Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR FISIKA


MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA
KELAS X SMK NEGERI 2 PARIWISATA MERAUKE

IRNA SUNDARI

201984203014

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FALKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puji dan Syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Mata Kuliah yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Judul : UPAYA
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR FISIKA MELALUI
METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X SMK
NEGERI 2 PARIWISATA MERAUKE.
Adapun tugas ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah
saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagi pihak,
sehingga dapat memperlancar tugas ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa ada kurang baik dari segi penyusunan atau bahasa maupun dari kata
sempurna. Oleh karna itu diharapkan pembaca dapat memberikan keritik
serta saran yang bersifat membangun, sehingga dapat memperbaiki
proposal ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semogga dari proposal ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya serta dapat menambah wawasan bagi
pembacanya.

Penulis

Merauke, 10 Januari 2023

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI....................................................................................................................3
A. Pengertian Keaktifan Belajar................................................................................3
B. Pengertian Model Discovery Learning...................................................................3
C. Penelitian Relevan..................................................................................................5
D. Kerangka Pikir.........................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN.........................................................................................................7
A. Instrumen penelitian.............................................................................................7
A. Instrumen Pengumpulan Data..............................................................................7
B. Teknik Analisis Deskriptif.............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................i

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses membawa yang diinginkan dalam
perilaku manusia.Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses
perolehan pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan melalui pembelajaran
atau studi. Jika pendidikan menjadi efektif hendaknya menghasilkan
perubahan-perubahan dalam seluruh komponen perilaku (pengetahuan dan
gagasan,norma dan keterampilan nilai dan sikap, serta pemahaman dan
perwujudan) (Dewi, 2019).

Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan pembelajaran scientific


approach siswa dituntut untuk lebih aktif dan kritis dalamdengan kejadian
sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman fisika siswa lebih
tertanam di otak dan tidak menimbulkan salah konsep akan materi yang
sedang dipelajari (Adip, 2019).

Pembelajaran di sekolah terlalu menjejali otak siswa dengan berbagi


bahan ajar yang bersifat hafalan tetapi kurang mengarahkan siswa untuk
mengembangkan dan membangun karakter serta kemampuan siswa.
Penumpukan konsep dan informasi oleh siswa kurang bermanfaat karena
materi hanya dikomunikasikan oleh guru satu arah saja. Pemahaman
konsep dalam belajar sangat penting hal ini akan mempengaruhi sikap,
keputusan dan cara-cara memecahkan masalah, maka belajar bermakna
sangat penting (Trianto, 2009).

Sebagai sumber belajar yang dikelas dalam bentuk pembelajaran


Discovery Learning dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa.
Merupakan suatu upaya agar pembelajaran fisika mudah di serap oleh
siswa dan dipahami dengan baik oleh siswa. Adanya keterkaitan masalah

1
dalam mendukung pembelajaran di kelas, Dengan terkait permasalahan
pada pembelajaran fisika. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
menghasilkan PTK pada Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Fisika
Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2
Pariwisata Merauke.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari paparan latar belakang tersebut, maka yang menjadi
fokus masalah penelitian ini adalah “Adakah peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Fisika dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning SMK Negeri 2 Pariwisata Merauke

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui apakah model pembelajaran
Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fisika SMK Negeri 2 Pariwisata Merauke

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitan dikemukakan sebagai berikut :
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pedoman
dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa yang berbeda
pengalaman tetapi memiliki permasalahan yang sama.
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
melakukan kegiatan penelitian yang sejenis.
3. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk
merumuskan berbagai kebijakan tentang kegiatan pembelajaran yang
dapat dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan peningkatan motivasi
belajar siswa dan peningkatan prestasi belajar.

2
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan merupakan kegiatan yang dapat bersifat fisik maupun


mental. Belajar harus melalui berbagai macam aktifitas. Keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar adalah untuk menekankan pemahaman atas
persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses
pembelajaran. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang
penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang memiliki
arti giat. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan belajar mengajar yang
subjek didiknya secara intelektual dan emosional sehingga siswa mampu
berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana,
2010).
Dalam proses pendidikan sendiri , pembelajaran didesain untuk
membelajarkan kepada siswa. Pada dasarnya bahwa, pembelajaran
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan demikian, pendidikan
mengarahkan guru untuk menerapkan pembelajaran yang mengaktifkan
kepada siswa. Yang dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif
mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan dan mencari data dan
informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah (Siti, 2017).

B. Pengertian Model Discovery Learning


Dari kata Discover bearti menemukan, sedangkan Discovery adalah
penemuan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, Oemar Hamalik
menyatakan bahwa Discovery adalah proses pembelajaran yang menitik
beratkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau
generalisasi yang dapat diterapkan di lapangan. Sedangkan Learning
adalah pelaku atau seseorang yang sedang belajar.

3
Discovery Learning merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
belajar mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis,
sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Dalam kata lain,
metode ini mendorong siswa untuk menemukan pengalaman, menjadi
terlibat secara aktif dalam pembelajaran, mengalami proses belajar dengan
mandiri atau aktif dengan menemukan sendiri karena pembelajarannya
berpusat pada penemuan mereka sehingga dapat memaksimalkan potensi
diri para peserta didik untuk mencari ilmu dan mengembangkan rasa
keingintahuan.

Ada teknik dalam penerapan model discovery learning begitu banyak


dan bisa beragam, tetapi tujuannya selalu sama bagi peserta didik, yaitu
untuk bisa mencapai hasil akhirnya melalui pengalaman langsung dan
proses pembelajaran mandiri. Dengan mengeksplorasi dan memanipulasi
situasi atau dengan melakukan eksperimen, peserta didik lebih mungkin
untuk mengingat konsep dan pengetahuan baru pun diperoleh. Namun ada
5 prinsip pembelajaran Discovery Learning yaitu.

a. Pemecahan masalah

Guru akan membimbing dan memotivasi peserta untuk mencari


solusi dengan menggabungkan informasi yang ada. Kemudian
informasi tersebut disederhanakan. Langkah tersebut menjadi
kekuatan pendorong agar bisa membuat para peserta didik harus
menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar dan meningkatkan
pengalaman kemandirian belajar mereka. Peserta pun terlatih
dengan kegiatan seperti mencari solusi atau penyelidikan.

b. Manajemen belajar mengikuti siswa

Di izinkan peserta untuk bekerja sendiri atau dengan teman


kelompok dalam discovery learning, peserta belajar dengan

4
kecepatan masing-masing. Adanya fleksibilitas dalam
pembelajaran membuat belajar menyenangkan. Peserta tidak
merasa stres atau tertekan harus mengikuti ritme orang lain.

c. Mengintegrasikan

Metode mengajar yang menekankan pada bagaimana instruktur


dapat menggabungkan pengetahuan sebelum dan informasi baru
yang dimiliki peserta. Kemudian memberi kesempatan kepada
mereka untuk terhubung ke dunia nyata. Guru dapat
menghubungkan informasi yang dimilikinya dengan pengetahuan
baru, atau teori belajar terhadap hasil belajar. Sehingga hal ini
membuat peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dan menemukan penyelesaian masalah
secara mandiri.

d. Analisis dan intrepretasi informasi

Pada proses dan didasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran


bukan hanya sekumpulan fakta. Strategi pada pembelajaran ini
menekankan bahwa peserta didik pada hakikatnya belajar untuk
menganalisis dan menafsirkan informasi atau konsep yang
diperoleh, daripada menghafal jawaban atau bahan ajar dari
berbagai sumber.

e. Kegagalan dan umpan balik

Belajar tidak hanya terjadi ketika Anda menemukan jawaban


yang benar. Peserta juga bisa belajar dari kegagalan. Discovery
learning tidak berfokus pada menemukan hasil akhir yang tepat,
tetapi hal-hal baru yang bisa ditemukan dalam prosesnya.
Selanjutnya, instruktur berkewajiban untuk memberikan umpan
balik atas informasi yang diperoleh selama pembelajaran.

5
C. Penelitian Relevan

Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah


sebelumnya, unsur relevannya dengan penelitian yang penulis laksanakan
adalah sama-sama meneliti tentang Keaktifan Siswa. Yaitu UPAYA
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA
MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII A MTS NEGERI NGUNUT
KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012. Yang diteliti oleh Windi
Dwi Astuti dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, yang berisikan
maksud dan tujuannya Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru
dituntut untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Sehingga diharapkan terjadi perubahan pusat pembelajaran dari
belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Ada pun
perbedaan atau keunggulan penelitian yang saya buat adalah pada materi
yang menjadi subjek utama pada fisika yang dimana keatifannya, pada
siswa serta guru yang berhubungan dengan alam sekitarnya melalui
kehidupan sehari-hari.

D. Kerangka Pikir
PERENCANAAN

SIKLUS I SIKLUS II

PELAKSANAAN PELAKSANAAN

PENGAMATAN PENGAMATAN

REFLEKSI REFLEKSI

6 PENDATAAN
HASIL AKHIR
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Instrumen penelitian

No Komponen Subkomponen
1 Mengetahui informasi  Waktu guru mengajarkan di kelas
guru dan siswa di sekolah  Mempertanyakan jumlah siswa yang akn di teliti
yang akan di teliti  Mengepertanyakan hasil belajar sebelum diteliti
2 Respon dan cara mengajar  Cara menyampaikan pelajaran guru ke siswa
dari guru kepada siswa sebelum nya
sebelum menggunakan  Mengetahui metode sebelumnya yang digunakan
metode penelitian based  Mengetahui respon siswa saat menggunakan
learning metode ajar sebelumnya

A. Instrumen Pengumpulan Data

a. Pra penelitian
1) Slloal pretest dan postest

Soal Pretest-Postest merupakan bentuk pengukuran


keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pemecahan
masalah yang berupa soal esay sebanyak 5 butir.
Penyusunan soal mengacu pada aspek-aspek ranah kognitif
pada taksonomi Bloom.

2) Lembar Observasi Keterampilan Pemecahan Masalah

Yang dilakukan untuk mengetahui segala sesuatu yang


berhubungan dengan objek secara langsung dan jelas
tanpa perlu mengira-ngira. Lembar observasi pemecahan
masalah digunakan untuk mengukur peserta didik berupa
data perilaku selama kegiatan pembelajaran.

7
3) Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Problem
Based Learning

observasi keterlaksanaan model pembelajaran digunakan


untuk mengukur keterlaksanaan model yang dilakukan oleh
guru maupun peserta didik.

b. Siklus 1

Dilaksanakan di Sekolah SMK Negeri 2 Pariwisata Merauke


penelitian pada siklus pertama yang di teliti yaitu kelas X TKJ

Pertaman Ke-1Rabu, 2 November 2022

NO NAMA SISWA TUGAS 1 KKM =70

1 APOLOS PAMA 0 Tidak lulus

2 APRI KURNIAWAN 65 Tidak lulus

3 AMINNUDIN HAMZAH 60 Tidak lulus

4 ELOI HOHOBA 0 Tidak lulus

5 MARSELIMUS SOMAHAI 70 lulus

6 HERIBRETUS BILUK 65 Tidak lulus

7 HADIJAH 65 Tidak lulus

8 IDRIS MARCO AT DAMIN 60 Tidak lulus

9 DENIUS KUHANGI 0 Tidak lulus

10 GRACELLA A.D RUMBARA 0 Tidak lulus

11 JON KUHANGI 65 Tidak lulus

12 ADHIE K ARIFUDIN 0 Tidak lulus

13 RUFUS KWER MUYA 0 Tidak lulus

8
Jumlah 34,6158

Pertemuan Ke-2, 9 November 2022

NO NAMA SISWA TUGAS 2 KKM =70

1 APOLOS PAMA 0 Tidak lulus

2 APRI KURNIAWAN 70 lulus

3 AMINNUDIN HAMZAH 65 Tidak lulus

4 ELAOI HOHOBA 0 Tidak lulus

MARSELIMUS
5 SOMAHAI 75 lulus

6 HERIBRETUS BILUK 70 lulus

7 HADIJAH 70 lulus

IDRIS MARCO AT
8 DAMIN 70 lulus

9 DENIUS KUHANGI 0 Tidak lulus

GRACELA A.D
10 RUMBARA 0 Tidak lulus

11 JON KUHANGI 0 Tidak lulus

12 ADHIE K ARIFUDIN 0 Tidak lulus

13 RUFUS KWER MUYA 0 Tidak lulus

Jumlah 32,3076

Ada kemajuan dari hasil penelitian sebelumnya dan ada beberapa


kendala yaitu siswa yang tidak masuk tampa keterangan yang
membuat penelitian kekurangan jumlah yang di teliti.

9
B. Teknik Analisis Deskriptif

Merupakan teknik teknik pengolahan data kuantitatif menggunakan


perhitungan matematika dan statistik.

Data Analisis Kemajuan Siswa


Siklus 1 Siklus 2

48%
52%

Data diatas menunjukkan dimana siklus pertama memiliki nilai Deskriptif


senilai 52% sedangkan nilai dari siklus 2 mengalami penurunan hingga
48%. Yang dipengaruhi faktor lain yaitu siswa yang diteliti tidak
memenuhi, target yang akan diteliti pada sebelumnya.

10
DOKUMENTASI

Pembukaan Pembagian Kelompok

Penilaian Mengumpulkan Data

11
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Indah Pratiwi , 2019 . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Pada Mata Pelajaran Ipa Sdn 66
Kota Bengkulu
Adib Rifqi Setiawan, 2019. Penerapan Model Discovery Learning Terhadap
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Mipa Sman 1 Piyungan Yogya
Sudjana, N. 2010. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

Siti Ayu Maimunah, 2017. Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Dengan


Menggunakan Strategi Learning Starts With A Questions (Lsq) Pada Siswa Kelas
Iv Mi Miftahul Falah Cipulir Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai