Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)

PERBAIKAN DAN PENGECETAN BODI MOBIL

Diajukan sebagai salahsatu syarat untuk mengikuti


ujian komprehensif

DISUSUN OLEH :

NAMA : AKBAR SAPUTRA


NISN :
KELAS : XI TKRO

PESERTA PKL PADA CV. ASRA PADAIDI’

PROGRAM KEAHLIAN TEKHNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 03 BOMBANA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing untuk Selanjutnya Mengikuti Ujian
Komprehensif

Pembimbing,

ANDI ASRUL SYAM, S.Pd.Gr


NIP. 19861128201001 1 010

Mengetahui
Kepala Sekolah, Kepala Program Keahlian TKRO

H. NUR ALIM IMRAN, S.IP.,MM.Pub ANDI ASRUL SYAM, S.Pd.Gr


NIP. 19711208 201001 1 003 NIP. 19861128201001 1 010
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing Industri CV. ASRA PADAIDI’
Sesuai Judul yang Diangkat pada Laporan ini.

PEMBIMBING,

ASRIANTO
IDENTITAS SISWA

1. Nama : AKBAR SAPUTRA


2. NISN :
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Tempat Tanggal Lahir : Kastarib,29 Oktober 2004
5. Agama : Islam
6. Anak Ke : 1 (Satu) dari 2 (dua) bersaudara
7. Alamat Siswa : kastarib
: Jln. Poros Boepinang - Kolaka

8. Telepon/Hp : 085217222404
9. Sekolah
a.       Nama Sekolah : SMK Negeri 03 Bombana
b.      Status : Terakreditasi C
c.       Alamat Sekolah : Jln. Dikdasmen No.7 Kasabolo

10. Nama Orang Tua/Wali : SADARMAN


11. Pekerjaan : Petani
12. Alamat Orang Tua/Wali : Tongkoseng
13.Nomer Telepon :
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
nikmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dapat dilaksanakan dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.

Laporan PKL yang dilaksanakan di ASRA PADAIDI ini disusun untuk


memenuhin persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) NEGERI 03 BOMBANA. Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang dilakukan di ASRA PADAIDI ini sukses dibuat tidak lepas dari
semua pihak yang telah membimbing dan membantu saya selama Praktik Kerja
Lapangan (PKL) berjalan. Maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
:

1. Bapak H. NUR ALIM IMRAN, S.IP.,MM.Pub selaku kepala sekolah SMK


NEGERI 03 BOMBANA.
2. Bapak ANDI ASRUL SYAM, S.Pd.Gr selaku pembimbing sekaligus kepala
program keahlian TKRO SMK NEGERI 03 BOMBANA.
3. Bapak ASRIANTO selaku pimpinan ASRA PADAIDI
4. Bapak/Ibu Guru SMK NEGERI 03 BOMBANA yang telah memberi
masukkan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
5. Serta kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan biaya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan.
Harapan dari penulis semoga laporan yang membuat pengalaman dan
pengetahuan yang di dapatkan selama melaksanakan praktik kerja industry ini
dapat bermanfaat bagi siswasiswi SMK NEGERI 03 BOMBANA.

Poleang, 3 Oktober 2022

Penyusun
DAFTARA ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI ............................................................ iii
IDENTITAS SISWA ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
D. Batasan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN


A. Sejarah Bengkel....................................................................................
B. Profil Perusahaan .................................................................................
B. Struktur Perusahaan ............................................................................

BAB III KAJIAN TEORI


A.  Pengertian Perbaikan dan Pengecatan ................................................
B.  Proses pengecatan ...............................................................................
C.  Peralatan yang digunakan untuk perbaikan dan pengecatan ..............

BAB IV PROSES, HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Proses Perbaikan Bodi dan Pengecatan ..............................................
B.  Pembahasan ........................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di era globalisasi seorang mahasiswa dituntut 
harus bisa mempelajari dan
mempraktekkan Teknik  pengecetan dan Perbaikan Bo
di Otomotif .Kompetensi
keahlian  bidang  Teknologi rekayasa  program keahlia
n  Teknik  mesin  Otomotif
yang  menekankan  pada  keterampilan  pelayanan  jas
a  perbaikan  bodi  otomotif.
Kompetensi keahlian Teknik perbaikan bodi otomotif 
menyiapkan peserta didik
untuk   bekerja   usaha/industri,   instansi  atau   
perusahaan  pribadi  (wirausaha).
Kompetensi keahlian Teknik pengecetan dan perbaika
n bodi otomotif diperoleh
dengan mempelajari Makalah Teknik pengecetan dan 
perbaikan bodi otomotif
Pengerjaan body  repair  mobil sebenarnya  mi
rip  seperti  membuat  atau
merakit kendaraan dari awal. Pasalnya, para teknisi ak
an menganalisis kerusakan,
kemudian melepas panel, memperbaiki, mengecat, hin
gga finishing. Semua tahap
pengerjaan melalui tahap kontrol yang cukup tinggi. S
ehingga mulai pengerjaan
perbaikan,  tindakan  dari  tenaga  ahli  maupun  peng
gunaan  peralatan  pekerjaan
perbaikan lebih terpadu, efektif, dan efisien. Agar hasi
l yang dihasilkanpun juga
maksimal mobil yang diperbaiki di  bengkel  body rep
air mobil pilihan anda.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perbaikan dan pengecatan body
?
2. Bagaimana proses pengecatan body?
3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk memperb
aiki dan pengecatan
body?

C.  Tujuan
1. Menjelaskan pengertian perbaikan dan pengecatan 
body.
2. Menjelaskan proses pengecatan body.
3. Menjelaskan peralatan untuk perbaikan dan pengec
atan body.

BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Bengkel Asra Padaidi


Bengkel Padaidi yang
berlokasi dijalan pramuka No.
45 Kelurahan Lamukato
kecamatan Kolaka, Kabupaten
Kolaka merupakan suatu
perusahaan jasa yang bergerak
dibidang Perbengkelan yaitu
memperbaiki kendaraan roda
empat dan juga pengelasan.
Bengkel Padaidi didirikan
pada tahun 90an namun baru
dibentuk menjadi badan usaha
(UD) pada tanggal 31 Desember
2001, oleh bapak Hasanuddin ,
bengkel ini pada awalnya
didirikan hanya untuk jasa
pengelasan, beberapa bulan
kemudian melihat banyaknya
pelanggan yang meminta
perbaikan perbaikan pada
kendaraan milik mereka, maka
pimpinan kemudian
memutuskan untuk memperluas
bidang usaha bengkel Padaidi
ini dengan menambahkan,
memberikan layanan tambahan
berupa perbaikan body
kendaraan roda empat. Dan
perkembangan tidak hanya saja
perbaikan dan sparepart,
bengkel padaidi juga mulai
menambah jasa usaha cuci
mobil.
Pada Tahun 2016 hingga
saat ini bengkel padaidi yang
telah berbendera UD bengkel
Padaidi bermitra dengan
beberapa perusahaan asuransi
kendaraan baik BUMN maupun
BUMS.
B. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Bengkel :
ASRA PADAIDI
Nama Pendiri :
ASRIANTO
Berdiri Tanggal : 31
Desember 2001
Alamat : Jalan
Pramuka No. 45 Kelurahan
Lamukato

Kecamatan Kolaka, Kabupaten


Kolaka
Telepon :-

C. STRUKTUR PERUSAHAAN
Pendiri :
ASRIANTO
Mekanik :
1)
2)
BAB III
LANDASAN TEORI

A.  Pengertian Perbaikan dan Pengecatan
Pengerjaan  body repair  mobil sebenarnya  mirip  
seperti  membuat  atau
merakit  kendaraan  dari  awal.  Pasalnya,  para  teknisi 
 akan  menganalisis
kerusakan,   kemudian   melepas   panel,   memperbaik
i,   mengecat,   hingga
finishing. Semua tahap pengerjaan melalui tahap kontr
ol yang cukup tinggi.
Sehingga  mulai  pengerjaan  perbaikan,  tindakan  dari 
 tenaga  ahli  maupun
penggunaan peralatan pekerjaan perbaikan lebih terpa
du, efektif, dan efisien.

B.  Proses pengecatan
1. Pertama  kali  yang  harus  dipersiapkan  dalam  pros
es  pengecatan  adalah
menyiapkan peralatan dan bahan, serta menyiapkan 
benda kerja. Agar saat
bekerja mendapatkan hasil yang optimal.
2. Peralatan  meliputi  kompresor,  sprai  gun,  obeng,  
solasi,  dan  tempat
pengaduk  cat.  Sedangkan  bahannya  adalah  cat,  t
hinner,  majun,  koran,
amplas 300.
3. Letakkan body yang akan dicat ditempat kerja dan t
utupi dengan koran
dan solasi dibagian yang tidak perlu di cat

4. Isi tabung kompresor sampai penuh dan bersihkan t
abung dari kandungan
air didalamnya.
5. Bersihkan sprai gun dan wadah pencampur cat men
ggunakan thinner.
6. Sebelum melakukan pengecatan terlebih dahulu dib
erikan epoxy sebagai
dasaran untuk media merekatnya cat pada body. Ma
ka campurlah epoxy
dengan  tinner  pada  wadah  pencampur  dan  aduk  
sampai  rata  dengan
perbandingan 1 : 2.

7. Pastikan terlebih dahulu permukaan yang akan diep
oxy telah kering, bersih
dan halus.
8. Masukkan adonan epoxy ke sprai gun dan atur camp
uran aliran udaranya.
9. Semprot epoxy pada permukaan body secara tipis da
n rata.

10. Biarkan permukaan sampai kering lalu haluskan ap
abila ada permukaan
yang tidak rata menggunakan amplas 300
11. Langkah  berikutnya  adalah  melakukan  pengecata
n  setelah  permukaan
epoxy kering dan halus.
12. Campur cat dan tiner pada wadah pencampur samp
ai rata.
13. Masukka campuran cat dan thinner ke sprai gun dan 
atur tekanannya
14. Semprotkan cat pada permukaan body dengan pela
n dan merata
15. Bila perlu lakukan sampai 2 sampai 3 kali agar pen
gecatan sempurna.
16. Yang terakhir adalah langkah agar cat terlihat bagus 
dan kinclong maka
diperlukan pernis dan anti gores.

C.  Peralatan yang digunakan untuk perbaikan dan p
engecatan
1. Kape Dempul
Kape dempul atau biasa disebut kape berfungsi unt
uk mengaduk dempul
dengan  hardener  dan  memoleskannya  pada  perm
ukaan  yang  rata  yang
akan diberi dempul. Pisau dempul harus selalu dibe
rsihkan setelah dipakai
sebelum dempul mengering karena akan membuat 
permukaan pisau tidak
rata saat digunakan kembali untuk mendempul.

2. Blok Tangan
Blok  tangan/hand  block  adalah   blok  dimana  am
plas  ditempelkan  dan
digunakan untuk pengamplasan manual supaya hasi
lnya rata pada seluruh
permukaan. Ada yang berbentuk datar dan ada pula 
yang mempunyai siku
atau sudut tertentu.
3. Papan Pencampur
Papan  pencampur  atau  mixing  plate  dipergunaka
n  untuk  mencampur
dempul  atau   surfacer   dengan  hardenernya  supa
ya  lebih  mudah  dan
merata.  Cara penggunaanya  yaitu  dengan  dengan  
menaruh  dempul  dan
hardener diatas papan kemudian diaduk sampai rata 
dengan kape
4. Kompresor

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi unt
uk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udar
a. tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan pr
oses dalam suatu
system proses yang lebih besar
5. Sprai gun
Spray gun digunakan untuk mengatomisasikan ben
da cair, umumnya cat.
Dengan menggunakan spray gun, hasil pengecatan 
akan menjadi lebih
baik dan menghemat pemakaian cat dibanding men
ggunakan kuas. Untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang baik saat meng
gunakan spray gun,
kita memerlukan latihan dan pengalaman

6. Cat
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi ko
ntak dengan air dan
udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan 
lebih melindungi besi
terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena 
jika terdapat bagian
yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah ca
t akan terkorosi. Pagar
bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari ko
rosi dengan
pengecatan.
7. Thinner
Thinner adalah suatu bahan kimia yang berbentuk c
airan dan mengandung
satu atau beberapa jenis bahan kimia lain. Thinner / 
solvent biasa disebut
juga dengan pelarut atau diluent yang berfungsi seb
agai bahan pengisi atau
filler.  Berdasarkan jenis kandungan bahannya, solv
ent / thinner memiliki

fungsi dan kegunaan  yang  berbeda-beda  yaitu:  
sebagai pelarut  cat  atau
lem, pencuci kuas atau alat-alat teknik, sebagai pem
bersih  benda-benda
tertentu seperti plastik, kendaraan, helm dan yang l
ainnya

8. Epoxy
Epoxy primer digunakan untuk dasaran
plat berfungsi untuk
melindungilogamdari proses oksidasidanbersefattah
an air. Harus di
gunakan paling tidaksebanyak 1 atau 2 lapis saja

9. Hardener
Hardener (sesuai dengan kebutuhan) digunakan unt
uk pencampuran cat,
clear, dan putty mempercepat proses pengeringan.

10. Clear Spies Hecker
Clear Spies Hecker digunakan untuk memperkilap 
permukan mobil yang
sudah dicat.
11. Kertas gosok/ampelas
Kertas gosok/ampelas digunakan untuk 
memperhalus dan meratakan
permukaan mobil.

BAB IV
PROSES, HASIL DAN PEMBAHASA
N

A.   Proses Perbaikan Bodi dan Pengecatan

Tahapan-tahapan dalam pengerjaan proyek akh
ir perbaikan bodi dan

pengecatan mobil Ford Telstar bagian setengah atap be
lakang dan belakang

adalah sebagai berikut:

1. Persiapan permukaan
a. Mengidentifikasi kerusakan

Proses perbaikan dimulai dengan men
gidentifikasi kerusakan

yang   ada   pada   bodi   kendaraan.   Hal   ters
ebut   bertujuan   untuk

mengetahui luasan kerusakan yang akan diper
baiki sehingga dapat

diketahui  kebutuhan  bahan  yang  akan  digu
nakan  dan  biaya  yang

dibutuhkan.  Identifikasi  dilakukan  dengan  
cara  manual  atau  cara

visual dengan pengamatan langsung pada ken
daraan.

Kerusakan   yang   terdapat   pada   bo
di   kendaraaan   bagian

setengah  atap  belakang  dan  belakang  adala
h  pada  bagian  atap

belakang terdapat cat yang sudah mengelupas
, pada bagian deck lid

terdapat  dempul  yang  terkelupas,  pada  bag
ian  bumper  belakang

sudah   retak-retak   bahkan   sudah   pecah,   
dan   kerangka   lampu

kombinasi belakang sudah pecah.
Gambar 48. Kerusakan pada bagian setengah atap b
elakang dan belakang

b. Mengelupas lapisan cat

Mengelupas  lapisan  cat  dilakukan  
menggunakan  palu  dan

sekrap,  selain  itu  juga  menggunakan  ampla
s  dengan  grit  #80.

Lapisan cat  yang sudah  terangkat dikelupas 
menggunakan sekrap,

sedangkan penggunaan amplas dengan cara a
mplas diletakkan pada

hand block kemudian melakukan pengamplas
an cat pada permukaan

bodi. Mengelupas lapisan cat pada bodi yang 
mengalami kerusakan

bertujuan  untuk  mengetahui  bodi  yang  rus
ak,  selain  itu  untuk
mencegah  terkelupasnya  lapisan  cat  dikem
udian  hari,  dan  untuk

meningkatkan daya rekat/adhesi antar lapisan
, serta membersihkan

permukaan  dari  kotoran  dan  korosi.  Saat  
mengelupas  lapisan  cat

dengan amplas, mahasiswa menggunakan ma
sker sederhana untuk

menghindari  masuknya  partikel-partikel  cat  
dan  udara  kotor  agar

tidak masuk saluran pernafasan.

Gambar 49. Mengelupas lapisan cat menggunaka
n palu dan sekrap

c. Aplikasi fiberglass

Penggunaan fiberglass dilakukan untu
k memperbaiki bumper

belakang   dan   membuat   kerangka   lampu   
belakang.   Aplikasi

fiberglass  dilakukan  dengan  cara  mencamp
ur  bahan-bahan  dasar

sesuai kebutuhan, campuran harus sesuai atur
an agar fiberglass kuat

dan dapat mengering dengan waktu yang tepa
t. Mencampur bahan

dasar  dengan  perbandingan  resin  sebanyak  
2  liter  dengan  erosil

(talk)  400  gram  dan  50  cc  katalis.  Setelah  
itu  mengaplikasikan

campuran bahan dasar pada bagian yang retak 
dan pecah, sedangkan

pada bagian lampu belakang dilakukan pada c
etakan kerangka lampu

yang sudah ada dengan dilapisi kertas karton 
agar cetakan mudah

dilepas.  Pada  langkah  finishing,  dilakukan  
dengan  cara  digerinda

atau dengan cara pengamplasan.

Saat mencampur dan


mengaplikasikan
fiberglass,

keselamatan  dan  kesehatan  kerja  dilakukan  
dengan  penggunaan

masker  sederhana  dan  juga  sarung  tangan.  
Penggunaan  masker

bertujuan untuk mencegah terganggunya siste
m pernafasan karena

bau dari bahan fiberglass yang menyengat, se
dangkan sarung tangan

untuk   menghindari  kontak  fisik   secara   la
ngsung   antara   bahan

fiberglass dengan kulit tangan.

Proses  persiapan  permukaan  mulai  dari  
identifikasi  masalah,

mengelupas  lapisan  cat,  dan  aplikasi  fiberglass  
dilakukan  selama  8

minggu atau selama 304 jam kerja.

2. Pendempulan

Pendempulan bertujuan untuk mengisi bag
ian yang tidak rata atau

penyok kedalam, membentuk suatu bentuk dan m
embuat permukaan rata.

Cara   mengaplikasikan   dempul   adalah   dengan  
 cara   membersihkan

permukaan  terlebih  dahulu,  yaitu  permukaan  b
ebas  dari  debu,  gemuk

minyak, air dan kotoran lainnya, selanjutnya menc
ampur dempul merk

Alfagloss dengan perbandingan 100% putty base:2
% hardener, kemudian

mengulaskan  tipis-tipis  secara  merata  dan  selan
jutnya  mengeringkan

pada udara biasa kurang lebih selama 30 menit, se
telah dempul kering

maka  selanjutnya  dengan  proses  pengamplasan. 
 Proses  pendempulan

dilakukan selama 5 minggu atau selama 184 jam k
erja.

Gambar 50. Aplikasi dempul

3. Pengamplasan

Pengamplasan dilakukan dengan


cara manual
dengan

menggunakan handblock dan amplas. Amplas yan
g digunakan melalui

beberapa tingkat kekasaran. Pertama menggunaka
n amplas dengan grit

#80, grit #220, grit #320 pada hand block dan me
nggosokkan keseluruh

area  dempul  dengan  arah  diagonal.  Pengamplas
an  tersebut  bertujuan

untuk meratakan permukaan yang didempul. Sela
njutnya menggunakan

amplas grit #400 pengamplasan


dilakukan bertahap untuk
menghilangkan  goresan  amplas  dari  pengampla
san  sebelumnya,  dan

meratakan semua permukaan. Sedangkan


saat proses finishing

pengamplasan dilakukan dengan amplas grit #100
0 dan grit #2000 untuk

menghilangkan  partikel-pertikel  cat  yang  mene
mpel  pada  permukaan.

Proses pengamplasan dengan grit #400, grit #100
0, grit #2000 dilakukan

dengan menggunakan air, selain mengurangi tingk
at polusi udara yang

dihasilkan, pengamplasan menggunakan air dapat 
mempercepat proses

halusnya permukaan. Setelah pengamplasan dilak
ukan dengan sempurna,

kemudian melakukan pembilasan atau mencuci pe
rmukaan kerja dengan

menggunakan  air  bersih  untuk  menghilangkan  
debu  yang  menempel.

Saat melakukan pengamplasan mahasiswa


menggunakan masker

sederhana untuk menghindari partikel-partikel has
il pengamplasan agar

tidak  masuk  pada  saluran  pernafasan.  Proses  p
engamplasan  dilakukan
mulai  dari  mengelupas  lapisan  cat  sampai  deng
an  proses  finishing,

tingkat kekasaran amplas sesuai dengan tahap/
proses yang dikerjakan.

4. Proses masking

Masking  bertujuan  untuk  menutupi  bagi
an-bagian  yang  tidak

boleh  terkena  cat,  yaitu  pada  bagian  kaca  bela
kang.  Proses  masking

menggunakan kertas koran bekas dan isolasi kerta
s.

Gambar 51.Masking pada kaca bela
kang

5. Proses aplikasi surfacer

Sebelum aplikasi surfacer dilakukan, perm
ukaan yang akan dicat

dibersihkan menggunakan kain bersih untuk meng
hilangkan kotoran dan

debu, setelah itu mencampur surfacer merk Propa
n dengan perbandingan

1:1,5 yaitu 1 liter campuran epoxy surfacer dan ha
rdener berbanding 1,5
liter  thinner.  Aplikasi  surfacer  dengan  cara  me
nyemprotkan  cairan

surfacer   ke seluruh area permukaan hingga namp
ak basah. Setelah itu

menunggu  antara  15-20  menit  agar  thinner  me
nguap  dan  selanjutnya

dilakukan penyemprotan surfacer kembali sebagai 
lapisan kedua setelah

tidak terlihat pori-pori pada seluruh permukaan, tu
nggu hingga lapisan

surfacer  kering.  Setelah  lapisan  surfacer  kering 
 selanjutnya  dilakukan

proses  pengamplasan  menggunakan  amplas  den
gan  grit  #400  untuk

menghaluskan permukaan. Saat aplikasi


surfacer, mahasiswa

menggunakan  masker  sederhana  untuk  menghin
dari  partikel-partikel

surfacer  agar  tidak  masuk  pada  sistem  pernafa
san.  Proses  aplikasi

surfacer dilakukan selama 3 minggu atau 120 jam 
kerja.
Gambar 52. Bagian atap dan belakang setelah apli
kasi epoxy surfacer

6. Aplikasi spot putty

Penggunaan  spot  putty  untuk  menutup  p
ori-pori  kecil  setelah

surfacer mengering. Spot putty yang digunakan ad
alah spot putty merk

Lessonal.   Aplikasi   spot   putty   dengan   cara   m
engulaskan   tipis-tipis

menggunakan jari tangan dan juga dengan sekrap 
dempul pada bagian

yang  terdapat  pori-pori  kecil.  Setelah  aplikasi  s
pot  putty  selanjutnya

dilakukan pengamplasan kembali untuk merataka
n semua bagian. Setelah

semua bagian rata, selanjutnya bidang kerja di apli
kasi surfacer kembali

sampai menutup pada semua bagian.

7. Proses aplikasi cat warna

Tahapan sebelum cat warna diaplikasikan, 
permukaan yang akan

dicat dibersihkan dari kotoran. Setelah itu menca
mpur cat warna yang
menggunakan warna silver metalik merk Platinum 
dengan perbandingan

1:1, yaitu 1 liter cat warna berbanding 1 liter thinn
er. Aplikasi cat warna

dengan cara menyemprotkan cairan cat warna den
gan membentuk mist

coat terlebih dahulu, yaitu pengaplikasian cat den
gan lapisan yang tipis.

Setelah itu dilakukan penyemprotan hingga lapisa
n bawah tertutup warna

semua  dan  terlihat  kilapnya.  Kemudian  tunggu  
beberapa  menit  dan

dilakukan lagi penyemprotan lapisan kedua hingg
a tekstur dan kilap dari

cat merata di seluruh bagian. Selanjutnya dilakuka
n proses pengeringan

sampai   cat   kering.   Setelah   cat kering   
selanjutnya   pengamplasan

menggunakan amplas dengan grit #1000


untuk menghaluskan

permukaan.  Keselamatan  dan  kesehatan  kerja  s
aat  proses  aplikasi  cat

warna,  dengan  cara  mahasiswa  mengenakan  m
asker  sederhana  agar

partikel  cat  tidak  masuk  pada  sistem  pernafasa
n.  Proses  aplikasi  cat

warna dilakukan selama 4 minggu atau selama 16
0 jam kerja.
Gambar 53. Aplikasi cat warna dan bumper belaka
ng setelah cat warna

8. Proses aplikasi clear

Langkah-langkah  sebelum  proses  aplikas
i  clear  yaitu  terlebih

dahulu menghaluskan permukaan cat dengan men
ggunakan amplas grit

#1000, setelah permukaan halus kemudian dibersi
hkan dari kotoran dan

debu  dengan  menggunakan  kain  halus.  Selanjut
nya  mencampur  clear

merk  Sikkens  HS  dengan  perbandingan  campur
an  1:1,  yaitu  1  liter

campuran clear dan hardener dicampur dengan 1 l
iter thinner. Setelah itu

dilakukan penyemprotan clear ke semua permuka
an dalam tahap 2 kali

pelapisan.   Keselamatan   dan   kesehatan   kerja   
saat   aplikasi   clear,

mahasiswa   menggunakan   masker   sederhana   a
gar   pertikel-partikel

beterbangan tidak masuk pada sistem pernafasan. 
Proses aplikasi clear

dilakukan selama 3 minggu atau selama 120 jam k
erja.

Gambar 54. Aplikasi clear

9. Proses finishing/polishing

Setelah  selesai  aplikasi  clear  maka  lang
kah  selanjutnya  adalah

polishing, yaitu dengan cara:

a. Mengamplas bagian yang tidak rata menggun
akan amplas grit #2000

dan setelah rata dibersihkan dari kotoran deng
an kain halus.

b. Melakukan polishing dengan compound Fare
cla dan menggunakan

sander  dengan  cara  menempatkan  sander  p
ada  bidang  kerja  dan

ditekan sampai permukaan terlihat mengkilap
.
c. Membersihkan   seluruh   permukaan   dengan 
  kain   bersih   untuk

membersihkan sisa compound.

Mengaplikasikan  Kit  Wax  dengan   cara  
menggosokkan  pada

permukaan yang akan dikilapkan menggunakan k
ain bersih dengan cara

memutar   dan   ditekan   agar   menambah   kilapa
n   permukaan.   Proses

polishing dilakukan selama 4 minggu atau selama 
160 jam kerja.

B.  Pembahasan

Dalam  perbaikan  dan  pengecatan  bodi  mobil 
 Ford  Telstar  bagian

setengah atap belakang dan belakang, ada beberapa hal 
yang perlu dibahas

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kesesuaian bahan antara perencanaan dengan pen
ggunaan

a. Penggunaan fiberglass

Kebutuhan  fiberglass  secara  teoritis  
sebanyak  0,605  liter
resin, 0,0151 liter katalis, 60,5 gram erosil, 0,
1295 m² mat. Pada

kenyataannya penggunaan fiberglass melebih
i dari perencanaan. Hal

tersebut  dikarenakan  saat  aplikasi  fiberglas
s  cepat  mengering  dan

terbuang  sia-sia.  Kebutuhan  bahan  fibergla
ss  tidak  memerlukan

pembelian   lagi   karena   dalam   anggaran   p
embelian   dilakukan

sebanyak 1 set bahan fiberglass.

b. Penggunaan dempul

Dempul yang dibutuhkan secara teorit
is dalam perencanaan

adalah   sebesar   1,73   kg,   sedangkan   pada  
 kenyataan   dalam

penggunaan menghabiskan 5 kg dempul, dilih
at dari dempul dalam

kaleng habis tanpa sisa. Hal ini disebabkan ka
rena lingkungan yang

kurang   terjaga   sehingga   hasil   pendempul
an   rusak   tanpa   tau

penyebabnya  dan  pendempulan  diperbaiki  l
agi,  selain  itu  adanya

bagian-bagian bodi yang membutuhkan pend
empulan dengan skala

kerusakan kecil sehingga tidak masuk


dalam perhitungan.

Kebutuhan dempul tidak memerlukan pembel
ian lagi karena dalam
anggaran perencanaan pembelian dempul 1 k
aleng 5 kg.

c. Amplas

Kebutuhan  amplas   lembaran   meleb
ihi   dari  perencanaan.

Kebutuhan amplas grit #80 sebanyak 2 meter, 
grit #220 menjadi 5

BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pada zaman sekarang ini terdap
at banyak bengkel apalagi bengkel body
repair  mobil namun tidak   semua beng
kel   body repair  dapat  mengatasi urusa
n
body repair mobil dengan baik dan deng
an hasil yang baik juga. Maka dari itu,
sebagai   pengguna   kendaraan   kita   w
ajib   harus   mengetahui   tahan-tahapan
pengerjaan  body repair.  Pengerjaan bo
dy repair  mobil sebenarnya  mirip  sepe
rti
membuat   atau   merakit   kendaraan   d
ari   awal.   Pasalnya,   para   teknisi   ak
an
menganalisis   kerusakan,   kemudian   
melepas   panel,   memperbaiki,   menge
cathingga finishing.
Semua   tahap   pengerjaan   mel
alui  tahap   kontrol   yang   cukup   ting
gi.
Sehingga   mulai   pengerjaan   perbaika
n,   tindakan   dari   tenaga   ahli   maupu
n
penggunaan peralatan pekerjaan perbai
kan lebih terpadu, efektif, dan efisien

B.  Saran
Dengan adanya lapaoran ini pen
ulis menyarankan kepada pembaca agar
ketika mempunyai bodi mobil seharusn
ya dapat mengetahui cara perbaikan dan
pengecatan  tersebut  yang  dapat  bergu
na  dalam  perawatan  dan  perbaikan  a
gar
komponen tersebut dapat mempuyai usi
a yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). Step 1 Pedoman Pelatihan Pengecatan. Ja
karta : PT Toyota  –
Astra Motor.
Team-B&P  Toyota.  (t.th.). Step  1  Pedoman Pelatihan Pe
ngecatan.  Jakarta:  PT
Toyota Astra Motor
Gunadi, Teknik Bodi Otomotif Jilid 1 dan 2, Buku BSE

Anda mungkin juga menyukai