MERDEKA BELAJAR
Oleh : DANIEL ARI WIBOWO, S.Pd
Dalam GTK Kemdikbud, menurut Pak Nadiem, merdeka belajar artinya unit pendidikan
yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam
proses belajar.
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa melarang adanya paksaan kepada anak didik
karena akan mematikan jiwa merdeka serta kreativitasnya. Menurut beliau, bahwa mendidik dan
mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan
segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Adapun filosofi pemikiran
Ki Hajar Dewantara dalam pengembangan budi pekerti (olah cipta, olah karya, olah karsa, dan
olah raga) yang terpadu menjadi satu kesatuan.
Adapun hasil positif yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu :
Dengan merdeka belajar memberikan kebebasan pada siswa dan guru untuk
mengembangkan bakat serta keterampilan yang ada dalam diri karena selama ini pendidikan lebih
menekankan pada aspek pengetahuan.
Merdeka belajar merupakan salah satu strategi dalam pengembangan pendidikan karakter.
Dengan merdeka belajar, siswa diharapkan dapat lebih banyak praktek implementasi nilai-nilai
karakter bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar
Dalam program Merdeka Belajar, terdapat empat hal pokok yang disebut empat program
pokok kebijakan pendidikan Merdeka belajar. Adapun keempat hal tersebut adalah :
1. Konstruktivisme.
2. Inquiry (Menemukan)
3. Questioning (Bertanya)
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
5. Modelling (Pemodelan)
6. Reflection (Refleksi)
7. Authentic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya)
Dampak positif dari adanya kurikulum merdeka belajar ini adalah anak tidak lagi belajar
secara sama, malah justru kurikulum ini memberikan ruang terbuka untuk anak mengeksplorasi
dan mengekspresikan keinginan minat dia belajar dimana supaya kedepannya anak memiliki jiwa
kompetensi yang baik dan karakteristik yang baik pula.