Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rut Natalia Sihombing

Nim : 23345587
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
Bidang Studi/Rombel : Pendidikan IPS/003
Dosen Pengampu : Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd

Soal ujian
1. Seorang guru professional harus memahami masalah pendidikan dari berbagai aspek,
diantaranya terkait filosofi pendidikan. Jelaskan urgensi mata kuliah filosofi pendidikan
Indonesia bagi seorang calon guru professional dalam pencapaian tujuannya, serta strategi
apa yang harus dilakukan untuk pencapaian tujuan tersebut!
Jawab :
Pada hakikatnya filsafat mengajarkan setiap orang untuk berpikir kritis dan mendalam tentang
sesuatu. Guru sebagai pendidik harus menyediakan kegiatan yang relevan dan konteks yang
sangat bermakna bagi peserta didik. Landasan filosofis pendidikan merupakan cabang dari
filsafat yang mengkaji tentang apa, bagaimana, dan mengapa pendidikan. Seorang guru yang
mempelajari dan memahami landasan filosofis pendidikan akan melakukan berbagai upaya untuk
keberhasilan proses pembelajaran yang ia lakukan. Seorang guru yang memahami filosofis
pendidikan akan memahami tujuan ia mendidik. Sehingga, dengan seksama ia akan memikirkan
bagaimana siswanya belajar, apa yang harus dipelajari siswanya, bagaimana siswanya bisa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, bagaimana hasil belajar siswa bisa membangun
sikap mereka, dan sebagainya. gambaran dari filsafat atau pandangan hidup manusia, baik
secara perseorangan maupun kelompok. Tujuan pendidikan itu sendiri menyangkut sistem nilai
dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, baik dalam mitos, kepercayaan dan religi,
filsafat, idiologi, dan sebagainya. filosofis pendidikan bukan mengarahkan kepada apa yang
harus diakukan guru di kelas untuk pembelajaran, akan tetapi lebih kepada mengapa mereka
harus melakukannya dan bagaimana mereka melakukannya. Sebagai contoh, seorang guru akan
menerapkan teknik kooperatif dalam pembelajaran. Pendidikan akan dapat dilaksanakan secara
mantap, jelas arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif dan efisien metode atau
cara-cara pelaksanaannya hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang
kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan, para pendidik perlu terlebih dahulu
memperkokoh landasan), Mengingat hakikat pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya
memanusiakan manusia, maka para pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah
satu landasannya. Konsep hakikat manusia yang dianut pendidik akan berimplikasi terhadap
konsep dan praktek pendidikannya.
 Starategi dalam pencapaian tujuan :
1. Dengan ikut serta dalam mata kuliah tambahan dalam bidang jurusan filosofi pendidikan
sehingga dapat mendalami pemahaman dalam pengaplikasikannya secara baik dan benar
dalam pembelajaran dikelas ketika dalam mengajar
2. Mempelajari lebih mendalam dengan sumber dari literature buku terkait konsep-konsep
dalam filosofi pendidikan bagaimana nilai dan prinsip dalam pengajaran sehingga dapat
melakukan pengembangan kurikulum, pemilihan metode dalam pengajaran dan bagaimana
mengelola kelas dengan baik dan benar

2. menjadi seorang guru professional bukanlah sesuatu yang mudah, tapi melalui proses
yang panjang dan melelahkan bagi sebagian orang. Jelaskan alasan anda, mengapa
memilih profesi sebagai guru dan modal dasar apa yang anda miliki untuk bisa menjadi
guru yang berpihak kepada peserta didik sesuai dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara!
Jawab :
Selain cita-cita saya sejak kecil untuk menjadi seorang guru, sayaterinspirasi oleh saudara-
saudara saya yang berprofesi sebagai pendidik . bagi saya guru adalah sebagai role model
didalam kelas,bahkan di luar lingkungan sekolah peran tesebut yang pada akhirnya menjadi
modal awal motivasi menjadi guru dalam diri saya. Bagi saya menjadi seorang guru bukan hanya
memberikan ajaran pada siswa tetapi juga memberikan ajaran bagi kita sendiri bagaimana
menjadi seseorang yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Guru yang professional
memiliki sesi humanis yang tinggi, artinya memiliki moral yang kuat untuk diteladani banyak
orang. Saya sangat termotivasi terhadap KHD pemikiran-pemikiran serta sosok yang banyak
menyumbangkan pemikiran-pemikiran dalam dunia pendidikan salah satunya ialah Ing Ngarso
Sun Tulodho, yang berarti di depan (pimpinan) harus memberi teladan. Ing Madyo Mangun
Karso, yang bermakna di tengah memberi bimbingan. Tut Wuri Handayani, yang mengandung
arti di belakang memberi dorongan. Bagaimana menjadai sosok guru yang baik dan professional
kelak ketiak saya menjadi guru harus selalu melakukan perubahan diri kepada yang lebih baik,
guru harus menempatkan diri sebagai among atau pembimbing, penasehat, pendidik, pengajar,
pemberi motivasi, rendah hati, penuntun, tegas dan terhormat. Disamping itu juga guru harus
ikhlas dalam mendidik siswa dan mampu menguasai kompetensi keguruannya yaitu pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian.

3. Sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia, pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangat


relavan untuk dijadikan sebagai referensi. Uraikan sejarah singkat perjalanan perjuangan
KHD dalam bidang pendidikan dan jelaskan dasar-dasar pemikirannya!
Jawab :
 Perjalanan singkat Ki Hadjar Dewantara
Dalam perjalanan singkat Ki Hadjar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di
Yogyakarta, Jawa Tengah. Ia memulai kariernya sebagai seorang wartawan dan penulis
yang aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, khususnya hak-hak pendidikan. Pada
tahun 1912, Ki Hadjar Dewantara pergi ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Di
sana, ia mendalami pemikiran pendidikan dan terpapar dengan pemikiran-pemikiran
progresif Eropa. Setelah kembali ke Indonesia, ia aktif dalam perjuangan kemerdekaan
dan pendidikan. Ia mendirikan sekolah-sekolah yang menekankan pendidikan yang lebih
bebas dan berorientasi pada kebebasan individu. Pada tahun 1945, Ki Hadjar Dewantara
diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam pemerintahan Indonesia.

 Dasar- dasar pemikiran KHD :

 KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat


alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk”
lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi”
dan “irama”
- Kodrat Alam : Setiap anak memiliki potensi, bakat, dan karakteristik unik yang
terbentuk oleh kodrat alamnya. Pendidikan perlu memahami dan menghormati
perbedaan ini. Pengetahuan tentang kodrat alam anak, seperti tahap
perkembangan fisik, mental, dan emosional mereka, membantu dalam merancang
pendekatan pembelajaran yang sesuai.
-Kodrat Zaman : Dunia terus berubah dengan cepat karena perkembangan
teknologi dan perubahan sosial. Pendidikan anak harus mempersiapkan mereka
untuk menghadapi tantangan zaman saat ini. Keterampilan dan pengetahuan yang
relevan dengan era digital dan global, seperti literasi digital, kemampuan berpikir
kritis, dan keterampilan kolaborasi, perlu ditanamkan.Dengan
mempertimbangkan kodrat alam, pendidikan dapat diarahkan agar sesuai dengan
kebutuhan perkembangan individu anak. Di sisi lain, memahami kodrat zaman
memastikan bahwa anak-anak dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan
yang relevan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Pendekatan yang
seimbang antara kodrat alam dan kodrat zaman membantu menciptakan
pendidikan yang holistik dan relevan bagi perkembangan anak.
 KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.Dalam
menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran
pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji
tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di
lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang
ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan
sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit
jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena
perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji
jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang
gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta „tangan
dingin‟ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan
optimal. Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik
sebagai „pamong‟ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang „pamong‟ dapat
memberikan „tuntunan‟ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam
belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga
mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru
mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi
manusia dan anggota masyarakat
 Pendidikan Alternatif: Ki Hadjar Dewantara menciptakan Taman Siswa, sebuah
gerakan pendidikan alternatif yang menekankan pendidikan yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ini merupakan alternatif terhadap
pendidikan kolonial yang dianggapnya kurang sesuai dengan kebutuhan bangsa
Indonesia.

4. Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Agar
kita bisa menerima perbedaan yang ada, kita harus mengenali karakter masyarakat yang
berbeda tersebut. uraikanlah beberapa karakter masyarakat Indonesia yang berbeda dan
berpotensi menjadi konflik serta uraikan juga karakter yang bisa mempersatukan antar
anak bangsa Indonesia!
Jawab :
 Karakter masyarakat Indonesia yang berpotensi menimbilkan konflik yaitu : Suku, Etnis,
dan Agama: Indonesia memiliki beragam suku, etnis, dan agama. Perbedaan ini bisa
menjadi sumber konflik jika tidak dielola dengan baik, terutama jika terjadi ketidakadilan
atau ketidaksetaraan antara kelompok-kelompok ini., Bahasa: Bahasa Indonesia adalah
bahasa nasional, tetapi ada ratusan bahasa daerah di Indonesia. Perbedaan bahasa dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan konflik komunikasi., Budaya: Setiap suku dan etnis
memiliki budaya uniknya sendiri. Perbedaan budaya, tradisi, dan adat istiadat dapat
memicu konflik jika tidak dihormati atau dipahami dengan baik oleh kelompok lain,
Sosial dan Ekonomi: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi antar kelompok masyarakat
juga dapat menjadi sumber konflik. Diskriminasi, ketidakadilan, dan kesenjangan
ekonomi dapat menimbulkan ketegangan.
 Karakter Masyarakat yang Bisa Mempersatukan: Semangat Gotong Royong: Semangat
gotong royong adalah karakter masyarakat Indonesia yang bisa mempersatukan. Ketika
masyarakat bersatu untuk mengatasi masalah bersama, seperti bencana alam atau krisis
ekonomi, ini memperkuat persatuan, Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan
kesadaran tentang keragaman dan pendidikan yang mendorong pemahaman tentang
perbedaan adalah langkah penting untuk mempersatukan masyarakat, Bhinneka Tunggal
Ika: Semboyan nasional "Bhinneka Tunggal Ika" berarti "Berbeda-beda tetapi satu." Ini
adalah prinsip yang mendasari persatuan Indonesia. Kita bisa merayakan perbedaan kita
dan tetap menjadi satu bangsa. Pancasila: Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang
mengandung nilai-nilai seperti persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. Nilai-nilai ini
dapat menjadi titik persatuan antar anak bangsa Indonesia, Toleransi dan Hargai
Perbedaan: Menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan agama, budaya, dan etnis
adalah kunci untuk membangun harmoni. Perbedaan tidak harus menjadi konflik jika kita
memiliki toleransi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai