(PKL)
DISUSUN OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing untuk Selanjutnya Mengikuti Ujian
Komprehensif
Pembimbing,
Mengetahui
Kepala Sekolah, Kepala Program Keahlian TKRO
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing Industri CV. ASRA PADAIDI’
Sesuai Judul yang Diangkat pada Laporan ini.
PEMBIMBING,
ASRIANTO
IDENTITAS SISWA
8. Telepon/Hp : 085217222404
9. Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 03 Bombana
b. Status : Terakreditasi C
c. Alamat Sekolah : Jln. Dikdasmen No.7 Kasabolo
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
nikmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dapat dilaksanakan dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan.
Harapan dari penulis semoga laporan yang membuat pengalaman dan
pengetahuan yang di dapatkan selama melaksanakan praktik kerja industry ini
dapat bermanfaat bagi siswasiswi SMK NEGERI 03 BOMBANA.
Penyusun
DAFTARA ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI ............................................................ iii
IDENTITAS SISWA ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
D. Batasan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
BAB IV PROSES, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses Perbaikan Bodi dan Pengecatan ..............................................
B. Pembahasan ........................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seorang mahasiswa dituntut
harus bisa mempelajari dan
mempraktekkan Teknik pengecetan dan Perbaikan Bo
di Otomotif .Kompetensi
keahlian bidang Teknologi rekayasa program keahlia
n Teknik mesin Otomotif
yang menekankan pada keterampilan pelayanan jas
a perbaikan bodi otomotif.
Kompetensi keahlian Teknik perbaikan bodi otomotif
menyiapkan peserta didik
untuk bekerja usaha/industri, instansi atau
perusahaan pribadi (wirausaha).
Kompetensi keahlian Teknik pengecetan dan perbaika
n bodi otomotif diperoleh
dengan mempelajari Makalah Teknik pengecetan dan
perbaikan bodi otomotif
Pengerjaan body repair mobil sebenarnya mi
rip seperti membuat atau
merakit kendaraan dari awal. Pasalnya, para teknisi ak
an menganalisis kerusakan,
kemudian melepas panel, memperbaiki, mengecat, hin
gga finishing. Semua tahap
pengerjaan melalui tahap kontrol yang cukup tinggi. S
ehingga mulai pengerjaan
perbaikan, tindakan dari tenaga ahli maupun peng
gunaan peralatan pekerjaan
perbaikan lebih terpadu, efektif, dan efisien. Agar hasi
l yang dihasilkanpun juga
maksimal mobil yang diperbaiki di bengkel body rep
air mobil pilihan anda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perbaikan dan pengecatan body
?
2. Bagaimana proses pengecatan body?
3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk memperb
aiki dan pengecatan
body?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian perbaikan dan pengecatan
body.
2. Menjelaskan proses pengecatan body.
3. Menjelaskan peralatan untuk perbaikan dan pengec
atan body.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
C. STRUKTUR PERUSAHAAN
Pendiri :
ASRIANTO
Mekanik :
1)
2)
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perbaikan dan Pengecatan
Pengerjaan body repair mobil sebenarnya mirip
seperti membuat atau
merakit kendaraan dari awal. Pasalnya, para teknisi
akan menganalisis
kerusakan, kemudian melepas panel, memperbaik
i, mengecat, hingga
finishing. Semua tahap pengerjaan melalui tahap kontr
ol yang cukup tinggi.
Sehingga mulai pengerjaan perbaikan, tindakan dari
tenaga ahli maupun
penggunaan peralatan pekerjaan perbaikan lebih terpa
du, efektif, dan efisien.
B. Proses pengecatan
1. Pertama kali yang harus dipersiapkan dalam pros
es pengecatan adalah
menyiapkan peralatan dan bahan, serta menyiapkan
benda kerja. Agar saat
bekerja mendapatkan hasil yang optimal.
2. Peralatan meliputi kompresor, sprai gun, obeng,
solasi, dan tempat
pengaduk cat. Sedangkan bahannya adalah cat, t
hinner, majun, koran,
amplas 300.
3. Letakkan body yang akan dicat ditempat kerja dan t
utupi dengan koran
dan solasi dibagian yang tidak perlu di cat
4. Isi tabung kompresor sampai penuh dan bersihkan t
abung dari kandungan
air didalamnya.
5. Bersihkan sprai gun dan wadah pencampur cat men
ggunakan thinner.
6. Sebelum melakukan pengecatan terlebih dahulu dib
erikan epoxy sebagai
dasaran untuk media merekatnya cat pada body. Ma
ka campurlah epoxy
dengan tinner pada wadah pencampur dan aduk
sampai rata dengan
perbandingan 1 : 2.
7. Pastikan terlebih dahulu permukaan yang akan diep
oxy telah kering, bersih
dan halus.
8. Masukkan adonan epoxy ke sprai gun dan atur camp
uran aliran udaranya.
9. Semprot epoxy pada permukaan body secara tipis da
n rata.
10. Biarkan permukaan sampai kering lalu haluskan ap
abila ada permukaan
yang tidak rata menggunakan amplas 300
11. Langkah berikutnya adalah melakukan pengecata
n setelah permukaan
epoxy kering dan halus.
12. Campur cat dan tiner pada wadah pencampur samp
ai rata.
13. Masukka campuran cat dan thinner ke sprai gun dan
atur tekanannya
14. Semprotkan cat pada permukaan body dengan pela
n dan merata
15. Bila perlu lakukan sampai 2 sampai 3 kali agar pen
gecatan sempurna.
16. Yang terakhir adalah langkah agar cat terlihat bagus
dan kinclong maka
diperlukan pernis dan anti gores.
C. Peralatan yang digunakan untuk perbaikan dan p
engecatan
1. Kape Dempul
Kape dempul atau biasa disebut kape berfungsi unt
uk mengaduk dempul
dengan hardener dan memoleskannya pada perm
ukaan yang rata yang
akan diberi dempul. Pisau dempul harus selalu dibe
rsihkan setelah dipakai
sebelum dempul mengering karena akan membuat
permukaan pisau tidak
rata saat digunakan kembali untuk mendempul.
2. Blok Tangan
Blok tangan/hand block adalah blok dimana am
plas ditempelkan dan
digunakan untuk pengamplasan manual supaya hasi
lnya rata pada seluruh
permukaan. Ada yang berbentuk datar dan ada pula
yang mempunyai siku
atau sudut tertentu.
3. Papan Pencampur
Papan pencampur atau mixing plate dipergunaka
n untuk mencampur
dempul atau surfacer dengan hardenernya supa
ya lebih mudah dan
merata. Cara penggunaanya yaitu dengan dengan
menaruh dempul dan
hardener diatas papan kemudian diaduk sampai rata
dengan kape
4. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi unt
uk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udar
a. tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan pr
oses dalam suatu
system proses yang lebih besar
5. Sprai gun
Spray gun digunakan untuk mengatomisasikan ben
da cair, umumnya cat.
Dengan menggunakan spray gun, hasil pengecatan
akan menjadi lebih
baik dan menghemat pemakaian cat dibanding men
ggunakan kuas. Untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang baik saat meng
gunakan spray gun,
kita memerlukan latihan dan pengalaman
6. Cat
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi ko
ntak dengan air dan
udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan
lebih melindungi besi
terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena
jika terdapat bagian
yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah ca
t akan terkorosi. Pagar
bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari ko
rosi dengan
pengecatan.
7. Thinner
Thinner adalah suatu bahan kimia yang berbentuk c
airan dan mengandung
satu atau beberapa jenis bahan kimia lain. Thinner /
solvent biasa disebut
juga dengan pelarut atau diluent yang berfungsi seb
agai bahan pengisi atau
filler. Berdasarkan jenis kandungan bahannya, solv
ent / thinner memiliki
fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda yaitu:
sebagai pelarut cat atau
lem, pencuci kuas atau alat-alat teknik, sebagai pem
bersih benda-benda
tertentu seperti plastik, kendaraan, helm dan yang l
ainnya
8. Epoxy
Epoxy primer digunakan untuk dasaran
plat berfungsi untuk
melindungilogamdari proses oksidasidanbersefattah
an air. Harus di
gunakan paling tidaksebanyak 1 atau 2 lapis saja
9. Hardener
Hardener (sesuai dengan kebutuhan) digunakan unt
uk pencampuran cat,
clear, dan putty mempercepat proses pengeringan.
10. Clear Spies Hecker
Clear Spies Hecker digunakan untuk memperkilap
permukan mobil yang
sudah dicat.
11. Kertas gosok/ampelas
Kertas gosok/ampelas digunakan untuk
memperhalus dan meratakan
permukaan mobil.
BAB IV
PROSES, HASIL DAN PEMBAHASA
N
A. Proses Perbaikan Bodi dan Pengecatan
Tahapan-tahapan dalam pengerjaan proyek akh
ir perbaikan bodi dan
pengecatan mobil Ford Telstar bagian setengah atap be
lakang dan belakang
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan permukaan
a. Mengidentifikasi kerusakan
Proses perbaikan dimulai dengan men
gidentifikasi kerusakan
yang ada pada bodi kendaraan. Hal ters
ebut bertujuan untuk
mengetahui luasan kerusakan yang akan diper
baiki sehingga dapat
diketahui kebutuhan bahan yang akan digu
nakan dan biaya yang
dibutuhkan. Identifikasi dilakukan dengan
cara manual atau cara
visual dengan pengamatan langsung pada ken
daraan.
Kerusakan yang terdapat pada bo
di kendaraaan bagian
setengah atap belakang dan belakang adala
h pada bagian atap
belakang terdapat cat yang sudah mengelupas
, pada bagian deck lid
terdapat dempul yang terkelupas, pada bag
ian bumper belakang
sudah retak-retak bahkan sudah pecah,
dan kerangka lampu
kombinasi belakang sudah pecah.
Gambar 48. Kerusakan pada bagian setengah atap b
elakang dan belakang
b. Mengelupas lapisan cat
Mengelupas lapisan cat dilakukan
menggunakan palu dan
sekrap, selain itu juga menggunakan ampla
s dengan grit #80.
Lapisan cat yang sudah terangkat dikelupas
menggunakan sekrap,
sedangkan penggunaan amplas dengan cara a
mplas diletakkan pada
hand block kemudian melakukan pengamplas
an cat pada permukaan
bodi. Mengelupas lapisan cat pada bodi yang
mengalami kerusakan
bertujuan untuk mengetahui bodi yang rus
ak, selain itu untuk
mencegah terkelupasnya lapisan cat dikem
udian hari, dan untuk
meningkatkan daya rekat/adhesi antar lapisan
, serta membersihkan
permukaan dari kotoran dan korosi. Saat
mengelupas lapisan cat
dengan amplas, mahasiswa menggunakan ma
sker sederhana untuk
menghindari masuknya partikel-partikel cat
dan udara kotor agar
tidak masuk saluran pernafasan.
Gambar 49. Mengelupas lapisan cat menggunaka
n palu dan sekrap
c. Aplikasi fiberglass
Penggunaan fiberglass dilakukan untu
k memperbaiki bumper
belakang dan membuat kerangka lampu
belakang. Aplikasi
fiberglass dilakukan dengan cara mencamp
ur bahan-bahan dasar
sesuai kebutuhan, campuran harus sesuai atur
an agar fiberglass kuat
dan dapat mengering dengan waktu yang tepa
t. Mencampur bahan
dasar dengan perbandingan resin sebanyak
2 liter dengan erosil
(talk) 400 gram dan 50 cc katalis. Setelah
itu mengaplikasikan
campuran bahan dasar pada bagian yang retak
dan pecah, sedangkan
pada bagian lampu belakang dilakukan pada c
etakan kerangka lampu
yang sudah ada dengan dilapisi kertas karton
agar cetakan mudah
dilepas. Pada langkah finishing, dilakukan
dengan cara digerinda
atau dengan cara pengamplasan.
keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan
dengan penggunaan
masker sederhana dan juga sarung tangan.
Penggunaan masker
bertujuan untuk mencegah terganggunya siste
m pernafasan karena
bau dari bahan fiberglass yang menyengat, se
dangkan sarung tangan
untuk menghindari kontak fisik secara la
ngsung antara bahan
fiberglass dengan kulit tangan.
Proses persiapan permukaan mulai dari
identifikasi masalah,
mengelupas lapisan cat, dan aplikasi fiberglass
dilakukan selama 8
minggu atau selama 304 jam kerja.
2. Pendempulan
Pendempulan bertujuan untuk mengisi bag
ian yang tidak rata atau
penyok kedalam, membentuk suatu bentuk dan m
embuat permukaan rata.
Cara mengaplikasikan dempul adalah dengan
cara membersihkan
permukaan terlebih dahulu, yaitu permukaan b
ebas dari debu, gemuk
minyak, air dan kotoran lainnya, selanjutnya menc
ampur dempul merk
Alfagloss dengan perbandingan 100% putty base:2
% hardener, kemudian
mengulaskan tipis-tipis secara merata dan selan
jutnya mengeringkan
pada udara biasa kurang lebih selama 30 menit, se
telah dempul kering
maka selanjutnya dengan proses pengamplasan.
Proses pendempulan
dilakukan selama 5 minggu atau selama 184 jam k
erja.
Gambar 50. Aplikasi dempul
3. Pengamplasan
menggunakan handblock dan amplas. Amplas yan
g digunakan melalui
beberapa tingkat kekasaran. Pertama menggunaka
n amplas dengan grit
#80, grit #220, grit #320 pada hand block dan me
nggosokkan keseluruh
area dempul dengan arah diagonal. Pengamplas
an tersebut bertujuan
untuk meratakan permukaan yang didempul. Sela
njutnya menggunakan
pengamplasan dilakukan dengan amplas grit #100
0 dan grit #2000 untuk
menghilangkan partikel-pertikel cat yang mene
mpel pada permukaan.
Proses pengamplasan dengan grit #400, grit #100
0, grit #2000 dilakukan
dengan menggunakan air, selain mengurangi tingk
at polusi udara yang
dihasilkan, pengamplasan menggunakan air dapat
mempercepat proses
halusnya permukaan. Setelah pengamplasan dilak
ukan dengan sempurna,
kemudian melakukan pembilasan atau mencuci pe
rmukaan kerja dengan
menggunakan air bersih untuk menghilangkan
debu yang menempel.
sederhana untuk menghindari partikel-partikel has
il pengamplasan agar
tidak masuk pada saluran pernafasan. Proses p
engamplasan dilakukan
mulai dari mengelupas lapisan cat sampai deng
an proses finishing,
tingkat kekasaran amplas sesuai dengan tahap/
proses yang dikerjakan.
4. Proses masking
Masking bertujuan untuk menutupi bagi
an-bagian yang tidak
boleh terkena cat, yaitu pada bagian kaca bela
kang. Proses masking
menggunakan kertas koran bekas dan isolasi kerta
s.
Gambar 51.Masking pada kaca bela
kang
5. Proses aplikasi surfacer
Sebelum aplikasi surfacer dilakukan, perm
ukaan yang akan dicat
dibersihkan menggunakan kain bersih untuk meng
hilangkan kotoran dan
debu, setelah itu mencampur surfacer merk Propa
n dengan perbandingan
1:1,5 yaitu 1 liter campuran epoxy surfacer dan ha
rdener berbanding 1,5
liter thinner. Aplikasi surfacer dengan cara me
nyemprotkan cairan
surfacer ke seluruh area permukaan hingga namp
ak basah. Setelah itu
menunggu antara 15-20 menit agar thinner me
nguap dan selanjutnya
dilakukan penyemprotan surfacer kembali sebagai
lapisan kedua setelah
tidak terlihat pori-pori pada seluruh permukaan, tu
nggu hingga lapisan
surfacer kering. Setelah lapisan surfacer kering
selanjutnya dilakukan
proses pengamplasan menggunakan amplas den
gan grit #400 untuk
menggunakan masker sederhana untuk menghin
dari partikel-partikel
surfacer agar tidak masuk pada sistem pernafa
san. Proses aplikasi
surfacer dilakukan selama 3 minggu atau 120 jam
kerja.
Gambar 52. Bagian atap dan belakang setelah apli
kasi epoxy surfacer
6. Aplikasi spot putty
Penggunaan spot putty untuk menutup p
ori-pori kecil setelah
surfacer mengering. Spot putty yang digunakan ad
alah spot putty merk
Lessonal. Aplikasi spot putty dengan cara m
engulaskan tipis-tipis
menggunakan jari tangan dan juga dengan sekrap
dempul pada bagian
yang terdapat pori-pori kecil. Setelah aplikasi s
pot putty selanjutnya
dilakukan pengamplasan kembali untuk merataka
n semua bagian. Setelah
semua bagian rata, selanjutnya bidang kerja di apli
kasi surfacer kembali
sampai menutup pada semua bagian.
7. Proses aplikasi cat warna
Tahapan sebelum cat warna diaplikasikan,
permukaan yang akan
dicat dibersihkan dari kotoran. Setelah itu menca
mpur cat warna yang
menggunakan warna silver metalik merk Platinum
dengan perbandingan
1:1, yaitu 1 liter cat warna berbanding 1 liter thinn
er. Aplikasi cat warna
dengan cara menyemprotkan cairan cat warna den
gan membentuk mist
coat terlebih dahulu, yaitu pengaplikasian cat den
gan lapisan yang tipis.
Setelah itu dilakukan penyemprotan hingga lapisa
n bawah tertutup warna
semua dan terlihat kilapnya. Kemudian tunggu
beberapa menit dan
dilakukan lagi penyemprotan lapisan kedua hingg
a tekstur dan kilap dari
cat merata di seluruh bagian. Selanjutnya dilakuka
n proses pengeringan
sampai cat kering. Setelah cat kering
selanjutnya pengamplasan
permukaan. Keselamatan dan kesehatan kerja s
aat proses aplikasi cat
warna, dengan cara mahasiswa mengenakan m
asker sederhana agar
partikel cat tidak masuk pada sistem pernafasa
n. Proses aplikasi cat
warna dilakukan selama 4 minggu atau selama 16
0 jam kerja.
Gambar 53. Aplikasi cat warna dan bumper belaka
ng setelah cat warna
8. Proses aplikasi clear
Langkah-langkah sebelum proses aplikas
i clear yaitu terlebih
dahulu menghaluskan permukaan cat dengan men
ggunakan amplas grit
#1000, setelah permukaan halus kemudian dibersi
hkan dari kotoran dan
debu dengan menggunakan kain halus. Selanjut
nya mencampur clear
merk Sikkens HS dengan perbandingan campur
an 1:1, yaitu 1 liter
campuran clear dan hardener dicampur dengan 1 l
iter thinner. Setelah itu
dilakukan penyemprotan clear ke semua permuka
an dalam tahap 2 kali
pelapisan. Keselamatan dan kesehatan kerja
saat aplikasi clear,
mahasiswa menggunakan masker sederhana a
gar pertikel-partikel
beterbangan tidak masuk pada sistem pernafasan.
Proses aplikasi clear
dilakukan selama 3 minggu atau selama 120 jam k
erja.
Gambar 54. Aplikasi clear
9. Proses finishing/polishing
Setelah selesai aplikasi clear maka lang
kah selanjutnya adalah
polishing, yaitu dengan cara:
a. Mengamplas bagian yang tidak rata menggun
akan amplas grit #2000
dan setelah rata dibersihkan dari kotoran deng
an kain halus.
b. Melakukan polishing dengan compound Fare
cla dan menggunakan
sander dengan cara menempatkan sander p
ada bidang kerja dan
ditekan sampai permukaan terlihat mengkilap
.
c. Membersihkan seluruh permukaan dengan
kain bersih untuk
membersihkan sisa compound.
Mengaplikasikan Kit Wax dengan cara
menggosokkan pada
permukaan yang akan dikilapkan menggunakan k
ain bersih dengan cara
memutar dan ditekan agar menambah kilapa
n permukaan. Proses
polishing dilakukan selama 4 minggu atau selama
160 jam kerja.
B. Pembahasan
Dalam perbaikan dan pengecatan bodi mobil
Ford Telstar bagian
setengah atap belakang dan belakang, ada beberapa hal
yang perlu dibahas
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian bahan antara perencanaan dengan pen
ggunaan
a. Penggunaan fiberglass
Kebutuhan fiberglass secara teoritis
sebanyak 0,605 liter
resin, 0,0151 liter katalis, 60,5 gram erosil, 0,
1295 m² mat. Pada
kenyataannya penggunaan fiberglass melebih
i dari perencanaan. Hal
tersebut dikarenakan saat aplikasi fiberglas
s cepat mengering dan
terbuang sia-sia. Kebutuhan bahan fibergla
ss tidak memerlukan
pembelian lagi karena dalam anggaran p
embelian dilakukan
sebanyak 1 set bahan fiberglass.
b. Penggunaan dempul
Dempul yang dibutuhkan secara teorit
is dalam perencanaan
adalah sebesar 1,73 kg, sedangkan pada
kenyataan dalam
penggunaan menghabiskan 5 kg dempul, dilih
at dari dempul dalam
kaleng habis tanpa sisa. Hal ini disebabkan ka
rena lingkungan yang
kurang terjaga sehingga hasil pendempul
an rusak tanpa tau
penyebabnya dan pendempulan diperbaiki l
agi, selain itu adanya
bagian-bagian bodi yang membutuhkan pend
empulan dengan skala
Kebutuhan dempul tidak memerlukan pembel
ian lagi karena dalam
anggaran perencanaan pembelian dempul 1 k
aleng 5 kg.
c. Amplas
Kebutuhan amplas lembaran meleb
ihi dari perencanaan.
Kebutuhan amplas grit #80 sebanyak 2 meter,
grit #220 menjadi 5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada zaman sekarang ini terdap
at banyak bengkel apalagi bengkel body
repair mobil namun tidak semua beng
kel body repair dapat mengatasi urusa
n
body repair mobil dengan baik dan deng
an hasil yang baik juga. Maka dari itu,
sebagai pengguna kendaraan kita w
ajib harus mengetahui tahan-tahapan
pengerjaan body repair. Pengerjaan bo
dy repair mobil sebenarnya mirip sepe
rti
membuat atau merakit kendaraan d
ari awal. Pasalnya, para teknisi ak
an
menganalisis kerusakan, kemudian
melepas panel, memperbaiki, menge
cathingga finishing.
Semua tahap pengerjaan mel
alui tahap kontrol yang cukup ting
gi.
Sehingga mulai pengerjaan perbaika
n, tindakan dari tenaga ahli maupu
n
penggunaan peralatan pekerjaan perbai
kan lebih terpadu, efektif, dan efisien
B. Saran
Dengan adanya lapaoran ini pen
ulis menyarankan kepada pembaca agar
ketika mempunyai bodi mobil seharusn
ya dapat mengetahui cara perbaikan dan
pengecatan tersebut yang dapat bergu
na dalam perawatan dan perbaikan a
gar
komponen tersebut dapat mempuyai usi
a yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1995). Step 1 Pedoman Pelatihan Pengecatan. Ja
karta : PT Toyota –
Astra Motor.
Team-B&P Toyota. (t.th.). Step 1 Pedoman Pelatihan Pe
ngecatan. Jakarta: PT
Toyota Astra Motor
Gunadi, Teknik Bodi Otomotif Jilid 1 dan 2, Buku BSE