari hasil evaluasi akhirnya
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dan dikerjakan secara
berkelompok.

d) Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran
Sebelum memulai pelajaran guru sudah melakukan sesuai dengan aspek
yang ada dalam buku panduan. Yaitu mengkondisikan dan memotivasi siswa
untuk siap belajar, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
oleh siswa.
Dalam mengecek kehadiran siswa guru hanya menanyakan siswa yang
tidak hadir saja, karena guru sudah mengenal semua anak walinya. Sehingga guru
mengetahui siswa yang tidak hadir.
2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran
Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran guru tidak mengadakan diskusi
karena masih pertemuan awal. Diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog
dan bertukar pendapat, sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi secara
optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap mengikuti etika
yang disepakati bersama.
3. Saat guru mengakhiri pembelajaran
Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, peserta didik mengerjakan tugas
yang telah diberikan guru. Agar pemahaman peserta didik bertambah guru
memberikan Pekerjaan Rumah, hal ini bertujuan agar peserta didik dapat
mengulang kembali pelajaran yang telah diplajari sebelumnya. Dan sesudah itu
barulah guru menutup pelajaran, dengan menyuruh ketua kelas untuk memimpin
teman-temannya membaca doa dan mempersiapkan diri untuk pulang.
4. Bersama dosen pembimbing dan guru pamong mendiskusikan
kelemahan dan keunggulan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Setelah kami melakukan refleksi dengan dosen pembimbing, keunggulan
dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah:
Keunggulan : guru menguasai materi secara keseluruhan sehingga proses
pembelajaran berjalan lancar, dalam menjelaskan materi guru melakukan secara
sistematis yaitu menulis matei di papan tulis, guru menggunakan alat peraga
dalam menjelaskan materi. Kelemahan : guru tidak melakukan diskusi selama
proses pembelajaran berlangsung, karena waktu tidak mencukupi. Oleh karena itu,
sebaiknya guru mengatur waktu agar yang ada dalam RPP, dan juga guru harus
memperhatikan kesesuaian pembelajaran dengan RPP yang ada.
B. Tingkat Keberhasilan
Kegiatan magang II yang dilakukan di SD Negeri 03 Kota Bengkulu mulai
tanggal 24 Juli 2012 sampai dengan 6 Agustus 2012 telah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Kami memperoleh data atau informasi yang
efektif yang sesuai dengan situasi dan kondisi di SD. Serta semua warga sekolah
ikut mendukung kami dalam melaksanakan pelaksanaan magang ini. Dan
akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan magang ini sesuai yang waktu yang
telah ditentukan.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


 Faktor pendukung
Kegiatan Magang II ini yang telah dilaksanakan SD Negeri 07 Kota
Bengkulu dapat kami laksanakan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh faktor
pendukung diantaranya:
1) Adanya hubungan yang harmonis antara dosen pembimbing, kepala
sekolah, guru pamong, dewan guru serta mahasiswa Magang II di SD
Negeri 03 Kota Bengkulu.
2) Adanya kerja sama yang baik antar warga sekolah SD Negeri 07 Kota
Bengkulu dengan mahasiswa PGSD/PPGT yang melakukan Observasi.
3) Bimbingan dari kepala sekolah, dosen pembimbing, guru pamong, dan
guru lainnya yang ikut memotivasi lancarnya kegiatan magang ini.
4) Kekompakan anggota kelompok dalam melakukan observasi.
5) Letak dan lokasi sekolah yang mudah dijangkau.
 Faktor penghambat
Selama melakukan kegiatan magang II di SD Negeri 03 Kota Bengkulu,
ada pun hambatan yang kami dapat adalah waktu pelajaran siswa yang dikurangi
atau tidak seperti biasanya merupakan hambatan bagi kami dalam melakukan
pengamatan karena data-data yang kami peroleh hanya sedikit atau tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
D. Pengalaman Khusus Yang Diperoleh
Dalam pelaksanaan magang II ini kami banyak mendapat pengalaman
yang sangat luar biasa bagi kami dan juga penting bagi kami sebagai calon guru
antara lain:
1) Kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi seorang
Guru SD yang profesional, suka duka dalam mengembangkan tugas
sebagai pendidik.
2) Kami juga dapat mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan
keadaan yang sebenarnya di SD Negeri 03 Kota Bengkulu ini.
3) Kami dapat langsung merasakan bagaimana berhadapan langsung dengan
siswa dalam kelas.
4) Dapat mengetahui langsung karakteristik anak SD yang beragam dan unik.
Masih banyak lagi pengalaman kami dari SD Negeri 07 Kota Bengkulu
yang berguna untuk kami. Sehingga memberikan motivasi bagi kami untuk terus
belajar dan memahami bagaimana menjadi guru yang profesional dan terbaik bagi
siswa kami nanti.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan observasi tentang proses pembelajaran di SD
Negeri 03 Kota Bengkulu kami dapat menyimpulkan bahwa tugas dari seorang
guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga dia berperan sebagai tenaga
pendidik. Dalam proses pembelajaran guru sebagai tenaga pengajar yaitu dia
mentransver ilmu yang dimilikinya kepada siswa yang tujuannya untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dari siswa.
Sedangkan sebagai tenaga pendidik guru mendidik siswa untuk merubah
tingkah lakunya dari yang kurang baik menjadi baik. Sehingga peran guru disini
adalah selain sebagai tenaga pengajar dia sekaligus tenaga pendidik bagi
siswanya.
Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya berpegang pada RPP dari
setiap mata pelajaran agar proses pembelajaran itu terarah dan memperoleh hasil
yang sesuai dengan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
Guru harus banyak memiliki kreatifitas untuk mengelola kelas agar siswa
suka dan semangat ketika guru itu mengajar dan juga siswa pasti senang dengan
mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Kemudian, siswa tidak merasa jenuh
atau bosan ketika proses pembelajaran berlangsung, misalnya ada yang ngantuk,
sibuk sendiri, membuat keributan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kreatifitas
dari seorang guru sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran itu dapat berjalan
dengan lancar, dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.

B. Saran
Adapun saran-saran yang kami ajukan adalah:
1) Sebaiknya dalam proses pembelajaran siswa yang harus banyak aktif dan
guru hanya sebagai vasilitator.
2) Untuk calon guru atau mahasiswa, sebaiknya jangan menyia-nyiakan
kegiatan magang ini, belajarlah dari pengalaman yang kita dapat selama
kegiatan magang ini untuk masa depan kita sebagai calon guru SD.
3) Mahasiswa hendaklah bertanya ketika ada yang kurang jelas atau belum
dimengerti mengenai petunjuk observasi.
4) Mahasiswa magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah,

misalnya ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam

melakukan sebuah tugas atau pekerjaan di Sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Unit PPL. 2012. Panduan magang II Program Pendidikan Guru


Terintegrasi. FKIP UNIB. Bengkulu.

http://biosaefful.blogspot.com Diakses 6 Agustus 2012


http://www.squidoo.com Diakses 6 Agustus 2012
http://www.gurukelas.com Diakeses 7 Agustus 2012
LAMPIRAN-lampiran
Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA BENGKULU


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH DASAR NEGERI 03 KOTA BANGKULU
Jl. Bali RT. 1 Kel. Kampung Kelawi Kota Bengkulu

SURAT KETERANGAN
No.

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dra. Hasana Eliza
NIP : 19640717198411 2 001
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan bahwa mahasiswa yang bernama:
1. Jalihin (A1G011105)
2. Sartika (A1G011114)
3. Yohanes Sangkang (A1G011121)
Telah melakukan Kegiatan Magang di Sekolah Dasar Negeri 03 Kota
Bengkulu, mulai tanggal 24 Juli 2012 sampai dengan 6 Agustus 2012.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, Agustus 2012


Kepala Sekolah SD Negeri 03

Dra. Hasana Eliza


NIP. 19640717198411 2 001
Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN MAGANG II


MAHASISWA PGSD PPGT

No Waktu Kegiatan Keterangan


1 17 Juli 2012 Pembekalan Mahasiswa
Pembekalan DP dan GP Panitia, Narasumber
Koordinasi DP, GP,
Mahasiswa.
2 23 Juli 2012 Dosen pembimbing di
Penyerahan mahasiswa magang
sekolah
3 24 Juli – 1. Pengamatan langsung
6 Agustus proses pembelajaran di Mahasiswa magang,
2012 kelas. DP dan GP masing-
2. Refleksi hasil pengamatan masing lokasi sekolah
proses pembelajaran
4 7 Agustus Penarikan mahasiswa dan Dosen pembimbing di
2012 penyerahan nilai akhir sekolah
5 14 Agustus Penyerahan laporan akhir dalam
Di UPPL
2012 bentuk hardcopy
6 15 Agustus Penyelesaian
2012 Lain-lain administrasi dan
pelaporan
Lampiran 3

FORMAT OBSERVASI LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN 03 Kota Bengkulu


Alamat Sekolah : Jl. Bali RT.1 Kel. Kampung Kelawi Kota Bengkulu
Hari/Tanggal : 24 Juli - 2 Agustus 2012

NO ASPEK YANG DI OBSERVASI


A. Kegiatan Guru pada awal
1. Teknik/ strategi dalam mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk
siap belajar
2. Berdoa sebelum memulai pelajaran
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Teknik/startegi melakukan apersepsi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran

B. Kegiatan Inti yang dilaksanakan guru


1. Teknik menyampaikan materi yang akan dipelajari
2. Strategi membimbing siswa dalam diskusi
3. Pengelolaan kelas
4. Motivasi siswa dalam belajar
5. Teknik membagi perhatian pada siswa
6. Penanganan kesulitan yang dialami siswa dalam belajar
7. Teknik bertanya guru
8. Teknik mengadakan variasi
9. Teknik mengadakan penguatan
10. Teknik membimbing diskusi
11. Antusias guru dalam dalam kegiatan pembelajaran

C. Kegiatan penutup yang dilakukan guru


1. Kegiatan menyimpulkan materi
2. Melaksanakan evaluasi akhir
3. Memberikan tindak lanjut, berupa pemberian tugas atau memberikan
umpan balik dari hasil evaluasi akhir

D. Rerleksi hasil pengamatan proses pembelajaran


1. Kegiatan guru saat memulai pembelajaran

2. Saat melakukan kegiatan inti pembelajaran


3. Saat guru mengakhiri pembelajaran

4. Bersama dosen pembimbing, guru pamong mendiskusikan kelemahan


dan ke unggulan kegiatan pembelajaran yang telah di laksanakan,
serta memberikan solusi.
Lampiran 4

DAFTAR PIKET MAGANG II


MAHASISWA PPGT DI SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU

No Nama Mahasiswa Hari / Tanggal Keterangan


1 Jumiati Selasa, 24 juli 2012 Masuk
Yosa Desi Ratna Sari
2 Ibnu Kaffa Rabu, 25 juli 2012 Masuk
Yohanes Sangkang
3 Jalihin Kamis, 26 juli 2012 Masuk
Sartika
4 Jumiati Senin, 30 juli 2012 Masuk
Yosa Desi Ratna Sari
5 Ibnu Kaffah Selasa, 31 juli 2012 Masuk
Yohanes Sangkang
6 Jalihin Rabu, 1 agustus 2012 Masuk
Sartika
7 Jumiati Kamis, 2 agustus 2012 Masuk
Yosa Desi Ratna Sari

PAKAIAN WAJIB KEGIATAN MAGANG II


MAHASISWA PPGT DI SD NEGERI 03 KOTA BENGKULU

No Pakaian Hari
1 Hitam Putih Senin dan Selasa
( Almamater )
2 Batik Rabu dan Kamis
( Almamater )

Bengkulu, Agustus 2012


Kepala Sekolah Guru Pamong

Dra. Hasana Eliza Nurhasanah, A. Ma. Pd.


NIP. 19640717198411 2 001 NIP. 19640717198411 2 001

Anda mungkin juga menyukai