Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SILVIA WULANDARI

NIM : 23021141107

KELAS : 23 2SD-D

MULAI DARI DIRI

1. Apa yang Anda ketahui tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dan memerdekakan peserta didik?
Jawab : Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik merupakan pendidikan yang memusatkan pembelajaran pada peserta didik
(student centered learning). Pendidik melakukan pembelajaran menyesuaikan dengan
kodrat alam, zaman dan kebutuhan peserta didik. Pendidik tidak lagi menjadi sumber
utama/sumber satu-satunya dalam belajar, namun memerdekakan peserta didik
dengan mencari sumber belajar dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengkreasikan ide serta pemikiran agar dituangkan dalam pembelajaran. Pada saat
saya sekolah, pendidikan cenderung memaksakan atau mewajibkan peserta didik
untuk menguasai semua mata pelajaran dan keterampilan. Pendidik pada saat itu
terkesan memiliki tujuan dan standar untuk mencetak peserta diidk yang menguasai
kurikulum pembelajaran. Hal ini berbanding terbalik dengan kodrat manusia yang
beragam dan memiliki kemampuan berbeda-beda. Maka dari itu, kurikulum merdeka
dibentuk sebagai pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan
individu
2. Mengapa pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik perlu Anda maknai dan hayati dalam konteks pendidikan
Indonesia saat ini?
Jawab : Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
diidk perlu saya maknai dan hayati dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini
karena saya mengingat pendapat Ki Hadjar Dewantara mengenai konsep kodrat alam,
zaman dan memerdekakan dengan menuntun tumbuh kembangnya. Memerdekakan
adalah proses menjadikan manusia mandiri dalam hidupnya lahir maupun batin dan
tidak tmenggantungkan nasib pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan
sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara
utuh agama mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin atau
merasakan dunia) dan menjadi mandiri (merdeka lahir atau merdeka secara fisik).
Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun peserta didik menjadi cakap mengatur
hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. Jika manusia merdeka, maka
tujuan pendidikan akan tercapai dan berdampak pada bangsa. Hal ini karena semua
hal didunia ini saling terhubung dan setiap individu memiliki kontribusi pada dunia,
sehingga jika individu selamat dan bahagia maka peradaban manusia dapat
berkembang dengan baik.
3. Bagaimana pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik menjadi bagian dari diri Anda sebagai seorang pendidik?
Jawab : Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik menjadi bagian dari diri saya sebagai seorang pendidik dengan mengingat dan
menanamkan bahwa mendidik merupakan proses menuntun segala kodrat yang ada
pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Jika diibaratkan, pendidik bukanlah
pencipta atau pelukis di kertas kosong, namun pendidik menerima berbagai kertas
beragam dan menuntun anak untuk memperbaiki kertas yang dimiliki (bukan
dasarnya) karena pendidik dapat menuntutnya untuk memperbaiki laku/tingkah yang
salah dan menuntun tumbuh kekuatan kodrat anak. Dalam proses "menuntun", anak
diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam member tuntunan dan
arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinva. Seorang 'pamong'
dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam
belaiar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaam dirinya juga
mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntunan seorang guru mampu
mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan
anggota masyarakat). Selain itu, pendidikan memiliki peran menurut Ki Hadjar
Dewantara yaitu memajukan dan menjaga diri, memelihara dan menjaga bangsa serta
memelihara dan menjaga dunia.

Anda mungkin juga menyukai