Anda di halaman 1dari 16

Makalah

“Pendekatan Pengembangan Kurikulum’’


KURIKULUM PENJAS

Disusun Oleh:
Akhsan Kamil (20218500041)
Syahrul fahmi (20218500050)

Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan


(stkip)
Kusuma negara Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat disusun dengan selesai.
Makalah ini dibuat untuk Tugas Mata Kuliah kurikulum penjas.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah ini tidak
terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak sehingga makalah dapat
terselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan otak yang bisa digunakan untuk
Menyusun makalah ini
2. Bapak dosen selaku pembimbing mata kuliah kurikulum penjas
3. Orang Tua Yang telah memberikan moral dan biaya selama biaya perkuliahan
yang membuat makalah ini bisa dibuat.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis meminta masukan demi perbaikan pembuatan makalah untuk yang akan
datanng. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jakarta, 16 April 2023


Penulis
Akhsan kamil & syahrul fahmi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendekatan dalam pengembangan kurikulum merefleksikan


pandanganseseorang terhadap sekolah dan masyarakat. Para pendidik pada
umumnyatidak berpegang pada salah satu pendekatan secara murni, tetapi
menganut beberapa pendekatan yang sesuai. Pendekatan dalam
pengembangankurikulum itu sangat erat hubungannya dengan teori atau aliran
pendidikanyang dominan. Dilakukannya pendekatan-pendekatan ini agar
kurikulumyang akan ditetapkan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia,
namuntetap dapat bersanding dengan kurikulum yang dimiliki oleh bangsa
lain.Pengembangan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
(pengetahuan, sikap, dan ketrampilan) agar menyeimbangkan
kebutuhanmasayarakat dan tantangan masa depan.Sejarah kurikulum
Indonesaia yang berganti-ganti lebih banyak menekankan pada ranah
kognitif/akademik. Pada kurikulum KTSP ranahketrampilan dan sikap mulai
diperhatikan, tetapi penekanan yang sedikit.Kurikulum yang sampai saat ini
menjadi pro dan kontra kurikulum 2013,sangat menekankan sikap dan
ketrampilan, tetapi tidak meninggalkanakademik/ranah pengetahuan. Dalam
makalah ini kita akan mendiskusikan pendekatan-pendekatan kurikulum, agar
kita bisa mengidentifikasi bagaimana proses kurikulum itu berubah. Bagaimana
pengaruh pendekatan satu denganyang lain dapat saling
melengkapi.Pendekataan kurikulum bukan berdiri sendiri, akan tetapi
salingmelengkapi. Jika salah satu pendekatan ini dipilih dan hanya digunakan
satu pendekatan saja, kurikulum itu memiliki banyak kelemahan. Semua
pendekatan kurikulum menjadi perhitungan penting dalam
pengembangankurikulum. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas
beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam pengembangan kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian pendekatan pengembangan kurikulum?
2. Apa saja macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum
sertakelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan
pengembangankurikulum?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk menjelaskan pengertian pendekatan pengembangan kurikulum


2. Untuk menjelaskan macam-macam pendekatan pengembangan
kuikulumserta kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan
pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendekatan pengembangan kurikulum

Para ahli pendidikan telah menemukan beberapa pendekatan untuk


pengembangan kurikulum. Yang dimaksud pendekatan
pengembangankurikulumadalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan
metode yang tepatdengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang
sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. Pendekatan lebih
menekankan padausaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja
dengan menerapkan suatustrategi dan beberapa metode yang tepat, yang
dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis untuk
memperoleh hasil kerja yang lebih baik.

B. Macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum

Menurut beberapa sumber referensi yang penulis dapatkan, maka


penulismengambil sebagian dari pendekatan pengembangan kurikulum yang
biasadigunakan dan dibahas di negara Indonesia. Pendekatan
pengembangankuirkulum tersebuta adalah :

1. Pendekatan Subyek Akademis


Pendekatan subjek akademis adalah bentuk model tertua diantara
modellainnya, dan biasanya suatu lembaga pendidikan atau sekolah sampai
sekarangtidak bisa lepas dari pendekatan ini. Pendekatan subjek akademis
bersumber pada aliran pendidikan klasik yang berorientasi pada masa lalu.
Semua disiplinilmu pengetahuan telah ditemukan oleh para pemikir pada
masa lalu. Fungsi pendidikan adalah memelihara dan mewariskan hasil-hasil
budaya dan ilmu pengetahuan masa lalu itu (transfer of knowledge).
Belajar aadalah menguasai ilmu pengetahuan dan produk budayasebanyak-
banyaknya. Orang yang dipandang berhasil adalah orang yangmenguasai
seluruh atau sebagian besar materi pembelajaran yang telahdisiapkan dan
disusun oleh para guru. Dalam pendekatan ini, guru sebagai penyampai
bahan pelajaran memegang peranan yang sangat penting. Guruharus
menguasai seluruh bahan atau materi pelajaran yang ada dalamkurikulum.
Mereka harus menjadi ahli dalam bidang-bidang studi tertentu yangdiajarkan
dan diampunya. Lebih dari itu guru adalah model bagi para siswanya,segala
yang disampaikan dan segala tindakannya harus menjadi bagian
darikepribadian guru yang akan diikuti dan menjadi penutan
siswa.Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan
caramenetapkan lebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari
pesertadidik, yang diperlukan untuk (persiapan) pengembangan disiplin
ilmu.Misalnya Pendidikan Agama Islam di sekolah itu memiliki beberapa
aspek,yang kalau di madrasah menjadi bidang studi tersendiri, seperti Al-
Qur’anHadits, Fiqh, Akidah Akhlak dan Sejarah Islam. Bahasa Arab itu
jugamempunyai beberapa aspek, yang apabila di jurusan Pendidikan Bahasa
Arab,maka akan muncul sebagai mata kuliah tersendiri antara lain nahwu,
sharaf,muthala’ah, muhadatsah, balaghah, khithabah dan lain-lain.

Kelebihan dari pendekatan subjek akademis:

a. Tujuan kurikulum subjek akademis adalah pemberian pengetahuan


yangsolid serta melatih para siswa menggunakan ide-ide dan proses
“penelitian”.
b. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan atau segi
kehidupantertentu.
c. Pengajaran menekankan pada membaca, menulis, dan
memecahkanmasalah-masalah matematis.
Kekurangan dari pendekatan subjek akademis:

a. Tidak memperhatikan ranah sikap dan keterampilan pada siswa


b. Evaluasi hasil belajar bersifat subjektif, dimana penilaian hanya pada
UASdan UTS.
c. Pembelajaran menekankan pada teacher center.

2. Pendekatan humanistic

Pendekatan humanistis dalam pengembangan kurikulum


inidikembangakan oleh para ahli pendidikan humanistik. Pendekatan
humanistik lebih memberikan tempat yang utama kepada siswa. Hal ini
bertolak dariasumsi bahwa anak didik adalah individu yang pertama dan
utama dalam pendidikan. Anak didik itu memiliki potensi, kemampuan dan
kekuatan untuk berkembang. Pendidik humanis juga berpegang pada teori
Gestalt yangmemandang bahwa anak merupakan satu kesatuan yang
menyeluruh.Pendidikan diarahkan untuk membentuk menusia yang utuh,
bukan saja segifisik, intelektual tetapi juga segi sosial dan afektif (sikap,
emosi, perasaan dannilai).Aliran ini berkembang sebagai reaksi atas praktek
pendidikan yang lebihmenekankan segi intelektual saja,dengan peran utama
dipegang oleh guru.Menurut pandangan humanistik pendidikan merupakan
upaya yang berusahauntuk menciptakan situasi yang baik, rileks dan akrab.
Dengan situasi yangdemikian konddusif, siswa dapat mengembangkan
segala potensi dirinya.Tugas pendidikan adalah memperluas kesadaran diri
dan mengurangikesenjangan serta keterasingan dari lingkungan. Ada tiga
aliran pendidikanyang termasuk dalam humanistik ini yaitu pendidikan
konfluen, kritikismeradikal dan mistikisme modern.Pendidikan konfluen
menekankan keutuhan pribadi dan individu yangharus merespon secara utuh
baik pikiran maupun perasaan terhadap kesatuanyang menyeluruh dari
lingkungan. Kritikisme radikal bersumber dari aliranromantisme rousseau,
yang melihat bahwa pendidikan adalah upaya untuk membantu anak
menemukan dan mengembangkan sendiri segala potesi yangada pada
dirinya. Dalam pendidikan tidak ada pemaksaan yang ada adalahdorongan
dan rangsangan untuk berkembang. Mistikesme modern adalah aliran yang
menekankan latihan dan pengembangan kepekaan perasaan, kehalusan budi
pekerti, melalui sensitivity training, yoga, meditasi, kontemplasi, dzikir,dll.

Kelebihan dari pendekatan humanistik:


a. Pembelajaran menekankan pada segi fisik, intelektual, sosial dan
efektif.
b. Evaluasi yang lebih mengutamakan proses pembelajaran.
c. Pembelajaran menekankan pada child center.

Kekurangan dari pendekatan humanistis:

a. Evaluasi pada hasil akhir seperti UTS dan UAS kurang ditekankan.
b. Menurunnya kemampuan guru dalam mengajar.
c. Kurang menguasai disiplin ilmu.

3. Pendekatan teknologis
Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini sangatlah cepat,
sepertimunculnya tab, laptop, gudget, dan lain-lain. Hal ini juga berpengaruh
terhadap pendidikan tidak terkecuali pada pengembangan kurikulum. Dan
adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih ini
menjadi salahsatu dari beberapa pendekatan pengembangan kurikulum yang
berlaku diIndonesia. Sebenarnya pada zaman dahulu, pendidikan di
Indonesia itu sudahmemanfaatkan adanya perkembangan teknologi seperti
penggunaan black board dan kapur, meta dan tinta. Seiring dengan
berjalannya waktu itu pengetahuan dan pendidikan semakin maju
pesat.Pendekatan teknologis ini memiliki persamaan dengan pendekatan
subyek akademis, yaitu menekankan pada isi atau materi kurikulum. Tetapi
jugamemiliki perbedaan, yaitu diarahkan pada penguasaan kompetensi
berbedadengan pendekatan subyek akademis yang mengarahkan pada
pengawetan dan pemeliharaan ilmu pengetahuan. Penerapan teknologi dalam
bidang kurikulum diwujudkan melalui dua bentuk, yaitu bentuk peangkat
lunak (software) dan bentuk perangkat keras(hardware).

a. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak disebut juga dengan teknologi sistem (system


technology).Pada bentuk ini pengajaran tidak membutuhkan alat dan media
yangcanggih, tetapi bahan ajar dan proses pembelajaran disusun secara
sistem,alat dan media disesuaikan tetapi tidak terlalu dipentingkan.

b. Perangkat Keras (Hardware)


Perangkat keras biasa disebut juga dengan teknologi alat (toolstechnology).
Pada bentuk ini pengajaran disusun secara sistem danditunjang dengan
penggunaan alat dan media pembelajaran. Penggunaanalat dan media ini
tidak bersifat paten
atau bersifat on-off, artinya apabilaalat dan media itu digunakan maka akan
lebih baik tetapi apabila tidak maka tidak menganggu ajalnnya aktifitas
pengajaran.Kelebihan dan kekurangan pendekatan teknologi ini adalah
dapatmeningkatkan penguasaan teknologi, lebih lagi apabila menggunakan
programyang lebih terstruktur dengan sistem umpan balik dan bimbingan
yang eratur maka akan mempercepat dan meningkatkan penguasaan siswa.
Adapunkekurangan dari pendekatan teknologi ini adalah karena kemampuan
pendidik yang untuk mengajar dengan pendekatan ini masi terbatas dan
dibutuhkan penguasaan yang tinggi (analisis,sitesis,evalusi) terhadap bahan
ajar yang efektif.

4. Pendekaatan rekonstruksi sosial

Pendekatan rekonstruksional sosial berbeda dengan pendekatan


kurikulumlainnya. Pendekatan ini memusatkan perhatian pada problema-
problema yangdihadapinya dalam masyarakat. Pendekatan ini bersumber
pada aliran pendidikan interaksional. Pandangannya bahwa pendidikan
bukan upayasendirian, melainkan kegiatan bersama, interaksi, kerja sama.
Kerja sama ataurekasi bukan hanya terjadi antara siswa dengan guru, tetapi
juga antara siswadnegan siswa, siswa dengan orang-orang di
lingkungannya dan denganmemecahkan problema-problema yang
dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang
lebih baik.
Adanya pandangan itu diharapkan, siswa dapat lebih berinteraksi
denganmasyarakat sehingga mengurangi adanya kesenjangan dengan
masyarakatsekitarnya. Sehingga mendorong siswa untuk memecahkan
masalah tidak dengan individual tetapi dengan bermasyarakat, bergotong
royong dan bekerjasama. Baik antar sesama siswa maupun siswa dengan
pengajarnya.Kurikulum ini pada dasarnya menghendaki adanya proses
belajar yangmenghasilkan perubahan secara relatif tetap dalam perilaku,
yaitu dalam berpikir, merasa dan melakukan. Bila pendidikan dapat
mengubah tingkah lakuindividu, pendidikan itu dapat juga mengubah
masyarakat, sehingga sekolahdipandang sebagai “agentd of change”. Sifat
pendidikan selalu mengacu padamasa depan sekalipun menggunakan masa
lampau dan masa kini sebagai pijakannya. Oleh karena itu, pendidikan
dapat mengatur dan mengendalikan pengembangan sosial dengan
menggunakan teknik “social engineering” untuk menuju masyarakat yang
dicita-citakan. Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi
sosial antara lain melibatkan :

a. Survei kritis terhadap suatu masyarakat


b. Studi yang melibatkan hubungan antara ekonomi lokal dengan
ekonominasional dan internasional.
c. Studi pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi ekonomi local
d. Uji coba kaitan prkatik politik dengan perekonomian
e. Berbagai pertimbangan perubahan politik, dan
f. Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya.Pandangan
rekonstruksi sosial berkembang karena keyakinan padakemampuan
manusia untuk membangun dunia lebih baik. Selain itu
jugamenekankan pada peranan ilmu dalam memecahkan masalah-
masalah sosial.Beberapa kritikus pendidikan menilai pandangan ini
sukar diterapkan langsungdalam kurikulum (pendidikan). Penyebabnya
adalah pandangan para ahlitentang perkembangan dan masalah-masalah
sosial berbeda. Kemampuanwarga untuk ikut serta dalam pemecahan
masalah juga bervariasi.

5. Pendekatan berdasarkan bahan ajar (materi)

Perencanaan dan pengembangan kurikulum berdasarkan materi atau


bahan pelajaran inilah yang mula-mula dilaksanakan. Pemilihan bahan
pelajaran ataumateri merupakan inti dari proses belajar mengajar. Hal ini
karena pengembangan kurikulum yang akan diterapkan di kelas itu
mengacu pada bahan pelajaran. Pembahasan mengenai pembaharuan
kurikulum terutamanyamembahas bagaimana sumber bahan dapat
berkembang. Pertanyaan pertamayang muncul dalam kaitannya dengan
pendekatan yang berorientasi pada bahan pelajaran adalah "bahan apa yang
akan diajarkan/diberikan kepada peserta didik?". Pendekatan ini di
Indonesia diterapkan dalam kurikulumsebelum kurikulum 1975.
Dalam hal ini Rogers mengungkapkan perencanaan dan
pengembangankurikulum yang berdasarkan materi yang mana akhirnya
menuju pada tujuan pendidikan itu langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Bahan apa yang akan diajarkan?Untuk dapat mengetahui berhasil
tidaknya proses belajar, dapat diukur dengan seberapa jauh siswa dapat
menguasai bahan.
b. Bagaimana cara mengetahui hasil belajar?Hal ini dapat diketahui dengan
cara melaksanakan evaluasi dengan berbagai macam evaluasi supaya
hasil belajar siswa dapat menjadi lebih baik.
c. Cara mengajar yang baik
d. Cara pengorganisasian bahan pelajaran
e. Buku sumber yang relevan
f. Media
g. Akhirnya untuk semua kegiatan tersebut harus mengarah ke tujuan
pendidikan.
Bagaimana mengenai kelebihan dan kekurangan pendekatan yang berorientasi
pada bahan pelajaran? dalam hal ini akan dijelaskan mengenai hal itu. Kelebihan
pendekatan yang berorientasi pada bahan pelajaran atau materiadalah bahwa bahan
pengajaran lebih fleksibel dan bebas dalam menyusunnya,sebab tidak ada
ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan pengajaranyang sesuai dengan
tujuan. Sedangkan kelemahan dari pendekatan yang berorientasi pada bahan
pelajaran adalah karena tujuan pengajaran kurang jelas, maka sukar ditentukan
pedoman dalam menentukan metode yang sesuaiuntuk pengajaran. Demikian pula
untuk kebeutuhan penilaian.
6. Pendekatan berdasarkan tujuan
Penyusunan kurikulum dengan pendekatan yang berorientasi pada
tujuan,artinya bahwa tujuan pendidikan dicantumkan terlebih dahulu. Tujuan
pendidikan di Indonesia tertera pada GBHN. Dari tujuan inilah
dijabarkanmenjadi tujuan-tujuan yang lebih terinci, yang akhirnya ke tujuan
yang bersifatoperasional. Dari tujuan yang bersifat operasional yang biasanya
berupa TIK inilah dicari topik-topik pembahasan yang lengkap, yang nantinya
akanmenjadi GBPP. Akhirnya tersusunlah kurikulum dengan silabus (GBPP)
yangterurai. Langkah berikutnya dari TIU ke TIK kemudian dijabarkan pada
SAP.
Pada pendekatan yang berorientasi pada tujuan biasanya muncul pertanyaan
yang pertama kali yaitu "tujuan apa yang ingin dicapai, atau pengetahuan,
ketrampilan, sikap apakah yang diharapkan dimiliki oleh pesertadidik setelah
menyelesaikan kurikulum?". Dari munculnya pertanyaan tersebut,maka dalam
menjawabnya perlu dirumuskan tujuan dalam pengetahuan,keterampilan dan
sikap yang diharapkan, secara jelas dan operasional.Berdasarkan tujuan ini
kemudian ditetapkan materi pengajaran, kegiatan belajar-mengajar, ataupun
materi pengajarannya.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari pendekatan yang berorientasi


padatujuan ini menempatkan rumusan atau penetapan tujuan yang hendak
dicapaidalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Bagaimana mengenai kelebihan dan
kelemahan dalam pendekatan yang berorientasi pada tujuan? dalam hal ini
akan ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangannya.Kelebihan dari
pendekatan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada tujuan sebagai
berikut.
a. Tujuan yang ingin dicapai jelas bagi penyusun kurikulum
b. Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula di
dalammenetapkan materi pelajaran, metode, jenis kegiatan dan alat
yangdiperlukan untuk mencapai tujuan.
c. Tujuan-tujuan yang jelas itu juga akan memberikan arah
dalammengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai.
d. Hasil penilaian yang terarah tersebut akan membantu
penyusunankurikulum di dalam mengadakan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.Meskipun pendekatan ini mempunyai banyak kelebihan jika
dibandingkandengan pendekatan yang berorientasi pada bahan, tetapi
pendekatan ini jugamemiliki kelemahan, yaitu kesulitan dalam
merumuskan tujuan itu sendiri(bagi guru). Apalagi jika tujuan tersebut
harus dirumuskan lebih khusus, jelas,operasional, dan dapat diukur. Unk
merealisasikan maksud tersebut, pihak gurudituntut memiliki keahlian,
pengalaman, dan keterampilan dalam perumusan tujuan khusus
pengajaran. Jika tidak demikian maka akan terwujud rumusantujuan
khusus yang bersifat dangkal dan mekanistik.

7. Pendekatan berdasarkan kemampuan


Sebenarnya penyusunan kurikulum berdasarkan kemampuan sama dengan
penyusunan kurikulum berdasarkan tujuan. Hanya kalau kurikulum berdasarkan
kemampuan itu tujuannya lebih setelah kuliah mahasiswa akanmempunyai
kemampuan apa? Atau dengan kata lain apakah semua kegiatan proses belajar
mengarah menuju kemampuan yang diharapkan oleh lulusanlembaga tersebut.
Oleh karena itu dapat diibaratkan bahwa kemampuan yangakan dicapai itu
merupakan tujuan institusional, sedang tujuan kurikulum yaitu berupa berbagai
subkemampuan yang masing-masing berorientasi pada profesi.

Peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan


dariseluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi
bawaan sesuai dalam kesempatan belajar yang ada dan diberikan
olehlingkungan. Peserta didik memiliki potensi bawaan sendiri-sendiri,
meskipunaspek-aspek perkembangannya sama tetapi tingkatannya berbeda-
beda.Pendekatan berdasarkan kemampuan ada keterkaitannya dengan
pendekatankompetensi dan pendekatan kemampuan standar. Keduanya sama-
samamenekankan pada kemampuan, hanya beebeda jenis kemampuannya.
Dalam pendekatan kompetensi, kemampuan yang dikembangkan adalah
kemampuanyang mengarah pada pekerjaan, sedangkan dalam pendekatan
kemampuanstandar pada kemampuan umum. Pendekatan kemampuan standar
dapatdipandang sebagai bagian dari pendekatan kompetensi, atau sebaliknya
pendekatan kemampuan standar mencakup kompetensi umum dan
kompetensikerja.

Kelebihan dari pendekatan berdasarkan kemampuan ini adalah :

a. Memfokuskan pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh


pesertadidik sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku
atau keterampilan peserta didik sebagai sesuatu kriteria keberhasilan.
b. Pendekatan ini menuntut guru yang berkualitan dan profesional untuk
melakukan kerja sama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan.

Kekurangan dari pendekatan berdasarkan kemampuan ini adalah :

a. Potensi atau kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan


sangattergantung pada kesempatan dan kondisi lingkungannya.
b. Kurangnya dampak perubahan kurikulum karena hasil kegiatannya seolah-
olah dilaksanakan dari atas tanpa memperhatikan people change
c. Mengabaikan segi teknis dan profesional tentang kurikulum.

8. Pendekatan berdasarkan culture (budaya)

Pendekatan berdasarkan Culture atau budaya ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :

a. Pendekatan Kultural dan Pandangan Child-Centered

Pendekatan kultural adalah suatu pendekatan yang bersumber dan


berorientasi pada kebudayaan. Jika pendekatan ini dikaji lebih lanjutterdapat
sejumlah karakteristik, sebagai berikut :

1) Mengakui bahwa manusia itu adalah suatu yang utuh, suatukeseluruhan yang
memiliki potensi yang luas dan lengkap.
2) Mengakui kualitas manusia baik secara material maupun secaraspiritual,
yang mampu bekerja dan menghadapi tuntutan-tuntutan sosialsekitarnya.
3) Sanggup mengadakan perubahan-perubahan, sehingga tercapai keadaanyang
lebih baik.
4) Manusia yang seimbang, baik secara pribadi, hubungan denganmasyarakat
dan alam. Dan bangsa-bangsa lain serta dengan Tuhan.
5) Menjunjung tinggi martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.Berdasarkan
karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan kultural sejalan
dengan pendekatan pengembangan kurikulumyang berpusat pada anak.

Kelebihan dari pendekatan ini adalah :


a)Pembelajaran berpusat pada anak.
b)Pembelajaran menekankan pada pengembangan individu yang kreatif
c)Membentuk individu yang demokratisKekurangan dari pendekatan ini adalah
kurangnya penguasaan pada teknologi pendidikan.

b. Pendekatan Kultural dan Activity Curriculum

Segi kesamaannya. Pendekatan kultural mengakui martabat manusia sebagai


suatu yang utuh dan mengakui kualitas manusia. Demikian halnya prinsip
activy curriculum mengakui kebutuhan personal, masalah personal,yang sedikit
banyak mengakui pula hakikat kemanusiaan anak.Segi Perbedaannya.

Terletak pada konsep-konsep sebagai berikut:


1. Pendekatan kultural berpijak pada pandangan, bahwa pedidikanadalah
bagian dari kebudayaan. Sedangkan activity curriculum lebihnenitikberatkan
pada situasi dan kondisi masa sekarang, realita yangada dan yang aktual.
2. Pendekatan cuktural cenderung menyetujui kosep belajar seumur hidup,
sedangkan activity curriculum, belajar adalah transaksi aktif melalui
pengalaman langsung.
3. Ruang lingkup dan urutan kurikulum ditentukan oleh minat dankebutuhan
siswa sendiri sebagai selector, sejalan dengan pemikirankultural karena
pelajaran terutama ditentukan oleh sistem nilaimasyarakat dan kebudayaa,
sejalan dengan perubahan-perubahanmasyarakat.
4. Activity curriculum mengutamakan penggunaan metode problemsolving dan
mempersiapkan tuga-tugas sendiri, sedangkan pendekatankultural juga
menggunakan metode lainnya sehubungan dengan pewarisan dan
transformasi kultural.

Kelebihan dari pendekatan ini adalah pembelajaran yang menekankan pada


nilai budaya. Sedangkan kekurangan dari pendekatan ini adalah kurangfleksibel
dan kurangnya penguasaan pada teknologi pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melihat pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1.Pendekatan dalam pengembangan kurikulum adalah cara menerapkan
strategidan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah
pengembangan yangsistematis.
2.Macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum adalah
pendekatansubyek akademis, pendekatan humanistis, pendekatan teknologis,
pendekatanrekonstruksi sosial, pendekatan bahan ajar (materi), pendekatan
berdasarkantujuan, pendekatan berdasarkan kemampuan, dan pendekatan
kultural sertasetiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri, dimana setiap pendekatan itu memiliki nilai-nilai yang bermanfaat
bagi pengembangankurikulum.

B. Saran
Sebagai seorang pemula, kemungkinan makalah ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu kami menerima kritik dan saran guna
memperbaikinya. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami
untuk memperbaiki atau memperdalam tentang ilmu ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka


Cipta.Hamalik,Oemar. 2008.
Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosdakarya.. 2010.
Manajemen Pengembangan Kurikulum.Bandung: RemajaRosdakarya
Offset.Idi,Abdullah. 2010.
Pengembangan Kurikulum Teori&Praktik. Jogjakarta: Ar Ruzz.Mujib,Abdul.
2006.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.Subandijah 1996.
Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.Jakarta: Raja
GrafindoPersada.Sukmadinata,Nana Syaodih. 2013.
Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.Bandung: Remaja
Rosadakarya.Zaini,Muhammad. 2009.
Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi.
Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai