Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fathya Zahara

NIM : 23301014

Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Kelas : Rombel 002 PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Tresyyalina, M. Pd.

Topik 5 : Mulai Dari Diri – Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

Tugas 5.1 Pendidikan yang Memerdekakan

1. Apa yang Anda ketahui tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik?

Jawab :

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik merupakan pendidikan yang memfasilitasi
kebutuhan peserta didik dimana peserta didik terdiri dari beberapa latar belakang
karakteristik yang berbeda-beda mulai dari suku, ras, agama, budaya, minat modtivasi gaya
belajar dan tingkat kecerdasannya sehingga guru memihak pada peserta didik agar peserta
didik bebas menentukan pembelajaran yang diinginkan tetapi tetap sejalan dengan tujuan
pembelajaran nasional dan pembeljaran berdiferensiasi.

Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang emmerdekakan lahir dan batin.
Merdeka lahir dan batin artinya mandiri bisa tidak tergantung pada orang lain, serta sadar
tentang hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat, supaya nanti bisa berpartisipasi dan
berkontribusi kepada masyarakat. Sekolah dikatan sebagai tempat untuk belajar sepanjang
hayat yang dapat menghadirkan perubahan. Ememntingkan motivasi internal berupa
kesenangan belajar untuk mengembangkan diri serta mandiri terhadap peserta didik. Hal ini
tercantum dalam visi misi sekolah yang harus diterapkan seluruh warga sekolah dalam
naungan kurikulum sekarang yaitu kurikulum merdeka.

Pendidikan harus berorientasi pada kepentingan terbaik dan menentukan peerta didik, hal ini
dibutuhkan untuk sikap mandiri dan dan tidak bergantung pada orang lain. Bentuk
pemebelajaran di sekolah yaitu terlibat aktif dalam proses belajar, anak bukan hanya
mendengar dan menuruti perintah dari guru, anak ikut menentukan tujuan, cara belajar,
evaluasi, mulai bertanya dan merefleksi. Sehingga akan terciptanya kondisi belajar yang
efektif, menyenagkan, dan sesuai dengan capaian pembelajaran. Dengan begitu akan
membantu pemerintah dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Mengapa pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik
perlu Anda maknai dan hayati dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini?

Jawab :

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik perlu
dimaknai dan hayati konteks pendidikan Indonesia saat ini. Hal ini ssuai dengan pendapat
KHD mengenai menusia merdeka. Manusia merdeka yaitu manusia hidupnya lahir dan batin
tidak tergantung pada orang lain, tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan
menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agama mampu
memuliakan (merdeka lahait atau merdeka secara fisik). Kekuatan memiliki menuntun peeta
didik menjadi bisa mengatur kehidupan sendiri tanpa diperintah oleh orang lain. Jika
manusia merdeka, maka tujuan pendidikan akan tercapai dan berdampak pada bangsa. Hal
ini karena semua hal didunia ini saling terhubung dan setiap individu memiliki kontribusia
pada dunia, sehingga jika individu selamat dan bahagia maka peradaban manusia dapat
berkembang dengan baik.

3. Bagaimana pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik
menjadi bagian dari diri Anda sebagai seorang pendidik?

Jawab :

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik bagian dari
diri saya sebagai seorang pendidik dengan mengingat dan menanamkan bahwa mendidik
merupakan proses membimbing segala kodrat yang ada pada anak, agar mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebgai manusia maupun anggota
masyarakat. Jika diibaratkan, pendidik bukan pencipta atau pelukis di kertas kosong, namun
pendidik menerima berbagai kertas beragam dan membimbing anak untuk memperbaiki
kertas yang dimiliki (bukan pada dasarnya) karena pendidik dapat menuntunnya untuk
meperbaiki tingkah laku yang salah dan membimbing tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai „pamong‟ dalam
memberituntutan dan arahan agar peserta didik tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Seorang „pamong‟ dapat memberikan tuntutan agar anak dapat menentukan
kemerdekaannya dalam belajar. Peserta didik secara sadar memahami bahwa kemerdekaan
dirinya juga memperngaruhi kemandirian peserta didik. Untuk itu sebagai seorang pendidik
mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan
anggota masyarakat. Selain itu, pendidik memiliki peran menurut Ki Hajar Dewantara yaitu
memajukan dan menjaga diri, memelihara dan menjaga bangsa serta memelihara dan
menjaga dunia.

Anda mungkin juga menyukai