Anda di halaman 1dari 2

APA ITU MERDEKA MENGAJAR DAN APA ITU MERDEKA

BELAJAR?
Mustafa Algibran
SMP Negeri 1 Kampar Kiri Tengah

Konsep Merdeka mengajar dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Ini merupakan gagasan Ki Hajar Dewantara. Yaitu, gagasan yang membebaskan guru dan peserta didik
menentukan sistem pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Merdeka Mengajar dalam arti bahwa sekolah, guru dan peserta didik mempunyai kebebasan dalam
berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Artinya guru tidak bersifat monoton dan
memiliki kebebasan melakukan berbagai variasi dalam pembelajaran.

Selain itu penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan menarik juga menjadi hal perlu menjadi
perhatian bagi guru. Penggunaan teknologi digital juga menjadi hal yang esensial dalam pelaksanaan
merrdeka belajar.

Tuntutan zaman saat ini menjadi pemicu pentingnya peserta didik mahir dalam menggunakan
tekonologi digital. Era digital yang dikenal dengan revolusi 4.0 saat ini, dimana teknologi telah
merambah berbagai sendi kehidupan manusia.

Untuk itu peserta didik harus diantarkan agar selaras dengan perkembangan zaman. Mereka tidak
boleh tertinggal dari perkembangan dan kemajuan zaman yang terjadi dengan pesat.

Peserta didik tidak hanya sekadar mendengarkan penjelasan guru. Sehingga akan terlatihlah
keterampilan mereka dalam mengemukan pendapat, membentuk karakter bertanggungjawab,
berani, mandiri, serta kemampuan mengasah kompetensi dan sebagainya.

Termasuk dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru harus mampu menggali potensi yang
dimiliki setiap peserta didik.

Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih
pelajaran yang diminati. Hal ini dialkukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan
bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.

Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep
pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen
perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi
pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

Merdeka belajar mendukung banyak inovasi dalam dunia pendidikan, terutama kemajuan berbagai
lembaga pendidikan termasuk sekolah ataupun madrasah, dengan membentuk pula kompetensi guru.
Guru penggerak yang merdeka dalam mengajar tahu akan kebutuhan murid-muridnya sesuai
lingkungan dan budaya siswa tersebut. Mengingat Indonesia memiliki banyak suku, adat istiadat dan
budaya, tata Krama dan etika pada suatu daerah tentunya berbeda. Justru perbedaan yang ada
membuat kita saling kenal mengenal, dan menjadi bangsa makmur dengan menghargai perbedaan
yang ada, gotong royong yang sudah menjadi warisan terpuji leluhur secara turun-temurun. Nilai
pancasila dan yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika dari kitab kakawin Sutasoma wajib menjadi
nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar.
Peran guru sebagai seorang pendidik yang ditugaskan untuk mendidik, mengajar, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, oleh karena itu guru harus mampu mengidentifikasi
bakat setiap siswanya supaya dapat memberikan pengarahan dan mengembangkannya sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliki. Setiap anak memiliki bakat dan kepribadian yang berbeda, sehingga
mendidik anak merupakan hal yang menarik dan unik.

TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR DAN TERUSLAH BERPROSES

Dokumentasi Kegiatan

Umpan Balik :

Pak Sumardi : “Sebelumnya saya pikir merdeka belajar sama saj seperti kurikulum pada umumnya,
hanya perubahan pada nama saja. Ternyata, kurikulum merdeka ini lebih menekankan pada bakat
siswa dan menekankan kepada guru yang lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran dan menuntun
siswa untuk bisa menerapkan ilmunya di tengah masyarakat”

Buk Martinah : “Salah satu upaya agar siswa dapat mencapai fase pembelajaran yang bermakna,
guru dapat mendorong siswa untuk aktif membuat jurnal kemajuan diri. Jurnal ini bukan hanya berisi
kemajuan kemampuan secara akademik, tetapi juga perubahan karakter yang lebih baik. ”

Pak Mukhlis : “Pada konsep Merdeka Belajar, dapat dilihat bahwa tiap komponennya begitu jauh dari
kata “bosan” yang biasanya begitu melekat pada proses pembelajaran anak.”

Buk Rohma : “Agar implementasi kurikulum merdeka bisa berjalan maksimal, perlu adanya kolaborasi
antara guru dengan murid, orang tua, juga pemangku kepentingan yang saling berkolaborasi untuk
perkembangan pembelajaran.”

Anda mungkin juga menyukai