Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1 #UJK & MP

Perancangan Ketel Uap Pipa Api Kapasitas 250 KG/ 5 Jam


BOILER

Disusun oleh :

Muhammad Samsul Maarif : C.411.18.0050


Rahmat Guntur Winata : C.411.18.0049
Fabilan Prasetyo Ilham : C.411.19.0083
Muhammad Deva Alfatah : C.411.19.0076

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga proposal ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Proposal ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Usaha Jasa Konstruksi &
Manajemen Proyek di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Semarang
(USM). Dalam penyusunan proposal ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
Dosen pengampu. Maka kami penulis ucapkan rasa hormat dan banyak terima kasih.

Kami sangat berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.
Semarang, 19 Oktober 2021

Penulis

Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
1.2 PERUMUSAN MASALAH........................................................................................................4
1.3 TUJUAN......................................................................................................................................4
1.4 MANFAAT.................................................................................................................................5
1.5 BATASAN MASALAH..............................................................................................................5
BAB 2 USAHA JASA KONSTRUKSI.......................................................................................................6
2.1 DASAR TEORI (TERKAIT UJK)..............................................................................................6
2.2 [JUDUL PROPOSAL].................................................................................................................6
2.3 ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGI YANG TERLIBAT.............................................................6
2.4 KENDALA INTERNAL / EKSTERNAL (regulasi, klasifikasi, kualifikasi, perizinan)..............6
2.5 SIMPUL JASA KONSTRUKSI YANG TERKAIT....................................................................6
2.6 PENGIKATAN KERJA KONSTRUKSI....................................................................................6
2.7 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN HIDUP............................6
2.8 KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN............................................................................6
BAB 3 MANAJEMEN PROYEK...............................................................................................................7
2.1 ASPEK PASAR (output dari proyek ini ke masyarakat).............................................................7
2.2 ASPEK BAHAN BAKU (mudah, murah, berkualitas)................................................................7
2.3 ASPEK TENAGA KERJA (sertifikasi & standar kompetensi)...................................................7
2.4 MANAJEMEN ORGANISASI...................................................................................................7
2.5 ASPEK EKONOMI (output dari proyek ini ke perusahaan)........................................................7
2.6 ASPEK SOSIAL (output dari proyek ini ke tenaga kerja)...........................................................7
2.7 DAMPAK LINGKUNGAN........................................................................................................7
2.8 MANAJEMEN RESIKO.............................................................................................................7
BAB 4 PERENCANAAN PROYEK...........................................................................................................8
2.1 DIAGRAM ALIR........................................................................................................................8
2.2 JADWAL KEGIATAN...............................................................................................................8
2.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (aspek finansial)..................................................................8
2.4 KESIMPULAN...........................................................................................................................8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Industri Tahu tidak lepas dari panas untuk memanaskan tahu yang merupakan sumber utama
untuk proses pengolahan tahu yang panasnya bersumber dari uap yang dihasilkan oleh ketel uap
atau boiler. Dimana ketel uap adalah mesin pembakaran luar yang berfungsi merebus air untuk
menghasilkan uap jenuh yang mana uapnya masih mengandung air, salah satunya peralatan
industri tahu yang merupakan peralatan sekunder adalah ketel uap yang berfungsi untuk
memasak kedelai yang akan digiling dan dicetak jadi tahu. Saat ini ketel uap yang digunakan di
masyarakat produsen industri tahu menggunakan tangki ketel uap dari drum oil atau bahan bakar
minyak bekas dan tidak menggunakan alat instrument pengontrol suhu dan tekanan. ditinjau dari
tingkat keamanan dan keselamatan ini sangat beresiko sekali. untuk itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengevaluasi secara keseluruhan sistem proses produksi Tahu agar dapat
ditemukan model dan rancangan ketel uap mini yang sesuai dengan kapasitas produksinya.
Dengan katagori usaha/industri tahu dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu
usaha/industri tahu kecil, sedang, dan besar. Usaha/industri tahu dikategorikan sebagai
usaha/industri tahu kecil bila kapasitas produksinya kurang dari 50 kg kedelai kering setiap
harinya. Usaha/industri tahu skala sedang produksi tahu dengan kapasitas 50-200 kg kedelai
kering setiap harinya, sedang Usaha/industri tahu skala besar bila kapasitas produksinya lebih
dari 200 kg kedelai kering per harinya. Bahan dan rancangan ketel uap memberikan kontribusi
paling besar dalam efisiensi aliran kalor pada ketel uap. Bahan mempunyai sifat hantar kalor
berbedabeda. pememilihan bahan dengan hantar kalor besar akan meningkatkan jumlah aliran
kalor. kalor yang optimum akan memaksimalkan aliran kalor. Dengan rancangan ketel uap mini
akan didapat spesifikasi ketel dan jenis ketel uap yang akan dirancang dan mudah di operasi dan
aman.
“Rekayasa dan rancang bangun ketel uap dalam rangka pengembangan industry kecil pangan
tradisional”.Hasil rancangan yang telah dilakukan, maka diperoleh data dan spesifikasi ketel uap
sebagai berikut :
Type : Water tube, Dimensi : tungku, PxLxt (910 x 700 x 695)mm, laluan gas asap (900 x
690 x 1090)mm, luas bidang pemanas, FR + FK = 1,97 m2 , EKO = 0. 35 m2 , APL = 0, 24 m2 ,
kapasitas 100 kg uap/jam, bahan bakar briket batubara, efisiensi ketel = 0,72, laju bahan bakar 20
kg/jam, lama penguapan awal 15 menit.
Perencanaan Ketel Uap Tekanan 6 Atm Dengan Bahan Bakar Kayu Untuk Industri
Sederhana”. Ketel uap/boiler adalah suatu pesawat yang mengubah air menjadi uap dengan jalan
pemanasan dan uap tersebut digunakan ke pesawat pemakai. Perencanaan boiler ini berskala
kecil dengan kapasitas uap hasil 0,3 ton/jam uap basah dengan menggunakan bahan bakar kayu
sebagai sumber energi panas. Ketel uap ini sebagai unit penggerak proses pengolahan dan
banyak digunakan industri kecil menengah seperti industri tahu, kerupuk, manisan buah, industri
rotan dan sebagainya menggunakan peralatan yang disebut dandang sebagai alat
perebusan/pemasakan. Dapurnya menggunakan bahan bakar kayu karena mudah didapat dan
harganya murah.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana desain dan dimensi komponen dari ketel uap untuk kebutuhan pabrik tahu
dengan kapasitas 250 Kilogram/ 5 Jam?
2. Berapa besar energi yang dibutuhkan?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan alat ini adalah :
1. Untuk mendapatkan desain dan dimensi komponen dari ketel uap untu kebutuhan pabrik
tahu dengan kapasitas 250 Kilogram/ 5 Jam
2. Untuk mendapatkan rancangan ketel uap yang sesuai yang diharapkan.

1.4 MANFAAT
Kegiatan pembuatan proposal studi kelayakan ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi
mahasiswa. Adapun hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu memahami konsep jasa
konstruksi dan manajemen proyek pada pembangkit listrik tenaga uap yang memiliki peralatan
untuk pembuatan ketel uap. Diharpakn mesin ini berguna bagi masyarakat yang ingin membuka
usaha dengan skala kecil tentang produksi tahu.

1.5 BATASAN MASALAH


Proyek tentang pusat listrik tenaga uap sangat luas cakupannya, oleh karena itu dalam
proposal ini ini penulis membatasi permasalahan hanya pada perancangannya adalah :
1. Metode pembuatan tahu
2. Tidak menghitung biaya produksi
3. Dlam perancangan tidak menghitung kebutuhan bahan bakar
4. Tidak menghitung kekuatan las pada setiap sambungan ketel uap
5. Hanya sekedar perancangan tidak melakukan penelitian dan pembuatan alat.
BAB 2

USAHA JASA KONSTRUKSI

2.1 DASAR TEORI (TERKAIT UJK)


Ketel uap atau Boiler adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan uap (Steam). Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan
bahan bakar. Secara umum ketel uap dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa bagian, yaitu
berdasarkan fluida yang mengalir dalam, pipa, pemakaian, jumlah lorong, letak dapur, bentuk
dan letak pipa, system peredaran air bahan bakar, tekanan kerja ketel dan uap.
Boiler mengubah energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja.
Boiler dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang
biasanya berupa pembakaran bahan bakar.
Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan
menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam
pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul
menjadi cepat, sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang
berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis
yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang
bertemperatur tinggi akan naik ke permukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun.
Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang
dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu
daya pembangkit tenaga listrik dan industri. Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi
yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi panas.
Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu :
1. Dapur sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
2. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi
energi potensial uap (energi panas). Dua komponen diatas telah dapat memungkinkan
sebuah boiler untuk berfungsi.

2.2 Perancangan Ketel Uap Pipa Api Kapasitas 250 KG/ 5 Jam
2.3 ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGI YANG TERLIBAT
1. Aspek Teknis
Lokasi yang digunakan untuk Industri Pabrik tahu ini tepatnya di daerah perumahan
yang dekat dengan perkotaan. Dikarenakan tahu ini adalah salah satu makanan
tradisional yang populer.Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun
tinggi.Bahan makanan ini diolah dari kacang kedelai.Meskipun berharga murah dan
bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi
gizi.Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi sifat
komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan lemak jenuh dan bebas
kholesterol, kaya mineral dan vitamin. Luas produksinya mempunyai beberapa alat pembuatan
tahu maka dari itu dalam pabrik ini memerlukan pegawai yang cukup banyak.

2. Teknologi yang terlibat


Teknologi yang terlibat adalah mesin kalor. Mesin kalor adalah salah satu jenis mesin
penggerak mula yang mengubah energy mekanik. Ditinjau dari perolehan energy panas,
mesin kalor dapat diklarifikasikan atas dua kelompok yaitu mesin kalor pembakaran
dalam ( Internal Combution Engine) adalah suatu mesin kalor dimana proses
pembakaran terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga hasil pembakaran sekaligus
berfungsi sebagai fluida kerja,contohnya motor bensin, motor diesel dan turbin gas
siklus terbuka. Sedangkan kelompok lain dari mesin kalor yaitu mesin kalor
pembakaran luar (Eksternal Combution Engine) adalah suatu mesin kalor dimana proses
7 pembakaran dipindahkan ke fluida kerja melalui beberapa system terpisah, contohnya
Ketel Uap.
2.4 KENDALA INTERNAL / EKSTERNAL(regulasi, klasifikasi, kualifikasi, perizinan)
1. Regulasi dalam Industri Tahu
Untuk mengetahui pentingnya hukum dan untuk menjaga lingkungan ini, sebaiknya kita
harus selalu siaga dalam bahwasaannya di Industri Tahu ini selalu ada limbah yang
dapat membuat warga/masyarakat sekitar terganggu. Oleh karena itu kita harus
mengetahui perlindungan hokum agar tidak terjadi konflik dalam bermasyarakat.
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subjek hukum
kedalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun bersifat represif, baik
yang lisan maupun tulisan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan
hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum yang memberikan suatu
keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.
Untuk menindak kasus pencemaran lingkungan sebagai dampak negatif dari pesatnya
pembangunan dan kemajuan kota, yaitu bentuk pembuangan limbah oleh berbagai
industri dan badan usaha, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Limbah cair yang dihasilkan pabrik tahu yang dibuang
kealiran sungai di sekitar pabrik tahu merupakan pencemaran lingkungan Pasal 14 pada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan.” dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
Sungai merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan yang hidup disekitarnya. Akibat pembuangan limbah
tahu kesungai dari pabrik tahu menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di
sungai. karena pada air sungai itu mengalami perubahan warna, berbusa dan juga
menimbulkan bau yang tidak sedap. Terciumnya bau hasil proses pembuatan tahu
menunjukkan sistem pengolahan limbah yang kurang sempurna. Oleh karena itu
diperlukan evaluasi terhadap pabrik tahu yang digunakan sehingga bagi lingkungan
Sebagaimana peraturan perundang-undangan Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Klasifikasi
Dalam Industri Tahu ini menggunakan sumber data primer yaitu Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup,
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air dan Peraturan Perundan-undangan Nomor 20 Tahun
1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air Sumber dan juga berdasarkan hasil
wawancara dengan para pekerja pabrik tahu usaha dagang tahu jawa. Kemudian data
sekunder adalah data yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil
penelitian yang berwujud laporan.

3. Kualifikasi
Ketel uap atau Boiler
Ketel uap atau Boiler adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan uap (Steam). Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air
dengan bahan bakar (Yohana dan Askhabul yamin 2009:13). Secara umum ketel uap
dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa bagian, yaitu berdasarkan fluida yang
mengalir dalam, pipa, pemakaian, jumlah lorong, letak dapur, bentuk dan letak pipa,
system peredaran air bahan bakar, tekanan kerja ketel dan uap. Boiler mengubah energi
kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler dirancang
untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang
biasanya berupa pembakaran bahan bakar. Uap yang dihasilkan dari ketel uap
merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui
cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair
yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,
sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Boiler berfungsi
sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari
bahan bakar menjadi panas. Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu : Dapur
sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas. Alat penguap
(evaporator) yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi energi
potensial uap (energi panas). Dua komponen memungkinkan sebuah boiler untuk
berfungsi.

4. Perizinan Industri Tahu

 Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin operasional yang diberikan kepada setiap
orang atau badan untuk melakukan kegiatan usaha bidang Industri yang mengolah
suatu bahan baku menjadi suatu produk dengan komposisi dan spesifikasi baru.
 Menurut Peraturan Pemerintah No.107/2015, IUI wajib bagi setiap pelaku usaha
industri dan diklasifikasikan menurut skala usaha (yakni IUI Kecil, IUI Menengah
dan IUI Besar). Namun demikian, masih terdapat usaha industri skala rumah
tangga dan/atau yang tidak menghasilkan limbah berbahaya bagi lingkungan
belum memiliki izin ini.
 Untuk memperbesar skala tempat produksi, IUI menjadi suatu keharusan dan
kebutuhan dalam memenuhi kelengkapan administrasi yang sering dipersyaratkan
dalam berbagai kerjasama bisnis.

2.5 SIMPUL JASA KONSTRUKSI YANG TERKAIT


Ikatan yang digunakan untuk pembangunan Industri Tahu ini adalah menggunakan Truck
Krane untuk mengambil dan mengambil barang/mengangkut barang yang digunakan
untuk memproduksi Tahu ini. Dengan menggunakan Ketel uap/Boiler membutuhkan
banyak relawan/tenaga kerja dikarenakan guna mempercepat kontruksi yang akan
digunakan untuk produksi Tahu. Dan juga membutuhkan Alat berat untuk membuat
kinerja semakin cepat, tetapi disaat kita menggunakan alat berat tersebut alangkah
baiknya kita melihat situasi kondisi warga atau masyarakat sekitar Industri yang akan kita
kelola. Sebelumnya kita meminta izin terlebih dahulu ke ketua RT atau RW yang
bersinggah di lokasi Industri Tahu yang kita kelola ini.
2.6 PENGIKATAN KERJA KONSTRUKSI
Kerja konstruksi merupakan bagian dari jasa konstruksi yang meliputi pelaku jasa
konstruksi, usaha jasa konstruksi dan kerja konstruksi. Pada Pasal 1 UUJK1 2. Pelaksana
Konstruksi. dinyatakan mengenai pengertian dan definisi yang terkait dengan kerja
konstruksi. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi
pengawasan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang
mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-
masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain. Pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau
pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi. Penyedia jasa
adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa
konstruksi. Dengan begitu kerja kontruksi ini telah ada dalam Pasal 1 UUJK1 dan kita
sudah merasa aman saat membangun atau menggunakan konstruksi yang akan gunakan
apda kebutuhan Industri Tahu.

2.7 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN HIDUP


Melaksanakan K3 adalah Kewajiban moral yang didasari atas keinginan untuk selamat
dan terhindar dari bahaya (accident free), Agar terhindar dari kerugian materi akibat
kecelakaan (bussiness interuption) Memenuhi ketentuan hukum (compliance with law),
Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat (costumer satisfaction). Secara prinsip
terdapat dua fokus dalam pelaksanaan K3 di proyek konstruksi, yakni pencegahan
terhadap kecelakaan kerja dan pencegahan terhadap penyakit akibat kerja. Dalam
prakteknya, kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kelalaian
pelaksana maupun lemahnya pengawasan terhadap kegiatan kerja. Bisa juga karena tidak
dilibatkannya tenaga ahli konstruksi maupun ahli K3. Bisa juga karena K3 tidak
dijalankan secara konsisten, atau tidak komit.

2.8 KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN


Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah pengamanan
instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan
kondisi (A)ndal bagi instalasi, kondisi (A)man dari bahaya bagi manusia, serta kondisi
(A)krab lingkungan (ramah lingkungan), dalam arti tidak merusak lingkungan hidup
disekitar instalasi tenaga listrik.
Upaya untuk mewujudkan “ A 3 “ dapat dilakukan dengan ;
1.Standarisasi
2. Penerapan 4 pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP / IK
5. Adanya pengawas pekerjaan

Ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan menurut Undang-Undang ketenagalistrikan No


30 / 2009 :
1.Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
 Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
 Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi pemanfaatan TL (instalasi
pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
Hubungan antara K2 dan K3 ? Hubungan antara K2 dan K3 dapat dijelaskan sebagai
berikut :
K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K2 = Keselamatan Ketenagalistrik

Jadi pekerja konstruksi Industri Tahu ini sudah aman dan harus menajalan sesuai SOP yang
dijalankan dan selalu waspada terjadinya kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai