Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

( PKL )
“ BENGKEL MOBIL (BM) “

Diajukan untuk melengkapi nilai akhir kegiatan


Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
Tahun Pelajaran 2023\2024

DISUSUN OLEH :

NAMA : GANIP
NIS : 2212571
KELAS : XII TKRO C

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI NTB
SMK NEGERI 1 BAYAN
Desa Akar-akar, Kecamatan Bayan

i
IDENTITAS SISWA

1. Nama : GANIP
2. NISN : 0068536270
3. Kelas : XII
4. Bidamg Keahlian : Teknik Otomotif
5. Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
6. Tempat, Tanggal Lahir : Barung Birak, 08/10/2006
7. Jenis Kelamin : Laki-Laki
8. Alamat Siswa : Barung Birak

ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )


DI :
BENGKEL MOBIL (BM)
Alamat : Jln. Bungkarno No.69 Pagutan Timur

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :


……………………………………………

Pembimbing
SMK N 1 BAYAN
Pembimbing DU/DI

IRWANTO ADI PURNA, S.T


Nip.

iii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

KURIKULUM
SMK NEGERI 1 BAYAN
Bidang Studi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :

Ketua Program Keahlian Pembimbing Sekolah

AMAR MA’RUF, S.T ADI PURNA, S.T


Nip. 1921231 201001 1 030 Nip.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Bayan

ANDI MUNIF, S.Pd


Nip. 19690615 199703 1 011

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan nikmatnya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dilaksanakan dengan tepat
waktu tanpa halangan apapun.
Laporan Prakerin yang dilaksanakan di BENGKEL MOBIL (BM) ini disusun untuk
memenuhin persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Bayan. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di BENGKEL MOBIL
(BM) ini sukses dibuat tidak lepas dari semua pihak yang telah membimbing dan membantu saya
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) berjalan. Maka penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1.Bapak ANDI MUNIF S.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 BAYAN
2.Bapak ADI PURNA, S.T selaku pembimbing dari SMK Negeri 1 Bayan
3.Bapak AMAR MA’RUF, S.T selaku kepala Jurusan Progam Teknik kendaraan ringan
otomotif dan pembimbing dari sekolah.
4.Bapak IRWANTO selaku pimpinan Bengkel Mobil
5.Bapak/Ibu Guru SMKN 1 BAYAN yang telah memberi masukkan dan saran dalam
penyusunan laporan ini.
6.Serta kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan biaya

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan. Harapan dari penulis semoga
laporan yang membuat pengalaman dan pengetahuan yang di dapatkan selama melaksanakan
praktik kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi siswasiswi SMK Negeri 1 Bayan.

Bayan, 1 November 2023

Penyusun

GANIP

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan PKL ..................................................................................................... 1
C. Manfaat PKL ................................................................................................... 1
D. Waktu Pelaksanaan .......................................................................................... 1

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN


A. Sejarah Perusahaan ......................................................................................... 2
B. Struktur Perusahaan ........................................................................................ 2
C. Denah Jalan ..................................................................................................... 2
D. Denah Lokasi ................................................................................................... 2

BAB III LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Umum ............................................................................................... 3
B. Pengertian Katup Gas Buang .......................................................................... 3
C. Macam-Macam Katup Gas Buang................................................................... 3
D. Fungsi Katup Gas Buang.................................................................................. 5
E. Bagian-Bagian Katup Gas Buang .................................................................... 5
F. Prinsip Kerja.................................................................................................... 7
G. Pendinginan Katup Buang......................................................................... 8
H. Perawatan Dan Pemeriksaa........................................................................ 8

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK


A. Proses Pelanggan Masuk ................................................................................. 10
B. Tahap Persiapan ............................................................................................... 10
C. Tahap Pelaksanaan........................................................................................... 11
D. Tahapan Penyetelan.......................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14
LAMPIRAN....................................................................................................................... 15

vi
KATA PENGANTAR

A. Latar Belakang

SMKN 1 BAYAN adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMK di Akar
Akar, Kec. Bayan, Kab. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Dalam menjalankan
kegiatannya, SMKN 1 BAYAN berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
SMKN 1 BAYAN adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk
dapat menghasilkan siswa/siswi yang terampil dalam bidang penguasaan dunia kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka siswa/siswi harus menguasai berbagai kemampuan
dan keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam
bidang dunia kerja. Agar dapat mencapai kepada tujuan tersebut, maka salah satu cara
adalah dengan menerjunkan siswa/siswi langsung pada dunia kerja yang sebenarnya
Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu bentuk penyelengara an keahlian
professional yang memadukan secara sistematik dan sinkrinasi pendidikan di sekolah dan
dunia usaha atau dunia industri yang dilakukan dengan bekerja langsung pada duni usaha
atau dunia industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian professional tertentu yang
dicapai oleh siswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan
pengetahuan siswa/siswi dalam dunia kerja. Kegiatan praktek ini dilakukan diberbagai
perusahaan atau instansi milik Negara maupun swasta yang berguna untuk mendapatkan
suatu gambaran yang nyata di dalam mengetahui dunia kerja dan menerapkan ilmu
pengetahuan uang didapat dari akademik pada pekerjaan yang akan digelutinya, apabila
terjun langsung ke dunia kerja tidak mendapat kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja dan dapat menerapkan keahlian yang dimiliki.

B. Tujuan Pkl
Tujuan PKL (Praktik Kerja Lapangan) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan dunia industri
2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4. Meningkatkan efektifitas dan efesien proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawaan dalam dunia usaha.
6. Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional

C. Manfaat Pkl
Adapun manfaat dari PKL (Praktik Kerja Lapangan) yaitu :
1. Dapat mengenal seperti apa pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah lulus
siswa sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
2. Dapat menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah, siswa juga dapat
melatih jiwa mandiri, berani, bertanggung jawab,serta disiplin.
4. Meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawabnya.

D. Waktu Pelaksanaan

1
Waktu pelaksanaan PKL yang telah dilaksanakan oleh saya selama PKL di BENGKEL
MOBIL (BM), yang dimulai pada tanggal 3 Juli 2023 sampai dengan tanggal 6 November 2023.
Dengan itu, maka saya telah menyeleaikan PKL selama bulan di BENGKEL MOBIL (BM).
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. PROFIL SEJARAH PERUSAHAAN


Nama Bengkel : BENGKEL MOBIL (BM)
Nama Pendiri : IRWANTO
Telepon : 081805286845

B. STRUKTUR PERUSAHAAN
Pendiri : IRWANTO
Mekanik : IRWANTO

C. DENAH JALAN MENUJU PERUSAHAAN

KETERANGAN : Jalan Bung Karno No. 69 Pagutan Timur

2
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum
Seiring dengan perkembangan jaman dan ilmu teknologi saat ini, produksi kendaraan
semakin meningkat dengan harga yang terjangkau sehingga jumlah kendaraan di jalanan semakin
banyak, oleh karena itu perlu dibangun bengkel-bengkel untuk melakukan perawatan dan service
terhadap mobil seperti yang akan saya jelaskan pada laporan ini

B. Pengertian Katup Gas Buang


Katup adalah komponen penting dalam proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder. Katup
berfungsi sebagai pintu gerbang pemasukan bahan bakar dan pembuangan gas sisa pembakaran,
yang mana waktu pembukaan dan penutupan katup diatur sesuai dengan mekanisme katup
(Naresh, 2012), fungsi lain katup buang adalah mentransfer panas dari ruang bakar ke saluran
pembuangan. Ketika mesin bekerja, temperatur katup buang mencapai 650°C, sedangkan
temperatur katup masuk 250°C (Willard W. Pulkrabek, 2003).

Katup (valve) mempunyai susunan dan bentuk tertentu, katup buang mesin induk 4 Tak dan 2 Tak
mempunyai parameter-parameter sebagai berikut:
a) Pressure-temperature ratings (nilai tekanan temperatur)
b) Corrosion resistance requirements (syarat ketahanan korosi)
c) Thermal shock (pemanasan secara cepat)
d) Physical shock (perubahan fisik)
e) Line stresses (tegangan garis)
f) Fire hazards (bahaya terbakar)

Gambar 2.1 Katup Gas Buang

C. Macam-Macam Katup Gas Buang


OHV merupakan sistem yang kemnya terletak di dekat crankshaft dan menggunakan push
rod untuk menggerakan mekanisme katupnya.

3
Gambar 2.2 Jenis OHV
Kelebihan OHV :
– simpel jadi bentuk mesin ringkas
– awet dan bandel
Kekurangan OHV :
– tidak tahan rpm tinggi, maksimal 9000 rpm.
– tidak bisa banyak katup,maksimal 1 silinder cuma 2.
– boros.

SOHC merupakan singkatan dari (Single Over Head Camshaft), sistem ini merupakan
perkembangan dari OHV, bedanya sama OHV adalah SOHC kemnya sudah di atas valve, tidak
dibawah lagi, camshaft pada bagian ini terletak ditengah tengah valve, dan membuka valve dibantu
oleh rocker arm.

Gambar 2.3 Jenis SOHC

Keunggulan dari SOHC adalah


– bisa di isi lebih dari 2 valve,3 ataupun 4
– lebih murah dari DOHC
– torsi putaran bawah lebih bagus daripada DOHC
Kelemahan dari SOHC adalah
– tenaga d putaran atas lebih rendah dari DOHC
– busi tidak bisa pas di tengah seperti DOHC sehingga pembakaran tidak pas di tengah.

DOHC merupakan singkatan dari ( Double Overhead Camshaft ) penjelasan


sederhananya camshaft atau yang menggerakkan valve ada 2 buah, jadi valve in dan valve out
beda yang menggerakkannya,bedanya dengan SOHC untuk menggerakkan camsfaht DOHC tidak
perlu rocker arm untuk menggerakkannya.

4
Gambar 2.4 Jenis DOHC

Untuk Kelebihan DOHC sendiri adalah


– Sangat powerfull d putaran atas
– mudah aplikasi banyak valve
– bisa variable valve timing
– busi bisa di tengah, jadi pembakaran lebih efektif dan efisien,
Kekurangan DOHC adalah :
– Mahal biaya pengembangan
– mesinnya berat
– putaran bawahnya lemot.
D. Fungsi Katup Gas Buang
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang silinder di atas
piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder
mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas
meski sedikit, maka proses pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus
tertutup rapat pada saat pembakaran gas berlangsung.

E. Bagian-Bagian Katup Gas Buang


Di dalam instruction manual book diesel main engine6EL38. Diperlihatkan bahwa katup
gas buang mempunyai bagian-bagian yang dapat diuraikan menjadi beberapa komponen, yaitu:

a. Batang Katup (valve spindle)

Gambar 2.5 valve spindle

Bagian atas batang katup terdapat celah pengunci (valve locks), batang katup berguna
sebagai tempat kedudukan pegas, kunci penahan pegas serta mendapat tekanan untuk pembukaan
dari katup.

b. Pengahantar Katup (valve guide)

5
Gambar 2.6 valve guide

Berupa lubang pada kepala silinder yang fungsinya untuk memegang atau menjaga
jalannya katup ketika naik-turun. Bantalan ini juga sebagai media bagi katup untuk menyalurkan
panas.

c. Pegas Katup (valve spring)

Gambar 2.7 valve spring


Pegas katup berguna untuk mengembalikan kedudukan katup pada posisi tertutup.
d. Pengunci Katup (valve locks)

Gambar 2.8 valve locks

Bagian ini berbentuk seperti silinder namun terbagi menjadi dua bagian, nama lain dari
pengunci katup ini yaitu (conical ring) cincin yang berbentuk kerucut. Pengunci katup berfungsi
sebagai pengunci penahan pegas katup (valve retainer) Penahan pegas katup (valve retainer).
Penahan pegas katup berbentuk seperti piringan namun bagian tengahnya terdapat lubang untuk
bagaian atas katup dan pengunci katup.

e. Rumah Katup (valve housing)

Gambar 2.9 valve housing

6
Di dalam rumah katup terdapat lubang untuk batang katup yang disediakan dengan
tempat pengahantar batang katup yang dapat diganti.

f. Dudukan Katup (valve seat)

Gambar 2.10 valve seat)

Dudukan katup berfungsi sebagai dudukan kepala katup yang terbuat dari baja dan berbentuk
sudut kerucut pada dudukannya di kepala silinder.

g. Penggerak Transmisi Katup (Valve Operating Gear)

Gambar 2.11 valve Operating Gear

Bagian ini berfungsi sebagai penggerak katup yang di transmisikan dari poros nok dan
diterima oleh roller guides kemudian diteruskan melalui batang penekan (push rod) ke pelatuk
katup (rocker arm), lalu kebatang katup.

Gambar 2.12 exhaust valve

F. Prinsip Kerja
Menurut Wiranto Arismunandar (1981: 67) “Katup dibuka oleh tuas yang menekan
katup, yang digerakkan oleh poros kam dengan perantara tappet dan batang penekan. Tuas
merupakan alat pengubah arah gerakan.Tuas tersebut dapat berayun pada batang tuas.Poros kam
digerakkan oleh poros engkol dengan perantara transmisi roda gigi atau rantai”. Kecepatan putar
poros kam adalah setengah kecepatan putar poros engkol.

7
Mekanisme katup ada pada mesin bensin empat langkah, cara kerja mekanisme katup
sama dengan cara kerja mesin empat langkah. Mesin empat langkah (four stroke engine) adalah
sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-
turun piston, dua kali rotasi poros engkol (crank shaft), dan satu putaran poros nok (camshaft).
Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

1. Langkah hisap :
Bertujuan untuk memasukkan campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder.
Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama
proses pembakaran.

Prosesnya adalah ;
 Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
 Katup hisap (in) terbuka dan katup buang (ex) tertutup
 Udara yang bercampur dengan bahan bakar masuk kedalam silinder melalui katup hisap (in)
*keterangan :Putaran Poros engkol berputar 180 derajat dan Putaran Poros nok berputar 90 derajat

2. Langkah Kompresi :
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan tekanan dan temperature
didalam silinder sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat bersenyawa.Rasio kompresi ini
juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
 Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
 Katup hisap (In) menutup dan katup buang (Ex) tetap tertutup
 Sehingga campuran udara dan bahan bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran
(combustion chamber)
 Beberapa derajat sebelum TMA, busi mulai mengeluarkan bunga api dan memulai proses
pembakaran

*keterangan :Putaran Poros engkol mencapai satu rotasi penuh (360 derajat) dan Putaran Poros
nok mencapai 180 derajat

3. Langkah Tenaga :
Dimulai ketika campuran udara dan bahan bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat
campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala
silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke
silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol.Energi
rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga,
tetapi membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
 Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
 Piston terlempar dari TMA menuju TMB
 Katup hisap (in) dan katup buang (ex) menutup
 Terjadi perubahan energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi poros engkol
 Langkah inilah yang menghasilkan tenaga

*keterangan : Putaran Poros engkol mencapai 540 derajat dan Putaran Poros nok mencapai 270
derajat

8
4. Langkah buang :
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang
lembut dan efisien.Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju
pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa
pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang
dihasilkan.
Prosesnya adalah :
 Piston bergerak dari TMB ke TMA
 Katup buang (Ex) terbuka sempurna, Katup hisap (In) menutup penuh
 Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot

*keterangan : Putaran Poros engkol menyelesaikan 2 rotasi penuh (720 derajat) dan Putaran Poros
nok menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)

G. Pendinginan Katup Buang


Ketika pembakaran minyak berat yang mengandung vanadium dan gabungan sodium,
temperature katup harus dijaga di bawah 530°C untuk menghindari pengaratan panas dan endapan.
Pendinginan katup gas buang akan memperpanjang masa penggunaan dari katup, dudukan dan
ringnya.Selain untuk memperpanjang masa penggunaan dari katup, pendinginan juga akan
mencegah terbakar dan ausnya katup.

H. Perawatan Dan Pemeriksaan


Sesuai dengan instruction manual book diesel main engine 6EL38. Maka pemeriksaan
katup gas buang harus dilakukan secara berkala agar kinerja katup selalu optimal, setiap 1000 jam
kerja dilakukan pemeriksaan, pengaturan dan perbaikan pada katup. Akan tetapi pada kondisi
tertentu pemeriksaan dapat dilakuakan tidak sesuai waktu yang disarankan dalam instruction
manual book, tetapi berdasarkan kondisi dari motor diesel. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

1) Pengaturan Celah Katup (valve clearance)


Katup yang terbakar dan berlubang-lubang, disebabkan katupnya macet pada bagian
pengahantar katup. Hal ini disebabkan kekurangan celah bebas, pegas katup sudah lemah,
pendinginan katup tidak sempurna, batang katup kasar, timing katup dan timing motor tidak
tepat”. Berdasarkan kutipan di atas pengaturan celah katup yang tidak tepat akan berdampak
terhadap terjadinya kerusakan pada katup, oleh karena itu pada main engine, untuk menghindari
terjadinya kerusakan akibat dari pengaturan celah katup, maka maker membuat standar penagturan
katup. Standar pengaturan celah katup yang normal sesuai dengan instruction manual book untuk
katup gas buang adalah 0,35 mm pada suhu mesin 300 -500°C dan untuk katup udara masuk
adalah 0,30 mm pada suhu mesin yang sama untuk pengaturan katup gas buang yaitu 300-500°C
instruction manual book diesel main engine.

2) Suhu Gas Buang


Pemeriksaan suhu gas buang dapat dilihat melalui monitor di ruang control kamar mesin
atau langsung pada thermometer yang terdapat pada saluran gas buang yang menuju ke
penampungan gas buang (exhaust gas manifold), suhu normal gas buang motor diesel yaitu: 350-
400°C saat beban penuh. Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui kondisi dari katup gas buang, karena naiknya suhu gas buang biasanya dipengaruhi
oleh rusaknya katup gas buang.

3) Suara Katup
Suara berisik dari katup gas buang adalah salah satu tanda ketidak sempurnaan kinerja
dari katup, misalnya celah katup yang berubah dan pelumasan yang kurang, maka hal ini harus
segera di tindak lanjut untuk menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

4) Tekanan Air Pendingin

9
Tekanan air pendingin dapat diperiksa dengan menggunakan manometer air tawar
pendingin yang terdapat pada blok manometer di bagian depan mesin atau melalui monitor
pengontrol yang berada di ruang control kamar mesin. Hal ini untuk mengetahui kelancaran sistem
pendinginan katup buang.

5) Suhu Air Pendingin


Suhu air tawar pendingin dapat dilihat pada thermometer yang terdapat pada bagian
saluran masuk air tawar pendingin kedalam katup buang.Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
suhu air tawar yang masuk kedalam kepala silinder yang berfungsi untuk mendinginkan katup gas
buang dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan fungsinya.

BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. PROSES PELANGGAN MASUK


1. Customer Masuk Bengkel
SA (Service Author) akan menemui customer yang akan menservice mobilnya. Pada saat
itu juga SA akan menanyakan keluhan dari customer dan mengecek kondisi mobil dan
barang yang ada di dalam mobil untuk mengisi daftar pada WO (Work Order)
2. Setelah WO (Work Order) jadi maka mobil akan dibawa oleh kepala bengkel atau SA itu
sendiri, dan diberikan ke group sesuai pembagiannya.
a. Jika keluhan mobil itu ringan ( ganti kampas rem, ganti oli transmisi, ganti oli
mesin, filter oli, filter udara, dll) maka pekerjaan itu akan langsung diberikan
kepada mekanik.
b. b. jika pekerjaan service itu dinilai berat ( mesin ngelitik, nyendat, atau ada bunyi,
mesin tidak bertenaga dsb) maka pekerjaan itu akan lebih dahulu diberikan kepada
kepala kelompok untuk dicoba terlebih dahulu, baru kemudian diberikan kepada
mekanik untuk ditindak lanjuti.
3. Pekerjaan Seorang mekanik
Seorang mekanik akan mengerjakan pekerjaan service sesuai panduan WO, jika ada
pekerjaan diluar WO maka mekanik akan melapor kekepala kelompok dan akan
disampaikan ke SA untuk mendapat persetujuan dari customer. Jadi seorang mekanik
tidak boleh mengerjakan pekerjaan diluar panduan Work Order.
4. Kebutuhan Spare Parts

10
Jika saat pekerjaan berlangsung dibutuhkan spare parts maka seorang mekanik akan
membawa kertas Work Order ke ruang spare parts untuk mengambil spare parts yang
dibutuhkan.
5. Fasilitas Konsumen
Saat mobil disservice, customer akan dipersilahkan menunggu diruang tunggu untuk
menunggu mobilnya yang sedang disservice.
6. Setelah mobil selesai diservice, mekanik memberikan Work Order kepada kepala
kelompok atau kepala bengkel. Dan tugas kepala kelompok atau kepala bengkel
selanjutnya adalah melakukan test drive terhadap mobil yang telah selesai diservis
tersebut, test drive dilakukan apabila mobil tersebut servisnya dinilai berat. Setelah
selesai test drive maka WO dan mobil diserahkan ke SA.

B. TAHAP PERSIAPAN
a. Tata Tertib Dunia Usaha
 Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
 Menggunakan pakaian praktik
 Menggunakan alat sesuai fungsinya
 Menjaga kebersihan tempat kerja
 Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak terluka
 Bekerja sesuai dengan prosedur
b. Keselamatan Kerja
 Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
 Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
 Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan

c. Persiapan Alat dan Bahan


 1 unit mesin kijang 5k
 Kunci Kombinasi 1 set
 Puler / Feller gauge
 Obeng (-) dan Obeng (+)

C. TAHAP PELAKSANAAN
1. Buka kap mobil
2. Buka tutup kepala silinder
3. Putar puli sampai nol derajat
4. Periksa apabila push rod katup silinder no.1 kendor dan push rodkatup silinder no. 4
kencang (artinya mesin dalam keadaan top 1 ).
5. Periksa celah katup dan stel yang tidak sesuai standar
6. Lakukan hal yang sama pada keadaan top 4
*Keterangan : Spesifikasi celah pada katup intake dan exhaust pada keadaan mesin panas
adalah sebagai berikut :
Celah katup in : 0,20 mm
Celah katup ex : 0,30 mm

D. TAHAPAN PENYETELAN
1. Putar puli sampai nol derajat “0”
2. Periksa apabila rocker arm katup silinder no.1 kendor dan rocker arm katup silinder no. 4
kencang (artinya mesin dalam keadaan top 1 ).

11
3. Buka tutup kepala silinder
4. Periksa celah katup dan stel yang tidak sesuai standar
5. Ukurlah celah katup antara ujung batang katup dan rocker arm. Kendorkan mur pengunci
sampai memperoleh celah yang benar.
6. Tahanlah sekrup penyetel pada posisinya dan mur penguncinya.
7. Periksa celah katup kembali untuk meyakinkan bahwa celahnya sudah benar.

Putar puli 360º sampai pada tanda “0” kembali, kemudian lakukan pemeriksaan dan penyetelan
pada top 4 (rocker arm katup silinder no.4 kendor dan rocker arm katup silinder no. 1 kencang).
Keterangan : Spesifikasi celah pada katup intake dan exhaust pada keadaan mesin panas adalah
sebagai berikut :
Celah katup in : 0,20 mm
Celah katup ex : 0,30 mm

Tabel penyetelan katup

TOP 1
No. Sil In Ex
1  
2  -
3 - 
4 - -
TOP 4
No.Sil In Ex
1 - -
2 - 
3  -
4  

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan
bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi
yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Bengkel Mobil Pagutan (BM), penulis
merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya
serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah menambah wawasan yang luas
bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang

12
disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang
belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang
tersedia.
Praktek Kerja Lapangan telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Pembimbing di Bengkel Mobil Pagutan (BM) yang telah bersedia menerima penulis
apa adanya untuk melaksanakan (Praktek Kerja Lapangan) dan bersedia mendampingi
penulis selama PKL berlangsung.

B. Saran
Untuk saran yang dapat kami berikan sebagai bekal untuk kedepan adalah :
1. Diharapkan banyak bengkel tempat PKL yang disediakan sekolah
2. Diharapkan sekolah dapat memperluas kerja sama dengan tempat-tempat PKL yang ada
saat ini
3. Diharapkan kwalitas PKL dari tahun ke tahun terus meningkat
4. Diharapkan pengawasan PKL lebih diperketat

 Saran untuk sekolah :


a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah
b. Menyediakan peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan perkembangan teknologi
c. Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal
d. Pihak sekolah memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran dan praktek agar siswa
dapat menerapkannya didunia kerja dengan mudah
e. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industri untuk
memepermudah siswanya dalam melaksanakan prakerin
f. Pihak sekolah memberikan penambahan teori mengenai teknologi terbaru yang selama ini
sudah berkembang

 Saran untuk bengkel :


a. Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan mekanik
b. Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri senantiasa harus
diperhatikan
c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk meningkatkan
kemudahan dalam memperabiki kendaraan dan siswa yang sedang melaksanakan
prakerin juga bisa mempelajarinya

Semua saran-saran ini kami tuangkan kedalam buku laporan agar menjadi pertimbangan dan
kritikan yang insyaallah untuk kemajuan PKL dan kesejahteraan bersama.
Akhirnya siswa mengucapkan terimakasih kepada seluruh staf baik dari pihak sekolah
maupun instansi atas bantuan dan bimbingannya serta mohon maaf apabila pembuatan laporan
PKL ini masih banyak kekurangan dan untuk kedepannya penulis akan memperbaiki kekurangan
dalam pembuatan laporan PKL ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimar-amni.ac.id/1669/2/BAB%20II.pdf
http://mochamadrifat12mo1.blogspot.com/2013/11/laporan-kegiatan-prakerin_2996.html
https://www.google.com/search?
q=pengertian+katup&rlz=1C1YTUH_idID1016ID1016&oq=pengertian+katup&gs_lcrp=EgZjaHJ
vbWUyCQgAEEUYORiABDIHCAEQABiABDIHCAIQABiABDIHCAMQABiABDIHCAQQA
BiABDIHCAUQABiABDIHCAYQABiABDIHCAcQABiABDIHCAgQABiABDIHCAkQABiA
BNIBCDk2NjZqMGo3qAIAsAIA&sourceid=chrome&ie=UTF-8

14
FOTO KEGIATAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai