Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PROYEK

MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERAWATAN

“di usaha tempahan dandang akwan”

Dosen Pengampu: 1. Dr. Saut Purba, M.Pd.


2. Hasianna Nopina Situmorang, S.T., M.Sc.

Oleh:
KELOMPOK

1. Doniarjo Simanungkalit 5201121008


2. Rido Andika Situngkir 5203321008
3. Surya Basa Tua 5203121022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, terutama
nikmat kesempatan dan Kesehatan sehingga kami kelompok 5 dapat menyelesaikan proyek
mata kuliah manajemen industri dan perawatan. Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Teori MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERAWATAN.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terkhususnya kepada bapak Ahan dan bapak Akwan selaku pemilik UMKM yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan survey sehingga proyek ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya. Proyek ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proyek
selanjutnya.

Semoga proyek ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, November 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Lembar judul Halaman

Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ............................................................................................................ 5
Bab II Gambaran Umum Usaha
A. Identitas Badan Usaha ................................................................................................. 6
B. Visi dan Misi Badan Usaha .......................................................................................... 7
C. Lokasi UMKM ............................................................................................................ 7
D. Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat .................................................................. 7
Bab III Organisasi Dan Manajemen
A. Pembagian Tugas Dan Tanggungjawab ....................................................................... 8
B. Stuktur Organisasi ....................................................................................................... 8
Bab IV Teknologi
A. Proses Produksi ........................................................................................................... 10
Bab V Tata Letak Bengkel
A. Jenis Tata Letak ........................................................................................................... 17
B. Jenis Aliran proses produksi ........................................................................................ 17
Bab VI Analisis permasalahan di UMKM
A. Kelebihan Dan Kelemahan .......................................................................................... 18
B. Permasalahan Yang Dihadapi ...................................................................................... 18
C. Penyelesaian Masalah .................................................................................................. 18
Bab VII Pembahasan
A. Aspek Teknologi ......................................................................................................... 19
B. Aspek Tata Letak Pabrik .............................................................................................. 19
C. Aspek Organisasi Dan Manajemen .............................................................................. 19
D. Aspek Social Dan Lingkungan ..................................................................................... 19
Bab VIII Kesimpulan Dan Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR

Gambar Usaha ........................................................................................................................ 6

Gambar Gunting Aluminium ................................................................................................... 8

Gambar Tang Aluminium........................................................................................................ 8

Gambar Palu Karet .................................................................................................................. 8

Gambar Mesin Bor Pistol ........................................................................................................ 9

Gambar Alat Pun..................................................................................................................... 9

Gambar Mesin Gerinda Tangan ............................................................................................... 9

Gambar Alat rol ...................................................................................................................... 10

Gambar Kawat Aluminium ..................................................................................................... 10

Gambar Plat Aluminium ......................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha mikro, kecil, menengah sedang bertumbuh di INDONESIA khususnya di
kota Medan dan telah terbukti bisa meningkatkan perekonomian serta memberikan
penghidupan yang layak bagi masyarakat. Walaupun begitu, ada juga UMKM yang masih
belum mendapat perhatian dari pemerintah, pelaku UMKM mengharapkan bantuan uluran
tangan pemerintah serta masyarakat setempat agar usaha itu bisa bertahan. Proyek survey
ke UMKM ini kami laksanakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori
MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERAWATAN.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen UMKM terkait dengan pengelolaan SDM, modal, sistem
administrasi, keuangan, produk, mesin dan peralatan, dan kapasitas produksi?
2. Masalah atau kendala apa saja yang dihadapi pelaku UMKM terkait dengan
manajemen usahanya?

C. Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan proyek kegiatan observasi UMKM, yaitu:
1. Dapat mengetahui manajemen UMKM
2. Dapat memahami kendala yang dihadapi pelaku UMKM serta memberikan solusi
alternative
3. Mengenalkan mahasiswa baru akan lingkungan UMKM sebelum pembelajaran
4. Menuntut mahasiswa untuk berkreasi dan meningkatkan rasa empati

D. Ruang Lingkup
1. Mendapatkan gambaran umum mengenai proses produksi dari UKM/Industri.
2. Dapat melakukan analisis dan evaluasi, serta memberikan saran perbaikan
terhadap proses yang terjadi di UKM/Industri tersebut
3. Mendapatkan gambaran umum mengenai struktur organisasi, serta tugas dan
tanggung jawab di UKM/Industri
BAB II

GAMBARAN UMUM USAHA

A. Identitas Badan Usaha

Gambar 2.1

Usaha yang didirikan oleh Akwan ini diberikan nama Usaha Tempahan Dandang Akwan.
Usaha Tempahan Dandang Akwan telah berdiri sejak pertengahan tahun 2016 yang dimulai dari
kios kecil di simpang JL Sukarame. Bapak kelahiran 21 maret 1985 ini merintis usahanya dengan
perjuangan karena banyak tantangan seperti kurangnya modal yang dimiliki keluarga beliau.
Namun tidak ada kata menyerah, usahanya kini berkembang walau perlahan-lahan.

Usaha Tempahan Dandang Akwan merupakan usaha menempah perkakas dapur namun
berbeda dengan usaha tempahan lainnya karena usaha yang dirintis bapak Akwan mengutamakan
kepuasan tinggi bagi konsumennya oleh karena itu perkakas yang ditempah disini harus pas sesuai
keinginan konsumen, dengan cara hanya menerima satu pesanan yang akan dikerjakan sampai
selesai. Bapak Akwan mempunyai orang karyawan dimana karyawannya adalah yaitu bapak
Ahan. Hanya bapak Ahan sendiri lah yang menjaga dan melayani pelanggan yang berkunjung ke
usaha tersebut.
Perjalanan awal Usaha Tempahan Dandang Akwan ini berbekal peralatan awal yang
seadanya yaitu mesin Palu karet, tang potong, dan jangka. Satu mesin bor pistol dibeli beliau
seharga Rp.200,000 sedangkan yang lainnya adalah mesin gerinda tangan yang dibeli seharga
Rp 230.000. Selain berbekal peralatan seadanya, beliau menyewa sebuah kios kecil dengan
pembayaran Rp 3,000,000 per 6 bulan. Itulah awal dari usaha jerit lelah bapak Akwan.

B. Visi Dan Misi Badan usaha.


 Visi Usaha Tempahan Dandang Akwan adalah memajukan usaha yang didirikan
beliau dan meningkatkan kualitas produksi untuk kepuasan konsumen.
 Misi usaha Usaha Tempahan Dandang Akwan adalah memperluas usaha Usaha
Tempahan Dandang Akwan sehingga bisa membuka cabang usaha di daerah lain.

C. Lokasi UMKM
Usaha Tempahan Dandang Akwan berlokasi di simpang JL Sukarame.karena tempat
lokasi ukm ini berada dipinngir jalan besar tentu sangat mudah untuk mengetahui tempat
ukm ini. sumber bahan baku yang digunakan untuk membuat produk ukm sangat mudah
untuk didapatkan dan jarak yang ditempuh massih sangat terjangkau.

D. Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat


Sejak uasaha ini berdiri yaitu pada pertengahan tahun 2016, masyarakat menjadi
lebih mudah dalam melakukan perbaikan maupun pemesanan perkakas atau dandang, dan
juga menjadi peluang kerja bagi pak ahan yang sebelumnya adalah seorang pengangguran
sebelum adanya usaha pakakwan ini.
BAB III

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Pembagian Tugas Dan Tanggungjawab

Jabatan pada UKM/Industri adalah sebagai berikut:

1. Pemilik UMKM

Pemilik UKM sebagai pimpinan tertinggi di dalam UKM ini, mempunyaiwewenang


dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi secara umum
b. Bertanggung jawab terhadap bagian keuangan dan pembelian bahan baku
c. Menyusun anggaran biaya
d. Menentukan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerjadiUKM/Industri
e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi
pelaksanaannya secara keseluruhan.
2. Pekerja

Pekerja mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:


a. Bertanggung jawab terhadap proses produksi yang berlangsung di
lantai pabrik.
b. Bertanggung jawab terhadap hasil produksi dari setiap proses yang
dilakukan di lantai pabrik sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan perusahaan.

B. Struktur Organisasi

Pemilik UMKM
(Bapak Akwan)

Pekerja
(Bapak Ahan)

Gambar stuktur organisasi industri


NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH PEKERJA
1. bagian pengendalian produksi dan penjualan 1

C. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan yang diterapkan di UMKM pak Akwan ini adalah, pekerja digaji
perhari RP,200.000 tetapi jika banyak orderan gaji pekerja bisa melebihi dari
RP,200.000.

D. Jam Kerja
Berdasarkan wawancara kami Bersama pak ahan, untuk jam kerja yang di terapkan
di usaha tersebut yaitu masuk kerja pada pukul 08:00 WIB dan pulang bekerja pada pukul
17:00 WIB.
BAB IV

TEKNOLOGI

A. Proses Produksi

1. Tipe Proses Produksi

Untuk proses produksi , bapak Akwan tidak melakukan produksi dengan jumlah yang
banyak melainkan dengan sesuai permintaan konsumen terlebih dahulu, lalu pak ahan akan
melakukan produksi. Kapasitas produksi ini tidak selalu tetap tergantung permintaan
customer.

Jika menjelang hari besar seperti lebaran, permintaan akan meningkat berkali-kali
lipat. Tapi jika pada bulan-bulan biasa rata-rata bisa memproduksi 7-10 set dandang dan
sering kali memperbaiki dandang yang rusak. Usaha milik bapak Akwan ini kerap kali
dikunjungi konsumen untuk memperbaiki dandang nya, seperti menempel bagian yang
bocor, meratakan bagian dandang yang penyok, sampai penggantian bagian dandang yang
rusak akibat berkarat atau karena tertimpa barang yang berat.

Untuk proses produksi , bapak Akwan mempunyai 1 orang karyawan yaitu bapak
Ahan. Dengan pemberian upah tergantung berapa banyak perkakas yang bisa dibuat
maupun diperbaiki. Upah karyawan dibayarper hari, yaitu berkisar 200-400 rb per hari,
tergantung banyaknya perkakas yang di produksi maupun dperbaiki.

2. Bahan Dan Alat Yang Digunakan


Usaha Tempahan Dandang Akwan menggunakan teknologi mesin tradisional juga
menggunakan teknologi modern dalam proses produksinya.
Adapun teknologi, peralatan, dan bahan yang di gunakan dalam proses produksi:
1. Gunting aluminium

Gambar 2.2

2. Tang aluminium dan penitik

Gambar 2.3

3. Palu karet

Gambar 2.4
4. Mesin bor pistol

Gambar 2.5
5. Alat pun

Gambar 2.6

6. Mesin garenda tangan

Gambar 2.7
7. Alat rol

Gambar 2.8

Bahan baku seperti plat aluminium, kawat, paku keeling,dll didapatkan bapak Akwan dari
toko-toko stell yang ada di medan.

Gambar 2.9 Gambar 2.10


3. Uraian Proses
Berdasarkan hasil wawancara, proses pembuatan perkakas dandang adalah
sebagai berikut:
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses
produksi dandang?
Buat satu dadang minimal 3 jam dek.
2. Apa yang menjadi tahap pertama melakukan proses produksi peralatan
dapur dandang?
Proses bikin dandang itu banyak tahapnya dek dan harus dikerjakan dengan
runtun tata caranya, yang pertama kita buat langseng bulat untuk badan dandang.
Cara bikin langseng bulat, pertama-tama kita buat pola persegipanjang diatas
lembaran aluminium, pakai spidol biar jelas. Buat pola sekaligus kita mall atau
ukur ya dek, pakai ukuran yang biasa dipakek menyesuaikan dandnag berapa kg
yang mau kita produksi. Baiar pas ngukurnya pakai penggaris. Setelah pola
dibuat dan diukur, kemudian lembaran aluminium digunting menyesuaikan
dengan pola dan ukuran yang sudah dibuat. Selanjutnya pola yang telah
digunting, masuk kedalam tahap pemberian label EJ (Eka Jaya) pada lembaran
aluminium pakai cetakan yang sudah ada. Pola yang udah digunting dan diberi
label, selanjutnya kita roll
dek, proses pengerollan itu banyak macamnya. Yang pertama kita roll kedalam
bagian ujung atas. Proses roll yang kedua, kita roll bagian ujung bawah
mengarah keluar, selanjutnya roll bagian ujung kanan ke arah luar dan roll ke
arah dalam untuk ujung kiri. Setelah tahap pengerolan selesai, bagian atas yang
telah diroll ke dalam kemudian kita pasangi kawat, biar bagian ujung kuat.
Masang kawat biar gampang, pakai tang sama palu, biar kawat bener-bener kuat
dipasangnya. Kalau proses itu udah selesai, selanjutnya masuk ketahap
penggulungan dek, tujuannya biar langseng bentuknya bulet. Caranya ya, pola
langseng yang udah diroll kita gulung muter menyesuaikan bentuk pola. Proses
gulung langseng ini, sampai kita bener- bener dapet bentuk langseng yang bulat.
Nah, bagian ujung kanan dan kiri yang telah diroll, selanjutnya diling atau
disatukan bagian sisi ujung kanandan kiri langsang dek. Proses ling dibantu
pakai palu biar ngelingnya lebih kuat lagi. Terus kalau udah selesai, bagian
tengah dandang diroll dek buat tempat penyanggah angsang nanti. Sama bagian
atas kita roll lagi, buat penyangga tutup dandang waktu dipasang. Setelah itu,
tahap terakhir bagian atas kanan dan kiri langsang dilubangi pakai bor pistol dek,
untuk nanti bagian itu kita pasangin kupingan buat pegangan dandang.
3. Bagaimana tahap kedua proses produksi peralatan dapur dandang?
Proses kedua itu buat angsang dek, tahap awal pasti kita buat pola dulu. Kita
buat pola bulat diatas lembaran aluminium, biar bentuk angsang bulat sempurna
dan ukurannya pas, kita bikinya pakai jangka. Ya biasanya, diameter atau ukuran
agsang kita pakai ukuran yang sudah biasa kita pakek. Terus, kalau semua itu
udah selesai, pola yang udah dibuat dan diukur kita gunting. Kita gunting
mneyesuaikan dengan bentuk pola yang sudah dibuat tadi. Proses
pengguntingan yang udah selesai, lempengan bulat itu kita ambil tengahnya
untuk dipun atau kita lubangin dek, yang nanti kita akan pasangi kawat kecil
untuk mudah nanti bongkar pasang angsang. Kemudian baru lempengan angsang
kita pun penuh, dengan cara memutar dialat pun. Teknik memutar biar lubang
kecil diangsang itu bisa rata dan rapi dek, jaraknya pas. Jadi harus bener-
bener teliti dek ngepun ini. Terakhir kalau tahap itu selesai, bagian ujung-ujung
juga kita roll kedalam buat dipasangin kawat. Proses masang kawat, kita tinggal
ikutin aja bagian ujung angsang yang udah diroll terus masangnya pakai tang
sama palu biar masangnya lebih gampang dan kuat. Setelah itu, bagian tengah
dandang yang udah dilubangi tadi juga kita pasangin kawat, buat nanti orang-
orang gampang ambil atau narok angsang.
4. Bagaimana tahap ketiga proses produksi peralatan dapur dandang?
Proses selanjutnya kita buat bagian alas dandang dek. Pertama kita buat pola
bulet pakai jangka, biar ukuran nya pas bulat sempurna. Kemudian kita gunting
mengikuti pola dan ukuran yang udah kita buat. Pola yang sudah digunting,
karena bentuknya hanya lempengan bulat, biar berbentuk pas untuk alas
dandang selanjutnya lempengan itu kita diroll kedalam, biar nanti bisa kita
pasang ke langseng yang udah kita buat tadi.
5. Bagaimana tahap keempat proses produksi peralatan dapur dandang?
Proses keempat, kita buat bagian tutup dandang dek. Bikin bagian tutup
dandang, sebelumnya kita buat pola lingkaran dulu dek. Waktu buat pola,
sekaligus kita mall pakai jangka. Setelah pola selesai dibuat, kita gunting
bulet sesuai dengan ukuran dan pola yang udah dibuat. Setelah itu kita juga
gunting ¼ lingkaran, teknik ini sebagai cara menghasilkan tutup dandang
bentuknya kerucut. Sisi kanan dan kiri hasil dari proses pengguntingan ¼
lingkaran selanjutnya diroll dek. Tapi, khusus tutup dandang, kita rollnya
manual pakai palu. Bagian sisi kanan dipalu keluar dan sisi kanan dipalu dalam.
Setelah proses itu semua selesai, selanjutnya pola tutup dandang masuk ke
proses penggulungan dek. Proses ini biar tutup dandang bisa dibentuk kerucut.
Proses nya, pola tinggal kita gulung ke alat gulung dengan ngikutin pola yang
udah kita buat aja. Kemudian tahap berikutnya sisi kanan dan kiri yang udah
diroll kita akan satukan, biar kuat kita satuin pakai palu. Terus kalau udah
selesai, bagian bawah tutup itu kita roll kedalam dek, biar nanti buat nyatuin
tutup dandang ke langker. Nah jangan lupa bagian atas kita lubangi pakai bor
pistol untuk nanti dipasangi kupingan buat pegangan dandang, biar gampang
buka tutupnya.
6. Bagaimana tahap kelima proses produksi peralatan dapur dandang?
Nah ini proses biar tutup dandang jadi sempurna, kita buat langker untuk tutup
dandang dek. Ya pertama kita buat pola persegi panjang dan kita ukur pakai
penggaris, terus kalau udah selesai kita gunting. Ujung bagian bawah kita roll
kedalam dan bagian ujung atas kita roll kearah luar. Setelah proses pengerrolan
selesai, ujung bawah yang udah diroll kita pasangi kawat dek sambil di palu.
Setelah kawat terpasang pasang, terus kita masuk ke tahap gulung dek. Tahap
penggulungan ini, sebagai tahap bentuk pola langkerbiar bisa berbentuk bulat
pas kayak bentuk bagian bawah tutup dandang. Proses gulungnya, ya pola
langker digulung ke alat gulung ngikutin bentuk pola aja, sampai bener-bener
langker bulat bentuknya. Habis proses itu selesai, terakhir kita satuin langker.
Cara langker diling, bagian ujung kanan dan kiri kita satukan pakai paku keling.
Proses ling biar langker terpasang kuat, nyatuinnya kita pakek palu dek.
7. Bagaimana tahap keenam proses produksi peralatan dapur dandang?
Tahap terakhir itu kita buat kupingan dandang dek, yang bakal dipasang ke
bagian kanan kiri langseng sama bagian atas tutup dandang. Buat kupingan itu,
pertama kita buat pola persegi panjang dulu dek. Biar pola lurus danpas, kita
pakai penggaris sekaligus kita ukur. Terus pola yang dibuat kita gunting. Setelah
proses pengguntingan selesai, bagian ujung atas dan ujung bawah jangan lupa
diroll kedalam, biar bagian ujung sisa guntingan itu kelihatan rapi dan kuat dek.
Terus kalau udah selesai rollnya, bagian ujung kita palu, biar bagian ujung lebih
rapi dan kuat. Setelah itu kupingan digulung dek. Proses gulung kupingan ini,
tujuannya biar kupingan bisa dijadiin pegangan. Jadi, gulungnya ya di alat
gulung sampai pola buat kupingan itu bentuknya U. Yang terakhir ujung kanan
dan kiri diroll kearah luar dek.
8. Bagaimana tahap selanjutnya setelah langseng bulat, angsang, alas
dandang, tutup dandang, langker dan kupingan selesai dibuat?
Proses buat dandang banyak tahapannya kan ya dek, setelah itu semua selesai
kita masuk kedalam proses pemasangan dek. Langseng bulat dan alas kita
satukan, bagian langseng bawah yang udah di roll keluar dan ujung alas yang
udah roll kedalam kita pasang dek, pakai palu biar proses pemasangan kuat.
Selanjutnya kalau alas dandang sama langseng bulat dirasa sudah cukup kuat
dan pas, berikutnya kita pasang tutup dandang dengan langker. Ujung bawah
tutup dandang yang udah diroll tadi kita pasangkan langker dek, biar lebih
kuat lagi, tutup dandang dan langker kita palu. Selanjutnya setelah tahapan
itu selesai, proses terakhir kita pasang kupingan. Kupingan kita pasang di bagian
kanan, kiri langsang dan bagin atas tutup dandang, pas di lubang yang sudah kita
buat tadi. Biar masangnya kuat, pemasangan kupingan pakai paku keling sama
kita palu dek. Tapi dek, meskipun kita palu, kita harus hati-hati pakai palunya
biar pas tepat sasaran dan jangan terlalu kenceng juga, nanti malah bikin peyot.
BAB V

TATA LETAK BENGKEL

A. Jenis Tata Letak


Tata letak usaha ini menggunakan tata letak kelompok (grup layout) karena
mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau memproses
komponen yang sama.

BAHAN UTAMA

PROSES PEMBUATAN PRODUK

PINTU
TEMPAT PRODUK YANG SUDAH JADI

Tata letak UMKM

B. Jenis Aliran Proses Produksi

Jenis aliran proses produksi yang terjadi berdasarkan aktivitas-aktivitas yang


berlangsung pada perusahaan PT yaitu pola proses produksi intermittent (terputus-putus).
Jenis proses produksi ini dikarenakan produk dikerjakan berdasarkan pesanan.
BAB VI

ANALISIS PERMASALAHAN DI UMKM

A. Kelebihan Dan Kelemahan


Kelebihan Usaha Tempahan Dandang Akwan yaitu usaha yang didirikan di
simpang JL Sukarame ini mempunyai ketelitian dan ketekunan tinggi dalam membuat
perkakas sehingga perkakas yang dibuat sesuai dengan keinginan konsumen. Karena bagi
beliau, kepuasan konsumen adalah yang terutama. Jika konsumen puas dengan hasil yang
beliau kerjakan, konsumen akan datang lagi menjadi pelanggan tetap dan bisa
memberitahukan ke orang lain mengenai keunggulan Usaha Tempahan Dandang Akwan.
Kelemahan Usaha Tempahan Dandang Akwan adalah kekurangan tenaga kerja saat
permintaan perkakas dari konsumen meningkat. Dan karyawan yang direkrut hanya bapak
Ahan sehingga keahlian dan keterampilan dalam memproduksi perkakas masih kurang
sehingga banyak hal yang masih dihandle bapak Akwan.

B. Permasalahan Usaha Yang Dihadapi


Adapun permasalahan yang dihadapi oleh usaha Tempahan Dandang Akwan, yaitu:
 Izin usaha yang belum terealisasi
 Tempat produksi yang sempit
 Tenaga kerja tetap yang sedikit sehingga saat banyak permintaan pesanan dari
konsumen, tidak dapat mengerjakan semua pesanan.
 Pembukuan yang belum teratur sehingga catatan keuntungan di dalam pembukuan
tidak sesuai dengan uang yang ada. Hal ini menyebabkan pembelian bahan-bahan
terhambat karena uang yang ada tidak mencukupi.
 Tidak ada sistem pemasaran

C. Penyelesaian Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang ada di UMKM kami memiliki beberapa solusi
yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut:
 Jika usaha kita kekurangan modal kita bisa mendapatkan pinjaman modal dari sistem
penggalangan dana yang dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan
dana ini dikenal dengan istilah crowdfunding.
 Gunakan media sosial dan bukalah toko online di e-commerce guna meraih pasar
yang lebih luas.
 Beralih menggunakan pembukuan otomatis atau sistem pembayaran online yang
sudah terintegrasi.
 Mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) berdasarkan domisili usaha.
BAB VII
PEMBAHASAN

A. Aspek Teknologi

Dalam aspek teknologi, Usaha Tempahan Dandang Akwan ini tergolong baik.
Tetapi masih banyakhal yang harus diperhatikan,Hal ini disebabkan oleh penggunaan alat
– alat dan mesin yang masih seadanya. Meskipun Usaha Tempahan Dandang Akwan ini
telah beroperasi selama 6 tahun dengan alat dan mesin yang seadanya, sangat diharapkan
agar lebih menambah mesin dan alat – alat untuk proses produksi dandang tersebut.
Dalam hal ini, proses produksi produk dapat mengalami hambatan seperti, apabila hanya
terdapat 1 mesin yang disediakan dalam proses produksi tersebut, produksi produk dapat
terhambat apabila mesin tersebut dalam keadaan rusak bahkan dapat menghentikan
produksi selama tidak ada mesin yang dapat digunakan.

B. Aspek Tata Letak Pabrik

Dalam aspek tata letak pabrik, Usaha Tempahan Dandang Akwan berlokasi di
simpang Jalan Sukarela. Layout dan Tempat Usaha Dandang Akwan ini masih tergolong
kecil dan sempit. Namun dikarenakan Tempat Usaha terletak di dekat jalan raya dan
pemukiman sehingga dapat dikatakan memiliki lokasi yang strategis dalam memulai
usaha.
C. Aspek Organisasi Dan Manajemen

Dalam aspek organisasi, Usaha Tempahan Dandang Akwan ini bisa dikatakan
simple dan sederhana. Hal ini dikarenakan usaha ini hanya memiliki 1 orang pekerja
sehingkan pengorganisasian dan system manajemennya tidak terlalu rumit.
D. Aspek Sosial Dan Lingkungan
Selama ini, Usaha Tempahan Dandang Akwan ini hanya melakukan system
pemasaran dari mulut ke mulut sehingga jumlah customer yang di dapat masih belum
maksimal. Untuk hal tersebut disarankan agar usaha tempahan dandang akwan ini dapat
lebih meningkatkan cara system pemasaran agar usaha tersebut dapat lebih berkembang
lagi.
BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari laporan observasi UMKM khusunya Usaha Tempahan Dandang Akwan ini dapat
disimpulkan bahwa dalam memproduksi sebuah barang, kita harus mengutamakan qualitas
agar Konsumen kita merasa puas dengan kinerja kita dan mempercayai kita dalam
memproduksi barang yang dia inginkan.
Akan tetapi walaupun hanya usaha kecil, manajemen usahanya tetap harus jelas,
karena ini sebagai permulaan adanya usaha yang besar. Kami juga belajar bagaimana awal
sejarah membuka sebuah usaha, penuh perjuangan, ada tantangan yang harus dihapi baik
dari keluarga, masyarakat, dan modal. Usaha kecil pun bisa menjadi besar kalau kita
sungguh-sungguh. Karena angka yang bear selalu diawali dengan angka kecil.

Saran

Untuk permohonan pengajuan surat izin seharusnya dilakukan sejak awal atau min 1
tahun setelah usaha itu berjalan, sehingga tidak menunda hingga sekarang ini baru mau
diajukan. Jika usaha udah berjalan dan berkembang, bisa dilakukan perluasan tempat serta
peningkatan tenaga kerja sehingga kualitas yang dihasilkan pun bermutu.

Untuk pembukuan bisa dilakukan pembukuan sederhana dan teliti dalam memegang
uang, sehingga tidak terjadi halangan dalam memproduksi. Bisa juga dilakukan sistem
pemasaran kecil, seperti penyebaran kertas pamphlet atau selebaran. Karena dalam
membuka usaha, usaha sekecil apapun, tetap perlu sistem pemasaran dan marketing yang
menunjang.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2016. Berita Industri.


http://www.kemenperin.go.id/artikel/4047/Indonesia-kekurangan-pasokan-
aluminium- April 2017.

Syarif, Teuku & Etty Budhiningsih. 2009. Kajian Kontribusi Kredit Bantuan Perkuatan
dalam Mendukung Permodalan UMKM. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM ,
Vol. 4: 62-87.

Tambunan, Tulus. 2009. UMKM di Indonesia dan Beberapa Isu Penting. Ghalia Indonesia,
Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi. Tunggal,
Widjaja. A. 1998. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: PT Rinerka Cipta
Universitas Jember. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT
Penerbitan Universitas Jember.

Nurdianah dan Henny Welsa/Jurnal Manajemen Vol 7, No 1 (2017): 16 – 26

Jurnal Riset Manajemen Indonesia – Vol. 3, No. 1, Januari 2021 e

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, PT Remaja


Rosdakarya, Bandung

Pusat Bahasa. 2008. Kamus besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN

A. Job Desk Anggota Kelompok

1. Doniarjo Simanungkalit : Dokumentasi dan Revisi


2. Rido Andika Situngkir : Wawancara
3. Surya Basa Tua : Makalah

B. Hasil dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai