Anda di halaman 1dari 3

Nama : Renny Endah P

NIM : 2330111720207
Kelas : B Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) - (Gel 1 Tahun 2023)
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

01.01.2-T5-7 Koneksi Antar Materi - Pendidikan yang Memerdekakan dari Perspektif lain
A. Topik 1 Perjalanan Pendidikan Nasional
Sebelum Kemerdekaan
Pada zaman kolonial belanda di Indonesia tahun 1854 beberapa bupati meniniasiPendidikan pendirian
sekolah kabupaten yang hanya memiliki calon pegawai. Setelah itu pada tahun 1854 di Indonesia terdapat
sekolah bumi putera. ehingga pada tahun 1920 cita-cita baru lahir untuk perubahan radikal dalam Pendidikan
dan pengajaran. Kemudian pada tahun 1922 lahirlah taman siswa kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan
bangasa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Isi Rencana Pembelajaran Taman Siswa menunjukan
sifat kultur nasional. Tiap-tiap mata pelajaran diberikan sebagai bagian dari peradaban bangsa dan di
sesuaikan dengan perkembangan jaman.
Pasca Kemerdekaan
Kondisi pendidikan yang ada di Indonesia setelah merdeka mengarah pada perubahan proses
pembelajaran dan landasan pendidikan. Sehingga pendidikan di era ini. Pembelajaran dilaksanakan dengan
menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan kegenarasi selanjutnya. Kemudian,
Pendidikan di Indonesia pada abad ke-21 menjadikan abad globalisasi. Pembelajaran tidak hanya terfokus
pada kebudayaan lagi. Melainkan berfokus pada sikap berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan
komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi atau Kerjasama. Pada zaman ini teknologi merupakan
sarana utama dalam dunia pendidikan.

B. Topik 2 Dasar Pendidikan KHD


Memberikan Panduan: Membantu anak dalam memahami konsep, nilai-nilai, dan norma-norma yang
penting dalam kehidupan mereka. Mendukung Pembelajaran: Memberikan dukungan dalam belajar, baik
dalam hal tugas sekolah, eksplorasi minat mereka, atau penemuan dunia. Memberikan Teladan: Menjadi
contoh yang baik dalam perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang ingin diajarkan kepada anak. Menginspirasi dan
Mendorong: Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak untuk menjelajahi minat mereka, mengejar
tujuan, dan mengembangkan potensinya. Menyediakan Kesempatan Belajar: Menciptakan lingkungan yang
kaya akan pengalaman belajar, baik melalui kegiatan keluarga, kunjungan, atau sumber daya pendidikan.
Mendengarkan dan Memahami: Selalu mendengarkan perasaan, ide, dan pertanyaan anak dengan penuh
perhatian dan merespons dengan empati.
Memperhatikan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Indonesia memiliki 2 musim yaitu hujan dan kemarau,
serta bentangan alam dimulai dari pesisir pantai sampai pegunungan. Sehingga Indonesia memiliki
keberagaman dalam memaknai & menghayati hidup Perkembangan zaman sangat mempengaruhi cara guru
dalam menuntun tumbuh kembangnya peserta didik.
Menumbuhkan Bidi Pekerti Budi pekerti adalah perpaduan gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau
kemauan yang terwujud dalam bentuk perbuatan. Sehingga guru wajib melatih peserta didik agar memiliki
pemahaman atas kesadran diri yg baik tentang kekuatannya dan melatih kesadaran sosial terhadap dirinya dan
orang lain.

C. Topik 3 Identitas Manusia Indonesia


Manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia, sebagai manusia pancasila, dimana
pancasila sebagai landasan filosofis memuat jiwa bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa-perasaan sebagai bangsa,
dan nilai-nilai hidup berbangsa.
1. Manusia indonesia lahir, hidup dan berkembang dalam ke bhinekatunggalikaan
2. Manusia Indonesia sebgai manusia Pancasila
3. Manusia Indonesia sebgai manusia Religius

D. Topik 4 Pancasila Sebagai Pondasai Pendidikan Indonesia


Para pendiri bangsa telah mengenali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang dirumuskan dalam dasar
negra Pancasila. Karenanya Pancasila merupakanndasar filosofis pendidikan pda umumnya dan pendidikan
agama di Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup bangsa dalam kemajemukan Indonesia. Nilai-
nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan transformatif untuk melestarikan
kemajemukan budaya, agama, ras dan suku di tengah tantangan keterpecahan hidup bangsa.

E. Topik 5 Pendidikan yang Memerdekakan dari Perspektif lain


Pendidikan yang berpihak peserta didik
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik ialah pendidikan yang menuntun tumbuhnya potensi, minat,
bakat serta sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman anak. Menekankan pada minat, kebutuhan,
kemampuan individu, menghadirkan model dan metode belajar yang menggali motivasi untuk menjadikan
pembelajar sepanjang hayat dan selalu ingin tahu terhadap informasi dan pengetahuan.
Pendidikan yang Memerdekakan Peserta Didik
Peserta didik diharapkan dapat mandiri tanpa ketergantungan kepada orang lain. Guru memberikan
kebebasan dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan guru sebaiknya dapat memfasilitasi seluruh
peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar mereka dapat terlibat dalam proses pembelajaran
dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan dalam abad ke 21
Pendidikan berfokus agar menghasilkan output sumber daya manusia yang memiliki keterampilan 4C
yaitu Critical thinking, communication, creative thinking, dan collaboration. Melalui pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan dapat diberdayakan. Merdeka belajar merupakan gagasan
yang memberikan kebebasan kepada para guru dan peserta didik dalam menentukan pembelajaran. Tujuannya
yaitu untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan pendidik.
Prinsip pendidikan yang memerdekakan
Konsep pendidikan yang memerdekakan Ki Hadjar Dewantara yang bermakna bahwa pendidikan
seharusnya mengantar anak didik menjadi manusia merdeka, pendidikan yang meletakkan unsur kebebasan
anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan
batiniah. Bertujuan untuk memberdayakan peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
yang lebih luas.
Praktik pembelajaran yang dapat diterapkan pada abad ke 21
Dalam proses pembelajaran sebaiknya mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodir
semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajar, memberikan pertanyaan pemantik, memberikan
motivasi dan dorongan kepada peserta didik dan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
Guru sebaiknya melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran karena sangat penting dilakukan agar guru
dapat mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berhasil, dan untuk melakukan perbaikan pembelajaran
dimasa mendatang
Tantangan dalam Penerapan Praktik Pembelajaran yang Memerdekakan
Tantangan yang umumnya terjadi yaitu, bahwa guru melukakan hal-hal yang baru terkait pengajaran iitu
sangat memberatkan, serta peserta didik tidak terbiasa mandiri dalam proses pembelajaran dan kurangnya
pemahaman masyarakat dan orang tua tentang tujuan pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai