DISUSUN OLEH
Nama Siswa : BAGAS ALIFFUDIN
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kelas /NIS : XII TKR 4 / 4852
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Nusawungu
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada penyusun sehingga bisa melaksanakan praktik kerja lapangan ( PKL )
dan menyelesaikan penyusunan laporan hasil PKL dengan lancar sesuai yang di programkan
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan maupun membantu dalam pembuatan
laporan ini kepada :
1. Ibu Sriwindiarti,S.Pd, M.Pd, Selaku Kepala SMK Negeri Nusawungu.
2. Bapak Sulasdi S.Pd selaku waka humas DU/DI SMK Negeri Nusawungu.
3. Bapak Paryono,selaku pimpinan Bengkel Yon jaya Kroya
4. Bapak Puji Agus, S.Pd selaku ketua program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
SMK Negeri Nusawungu.
5. Bapak Puji Agus, S.Pd selaku pembimbing sekolah.
6. Bapak dan ibu guru pembimbing SMK Negeri Nusawungu.
7. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan PKL.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, dengan rendah
hati penyusun memohon kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini.
Agar nantinya laporan ini dapat berguna bagi para pembaca dalam memperluas wawasan serta
khasanah
Binangun, 25 Januari 2022
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
5
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Yunto Permendikbud No. 4 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.1
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
6. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
8. Permen Tenaga Kerja No. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di
Dalam Negeri.
9. Permen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18. tahun 2018 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize) iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar
kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara
SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI).
D manfaat
bagi peserta didik:
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
6
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang
tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari
ditempat PKL
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri
BAB II
PELAKSANAAN
No Uraian Waktu
A Materi Kognitif
Berupa pengetahuan tentang :
1. Gambar Teknik Otomotif
2. Teknologi dasar otomotif
3. Pekerjaaan dasar otomotif
4. Pemeliharaan mesin kendaraan ringan
5. Pemeliharan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan
6. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
7. Produk kreatif dan kewirausahaan
B Materi psikomotorik
berupa praktik meliputi
1. Gambar Teknik Otomotif
2. Teknologi dasar otomotif
3. Pekerjaaan dasar otomotif
4. Pemeliharaan mesin kendaraan ringan
5. Pemeliharan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan
6. Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
7
7. Produk kreatif dan kewirausahaan
C Afektif
Budaya kerja industri meliputi :
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Inisiatif
4. Tanggungjawab
5. Kemandirian
D Penunjang
1. Kehadiran
2.
Total (4 bulan x 25 hr x 8 jam) 800 jam
8
Gambar 2.1 Unit kopling mobil dengan sistem hidrolik
9
Tempat untuk menaruh cover clutch atau pegas matahari kopling, diantara cover clutch
dan roda gila terdapat plat kopling atau kampas kopling mobil.
Fungsi Roda gila yang ketiga adalah untuk memberikan start awal
putaran mesin dengan memasang ring gear pada bagian sisi luar lingkaran roda gila, ring
gear ini terhubung dengan pinion gear motor starter ketika mesin mobil di stater dari
kunci kontak.
10
dimana didalamnya terdapat komponen komponen lainnya yang mendukung kerja
kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel
supaya putaran disc plate dengan fly wheel berotasi bersama saat pedal. kopling tidak
diinjak.
3. Disc clutch
4. Presure plate
11
Gambar 2.6 Pressure plate
Pressure plate berfungsi sebagai medan gesekan pada penutup kopling untuk
Menekan Piringan kopling dengan roda gila. Pressure plate diatur kerjanya oleh
diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover
5. Pegas diafragma
6. Realese bearing
12
Gambar 2.8 Realese bearing
13
Cara Kerja Kopling
1. Posisi Terhubung
2. Posisi Terlepas
14
a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas
dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga bputaran mesin idak dapat
di teruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling
Jenis-jenis Kopling
Kopling Gesek
Adalah Dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari
bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu
15
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan
sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel
berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel
dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat
sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan
daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip
Kopling Mekanik
16
b. Bila pedal kopling ditekan maka pelat penekan cenderung untuk menjauh
karena jari-jari penekan yang menggerakkan oleh tekanan dari bantalan
pelepas kopling sehingga dengan cara ini pelat kopling terangkat bebas, pelat
kopling itu dapat berputar bebas diantara pelat penekan dengan roda penerus,
dengan demikian hubungan antara poros engkol dengan input shaft jadi
purus.
Tenaga mesin dapat sangat berhasil baik bila mulai menjalankan kendaraan
dengan menslipkan kopling, komponen dari roda penerus dan kopling adalah
direncanakan untuk melawan panas yang ditimbulkan oleh adanya hubungan kopling
karena tergelincir (slip). Sekitar mendekati 50% penggunaan energi mekanik digunakan
untuk memindahkan ke sejumlah energi panas pada setiap waktu/saat. Roda penerus,
pelat kopling dan pelat penekan merupakan bagian bagian yang sangat utama.
Ada dua faktor yang menentukan dalam memindahkan tenaga pada sistem
kopling mekanik, yakni ;
1. Gesekan di antara pelat kopling, roda penerus dan pelat penekan, tenaga kopling itu
tergantung kepada permukaan dan derajad tekanan pegas yang menekan pelat
bersama.
2. Jari-jari itu adalah dari titik pusat ke titik rengah sebelah luar dari sisi piringan,
diduga tenaga gesek adalah 2000 N dan radiusnya 120 mm maka kopling itu dapat
memindahkan tenaga sebesar 2000 N . 0,12 m = 240 NM.
Kopling hidrolik
Bentuk dan bagian-bagian dari pesawat kopling ini sama dengan pesawat
kopling kering tunggal, pesawat kopling ini berputar di dalam bak yang berisi minyak.
Perbedaannya hanya pada lapisan-lapisannya. Pada pesawat kopling yang kering
lapisannya terbuat dari ferodo sedang kopling basah terbuat dari gabus.
Gabus itu diletakkan pada pelat baja, sifat dari gabus tidak menjadi licin
dalam minyak, pegas-pegas yang dilengkapi untuk menekan cincin penekan harus
mempunyai tekanan yang lebih besar dari pegas yang terdapat pada pesawat kopling yang
kering. Kerjanya lebih lembut dan baik serta tidak mudah aus. Kopling model ini hanya
pada kendaraan tertentu karena sulit perawatannya.
Dalam kopling hidrolik tenaga penggeraknya terdiri dari oli dimana
tenaganya ditimbulkan oleh gaya sentrifugal, kopling dapat memberikan suatu gerakan
yang lembut dan tenaga penggerakan tidak mengejut dan tidak pula memerlukan pedal.
Kopling terdiri dari dua buah tabung dimana bagian-bagiannya mempunyai kipas-kipas
atau rusuk-rusuk yang mempunyai sudut puncak. Sebagian dari impeller menggerakkan
impeller yang lain. Impeller yang satu dihubungkan dengan poros engkol dan yang satu
lagi dengan poros transmisi. Tenaga penggerak diberikan dari pompa penggerak kepada
turbine penggerak. Impeller dan turbin adalah tertutup rapat satu dengan yang lainnya
17
tanpa ada mekanik penghubungnya. Mereka dihubungkan dengan tutup atau rumah dan
bagian itu didalamnya diisi oleh oli, bila bagian impeller sedang berputar, olinya
dialirkan maju yang merupakan gaya sentrifugal dan digerakkan oleh bentuk bola (bowl
shape) dan rusuk rusuk diatas bagian turbin. Melalui oli tersebut gerakan dipindahkan
dari impeller ke turbin dan langsung menggerakkan peti gigi.
Kopling Diafragma
Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Kopling ini
tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana mempunyai
mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata dan sebagainya tetapi
cukup dengan pegas diafragma. Jadi, pegas diafragma dapat menggerakkan pelat penekaq
untuk menghubungkan dan rnemutuskan kopling dengan mesinnya. Ditinjau dari
konstruksinya tipe ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat, meskipun
kopling sudah tipis (aus), hanya karena pegas diafragmanya dipasang sedemikian rupa
terhadap covernya maka dalampenggantian komponen dilakukan sekaligus.
18
Gambar 2.16 Komponen-komponen kopling diafragma
Kopling Ganda
Kopling ganda mempunyai dua buah pelat kopling dan empat bidang gesek
yang dapat memungkinkan tenaganya menjadi lebih kuat (besar). Diantara dua pelat
kopling terdapat pelat penekan intermediate. Model kopling ganda ini adalah untuk
kendaraan yang berkapasitas volume “cc” (centimeter cubic) tinggi, kendaraan sport dan
kendaraan berat.
Langkah Kerja
Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih dahulu melepas
komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:
19
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release bearing dan release
fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas
pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya dari rumah
transmisi. Release fork dan release bearingakan terlepas
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas. Langkah-
langkahnya adalah:
2) Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya.
3) Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke flywheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan
merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas.
4) Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc.
2) Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak
atau gemuk.
3) Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu kinerja kopling.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat dengan mudah
dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas kopling.
20
Gambar 2.19 Penekanan Clutch Cover Unit Kopling
Pemeriksaan
Memeriksa plat kopling dari keausan atau kerusakan
21
Gambar 2.21 Pengukuran kealaman disc clutch
1. jangka sorong, ukurlah kedalam paku Keling. Kedalaman paku
Keling minimum , 0,3mm (0,012)
2. Bila sudah melebihi batas minimum ganti plat kopling
Memeriksa release bearing
22
Gambar 2.23 Pengukuran kedalaman keausan diafragma spring
3. Mengunakan jangka sorong, ukur kedalam dan lebar keausan pada pegas
diafragma
Limit kedalaman = 0,6 mm
Lebar = 0,5 mm
4. Bila sudah melewati limit ganti pegas diafragma
Pengukuran kerataan plat penekan
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manfaat PKl
Pelaksanaan PKL sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan yang belum pernah di dapatkan di Sekolah. PKL di
SMK Negeri Nusawungu berfungsi untuk :
a. Pemantapan Kompetensi
Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar indusri, dilihat dari
ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan
situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.
b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan DUDI. SMK yang melakukan
memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI dalam pelaksanaan
pembelajaran:
2. Materi kopling
Kopling adalah sparepart atau komponen untuk menghubungkan tenaga mesin atau
putaran mesin ke transmisi dan mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan
perpindahan gigi transmisi, agar gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.
Berdasarkan Perbedaan pada bagian bagian kopling kopling di bagi jadi beberapa
model setiap model memiliki kelebihannya masing masing dalam penggunaannya
B. Saran
1. Untuk perusahaan atau tempat PKL, penyusun menyarankan agar menyediakan alat
yang lebih lengkap dan masih baik.Dalam melakukan pekerjaan harusnya tepat
waktu,baik dalam bekerja maupun istirahat.
2. Untuk para peserta PKL pada masa yang akan datang agar lebih disiplin dalam
bekerja dan lebih taat pada peraturan di tempat PKL
24
25
26
27
28