Pembuatan Laporan ini Dalam Rangka Menyusun Cerita Praktik Baik (Best
Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan
Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik dalam
Pembelajaran
Disusun Oleh :
SURYANTI, S.Pd
SIMPKB ID. 201698274461
Judul Best Practice : Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada materi
Ekosistem (Komponen Ekosistem dan Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring makanan dan
aliran energi) Menggunakan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) di integrasikan dengan media pembelajaran di SMAN 2 Wawo
Mengesahkan:
Suryanti, S.Pd
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya laporan Best
Practice yang berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada
materi Ekosistem (Komponen Ekosistem dan Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring
makanan dan aliran energi) Menggunakan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) di integrasikan dengan media pembelajaran di SMAN 2 Wawo ini dapat selesai
sesuai dengan yang telah direncanakan.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Keberhasilan peleksanaan dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
Bapak Muhtar, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Wawo yang telah memberikan
dukungan, saran dan masukan terkait pembuatan laporan;
Seluruh rekan guru di SMAN 2 Wawo yang telah memberikan bantuan dan dukungan
selama proses penelitian berlangsung sampai terwujud dalam laporan best practice ini.
Seluruh rekan guru peserta PKP mata pelajaran Biologi
Suami dan putra tercinta yang selalu memberikan support dan kekuatan dalam setiap
langkah.
Seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan best practice ini.
Semoga seluruh kebaikan dan ketulusan dari semua pihak di atas mendapat imbalan yang
berlipat dari Allah SWT.
Penulis menyadari Laporan Best Practice ini masih jauh dari kesempurnaan, bila
masih ditemukan kekurangan dan kelemahan, penulis sangat terbuka dalam menerima kritik
dan saran demi perbaikan penulisan di masa mendatang.
Penulis
1. Latar Belakang
Di abad 21, pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang kompleks dan tidak mudah seiring
dengan perubahan besar dan cepat pada lingkungan sekolah yang didorong oleh kemajuan ilmu
dan teknologi, perubahan demograsi, globalisasi dan lingkungan. Kompetensi Guru abad 21,
Guru profesional tidak lagi sekedar guru yang mampu mengajar dengan baik melainkan guru
yang mampu menjadi pembelajar dan agen perubahan sekolah. Untuk itu, guru membutuhkan
pengembangan profesional yang efektif yaitu dengan cara terus berusaha menyajikan
pembelajaran yang terbarukan sesuai dengan perkembangan zaman.
Guru pada abad 21 ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap perkembangan
informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan fleksibelitas
dalam pemerolehan ilmu pengetahuan bagi setiap individu baik guru maupun peserta didik.
Dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi haruslah diterapkan secara masif di seluruh
tingkat pendidikan karena guru zaman sekarang harus dituntut lebih dalam penggunaan
teknologi, mengingat kenyataan bahwa peserta didik zaman sekarang yang mahir dalam
penggunaan teknologi. Karena keadaan inilah maka guru dituntut harus mampu untuk
menyelaraskan pengetahuannya dengan kebutuhan peserta didik. Apalagi jika di lihat kenyataan
yang ada saat ini, dengan kecanggihan dan keterbukaan informasi dan teknologi, peserta didik
dengan mudah dapat mengakses sumber belajar dari mana saja dan kapan saja. Hal ini tentu
merupakan sebuah tantangan besar bagi seorang guru untuk memikirkan bagaimana caranya agar
suasana belajar yang ditawarkan dan diberikan kepada peserta didik tidak kalah menarik dari
sumber – sumber belajar yang didapatkan peserta didik diluar.
Guru zaman now harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik minat peserta didik, dan berusaha sedikit demi sedikit meninggalkan cara lama atau
tradisional. Upaya ini tidaklah mudah, mengingat akan banyak hambatan dan tantangan yang
akan dihadapi. Untuk itu guru melakukan perubahan yang signifikan dalam setiap tahapan dan
proses pembelajaranya. Salah satunya dengan cara memperbaharui metode pembelajaran dan
penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam bidang
pendidikan banyak aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sehingga proses
pembelajaran tidaklah seperti dahulu kita bersekolah yang semuanya serba manual dan
tradisional.
Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran yang tepat akan menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang efektif, efesien, bermakna, serta berintegritas dengan mata
pelajaran yang lain. Dengan menggunakan media dalam pembelajaran banyak manfaat yang bisa
dirasakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran antara lain:
Media pembelajaran dapat meningkatan gairah dan motivasi belajar peserta didik,
Tujuan pembelajaran yang targetkan akan lebih cepat tercapai dengan bantuan media, dan
Metode mengajar lebih variatif dan inovatif serta dapat merangkul langsung peserta didik
secara fundamental.
Oleh sebab itu penulis akan memaparkan pengalaman mengajar terbaik yang telah dilakukannya
dan telah memperlihatkan hasil yang baik dalam proses peningkatkan motivasi dan kemampuan
peserta didik dalam belajar Biologi yang selama ini cukup dianggap membosankan bagi
sebagian peserta didik.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah Model
PjBL (Peroject Best Learning) di Integreasikan Dengan Media Pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik”
3. Tujuan
Tujuan dari penulisan best practice ini adalah :
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada materi Ekosistem
(Komponen Ekosistem dan Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring makanan dan aliran
energi) Menggunakan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) di integrasikan dengan media pembelajaran di SMAN 2 Wawo
4. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran guna
meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui pemanfaatan media pembelajaran
3. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme
guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan pembelajaran di kelasnya
terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan, memuat tentang standar proses, dinyatakan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik dalam belajar untuk membangun minat dan
pengetahuan. Dapat diketetahui bahwa siswa bukan hanya menguasai materi pelajaran
saja untuk mengetahui intelektualnya, melainkan bagaimana pengetahuan yang
didapatkan oleh siswa itu dapat membuat siswa menjadi termotivasi dalam perilaku
yang harus ditampilkan dikehidupan nyata untuk meningkatkan berpikir kritis siswa
dalam menyelesaikan sebuah masalah. Namun, Hasil observasi pada kegiatan
pembelajaran Biologi di SMAN 2 Wawo, didapatkan bahwa Motivasi belajar peserta
didik masih rendah dalam pembelajaran Biologi materi materi Ekosistem (Komponen
Ekosistem dan Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring makanan dan aliran energi).
Peserta didik juga mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi hal-hal yang menjadi
akibat dari permasalahan ketidakseimbangan pada komponen ekosistem. Kondisi
tersebut dilatar belakangi oleh : Motivasi belajar siswa yang rendah, berdasarkan
pengalaman belajar sebelumnya yang sudah dilakukan didapatkan bahwa Antusiasme
siswa terhadap pembelajaran di dalam kelas masih kurang, Siswa sering bermain
dengan teman sebangku saat guru sedang menjelaskan materi, Siswa kurang kreatif
dalam mengerjakan tugas–tugas mandiri atau kelompok, Siswa jarang
bertanya/mengemukakan pendapat tentang pelajaran yang diberikan, Siswa seringkali
pergi meninggalkan ruang kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. Kondisi ini
diperburuk dengan Guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran
inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, Siswa tidak fokus saat guru mengajar,
karena pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar dan juga Guru
belum memiliki kemampuan yang baik atau memiliki kompetensi dalam hal merancang
dan menggunakan media pembelajaran.
Dari Permasalahan-permaslahan diatas dapat diketahui bahwa siswa kurang termotivasi
dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah solusi untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan sebuah topik yang berkaitan erat dengan
pembelajaran. Motivasi ialah proses mendorong dan mempertahankan tujuan dengan
mengarahkan perilaku (Schunk, 2012:475). Menurut Rais, M. (2010). motivasi memiliki
pengertian bahwa satu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan
dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi mengandung tiga komponen pokok,
yaitu kebutuhan, tujuan dan dorongan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara yang ia miliki dengan apa yang ia harapkan. Dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan rangka memenuhi harapan atau
pencapaian tujuan (A. B. Susilo, 2012). Dapat diketahui persamaan dari ketiga teori
tersebut bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan bagi siswa untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuan tersebut dapat membangkitkan semangat belajar siswa, dan dapat
menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga siswa mendapatkan sebuah dorongan untuk
belajar dengan baik.
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting dibagikan karena saya kira banyak guru
yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahn yang saya alami,
1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Biologi Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas X pada materi Ekosistem (Komponen Ekosistem dan
Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring makanan dan aliran energi)
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di
integrasikan dengan media pembelajaran terbilang efektif dan layak dijadikan
praktik baik pembelajaran, karena mampu meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran dibuktikan dengan capaian hasil belajar siswa yang meningkat.
2. Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari guru dituntut lebih
tertib dan terstruktur pada penyusunan Modul Ajar secara sistematis dan
cermat, pembelajaran Biologi materi Ekosistem (Komponen Ekosistem dan
Interaksinya, rantai makanan, jaring jaring makanan dan aliran energi) bukan
hanya mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi membaca, dan kecakapan abad 21.
3. Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih
menarik dan menyenangkan . hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode
dan media pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.
2 Saran
Saran untuk Guru dan Pembaca:
1. Mengoptimalkan Motivasi Siswa:
Terus kembangkan dan pahami faktor-faktor yang mendukung tingginya
motivasi siswa.
Perhatikan siswa dengan motivasi rendahdan temukan cara
untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
2. Perkaya Metode Pembelajaran:
a. Terus variasikan pendekatan pembelajaran untuk mempertahankan
tingkat keberagaman siswa.
b. Evaluasi potensi penggunaan media pembelajaran yang lebih inovatif
dan menarik untuk meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan siswa.
3. Pengembangan Media Pembelajaran:
a. Terus kembangkan dan integrasikan media pembelajaran yang relevan
dan menarik untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek.
b. Evaluasi secara berkala efektivitas media pembelajaran yang
digunakan.
4. Pelatihan dan Pengembangan Guru:
a. Teruskan pelatihan dan pengembangan diri untuk memahami dan
menerapkan metode pembelajaran proyek yang lebih efektif.
b. Fasilitasi kolaborasi antar guru untuk berbagi pengalaman dan strategi
terbaik. Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan guru dapat
terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai hasil
pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.
Afriana, J., dan Fitriani, A. (2016). “Penerapan Project Based Learning Terintegrasi
STEM Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Kreativitas Siswa Ditinjau Dari
Gender”. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(2): 202–212
Rais, M. (2010). Project based learning: inovasi pembelajaran yang berorientasi soft
skills. Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya 11 Desember 2010.
Siregar, Yani Sukriah, et al. “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Yang Menarik Pada Masa Pandemi Covid
19 Di SD Swasta HKBP 1 Padang Sidempuan.” Jurnal Ilmiah Kampus
Mengajar, 1 Apr. 2022, pp. 69–75
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Pedoman penskoran
No Skor Predikat Kriteria
1 4 Sangat baik Semua aspek dilakukan
2 3 Baik Hanya 3 aspek dilakukan
3 2 Cukup Hanya 2 aspek dilakukan
4 1 Kurang Hanya 1 aspek dilakukan
Petunjuk :
Isilah lembar observasi ini berdasarkan data yang dikumpulkan dalam setiap mengamati kegiatan belajar siswa.
Berilah skor antara 1 sampai dengan 5 pada kolom yang menunjukkan aktivitas yang dilakukan siswa.
Kelompok : 1
Nomor Anggota Kelompok
No Deskripsi Observasi
1 2 3 4 5 6
1 Peserta didik mengikuti semua instruksi guru 5 5 5 5 5 5
2 Peserta didik fokus pada materi pelajaran 5 5 4 4 4 4
3
Peserta didik bersungguh-sungguh dalam mengerjakan 5 4 4 4 4
4
tugas
4
Peserta didik mampu memecahkan masalah 5 4 4 4 4
4
menggunakan sumber yang ada
5 Peserta didik tepat dalam menyelesaikan tugas 5 4 4 4 4 4
6
Peserta didik mampu mengaitkan permasalahan dengan 5 5 5 4 4
5
kehidupan sehari-hari
7
Peserta didik terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah 5 4 4 4 4
4
yang telah diidentifikasi
8 Peserta didik aktif dalam kegitan presentasi hasil karya 5 4 4 4 4 4
9
Peserta didik terlibat aktif dalam menyampaikan 5 4 4 4 4
4
tanggapan
10
Peserta didik tekun dalam mengerjakan tugas yang 5 4 4 4 4
4
diberikan guru
11
Peserta didik memiliki keberanian menjawab pertanyaan 5 4 4 4 4
4
yang di sampaiakan oleh teman kelompok lain
12
Peserta didik selalu ingin cepat selesai dalam 4 4 4 4 4
4
mengerjakan tugas tanpa meneliti terlebih dahulu
13
Peserta didik merasa senang telah mengkuti 5 5 4 4 4
4
pembelajaran hari ini
14
Peserta didik merasa puas setelah menyampaikan 5 5 5 5 5
5
pendapat
15
Peserta didik merasa senang telah menyelesaikan tugas 5 5 4 4 4
4
hari ini
Keterangan :
Best Practice Page 19
5 = sangat baik 2 = kurang
4 = baik 1 = sangat kurang
3 = cukup
Nomor anggota kelompok
1 = ADAM IBNU SYAKIRIN
2 = ABI SAYD
3 = MARYANI
4 = NUR RAMADANI
5 = QURATUL AINI
6 = SYASA NESYATUN H
2 Menyusun Modul ajar Suryanti, setiap pembuatan modul Semua mentor Guru
dengan model Pembelajaran S.Pd ajar, pada sub pokok MGMP/yang terkait
yg bahasan.
didapatkan selama Pembelajaran
3 Guru Melaksanakan Pengawas 12 Maret Semua guru
DIKLAT/WEBINAR tentang
Pemanfaatkan teknologi
4 Membuat perangkat Suryanti, S.Pd 2 Januari Siswa
pembelajaran inovatif, modul ajar
dan LKPD
5 Terlibat Aktif dalam kegiatan In Suryanti, S.Pd 3 Januari Siswa
House Training (IHT) terkait
pembela
6 Penggunaan berbagai Aplikasi Suryanti, S.Pd 4 Januari Siswa
pembelajaran yang sesuai dengan
materi
7 Meyebarkan pemahaman tentang Suryanti, S.Pd 5 Februari Siswa
disiplin positif pada siswa
8 Mengkomunikasikan hasil PPG Suryanti, S.Pd 5 Februari Siswa
Daljab 2022 yang telah
dilaksanakan
9 Mengenalkan media Diorama Suryanti, S.Pd 6 Maret Siswa
10 Menerapkan pembelajaran yang Suryanti, S.Pd 6 April Siswa
berpusat pada siswa