Anda di halaman 1dari 32

MERDEKA BELAJAR

AKSI NYATA KE-1

Oleh :
SRI ISWATI.,S.Pd
Contents
Modul 1 Konsep Pendidikan
Modul 3
4 Pokok Kebijakan Merdeka Bel
Modul 2
7 Komponen
Merdeka Belajar
Modul 1
Konsep
Pendidikan
Menurut
Ki Hajar Dewantara
Manusia Merdeka

Menurut KI HAJAR DEWANTARA adalah manusia yang


bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin,
tidak tergantung pada orang lain.

Penting bagi peserta didik untuk mengenal dirinya,


berdaya untuk menentukan tujuan dan kebutuhan
belajarnya yang relevan dan konstektual terhadap diri dan
lingkungannya.
Pendidikan

Pengertian Pendidikan menurut KI HAJAR DEWANTARA dalam


dasar-dasar pendidikan adalah segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak agar mereka dapat keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat.
Menurut KI HAJAR DEWANTARA pendidikan yang
sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang
humanis, kerakyatan dan Kebangsaan.
KI HAJAR DEWANTARA memperkenalkan sistem among,
yang terkenal dengan slogannya “ ING NGARSO SUNG
TULODHO,
ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI”.
Pendidikan

Menurut KI HAJAR DEWANTARA, pendidikan adalah berdaya


tempat persemaian benih-benih kebudayaan. Sedangkan
kebudayaan adalah hasil budi manusia secara lahir dan
batin yang didapat dari perjuangan dua pengaruh kuat yaitu
alam dan zaman perkembangan.
Budi pekerti berupa olah pikiran atau olah cipta, olah rasa
atau menghaluskan perasaan, atau karakter atau olah
karsa atau menguatkan kemauan dan olahraga,
menyehatkan jasmani adalah sebuah bentuk pendidikan
holistik yang akan menuntun murid untuk bertumbuh
kembang secara baik, sekaligus menjadikan sebagai
manusia merdeka.
Tujuan Tujuan Merdeka Belajar adalah menciptakan ruang inovasi yang

Merdeka luas kepada segenap eksponen dan elemen pendidikan di

Belajar : Indonesia demi mewujudkan pemulihan dan perbaikan mutu


pendidikan secara menyeluruh.
Di samping itu, pencanangan program dan Merdeka Belajar
oleh kemdikbud dan pemerintah tujuannya adalah sebagai
upaya menggali
potensi yang ada pada guru, sekolah dan murid demi
tercapainya kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Latar Semuanya berpulang dari fakta bahwa kondisi pendidikan di

Belakang Indonesia belum juga berada pada level yang dikatakan baik. Semua
permasalahan klasik, khususnya mengenai isu rendahnya kemampuan
Merdeka sumber daya manusia menjadi pokok persoalan tahunan yang belum
Belajar : juga bisa diselesaikan.
Hal ini diperparah dengan adanya pandemi yang melumpuhkan berbagai
bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, tak terkecuali
dengan pendidikan.
Masyarakat, termasuk juga pemerintah dan sekolah terlihat gagap dalam
melakukan inovasi demi memastikan seluruh peserta didik tetap
menikmati layanan pendidikan yang baik, bahkan ketika PSBB dan PPKM
berlangsung.
Latar Kondisi itu juga membuka fakta bahwa terjadi jurang ketimpangan yang
luar biasa di dalam dunia pendidikan. Ada sekolah yang sangat siap dengan
Belakang sumber daya manusia serta sarana-prasarana yang mumpuni, namun di

Merdeka pihak lain banyak juga yang tidak tahu harus berbuat apa. Hal ini
sangatlah memprihatinkan. Berpulang daripada itu semua, maka
Belajar : pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi akhirnya mengambil sikat untuk melakukan perubahan. Salah
satu langkah yang diambil adalah melakukan program nyata yakni melalui
Merdeka Belajar. Diharapkan ini semua mampu berujung pada peningkatan
kualitas manusia Indonesia yang unggul dan inovatif. Latar belakang itulah
yang kemudian memantapkan penerapan Merdeka Belajar, termasuk juga
penyusunan dan penyempurnaan kurikulum baru, yakni Kurikulum
Merdeka.
KOMPONEN MERDEKA BELAJAR
1. Konstruktivisme
Komponen ini berkaitan dengan bagaimana siswa mengaktifkan sebuah pengetahuan yang
ada. Dengan demikian nantinya bisa menyusun suatu konsep. Kemudian dengan
konsep tersebut maka siswa bisa saling sharing dan mempraktikkan dilapangan untuk
mendapatkan
pengalaman.
2. Inquiry (Menemukan)
Komponen merdeka belajar yang satu ini berarti siswa mengalami proses perpindahan
dari pengamatan menjadi pemahaman. Inquiry membantu
siswa untuk bisa berpikir lebih kritis dalam kegiatan belajar. Apabila terdapat tema
tertentu yang diangkat, maka siswa bisa memperdalam dan menemukan konsepnya
secara kritis. Ini akan memberikan pengalaman yang berharga bagi setiap siswa
tentunya.
KOMPONEN MERDEKA BELAJAR
3. Bertanya
Siswa juga akan diajarkan atau dibiasakan untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak
dipahami dengan baik. kegiatan ini dilakukan untuk mendorong, membimbing dan menilain
kemampuan berpikir siswa.
4. Learning Community
Learning community ialah orang yang terikat dalam kegiatan belajar. Siswa nantinya
akan bekerjasama dengan orang lain. Jika dibandingkan dengan belajar sendiri, tentu
akan lebih baik karena siswa bisa bertukar pengalaman dan berbagi ide.
KOMPONEN MERDEKA BELAJAR
5. Modelling
Komponen merdeka belajar berikutnya yaitu modelling atau pemodelan. Artinya ada
contoh atau model yang bisa ditiru. Biasanya kegiatan ini bisa berupa cara
mengerjakan sesuatu seperti hasil karya, narasumber, dan masih banyak lagi. Guru
dalam merdeka belajar
hanya berperan sebagai fasilitator dan bukan satu-satunya model.
6. Learning Community
Learning community ialah orang yang terikat dalam kegiatan belajar. Siswa nantinya
akan bekerjasama dengan orang lain. Jika dibandingkan dengan belajar sendiri, tentu
akan lebih baik karena siswa bisa bertukar pengalaman dan berbagi ide.
7. Authentic Assessment
Dalam komponen merdeka belajar yang satu ini, pengetahuan dan keterampilan siswa
akan diukur dan dinilai. Penilaian yang sebenarnya atau authentic assessment akan
berbeda beda pada setiap jenjang pendidikan.
0 Salah satu program visioner yang sudah diterapkan dalam semangat

Empat Pokok Merdeka Belajar ini adalah dengan mengubah USBN menjadi lebih
holistik.
Kebijakan Kementrian Pendidikan telah menetapkan arah baru pelaksanaan Ujian
Sekolah
Berstandar Nasional tersebut, antara lain dengan :
Merdeka  Memberi kebebasan kepada sekolah untuk menyusun, merencanakan,
Belajar melakukan, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan USBN di tingkat
satuan pendidikan.
 Pelaksanaan USBN tidak hanya semata menilai aspek pengetahuan
saja melalui kegiatan tes tertulis, tetapi juga bentuk yang lain, semisal
kerja kelompok, praktik, prakarya, presentasi dan proyek.
03
Mas Menteri juga memutuskan bahwa pada tahun 2020 lalu adalah
Empat Pokok tahun terakhir diselenggarakannya UN atau Ujian Nasional. Sebagai
Kebijakan gantinya pemerintah sudah menyiapkan dan melakukan sebuah program
Merdeka evaluasi baru bernama Asesmen Kompetensi Minimum dan Survey
Belajar Karakter.
Kedua hal ini dilakukan tidak di akhir masa sekolah, tetapi di tengah
tahun
ajaran dan berbasis komputer, sehingga kemudian dikenal dengan
nama
ANBK atau asesmen berbasis komputer.
03
Empat Pokok Isi Merdeka Belajar selanjutnya adalah penyederhanaan administrasi guru,

Kebijakan khususnya RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Merdeka Penerapan RPP satu halaman dengan tetap mengandung komponon


inti
Belajar RPP, yaitu; tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen
merupakan upaya agar guru punya waktu lebih banyak di kelas, alih-
alih menyelesaikan urusan administrasi.
03
Empat Pokok Langkah selanjutnya adalah tentang PPDB. Sekarang, siswa
Kebijakan dan orang tua siswa bisa memilih sekolah lebih fleksibel,
Merdeka tidak lagi terkungkung pada aturan PPDB Zonasi yang
Belajar kaku.
MODUL 3 Asas Trikon

Empat Pokok Kontinyu, pengembangan yang berkesinambungan dilakukan


menerus dengan perencanaan yang baik. Budaya, kebudayaan, atau cara
terus

Kebijakan hidup bangsa itu bersifat kontinyu bersambung tak putus-putus dari zaman
penjajahan sampai zaman kemerdekaan.
Merdeka
Konvergen, bersama bangsa lain mengusahakan terbinanya karakter dunia
Belajar sebagai kesatuan kebudayaan umat manusia sedunia, tanpa
mengorbankan nilai/identitas bangsa masing-masing. Indonesia
mempunyai beraneka ragam budaya yang perlu kita jaga dan rawat.
Maka, kita hendaknya tidak lantas meniru kebudayaan bangsa lain dan
melupakan kebudayaan dari leluhur, tetapi menerima budaya asing yang
sesuai dengan kepribadian bangsa.

Konsentris "Bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif terhadap


pengaruh kebudayaan di sekitar" Pengembangan pendidikan yang
dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri
Dalam rangka mewujudkan apa yang
menjadi cita-cita bersama dalam isi
Merdeka Belajar, maka seluruh elemen
bangsa harus bersatu hati dan menetapkan
sikap bersama.
Ini semua tidak lain adalah demi
menyelamatkan masa depan generasi
penerus, yakni calon-calon pemimpin kita
selanjutnya

Adi, Esai EDUKASI


Refleksi Proses
Hal yang saya pelajari dari proses pemahaman tentang topik
Mederka Belajar adalah memahami anak dari kodrat keadaan
yaitu kodrat alam dan kodrat lingkungan serta asa Trikon. Saya
menjadi lebih paham tentang cara memperlakukan peserta
didik sesuai dengan kodratnya. Langkah konkrit saya adalah
mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas
sehingga peserta didik mendapatkan haknya sesuai dengan
kodrat keadaan dan asas trikon.
TERIMA KASIH
t »i’.t« i‹ tl.in l› \ui .\ xi »1” t”t t
i'‹›l’l x i 1i i':ni›r:x t iJr:I. \.i \n

1 Dari paparan yang disampaikaii, sebcliiinnya saya pikir

2-. Langkali kccil yang akan say a lakukari setelah ini adalah
\•' *

I ' I i I \ .1 (.I

am:kah kcci 1 i ‹uqi akiiii say ii liikiikiiii sulcliili i iii iitliililli

1 1 Ian paparan ›'anp disampaikan. sebeliiinnva sav‹i pikir


1 Oari paparan yang disampaikao, scbo•l iiinnya saja pikir

2 Lan@ah kecil yang akan saya laktikan setelah iiti adalah


i ‹›i’i i xi i ui›r x i‹r i x i *it

o-kah jeer ! j np• akan saj a lak ukan setelah ini adalah

Can paparan s ang disampaikan. sebeliunnya sae a pikir

a lakukan wiclali ml adalah

Anda mungkin juga menyukai