Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BENGKEL YON JAYA KROYA

DISUSUN OLEH
Nama Siswa : BAGAS ALIFFUDIN
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kelas /NIS : XII TKR 4 / 4852

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI NUSAWUNGU

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktik Kerja Lapangan


Lokasi kegiatan : 1. Bengkel YON JAYA Kroya
Waktu : 3 bulan ( 14 Juni 2020 s/d 14 September 2020)

BINANGUN, 25 Januari 2022

Ketua Kompetensi Keahlian


Teknik Kendaraan Ringan Otomitif Pembimbing Sekolah

Puji Agus Wibbowo, S.Pd ................................................


NIP. 19720823 200604 1 004 NIP. ...

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Nusawungu

Sri Windiarti, S.Pd. M.Pd


NIP. 196905091992032008

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada penyusun sehingga bisa melaksanakan praktik kerja lapangan ( PKL )
dan menyelesaikan penyusunan laporan hasil PKL dengan lancar sesuai yang di programkan
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan maupun membantu dalam pembuatan
laporan ini kepada :
1. Ibu Sriwindiarti,S.Pd, M.Pd, Selaku Kepala SMK Negeri Nusawungu.
2. Bapak Sulasdi S.Pd selaku waka humas DU/DI SMK Negeri Nusawungu.
3. Bapak Paryono,selaku pimpinan Bengkel Yon jaya Kroya
4. Bapak Puji Agus, S.Pd selaku ketua program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
SMK Negeri Nusawungu.
5. Bapak Puji Agus, S.Pd selaku pembimbing sekolah.
6. Bapak dan ibu guru pembimbing SMK Negeri Nusawungu.
7. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan PKL.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, dengan rendah
hati penyusun memohon kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini.
Agar nantinya laporan ini dapat berguna bagi para pembaca dalam memperluas wawasan serta
khasanah
Binangun, 25 Januari 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

Halaman sampul .......................................................................................................................... 1


Lembar pengsahan ...................................................................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................................................................ 3
Daftar isi ...................................................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 5
B. Dasar Kegiatan ................................................................................................................ 5
C. Maksud dan Tujuan ......................................................................................................... 6
D. Hasil yang Diharapkan .................................................................................................... 6
BAB II. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat .......................................................................................................... 7
2. Rencana materi yang diharapkan .................................................................................... 7
3. Materi yang di capai ....................................................................................................... 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 24
B. Saran ............................................................................................................................... 24
LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan


pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program
pendidikan di sekolah dengan tuntutan keahlian profesional tertentu di lapangan kerja
melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja. Keberhasilan program ini akan
sangat mendukung peningkatan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
merupakan tenaga tingkat menengah dan sekaligus meningkatkan mutu sekolah. Oleh
karena itu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait dan relevan sangat
diharapkan.
SMK Negeri Nusawungu akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada
Klas XI Semester ke 4. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah persiapan dan
pelaksanaannya secara cermat dan teliti. PKL perlu dilaksanakan di SMK karena :
1. SMK merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menciptakan SDM yang
siap kerja.
2. PKL merupakan proses pembelajaran praktik di Du-Di untuk mempersiapkan peserta didik
yang hadal dan berkompetensi.
3. PKL merupakan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dan di industri, dimana
keduanya tidak terpisahkan.
4. PKL merupakan program kerjasama antara sekolah dan du-di untuk meningkatkan
kompetensi siswa
B. DASAR KEGIATAN
Sebagai dasar pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

5
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Yunto Permendikbud No. 4 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.1
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
6. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
8. Permen Tenaga Kerja No. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di
Dalam Negeri.
9. Permen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18. tahun 2018 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize) iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar
kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara
SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI).
D manfaat
bagi peserta didik:
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.

6
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang
tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari
ditempat PKL
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri

BAB II
PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


Lokasi kegiatan : 1. Bengkel Yon jaya Kroya
Waktu : 3 bulan ( 14 Juni 2021 s/d 14 September 2020)

B. RENCANA Materi YANG DIHARAPKAN


Untuk Komepetensi TKR*)

No Uraian Waktu
A Materi Kognitif
Berupa pengetahuan tentang :
1. Gambar Teknik Otomotif
2. Teknologi dasar otomotif
3. Pekerjaaan dasar otomotif
4. Pemeliharaan mesin kendaraan ringan
5. Pemeliharan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan
6. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
7. Produk kreatif dan kewirausahaan
B Materi psikomotorik
berupa praktik meliputi
1. Gambar Teknik Otomotif
2. Teknologi dasar otomotif
3. Pekerjaaan dasar otomotif
4. Pemeliharaan mesin kendaraan ringan
5. Pemeliharan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan
6. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan

7
7. Produk kreatif dan kewirausahaan
C Afektif
Budaya kerja industri meliputi :
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Inisiatif
4. Tanggungjawab
5. Kemandirian
D Penunjang
1. Kehadiran
2.
Total (4 bulan x 25 hr x 8 jam) 800 jam

C. MATERI YANG DICAPAI

Materi: perawatan dan perbaikan unit kopling


Dasar Teori
Pengertian kopling mobil atau fungsi kopling pada mobil adalah sparepart atau
komponen untuk menghubungkan tenaga mesin atau putaran mesin ke transmisi dan
mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan perpindahan gigi transmisi, agar gigi
transmisi bisa masuk dengan mudah.
Syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari
elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih
Berikut adalah komponen unit kopling mobil dengan sistem hidrolis atau kopling dengan minyak
kopling

8
Gambar 2.1 Unit kopling mobil dengan sistem hidrolik

1. Fly Wheel atau Roda gila

Gambar 2.3 Roda gila / Fly wheel


Roda gila atau fly wheel adalah merupakan sebuah piringan roda
Besi Roda gila berfungsi untuk meredam terjadinya perubahan kecepatan putaran mesin
mobil.
Fungsi yang kedua dari roda gila atau flywhell pada mesin mobil adalah sebagai

9
Tempat untuk menaruh cover clutch atau pegas matahari kopling, diantara cover clutch
dan roda gila terdapat plat kopling atau kampas kopling mobil.
Fungsi Roda gila yang ketiga adalah untuk memberikan start awal
putaran mesin dengan memasang ring gear pada bagian sisi luar lingkaran roda gila, ring
gear ini terhubung dengan pinion gear motor starter ketika mesin mobil di stater dari
kunci kontak.

2. Tutup kopling (cluth cover).

Gambar 2.4 Konstruksi clutch cover


Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang

10
dimana didalamnya terdapat komponen komponen lainnya yang mendukung kerja
kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel
supaya putaran disc plate dengan fly wheel berotasi bersama saat pedal. kopling tidak
diinjak.
3. Disc clutch

Gambar 2.5 Disc clutch


Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang. gesek antara flywheel
Dengan Presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch cover
untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

4. Presure plate

11
Gambar 2.6 Pressure plate
Pressure plate berfungsi sebagai medan gesekan pada penutup kopling untuk
Menekan Piringan kopling dengan roda gila. Pressure plate diatur kerjanya oleh
diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover
5. Pegas diafragma

Gambar 2.7 Pegas diafragma


Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth
cover,
Saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan
serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure plate supaya
tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya
saat pedal kopling dilepas.

6. Realese bearing

12
Gambar 2.8 Realese bearing

Realese bearing merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau klaher


Yang fungsinya Untuk menekan pelat pegas (matahari kopling) atau diafragma spring
pada tutup kopling (cover clutch).
7. Realese Fork

Gambar 2.9 Release fork


Realese Fork Untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafragma spring

13
Cara Kerja Kopling
1. Posisi Terhubung

Gambar 2.10 Kopling Posisi Terhubung

a. Pegas penekan diafragma menekan pelat penekan sehingga


plat penekan terhubung/ tertekan.
b. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan, putaran mesin dapat
diteruskan ke poros input transmisi.

2. Posisi Terlepas

Gambar 2.11 Kopling Posisi Terlepas

14
a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas
dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga bputaran mesin idak dapat
di teruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling

Jenis-jenis Kopling

Kopling Gesek

Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya

Adalah Dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari
bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu

1. Kopling piringan (disc clutch)

Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk


piringan atau disc.

2. Kopling konis (cone clutch)


Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.

Cara kerja kopling gesek

Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin


ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan flywheel dan plat
penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi
melalui mekanisme penggerak kopling
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan

15
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan
sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel
berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel
dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat
sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan
daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip

Kopling Mekanik

Kopling mekanik yang biasa dan terbanyak digunakan adalah kopling


pelat tunggal kering, prinsipnya adalah sebagaimana gambar berikut ini :

Gambar 2.12 Kopling Mekanik


a. Bila pedal kopling dalam keadaan bebas maka pelat kopling akan merapat
atau terhubung diantara roda penerus dan pelat penekan. Sedangkan pegas
penekan kopling memberikan tekanan dimana hal ini sangat diperlukan untuk
mencegah kopling tidak tergelincir (slip), tenaga mesin dipindahkan dari
poros engkol terus ke roda penerus dan pelat kopling langsung ke “input
shaft” dari “gear box”.

16
b. Bila pedal kopling ditekan maka pelat penekan cenderung untuk menjauh
karena jari-jari penekan yang menggerakkan oleh tekanan dari bantalan
pelepas kopling sehingga dengan cara ini pelat kopling terangkat bebas, pelat
kopling itu dapat berputar bebas diantara pelat penekan dengan roda penerus,
dengan demikian hubungan antara poros engkol dengan input shaft jadi
purus.
Tenaga mesin dapat sangat berhasil baik bila mulai menjalankan kendaraan
dengan menslipkan kopling, komponen dari roda penerus dan kopling adalah
direncanakan untuk melawan panas yang ditimbulkan oleh adanya hubungan kopling
karena tergelincir (slip). Sekitar mendekati 50% penggunaan energi mekanik digunakan
untuk memindahkan ke sejumlah energi panas pada setiap waktu/saat. Roda penerus,
pelat kopling dan pelat penekan merupakan bagian bagian yang sangat utama.
Ada dua faktor yang menentukan dalam memindahkan tenaga pada sistem
kopling mekanik, yakni ;
1. Gesekan di antara pelat kopling, roda penerus dan pelat penekan, tenaga kopling itu
tergantung kepada permukaan dan derajad tekanan pegas yang menekan pelat
bersama.
2. Jari-jari itu adalah dari titik pusat ke titik rengah sebelah luar dari sisi piringan,
diduga tenaga gesek adalah 2000 N dan radiusnya 120 mm maka kopling itu dapat
memindahkan tenaga sebesar 2000 N . 0,12 m = 240 NM.

Kopling hidrolik
Bentuk dan bagian-bagian dari pesawat kopling ini sama dengan pesawat
kopling kering tunggal, pesawat kopling ini berputar di dalam bak yang berisi minyak.
Perbedaannya hanya pada lapisan-lapisannya. Pada pesawat kopling yang kering
lapisannya terbuat dari ferodo sedang kopling basah terbuat dari gabus.
Gabus itu diletakkan pada pelat baja, sifat dari gabus tidak menjadi licin
dalam minyak, pegas-pegas yang dilengkapi untuk menekan cincin penekan harus
mempunyai tekanan yang lebih besar dari pegas yang terdapat pada pesawat kopling yang
kering. Kerjanya lebih lembut dan baik serta tidak mudah aus. Kopling model ini hanya
pada kendaraan tertentu karena sulit perawatannya.
Dalam kopling hidrolik tenaga penggeraknya terdiri dari oli dimana
tenaganya ditimbulkan oleh gaya sentrifugal, kopling dapat memberikan suatu gerakan
yang lembut dan tenaga penggerakan tidak mengejut dan tidak pula memerlukan pedal.
Kopling terdiri dari dua buah tabung dimana bagian-bagiannya mempunyai kipas-kipas
atau rusuk-rusuk yang mempunyai sudut puncak. Sebagian dari impeller menggerakkan
impeller yang lain. Impeller yang satu dihubungkan dengan poros engkol dan yang satu
lagi dengan poros transmisi. Tenaga penggerak diberikan dari pompa penggerak kepada
turbine penggerak. Impeller dan turbin adalah tertutup rapat satu dengan yang lainnya

17
tanpa ada mekanik penghubungnya. Mereka dihubungkan dengan tutup atau rumah dan
bagian itu didalamnya diisi oleh oli, bila bagian impeller sedang berputar, olinya
dialirkan maju yang merupakan gaya sentrifugal dan digerakkan oleh bentuk bola (bowl
shape) dan rusuk rusuk diatas bagian turbin. Melalui oli tersebut gerakan dipindahkan
dari impeller ke turbin dan langsung menggerakkan peti gigi.

Gambar 2.15 Kopling hidrolik


Oli mengalir di dalam suatu bundaran jalan kecil diantara impeller dan turbin,
rel penghantar dalam bagian kopling adalah untuk mencegah keributan dalam arus oli.
Hasil guna dari kopling (putaran diantara gaya input dan output) adalah selalu dihasilkan
rendah bila perbedaan diantara bagian kopling kecepatanya besar dan kopling dalam
keadaan tergelincir. Daya gunanya (efisiensi) b’ertambah besar, bila perbedaan
kecepatannya kecil sebagai contoh seperti kecepatan kendaraan yang diperbesar, kopling
bisa juga’dipakai untuk rem mesin dimana arus oli diarahkan mundur. Bagian kopling
yang terdapat pada poros engkol bergerak sebagai turbin dan bagian yang lain sebagai
pompa. Kopling hidrolik digunakan dalam hubungannya dengan transmisi otomatik.

Kopling Diafragma
Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Kopling ini
tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana mempunyai
mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata dan sebagainya tetapi
cukup dengan pegas diafragma. Jadi, pegas diafragma dapat menggerakkan pelat penekaq
untuk menghubungkan dan rnemutuskan kopling dengan mesinnya. Ditinjau dari
konstruksinya tipe ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat, meskipun
kopling sudah tipis (aus), hanya karena pegas diafragmanya dipasang sedemikian rupa
terhadap covernya maka dalampenggantian komponen dilakukan sekaligus.

18
Gambar 2.16 Komponen-komponen kopling diafragma
Kopling Ganda
Kopling ganda mempunyai dua buah pelat kopling dan empat bidang gesek
yang dapat memungkinkan tenaganya menjadi lebih kuat (besar). Diantara dua pelat
kopling terdapat pelat penekan intermediate. Model kopling ganda ini adalah untuk
kendaraan yang berkapasitas volume “cc” (centimeter cubic) tinggi, kendaraan sport dan
kendaraan berat.

Gambar 2.17 Kopling ganda dengan bagian-bagiannya

Langkah Kerja

Pembongkaran

Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih dahulu melepas
komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:

1.             Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)

2.             Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)

3.             Unit transmisi dan sistem pemindahnya

19
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release bearing dan release
fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas
pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar  porosnya dari rumah
transmisi. Release fork dan release bearingakan terlepas

Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas. Langkah-
langkahnya adalah:

1)             Buatlah tanda pada rumah kopling dan flywheel

2)             Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya.

3)             Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke flywheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan
merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas.

4)             Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc.

Gambar 2.18 Pembongkaran Unit Kopling

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

1)             Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc  terjatuh.

2)             Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak
atau gemuk.

3)             Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu kinerja kopling.

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat dengan mudah
dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut

1) Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas kopling.

20
Gambar 2.19 Penekanan Clutch Cover Unit Kopling

2) Lepaskan baut-baut pengikat clutch cover


3) Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut penahan penyetel tinggi tuas
pembebas
4) Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
5) Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
6) Lepaskan clutch cover
7) Lepaskan pegas-pegas penekan
8) Lepaskan pin dan release lever

Gambar 2.20 Melepas Clutch Cover Unit Kopling

Pemeriksaan
Memeriksa plat kopling dari keausan atau kerusakan

21
Gambar 2.21 Pengukuran kealaman disc clutch
1. jangka sorong, ukurlah kedalam paku Keling. Kedalaman paku
Keling minimum , 0,3mm (0,012)
2. Bila sudah melebihi batas minimum ganti plat kopling
Memeriksa release bearing

Gambar 2.22 Pemeriksaan release bearing


1. Putar bantalan dengan tangan. Bila bantalan macet atau terasa berat atau berbunyi
ganti release bearing
2. CATATAN : bantalan di lumasi secara permanen dan tidak memerlukan
pembersihan atau pelumasan kembali

Pemeriksaan pegas diafragma dari keausan

22
Gambar 2.23 Pengukuran kedalaman keausan diafragma spring
3. Mengunakan jangka sorong, ukur kedalam dan lebar keausan pada pegas
diafragma
Limit kedalaman = 0,6 mm
Lebar = 0,5 mm
4. Bila sudah melewati limit ganti pegas diafragma
Pengukuran kerataan plat penekan

Gambar 2.24 Pengukuran kerataan pressure plate


Untuk mengukur kerataan plat penekan dibutuhkan alat mistar baja dan Fuller
gauge
1. Tempelkan mistar baja dengan permukaan plat penekan
2. Masukan fuller gauge di sela sela mistar baja dan plat penekan dengan batas
keausan maksimum 0,5 mm
3. Jika melewati batas maksimum ratakan dengan mesin bubut atau ganti dengan
suku cadangnya sesuai manual book

BAB III

23
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manfaat PKl
Pelaksanaan PKL sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan yang belum pernah di dapatkan di Sekolah. PKL di
SMK Negeri Nusawungu berfungsi untuk :
a. Pemantapan Kompetensi
Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar indusri, dilihat dari
ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan
situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.
b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan DUDI. SMK yang melakukan
memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI dalam pelaksanaan
pembelajaran:
2. Materi kopling
Kopling adalah sparepart atau komponen untuk menghubungkan tenaga mesin atau
putaran mesin ke transmisi dan mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan
perpindahan gigi transmisi, agar gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.
Berdasarkan Perbedaan pada bagian bagian kopling kopling di bagi jadi beberapa
model setiap model memiliki kelebihannya masing masing dalam penggunaannya

B. Saran
1. Untuk perusahaan atau tempat PKL, penyusun menyarankan agar menyediakan alat
yang lebih lengkap dan masih baik.Dalam melakukan pekerjaan harusnya tepat
waktu,baik dalam bekerja maupun istirahat.
2. Untuk para peserta PKL pada masa yang akan datang agar lebih disiplin dalam
bekerja dan lebih taat pada peraturan di tempat PKL

24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai