PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
“Penerapan Metode Analisis Business Model Canvas, SWOT, dan
Studi Kelayakan Bisnis Pada Usaha Kecil Menengah : Usaha
Palay Jamur Crispy”
Dosen Pengampu : Ahmad Zamakhsyari Sidiq, M.T
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V ............................................................................................................. V-10
STUDI KELAYAKAN BISNIS ..................................................................... V-10
5.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ........................................................ V-10
5.2 Aspek Studi Kelayakan Bisnis ............................................................... V-10
5.3 Tata Letak Produksi / Pabrik .................................................................. V-12
5.4 Aspek Pasar dan Pemaksaraan ............................................................ V-13
5.5 Strategi Marketing Mix.......................................................................... V-13
5..5.1 Strategi Produk ........................................................................... V-15
5.6 Aspek Keuangan .................................................................................... V-17
5.6.1 Break Even Point (BEP) ............................................................. V-17
BAB VI .......................................................................................................... VI-21
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... VI-21
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... VI-21
6.2 Saran ..................................................................................................... VI-21
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFATR TABEL
Tabel 3.1 Analisis SWOT .................................................................................
Tabel 5.1 Investasi Biya Produk.......................................................................
Tabel 5.2 Modal Kerja / Bulan .........................................................................
Tabel 5.3 Proyeksi BEP....................................................................................
iv
DAFTRA GAMBAR
v
BAB I
DESKRIPSI MASALAH
6
Menjadi produsen produk makanan yang terpercaya, berkualitas, serta
handal dengan orientasi pada kepuasan konsumen.
• Misi
- Memberikan pelayanan yang terbaik sehingga meningkatkan kepercayaan
konsumen.
- Memberikan kualitas produk yang terbaik.
- Mempunyai sumber daya manusia yang handal dan profesional.
7
BAB II
TAHAP BRAINSTORMING
2.1 Brainstorming
Brainstorming adalah cara mengumpulkan gagasan atau ide untuk
mencari solusi bersama dari suatu masalah yang dihadapi. Istilah ini
dipopulerkan pada tahun 1941 oleh Alex Osborn, seorang advertising
executive, sebagai bentuk mode baru dalam mengembangkan ide. Seperti
namanya, brainstorming punya tujuan merangsang otak kita untuk berpikir
secara logis, spontan, dan kreatif.
Berikut adalah proses brainstorming yang kelompok kami lakukan
untuk mengembangkan ide bisnis usaha Palay Jamur Crispy :
2.2 Menentukan Tujuan
Membangun usaha yang cukup mudah dijalankan tetapimenghasilkan
3
harga bersaing.
2.5 Memilih Ide
Setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk memilih ide usaha jamur
crispy, karena di lingkungan kampus belum ada produk sejenis, proses produksi
yang mudah, mempunyai peminat yang banyak, harga bahan baku yang bersaing
serta ready stock, berpotensi untuk berkembang dan tahan lama
2.6 Merencanakan Strategi
Strategi dalam mengeksekusi ide bisnis jamur crispy ini sebagai berikut :
a. Sumber bahan baku jamur tiram kami dapatkan dari pesantren al-
hidayah
b. Modal usaha yang kami perlukan untuk mengembangkan bisnis ini
relatif tidak terlalu banyak
c. Tenaga kerja memaksimalkan kemampuan anggota kelompok
d. Waktu produksi jamur crispy relatif cepat dan mudah
2.7 Menguji ide
Hasil riset pasar di lingkungan kampus dan sekitarnya :
a. Belum terdapat produk sejenis di lingkungan kampus, namun produk
sejenis sudah ada dilingkungan pesantren cipasung yang jaraknya
cukup jauh dari kampus
b. Potensi usaha jamur crispy untuk sukses di pasaran cukup baik,
mengingat di lingkungan kampus belum ada produk sejenis dan target
pasar yang kami fokuskan adalah seluruh civitas akademik kampus
serta kegemaran mahasiswa dalam mengkonsumsi makananringan
2.8 Mengimplementasikan Ide
Sampailah pada tahap implementasi ide, kelompok kami dalam
mengembangkan usaha jamur crispy ini akan membuat rencana bisnis yang
jelas dan terperinci, sehingga harapan kami usaha ini dapat berjalan lancar
dan menghasilkan keuntungan yang banyak.
4
BAB III
ANALISIS SWOT
3.1 Pengertian
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang terjadi dalam dalam proyek
atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri maupun
pesaing.
3.2 Implementasi Analisis SWOT
Berikut adalah hasil implementasi analisis SWOT terhadap ide bisnis
jamur crispy :
6
Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Threat )
● Aspek kebijakan pemerintah ● Di daerah Cipasung terdapat
dan kampus yang mendukung beberapa kompetitor yang
perkembangan (UMKM) menjual produk sejenis
● Memiliki dua tipe produk yang ● UMKM lebih rentan akan
disesuaikan dengan target pasar dampak dari faktor ekternal
: a). Produk versi reguler (untuk sperti krisis
penjualan individual), b).
Produk versi PO (untuk
penjualan skala besar)
3.1 Tabel Analisis SWOT
7
BAB IV
ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)
8
(instagram & whatsapp), online shop live chat, direct message (instagram
&whatsapp).
5. Revenue Stream
Sumber pendapatan melalui penjualan produk jamur crispy dan
pengiriman produk.
6. Key Activities
Aktivitas utama yang dilakukan adalah pembelian bahan baku,
melakukan kontrol pada produk dan bahan baku, pengolahan, promosi dan
penjualan produk, serta pengiriman produk.
7. Key Resources
Aset yang dimiliki diantarnya Sumber Daya Manusia (SDM),
inggredients, resep produk, peralatan pembuatan produk.
8. Key Partnership
Mitra bisnis yang dimiliki yaitu suplier jamur tiram, consigment
partners, packaging supplier, printing.
9. Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan untuk menunjang bisnis jamur crispy yaitu
product cost (bahan baku packaging, perlengkapan, dll), marketing cost
(promo, diskon, dll), dan operational cost (biaya pengantaran, bensin, ddl).
10
berbagai departemen atau tahapan dalam bisnis makanan, mulai dari produksi,
pemasaran, distribusi, hingga penjualan.
b Bahan Baku
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah
harga, kuantitas, kualitas, supplier dan ketersediaanya. Bahan baku utama yang
digunakan dalam pembuatan jamur crispy adalah jamur tiram. Bahan tambahan
berupa tepung beras, tepung terigu, maizena, telur, merica bubuk, minyak goreng,
bawang putih, garam, ketumbar, bumbu rasa balado, bumbu rasa barbeque. Bahan
penolong digunakan dalam proses pengemasan produk antara lain plastik, standing
pouch sticker, standing pouch full collor zipper. Harga bahan baku jamur tiram
berkisar antara Rp. 24.000 per kilogram. Bahan tambahan berupa tepung beras,
tepung terigu, telur, minyak goreng dan berbagai bumbu tambahan lainnya dibeli
dengan harga mulai dari Rp. 9.000 hingga Rp. 28.000 per kilogram.
c Peralatan Produksi
Peralatan produksi berupa kompor gas, tabung gas 3 kg, pisau, nampan,
timbangan, ember, mangkok, baskom, spatula, serokan. Semua peralatan untuk
produksi dalam keadaan bagus dan bersih.
d Proses Produksi
11
Proses produksi yang dilakukan masih sederhana dan secara manual
mengingat usaha ini belum mempunyai alat teknologi yang mendukung, sehingga
masih mengandalkan tenaga manusia. Kapasitas produksi untuk palay jamur crispy
rata-rata di estimasikan 5 sampai 10 kg per hari. Produksi dipengaruhi oleh jumlah
permintaan pasar karena palay jamur crispy ini masih dalam tahap perintisan. Tahap
proses produksi palay jamur crispy digambarkan sebagi berikut :
12
Gambar 5.3 Tata Letak Produksi
5.4 Aspek Pasar danPalay Jamur Crispy
Pemasaran
Menurut Kasmir dan Jakfar (2004:65), “aspek pasar dan pemasaran bertujuan
untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur dan peluang
pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana strategi
pemasaran yang harus dilakukan.” Aspek pasar dan pemasaran menyajikan tentang
peluang pasar, perkembangan permintaan produk di masa mendatang, kendala –
kendala yang dihadapi seperti keberadaan pesaing, serta beberapa strategi yang
dilakukan dalam pemasaran.
a Segmentasi
Segmentasi pasar adalah pemetaan target konsumen berdasarkan karakteristik,
kebutuhan, dan prilaku mereka agar bisnis dapat lebih memahami kelompok
konsumen tersebut (Eka, 2023). Segmentasi pasar untuk produk palay jamur crispy
adalah sebagai berikut :
1. Geografis
13
Segmentasi berdasarkan karakteristik demografis konsumen, seperti usia,
jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Berikut segmentasi demografis produk
Palay Jamur Crispy :
• Usia : 7 – 25 tahun
• Jenis Kelamin : Laki – laki & Perempuan
• Pendidikan : SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
• Pekerjaan : Pelajar dan Karyawan
3. Sosiologis
Segmentasi berdasarkan faktor social, seperti kelompok social, etnis,
dan agama. Segmentasi sosiologis produk palay jamur crispy sebagai berikut :
• Konsumen yang suka makan cemilan ringan
• Konsumen yang suka dengan olahan jamur crispy
• Konsumen yang suka varian rasa cemilan jamur crispy
4. Psikografis
Segmentasi berdasarkan aspek psikologis konsumen, seperti gaya hidup,
kepribadian, sikap, manfaat produk. Segmentasi psikografis produk palay jamur
crispy sebagi berikut :
• Konsumen yang mencari alternatif makanan ringan yang lebih sehat
b Targeting
Targeting adalah menentukan segmen pasar mana yang ingin kita tuju.
Targeting dari Usaha Palay Jamur Crispy yaitu mahasiswa, karena titik operasional
penjualan di kantin kampus. Selain itu produk palay jamur crispy juga bisa
menjangkau semua kalangan yaitu dari anak-anak sampai orang dewasa.
c Positioning
Positioning adalah suatu cara untuk menempatkan produk sehingga
tertanam dalam benak pelanggan. Usaha Palay Jamur Crispy memiliki keunikan
dan keunggulan tersendiri untuk memikat hati pelanggan yaitu kemasan produk
menggunakan Standing Pouch Sticker & Standing Pouch Full Collor Zipper untuk
produk yang akan dijual di toko swalayan dan di e-commerce, keunikan lainnya
yaitu pada desain kemasan yang lebih menarik, dan memiliki berbagai varian rasa
sehingga konsumen bisa memilih varian sesuai dengan keinginan mereka.
14
5.5 Strategi Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari elemen-elemen pemasaran untuk bisa
mengkonversi calon konsumen secara lebih efektif dan tepat sasaran. Konsep
marketing mix terdiri dari empat elemen utama, yaitu product, price, promotion,
dan place. Seluruh elemen marketing mix disebut 4P ini saling berkaitan, dan jika
digabungkan akan menciptakan strategi pemasaran yang efektif. (Hesanty, 2023).
Berikut strategi marketing mix pada usaha palay jamur crispy :
5.5.1 Strategi Produk :
a. Logo dan Motto
15
Gambar 5.5 kemasan produk 1
16
usaha dapat langsung menjual ke konsumen (end-user), juga dapat dijual ke
reseller yaitu toko oleh-oleh, café, toko swalayan, serta toko online.
d. Promosi (Promotion)
Usaha Palay Jamur Crispy melakukan beberapa kegiatan promosi untuk
mendapatkan pelanggan, diantaranya yaitu melalui media online, jaringan
relasi mahasiswa, promosi manual, dan membuat brosur.
5.6 Aspek Keuangan
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan
dan jenis investasi beserta biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi
laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Dari
aspek keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah usaha dapat
dinyatakan layak atau tidak untuk dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir
& Jakfar, 2004).
5.6.1 Break Even Point (BEP)
Break even point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total cost
(TR=TC). Titik impas memberikan petunjuk bahwa tingkat produksi telah
menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan biaya produksi yang
dikeluarkan. Disamping dapat menyatakan hubungan antara volume produksi,
harga satuan dan laba maka analisis titik impas bagi memberikan informasi
mengenai hubungan antara biaya tetap dan biaya variable.
Cara perhitungan BEP :
a. Persamaan
S = Fc + Vc
b. Margin Kontribusi (CM)
S – Vc = CM
CM >< Fc
c. Keterangan :
• Biaya Tetap (Fc)
• Biaya Variable (Vc)
• Harga Produk Tetap Selama Analisis (P)
17
• Margin Kontribusi (CM)
d. Implementasi Break Even Point pada usaha Palay Jamur Crispy :
• Investasi yang diperlukan biaya produk :
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Wajan 1 Rp 75.000 Rp 75.000
2 Sendok 5 Rp 2.000 Rp 10.000
3 Kompor Gas 1 Rp 368.000 Rp 368.000
Full set
4 Penyaringan 2 Rp 5.000 Rp 10.000
5 Baki 2 Rp 25.000 Rp 50.000
Total Rp 513.000
Tabel 5.1 Investasi Biaya Produk
• Modal Keja / bulan
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Jamur tiram 30 kg Rp 20.000 Rp 600.000
2 Garam 5 pcs Rp 2.000 Rp 10.000
3 Tepung terigu 10 kg Rp 8.000 Rp 80.000
4 Penyedap rasa 6 pcs Rp 4.000 Rp 24.000
5 Minyak goreng 15 liter Rp 13.000 Rp 195.000
6 Merica bubuk 7 pcs Rp 1.000 Rp 7.000
7 Bawang merah 2 kg Rp 25.000 Rp 50.000
8 Bawang putih 2 kg Rp 30.000 Rp 60.000
9 Baking powder 4 pcs Rp 3.000 Rp 12.000
10 Bumbu kaldu 6 pcs Rp 1.000 Rp 6.000
ayam
Total Biaya bahan baku dan pendukung Rp 1.044.000
Total Biaya peralatan Rp 513.000
Tabel 5.2 Modal Kerja / Bulan
• Penentuan harga jual produk
18
Dalam satu bulan Usaha Palay Jamur Crispy bisa memproduksi
sebanyak 510 pcs, untuk rata-rata produksi per hari yaitu sebanyak
17 pcs dengan total biaya produksi Rp 48.000 / hari.
Harga Jual => biaya total pehari : biaya produksi
Harga Jual => Rp 48.000 : 17 pcs = 2.823
Harga Jual => hpp + keuntungan
= 2.823 + 2.177
= Rp 5.000
Jadi harga jual Palay Jamur Crispy adalah 5.000 / pcs.
• Penjualan jamur crispy 1 bulan
Estimasi penjualan Palay Jamur Crispy dalam 1 bulan sebanyak 510
pcs / bks, jadi :
Penjualaan = penjualan Palay Jamur Crispy per bks * harga per bks
= 510 bks * Rp 5.000 = Rp 2.550.000
• Proyeksi Break Even Point
Uraian Jumlah
Penjualan
1 Penjualan Rp 2.550.000
Total Penjualan Rp 2.550.000
Biaya Variable
1 Biaya bahan baku dan bahan Rp 1.557.000
pendukung
Total Biaya Variabel Rp 1.557.000
1 Biaya Transportasi Rp 50.000
Biaya sewa kantin Rp 30.000
Upah penjaga Rp 30.000
Total Biaya Tetap Rp 110.000
19
- Harga (p) = 5.000 / bks
- Biaya variable :
Biaya bahan baku dan pendukung = Rp 48.000 / hari
Rp 48.000 : 17 bungkus = 2.800 / bungkus
- Biaya tetap :
Biaya sewa kantin + transportasi + upah penjaga = 110.000
- Kapasitas produksi 510 bungkus
a. BEP Persamaan
S = Fc + Vc
(x)(Rp 5.000) = Rp 110.000 + (x)(Rp 2.800)
Rp 5.000x – Rp 2.800x = Rp 110.000,-
Rp 2.200x = Rp 110.000
x = Rp 110.000 : Rp 2.200
x = 50 bungkus
Cocokan :
S = 50 x Rp 5.000 = Rp 250.000
Vc = 50 x Rp 2.800 = Rp 140.000
CM = S – Vc
= 250.000 – 140.000 = 110.000
Fc = 110.000
¶=0
20
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Analisis pasar dan pemasaran menunjukan bahwa prospek usaha Palay Jamur
Crispy cukup baik, hal ini dapat dilihat dari peluang dan kesempatan yang tersedia
dilapangan, dimana belum adanya produk sejenis di kantin kampus dan sekitarnya.
Ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu yang memadai, dan strategi terkait
pemasaran yang cukup bagus.
Analisis teknis dan produksi menunjukan bahwa kondisi tempat serta
peralatan produksi tetap bersih dan terjaga kualitasnya, serta memenuhi standar dan
kapasitas produksi.
Analisis Keuangan dengan menggunakan metode perhitungan Break Even
Point (BEP) dikatakan layak (impas), karena tingkat produksi telah menghasilkan
pendapatan yang sama dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan hasil
perhitungan BEP untuk usaha Palay Jamur Crispy adalah 50 bungkus dengan
penjualan Rp 250.000 Margin kontribusi per bungkus adalah sekitar Rp 2.800 dan
¶ = 0.
6.2 Saran
Sebaiknya kegiatan Usaha Palay Jamur Crsispy terus dikembangkan karerna
layak untuk dijalankan dan jika dilihat dari segi peluang pasar belum ada produk
sejenis di lingkungan kampus yang menjadi fokus utama
Meningkatkan promosi penjualan, tidak hanya fokus di lingkungan kampus,
melainkan memperluas pangsa pasar offline / online untuk meningkatkan
permintaan dan penjualan produk.
Perlu adanya kualifikasi tenaga kerja dalam proses rekruitmen, serta pelatihan
tenaga kerja sebaiknya terus dilakukan secara intenisif sehingga kualitas produk
dan pelayanan terhadap konsumen terjaga.
Pemanfaatan lahan produksi perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi
kapasitas produk jamur crispy yang diminta oleh pasar, serta pengembangan mesin
dan peralatan produksi yang lebih memadai.
21
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Amalia, Dina. (2019). Strategi Pemasaran yang Efektif untuk UKM
[2]. Kotler, Philip. dan Amstrong, Gary. (2018). Marketing Principles 17th edition.
United Kingdom: Pearson Education Maharani, Esthi. (2015). Kemasan Jadi
Kendala Produk UKM.
[3]. Majid, M., (2019). Marketing Mix: Pengertian, Tujuan, dan Konsep Bauran
Pemasaran.
[4]. Oscario, A.,(2013). Pentingnya Peran Logo dalam Membangun Brand.
Humaniora, 4(1), p.191.
[5]. Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran (Edisi ke 3), p. 132.
[6]. Hayati, R. (2020). Pengertian Analisis SWOT, Unsur, Manfaat, dan Contohnya.
Retrieved from https://penelitianilmiah.com/analisis-swot/: (diakses 23 Desember
2023)
[7]. Irfani, A.S. (2020). Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Iskandar, W., & Yuniar, A.S. ANALISIS
KELAYAKAN USAHA STEAK CAFE DI KOTA PEKANBARU.
[8]. Maitimu, L.S. (2017). Ladang Emas: Bagaimana Menentukan Lokasi Bisnis
Yang Tepat. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[9]. Setiawan, S. (2021). Pengertian Perilaku Konsumen - Teori, Model, Ciri, Pendekatan,
ParaAhli. Retrievedfrom https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-perilaku-
konsumen/: (diakses 20 Desember 2023).
[10]. Toiletbisnis. (2020). Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan
Bisnis. Retrieved from https://www.toiletbisnis.com/aspek-pasar-dan-pemasaran/:
(diakses 21 Desember 2023).
22