TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengatakan pengembangan sekolah mengacu
pada standar tenaga pendidik dan standar proses. Standar tenaga pendidik yang
sangat diharapkan adalah harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani danrohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sedangkan standar
proses salah satunya adalah pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan isi
silabus dan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini.
Teknologi memang tidak akan menggantikan profesi guru, namun
pendidik yang tidak fasih dengan teknologi akan tergantikan dengan mereka
yang mampu memanfaatkannya dengan baik, empat derajat integrasi teknologi
dalam pembelajaran. Kategori tersebut yakni substitution, augmentation,
modification, dan redefinition.
1. Tahap Substitution
Teknologi hanya menjadi substitution atau pengganti apabila hanya
memindahkan soal yang dulunya ada di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
ke dalam komputer.
2. Tahap augmentation
Terdapat sedikit perubahan pengalaman murid ketika belajar, misalnya
mengerjakan soal dengan menggunakan google form atau kahoot, yang mana
setelahnya mereka bisa langsung mendapatkan umpan balik guru.
3. Tahap modification
Perubahan desain pembelajaran karena adanya teknologi terasa lebih aktual
dan signifikan. dalam hal ini, pendidik harus mampu mendorong murid agar
tugas pembelajarannya tidak hanya bertujuan mendapatkan nilai namun juga
berguna untuk orang banyak. Sebagai contoh, membuat konten di media
sosial yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang
4. Tahap redefinition
Guru memberikan tugas pada murid tidak hanya agar mereka membuat
konten untuk dinikmati banyak orang. Tapi bagaimana mereka bisa
menciptakan inovasi yang baru dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Untuk itu perlu ada irisan antara penguasaan konten, pemilihan strategi
pembelajaran dan penggunaan teknologi yang sesuai untuk mendorong inovasi
dan transformasi.
Guru punya content knowledge, mencari teknologi yang mendukung
untuk media transfernya, agar lebih bermakna maka harus didukung dengan
pedagogi yang tepat, yaitu strategi/metode yang digunakan agar pembelajaran
sampai ke siswa.
Menjadi guru teladan (Qualified Teachers) adalah dambaan setiap guru.
Apalagi bukan hanya teladan namun lebih jauh lagi, yakni guru yang
menginspirasi. Jelas akan sangat luar biasa. Sebab, guru tersebut bukan hanya
memberikan teladan bagi peserta didiknya namun juga akan menjadi inspirasi
bagi yang lain untuk menjadi teladan. Pembelajaran yang melahirkan ide-ide
kreatif dan penuh inspirasi merupakan katalis bagi terjadinya perubahan
mendasar terhadap peran guru dari informasi ke transformasi.
B. DASAR KEGIATAN
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301.
2. Permenegpan Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Angka Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Unsur dan sub unsur kegiatan guru yang dinilai
angka kreditnya meliputi pendidikan, pembelajaran/ pembimbingan,
pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan penunjang.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia .
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 33 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1258).
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
indonesia Nomor 32 tahun 2022 Tentang Standar teknis pelayanan minimal
pendidikan.
6. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
7. Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyumas Nomor :
005/1300/2023 Tanggal : 10 Maret 2023 tentang Pelaksanaan workshop
pembelajaran berdiferensiasi melalui media interaktif classpoint 2 bagi Guru
SD perwakilan dari KKG SD tahun 2023.
C. TUJUAN
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi pribadi guru dan meningkatkan motivasi dalam
menjalankan tugasnya sebagai pendidik, meningkatkan pengembangan
profesional guru dalam pembuatan media pembelajaran pada umumnya dan
pemanfataan media Classpoint dalam pembelajaran pada khususnya.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Ratmiarti, S.Pd.SD
2. Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah :
- Guru dalam satu wilayah KKG Gugus ImamBonjol Kecamatan Sumbang
Kabupaten Banyumas
- Setiap Sekolah di KKG Gugus Imam Bonjol mengirimkan peserta
sejumlah 2 guru yang ada di sekolahnya.
3. Penanggungjawab Kegiatan
Adapun penanggung jawab kegiatan Pengimbasan Pembelajaran
Berdiferensiasi Melalui Media Interaktif Calsspoint 2 adalah Bapak Ksiyanto,
S.Pd. (Koordinator Kowilcam Dindik Sumbang).
4. Gambaran Tugas
Narasumber : Kasiyanto,S.Pd.,M.Pd
Ratmiarti, S.Pd.SD
Hari : Kamis-Jum’at
Adapun susunan waktu dan materi dapat dilihat pada tabel berikut:
N
Waktu Materi Narasumber
o
Instalasi Classpoint
10 15.30-16.15 Sri Lestari, S.Pd
(Lanjutan
HenriekYulianto,
13.00-15.00 Gemifikasi
S.Pd.SD.
A. HASIL KEGIATAN
Era digital saat ini, pembelajaran telah melalui banyak perubahan. Hal
tersebut dapat ditandai dengan adanya media pembelajaran pada waktu
melakukan pembelajaran. Oleh sebab itu juga terdapat beberapa manfaat
menggunakan classpoint dalam pembelajaran.
PENUTUP
A. KESIMPULAN