Salah satu bagian dari penyaluran energi listrik dari Gardu Induk dan trafo
Pada gambar 2.1. Menunjukkan single line diagram dari tipikal feeder
distribusi primer, jaringan distribusi primer terdiri dari beberapa feeder, yaitu
feeder utama terdiri dari tiga phase empat kawat dan feeder lateral yang biasanya
satu phase atau tiga phase yang di tap dari feeder utama serta sub lateral yang di
tap dari lateral. Feeder lateral dan sub lateral biasanya dipergunakan pada daerah
pedesaan yang menggunakan saluran satu phasa yang terdiri dari satu penghantar
phasa dan satu penghantar netral dan menggunakan transformator satu phasa.
rupa untuk mengisolasi pada saat terjadi gagguan agar tetap menjaga pelayanan
kepada konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan koordinasi sistem proteksi yang
tenaga listrik saat ini digunakan sistem proteksi yang canggih dan kompleks mulai
sistem komputer.
9
10
Pada daerah yang padat dan beban yang besar seperti dikawasan
metropolitan saluran yang digunakan adalah saluran bawah tanah. Kabel bawah
tanah biasanya menggunakan tiga konduktor. Saluran ini memiliki estetika yang
lebih baik, tetapi apabila dilakukan pemeliharaan memerlukan waktu yang lebih
lama, biaya yang dikeluarkan untuk saluran kabel bawah tanah lebih mahal dari
dibuat menjadi berbagai lateral dan lateral dibagi menjadi bebrapa sub
kontinuitas feeder primer tipe radial masih lemah. Pada saat terjadi
gangguan pada titik feeder primer radial maka akan terjadi pemadaman
seperti gambar 2.3. feeder primer tipe radial dengan tie dan switch untuk
12
Gambar 2.3. Feeder Primer Tipe Radial Dengan Tie Dan Switch[ 2 ]
Selain tipe radial feeder primer juga mampunyai tipe loop atau ring
seperti gambar 2.4. feeder primer ini melewati area beban dan akan
switch dan bisa digantikan dengan tie breaker karena beban. Pada saat
13
membuka sampai gangguan dapat diisolasi. Feeder tipe loop ini sangat
baik. Feeder primer juga dapat dihubungkan ke bagian bus yang terpisah
bebrapa gardu induk. Feeder primer tipe radial dapat di tap dari feeder
interkoneksi dan juga diambil secara langsung dari gardu induk, masing-
14
Sistem network dapat menyuplai beban dari beberapa arah. Keandalan dari
sistem network jauh lebih baik daripada sistem radial dan loop.
terus menerus berlangsung dapat merusak peralatan yang dialiri oleh arus
tersebut. Hal ini disebabkan karena arus yang mengalir melebihi dari
kemampuan hantar arus dari peralatan listrik, serta pengaman listrik yang
Beban lebih dapat terjadi karena peningkatan beban pada generator, trafo
phasa) dua phasa ke tanah dan satu phasa ke tanah yang sifatnya bisa temporer
atau permanen.
belitan trafo tenaga yang disebabkan karena arus gangguan hubung singkat
antar phasa atau phasa dengan tanah, sehingga penghantar menjadi panas
yang berpengaruh pada isolasi atau minyak trafo tenaga sehingga isolasi
tembus.
oleh karena itu tidak ada kerusakan yang permanen. Setelah arus
gangguannya terputus.
Tegangan lebih dengan power frekuensi, tegangan juga dapat terjadi adanya
saluran distribusi.
peralatan listrik disebut surja petir atau saat PMT terbuka karena adanya
tenaga listrik atau lepasnya pembangkit dapat menimbulkan ayunan daya atau
salah kerja relai. Gangguan ini bisa juga disebabkan karena listrik pada
menaikan tegangan dan frekuensi bila governor tidak merespons dengan cepat,
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari susunan, pembangkit, transmisi dan
frekuensi dan lama gangguan pasokan tenaga listrik yang mungkin terjadi harus
semua kehidupan sangat tergantung pada pasokan tenaga listrik, namun tingkat
masalah ekonomi, semakin tinggi tingkat keandalan maka semakin tinggi biaya
yang dibutuhkan.
tenaga listrik harus dikelola dengan baik, yaitu dengan mengandalkan berbagai
sumber daya primer yang ada, efisiensi, keandalan dan sekuriti, yang lebih
mendasar sistem tenaga listrik harus dapat dioperasikan dengan aman sepanjang
Gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik bisa terjadi pada level dan
terhadap manusia maupun peralatan. Contoh gangguan adalah busur api, daya
rusak busur api gangguan yang mengalirkan arus yang sangat besar , arus tersebut
elemen sistem tenaga listrik dari gangguan merupakan bagian yang penting.
tinggi merupakan salah satu faktor pertimbangan yang sangat penting dalam
2.3.1.1. Perancangan
penting yang dapat menentukan baik tidaknya suatu sistem proteksi. Pada
bahwa sistem proteksi yang dirancang tersebut pasti bekerja dengan baik.
Sistem proteksi tersebut harus dalam kondisi siaga pada waktu kondisi normal,
proteksi dituntut untuk mampu membuat pertimbangan dan analisis yang tepat
19
terjadi.
2.3.1.2. Setelan
Setelan rele (arus dan waktu) harus tepat sesuai dengan lokasinya pada
tenaga, seperti level arus gangguan, beban normal dan berbagai parameter lain
dengan jaringan.
2.3.1.3. Instalasi
fungsi wiring sehingga pada saat waktu pengetesan dan pemeliharaan dapat
untuk memastikan bahwa semua instalasi sudah terlaksana dengan benar dan
baik.
2.3.1.4. Pengetesan
kondisi yang mirip dan mendekati kondisi nyata jaringan yang diproteksi.
20
Pengetesan secara lengkap dilakukan mulai dari rele trafo arus, trafo tegangan
dan semua perangkat penunjang lain yang menjadi komponen proteksi sistem
2.3.1.5. Pemburukan
membuat kumparan rele dan rangkaian lain menjadi rangkaian terbuka atau
ada bagian atau komponen elektronika rusak. Suatu rele proteksi bisa
diklasifikasikan sebagai kejadian yang idealnya hanya kejadian ini yang perlu
dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, dengan klasifikasi dan kriteria
ini diharapkan kinerja proteksi dapat dinilai secara tepat dan benar. Prinsip
penilaian ini menghasilkan evaluasi yang teliti terhadap kinerja sistem proteksi
21
sistem proteksi.
proteksi untuk melakukan tripping secara tepat sesuai rencana yang telah
dilakukan pada waktu mendesain sistem proteksi tersebut. Suatu sistem proteksi
sistem tenaga listrik harus bisa bekerja secara selektif sesuai dengan klasifikasi
den jenis gangguan yang harus diamankan. Selektivitas sistem proteksi terkait
atau jalur dengan waktu yang bertingkat sesuai lokasi rele proteksi terhadap
gangguan rele yang terdekat dengan gangguan akan bekerja lebih cepat
daripada rele yang lebih jauh. Meskipun semua relai merasakan gangguan
proteksi ini hanya merespon gangguan yang ada pada daerah pengaman yang
sudah ditetapkan.
22
2.3.3. Stabilitas
Stabilitas sistem proteksi biasanya terkait dengan skema unit proteksi yang
tetap bertahan pada karakteristik kerjanya dan tidak terpengaruh faktor luar diluar
bekerja pada daerah proteksi dimana dia dirancang tanpa terpengaruh oleh
2.3.4. Kecepatan
dalam sistem.
2.3.5. Sensitivitas
minimum, tegangan, daya dan besaran lain dimana rele disebut sensitive bila
kepekaan dari perangkat bergeraknya terhadap daya yang diserap dalam bentuk
sebagai perangkat local atau remot. Proteksi cadangan local dilakukan dengan
proteksi yang mendeteksi gangguan yang bagi proteksi utama dirasa tidak jelas
dimana rele cadangan local membuka dengan waktu bertingkat. Proteksi cadangan
bekerja dengan waktu tunda untuk memberikan waktu pada proteksi utama untuk
dapat bekerja dengan baik sebelum rele cadangan bereaksi. Normalnya dalam
sistem proteksi rele utama akan berlangsung dengan cepat dan mengisolasi
gangguan dengan waktu yang sangat singkat. Kinerja proteksi cadangan pada
batas tertentu lebih lambat dan mengakibatkan pemadaman yang lebih luas.
Untuk membatasi luasnya daerah sistem tenaga listrik yang harus diisolasi
bila terjadi gangguan maka sistem proteksi tenaga listrik dibuat secara selektif
berdasarkan daerah proteksi. Idealnya sistem proteksi harus saling tumpang tindih,
Pembentukan zona proteksi secara ideal adalah hal yang sulit dilakukan
sebab harus menggunakan dua trafo arus yang berbeda instalasinya menjadi tidak
praktis. Dalam praktiknya pemasangan trafo arus hanya pada salah satu sisi PMT
seperti yang ditunjukkan gambar 2.7. Yaitu dengan menggunakan satu trafo arus
24
dengan dua atau lebih kumparan sekunder, bila diperhatikan pada konfigurasi
akan terdapat bagian jaringan antara PMT-A dan CT yang tidak akan terproteksi
seperti gambar 2.7., sistem proteksi busbar akan bekerja mentripkan PMT yang
terus bertahan melalui pasokan arus gangguan yang datang dari gardu induk ujung
trafo arus demikian sistem proteksi tersebut juga tidak akan berhasil dengan baik
Trafo Arus CT pada kedua sisi PMT Trafo Arus CT pada sisi PMT
Titik hubung proteksi pada sistem tenaga adalah lokasi penempatan rele
proteksi yang biasanya menentukan zona proteksi dan itu berarti sangat erat
kaitannya dengan penempatan trafo arus. Jenis unit proteksi biasanya aka
menghasilkan tapal batas yang ditentukan secara lingkar tertutup, gambar 2.8.
yang lain.
25
berikut:
seperti sekring rele, dan lain-lain diluar perangkat trafo arus, perangkat
sistem proteksi terlibat di dalamnya seperti rele, trafo arus, trafo tegangan,
berdasarkan besaran tunggal misalnya seperti rele arus lebih yang hanya
yang memenuhi kriteria cepat, selektif dan stabil yang dapat diatur sesuai
seperti konstruksi dan ukuran sistem tenaga yang berbeda-beda. Sebuah rele
antar phasa (phasa R-S, Phasa R-T, Phasa T-S atau R-S-T terhubung secara
langsung) atau phasa tanah yang dapat terjadi pada sistem tenaga listrik
dijaringan, gardu induk atau di pusat listrik dimana besarnya arus gangguan
hubung singkat ditentukan oleh besar kecilnya sumber listrik (generator atau trafo
tenaga), impedansi sumber dan impedansi dari jaringan yang dilalui oleh arus
seimbang, sehingga tidak ada arus urutan nol dan negatif, maka pada saat
.......................................................... (2.1)
A............................................................................................ (2.2)
............................................................................ (2.3)
impedansi gangguan, Ω
.............................................................. (2.4)
Dimana
......................................................... (2.5)
dan
A.................................................. (2.6)
....................................................................................... (2.7)
................................................................ (2.8)
A ................................................................................... (2.9)
Namun
Dengan demikian
A .............................................................(2.10)
A..........................................(2.11)
A .................................... (2.12)
................................................................................... (2.13)
.................................................................................(2.14)
= ....................................................... (2.15)
............................................................. (2.16)
............................................................. (2.17)
.
30
.................................................................... (2.18)
maka diperoleh
.............................................. (2.19)
= .......................................... (2.20)
Atau
............................................................... (2.21)
.................................................... (2.22)
......................................................... (2.23)
........................................................ (2.24)
31
.................................................................... (2.25)
.................................................................... (2.26)
...................................................................................... (2.27)
.......................................................................... (2.28)
................................................................. (2.29)
..................................................................... (2.30)
..................................................................... (2.31)
................................................................ (2.32)
Salah satu peralatan pada sistem proteksi adalah rele, saat ini banyak
terdapat berbagai jenis rele proteksi, salah satunya adalah rele arus lebih, sebelum
teknologi rele jenis lain berkembang rele arus lebih merupakan rele paling
listrik. Penggunaan rele arus lebih kemudian berkembang mulai dari penerapan
sederhana menggunakan satu rele hingga beberapa rele yang diatur secara
mengatasi gangguan secara diskriminatif sesuai dengan letak gangguan , selain itu
faktor yang perlu diperhatikan agar rele arus lebih dapat bekerja secara tepat dan
berhasil maka perbedaan antara arus hubung singkat minimum dan beban
maksimum harus cukup besar, hal tersebut diperlukan agar rele arus lebih tersebut
waktu kerja rele, besarnya arus gangguan atau berdasarkan kombinasi waktu kerja
kekurangan dan kelebihan, bila digunakan secara tepat maka teknik tersebut akan
bekerja dengan cukup baik. Setiap rele proteksi hanya boleh bekerja untuk
diskriminasi waktu.
pada saat terjadi gangguan rele dengan waktu tersingkat yang akan trip.
Karakteristik masing-masing rele terdiri dari atas rele dengan karakteristik definit
time delay yang prinsip kerjanya berdasarkan besaran arus yang mengalir melalui
elemen pendeteksi arus lebih yang pada harga arus tertentu akan menginisialisasi
elemen pewaktu sebelum bekerja karena arus ini hanya berfungsi untuk
menyalakan elemen pewaktu namun tidak mempengaruhi waktu opersi rele maka
gangguan akan semakin kecil mengikuti gangguan yang semakin jauh dari sumber
sumber maka sebagai kelemahan sistem diskriminasi waktu yang relatif cepat,
semua rele arus lebih dilengkapi dengan setelan ini yang disebut high set over
current.
34
Hubungan kerja antara besar arus dan waktu kerja rele arus lebih pada
Setelan tanpa waktu tunda tetapi masih bekerja dengan waktu cepat
sebesar 40-80 mili detik seperti gambar 2.11. Bekerjanya rele didasarkan pada
besarnya arus gangguan hubung singkat yang dipilih. Pada setelan koordinasi
hubung singkat yang terjadi adalah arus yang besar dengan grafik seperti
yang disetel pada rele, hanya didasarkan pada waktu kerjanya. Proteksi tidak
melihat besarnya arus gangguan. Kurva definite time dapat dilihat pada
secara bertingkat seperti terlihat pada gambar 2.12. yang waktunya disetel dari
relay adalah karakteristik yang grafiknya terbalik antara arus dan waktu,
dimana makin besar arus maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
membuka pemutus.
36
.......................................................... 2.33.
.............................................................................. 2.34.
Nama Kurva
Extremely Invers 2 80
phasa terbesar.
terkecil.
TMS : Time Multiplier Setting, nilai ini yang di setting ke relai sebagai
konstanta.
waktu pada relai OCR dan GFR didasarkan pada besarnya arus gangguan
hubung singkat yang disetel ari sisi hilir sampai dengan sisi hulu (dari
Keterangan
= Pemutus
berikut:
untuk membuka PMT. Dimana besarnya setelan arus dapat disetel pada
setelan pick up, kerugian besarnya arus gangguan hubung singkat, sangat
membahayakan bagi pengaman dan peralatan yang dilalui oleh arus tersebut
trafo arus dengan peralatan yang ada, relai yang dipergunakan dapat
singkat di trafo, atau sisi tegangan menengah sebelum trafo tetapi sesudah fuse
cut out untuk menentukan besarnya fuse cut out yang terpasang harus
mengetahui arus nominal trafo pada sisi tegangan menengah dan besarnya
fuse cut out harus lebih besar dari arus nominal trafo.
beban.
2.7.7. Rele
mempengaruhi bekerjanya alat lain adapun relai yang terpasang over current
[ 9]
2.8. Daerah Pengaman Sistem Distribusi
Keterangan :
= Proteksi /Pengaman
=Current Transformer
Pada gambar 2.17 Pengaman distribusi tenaga listrik sistem tegangan menengah
1. Daerah pengaman listrik mempergunakan recloser , fuse cut out atau SSO
2. Daerah pengaman listrik lokasi disumber listrik gardu induk atau pusat
3. Daerah pengaman listrik lokasi disumber listrik gardu induk atau pusat
Rele arus lebih terpasang pada gardu induk tegangan sisi sekunder 20kV
tenaga listrik. Bila gangguan listrik terjadi tidak diamankan dengan baik dapat
menjadi semakin luas yang disebut black out. Untuk mengamankan memerlukan
koordinasi proteksi yang terpasang baik di incoming feeder outgoing feeder dan
Karena pada setelan proteksi (OCR dan GFR) diperlukan besaran arus
gangguan yang dimasukan pada setelan OCR dan GFR untuk keperluan ini
Impedansi MVA short circuit adalah arus beban puncak yang mengalir
......................................................................................... (2.36.)
................................................................................... (2.37.)
Reaktansi urutan positif tercantum pada papan nama pada trafo tenaga,
Reaktansi urutan nol diperoleh dari data transformator tenaga yaitu melihat
Untuk trafo tenaga dengan hubungan belitan Dyn dimana kapasitas belitan delta D
belitan delta (d), sepertiga dari kapasitas belitan Y (belitan yang dipakai untuk
menyalurkan daya, sedangkan belitan delta tetap ada dalam trafo tenaga tetapi
Untuk trafo tenaga dengan hubungan belitan Yyn dan tidak mempunyai
Tahanan NGR dan Z0 saat terjadi gangguan satu phasa ke tanah akan
timbul arus urutan nol yang mengalir pada penghantar dan selanjutnya mengalir
45
berikut:
[9]
Gambar 2.18. Rangkian Arus
Dari persamaan diatas nilai (Z1 + 3ZN) adalah impedansi penghantar dan
tanah 3Zf adalah impedansi gangguan 3RN adalah NGR. Jadi dalam perhitungan
arus gangguan hubung singkat, saat gangguan hubung singkat 2 phasa tanah atau
ohm yang tergantung pada panjang kawat. Impedansi dipenyulang tergantung dari
Z1 = Z2 ................................................................................................ (2.43)
Z0 = R + JX ........................................................................................ (2.44)
ekivalen urutan Positif (Z1eq), impedansi ekivalen urutan negatif (Z2eq) dan
impedansi ekivalen urutan nol (Z0eq), dari titik gangguan sampai ke sumber.
yang ada sedangkan (Z0eq) dimulai dari titik gangguan sampai ke trafo tenaga
menentukan nilai setelan arus lebih terutama nilai setelan TMS dari relai arus
lebih dengan karakteristik invers. Setelah nilai setelan relai diperoleh selanjutnya
nilai arus hubung singkat pada setiap lokasi gangguan yang diasumsikan dipakai
untuk memeriksa arus lebih apakah masih dapat dinilai selektif atau nilai setelan
harus dirubah ke nilai lain yang memberikan kerja rele yang lebih baik. Setelan
arus rele arus lebih dihitung berdasarkan arus beban yang mengalir di penyulang
Rele arus lebih yang terpasang pada outgoing feeder dihitung berdasarkan
Rele arus lebih yang terpasang pada incoming dihitung arus nominal trafo
tenaga.
dari rele arus lebih (terutama di penyulang tidak lebih kecil dari 0,3 detik.
Pertimbangan ini diambil agar relai tidak sampai trip lagi akibat arus inrush
Penyetelan Ground fault relay GFR dapat disetel mulai dari 6% sampai
12% x arus gangguan hubung singkat satu phasa terjauh atau 6% sampai 12% x
Ifault 1 phasa terkecil. Nilai ini untuk mengantisipasi jika penghantar tersentuh pohon
dimana tahanan pohon besar (tahanan 26 ohm sampai 52 ohm ) yang dapat
Setting rele dimulai dari sisi hilir (sisi outgoing feeder) selanjutnya ke
setelah nilai arus dari high set trafo tenaga terpasang diperoleh
singkat satu phasa ketanah. Dalam hal pemilihan arus gangguan tidak ada
Pada setting incoming, terdapat tunda waktu antara incoming dan outgoing
Setting high set adalah setting rele di incoming feeder dengan pasokan
daya dari gardu induk digunakan untuk mengamankan trafo tenaga dari
singkat satu phasa ketanah. Dalam hal pemilihan arus gangguan tidak ada
Nilai setelan ini adalah nilai primer untuk memperoleh nilai setelan sekunder
yang akan disetkan pada relai arus lebih, maka harus dihitung dengan
Nilai setelan ini adalah nilai primer untuk memperoleh nilai setelan sekunder
yang akan disetkan pada relai arus lebih, maka harus dihitung dengan
Nilai setelan ini adalah nilai primer untuk memperoleh nilai setelan sekunder
yang akan disetkan pada relai arus lebih, maka harus dihitung dengan
Untuk memperoleh setelan ground fault relay diambil arus diujung jaringan
(setelah GH). Setelan arusnya dimulai dari GH dikalikan 10%, outgoing feeder
Untuk memperoleh setelan ground fault relay diambil arus diujung jaringan
Untuk memperoleh setelan ground fault relay diambil arus diujung jaringan
2.10. .................................................................................................
Margin Grading[ 6 ]
Margin grading adalah rentang waktu trip antara dua rele yang dirancang
agar dapat dilakukan untuk mendapatkan koordinasi rele terhadap suatu gangguan
tertentu yang harus ditanggapi secara diskriminatif, hal ini perlu sebab bila dua
rele yang saling berdekatan tidak mempunyai margin grading atau perbedaan
53
waktu kerja maka setiap gangguan yang terjadi pada kedua rele tersebut akan
1................................................................................................. Wakt
2................................................................................................. Kesal
3................................................................................................. Keba
4................................................................................................. Kesal