FISIKA DASAR 1
DISUSUN OLEH
RIANI LUBIS
x x2 x1
v (1)
t t2 t1
Dimana : x = perpindahan
t = selang waktu/waktu tempuh yang diperlukan
Jika x2 < x1, benda bergerak ke kiri, berarti x x 2 x1 lebih kecil dari nol. Kecepatan
rata-rata akan bernilai positif untuk benda yang bergerak ke kanan sepanjang sumbu x dan
negatif jika benda tersebut bergerak ke kiri. Arak kecepatan selalu sama dengan arah
perpindahan.
15
BAB 3
KINEMATIKA
PARTIKEL
Jika kita ingin menyelidiki dan menyatakan gerak benda tanpa memandang penyebabnya,
maka kita berhadapan dengan bagian mekanika yang disebut dengan kinematika. Dalam
kinematika kita membahas gerak sebuah benda yang dapat berotasi (seperti bola baseball
yang dapat berputar dalam geraknya menempuh suatu lintasan tertentu), atau kemungkinan
suatu benda bergetar selama geraknya (seperti tetesan air yang jatuh). Masalah-masalah
tersebut dapat dihindari juka yang dibahas adalah gerak benda ideal yang disebut dengan
partikel. Secara matematis sebuah partikel diperlakukan sebagai titik, yaitu benda tanpa
ukuran, sehingga rotasi dan getaran tidak perlu diperhitungkan dahulu.
Meskipun pada kenyataannya tidak ada benda tanpa ukuran di alam ini, tetapi pengertian
“partikel” ini sangat bermanfaat karena benda nyata secara pendekatan sering bersifat
seperti partikel. Benda tidak harus “kecil” dalam pengertian biasa agar dapat disebut
partikel. Misalnya saja jika kita perhatikan sebuah bola yang kita lemparkan, maka tampak
bahwa disamping berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bola tersebut juga berputar.
Gerak yang berhubungan dengan perpindahan seluruh bagian dari bola dari satu tempat ke
tempat lain disebut dengan “translasi”. Dalam gerak rotasi ada bagian yang tidak berpindah
tempat, yaitu pada sumbu putar. Biasanya gerak suatu benda dapat dianggap sebagai
campuran antaran gerak translasi dan gerak rotasi. Jika bola tadi dianggap sebagai partikel
sehingga dianggap mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari lintasan tranlasi, maka kita
dapat mengabaikan gerak rotasi sehingga kita cukup membahas gerak translasi.
Gerak dapat didefiniskan sebagai perubahan letak suatu partikel yang terus- menerus pada
suatu lintasan tertentu. Letak sebuah partikel dengan mudah dapat ditentukan berdasarkan
proyeksinya pada ketiga sumbu suatu sistem koordinat tegak lurus. Apabila partikel itu
bergerak dalam ruang menurutkan sembarang lintasan, maka proyeksinya bergerak dalam
garis lurus sepanjang ketiga sumbu tersebut. Gerak yang sesungguhnya dapat di
gambarkan berdasarkan gerak ketiga proyeksi ini.
Pada gerak satu dimensi, biasanya kita menggunakan sumbu x sebagai garis lintasan
dimana gerak tersebut terjadi. Maka perubahan letak (posisi) partikel/benda pada setia
saatnya dinyatakan dengan koordinat x.
14
v dv
a lim (4)
t t dt
0
Arah percepatan sesaat ialah arah limit dari vektor perubahan kecepatan yaitu v.
CONTOH 3 :
Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang lurus dari keadaan diam sampai
75 km/jam dalam waktu 5s. Berapakah besar percepatan rata-ratanya ?
Pembahasan :
Mobil tersebut mulai dari keadaan diam, berarti v1 =0.
Kecepatan akhir mobil adalah
v 2 75km / jam
km 1000m 1 jam
75
jam 1km 3600s
21m / s
Maka percepatan rata-ratanya adalah :
21m / s 0m / s
a 4,2m / s 2
5s
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan
kecepatan tetap, maka percepatannya sama dengan nol. Sehingga persamaan geraknya
adalah :
x vt (5)
18
Sehingga jika gambar grafik v-t dan x-t dapat dilihat pada Gambar 3. Karena v konstan
x x2
maka v1 = v2 yang artinya 1 .
t1 t2
Gambar 3. (a) Grafik v-t pada GLB (b) Grafik x-t pada GLB
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) merupakan gerak lurus dengan percepatan
konstan (Gambar 4), yaitu dimana kecepatan berubah teratur selama gerak berlangsung.
Grafik v-t pada Gambar 5.a membetuk garis lurus yang berarti besar pertambahan
kecepatan rata-rata sama besar dalam selang waktu yang sama besar pula. Sedangkan
Gambar 5.b menggambarkan kebalikannya, yaitu pengurangan kecepatan rata-rata sama
besar dalam selang watu yang sama besar pula.
19
Kemiringan tali busur antara sembarang dua titik pada gambar 5, sama dengan miring
disembarang titik dan percepatan rata-rata sama besar dengan percepatan sesaat. Jika
misalkan t1 = t0 = 0 dan t2 = tt = sembarang waktu t. Dan v1 = v0 merupakan kecepatan
pada saat t = 0 (dimana v0 disebut dengan kecepatan awal) dan v2 = vt adalah kecepatan
pada waktu t. Maka persamaan (3) percepatan rata-rata ( a ) dapat diganti dengan
percepatan konstan a, yaitu :
v vt v 0 vt v 0 vt v 0
a kons tan
t tt t0 t 0 t
Sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai :
vt v0 at (6)
Atau
vt vo
t (7)
a
Persamaan (6) berarti bahwa percepatan a ialah perubahan kecepatan rata-rata atau
perubahan kecepatan per satuan waktu. Dimana variabel at merupakan hasil kali perubahan
kecepatan per satuan waktu (a) dengan lamanya selang waktu (t). Maka at sama dengan
total perubahan kecepatan.
Jika a = konstan, maka untuk menentukan perpindahan sebuah partikel dapat dipergunakan
fakta bahwa bila percepatan konstan maka kecepatan rata-rata dalam sembarang selang
waktu sama dengan setengah dari jumlah kecepatan awal dan kecepatan akhir partikel
tersebut pada selang waktu itu. Sehingga kecepatan rata-rata antara nol dan t adalah :
v0 v t
v (8)
2
v 1
2 v0 v0 at v0 1
2 at (9)
Jika untuk sebuah partikel yang berada di titik pangkal pada saat t = 0, maka koordinat x
pada sembarang waktu t ialah :
x vt (10)
x v0 1
2 at t v0 t 1
2 at 2 (11)
Atau
x 1
2 v0 vt t 1
2 t v0 vt (12)
20
vt v0 vt2 v 02
x 1
2 t v0 vt 1
2 v0 vt
a 2a
CONTOH 4 :
Berapakah selang waktu yang dibutuhkan sebuah mobil untuk menyebrangi persimpangan
selebar 30 m setelah lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, jika percepatannya dari
keadaan diam adalah 2 m/s2 secara konstan ?
Pembahasan :
Jika diketahui bahwa jarak perpindahan mobil tersebut adalah (x) 30 m dengan percepatan
(a) konstan sama dengan 2 m/s2. Dimana mobil tersebut pada awalnya adalah diam
sehingga v0 = 0, maka
x v0 t 1 2 at 2
30m (0)t 1
2 (2 m s 2 )t 2
30m t2
t
30m
5,48 s
Jadi waktu yang dibutuhkan mobil tersebut untuk menyebrangi persimpangan tersebut
adalah 5,48s.
21
Bab 2 Besaran-Besaran Gerak
1 2
x x1 x2 y y1 y2 z z1 z2 d1 d 22 (2.11)
2
Dengan cara yang sama maka dari persamaan (2.10a) dan (2.10c) kita
peroleh
1 2
x x1 x3 y y1 y3 z z1 z3 d1 d32 (2.12)
2
Dengan cara yang sama pula maka dari persamaan (2.10b) dan (2.10c) kita
peroleh
1 2
x x2 x3 y y2 y3 z z2 z3 d2 d32 (2.13)
2
99
Bab 2 Besaran-Besaran Gerak
bergerak. Yang perlu dicatat hanya di mana posisi awal benda dan di mana
posisi akhirnya. Sedangkan untuk menentukan jarak tempuh maka tiap
saat posisi benda harus dicatat. Jarak pergerakan benda dalam tiap
pertambahan waktu sekecil apapun harus diukur. Jarak temput adalah
jumlah semua jarak pergerakan tersebut.
(2)
(1)
(3)
Gambar 2.12 Jarak tempuh Bandung-Jakarta melalui lintasan (1), (2), dan (3) berbeda. Tetapi pepindahan
dari Bandung ke Jakarta tetap sama, tidak bergantung pada lintasan yang diambil.
100
Displacement, Velocity, and Speed SECTION 2-1 | 29
You are playing a game of catch with a dog. The dog is initially standing near your feet. Then
he jogs 20 feet in a straight line to retrieve a stick, and carries the stick 15 feet back toward
you before lying on the ground to chew on the stick. (a) What is the total distance the dog
travels? (b) What is the net displacement of the dog? (c) Show that the net displacement for
the trip is the sum of the sequential displacements that make up the trip.
PICTURE The total distance, s, is determined by summing the individual dis- Time 0 Time 2 Time 1
tances the dog travels. The displacement is the dog’s final position minus the dog’s
initial position. The dog leaves your side at time 0, gets the stick at time 1, and lies x0 = 0 x 2 = 5 ft x 1 = 20 ft
down to chew it at time 2. 0 5 10 15 20 x, ft
CHECK The magnitude of the displacement for any part of the trip is never greater than the
total distance traveled for that part. The magnitude of the Part (b) result (5 ft) is less than the
Part (a) result (35 ft), so the Part (b) result is plausible.
TAKING IT FURTHER The total distance traveled for a trip is always equal to the sum of
the distances traveled for the individual legs of the trip. The total or net displacement for a
trip is always equal to the sum of the displacements for the individual legs of the trip.
total distance s
Average speed ! ! 2-2
total time ¢t
D E F I N IT I O N — AV E R AG E S P E E D
Because the total distance and total time are both always positive, the average
speed is always positive.
Although speed is a useful idea, it does not reveal anything about the direction
of motion because neither the total distance nor the total time has an associated
halliday_c02_013-037hr.qxd 17-09-2009 12:15 Page 17
PA R T 1
velocity is the ratio of the displacement for the drive to the average speed from the beginning of your drive to your
time interval for the drive. return to the truck with the gasoline?
Calculations: We first write
KEY IDEA
#x dr
vavg,dr " .
#t dr Your average speed is the ratio of the total distance you
Rearranging and substituting data then give us move to the total time interval you take to make that move.
KEY IDEA 12
Station Slope of this
From Eq. 2-2 we know that vavg for the entire trip is the ratio g
10 Walkin line gives
of the displacement of 10.4 km for the entire trip to the time in-
Position (km)
8 average
terval of 0.62 h for the entire trip.
velocity.
ing
6
Driv
Calculation: Here we find How far:
4 ∆ x = 10.4 km
#x 10.4 km
vavg " " 2
#t 0.62 h
" 16.8 km/h ! 17 km/h. (Answer) 0
0.2 0.4 0.6
t
0
Time (h)
To find vavg graphically, first we graph the function x(t) as How long:
shown in Fig. 2-5, where the beginning and arrival points on ∆t = 0.62 h
the graph are the origin and the point labeled as “Station.”
Your average velocity is the slope of the straight line connect- Fig. 2-5 The lines marked “Driving” and “Walking” are
ing those points; that is, vavg is the ratio of the rise (#x " 10.4 the position – time plots for the driving and walking stages.
km) to the run (#t " 0.62 h), which gives us vavg " 16.8 km/h. (The plot for the walking stage assumes a constant rate of
walking.) The slope of the straight line joining the origin
(d) Suppose that to pump the gasoline, pay for it, and walk and the point labeled “Station” is the average velocity for
back to the truck takes you another 45 min. What is your the trip, from the beginning to the station.
#x dx
v " lim " . (2-4)
#t : 0 #t dt
halliday_c02_013-037hr.qxd 17-09-2009 12:15 Page 18
Note that v is the rate at which position x is changing with time at a given instant;
that is, v is the derivative of x with respect to t. Also note that v at any instant is
the slope of the position – time curve at the point representing that instant.
Velocity is another vector quantity and thus has an associated direction.
Speed is the magnitude of velocity; that is, speed is velocity that has been
stripped of any indication of direction, either in words or via an algebraic sign.
(Caution: Speed and average speed can be quite different.) A velocity of %5 m/s
and one of #5 m/s both have an associated speed of 5 m/s. The speedometer in a
car measures speed, not velocity (it cannot determine the direction).
CHECKPOINT 2
The following equations give the position x(t) of a particle in four situations (in each
equation, x is in meters, t is in seconds, and t ! 0): (1) x " 3t # 2; (2) x " #4t 2 # 2;
(3) x " 2/t 2; and (4) x " #2. (a) In which situation is the velocity v of the particle con-
stant? (b) In which is v in the negative x direction?
Sample Problem
$x 24 m # 4.0 m (This area is positive because the v(t) curve is above the
"v" " %4.0 m/s. (2-5) t axis.) Figure 2-6a shows that x does indeed increase by 20
$t 8.0 s # 3.0 s
m in that interval. However, Fig. 2-6b does not tell us the
The plus sign indicates that the cab is moving in the positive values of x at the beginning and end of the interval. For that,
x direction. These intervals (where v " 0 and v " 4 m/s) are we need additional information, such as the value of x at
plotted in Fig. 2-6b. In addition, as the cab initially begins to some instant.
2-6 Acceleration
When a particle’s velocity changes, the particle is said to undergo acceleration (or
to accelerate). For motion along an axis, the average acceleration aavg over a time
interval $t is
v2 # v1 $v
aavg " " , (2-7)
t2 # t1 $t
where the particle has velocity v1 at time t1 and then velocity v2 at time t2. The
instantaneous acceleration (or simply acceleration) is
dv
a" . (2-8)
dt