DISUSUN OLEH :
UNIT KERJA
SDN SIWALANKERTO II/419
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
2021
LEMBAR IDENTITAS GURU
2
HALAMAN PENGESAHAN
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Pengembangan
Diri Strategi dan Aneka Model Bahan Ajar
Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Era Pandemi dapat
terselesaikan dengan baik.
Kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) ini merupakan salah satu proses atau
kegiatan peningkatan Keprofesionalan Guru dalam pembelajaran di sekolah dengan
tujuan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kompetensi
pedagogik, profesioanal, kepribadian dan sosial dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas, yang berorientasi pada peserta didik dalam mengembangkan
potensinya sesuai karakteristik dari peserta didik dalam rangka memotivasi belajarnya
Sebagai ungkapan rasa syukur terselesainya penyusunan Laporan ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya,
2. Kepala SDN Siwalankerto II/419 Surabaya, yang telah memberikan tugas dan
rekomendasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri, serta
3. Koordinator PKB SDN Siwalankerto II/419 Surabaya,
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan bahkan mungkin kesalahan, baik dalam penyusunan, penyajian, maupun
sistematika penulisannya. Namun demikian, semoga penulisan laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain dalam rangka meningkatkan mutu
pembelajaran.
Surabaya, 2021
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan
menengah bahkan perguruan tinggi bertujuan membentuk peserta yang salah satuya
memiliki kemampuan inovatif. Menurut KBBI inovatif berarti pembaruan, kreasi
baru, atau mengenalkan sesuatu yang bersifat baru. Berkaitan dengan inovatif,
inovasi merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan
pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai simulasi dan individu yang
mengelilinginya.
Guru sebagai tenaga pendidik professional adalah guru yang tidak hanya
merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Sebagai tenaga
professional hendaklah seoarang guru berusaha mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya sehingga pelayanan diberikan kepada peserta didik adalah layanan
yang berkualitas.
Tugas utama seorang guru adalah mendidik dan mengajar. Sebagai pendidik
seorang guru berperan dan berfungsi sebagai motifator dan pengaruh bagi peserta
didik. Sebagai pengajar guru dituntut untuk menciptakan kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran
secara optimal, maka seorang guru harus kreatif dan optimis dalam menjalankan
tugasnya sebagai pendidik.
Pada saat pandemi seperti saat ini seorang guru harus mempunyai inovatif
dalam menyampaikan sebuah materi yang ringkas dan mudah di terima peserta
didik. Oleh karena itu materi yang diberikan haruslah menyenangkan dan efektif
sehingga peserta didik mudah dalam belajar.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting . karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.
5
Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting
sehingga guru diharapkan memiliki 4 (empat) kompetensi mengajar yang
berkualitas dan mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, untuk membantu guru dalam melakukan penyusunan bahan
ajar yang berorientasi Merdeka Belajar, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
(APKS) dibawah naungan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur
mengadakan DIklat secara Online dengan tema “Strategi dan Aneka Model Bahan
Ajar Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Era Pandemi”.
B. Tujuan Umum
Berdasarkan paparan di atas, pengembangn diri Strategi dan Aneka
Model Bahan Ajar Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Era
Pandemi dilakukan oleh penulis dengan tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan Guru dalam Merancang Penyusunan Bahan
Ajar Penunjang Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ).
2. Meningkatkan kompetensi Guru dalam merancang Penyusunan Bahan
Ajar Penunjang Jarak Jauh (PJJ).
3. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan 4 ( empat ) Kompetensi
Guru dalam rangka melaksanakan pembelajaran, agar dapat
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran
4. Menambah wawasan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran yang
efektif dan tepat dalam proses pembelajaran.
5. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan
pelayanan yang lebih kepada peserta didik.
6. Menambah wawasan keilmuan dalam menumbuhkan Gerakan Literasi
baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah.
6
BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Strategi dan Aneka Model Bahan Ajar Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
di Era Pandemi
B. Tujuan Kegiatan
Memberikan pemahaman mengenanai Pembuatan Modul yang menarik dan
mengandung nilai HOTS dalam pengembangan 6C. Mewujudkan harapan
pembelajaran di Indonesia dengan merdeka belajar, guru sebagai penggerak, dan
sekolah penggerak. Melalui pelatihan ini dapat menambah wawasan dan kreativitas
seorang guru dalam memberika sebuah materi pembelajaran yang mudah diterima
peserta didik dan menarik minat belajar peserta didik.
C. Uraian Materi
1. Pengembangan 6 C
Dalam sebuah pembelajaran saat ini telah menanamkan sebuah soal yang
mengandung HOTS (High Order Thinking Solve) dimana siswa diharuskan
memiliki penalaran yang tinggi dalam memecahkan sebuah masalah. Untuk
mewujudkan soal HOTS perlu adanya tingkatan dalam membuat sebuah
pertanyaan yang mengandung 6C diantaranya adalah Creativity (kreativitas),
Colaboration (kolaborasi), Comunication (komunikasi), Compassion (kasih
7
saying), Critical thinking (berpikir kritis), Computation logic (logika
komputasi).
3. Perkembangan Dunia
8
Seiring dengan perkembangan dunia dimana tehnologi sudah semakin
canggih dan tenaga manusia yang minim akan pengetahuan tehnologi maka
kita sebagai guru dituntut untuk berinovasi. Pembelajaran yang sekarang
diperlukan adalah pembelajaran digital. Sebagai contoh pada masa pandemi
sekarang ini kita membutuhkan aplikasi yang bisa melakukan tatap muka
secara online guna untuk melangsungkan pembelajaran tanpa berkontak fisik
secara langsung.
Dalam pembelajaran digital kita dituntut kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan materi supaya menarik perhhatian peserta didik. Media
pembelajran yang digunakan bisa dimodif lebih menarik dengan aplikasi yang
tersedia di internet. Industri 4.0 yang kita ketahui sekarang dalam dunia
industri yaitu industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber (cyber), ini merupakan nama tren otomatisasi dan pertukaran
data terkini dalam teknologi manufaktur atau pabrik. Istilah industri 4.0
mencakup system siber-fisik/Cyber-Physic System (CPS), interner
segala/Internet of Thhings (IoT), komputasi awan (cloud computing) dan
komputasi kognitif.
Selain industri 4.0 ada istilah lain yaitu disrupsi yang dimaksud disrupsi
adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh system lama dengan cara-
cara baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan
sebuah inovasi yang dinamis. Disrupsi bisa terjadi di pemerintahan, bisnis,
pendidikan dan juga hubungan-hubungan sosial
4. Pola Mengajar Bermutu
9
Pebelajaran dikatakan bermutu apabila output dari seseorang
mempunyai nilai yang baik. Untuk mencapai mutu yang baik dalam
pembelajran kita harus menyusun pola pembelajaran. Di atas merupakan pola
mengajar yang bermutu dimana terdapat examine artinya menguji,
mengujikan suatua materi pembelajaran, kemudian ada exercise yaitu latihan,
latihan mengerjakan soal-soal, yang ketiga ada experiment yaitu kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian suatu data, dan yang
terakhir ada experience dimana setelah melakukan seluruh proses
pembelajaran kita mendapatkan pengalaman dari suatu pembelajaran.
5. Pembagian Keterampilan Berpikir
D. Tindak Lanjut
Untuk memperlancar pendidikan di Indonesia dioerlukan bahan ajar. Bahan
ajar adalah merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembalajaran. Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
10
instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar adalah
seperangkat materiyang disusun secaa sistematis baik tertulis maupun tidak,
sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan:
kurikulum, karakteristik, sasaran, tuntutan pemacahan masalah belajar. Bahan ajar
terdiri dari Buku Teks, Modul, Leaflet, Poster, Rekaman Ava, Kamus dan
Esiklopedia, dan Lembar Kerja.
11
BAB III
PENUTUP
Pelaksanaan Diklat Online di tengah pandemi saat ini sebagai langkah untuk
mewujudkan kualitas guru menuju guru profesinal dalam bidang pendidikan di
Sekolah. Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi dan Aneka Model Bahan
Ajar Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Era Pandemi diharapkan
membawa dampak yang positif terhadap peningkatan kompetensi guru melalui
keterampilan mengajar dan pemanfaatan teknologi menjadikan kreatif dan inovatif
didalam strategi mengajar baik secara langsung maupun jarak jauh (dari rumah).
Kami berharap semoga Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi dan Aneka
Model Bahan Ajar Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Era Pandemi
guru dapat mengembangkan diri secara maksimal, karena tanpa kerja sama guru tidak
akan bisa mengembangkan dirinya sendiri, Mudah-mudahan Bimtek ini dapat
dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan di masa pandemi saat ini dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
Mudah-mudahan masa pandemi ini segera berlalu dan kegiatan belajar
mengajar bisa berjalan seperti sediakala, guru dan siswa bisa melaksanakan tugas
masing-masing melalui kegiatan tatap muka secara langsung, harapan besar bagi kita
semua untuk mengembalikan keadaan agar lebih baik.
12
Lampiran : Sertifikat DIklat
13