Anda di halaman 1dari 4

Koneksi Antar Materi

Nama : Noni Fatillah


Bidang Studi : Biologi
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan

1. Perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekan


Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mendapatkan
ilmu pengetahuuan dan juga keterampilan. Pendidikan sendiri memiliki keunikan dimana
pendidikan dalam satu sisi merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi di sisi lain pendidikan juga
merupakan bagian dari pembudayaan. Pendidikan adalah kebutuhan yang mendasar dari suatu
bangsa untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa itu sendiri.

Perjalanan pendidikan pada masa sebelum kemerdekaan dapat dikelompokkan menjadi dua hal
besar, yang pertama yaitu agama menjadi landasan pendidikan. Hal ini terjadi dimana
penyebaran agama yang datang ke Indonesia melalui perdagangan dari luar memberikan
pengaruh terhadap peradaban pendidikan di Indonesia. Pendidikan dilakukan untuk mengenalkan
dan mengajarkan akidah atau agama, periode ini terbagi menjadi tiga, pendidikan agama hindu-
budha, pendidikan agama islam dan pendidikan agama katolik-protestan.

Selanjutnya penjajahan menjadi landasan pendidikan. Hal ini terjadi pada masa penjajahan yang
terjadi di Indonesia sebelum masa kemerdekaan, para penjajah yang datang ke Indonesia
menerapkan pendidikan-pendidikan kepada masyarakat Indonesia namun dengan tujuan
memanfaatkan tenaga masyarakat yang memperoleh pendidikan tersebut untuk bekerja kembali
pada penguasa di masa penjajahan. Hal yang membelenggu yang terjadi pada saat ini adalah
tidak semua rakyat bisa mengenyam pendidikan, apalagi untuk kaum wanita. Pendidikan pada
masa kolonial ini di didasarkan pada golongan penduduk menurut keturunan atau lapisan kelas
sosial dan golongan kebangsaan yang berlaku waktu itu. Pendidikan pada masa itu hanya sebatas
membaca, menulis, dan menghitung seadanya, tidak ada unsur pemeliharaan benih-benih
kebudayaan.
Perjalanan pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan, Pada tahun 1920, mulai adanya
kesadaran kurtural pada masyarakat. Dan pada tahun 1922 terciptanya sekolah taman siswa oleh
Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan yang digagaskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu salah
satunya upaya untuk memasyarakatkan tumbuh kembang budi pekerti, pikiran, dan tubuh
anak.Pada masa ini pendidikan di Indonesia sudah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa yang merdeka. Menjadikan manusia merdeka masih digemborkan-gemborkan
masyarakat pada saat ini, khususnya pada bidang pendidikan. Kurikulum pendidikan yang masih
sering berganti-ganti, dan mau tidak mau harus tetap dilakoni oleh guru dan peserta didik,
sehingga seringkali harus melakukan adaptasi lagi. Hal ini sesuai dengan kondisi pendidikan saat
ini dan tentunya menjadi belenggu pendidikan di Indonesia pada saat ini, dimana peserta didik
masih di sama ratakan, maksudnya adalah ketika ada peserta didik yang berbeda maka dianggap
aneh, karena guru belum sepenuhnya memahami karakter peserta didik sehingga kebutuhan
peserta didik belum terpenuhi dengan baik.

Lalu objek pembelajaran umumnya terpusat pada guru, materi hanya terpaku pada buku saja dan
yang diutamakan adalah materi harus diselesaikan oleh peserta didik tanpa tahu apakah peserta
didik itu paham dengan baik atau tidak mengenai materi itu, serta peserta didik dipaksa untuk
bisa mengerjakan tugas atau pembelajaran yang guru lakukan. Selain itu pula, orientasi peserta
didik hanya pada nilai akhir atau raport yang diatas rata-rata, tanpa mempertimbangkan
bagaimana pengembangan karakter dan proses belajar dari peserta didik selama itu.

Lantas, bagaimana cara melepaskan belenggu itu? adakah solusi yang bisa melepaskan belenggu
itu? Jawaban dari masalah ini adalah dengan memantapkan cara melihat betapa pentingnya
pendidikan, direncanakan, dikelola, dilaksanakan, berisi materi apa saja, bagaimana proses yang
tepat yang dikaitkan dengan landasan falsafah pendidikan, dievaluasi, dan rencana
tindaklanjutnya. Tentunya, pada saat ini pendidikan Indonesia membutuhkan sebuah kurikulum
dimana kurikulum ini dapat menjadikan manusia merdeka dalam hal belajar, dan juga
pembelajaran dapat berpihak kepada peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan bakat dan minatnya tanpa adanya tekanan.
Sebagai seorang guru yang dilakukan pertama kali, adalah dengan mengingat kembali
perjuangan dalam perjalanan pendidikan Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara dan tujuan
pendidikan yang digagaskan oleh beliau. Karena seorang guru merupakan ujung tombak untuk
menerapkan prinsip pendidikan yang digagaskan oleh Ki Hajar Dewantara. Dimana pendidikan
ini menurut beliau mampu menjadi alat mobilisasi politik yang beradab sekaligus penyejahtera
manusia dengan meningkatkan sumber dayanya. Jadi gagasan dari Ki Hajar Dewantara
merupakan sebuah konsepsi pendidikan yang mampu menjawab permasalahan generasi muda
dan tantangan bangsa.

Prinsip pendidikan yang beliau gagaskan adalah merdeka belajar berlandaskan pada nilai-nilai
pancasila atau pendidikan berbasis budaya, hal ini dimaksudkan agar peserta didik mampu
mengembangkan minat dan bakat secara optimal dan juga bisa memajukan kebangsaan serta jati
diri bangsa dan tanggung jawab anak muda sebagai bangsa Indonesia. Maka sebagai fasilitator,
guru harus mampu meleaspkan belenggu yang sudah tertanam sejak lama untuk membantu
peserta didik agar mampu mengembangkan minat dan bakatnya secara merdeka, sehingga
mampu memberikan hasil yang optimal untuk bangsa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan tugas kita sebagai guru adalah mampu untuk menjadi guru
yang cerdas, berbudi luhur dan professional agar dapat mengantarkan peserta didik menjadi
manusia yang selamat dan bahagia, cerdas, memiliki karakter yang baik, mengembangkan minat
dan bakatnya sesuai dengan kemampaunnya, dan juga berbudaya dengan cara yang merdeka
tanpa adanya paksaan atau tekanan.

2. Refleksi pengetahuan dari pemahaman materi serta perubahan diri yang dialami dan akan
diterapkan di sekolah. Setelah mempelajari materi ini saya memahami bahwa perjalanan
pendidikan yang telah terjadi di Indonesia hingga sampai pada tahap sekarang ini tak luput dari
perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan bangsa sehingga kita dapat memperoleh hak
kita untuk merdeka dan terutama mendapatkan pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan
generasi bangsa. Sampai saat ini sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan
dengan tujuan terciptanya pendidikan yang lebih berkualitas, namun juga masih menjadi kendala
dalam beberapa aspek. Maka dari itu perlu kita memahami tujuan dan manfaat dari pembaruan
sistem pendidikan tersebut, sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman yang juga
terus berubah dan berkembang. Dalam pembaruan kurikulum yang digunakan di Indonesia dari
kurikulum 2013 menjadi kurikulum mereka terdapat pembaruan yang lebih memberikan
keluasan dan kemudahan bagi guru sebagai pendidik dalam menciptakan rancangan
pembelajaran dan asesmen sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
peserta didik yang ada pada masing-masing sekolah. Adanya perubahan dan perkembangan tidak
hanya dalam aspek kurikulum saja tapi juga terkait dengan media pembelajaran yang digunakan.
Dan bagaimana aspek kompetensi guru dalam mendidik. Sehingga dengan demikian mulai dari
sistem pendidikan, guru dan peserta didik yang dibentuk untuk perubahan yang lebih baik dan
bersifat fleksibel mengikuti perubahan dan perkembangan zaman pada akhirnya diharapkan
lahirlah para generasi penerus bangsa yang cerdas dan dapat membawa negeri menjadi lebih
maju dalam berbagai bidang kehidupan.
Perubahan diri yang saya alami adalah munculnya pemahaman tentang sikap fleksibilitas yang
harusnya dimiliki dan terbuka terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan serta
bagaimana tindakan yang tepat dilakukan terhadap perubahan tersebut, namun dengan sikap
fleksibilitas ini tentu harus diimbangi dengan sikap filtrasi, dimana dari segala perubahan yang
terjadi dalam aspek apapun dalam pendidikan haruslah ditimbang, bagian apa yang harus diubah
dan dipertahankan demi terciptanya pendidikan yang berkualitas. Hal inilah yang akan saya
terapkan jika nanti saya terjun langsung di lapangan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai