Anda di halaman 1dari 8

MODUL 8

MAKALAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD


KURIKULUM SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH :

1. CAHYO PRASETYO
2. EKA WIDI SUSANTI
3. HESTI YUDHI ASTUTI
4. KHALIS CUNDOKO MANIK
5. SETYO PRABOWO
6. SULASTRI

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR SEPUTIH
BANYAK UPBJJ BANDAR LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah

ini. Dalam penulisan makalah ini kami membahas materi pada Modul 8”

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah

Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi

mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan

sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa. Penulis menyadari bahwa

kami tidak dapat menyusun makalah ini tanpa adanya bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak.

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima

saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan

memohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah ini, semoga

makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Seputih Banyak, 13 November 2021

Penulis
BAB II
PEMBAHASAN

HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR


A.    Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan
Pada prinsipnya, pendidikan bermuara pada interaksi antara pendidik dan peserta
didik untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan (Sukmadinata, 2005:1).
Pendidikan terjadidi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (tri pusat pendidikan).
Menurut Sukmadinata (2005:2) salah satu karakteristik pendidikan formal adalah bahwa
pendidikan di sekolah memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis.
Pengertian kurikulum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1
butir 19 menyatakan bahwa: kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B.     PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM


Sukmadinata (2007: 453-454) mengemukakan empat prinsip pengembangan kurikulum
yaitu:
1. Prinsip Relevansi
Prinsip ini menuntut kurikulum sesuai dengan tuntuan dan kebutuhan perkembangan
peserta didik dan perkembangan masyarakat. Usia peserta didik SD dari 6 sampai
dengan 12 tahun. Usia tersebut  tentu memiliki tugas perkembangan  (intelektual,
sosial, dan emosional) yang harus dapat dilakukan sehingga mencapai perkembangan
optimal. Berkenaan dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat,
kurikulum juga harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengikuti dan
beradaptasi dengan perkembangan masyarakat. Sukmadinata (2005: 150)
mengemukakan adanya prinsip relevansi kedalam dan prinsip relevansi keluar. Prinsip
relevansi keluar  mengacu pada kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan serta tuntutan
perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat. Prinsip relevansi kedalam
mengacu pada konsistensi antar berbagai komponen kurikulum (tujuan, materi,
kegiatan, dan evaluasi)
2. Prinsip Efektivitas
Prinsip ini mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dicanangkan dapat
diimplementasikan atau dilaksanakan dan dicapai di sekolah
3. Prinsip Efisiensi
Makna efisiensi  berkenaan dengan pengunaan sumberdaya dalam rangka pencapaian
tujuan sehingga kurikulum yang dirancang dapat terlaksana dengan optimal
4. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip ini menuntut kurikulum dapat  disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah
tempat kurikulum di implementasikan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang
fleksibel dan luwes
5. Prinsip Berkesinambungan
Kurikulum yang dikembangakan hendaknya berkesinambungan antara satu tingkatan
kelas dengan kelas berikutnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang
pendidikan berikutnya.

C.    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK MATA


PELAJARAN DI SD.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
lanjut. Hal ini sesuai dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Pada PP No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 6 ayat (6)
menyatakan bahwa kurikulum dan silabus SD hendaknya menekankan pentingnya
kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, kemampuan
berkomunikasi
Kurikulum di SD hendaknya ditekankan pada pembentukan hal-hal berikut:
1.      Kemelekwacanaan (literacy)
2.      Kemampuan berkomunikasi
3.      Kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
4.      Kemampuan bernalar (reasoning)
Guru SD merupakan guru kelas yang mempunyai tugas utama mengajar 5 mata
pelajaran, yaitu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Dan Ilmu Pengetahuan Social (IPS)
1) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Peran utama Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah memperkuat dasar-dasar
kewarganegaraan Indonesia dalam konteks Negara kesatuan republik Indonesia
(NKRI) dan sekaligus menyiapkan warga negara mampu bersaing dan bekerja sama
namun tetap berpijjak pada ke-indonesiaan.
2) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pada dasarnya diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, baik secara formal
maupun informal. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan alat untuk
menguasai berbagai bidang ilmu. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD  diarahkan
pada pembentukan kesadaran dan kemampuan membaca, menulis, mendengarkan
dan berbicara dalam Bahasa Indonesia, serta menyesuaikan perilaku dengan
pemahaman dan kesadaran tersebut.
3) Mata Pelajaran matematika
Mempelajari Matematika berarti belajar menemukan/mengonstruksi relasi-relasi,
merumuskannya menentukan hubungan antara konsep-konsep itu, menyusunnya
dalam suatu struktur, mengembangkannya dan menggunakannya dalam penyelesaian
masalah, baik masalah matematika maupun ilmu lain, termasuk masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat kognitif siswa, semakin besar
peluangnya mengonstruksi konsep matematika secara deduktif.
4) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai: cara
berfikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan. Mata pelajaran IPA di SD bersifat
terpadu dari disiplin ilmu fisika, biologi, dan kimia. Pemeblajaran IPA hendaknya
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman
langsung (hands on experience) dalam menemukan dan mengembangkan konsep-
konsep IPA.
5) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS memiliki ke khasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai
pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated),
interdisipliner, multidimensional, bahkan cross-disipliner. Karakteristik ini terlihat
dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya
semakin meluas seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya permasalahan
sosial. Pemberian mata pelajaran IPS di SD diarahkan untuk mempersiapkan peserta
didik sebagai Warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan
sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam mayarakat berbangsa
dan bernegara.

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. Hakikat KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang bersifat
desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan. Meskipun KTSP bersifat
desentralistik, kurikulum yang dikembangkan satuan pendidikan harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). KTSP terdiri atas dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
1. Tujuan Pendidikan SD Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum SD Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Aspek-aspek yang harus tercantum dalam struktur dan muatan kurikulum mencakup
Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar,
Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup,
serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
3. Kalender Pendidikan SD Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur.
4. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok ada
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi dasar,
materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
B. Latar Belakang KTSP
Pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan atau KTSP merupakan realisasi
dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun 2003 tentang dari
kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang pengembangan pengelolaan dan
pelaksanaan pendidikan.
Landasan filosofis dan teoritis yang melatarbelakangi perkembangan KTSP adalah:
1. Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat
2. Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan
pendidikan, serta
3. Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.

C. Prosedur Pengembangan KTSP


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyusunan KTSP adalah analisis konteks
yang mencakup kegiatan berikut.
1. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam
penyusunan KTSP
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik
pendidik dan tenaga kependidikan sarana dan prasarana biaya serta program-program
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat serta lingkungan sekitar,
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi dunia industri
dan dunia kerja, sumber daya alam serta sosial budaya.
Hasil analisis konteks tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik serta strategi dan implementasi kurikulum. Langkah berikutnya
adalah menyusun silabus silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pelajaran atau tema tertentu silabus disusun untuk seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran atau tema telah selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
Menurut BSNP pengembangan silabus hendak memperhatikan berbagai prinsip berikut:
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai
6. Aktual dan kontekstual
7. Flexible
8. Menyeluruh
Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi,
pelaksanaan kurikulum di sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan kondisi peserta


didik.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar.
3. Pelaksanaan kurikulum mungkinkan peserta didik mendapat pelayanan bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan.
4. Kurikulum dimaksudkan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip Ing
Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam sosial dan budaya
kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dengan keseimbangan keterkaitan dan
kesinambungan yang cocok dan memakai antar kelas dan jenis serta bidang
pendidikan.

D. Pihak – Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan KTSP


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP pada SD adalah:
1. Tim penyusun yang terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
2. Komite sekolah
3. Narasumber (ahli kurikulum dan pembelajaran)
4. Dinas pendidikan
5. Serta pihak lain yang terkait

Anda mungkin juga menyukai