Anda di halaman 1dari 38

Kinematika

Pertemuan-2
KINEMATIKA

Mempelajari gerak sebagai


fungsi dari waktu tanpa
mempedulikan penyebabnya
TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mengikuti pertemuan kedua ini mahasiswa


dapat menentukan besaran- besaran kinematika,
yaitu posisi, kecepatan, percepatan, dan waktu
untuk gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan.
 Kinematika 1 Dimensi :

• Gerak Translasi (GLB dan GLBB)


• Gerak Jatuh Bebas

 Kinematika 2 Dimensi :

• Gerak Parabola
• Gerak Melingkar
KERANGKA ACUAN
 Jika kita tanyakan pada dua mahasiswa
berbeda di ruang ini “berapa jarak anda
dari papan tulis”, maka kemungkinan kita
mendapatkan jawaban yang berbeda. Hal
ini karena kerangka acuan yang dipakai
berbeda.
 Secara umum harga besaran-besaran
fisis tergantung dari pemilihan kerangka
acuan pengamat
 Dalam mempelajari kinematika (bagian
fisika lainnya) kerangka acuan perlu
ditetapkan untuk menghindari kesalahan
sistematis yang terjadi karena pemakaian
kerangka yang berbeda.
KERANGKA ACUAN (lanjutan)
 Dalam fisika biasanya dipakai suatu set sumbu koordinat
untuk menggambarkan kerangka acuan yang dipakai
 Pemilihan kerangka acuan tergantung pada situasi.
Dipilih yang memudahkan kita
untuk menyelesaikan
masalah:
Matahari: kerangka acuan
untuk gerak planit
Inti: kerangka acuan
untuk gerak elektron pada
atom
KINEMATIKA 1D
 Benda yang bergerak, berarti
posisi benda berubah, misal
dari posisi x1 menjadi posisi
x2. Posisi x1 disebut titik awal
(referensi) dan posisi x2
disebut titik akhir.
x2 x1  Perubahan posisi
(perpindahan) menjadi : Dx
Dx = x2 – x1 = x2 – x1
 Jika sekarang benda bergerak
sebaliknya, maka posisi x2
menjadi titik awal dan x1
menjadi titik akhir, sehingga
Dx menjadi negatif.
 Sehingga jarak sekarang
memiliki nilai dan arah
(vektor)
PERPINDAHAN
 Perpindahan dan kecepatan merupakan besaran-
besaran vektor
 Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi
sebuah objek
 Contoh: perhatikan gerak benda A dari x1 ke x2 pada
tayangan berikut ini:
 Panjang lintasan yang ditempuh: 60 m
 Perpindahan : 40 m ke kanan

40 m 10 m

O
x1
x2
Contoh : Mobil yang bergerak

Position of the Car at Various


Time

Position t (s) x (m)


A 0 30
B 10 52
C 20 38
D 30 0
E 40 -37
F 50 -53
Ketika mobil (benda) bergerak dari satu posisi ke posisi lain, maka ia
membutuhkan waktu (waktu tempuh), Dt.

• Maka mobil bergerak dengan


laju (speed) rata-rata :

jarak yg ditempuh
Laju 
waktu yg diperlukan

Laju adalah skalar


• Mobil bergerak dengan kecepatan (velocity) rata-rata :
Kecepatan rata-rata = perpindahan/waktu
Ingat kelajuan = (posisi akhir – posisi awal)/waktu
itu skalar, x2  x1 Dx
kecepatan itu v 
vektor t 2  t1 Dt

• Dalam kehidupan sehari-hari, laju dan


kecepatan sering tertukar. Namun dalam
fisika laju dan kecepatan berbeda.
Kelajuan berkaitan dengan panjang
lintasan yang ditempuh dalam interval
waktu tertentu
• Contoh : Ketika anda berangkat kuliah
dan kembali pulang ke rumah.
Perpindahan adalah nol, sehingga
A B kecepatan rata-rata menjadi nol. Namun
Titik awal seberapa cepat anda berangkat kuliah
dan pulang, maka digunakan konsep laju
rata-rata (laju rata-rata tidak nol).
KECEPATAN
 Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi
dengan waktu yang diperlukan untuk perpindahan
tersebut
x2  x1 Dx
v 
 Kecepatan rata-rata: t 2  t1 Dt
 Jika pada contoh gerak tadi diperlukan waktu 10 sekon
untuk berpindah dari x1 ke x2 : Dx 40 m
v   4 m/s
Dt 10 s

40 m 10 m
O
x1
x2
Contoh 1
 Sebuah mobil menempuh jarak 60 km
pertama dalam 2 jam dan 60 km
berikutnya dalam 3 jam. Maka kelajuan
rata-rata mobil tersebut adalah:
 A. 25 km/jam B. 24 km/jam
 C. 23 km/jam D. 22 km/jam
 E. 21 km/jam

JAWAB : B
Kecepatan spontan/sesaat
 Jika anda mengendarai mobil sejauh 60 km ditempuh dalam
waktu 1 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 60 km/jam.
 Namun kecepatan mobil anda tidak selamanya konstan,
sehingga akan digunakan konsep kecepatan
spontan/sesaat.
 Kecepatan spontan yaitu kecepatan rata-rata pada waktu
yang sangat pendek atau pada satu titik lintasannya.

Kec.
Dx
v  (kec. rata  rata )
Dt
1
v  (v2  v1 ) waktu
2
lim Dx dx kec. rata-rata
Kec.
v  (kec. spont.)
Dt  0 Dt dt

waktu
Contoh:

Posisi Seorang pelari sebagai fungsi waktu digambarkan


sepanjang sumbu x dari suatu sistem koordinat, selama
selang waktu 3 s, posisi pelari berubah dari x1= 50m menjadi
x2=30,5 mjika diukur dari pusat koordinat. Berapakah
kecepatan rata-rata pelari tersebut?

Pembahasan:

Kecepatan rata-rata pelari :

Dx x2  x1 30,5m  50m 19,5m


v     6,5m / s
Dt t2  t1 3s 3s
1. Pada suatu lintasan lurus, seorang pelari menempuh jarak
100 m dalam 10 s, kemudian berbalik dan berjoging sejauh
50 m ke arah titik awal selama 20 s. Berapakah kelajuan rata-
rata dan kecepatan rata-rata untuk seluruh perjalanannya?

2. Jika diketahui persamaan gerak partikel : x  20  t (dalam


3

satuan cgs). Tentukan:


a. Perpindahan partikel tersebut dalam selang waktu t= 1s
dan t=3s
b. Kecepataan saat t=3s
Percepatan dan perlambatan
 Jika kecepatan bergerak suatu benda berubah sepanjang
waktu, maka benda tersebut dikatakan
dipercepat/diperlambat.
 Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dibagi
dengan waktu yang dibutuhkan untuk membuat perubahan
tsb.
v 2  v1 Dv
a 
t 2  t1 Dt
 Percepatan spontan :
lim Dv dv d 2 x
a  
Dt  0 Dt dt dt 2
 Perlambatan : jika kecepatan benda menjadi lebih kecil,
sehingga a bernilai negatif.
 Percepatan adalah besaran vektor.
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

 Merupakan gerak suatu benda yang lintasannya lurus


dengan kecepatan tetap (konstan), maka percepatannya
sama dengan nol. Sehingga persamaannya menjadi

Jarak, x yang
ditempuh selama
waktu, t tertentu
adalah

x  vt
FORMULASI GLB
xt  x0  vt

t : waktu (berubah)
x0 : posisi awal (tidak berubah)
v : kecepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
xt : posisi pada saat t (berubah bergantung waktu)
Kurva x vs t untuk GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Posisi (m) 2 5 8 11 14 17
x (m)
Tinjau gerak dari t=1 sampai
20 t=4

Kemiringan kurva:
15
Dx 9 m
v   3 m/s
10 Dx = 9 m
Dt 3 s
Untuk GLB kemiringan
5 kurva posisi vs waktu
Dt = 3 s adalah tetap

0 1 2 3 4 5 t (s)
RANGKAIAN BEBERAPA GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5 6
Posisi (m) 2 5 8 10 12 16 20

x (m)
Tinjau gerak dari t=0 sampai t=2
20 Tinjau gerak dari t=2 sampai t=4
Tinjau gerak dari t=4 sampai t=6

15 8m Dx
2s v 
Dt
10 4m
2s Kecepatan rata-rata dalam selang
waktu t = 0 s/d t = 5 s:
Dx x5  x0 16m  2m
5 6m
2s v    2,8 m/s
Dt 5s 5s

0 1 2 3 4 5 6 t (s)
Kurva v vs t untuk GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Kecepatan (m/s) 3 3 3 3 3 3

v (m/s)
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
4

3 Perpindahan dari waktu t=1s


sampai t=4s adalah “luas” bagian di
bawah kurva v vs t :
2
Dx = x(4) – x(1) = 9 m
1

0 1 2 3 4 5 t (s)
RANGKAIAN BEBERAPA GLB (lanjutan)
Selang Waktu (s) 0 s/d 2 2 s/d 4 4 s/d 6
Kecepatan (m/s) 3 2 4

v (m/s)

4 Perpindahan dalam selang


waktu 0 s/d 6 adalah luas
bagian di bawah kurva:
3 3
Dx   vi Dti  v1Dt1  v2 Dt 2  v3Dt3
1
2 = 6 m + 4 m + 8 m = 18 m

0 1 2 3 4 5 6 t (s)
PERCEPATAN
Percepatan adalah perubahan kecepatan persatuan waktu (laju
kecepatan). Hubungan percepatan dengan waktu memiliki analogi
dengan hubungan kecepatan waktu.

v2  v1 Dv
Percepatan rata-rata: a 
t 2  t1 Dt

Perlambatan juga merupakan percepatan tapi


arahnya berlawanan dengan arah kecepatan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
vt  v0  at

t : waktu (berubah)
v0 : kecepatan awal (tidak berubah)
a : percepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
vt : kecepatan pada saat t (berubah bergantung waktu)
• Untuk menentukan kecepatan suatu benda yang bergerak
dengan percepatan konstan :

• Bagaimana dengan jarak tempuh?


Grafik GLBB
Gerak posisi sebagai
fungsi dari waktu
x berbentuk grak kuadratis
(parabolik), dengan
1 gradien grak
x  x0  v 0 t  at 2 sama dengan besar
2 kecepatan partikel pada
t saat tertentu.

grak kecepatan sebagai


v fungsi waktu
berbentuk garis lurus
v  v 0  at dengan gradien graknya
sama dengan besar
percepatan partikel.
t

a
a  const

t
Persamaan lain

 Persamaan lain untuk menghitung kecepatan jika


waktu tempu tidak diketahui adalah :
vt  v0  at
vt   v0  at   v02  2a v0t  a 2t 2
2 2


 v02  2a v0t  1 at 2
2 
x  x 0  v 0 t  1 at 2
2
vt 2  v02  2a  x  x0 
Contoh soal

 Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60


km/jam. Pada saat t = 0, mobil direm dengan
percepatan 10 m/s2. Berapakah lama waktu yang
diperlukan agar mobil berhenti dan jarak yang
ditempuh sebelum berhenti?

vo
a
x = 0, t = 0
v=0

x = xf , t = tf
Solusi

• Kecepatan : v t = v0 + at (a negatif ; perlambatan)


• Mobil berhenti, maka v = 0, maka waktu yang diperlukan
untuk berhenti :

 v0  60
t  6 s
a  10
• Jarak yang ditempuh mobil sebelum berhenti :

v 2  v02  2a  x  x0  ; x0  0
0  60   2(10).x
2

3600
x  13,94 m
20
1. Berapakah selang waktu yang dibutuhkan sebuah mobil
untuk menyeberangi persimpangan selebar 30 m setelah
lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, jika
percepatannya dari keadaan diam adalah 2 m/s2 secara
konstan ?
2. Kecepatan sebuah mobil dapat dinyatakan dalam

persamaan v  30iˆ  50 ˆj km/jam. Pada saat t = 0 posisi

mobil adalah ro  10iˆ  30 ˆj km. Tentukan posisi mobil pada
saat t = 0,5 jam.
Jawab
Dari bentuk kecepatan, tampak bahwa gerakan mobil merupakan
gerak dengan kecepatan konstan, sehingga kita dapat langsung
menggunakan rumus
Gerak Jatuh Bebas

 Aristotle mengatakan bahwa benda yang lebih berat akan


jatuh lebih cepat dibanding dengan benda yang lebih ringan.

 Pertanyaan : Jika sebuah bola dan kertas dengan berat yang


sama dijatuhkan pada ketinggian yang sama, mana yang
akan lebih cepat menyentuh tanah ?

 Galileo Galilei (1564 – 1642), banyak melakukan eksperimen


tentang gerak jatuh bebas. Ia mengklaim bahwa semua
benda (ringan atau berat) jika dijatuhkan di sembarang
tempat di bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama,
jika tidak ada hambatan udara.

 Percepatan tersebut diakibatkan oleh percepatan gravitasi


bumi g = 9,8 m/s2.
Persamaan geraknya ?

 Sama dengan persamaan gerak dengan


percepatan konstan (a), hanya posisi x diganti
dengan y dan a diganti dengan g.
v  v0  gt
y  y0  v0t  1 gt 2
2
v 2  v02  2a  y  y0 
 v02  2 gh

Pemilihan y positif dapat ke bawah atau ke atas,


namun kita harus konsisten.
Contoh

 Seseorang melemparkan bola terak lurus ke atas


(udara) dengan kecepatan awal 15 m/s.
Berapakah :
1. Tinggi maksimum yang bisa dicapai

2. Berapa lama bola di udara sebelum kembali ke


tangan orang tersebut.

h, t ??
a. Ketinggian maksimum dari bola itu dapat diperoleh
dengan meninjau posisi bola pada saat kecepatannya
sama dengan nol (Vt=0 pada titik tertinggi). Sedangkan
telah diketahui bahwa pada saat t=0, maka h0= 0, dan V0=
15 m/s. Sehingga diperoleh

vt2  v02  2 g  h  h0 
v02
h
2g
b. Waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai titik
tertinggi adalah:

vt  v0  gt
v0
t
g
Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari titik tertinggi
sampai di atas tangan orang yang melemparnya adalah:

h  v0t  1 gt 2
2

Maka lama bola berada di udara sebelum kembali ke


tangan orang yang melemparnya adalah

t  t1  t2
Soal
1. Seorang pria berdiri di sebuah atap suatu bangunan pada
ketinggian 30 m. Pria tersebut melemparkan bola secara vertikal k
bawah dengan kecepatan awal 500 cm/s saat meninggalkan
tangannya. Dengan percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s 2.
Tentukan:
a. Kecepatan boa setelah terjatuh selama 0,5 s!
b. Dimanakah posisi bola setelah 1,5 s?
c. Berapakah kecepatan akhir bola saat menghantam permukaan
tanah?

Anda mungkin juga menyukai