Anda di halaman 1dari 10

MINI RESEARCH

PENULISAN KARYA ILMIAH/ SEMINAR

DOSEN PENGAMPUH :
Prof. Dr. Dina Ampera M.Si
Ulfa Annida Damanik M.Pd

DISUSUN OLEH:
Elmika Deviulina Sipayung (5193343017)
Oktavia Situmeang (5193343007)
Suci Nur Abdillah (5193343004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah mini
research pada mata kuliah seminar/ Penulisan karya ilmiah ini dengan tepat waktu.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
megenai metodologi penelitian. Dalam hal ini pun penulis masih dalam tahapan belajar, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.

Medan, 12 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

“Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang


dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang
lain”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan
potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk
mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas
hidupnya secara mandiri.

Pengertian di atas mengindikasikan betapa peranan pendidikan sangat besar


dalam mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri serta menjadi manusia yang mulia
dan bermanfaat bagi lingkungannya. Dengan pendidikan, manusia akan paham bahwa
dirinya itu sebagai makhluk yang dikaruniai kelebihan dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Bagi negara, pendidikan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap
kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan
konstitusi serta membangun watak bangsa (nation character building).

Menurut Redja Mudyahardjo (dalam Sulistiawan, 2008: 18) pengertian


pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yakni secara sempit, luas dan alternatif. Definisi
pendidikan secara luas adalah mengartikan pendidikan sebagai hidup. Pendidikan adalah
segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup
(long life education). Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu. Secara simplistik pendidikan didefinisikan sebagai sekolah, yakni
pengajaran yang dilaksanakan atau diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan terhadap anak
dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan dan tugas sosial mereka.

Secara alternatif pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan


oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan
secara tepat di masa yang akan datang.

Pendidikan adalah pengalamanpengalaman belajar yang memiliki


programprogram dalam pendidikan formal, nonformal ataupun informal di sekolah yang
berlangsung seumur hidup yang bertujuan mengoptimalisasi pertimbangan
kemampuankemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan secara
tepat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sajakah masalah yang terdapat di sekolah?

C. TUJUAN

Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kalangan pendidikan atau sekolah


serta memberikan solusi yang dapat mendorong proses belajar mengajar di sekolah.
BAB II

LANDASAN TEORI

MASALAH UMUM DI DUNIA PENDIDIKAN

1. Ketersediaan Dana Pendidikan Yang Terbatas

Ketika kita membahas masalah dana, bukan berarti kita hanya membahas seputar biaya
pendidikan di lembaga formal maupun informal saja loh ya. Biaya properti dan fasilitas
pendidikan lainnya seperti buku, alat tulis, seragam sekolah dan termasuk juga transportasi ke
dalamnya.

Nggak cuma itu saja, bagi kalangan yang mengalami ekonomi menengah ke bawah, mereka
tentu akan lebih memilih bekerja sekadar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin
tinggi daripada harus meneruskan pendidikannya. Sebenarnya, pemerintah memang sudah
membuat rencana pendidikan gratis dan program Wajib Belajar selama dua belas Tahun untuk
mengatasi hal itu Akan tetapi, masalah pendidikan di Indonesia yang menyangkut soal dana
ternyata tidak bisa teratasi semudah itu.

Hal itu dikarenakan tidak tersebarnya alokasi dana program pendidikan secara merata. Perlu kita
tahu, menurut HSBC Global Report 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan biaya
pendidikan termahal di dunia loh.

2. Bahan Belajar Mengajar Yang Masih Minimum

Kurangnya bahan belajar mengajar juga masih menjadi masalah dalam pendidikan di tanah air
kita. Guna menunjang kualitas belajar siswa, seharusnya pelajar dapat dengan mudah
memperoleh buku pelajaran atau lembar latihan soal yang mereka butuhkan.

Terkadang tidak adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses
pembelajaran murid. Bantuan seharusnya dialokasikan berupa perlengkapan belajar dan bahan
ajar diberikan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang minim bahan ajar. Nggak Cuma itu saja,
guru pun memerlukan bahan ajar dengan materi yang berkualitas dan tentunya sesuai dengan
kurikulum terbaru sekarang.

Kegiatan mengajar menjadi kurang maksimal, jika tenaga pendidik masih kurang bahan ajar dan
masih menggunakan Kurikulum yang ketinggalan zaman. Hal itu tentu dapat mempengaruhi
proses penyerapan ilmu oleh murid.

3. Sarana dan Prasarana Masih Kurang Memadai


Masalah pendidikan di Indonesia yang satu inilah yang masih paling banyak dikeluhkan, baik
oleh orang tua murid, guru dan murid. Ini merupakan masalah yang klasik dan sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama sekolah-sekolah yang ada di pedesaan, pinggiran dan
sekolah yang ada di daerah yang terisolir.

4. Jumlah Guru Yang Terampil Masih Terbatas

Guru-guru terampil umumnya hanya tersebar di wilayah perkotaan saja, sedangkan di desa
terpencil sangat jarang ditemukan guru-guru yang terampil. Ada banyak faktor hal ini bisa
terjadi. Dari sekian banyak alasan, salah satunya masalah minat dari guru itu sendiri. Guru lebih
banyak yang memilih tempat mengajar yang mudah diakses dari segi transportasi dan akses
untuk menemukan kebutuhannya dengan mudah. Memang masih ada guru yang tergerak hatinya
untuk mengajar ke desa terpencil, namun hanya sebagian kecil saja.

5. Mahalnya Biaya Pendidikan

Seperti yang kita tahu masalah pendidikan di Indonesia yang paling mendasar sebenarnya ada
pada masalah biaya pendidikan yang terbilang mahal. Meskipun pemerintah sudah menyiapkan
program gratis, tetap saja ada bagian yang membayar dan program tersebut tidak merata sampai
ke pelosok daerah.
BAB III

PEMBAHASAN

a. Identitas Sekolah

Nama sekolah : SMK SWASTA PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM

Status : Swasta

Bentuk Pendidikan : SMK

Status Kepemilikan : Yayasan

SK Pendirian Sekolah : 48

Tanggal SK Pendirian : 1996-06-19

SK Izin Operasional : 421/7196/PDM/2018

Tanggal SK Izin Operasional : 2018-08-24

Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada

Akreditasi : B

Kurikulum : Kurikulum 2013 (Revisi)

b. Permasalahan yang terdapat di SMK SWASTA PEMBANGUNAN DAERAH


LUBUK PAKAM

Pembelajaran masih didominasi oleh guru (teaching oriented) sehingga siswa


kurang aktif mengikuti pembelajaran. Peneliti juga melihat situasi sekolah bahwa media
yang digunakan pada proses pembelajaran kurang di terapkan karena tidak kurang nya
sarana prasarana seperti lcd dan masih menggunakan papan tulis sebagai sarana
pembelajaran, siswa juga tidak mempunyai buku pegangan, sehingga siswa tidak bisa
mengulang kembali materi yang telah disampaikan.
c. Solusi

Pertama, yaitu kita sebagai penggerak pendidikan harus mempunyai niat dalam memenuhi
sebuah sarana prasarana demi pendidikan generasi selanjutnya maka kita kjuga harus mau
berkorban demi kepentingan pendidikan yang akan kita miliki.

Kedua,sebagai mahasiswa kita memberikan saran atau masukan kepada sekolah untuk
mencari atau menerapkan media yang berbasis media cetak agar siswa memiliki buku pegangan
yang dapat di buka kembali di rumah.

Ketiga, guru harus mencari alternatif lain untuk melakukan pembelajaran dengan
memperhitungkan atau mengubah metode belajar dengan diluar ruangan bisa disebut dengan
lebih mengarahkan siswa untuk belajar dialam luar dengan berdiskusi bersama.

Keempat, guru juga harus lebih kreatif dalam mengambil cara lain dalam melakukan
pembelajaran dengan memperbanyak praktek seperti diskusi dalam kelompok dengan
keterbatasan sarana atau megunakan cara belajar dengan bermain demi keberlangsungan
pendidikan,dengan itunjuga siswa akan ebih mengerti dan lebih memahami keadaan sehingga ia
lebih semangat dalam melakukan pembelajaran.

Guru juga akan dituntut untuk lebih kreatif dan sabar dalam melakukan pembelajaran
ditengah tengah kurangnya sebuah sarana dan prasarana pendidikan.Oleh karena itu juga
dibutuhkannya sebuah kerjasama antara guru,pihak sekolah, atau bahkan masyarakat untuk
keberlangsungan pendidikan ini.

Pihak sekolah harus tetap mengisahakan agar terpenuhinya sebuah sarana dan prasarana
pendidikan begitu pula degan masyarakat,harus lebih men support pihak sekolah dengan
memberikan sumbangan dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sambil menunggu
kabar dari pemerintah untuk memberikan bantuan dalam sarana dan prasarana pendidikan
tersebut
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Keberadaaan sarana dan prasarana pendidikan memang menjadi factor berlangsung nya
sebuah pendidikan dan juga menjadi sebuah pendukung dalam pendidikan. Banyaknya sekolah
yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang baik tentu bukan menjadi alasan mengapa kita
tidak bisa memuntut ilmu,akan tetai kita sebagai masyarakat yang baik harus lebih mengerti akan
hal apa yang harus kita lakukan dalam pelaksanaaan pendidikan dengan situasi kurangnya ebuah
sarana pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai