Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

TUGAS PRAKARYA DAN KEWIRA USAHAAN

Kelompok 8

1. Cahya Awaliah Rhamadhani


2. Meyranti Citra Lestari
3. Muhammad Aqil Fachriyadi
4. Sheva Reza Azari
5. Thea Ramadhani

XI MIPA 8

SMAN 2 SERANG
Jalan Raya Serang – Jakarta, Km. 5, Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya,
Kota Serang, Banten 42126
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul "PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA".

Pada kesempatan ini Kami mengucapkan terima kasih, terutama kepada


beberapa pihak diantaranya :

1. Bapak Agung Gumelar, M.Pd. selaku Guru mata pelajaran prakarya.


2. Orang tua yang telah membantu dalam dukungan moril, maupun materi.
3. Pihak-pihak yang membantu pembuat makalah ini agar baik dan benar.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, baik dari segi penulisan, tata bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal
pengalaman kami untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Serang, februati 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan Proposal Usaha..............................................1
B. Ruang Lingkup Usaha................................................................................2
C. Visi dan Misi Perusahaan...........................................................................2
D. Jadwal Kegiatan...........................................................................................
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Aspek Manajemen Usaha............................................................................
1. Nama Perusahaan............................................................................
2. Lokasi Usaha...................................................................................
3. Struktur Organisasi..........................................................................
4. Bentuk Badan Usaha.......................................................................
B. Aspek Produksi............................................................................................
1. Nama Produk...................................................................................
2. Bahan Produk..................................................................................
3. Peralatan..........................................................................................
4. Proses Produksi................................................................................
5. Biaya Produksi.................................................................................
6. Lokasi Produksi...............................................................................
C. Aspek Permodalan.......................................................................................
1. Sumber Modal.................................................................................
2. Proyeksi Sumber Modal..................................................................
D. Aspek Pemasaran.........................................................................................
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I
PEMBUKAAN

A. Latar Belakang Pembuatan Proposal Usaha


Saat ini kebutuhan energi dunia sangat meningkat tajam, terutama dengan
munculnya negara-negara industri raksasa. Peningkatan ini sangat terasa pada
dekadedekade awal abad ke-21. Sebagai contoh, pada tahun 2009 kebutuhan energi
listrik dunia telah mencapai 17~17,5 trilyun KWH dan pada tahun 2015 akan
mencapai 19,5- 20 trilyun KWH. Pada dekade ini, bahan bakar fosil dan gas bumi
sebagai sumber primer hanya akan mampu menyumbang 12.4 trilyun KWH saja.
Padahal sumber primer jenis ini amat sangat terbatas, dan pada suatu saat kelak
benar-benar akan habis. Tenaga nuklir sebagai alternatif diversifikasi sumber energi
listrik hingga saat ini masih dibayangi masalah bahaya pencemaran radioaktif dan
penanganan limbah yang rumit serta mahal sehingga mengakibatkan sebagian
masyarakat tak menghendaki kehadirannya karena tingkat resiko yang relatif sangat
tinggi. Walaupun demikian, hingga thn 2006 energi nuklir sudah menyumbang 2,7
trilyun KWH. Dan diperkirakan akan bertambah menjadi 3,8.trilyun KWH pada
tahun 2030. Sumber energi lain ( air, angin, panas bumi, surya , dsb) pada tahun
2006 menyumbang energi listrik 3,42 trilyun KWH, dan diperkirakan tahun 2030
akan menyumbang 6,68 trilyun KWH.
Selain itu kebutuhan energi di negeri kita Indonesia semakin lama semakin
meningkat sebagaimana laju pertumbuhan pembangunan. Begitu juga dengan
kebutuhan energi listriknya, hampir disetiap bidang pembangunan membutuhkan
energi listrik bagi proses kegiatannya, hal ini dapat kita mengerti karena
pertumbuhan pembangunan di negara kita ditandai dengan laju pertumbuhan
industri, baik industri menengah maupun industri besar sekalipun dan semua itu
membutuhkan energi listrik ntuk penerangan maupun untuk menggerakan mesin-
mesin. Selain itu sistem pembangkit PLN saat ini menggunakan BBM mencapai 50
persen di luar Jawa dan hampir 25 persen pada sistem Jawa-Bali. Bila harga BBM
tak bisa lagi disubsidi maka harga bahan bakar diesel akan mencapai lebih dari Rp
4.500,- per liter dan membuat harga listrik naik dua kali lipat. BBM Indonesia bila
tidak ditemukan lagi cadangan baru dan produksi tetap dipertahankan 500 juta
barrel per tahun, maka bisa habis hanya dalam waktu 18 tahun lagi. Padahal, tahun
2025 pemerintah menargetkan 95 persen dari seluruh rumah Indonesia sudah
terlistriki. Padahal pada tahun 2005 saja rasio kelistrikan baru mencapai 52 persen
1
atau 18 juta rumah saja, sudah membutuhkan BBM dalam jumlah yang sangat besar
untuk operasional pembangkit listrik.

B. Visi dan Misi Perusahaan


 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghematan energi
listrik.
 Memberikan informasi tentang pemanfaatan energi baru terbarukan,
efisiensi konversi energi, perencanaan dan implementasi pembangkit listrik
berbasis solar photovoltaic.
 Menerapkan teknologi kelistrikan yang aman, tahan lama dan efisien sesuai
standar SLO (Sertifikasi Laik Operasi) yang berlaku.
 Menghadirkan Produk-Produk Yang Inovatif Dan Berkualitas Tinggi.
 Menjadi penyedia perlengkapan perangkat dan komponen PLTS dengan
harga yang kompetitif, bergaransi pabrikan, dan layanan Purna Jual yang
prima.
 Memberikan layanan: perencanaan, konstruksi, dan pelaksana EPC
(Engineering-Procurement-Construction) PLTS.
 Mendukung program ramah lingkungan menuju langit biru di seluruh
indonesia.
C. Jadwal Kegiatan
Setiap hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Manajemen Usaha


1. Nama Perusahaan
Will Infinity PLTS
2. Lokasi Usaha
Terminal Bus, Jl. Kolonel Tubagus Suwandi Jl. Ki Busanta, Lontarbaru,
Serang, Serang City, Banten 42115 4,6 km
3. Struktur Organisasi
CEO : Meyranti
CTO : Cahya
CFO : Aqil
CMO : Sheva
COO : Thea
4. Bentuk Badan Usaha
Legal

B. Aspek Produksi
1. Nama Produk
PJU SOLAR CELL
2. Bahan Produk
 Modul fotovoltaik (PV)
 Inverter/charger
 Baterai
 Combiner box
 Solar/battery inverter
 Panel distribusi
 Rumah pembangkit (power house)
 Sistem pentanahan dan penangkal petir

3. Peralatan
 Penyangga PV Modul
 Solar charger controller
 Energy limiter dan praynometer
 Kabel listrik
 Mounting

3
 Bracket
 Sensor temperatur
4. Proses Produksi
1) Pembuatan sel silikon surya dalam tipe-p atau tipe-n untuk membuat
muatan positif atau negatif. Sel silikon tipe-p dibangun di atas dasar
muatan positif, dimana lapisan bawah dicampur dengan boron dan
fosfor.
Baca: Komponen Penyusun Panel Surya
Sedangkan sel tipe-n dibangun secara berlawanan, fosfor digunakan
sebagai dasarnya. Perbedaan utamanya, sel tipe-n menawarkan
efisiensi lebih baik. Selain itu juga tidak terpengaruhi degradasi yang
disebabkan oleh cahaya, atau pengurangan output ketika terkena
sinar matahari yang ekstrim. Sel surya dibuat dengan kristal silikon
yang dicairkan dan dicampur dengan galium atau boron untuk
membentuk wafer yang disebut silikon ingot. Fosfor kemudian
ditambahkan ke silikon, dan bersama dengan galium atau boron, zat
ini akan memberi silikon kemampuan untuk menghasilkan listrik.
2) Sel surya disolder bersama-sama untuk membentuk satu panel,
biasanya 60 atau 72 sel surya digunakan untuk membentuk satu
panel surya.
3) Lembar belakang dipasang untuk melindungi bagian bawah sel surya
4) Kaca depan di pasang kaca depan untuk menyaring cahaya yang
masuk ke sel surya, sekaligus juga sebagai lapisan pelindung.
5) Frame atau bingkai logam panel disegel menggunakan silikon untuk
menyatukan semua lapisan
6) Pemasangan kotak persimpangan untuk melindungi kabel listrik
panel surya dari kerusakan
7) Pengujian panel surya untuk mengecek kualitas dan kekuatan
sebelum dikirim ke konsumen. Setelah diuji, panel surya siap
dikirim dan dipasang di rumah Anda.
Bahan panel surya dan proses pembuatan untuk berbagai jenis panel
surya cukup mirip, tetapi ada beberapa jenis panel surya dan masing-
masing jenis memiliki kelebihannya sendiri

4
5. Biaya Produksi
FC = Man : Rp. 35.000.000,00
Money : Rp. 12.500.000,00
Maschine : Rp. 12.500.000,00
Untuk 5 orang : Rp. 60.000.000
VC = Material : Rp. 15.000.000,00
P = Market : Rp. 20.000.000,00

BEP UNIT : FC/P-VC


: 60.000.000/20.000.000 –15.000.000
: 60.000.000/5.000.000
: 12 Unit
BEP RUPIAH : FC/(1-VC-P)
: 60.000.000/(1-15.000.000 ÷ 20.000.000)
: 60.000.000/(0,25)
: Rp. 240.000.000,00
6. Lokasi Produksi
Waduk Krenceng, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

C. Aspek Permodalan
1. Sumber Modal
Pribadi : Tabungan pribadi sering dijadikan sumber untuk membangun
sebuah usaha, terutama sebagai sumber modal usaha kecil. Banyak
pengusaha akan menabung terlebih dahulu dengan tujuan bisa membuka
usaha di kemudian hari.
2. Proyeksi Sumber Modal
Keuangan merupakan rincian dari biaya-biaya yang diperlukan dalam
memperlihatkan biaya produksi, modal (investasi untuk modal awal
berdirinya usaha), rencana penjualan, proyeksi, cashflow (1 bulan),
perhitungan rugi dan laba dan neraca. Berikut adalah rinciannya:

5
Modal adalah kolektivitas dari barang-barang yang ada dalam proses
produksi. Modal adalah suatu yang sangat penting untuk mendirikan usaha.
Untuk usaha ini saya memakai 2 sumber modal yaitu dari modal sendiri dan
modal luar. Saya mempunyai modal sendiri sebesar Rp. 60.000.000,-

D. Aspek Pemasaran
Kami menjual prodak kami secara online yaitu melalui website yang kami sediakan
dan secara offline yaitu dengan langsung datang ke kantor kami, selain itu kami
juga mengadakan penyuluhan tentang panel Surya dari pintu ke pintu

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Begitu juga dengan kebutuhan energi listriknya, hampir disetiap bidang
pembangunan membutuhkan energi listrik bagi proses kegiatannya, hal ini dapat
kita mengerti karena pertumbuhan pembangunan di negara kita ditandai dengan laju
pertumbuhan industri, baik industri menengah maupun industri besar sekalipun dan
semua itu membutuhkan energi listrik untuk penerangan maupun untuk
menggerakan mesin-mesin.

B. Saran
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas. Kita harus lebih bisa
menghemat energi listrik.Diharapkan untuk melihat kemungkinan penggabungan
sistem PLTS dan sistem pembangkit energi baru terbarukan lainnya yang bisa
diterapkan di indonesia.Dan dapat menganalisa kelayakan ekonomi PLTS melalui
metode lainnya sehingga diharapkan dapat memperkuat kelayakan pengembangan
PLTS.

7
8

Anda mungkin juga menyukai