Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Pengembangan Kurikulum SD
Disusun Oleh :
Kelompok 5
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya berkat rahmat-Nya lah kami bisa
menyelesaikan makalah “Model Konsep Kurikulum Humanistik Dan Pembelajaran Di Pendas”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Pengembangan Kurikulum Di SD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami terima dengan tangan
terbuka demi makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan dapat bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan juga peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan saat ini begitu pesat seiring dengan berkembangnya zaman.
Pendidikan menjadi prioritas utama bagi suatu negara. Negara akan terus maju apabila
pemerintah mengutamakan kualitas dari sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia di
Indonesia masih tertinggal jauh dari beberapa negara maju. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dapat dilakukan dengan mengenyam bangku pendidikan (Rahmawati &
Supriyanto, 2020). Salah satu cara yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di
Indonesia dalam peningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan Indonesia
saat ini yaitu dengan mengeluarkan kebijakan baru yang dikenal dengan program “Merdeka
Belajar” (Deak et al., 2022; Sitopu, 2022). Dasar terciptanya kebijakan guna memperbaiki
kualitas pendidikan di Indonesia yang masih terbilang rendah. Apabila mutu pendidikan ini tidak
ditingkatkan maka sudah dipastikan negara Indonesia akan tertinggal terus dengan negara
lainnya. Kebijakan ini memberikan kebebasan kepada semua manusia terkhusus peserta didik,
guru, dan pihak lembaga pendidikan dalam memilih sesuatu sesuai dengan kebutuhan mereka
serta memberikan suasana yang menyenangkan dan membahagiakan.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konfluen, menekankan keutuhan pribadi. Yaitu individu merespon secara utuh (pikiran,
perasaan, dan tindakan) terhadap kesatuan yang menyeluruh dari lingkungan. Kurikulum
Konfluen ini ingin menyatukan segi-segi afektif (sikap, perasaan, nilai) dengan segi- segi
kognitif (kemampuan intelektual).
a. Partisipasi.
b. Integrasi.
c. Relevansi.
d. Pribadi anak
e. Tujuan.
2) materi disajikan dalam bentuk yang belum selesai (open ended), tema atau issue-issue
diharapkan muncul secara spontan dari prosedur serta perlengkapan pengajaran yang ada.
Kurikulum humanistik dapat membantu mereka memperlancar proses aktualisasi diri sendiri. Ini
dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pengajaran model humanistik, yaitu para siswa dapat
menyatakan diri, berekspresi, bereksperimen, berbuat, memperoleh umpan balik dan menemukan
dirinya. Menurut Abraham Maslow (1968, hlm. 685-686) kita dapat belajar lebih banyak tentang
diri kita melalui pengujian respons-respons menuju puncak pengalaman (peak experiences).
Menurut Philip H. Phenix (1971, hlm. 271-283) kurikulum harus dapat mengembangkan
kesadaran dan mendorong kreativitas murid-murid. Bagi Phenix kesadaran merupakan kunci
perkembangan diri dalam membina hubungan dan penyesuaian diri dengan orang lain,
kelompok, budaya, dan lain-lain. Mengacu dari tujuan kurikulum di atas, maka kurikulum
humanistik bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia
yang lebih terbuka dan lebih mandiri.
SIMPULAN
Pengajaran humanistik memfokuskan proses aktualisasi diri (self actualization). Dalam proses
tersebut tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Oleh karena itu model ini membutuhkan
bantuan. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan bantuan suatu lembaga pendidikan, dan juga
profesionalisme tenaga pendidik untuk dapat merealisasikannya
DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto, W., & Anggraini, G. O. (2022). Analisis pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara
dalam konsep kurikulum merdeka belajar. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 15(1),
33-45.
Aisyah, H., & Muhimmah, H. A. (2023). Konsep Merdeka Belajar Dalam Prespektif Teori
Belajar Humanistik. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 4895-4901.