Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG, RASIONAL DAN FUNGSI SERTA PERAN LANDASAN

PSIKOLOGIS DALAM LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dosen Pengampu: Dr Yuniarto Mudjisusatyo,M.Pd.

Disusun oleh:

Awi Satya (5203121005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI EDAN
MEDAN
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah yang berjudul “Peran Strategis Landasan Filosofis
Dalam Peengembangan Kurikulum” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Medan 5 September 2021

Penulis
PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG

Sebelum berjalannya proses pembelajaran di butuhkan yang namanya


kurikulum, kurikulum ialah pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana
secara terstuktur dan tersusun melalui proses rekontruksi pengetahuan dan
pengalaman secara sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga
pendidikan sehingga pelajar memiliki motivasi dan minat belajar(Daniel Tanner Dan
Laurel Tanner). Dalam memenuhi tuntutan kebutuhan kompetensi Abad 21, UU
Sisdiknas juga telah memberikan arahan dengan jelas, bahwa pendidikan nasional
harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa
dan karakter, guna tercapainya tujuan dari pendidikan, salah satunya melalui
penerapan kurikulum berbasis kompetensi, yang mencakup tiga kompetensi, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga menghasilkan manusia seutuhnya.

Maka, UU Sisdiknas, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-


undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20
Tahun 2003.

RASIONAL KURIKULUM

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan


yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses,
standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya
terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif.

2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan
tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu
meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.


b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar


kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional,
dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya
yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat
nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran
tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik
Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara
negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5
(lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang kita
ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman

Fungsi Kurikulum

Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi


dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya. Fungsi Kurikulum
adalah sebagai berikut…

❖ Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi


sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis
artinya dapat berubah-ubah.
❖ Fungsi Integrasi (the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai
penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan
yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan
dan berintegrasi di masyarakat.
❖ Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai
diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai
perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
❖ Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai
persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga
dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak
melanjukan pendidikan.
❖ Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai
pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan
pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
❖ Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik
mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu
mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.
Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka
diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki
kelemahannya.

PERAN SERTA PSIKOLOGIS DALAN PENGMBANGAN KURIKULUM

Psikologis dalam pengembangan kurikulum yang digunakan terutama terkait


dengan proses pendidikan. Kurikulum merupakan suatu perangkat atau program
pendidikan yang diberikan suatu lembaga pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran. Rancangan pelajaran tersebutlah yang nantinya akan diberikan kepada
peserta didik selama periode pembelajaran tertentu. Dalam merancang kurikulum,
aspek psikologi juga perlu dilibatkan sehingga nantinya mata pelajaran yang akan
diberikan sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik. Contoh konkretnya
adalah, tidak mungkin seorang pelajar SD kelas 1 diberikan mata ajar fisika kuantum
yang sangat kompleks. Ini merupakan salah satu bentuk dari adanya peranan
psikologi di dalam penyusunan kurikulum.

Psikologis apa saja yang menentukan perkenbangan kurikulum:

▪ Psikologi Perkembangan
▪ Psikologi Belajar
▪ Disiplin Mental
▪ Behaviorisme
▪ Cognitive Gestalt Field
▪ Teori Asosiasi
▪ Teori Apersepsi Herbert
▪ Teori Ilmu Jiwa Daya
▪ Asas Psikologi Anak
▪ Teori Motivasi

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/w/index.php?search=funfsi+pengmbangan+kurikulum&title=Is
timewa:Pencarian&profile=advanced&fulltext=1&ns0=1

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli/

https://kurikulum2013indonesia.blogspot.com/2013/12/rasionalpengembangan-
kurikulum-2013.html

https://dosenpsikologi.com/penerapan-asas-psikologis-dalam-pengembangan-
kurikulum

https://artikelsiana.com/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen/

Anda mungkin juga menyukai