Anda di halaman 1dari 9

Aksi Nyata

Topik 1
Merdeka Belajar
Agus Saiful Bahri, S. Pd., MM.
SD Negeri Jabungsisir I – Paiton Probolinggo
Merdeka Belajar
• Adalah kebebasan unit Pendidikan seperti sekolah, guru, maupun
murid untuk berinovasi, belajar mandiri, serta kreatif
(Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
• Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik
hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu
(Ki Hajar Dewantara)
Apa itu Merdeka Belajar?

• Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik dan mengajar adalah


proses memanusiakan manusia, sehingga harus
memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik
secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Konsep
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada
asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi
kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur
kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada
di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta
didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka
secara lahir dan batin serta tenaganya.
Sering dengar atau membaca apa itu merdeka belajar? Merdeka
belajar merupakan topik yang saat ini tengah diprogramkan oleh
pemerintah dalam bidang pendidikan di Indonesia. Perubahan
situasi, kondisi dan perkembangan teknologi begitu cepat membuat
sistem pembelajaran yang ada sebelumnya juga harus berubah
menyesuaikan dengan keadaan. Dalam rangka pemulihan
pembelajaran selama tahun 2020 – 2024, Kementrian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenbudristek) mengeluarkan
kebijakan dalam pengembangan kurikulum konvesional sebelumnya
menjadi Kurikulum Merdeka yang nantinya akan diberikan kepada
satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka akan digunakan untuk
seluruh satuan Pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK,
Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
mencanangkan sebuah program yang mendukung
proses belajar mandiri siswa yaitu Merdeka Belajar.
Program merdeka belajar merupakan program yang
mengupayakan proses belajar siswa secara merrdeka
atau bebas sesuai dengan minat dan karakter
mereka. Guru sekarang ini tidak lagi berperan untuk
menjalankan kurikulum saja, namun menjadi
penghubung antara kurikulum dan minat siswa.
Menurut Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan dari pendidikan
nasional, pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau
manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin. Pendidik
tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup dan
tumbuhnya murid, yang bisa pendidik lakukan adalah menuntun
tumbuh atau hidupnya dengan mengerahkan segala daya upaya
untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan
jasmaninya, agar dapat memperbaiki perilakunya bukan dasar
hidup dan tumbuhnya. Pendidikan tidak hanya bentuk pengajaran
yang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga mendidik
ketrampilan berpikir, mengembangkan kecerdasan batin dan pada
akhirnya murid dapat melancarkan hidup untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
Apa itu Kurikulum Merdeka?
Pada program kurikulum merdeka ini, sekolah, guru, maupun
murid sama-sama bebas berinovasi untuk meningkatkan
kualitas belajar, belajar mandiri, serta kreatif. Merdeka Belajar
merupakan konsep pengembangan Pendidikan dimana seluruh
pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan
(agen of change). Para pemangku kepentingan tersebut
meliputi:

1. Keluarga
2. Guru
3. Institusi Pendidikan
Berkaitan dengan peran masyarakat dalam Pendidikan dalam UU No.
20/2005 Sikdiknas pasal 54 tentang Peran serta masyarakat dalam
Pendidikan
menyebutkan :
• Peran serta masyarakat dalam Pendidikan meliputi peran serta
perorangan,kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pelayanan Pendidikan.
• Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan
pengguna hasil Pendidikan.
• Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana maksud
dalam ayat ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai