Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REPORT

D
i
s
u
s
u
n
Oleh :
Nama : DONIARJO SIMANUNGKALIT
Nim : 5201121008
Mata Kuliah : Sistem kelistrikan mesin dan elektronika
Dosen Pengampu : Dr.Lisyanto, M.Si.

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya bisa menyusun
atau menyelesaikan tugas CBR (CRITICAL BOOK RIVIEW) Rangkaian
Listrik . Penulisan  ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi
tugas CBR pada mata kuliahsistemkelistrikan mesin dan elektronika
            Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih
kepada pihak- pihak yang telah membantu telah memberikan bimbinganya kepada
saya untuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga selesai

Medan, 9 april 2022

DONIARJO SIMANUNGKALIT
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan CBR............................................................................................
1.3 Manfaat Penulisan CBR..........................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU...............................................................................
2.1  Identitas Buku.........................................................................................................
2.2  Ringkasan Isi Buku................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS.......................................................................
3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama................................................................
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding......................................................
BAB IV PENUTUP......................................................................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1  Latar Belakang

Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus
listrik didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas
penampang tertentu persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran
muatan positif bersih (neto) yang merupakan bearan scalar.Jika ada arus mengalir
dalam rangkaian maka timbul medan gaya lain di sekitar rangkaian tersebut.Medan
ini disebut medan magnet yang muncul sekaligus dengan medan listrik. Dalam
rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namu cuku kesulitan.Karena
itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstark seperti
tegangan,resistansi,induktansi,kapasitansi, daya dan tenaga.dalam SI satuan untuk
gaya adalah newton.Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu
joule(J).Dalam system MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah
satu satuan dasar;sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang
diturunkan .Satuan untuk muatan adalah coulomb. Suatu rangkaian listrik
umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber yang dihubungkan dengan
satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga listrik.Suatu sumber sempurna akan
memberikan tegangannya tidak bergantung kepada beban yang dipasangkan pada
kutub-kutubnya.

1
1.2  Tujuan Penulisan CBR
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian Listrik
2.Untuk mengulas isi sebuah buku yang dikritikalisasi
3.Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku tersebut.
4.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan
oleh setiap bab dari sebuah buku
5.Membandingkan isi buku pada keadaan nyata

1.3  Manfaat Penulisan CBR


1.Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal penting yang ada didalam bab ini
2.Untuk memahami tentang Rangkaian Listrik mulai dari materi hingga
pengplikasisannya dalam bentuk soal
3.Melatih Kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.

 
 
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1  Identitas Buku


Buku Utama
1.Judul Buku      :  Rangkaian Listrik
2.Penulis             :  Budiono Mismail
3.Penerbit           :  Penerbit ITB
4.ISBN               :  979-8591-42-9
5.Tahun Terbit    :  1995
6.Tebal               :  284 Halaman
7.Kota                :  Bandung
8.Bahasa             :  Indonesia
3
Buku Pembanding
1.Judul Buku      :  Rangkaian Listrik (Revisi)
2.Penulis             :  Mohamad Ramdhani, ST
3.Penerbit           :  Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
4.ISBN               :  978-9799-0333-79
5.Tahun Terbit    :  Pebruari 2005
6.Kota                 :  Bandung
7.Tebal               :  302 Halaman
2.2  Ringkasan Isi Buku

BAB 1 PENDAHULUAN
Rangkaian Listrik
Sifat Suatu rangkaian dapat secara lengkap diuraikan dalam suatu dimensi.Dalam
suatu rangkaian listrik yang menjadi pusat perhatian adlah tegangan dan arus.

Proses Pembentukan Model


Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh Denmark ,niels
Bohr,sangat berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik bahan.Proses
pembentukan model merupakan suatu bagian yang penting dalam kemajuan ilmu
dan pengembangan teknologi.
Analisis Rangkaian
Jika suatu rangkaian listrik menerima masukan atau rangsangan dalam bentuk
tegangan atau arus yang diberikan oleh suatu sumber bebas,maka akan dihasilkan
suatu keluaran atau tanggapan.Keluaran atau tanggapan itu juga dapat berupa
tegangan atau arus yangberhubungan denfan unsure dalam rangkaian tersebut.Ada
dua cabang dalam teori rangkaian dan keduanya diturunkan dari tiga kata kunci :
masukan,keluaran dan rangkaian.Cabang pertama adalah analisis rangkaian :
dengan diketahui rangkaian dan masukkanya,bertujuan mencari
keluarannya.Cabang yang lain adalah sintetis rangkaian :dengan diketahui
masukan dan keluarannya bertujuan mendapatkan rangkaian itu sendiri.

BAB 2 BESARAN DAN UNSUR RANGKAIAN


    1.      Satuan system internasional
Sisstem satuan yang digunakan dalam hali ini adalah system internasional atu
SI.Konfrensi internasioanl tahun 1954 menetapakan enam satuan dasar :
Panjang dalam meter (m) Arus listrik dalam ampere (A)
Massa dalam Kilogram (kg) Suhu dalam Kelvin (K)
Waktu dalam detik (s) Kuat cahaya dam candela (cd)

    2.      Besaran Listrik
Dalam rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namu cuku
kesulitan.Karena itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstark seperti
tegangan,resistansi,induktansi,kapasitansi, daya dan tenaga.dalam SI satuan untuk
gaya adalah newton.Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu
joule(J).Dalam system MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah
satu satuan dasar;sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang
diturunkan .Satuan untuk muatan adalah coulomb.
Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus
listrik didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas
penampang tertentu persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran
muatan positif bersih (neto) yang merupakan bearan scalar.Jika ada arus mengalir
dalam rangkaian maka timbul medan gaya lain di sekitar rangkaian tersebut.
5
   3.      Sumber dan unsur rangkaian
Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber
yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga
listrik.Suatu sumber sempurna akan memberikan tegangannya tidak bergantung
kepada beban yang dipasangkan pada kutub-kutubnya.
  4.      Resisitansi :hukum ohm
Bukti dari bahwa resistansi dari hamper semua penghantar berubah menurut
suhu.Jika resistansi suatu penghantar pada suhu t1 adalah R1 ,maka untuk rentang
suhu yang wajar ,resitansinya pada suhu t2 diberikan oleh             R2 = R1 [ 1 + α (
t2 – t1 ) ].
Resistror yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda
dikenal sebgai resistor tak linear.Resistansi dari resistor semacam ini merupakan
fungsi arus yang mengalir di ddalamnya.Bila arus listrik mengalir dalam suatu
resistor tersebut.dalam suatu resistor semua tenaga yang digunakan untuk
memaksa aliran arus muncul sebgai kenaikan suhu penghantar tersebut atau sebgai
aliran panas yang meninggalkannya.parameter resiteansi pada dasarnya merupakan
suatu konstanta geometri.Sebenarnya hal itu telah ditemukan oleh ohm ,dalam
penyeledikannya.Konduktor mempunyai resitivitas yang rendah maka logam
dinamakan kondutor.Isolator adalaha bahan dengan resistivitas yang sangat tinggi
biasanya dalam orde ribuan mega ohm atau lebih.
Induktaksi
Secra kuantitatif tegangan memilki persamaan sebgai tersebut konstanta
pembanding L adalah induktansi diri atau cukup disebut sebgai
induktansi.Induktansi dinyatakan dalam henry (H).Induktansi kawat penghubung
umumnya kecil dan dapt diabaikan.Alat seperti inductor,kumparan peredam,dan
kumparan induksi digunakan dalam rangkaian listrik.Suatu inductor linear inductor
yang parameter induktansinya tidak bergantung pada arusnya.Pada saat arus
mengalir melalui suatu inductor,arus itu menimbulkan fluks ruang.Bila fluks itu
menembus udara,ia akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan
fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap konstan untuk setiap nilai
arus.Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian adalah            p =
vi  watt.GGM adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan fluks dalam rangkaian
magnet yang mempunyai reluktansi.Sperti halnya resistansi,induktaksi juga
bergantung pada geometri dimensi fisis dan sifat magnet mediumnya.
Kapasitansi
6
Secara kiantitas arus dinyatakan dalam persamaan dengan berikut;  .
Konstantan pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalam unsure
itu yang disebut kapasitansi.Menurut SI satuan untuk kapasitasni adalah farad (F).

BAB 3 HUKUM DASAR RANGKAIAN


Transformasi Y - D
Ada betuk rangkaian tertentu yang tidak dapat disederhanakan dengan hanya
menggunakan kombinasi seri parallel.Konfigurasi semacam itu sering dapat
ditangani dengan menggunakan transformasi linear Y - D.

Transformator Tiga berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3 fasa
(susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari berbagai cara
menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang
dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu
transformator dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat
bahwa pada transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa (V L-L) dan daya
transformator (KVA) tidak tergantung dari hubungan belitannya. Akan tetapi
tegangan fasa netral (VL-N) serta arus dari masing-masing transformator
tergantung pada hubungan belitannya. 

7
Sumber dengan rangkaian setaranya.
            Sumber nyata mungkin dapat mendekati keadaan sempurna itu,tetapi tidak
akan pernah mencapainya tegangan.Sebuah sumber nyta dengan karakteristik volt-
amperenya dapat .
Karakteristik ini menyatakan bahwa sumber dengan tegangan V rt pada saat
rangkaian terbuka (I = 0) dengan nilai tegangan V menurun secara linear jika arus
yang diambil dari sumber meningkat ;karakteristik semacam itu dapat ditulisakan
dengan V = Vrt – Rt I.
Penguat kerja
Disini akan dibahasa suatu peralatan elektronika yang sangat beruna dalam
pemebentukan suatu sumber tak bebasa dan mempunyai model matematika yang
sederhana dan anggun,Peralatan ini disebut penguat kerja.
Penguat kerja adalah suatu peralatan elektronika dengan kutub jamak,tetapi
untuk kepentingan analisis rangkaian hanya akan ditunjukkan tiga kutubnya
saja.>kutub 1 adalah kutub masukan terbalik dan kutub 2 adalah kutub masukan
tak terbalik  dan kutub 3 adalah kutub keluaran.Penguat kerja pada umumnya
dijumpai dalam bentuk rangkaian terpadu dan biasanya dibuat dalam suatu
kemasan yang mempunyai 8 sampai 14 kutub yang mengandung satu sampai
empat penguat kerja.Penguat kerja merupakan suatu peralatan dengan pengautan
yang sangat tinggi dan umumnya tidak pernah digunakan tanpa umpan balik.
Integrator
Keluaran suatu rangkaian integrator sebanding dengan integral masukkan
nya.Persamaan volt-ampere untyk kapasitasni dipakai sebgai pengganti hokum
ohm yang menghubungakan v0 dengan i0 .

BAB 4 METODE ANALISIS RANGKAIAN


Metode tegangan simpul
Metode tegangan simpul dalam analisis rangkaian adlah cara dengan
persamaan hukum tegangan kirchoof terlukis secara implicit padadiagram
rangkaiannya,sehingga hanya persamaan hokum arus kirchoof saja yang perlu
diselesaikan untuk tegangan yang tidak diketahui.VAB = VA + VB .Ada tiga simpul
rangkaian disini dan didapatkan dua persamaan bebas hokum arus kirchoof yang
dapat ditulis.
Untuk simpul A                      A : VAG1 + (VA + VB) G2 = I1
Untuk simpul B                       B : VBG3 + (VA + VB) G2 = -I2

8
kenyataan bahwa kedua persamaan ini serupa bukanlah merupakan suatu
kebetulan, melainkan karena mengikuti persamaan huku arus kirchoff dan cara
pemilihan berbagai variable tegangannya.
Metode Arus matajala
Metode arus matajala merupakan cara lain untuk menyelesaikan persoalan
rangkaian dengan persamaan hokum arus kirchoof terlukis secara implicit pada
diagram rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara eksplisit serta
harus diselesaikan untuk arus yang tidak diketahui.Rangkaian planar yaitu
rangkaian yang dapat dilukis pada suatu bidang datar sedemikian hingga tidak ada
unsure rangkaian yang melangkahi unsure rangkaian yang lain.Metode arus mata
jala merupakan suatu rangkaian palanar denagn dua matajal..Pada metode ini arus
matajala yang tidak diketahui diandaikan mengalir dalam setiap matajala pada
rangkaian tersebut .Persamaanya
Untuk matajala A                    A : R1IA + R3 (IA + IB) = V1
Untuk matajala B                    B : -R3 (IA - IB) + R2IB  = -V2
            Dari pembahasan diatas dan sebelumnya  tampak bahwa metode tegangan
simpul dan metode arus majala saling melengkapi.Keputusan untuk menggunakan
yang mana yang terbaik  biasanya didasarkan atas jumlah persamaan yang
diperlukan.Yang dipilih adalah yangh paling sedikit,menurut pertimbangan pribadi
atau gabungan keduanya.
Prinsip Superposisi
            Dalam setiap rangkaian listrik,tegangan dan arus dalam suatu unsure adalah
akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang dikenakan pada rangkaian
tersebut.Prinsip superposisi jika diterapkan pada suatu rangkaian dengan resitansi
konstan,menyatakan bahwa arus atau tegangan disetiap cabang rangkaian yang
dihasilkan oleh beberapa sumber yang dikenakan secara serentak adalah jumlah
aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan pada cabang itu oleh masing-masing
sumber tersebut secara tersendiri.Superposisi dapat berlaku untuk setiap system
(listrik mekanis dan sebgainya) yang mempunyai hubungan sebab-akibat y = f(x)
sedemikian hingga f(x1) + f(x2) = f(x1 + x2).Jadi secar umum prinsip superposisi
untuk rangkaian listrik dapat dinyatakan sebagai berikut :   Dalam suatu jala-jala
linear yang mengandung lebih dari pada satu sumber (arus atau
tegangan ),tanggapannya dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua tanggapan
yang diperoleh dari masing-masing sumber itu secara tersendiri,dengan semua
sumber lainnya dibuat sama dengan nol .
9
            Prinsip superposisi memungkinakan perhatian dipusatkan pada hnya salah
satu sebab (atau sumber) sehingga mempermudah proses pemikiran mengenai sifat
rangkaian dalam keadaan yang bermacam- macam.Disamping itu prinsip
superposisi mendasari teorema rangkaian yang lain.
Teorema Thevenin dan Northon
Untuk rangkaian resitansi torema thevenin menyatakan bahwa setiap
rangkaian kutub dua linear yang terdiri resistor dan sumber (baik yang bebas
maupun tak bebas).Suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan
resistor serinya disebut rangkaian setara thevenin..Sebuah sumber arus dengan
konduktansi simpangnya,yang dikenal sebagai rangkaian setar aNorton.Rangkaian
Norton merupakan kembaran (dual ) rangkaian thevenin.
Prinsip superposisi menyatakan bahwa arus setiap cabang rangkaian adalah
jumlah  komponen-komponen arus cabang yang disebabkan oleh masing sumber
dalam rangkaian secara sendiri-sendiri.Teorema Norton yang merupakan kembaran
teorema thevenin,mengikuti alur pikiran yang sama dan rangkaian yang terbentuk
berupa sebuah sumber arus setara norton yang dihubungkan parallel dengan
konduktansi setara simpangnya.Kegunaan utama teorema thevenin dan Norton
adalah memungkinkan suatu rangkaian digantiukan dengan sepasang kutub
keluaran dan hasilnya dapat dipergunakan untuk menghitung pengaruh suatu beban
yang dipasangkan pada kutub keluaran itu atau akibat yang diperoleh beban karena
sifat rangkaian tersebut.

BAB 5 FUNGSI PERANGSANG EKSPONENSIAL


Impedansi dan tanggapan unsur rangkaian
Tegangan dan arus yang berubah secara eksponensial menurut waktu dapat ditulis
sebagai.                        V = V0est                                    I = I0est
Hubungan antara rangsangan eksponensial dengan rangsangan saat tertentu
Metode analisis rangkaian eksponensial meliputi tanggapan rangkaian RLC
terhadap rangsangan konstansebgai salah satu kasus khususnya.Untuk tegangan
konstan ini tiga impedansi dasar bagi unsure R,L,C .  Metode impedansi
meramalkan arus nol mengalir dalam suatu kapasitansi yang dihubungkan ke suatu
tegangan tetap.Begitu tegangan antara keeping-keping kapasitor menjadi sama
dengan tegangan yang dipasangkan,tidak akan ada lagi arus yang mengalirkarena
jika ada,hal itu akan menaikkan tegangan kapasitor diatas tegangan yang
dikenakan sehingga akan berlawanan dengan hokum tegangan kirchoff.

10
Sifat Alamiah
Sampai saat ini dalam membahas fungsi-fungsi eksponensial selalu
diandaikan terdapat suatu rangsangan pada rangkaiannya.Tanggapan yang
meluncur dalam rangkaian listrik itu disebut sifat alamiah dan tanggapannya adalah
tanggapan alamiah.Sebaliknya tanggapan yang terjadi karena adanya rangsangan
yang sengaja dikenakan pada rangkaian disebut tanggapan terpaksa.
BAB 6 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK KEADAAN MANTAP
Bab ini akan membahasa menegenai tanggapan terpaksa yaitu tanggapan
terhadap rangsangaluar yang dikenakan pada rangkaian.Dan juga akan dibahas
tentang sinya sinusoidal yaitu tegangan dan arus sinusoidal.dan selanjutnya akan
membahas tentang fungsi berulang  dan akan membahas tentang metode fasor.
Fungsi Berulang
Jika suatu fungsi f (t) mempunyai bentuk gelombang (yaitu lengkungan f(t)
yang dilukis terhadap sumbu waktu ) sedemikian sehingga f(t) = f(t + T)  maka
fungsi itu dikatakan berulang dengan perioda T .Ada dua cirri fungsi berulang :
mempunyai suatu bentuk gelombang yang berulang pada setiap selang waktu T
detik dan mempunyai nilai untuk seluruh waktu.Bagian bentuk gelombang yang
berada dalam satu periode disebut satu daur.Banyaknya daur setiap detik adalah
frekuensi (f) gelombang tersebut.
Persamaan arus menurut fungsi waktu adalah i(t) = I m cos wt.  dengan i(t)
adalah nilai sesaat arus untuk setiap saat t dan I m adalah nilai maksimum atau
amplitudonya.Satuan detik atau sudut wt dalam satuan atau derajat.Satu daur
penuh meliputi 2π radaian 3600. Besaran w adalah kecepatan susdut dan dinyatakn
dalam radian per detik . w = 2πf.Gelombang tegangan dan arus yang tidak sefasa
atau mempunyai simpangan berbeda pada saat t sama dengan nol ;persamaannya v
= Vm cos (wt – α )  dan   i = Im cos (wt – β)  .Persamaan ini disebut fungsi sinusoida
dan rangkaian dengan rangsangan sinusoida sering disebut sebagai rangkaian arus
bolak balik;sedangkan rangkaian dengan rangsangan konstan disebut rangakaian
arus seara.
Nilai rata-rata dan Nilai Efektif.
Persamaan gelombang araus dan tegangan diatas tidak menjelaskan secara
langsung kemampuan penyaluran tenaga arus bolak balik sebagaimana halnya pada
arus searah.Mengingat arus rata-rata identik dengan suatu nilai searah (konstan)
dan merupakan suatu ukuran yang berguna dalam menentukan perpindahan tengan

11
pada rangkaian yang melibatkan arus searah.Sinusoidal hanyalah merupakan
salah satu contoh fungsi berulang.Istilah berulang dalam hal ini digunakan sebagai
pengganti sinusoida agar pembahasannya bersifat lebih umum.
Nilai rata-rata suatu gelombang sinusoida terhadap satu daur lengkap sama
dengan nol.Satu daur luasa daerah diatas sumbu mendatar sama dengan luas daerah
dibawah sumbu,sehingga luas keseluruhannya sama dengan nol.Niali rata-rata
terhadapt setengah daur positif ( atau negative) untuk suatu fungsi sinusoida dapat
diperoleh dengan mengaliakn amplitude gelombang itu dengan bilangan
0,636.Nilai rata-rata untk fungsi berulang yang simetri terhadap sumbu datarnya
tidak mempunyai arti karean berdasarkan hasil diats nilainya selalu samadengan
nol.
Dasar penyusunan spesifikasi tersebut berhubungan dengan kemampuan
tenaga atau daya pada fungsi berulang.Menurut hokum Joule panas yang
ditimbulkan oleh arus searah I dalam resistor R adalah P = I 2 R    dan             P =
i2 (t)R   .Daya rata-rata untuk satu daur penuh kita sama dengan nol karena
penyerapan daya selalu positif baik bila arus yang mengalir itu kea rah positif
maupun sebaliknya dalam rangkaian tersebut.
Nilai efektif juga dikenal sebagai rms (root mean square) sesuai dengan
definisinya ,yang jika dibca dari belakang akan memberikan garis bvesar proses
perhitungannya.Nilai efektif yaitu 0,707 ImA.Pada dasarnya kegunaan setiap
rangkaian listrik adalah untuk menyalurkan daya dan tenaga dimana keduanya
berbanding lurus dengan hasil kali tegangan dengan arusnya,atau untuk parameter
rangkaian konstan sebanding denganpangkat dua arus atau pangkat dua
tegnagan.Oleh karena itu nilai efektif tersebut sangat sesuai sehingga selalu
dipergunakan untuk menyatakan besara arus dan tegangan bolak balik secra umum.
Rangsangan sinusoida dalam unsure rangkaian
Dalam resistor v = iR dan R merupakan suatu konstanta.Arus yang
berbentuk sinusoida akan mengahsilkan tegangan sinusoida dan demikian pula
sebaliknya.Karena R berupa suatu konstanta ,maka tidak ada pergeseran fasa antara
arus dan tegangan tersebut .     i = Im sin (wt – α)   maka         v = iR = ImR sin (wt –
α) = Vm = sin (wt – α)
Fungsi arus tertinggal dari tegangan sebesar π/2 radian atau 90 0.Jadi arus
barulah mencapai nilai maksimumnya pada saat seperempat daur setelah
tegangannya mencapai nilai maksimumnya.

12
Metode bilangan kompleks Dan Metode Fasor
Dalam melibatkan impedansi untuk analisis rangkaianm diperlukan metode
bilangan kompleks bagi rangsangan sinusoida.Ramgkaian RLC mengandung
sebuah sumber tegangan yang berubah menurut waktu.Jika huku tegangan
Kirchoof diterapkan pada rangkaian tersebut akan didapatkan v(t) – v R –vL –vC = 0
Metode fasor merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan
rangkaian jika rangsangan arus atau tegangan yang dikenakan pada rangkaian
berupa sinusoida dengan frekuensi sama.Dalam metode ini arus dan tegangan
dinyatakan  sebagai eksponensial kompleks dan dapat dilukiskan sebagai
vektor.Bentuk umumnya v = Vm cos (wt + α ).Dan v = Vmcj(wt + α) .Sudut antara vektor
tersebut dengan sumbu nyata merupakan sudut fasa tegangan.Diagram vektor nya
dikenal dengan diagram fasor.
Dalam perhitungan rangkaian kompleks yang pada umumnya dikerjakan
dengan metode fasor,faktor e jwt  yang menyertainya harus selalu diingat tetapi tidak
perlu dituliskan.Selanjutnya tinjau suatu rangkaian fasor umum dengan dua kutub
diberikan menurut
 v = Vm cos (wt + α )               dan  i = Im cos (wt + β)
perbandingan antara tegangan fasor dengan arus fasor itu didefinisikan
sebagai impedansi rangkaian yang dinyatak sebagai Z.

BAB 7 DAYA DALAM RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK


Daya rata-rata
Jika suatu tegangan v dikenakan pada suatu unsur yang didalamnya
mengarus arus i ,maka daya yang diberikan oleh sumber kepada unsur tersebut
adalah p = vi watt.
Tenaga  keseluruhan = jumlah tenga yang dilepasakan dalam setiap selang dt
selama satu periode T daya itu diberikan.Tengan keseluruhan W dibagi dengan
waktu yang diperlukan untuk melepaskannya disebut daya rata-rata.Daya rta-rta
lebih penting artinya dibandingkan daya sesaat karena adanya kelembaman yang
terdapat dalam setiap sistem.Dalam suatu motor listrik,daya rata-rata  yang
diberikan kepada motor itulah yang menentukan keluarannya karena pengaruh roda
gila pada motor tersebut memperhalus variasi torsi yang berhbungan dengan daya
sesaat yang diberikan pada kutub – kutubnya.
Daya dalam unsur rangkaian
Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan penyaluran
daya dengan arus dan tegangan bolak balik.Daya sesaat tersebut terdiri dari dua
komponen ;komponen konstan VI cos   dan komponen sinusoiada menurut waktu
VI sin (2wt+   yang frekuensinya dua kali frekuensi tegangan atau
arusnya.Hubungan antara fungsi wakt,tegangan, arus dan daya dalam resistor yaitu
pR = 2I2R sin2 wt.Dua unsur rangkaian,induktor dan kapasitor berpengaruh
terhadap daya sesaat tetapi tidak mempunyai andil dalam daya rata-rata.Jika arus
yang melalui sebuah induktor menigkat,maka tenaga yang diterima itu dipindahkan
dari rangkaian tersebut menjadai medan magnet ,tetapi tenaga itu akan
dikembalikan lagi kerangkaiannya jika arus dalam rangkaian tersebut
berkurang.Nilai maksimum daya keluar masuk dalam unsur rangkaian reaktif
disebut sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai Q = I 2X.
Daya kompleks
Jia suatu arus mengalir dalam suatu rangkaian yang mengandung sebuah
resistansi R dan sebuah Reaktansi X maka tenaga yang diberikan oleh sumber akan
diubah menjadi panas dalam reaktansinya.Dalam bentuk kompleks tegangan dan
arus ditulis sebagai V = V e j (wt + q) dan  I = Iejwt.Perbandingan daya nyata atau daya
aktif dengan daya tampak disebut faktor daya yang sering ditulis dala singkatan
bahasa inggrisnyapf. 
Perbaikan faktor daya dan teorema penyaluran daya maksimum
Dengan faktor daya maksimum rugi-rugi daya karena resistansi saluran akan
berkurang.Rugi-rugi yang ditimbulkan resistansi saluran sebanding dengan
pangkat dua arus yang mengalir dalam saluran karean itu rugi-rugi ini akan
menjadi lebih kecil bila faktor dayanya tinggi.Perbaikan faktor daya tersebut dapat
dilakukan dengan memasang kapasitor yang dihubungkan paralel dengan beban
yang umumnya bersifat induktif seperti motor induksi ,alat las dan
sebagainya.Perbaikan faktor daya tersebut dikenal sebagai kompensasi.Suatu
rangkaian dengan daya dan tenaga arus bolak balik umumnya terdiri dari suatu
sumber dengan suatu rangkaian luar yang terhubung pada kutub sumber
tersebut.Dalam hal terakhir ,rangkaian luar keseluruhan tersebut dapat
disederhanakan menjadi sebuah impedansi setara antara kutub.Impedansi setara ini
adalah impedansi masukan atau impedansi titik penggerak rangkaian
luar.Impedansi masukan ini merupakan suatu besaran yang terpenting untuk
menilai pengaruh rangkaian luar terhadap suatu sumber;karena dalam analisis sifat
sumber lebih disukai untuk mewakili rangkaian luar dengan rangkaian yang
sesederhana mungkin.

14
BAB 8 RANGKAIAN TIGA FASA
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,
disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P
pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang
terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama
tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik,
sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan
secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).

Gambar 1. sistem 3 fase.


Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor
tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan
jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-
turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang
mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh
generator sinkron 3 fase.
Hubungan Bintang (Y, wye)
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua
terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa
yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va,
Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.
15

Hubungan Segitiga
Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan
sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D).


Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung
antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude
yang sama, maka: Vline=Vfase.Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan
hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum
kirchoff, sehingga: Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

16
BAB III
PEMBAHASAN/ ANALISIS
3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama
A.Kelebihan   
Buku utama yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIK oleh
penulis Budiono Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari
segi aspek yang lain,kelebihannya antara lain
1.      Buku ini dilengkapi dengan latar belakang permasalahan yang jelas dan padat
terkait dengan permasalahan yang terdapat disetiap babnya,sehingga pembaca
menjadi tau mengenai permasalahan yang dibahas pada setiap babnya.
2.         Pada setiap permulaan bab pada buku ini penulis memberikan overview atau
gambaran langsung mengenai apa saja yang akan diterangkan pada setiap babnya
dalam buku ini,sehingga dengan begitu pembaca langsung dapat memahami
maksud dan tujuan membaca materi pada buku tersebut.
   3.         Pada setiap bab tidak lupa juga penulis memuat kata kunci yang  penting-
penting terkait dengan materi yang ada dalam setiap babnya dalm bentuk Teks
Box sehingga dengan begitu disamping  pembaca membaca mengenai teori
pendukung yang lain pembaca juga dapat memahami materi setiap babnya dari
hanya membaca kata kunci dan penjelasannya dalam tekx box tersebut.
B.Kekurangan
Buku utama yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIK oleh
penulis Budiono Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari
segi aspek yang lain,tetapi saya dituntut untuk lebih kritis dalam menemukan
kelemahan atau kekurangan dalam buku ini,adapun kekurangannya antara lain :
1.         Buku ini sangatlah bagus tetapi cakupannya materinya sangat luas jika membahas
point-point materinya,jadi ada kecendrungan yang membaca buku ini tidak fokus
pada satu materi karena penjabarannya yang terlalu melebar.
2.         Pada setiap bab dalam buku ini juga penulis hanya berpatokan pada kekuatan
materi saja,sehingga aplikasi rangkaian listrik dalam pengajaran yang akan
diterapkan nantinya tersebut sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3.   Bab yang dibahas dalam buku ini banyak memuat gambar dan tabel yang
      

mendukung penjelasan materinya,tetapi penjelasan pada setiap tabel dan gambar


yang dalam materinya tidak cukup spesifik dan detai jadi saya secara pribadi

17
kurang memahami penjelasan dari gambar maupun tabel yang ada pada setiap babnya
karena tidak dijelaskan panduan pengerjaannya jika diaplikasikan kedalam contoh
soal da latihannya

3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding


A.Kelebihan
Buku pembanding saya gunakan buku yang berjudul RANGKAIAN
LISTRIK(Edisi Revisi)oleh penulis Mohamad Ramdhani,ST ini pada dasarnya buku
ini juga membahas hal yang sama dan tidak berbeda jauh dengan buku
utama,adapun kelebihannya antara lain :
1.         Pada buku ini penekanan materinya lebih umum pada rangkaian listrik sederhana
hingga yang kompleks,jadi pembaca cukup mudah memahami materinya karena
pada dasarnya setiap materi dipaparkan secara sederhana.
2.         Setiap bab nya juga memiliki latar belakang masalah yang bermacam-macam
seperti pada buku utama,dan dengan latar belakang permsalahan ini penulis
memaparkan solusi bagaiamana memecahkan permasalahan soal maupun latihan
yang ada pada setiap babnya
3.         Penulis juga memberkan overview atau gambaran secara tidak langsung
mengenai apa yang akan dibahas pada materi di setiap babnya.
4.         Disetiap pemaparan materinya diberikan juga banyak contoh soal dan latihan
yang dapat menguji pemahaman pembaca setalh membaca setiap materi yang ada
didalam bab dalam buku ini.
5.         Dan dalam setiap materi dalam buku ini penulis memaparkan rangkuman dari
kesleurhan materi yang dibahas,sehingga dengan adanya rangkuman ini sudah
sangat membantu membaca dalam menyimpulkan dan memahami materi yang
mereka telah baca didalam buku ini.
 
B.Kekurangan
Sedangkan pada buku pembanding saya gunakan buku yang
berjudul RANGKAIAN LISTRIK(Edisi Revisi) oleh penulis Mohamad
Ramdhani,ST pada dasarnya buku ini juga membahas hal yang sama dan tidak
berbeda jauh dengan buku utama hanya saja buku ini lebih menekankan
pendalaman materi rangkaian listrik dari yang sederhana hingga yang
kompleks,adapun kekurangannya antara lain :

18
1.         Buku ini tidak secara jelas memuat panduan mengerjakan soal maupun latihannya
sehingga pembaca kurang jelas mengerti cara mengerjakan contoh soalnya
2.         Pada setiap babnya penulis juga kurang banyak memaparkan pendapat para ahli
sebagai penguat dari materi yang ada.
3.         Dan tidak kalah penting pada buku pembanding ini penulis kurang banyak
memaparkan tabel atau gambar atau bahkan knosep dan diagram pendukung setiap
teori karena dengan hal-hal yang simpel tersebut pembaca sudah sangat terbantu
dalam memahami setiap bab dan materi yang ada dalam buku ini.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Setelah saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan materi


yang ada didalam kedua buku ini ,saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya
kedua buku ini merupakan buku yang sangat bagus,baik dari segi materi dan
pemaparan soalnya .Buku utama yang saya kritik berjudul RANGKAIAN
LISTRIK oleh penulis Budiono Mismail lebih menekankan pembahasan yang
terbilang terstruktur dari dasar,sehingga dengan memahami konsep latar belakang
masalah yang ada didalam setiap ponit.point materi yang ada dalam buku utama ini
pembaca sudah dapat mengerti materinya maupun dalam pengerjaan soalnya.
 Sedangkan pada buku pembanding saya gunakan buku yang
berjudul RANGKAIAN LISTRIK(Edisi Revisi) oleh penulis Mohamad
Ramdhani,ST pada dasarnya buku ini juga membahas hal yang sama dan tidak
berbeda jauh dengan buku utama hanya saja buku ini lebih menekankan
pendalaman materi rangkaian listrik dari yang sederhana hingga yang
kompleks,karena pada dasarnya buku pembanding ini adalah buku ajar atau diktat
untuk para mahasiswa jurusan teknik elektro di Sekolah Tinggi Teknologi

19
Komputer Telkom Bandung,jadi otomatis buku ini merupakan revisi dari
buku-buku ajar sebelumnya sehingga terus disempurnakan baik dari segi
cover,pembahasan,contoh soal dan yang lainnya.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan setelah saya membaca dan
memahami serta mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat
didalam kedua buku ini yaitu,sebaiknya kedua buku ini lebih mendapat
penyempurnaan dari segi panduan pengerjaan soalnya agar baik pembaca maupun
yang lain dapat lebih mudah dalam pengerjaannya dan otomatis cepat memahami
materi Rangkaian Listrik ini.
20
DAFTAR PUSTAKA

Mismail,Budiono .1995. Rangkaian Listrik.Penerbit ITB. Bandung

Ramdhani, Mohamad.2005. Rangkaian Listrik (Revisi). STTTelkom Bandung


21

Anda mungkin juga menyukai