KEGIATAN PESERTA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MELALUI
“Penulisan Artikel Ilmiah, Inovasi Pembelajaran dan Penilaian Kinerja Guru”
Oleh :
MISRAWANI, S.Pd
NIP : 196404212000122003
Unit Kerja : SDN KREMBANGAN UTARA II / 57
SURABAYA
1. Judul Kegiatan: “Penulisan Artikel Ilmiah, Inovasi Pembelajaran, dan Penilaian Kinerja Guru”
2. Hari/Tanggal: Sabtu-Selasa / 26-29 Januari 2019
3. Pukul : 08.00 s.d 17.00
4. Tempat: Gedung Telkom Mergoyoso Surabaya
Jalan Mergoyoso Nomor 1-3 Surabaya
Dalam hal ini keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah seperti pendidikan dan latihan
(DIKLAT), seminar dan workshop sangat mendukung dalam kegiatan PKG dan PKB demi
peningkatan keprofesian seorang pendidik, serta dalam pemenuhan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP).
MISRAWANI, S.Pd
NIP.196404212000122003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan.Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.Inovasi
adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil
invensi atau diskoveri.Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988).Invensi adalah suatu penemuan
yang benar-benar baru artinya hasil kreasi manusia yang berupa benda atau hal yang
ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil
kreasi baru.Sedangkan diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda
atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.Jadi inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu
hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa invensi
atau diskoveri yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru.
4. Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal nomor 16 tahun 2007 tentang Standard
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Kegiatan keikutsertaan dalam Pendidikan dan Latihan Guru bertujuan untuk:
4. Menambah wawasan keilmuan dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang
dipublikasikan.
D. Sasaran
1. Sasaran Peserta
Semua guru dalam semua jenjang terutama guru Sekolah Dasar (SD) sebagai
kelompok dominan
2. Sasaran Program
Dengan keikutsertaan pada kegiatan Pendidikan dal Latihan ini diharapkan Guru dapat
mengembangkan profesinya terutama dalam Penyusunan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK), PKG serta pengembangan Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan melalui
Jurnal Ilmiah yang memiliki ISSN.
F. Manfaat
B. METODE
1. Presentasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Kerja Kelompok
JUMLAH 32 Jam
D. DISKRIPSI MATERI
Dengan kata lain pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh
karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandangan sebagai jantung fondasi pembelajaran
kuantum. Ada 8 prinsip keunggulan, yang juga disebut 8 kunci keunggulan yang diyakini dalam
pembelajaran kuantum.
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan
dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga
kita dapat berhasil.
Dalam pembelajan, perlu dikembangkan ketrampilan berbicara dalam arti positif dan
bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung.
d. Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa
ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan.
e. Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin
terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f. Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahanan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar lebih-lebih , harus pandai-pandai
membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan
suasana bilamana diperlukan.
g. Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahanan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan
kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.Share.
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat.
Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam
rancangan, penyajian dan fasilitas SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan
seperti Accelerated Learning (Losanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro-Linguistic
Programming (Grinder dan Bandler), Eksperiental Learning (Hanh), Socratic Inquiry, Cooperative
Learning (Johnson dan Jhonson), dan Elements of Effektive Instruction (Hunter).
Quantum learning adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya, dan
berfokus pada nuansa dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan
kerangka untuk belajar dan juga mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.
Quantum learning mempunyai asas utama yaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan
Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”.Maksudnya adalah bahwa memasuki dunia anak sangatlah
penting sebagai langkah pertama untuk mendapatkan hak mengajar, yaitu mendapatkan izin untuk
memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu
pengetahuan yang lebih luas. Quantum learning memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap yang
juga biasa dianggap sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar, prinsip-prinsip tersebut
adalah :
1. Segalanya berbicara, segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang
dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan mengirim
pesan tentang belajar.
3. Pengalaman sebelim pemberian nama, otak kita berkembang pesat dengan adanya
rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses
belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4. Akui setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan
atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan, perayaan adalah sarapan pelajar juara.
Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi
positif dengan belajar.
1. TUMBUHKAN,
Tumbuhkan minat dengan memuaskan “apakah manfaatnya bagiku” (AMBAK), dan
manfaatkan kehidupan pelajar.
2. ALAMI,
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
3. NAMAI,
sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukan”.
4. DEMONSTRASIKAN,
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.
5. ULANGI,
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “aku tahu bahwa aku
memang tahu ini”.
6. RAYAKAN,
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu
pengetahuan.
C. Kelebihan dan kelemahan model Pembelajaran quantum learning
1. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika quantum dipakai.
keberhasilan tinggi.
pembelajaran.
8. Pembelajaran quantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
10. Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran.
dan ketertiban.
12. Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran quantum learning
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep quantum
learning dengan cara :
Tahap persiapan.
1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa dengan cara mengatur ruang kelas agar berbeda dengan
kelas biasa dengan menata kursi berbentuk huruf U untuk memudahkan siswa melakukan
kontak mata.
2. Menyiapkan musik yang lembut dipasang ketika siswa melakukan kontak mata.
3. Menciptakan kalimat sugestif positif untuk diberikan kepada siswa.
Tahap Pelaksanaan.
1. Presentasi materi.
2. Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
3. Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
4. Siswa mencatat materi pelajaran.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif.
6. Guru dan siswa bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap Evaluasi.
1. Siswa diberi latihan soal.
2. Guru memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa.
3. Tidak menyalahkan kesalahan kepada siswa.
4. Mengadakan penelitian melalui tes lisan dan tes tertulis.
Demikianlah ulasan Model Pembelajaran Quantum Learning, Kerangka rancangan belajar Model
Pembelajaran Quantum (Quantum Learning) dan Kelebihan dan kelemahan model Pembelajaran
quantum learning
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan
penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak
hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses
dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan
sebagainya. Mulai tahun ini pemerintah akan menilai kinerja guru yang akan mempengaruhi
tunjangan profesi dan kenaikan pangkat, Dengan diterapkannya Penilaian Kinerja Guru 2013, para
guru dituntut untuk mempersiapkan diri terutama di beberapa aspek dalam lingkup kompetensi
pedagogik dan professional mereka. Diantara aspek yang dimaksud adalah kegiatan perancangan,
pelaksanaan yang mencakup kegiatan awal, inti dan akhir. Sedangkan aspek yang ketiga adalah
evaluasi.Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu
tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal
tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai
kinerjanya.Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukankegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan
yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut
Penilaian terhadap guru dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Guru Pembina yang ditunjuk
oleh Kepala Sekolah. Syarat penilai:
1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat guru/ kepala sekolah
yang dinilai
2. Memiliki sertifikat pendidik
3. Memiliki latar belakang yang sesuai dan menguasai bidang kajian guru/kepala sekolah yang
akan dinilai
4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran
5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka
6. Memahami PK Guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja
guru/kepala sekolah
Pengembanagan keprofesian berkelanjutan (PKB). ) ini diarahkan untuk dapat memperkecil
jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu. Kegiatan
PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja
Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya
masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah diwajibkan
mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai standar tersebut; sementara itu bagi
guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi, kegiatan PKB-nya diarahkan kepada
peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka memberikan layanan pembelajaran
yang berkualitas kepada peserta didik. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan
pembelajaran/ pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karir guru khususnya dalam
kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
Jumlahangkakredit minimal
Dari Ke
Publikasi ilmiah dan atau
Pengembangan diri
karya inovatif
IIIa IIIb 3 --
IIIb IIIc 3 4
IIIc IIId 3 6
IIId IVa 4 8
12
IVa IVb 4
(Ki maks 50%)
IVb IVc 4 12
IVc IVd 5 14
IVd IVe 5 20
1. Pengembangan diri
2. Publikasi ilmiah
3. Karya inovatif
4. Presentasi di forum ilmiah
5. Hasil penelitian
6. Tinjauan ilmiah
7. Tulisan ilmiah populer
8. Artikel ilmiah
9. Buku pelajaran
10. Modul/diktat
11. Buku dalam bidang pendidikan
12. Karya terjemahan
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Upaya peningkatan mutu pendidikan nasional perlu terus dilakukan dari waktu
ke waktu dan dari berbagai aspek yang mendukung. Guru merupakan salah satu
pendukung tercapainya mutu pendidikan yang masih memelukan wawasan dari
kegiatan-kegiatan ilmiah yang ada. Terwujudnya kesejahteraan guru tidak lepas dari
tingkat keprofesiannya hal ini melalui penyusunan Daftar Usulan Penetapan Angka
Kredit (DUPAK) serta pengembangan-pengembangan pembuatan soal-soal HOTS.
Sehingga guru lebih profesional di era perkembangan Teknologi dan Informasi saat ini.
B. SARAN
Untuk para pelaku dalam dunia pendidikan agar memanfaatkan segala sumber
daya yang ada untuk membuat media pembelajaran yang berguna membantu proses
pembelajaran sehingga mendapatkan hasil yang maksimum (dalam hal ini peserta didik
dapat menerapkan materi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari).