Anda di halaman 1dari 12

BAB 1.

KONSEP KINEMATIKA
Nurul Fuadi
UIN Alauddin Makassar

PENDAHULUAN
Mekanika klasik adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak benda dan pengaruh gaya yang
bekerja pada benda-benda tersebut. Mekanika klasik dibagi menjadi dua bagian utama yaitu kinematika
dan dinamika.
Kinematika berkaitan dengan deskripsi gerak benda tanpa memperhatikan kekuatan yang menyebabkan
gerak tersebut. Konsep-konsep seperti posisi, kecepatan, dan percepatan digunakan untuk
menggambarkan gerak suatu benda. Pada tingkat dasar, kinematika membahas pertanyaan seperti,
Bagaimana posisi suatu benda berubah seiring waktu? atau Berapa cepat suatu benda bergerak?
Dinamika melibatkan pemahaman terhadap kekuatan yang mempengaruhi gerak benda. Hukum Newton
menjadi landasan utama mekanika dinamika, yang menyatakan bahwa gaya yang dikenakan pada suatu
benda sama dengan massa benda tersebut dikalikan dengan percepatannya. Ini memberikan dasar untuk
menjelaskan sebab-akibat dalam gerak benda dan memungkinkan analisis perubahan gerak benda
sepanjang waktu.
KINEMATIKA
Kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang mempelajari gerak suatu benda tanpa
memperhatikan penyebab benda bergerak. Fokus utama kinematika adalah pada deskripsi matematis dari
gerak benda, melibatkan parameter seperti posisi, kecepatan, dan percepatan. Berikut adalah beberapa
konsep utama dalam kinematika:
Posisi (r).
Posisi suatu benda dalam ruang direpresentasikan oleh vektor posisi (r). Vektor ini mencakup besar (jarak
dari titik referensi) dan arah (arah posisi).
Perpindahan (Δr)
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda selama suatu interval waktu tertentu. Dinyatakan
sebagai selisih antara posisi akhir dan posisi awal
Jarak (d)
Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan panjang jalur yang ditempuh oleh suatu benda. Ini tidak
memperhatikan arah jalur yang ditempuh.
Kecepatan (v)
Kecepatan suatu benda adalah perubahan posisi terhadap waktu. Kecepatan adalah vektor dan memiliki
magnitude (besaran) serta arah. Dinyatakan sebagai v=Δr/Δt, di mana Δr adalah perpindahan dan Δt
adalah selang waktu.
Percepatan (a)
Percepatan adalah perubahan kecepatan suatu benda terhadap waktu. Percepatan juga merupakan vektor
dan dinyatakan sebagai a=Δv/Δt, di mana Δv adalah perubahan kecepatan dan Δt adalah selang waktu.
Gerak lurus adalah gerakan suatu objek yang bergerak sepanjang jalur lurus atau sepanjang sumbu
tertentu. Dua jenis gerak lurus yang umum adalah Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB).
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak di mana objek bergerak sepanjang jalur lurus dengan
kecepatan konstan.

Persamaan Posisi: r ( t )=r 0 + v . t 1.1

Persamaan Kecepatan: v ( t )=v 0 1.2

Persamaan Perpindahan: ∆ r =v . ∆ t 1.3

Di sini, r(t) adalah posisi objek pada waktu t, r 0 adalah posisi awal, v adalah kecepatan konstan, v 0 adalah
kecepatan awal, Δx adalah perpindahan, dan Δt adalah interval waktu.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak di mana objek bergerak sepanjang jalur lurus
dengan percepatan konstan.
1 2
Persamaan Posisi: r( t )=r 0 + v 0 .t + a . t 1.4
2
Persamaan Kecepatan: v ( t )=v 0+ a . t 1.5

1 2
Persamaan Perpindahan: ∆ r =v 0+ at 1.6
2
Dimana r(t) adalah posisi objek pada waktu, r 0 adalah posisi awal, v0 adalah kecepatan awal, a adalah
percepatan konstan, Δr adalah perpindahan, dan Δt adalah interval waktu.
Perlu diperhatikan bahwa persamaan-persamaan di atas berlaku untuk gerak lurus dalam satu dimensi.
Jika gerakan terjadi dalam dua atau tiga dimensi, maka setiap dimensi akan memiliki persamaan gerak
sendiri. Persamaan-persamaan tersebut memberikan dasar untuk memodelkan dan menganalisis gerak
lurus dengan baik.
POSISI
Posisi (r) dalam konteks kinematika adalah lokasi suatu benda dalam ruang pada suatu waktu tertentu.
Posisi sering direpresentasikan sebagai vektor, yang mencakup besaran (panjang vektor) yang
menunjukkan jarak dari titik awal ke titik akhir benda dan arah yang menunjukkan arah posisi tersebut.
Posisi partikel ini merupakan lokasi partikel yang dihubungkan dengan titik referensi yang dipilih yang
dapat kita anggap sebagai titik asal dari sistem koordinat
Persamaan umum untuk posisi (r) dalam koordinat kartesian satu dimensi pada kasus gerak lurus
sepanjang sumbu x fungsi dari waktu dan kecepatan diberikan
1
r ( t )=x 0+ ( v x0 −v xf ) t 1.7
2
Sedangkan persamaan posisi sebagai fungsi waktu dengan percepatan konstan bergerak lurus sepanjang
sumbu x adalah
1 2
r ( t )=r x0 + v x 0 .t + a x t 1.8
2

PERPINDAHAN
Perpindahan (∆ r ) dalam konteks kinematika adalah besaran vektor yang menggambarkan perubahan
posisi suatu benda selama suatu interval waktu tertentu ketika bergerak dari posisi awal r 0 ke posisi akhir
r f , perpindahan partikel diberikan r f −r 0. Kita menggunakan delta (∆ ) untuk menunjukkan perubahan
suatu kuantitas. Oleh karena ketika bergerak dari posisi awal r 0 ke posisi akhir r f , perpindahan partikel
diberikan r f −r 0. Oleh karena itu, kita tuliskan perpindahan atau perubahan posisi partikel sebagai

∆ r =r f −r 0 1.9

Dari definisi ini kita melihat Δr positif jika r f lebih besar dari r 0 dan negatif jika r f lebih kecil dari r 0 .
Perpindahan merupakan besaran vektor dan memiliki satuan m/s dalam SI. Dalam hal konsep gerak lurus
beraturan dimana objek bergerak sepanjang jalur lurus dengan kecepatan konstan, persamaan
perpindahan ditunjukkan pada persamaan 1.3 dan ketika objek bergerak sepanjang jalur lurus dengan
percepatan konstan, maka persamaan perpindahan ditunjukkan seperti pada persamaan 1.6.
JARAK
Jarak (d) dalam konteks kinematika adalah besaran skalar yang menyatakan panjang jalur yang ditempuh
oleh suatu benda tanpa memperhatikan arah dan satuannya dalam m/s (satuan SI).. Dalam banyak kasus,
jarak diukur sebagai total perjalanan atau panjang lintasan yang ditempuh oleh benda dari posisi awal ke
posisi akhir.
Persamaan untuk jarak benda yang bergerak dengan kecepatan konstan diberikan

d ( t )=v . t 1.10

dengan, d adalah jarak, v adalah kelajuan, dan t adalah waktu.


Contoh Soal:
1. Gerak lurus dengan kecepatan konstan
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 30 m/s selama 2 menit. Tentukan jarak yang ditempuh
mobil selama periode tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui :
v =30 m/s
t = 2 menit=120 s
Ditanyakan :
d(t) =…….?
Gunakan persamaan jarak:
d = (30 m/s)⋅(120 s)
d = 3600 m
Jadi, jarak yang ditempuh mobil selama 2 menit 3600 m atau 3,6 km.
2. Gerak Lurus Dengan Percepatan Konstan
Sebuah objek bergerak dari posisi awal 10 m, dengan percepatan konstan 2 m/s2. Tentukan jarak objek
yang ditempuh setelah 5 sekon!
Penyelesaian:
Diketahui:
(r0) = 10 m
a = 2 m/s2
t = 5sekon
Ditanyakan :
d(t)) = …..?
Persamaan posisi dalam kinematika untuk percepatan konstan
1 2
d (t )=d 0 + v 0 . t+ a t
2
Karena (kecepatan awal dari posisi awal) artinya v0=0, persamaan dapat disederhanakan menjadi:
1 2
d (t )=d 0 + a t
2
1 2
d (t )=10 m+ ( 2 ) m/ s ¿(5 s)
2
2 2
¿ 10 m+(1 m/ s )(25 s )
¿ 10 m+ 25 m=35 m
Jadi, jarak yang ditempuh objek setelah 5 sekon adalah 35 m.
Dalam kasus gerak dengan kecepatan yang tidak konstan atau gerak yang melibatkan percepatan,
persamaan jarak lebih kompleks dan dapat melibatkan integral. Namun, untuk gerak dengan kecepatan
konstan, persamaan sederhana di atas dapat digunakan.

KECEPATAN
Kecepatan rata-rata
Cara umum untuk membandingkan perbedaan gerak adalah dengan membagi perpindahan ∆ r yang
terjadi antara dua interval waktu tertentu ∆ t . Hal ini ternyata merupakan perbandingan yang sangat
berguna, yang nantinya akan kita gunakan berkali-kali. Perbandingan ini dinamakan kecepatan rata-rata.
Kecepatan rata-rata v dari sebuah partikel didefinisikan sebagai perpindahan partikel ∆ r dibagi dengan
interval waktu ∆ t di mana perpindahan itu terjadi.

∆r
v= 1.11
∆t
di mana r menunjukkan gerakan di sepanjang sumbu x. Dari definisi ini kita melihat bahwa kecepatan
rata-rata memiliki dimensi panjang dibagi waktu (L/T) - meter per detik dalam satuan SI. Kecepatan rata-
rata partikel yang bergerak dalam satu dimensi dapat bernilai positif atau negatif, tergantung pada tanda
perpindahannya (diasumsikan interval waktu ∆ t selalu positif). Jika koordinat partikel bertambah seiring
∆r
waktu (yaitu, jika, r f >r 0 ), maka ∆ r positif dan v= bernilai positif. Sebaliknya, jika koordinat
∆t
∆r
partikel berkurang seiring waktu (yaitu, jika r f <r 0 ), maka ∆ r negatif dan v= bernilai adalah
∆t
negatif.
Dalam fisika terdapat perbedaan antara definisi kecepatan dan kelajuan. Kelajuan adalah ukuran
perubahan posisi suatu objek terhadap waktu, tidak memerlukan arah atau bisa disebut merupakan
besaran skalar. Pada dasarnya persamaan kelajuan sama dengan kecepatan yaitu ( v=∆ r /∆ t ), di mana v
adalah kelajuan, ∆ r adalah perubahan posisi (jarak), dan ∆ t adalah interval waktu. Satuan kelajuan
dinyatakan dalam meter per sekon (m/s ) atau kilometer per jam (k m/ jam ). Dapat dituliskan

total jarak yang ditempuh


v= 1.12
total waktu tempuh
Sedangkan kecepatan didefinisikan ukuran perubahan posisi suatu objek terhadap waktu dengan
memperhitungkan arah gerak. Kecepatan merupakan besaran vektor. Rumus Kecepatan ( v=∆ r /∆ t ), di
mana v adalah kecepatan, ∆ r adalah perubahan posisi (vektor perpindahan), dan ∆ t adalah interval
waktu. Satuan kecepatan meter per sekon (m/s ) atau kilometer per jam (km/ jam).

Contoh
Jika seseorang bergerak sejauh 50 meter ke utara dalam waktu 10 detik, kelajuannya adalah 5 m/s (tidak
memperhatikan arah).
Kecepatan sesaat
Seringkali kita perlu mengetahui kecepatan sebuah partikel pada saat tertentu dalam suatu waktu,
daripada kecepatan rata-rata selama interval waktu yang terbatas. Sebagai contoh, meskipun kita ingin
menghitung kecepatan rata-rata selama melakukan perjalanan mobil yang panjang, kita akan sangat
tertarik untuk mengetahui seberapa kecepatan kita pada saat melihat mobil polisi yang diparkir di
samping jalan pas di depan kita. Dengan kata lain, kita ingin bisa menentukan kecepatan kita sama persis
seperti kita dapat menentukan posisi pada saat tertentu.
Kecepatan sesaat merujuk pada kecepatan suatu objek pada suatu saat atau momen tertentu dalam
pergerakannya. Kecepatan sesaat v r sama dengan nilai limit ∆ r /∆ t saat ∆ t mendekati nol.
( )

∆r
v r ≡ lim 1.13
∆t→0 ∆t
Untuk memahami konsep ini, kita perlu melibatkan konsep dasar kalkulus. Kecepatan sesaat ( v ) pada
suatu saat tertentu (t ) dapat dijelaskan sebagai turunan dari perpindahan objek terhadap waktu yaitu:

v r ≡ lim
∆t→0
( )
∆ r ❑ dr
∆t
=
dt
1.14

Hal ini berarti kecepatan sesaat pada saat tertentu adalah perubahan kecil dalam posisi objek dibagi
dengan perubahan kecil dalam waktu pada saat tersebut. Pemahaman ini memungkinkan kita untuk
mengukur kecepatan objek pada titik-titik spesifik dalam pergerakannya, bahkan jika objek tersebut
mengalami perubahan kecepatan sepanjang waktu.

Contoh soal
Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x. Posisinya bervariasi terhadap waktu sesuai dengan
persamaan r¿−4 t +2 t 2 di mana r dalam meter dan t dalam sekon. Grafik waktu posisi untuk gerakan ini
ditunjukkan pada gambar 1.1. perhatikan bahwa partikel bergerak ke arah x negatif pada detik pertama
gerakan, diam sejenak pada saat t=1 detik, dan bergerak ke arah x positif pada saat t >1 detik.

Gambar 1.1. Grafik posisi-waktu untuk partikel yang memiliki koordinat yang bervariasi pada waktu
sesuai dengan r =−4 t +2 t 2

Tentukan perpindahan partikel dalam selang waktu t=0 sampai t=1dan t=1 s sampai t=3 s .

Penyelesaian.
Selama selang waktu pertama, kemiringannya negatif sehingga kecepatan rata-ratanya juga negatif.
Dengan demikian, kita lihat perpindahan antara A dan B haruslah bilangan negatif dengan satuan meter.
Demikian pula, perpindahan antara B dan D kita lihat positif. Pada interval waktu pertama, oleh karena
itu ditetapkan t 0=t A=0 dan t f =t B=1 s . Dengan menggunakan persamaan 1.9, dengan r =−4 t +2 t 2,
kita memperoleh untuk perpindahan antara t = 0 dan t = 1 s adalah
∆ r A → B=r f −r 0=r B−r A

¿ [−4 ( 1 ) +2 (1 )2 ]−[−4 ( 0 ) +2 ( 0 )2 ]
¿−2 m.
untuk menghitung perpindahan selama selang waktu kedua (t = 1 sekon sampai t = 3 sekon), kita tetapkan
t0 = tB = 1 sekon dan tf = tD = 3 sekon.

∆ r B → D =r f −r 0=r D −r B

¿ [−4 ( 3 ) +2 ( 3 )2 ]−[−4 ( 1 ) +2 ( 1 )2 ]
¿+ 8 m.
Perpindahan ini juga dapat dibaca secara langsung dari grafik posisi – waktu (gambar 1.1).
b. Hitunglah kecepatan rata-rata pada dua selang waktu berikut

Pada interval waktu pertama, ∆ t=t f −t 0=t B−t A =1 s . Oleh karena itu, dengan menggunakan
persamaan 1.11 dan perpindahan yang telah dihitung dalam soal (a) kita menemukan bahwa
∆ x A → B −2 m
v x ( A → B )= = =−2 m/s
∆t 1s
Pada interval waktu kedua, ∆ t = 2 s; oleh karena itu,

∆ x B→D 8 m
v x ( B → D) = = =+ 4 m/ s
∆t 2s
Nilai-nilai ini sama dengan kemiringan garis yang menghubungkan titik-titik pada gambar 1.1

c. Tentukan kecepatan sesaat partikel pada t = 2,5 s


Penyelesaian:
Kita bisa menduga bahwa kecepatan sesaat ini harus memiliki urutan yang sama dengan hasil
sebelumnya, yaitu beberapa meter per detik. Dengan mengukur kemiringan garis warna hijau pada t = 2,5
s, pada gambar 1.1 kita menuliskan sesuai persamaan 1.14

v r ≡ lim
∆t→0
( )
∆ r ❑ dr
∆t
=
dt

( )
2
∆ r ❑ d (−4 t+ 2t )
v r ≡ lim =
∆t→0 ∆ t dt
¿−4 +4 t (masukkan nilai t=2,5 s), sehingga
¿+6 m/s
PERCEPATAN
Ketika kecepatan partikel berubah terhadap waktu maka partikel mngalami percepatan. Percepatan ( a )
merupakan besaran vektor yang menunjukkan perubahan kecepatan suatu benda per satuan waktu.
Misalkan sebuah benda yang dapat dianggap sebagai partikel yang bergerak sepanjang sumbu x dengan
kecepatan awal r 0 pada waktu t 0 dan kecepatan akhir v f pada

waktu tf.
Selanjutnya percepatan rata-rata a dari partikel didefinisikan sebagai perubahan kecepatan ∆ v dibagi
dengan interval waktu ∆ t selama perubahan itu terjadi

∆ v v f −v 0
a≡ = 1.15
∆ t t f −t 0

di mana a adalah percepatan rata-rata (m/s 2); Δv adalah perubahan kecepatan (m/s ); Δt adalah interval
waktu (s).
Jika kecepatan awal (v0) dan kecepatan akhir (vf) diketahui, persamaan percepatan bisa dituliskan
sebagai:
v f −v 0
a= 1.16
t
di mana vf adalah kecepatan akhir (m/s), v0 adalah kecepatan awal (m/s), t adalah interval waktu dalam
(s).
Persamaan ini cocok untuk gerak lurus dengan percepatan konstan. Jika percepatan tidak konstan,
persamaan ini tidak dapat digunakan, dan kita perlu menggunakan persamaan kinematika yang lebih
umum seperti yang telah dijelaskan dalam konteks gerak lurus beraturan.
Top of Form

DAFTAR PUSTAKA

Arya, A.P. 1990. Introduction to Classical Mechanics, New Jersey : Prentice Hall. Inc.
Bergman, P.T. 1949. Basic Theories of Physics Mecahanics and Electrodynamics. New York : Prentice
Hall.Inc.
Goldstein, H. et.al. 2001. Classical Mechanics.third edition. Boston : Addison-Wesley
Kleppner, D. and Kolenkow, R.J. 1973. An Introduction to Mechanic. New York: McGraw·Hill
Companies
Laviri, A. 2020. Basic Physics Principles and Concept. India: Avit Lahiri Publisher
Serway, R.A and Jewet, J.W. 2004. Physics for Scientist and Engineers, 6th Edition. Thomson Brooks
Taylor, J. (2005). Classical Mechanics. University Science Books.
PROFIL PENULIS

Nurul Fuadi

Penulis lahir di Sengkang Kab. Wajo tanggal 30 Oktober 1983. Anak ke 1 dari
2 bersaudara merupakan Lulusan Sarjana Fisika (S1) Fakultas MIPA di
Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2007 dan juga telah
menyelesaikan pendidikan Magister (S2) pada jurusan Biofisika Fakultas
MIPA, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010. Saat ini Penulis aktif
Alauddin Makassar. Mata kuliah yang diajarkan di antaranya Fisika Dasar,
Biofisika, Termodinamika, Fisika Statistik, Biomaterial, Biokimia dan
Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Penulis telah menulis buku referensi yaitu Fisika Dasar,
Fisika Optik, Anatomi Olahraga dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu. Penulis juga aktif
menerbitkan beberapa artikel baik jurnal Nasional bersinta maupun prosiding conference
Nasional dan Internasional. Penulis juga sebagai reviewer pada jurnal JFT Jurusan Fisika
UINAM dan jurnal JPF Jurusan Pendidikan Fisika UINAM. Serta aktif dalam organisasi bidang
kepakaran maupun non kepakaran.
Email : nurul.fuadi@uin-alauddin.ac.id

DATA PENGIRIMAN DAN PENGAJUAN HAKI


1. Untuk pengiriman buku cetak mhon diisi data berikut:
Nama Penerima : Nurul Fuadi
Alamat (lengkap): Perumahan Mutiara Indah Village Blok QQ 27 (samping pesantren
guppi), Kel. Romang Polong, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa. Sulawesi Selatan.
Hp. Aktif 081355291494

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Untuk pengajuan HAKI, Mohon mengisi data berikut sesuai yang tertera pada KTP
Nama Lengkap…….. Nama Lengkap : Nurul Fuadi
Alamat….,RT/RW…..,kel/desa….., Alamat : BTN Paropo Indah blok J No.6,
Kec……. RT/RW: 003/006, Kel. Paropo, Kec.
Panakkukang,
Kab. /kota………. Kota : Makassar
Provinsi…… Provinsi : Sulawesi Selatan
Kode pos……. Kode pos: 90233
Email ….. Email: nurul.fuadi@uin-alauddin.ac.id
Hp. Aktif…….. Hp.aktif: 081355291494

FOTO KTP
(Bidang data saja tidak perlu dibolak
balik)

TTD DIATAS MATERAI

Pastikan bertandatangan diatas


Materai 10.000 menggunakan kertas
putih bersih (tanpa nama dibawahnya)
dan pulpen yang jelas (hitam atau
biru)

Anda mungkin juga menyukai