Anda di halaman 1dari 3

Materi dalam topik 4 ini tentu terkait erat dengan materi yang disampaikan pada topi-

topik sebelumnya.
Topik 1 merupakan, gagasan filosofis dari Ki Hajar Dewantara tentang gambaran ideal
bagaimana pendidikan dan pembelajaran itu dipraktikkan menjadi paradigma yang
mesti ditanamkan untuk membawa transformasi pendidikan ke arah lebih baik. Pada topik
1, bahawa perkembangan pendidikan nasional sangatlah panjang. Pendidikan nasional
sebelum kemerdekaan sangat dibelenggu sekarang kita patut bersyukur karena tidak dibatasi
lagi dalam mengikuti pendidikan. tetapi setelah kemerdekaan menurut saya kebebasan
mengikuti pendidikan sudah tidak dibelenggu lagi tetapi kebebasan pesrta didik masih
dibelenggu karena bahwa belum semua siswa merasakan merdeka belajar. Sehingga kita
sebagai calon pendidik diarahkan agar mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara dan melakukan refleksi-kritis atas korelasi nilai-nilai tersebut dengan konteks
pendidikan lokal dan nasional pada saat ini; mampu menjalankan strategi sebagai
pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat
pengembangan karakter dengan budaya positif; mampu mengembangkan dan
mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan
pemangku kepentingan. mengartikulasikan nilai-nilai bersama dari peran pendidik;
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan dalam menggerakkan komunitas;
mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai peserta didik merdeka dan peran
pemangku kepentingan dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada
murid; memetakan strategi untuk mengelola perubahan demi mendapatkan dukungan
dari para pemangku kepentingan dan komunitas sekolah untuk merealisasikannya;
menginisiasi kolaborasi dalam melakukan refleksi berkala dengan melibatkan warga
sekolah sebagai dasar untuk melakukan dan mengembangkan budaya positif dalam
lingkungan sekolah; memahami bagaimana langkah mewujudkan lingkungan budaya
sekolah yang positif bagi aktivitas murid dan guru untuk senantiasa belajar dan
mengembangkan karakter; menumbuhkembangkan kemampuan dalam memetakan dan
mewujudkan budaya positif di sekolah.
Topik 2. mulai membahas hal-hal teknis terkait dengan program program yang berdampak
pada peserta didik seperti dasar-dasar pendidikan yang menuntun dan sistem among. Pada
modul 2 Materi dalam topik 4 ini tentu terkait erat dengan materi yang disampaikan
pada topik topik sebelumnya. Topik 1 merupakan, gagasan filosofis dari Ki Hajar
Dewantara tentang gambaran ideal bagaimana pendidikan dan pembelajaran itu
dipraktikkan menjadi paradigma yang mesti ditanamkan untuk membawa transformasi
pendidikan ke arah lebih baik. Pada topik 1, bahawa perkembangan pendidikan nasional
sangatlah panjang. Pendidikan nasional sebelum kemerdekaan sangat dibelenggu sekarang
kita patut bersyukur karena tidak dibatasi lagi dalam mengikuti pendidikan. tetapi setelah
kemerdekaan menurut saya kebebasan mengikuti pendidikan sudah tidak dibelenggu lagi
tetapi kebebasan pesrta didik masih dibelenggu karena bahwa belum semua siswa
merasakan merdeka belajar. Sehingga kita sebagai calon pendidik diarahkan agar
mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan
refleksi-kritis atas korelasi nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional
pada saat ini; mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang
mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan
budaya positif; mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang
berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. mengartikulasikan
nilai-nilai bersama dari peran pendidik; menerapkan prinsip-prinsip pengembangan
dalam menggerakkan komunitas; mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai
peserta didik merdeka dan peran pemangku kepentingan dalam mendukung ekosistem
pembelajaran yang berpihak pada murid; memetakan strategi untuk mengelola perubahan
demi mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan dan komunitas sekolah
untuk merealisasikannya; menginisiasi kolaborasi dalam melakukan refleksi berkala
dengan melibatkan warga sekolah sebagai dasar untuk melakukan dan mengembangkan
budaya positif dalam lingkungan sekolah; memahami bagaimana langkah mewujudkan
lingkungan budaya sekolah yang positif bagi aktivitas murid dan guru untuk senantiasa
belajar dan mengembangkan karakter; menumbuhkembangkan kemampuan dalam
memetakan dan mewujudkan budaya positif di sekolah. Topik 2. mulai membahas hal-hal
teknis terkait dengan program program yang berdampak pada peserta didik seperti dasar-
dasar pendidikan yang menuntun dan sistem among. Pada modul 2 Pada topik ini ternyata
sangat berkaitan erat dengan topik sebelumnya. Topik 1 merupakan, gagasan filosofis dari Ki
Hajar Dewantara tentang gambaran ideal bagaimana pendidikan dan pembelajaran itu
dipraktikkan menjadi paradigma yang mesti ditanamkan untuk membawa transformasi
pendidikan ke arah lebih baik. Pendidikan nasional sebelum kemerdekaan sangat dibelenggu
sekarang kita patut bersyukur karena tidak dibatasi lagi dalam mengikuti pendidikan. Tetapi
setelah kemerdekaan menurut saya kebebasan mengikuti pendidikan sudah tidak dibelenggu
lagi tetapi kebebasan pesrta didik masih dibelenggu karena bahwa belum semua siswa
merasakan merdeka belajar. Sehingga kita sebagai calon pendidik diarahkan agar mampu
memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi-kritis atas
korelasi nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini.
Topik 2. mulai membahas hal-hal teknis terkait dengan program program yang berdampak
pada peserta didik seperti dasar-dasar pendidikan yang menuntun dan sistem among. Pada
modul 2  ini, pendidik diingatkan mendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai
kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.
Topik 3. Membahas indentitas manusia Indonesia yaitu, relegiusitas, manusia pancasila dan
kebhinekaan Indonesia Negara kepulauan yang sangat beragam. Keberagaman terbentang
dari sabang sampai marauke. Begitu juga di sekolah sangat beragam dari berbagai latar
belakang suku, agama, budaya, dan bahasa. Namun, sebagai manusia Indonesia maka sekolah
menerapkan nilai kebhinekaan dan nilai-nilai kebhinekaan untuk membingkai keberagaman
itu dalam suatu pendidikan.
Topik 4. Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia. Pancasila menjadi entitas dan
identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-
budaya, ekonomi dan agama. Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif;
Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia
Setelah menelaah materi dari topik 1 hingga topik 3 dapatlah ditarik suatu benang merah
kaitan
antara konten materi mulai dari modul 1 hingga modul 4 yakni perjalanan pendidikan
nasional
yang sangat panjang dalam belengguan, meskipun setelah merdeka pendidik masih
terbelenggu
dalam pendidikan yang menyamakan potensi peserta didik sehingga pembelajaran dan
pendidikan yang diselenggerakan di sekolah diupayakan agar berpusat, berpihak, dan
berdampak
pada murid dimana guru sebagai seorang pemimpin transformasi pendidikan di level
mikro
mengupayakan untuk membangun ekosistem sekolah yang mendukung tumbuh kembang
peserta
didik baik afektif, kognitif, dan psikomotorik. Disitulah peran yang dimiliki oleh pendidik
yakni
berupaya untuk melakukan terobosan, inovasi, dan transformasi pembelajaran dan
pendidikan
melalui membangun ekosistem sekolah yang kondusif dengan memahami model
manusia
Indonesia yang memiliki karakteristik yang beragam dan menjadikan pancasila sebagai
fondasi
pendidikan untuk mewujudkan pelajar pancasila
Setelah menelaah materi dari topik 1 hingga topik 3 dapatlah ditarik suatu benang merah
kaitan antara konten materi mulai dari modul 1 hingga modul 4 yakni perjalanan pendidikan
nasional yang sangat panjang dalam belengguan, meskipun setelah merdeka pendidik masih
terbelenggu dalam pendidikan yang menyamakan potensi peserta didik sehingga
pembelajaran dan pendidikan yang diselenggerakan di sekolah diupayakan agar berpusat,
berpihak, dan berdampak pada murid dimana guru sebagai seorang pemimpin transformasi
pendidikan di level mikro mengupayakan untuk membangun ekosistem sekolah yang
mendukung tumbuh kembang peserta didik baik afektif, kognitif, dan psikomotorik. Disitulah
peran yang dimiliki oleh pendidik yakni berupaya untuk melakukan terobosan, inovasi, dan
transformasi pembelajaran dan pendidikan melalui membangun ekosistem sekolah yang
kondusif dengan memahami model manusia Indonesia yang memiliki karakteristik yang
beragam dan menjadikan pancasila sebagai fondasi pendidikan untuk mewujudkan pelajar
pancasila.

Anda mungkin juga menyukai