Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Nuvita Ratna

Nim : 2398011839

Rombel 1 : Rombel 1

Topik 4 – Koneksi antar materi

Materi dalam topik 4 ini tentu terkait erat dengan materi yang disampaikan pada topi-
topik sebelumnya. Topik 1 merupakan, gagasan filosofis dari Ki Hajar Dewantara tentang
gambaran ideal bagaimana pendidikan dan pembelajaran itu dipraktikkan menjadi
paradigma yang mesti ditanamkan untuk membawa transformasi pendidikan ke arah lebih
baik. Pada topik 1, bahawa perkembangan pendidikan nasional sangatlah panjang.
Pendidikan nasional sebelum kemerdekaan sangat dibelenggu sekarang kita patut bersyukur
karena tidak dibatasi lagi dalam mengikuti pendidikan. tetapi setelah kemerdekaan menurut
saya kebebasan mengikuti pendidikan sudah tidak dibelenggu lagi tetapi kebebasan pesrta
didik masih dibelenggu karena bahwa belum semua siswa merasakan merdeka belajar.
Sehingga kita sebagai calon pendidik diarahkan agar mampu memahami filosofi
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi-kritis atas korelasi nilai-nilai
tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini; mampu menjalankan
strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah
sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif; mampu mengembangkan
dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan
pemangku kepentingan. mengartikulasikan nilai-nilai bersama dari peran pendidik;
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan dalam menggerakkan komunitas;
mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai peserta didik merdeka dan peran
pemangku kepentingan dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada
murid; memetakan strategi untuk mengelola perubahan demi mendapatkan dukungan dari
para pemangku kepentingan dan komunitas sekolah untuk merealisasikannya; menginisiasi
kolaborasi dalam melakukan refleksi berkala dengan melibatkan warga sekolah sebagai dasar
untuk melakukan dan mengembangkan budaya positif dalam lingkungan sekolah. memahami
bagaimana langkah mewujudkan lingkungan budaya sekolah yang positif bagi aktivitas
murid dan guru untuk senantiasa belajar dan mengembangkan karakter;
menumbuhkembangkan kemampuan dalam memetakan dan mewujudkan budaya positif di
sekolah.

Topik 2. mulai membahas hal-hal teknis terkait dengan program program yang berdampak pada
peserta didik seperti dasar-dasar pendidikan yang menuntun dan sistem among. Pada modul 2
ini, pendidik diingatkan mendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan
kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Dalam hal ini pendidik diarahkan untuk
mengimplementasikan pembelajaran paradigma baru melalui pembelajaran berdiferensiasi
untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda; mengelola aspek sosial
dan emosional dalam berperan sebagai guru; menerapkan sistem among yaitu memberikan
contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak peserta didik agar bisa
tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai dengan kodratnya.
Topik 3. Membahas indentitas manusia Indonesia yaitu, relegiusitas, manusia pancasila
dan kebhinekaan Indonesia Negara kepulauan yang sangat beragam. Keberagaman
terbentang dari sabang sampai marauke. Begitu juga di sekolah sangat beragam dari berbagai
latar belakang suku, agama, budaya, dan bahasa. Namun, sebagai manusia Indonesia maka
sekolah menerapkan nilai kebhinekaan dan nilai-nilai kebhinekaan untuk membingkai
keberagaman itu dalam suatu pendidikan.

Topik 4. Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia. Pancasila menjadi entitas dan
identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan
sosial-budaya, ekonomi dan agama. Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong;
Kreatif; Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia
Setelah menelaah materi dari topik 1 hingga topik 3 dapatlah ditarik suatu benang merah kaitan
antara konten materi mulai dari modul 1 hingga modul 4 yakni perjalanan pendidikan
nasional yang sangat panjang dalam belengguan, meskipun setelah merdeka pendidik masih
terbelenggu dalam pendidikan yang menyamakan potensi peserta didik sehingga
pembelajaran dan pendidikan yang diselenggerakan di sekolah diupayakan agar berpusat,
berpihak, dan berdampak pada murid dimana guru sebagai seorang pemimpin transformasi
pendidikan di level mikro mengupayakan untuk membangun ekosistem sekolah yang
mendukung tumbuh kembang peserta didik baik afektif, kognitif, dan psikomotorik. Disitulah
peran yang dimiliki oleh pendidik yakni berupaya untuk melakukan terobosan, inovasi, dan
transformasi pembelajaran dan pendidikan melalui membangun ekosistem sekolah yang
kondusif dengan memahami model manusia Indonesia yang memiliki karakteristik yang
beragam dan menjadikan pancasila sebagai fondasi pendidikan untuk mewujudkan pelajar
pancasila.

Anda mungkin juga menyukai