Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM STUDI D III FISIOTERAPI

AKFIS WIDYA HUSADA SEMARANG


DODDY KARYANTO B.
BAB 2.GERAK SEPANJANG
GERAK GARIS LURUS
POSISI DAN PERPINDAHAN
KECEPATAN DAN KELAJUAN RATA-RATA
KECEPATAN DAN KELAJUAN SESAAT
PERCEPATAN
PERCEPATAN KONSTAN: KASUS KHUSUS
SISI LAIN TERHADAP PERCEPATAN
KONSTAN
PERCEPATAN JATUH BEBAS
INTEGRASI GRAFIS DARI ANALISIS GERAK
GERAK
Bumi, dan semua yang berada di dalamnya, bergerak.
Bahkan sesuatu yang sepertinya diam, seperti jalan,
bergerak sesuai rotasi bumi.
Orbit Bumi mengelilingi matahari, orbit Matahari
mengelilingi pusat Galaksi Bima Sakti, dan perpindahan
galaksi relatif terhadap galaksi yang lain.
Klasifikasi dan perbandingan gerak (disebut
kinematik) seringkali menantang.
Apa sebenarnya yang diukur dan bagaimana
membandingkannya?
GERAK
Sebelum menjawab pertanyaan sebelumnya, ada baiknya
kita memeriksa beberapa sifat umum gerak yang dibatasi
oleh 3 hal berikut:
1. Gerak hanya berada di sepanjang garis lurus.
2. Gaya (dorongan dan tarikan) menyebabkan gerak tapi
tidak akan dibahas sebelum sampai Bab 5. Pada bab ini
kita hanya membahas tentang gerak itu sendiri dan
perubahan gerak.
3. Objek bergerak dapat berupa partikel (yang kita artikan
sebuah objek seperti titik, misalnya elektron), atau objek
yang bergerak seperti partikel (di mana setiap bagian
bergerak dalam arah dan kecepatan yang sama).
POSISI DAN PERPINDAHAN
Melokasikan suatu objek berarti mencari tahu posisinya
relatif terhadap suatu titik rujukan, biasanya titik asal
(origin atau titik nol) dari suatu sumbu, seperti sumbu x.
Arah positif dari sumbu tersebut adalah arah
peningkatan jumlah (koordinat), yaitu ke arah kanan.
Arah sebaliknya merupakan arah negatif.
Perubahan dari posisi x1 ke posisi lain x2 disebut
perpindahan ∆x, di mana: x  x2  x1
(simbol ∆, huruf besar Yunani untuk delta, menunjukkan
perubahan kuantitas (besaran), dan berarti nilai akhir
suatu kuantitas dikurangi nilai awalnya).
POSISI DAN PERPINDAHAN
Nilai meter sesungguhnya yang ditempuh untuk suatu
perjalanan menjadi tidak relevan: perpindahan hanya
melibatkan posisi awal dan akhir.
Contohnya, bila suatu partikel bergerak dari x = 5 m ke x =
200 m dan kembali lagi ke x = 5 m, perpindahan dari titik
awal sampai akhir adalah ∆x = (195m)- (195m) = 0.
Tanda positif untuk perpindahan tidak harus ditunjukkan,
tetapi tanda negatif harus selalu ditunjukkan.
Bila kita mengabaikan tanda (yang berarti juga
mengabaikan arah) perpindahan, kita hanya mengetahui
magnitudo (atau nilai absolut) dari perpindahan tersebut.
POSISI DAN PERPINDAHAN
Perpindahan adalah contoh dari besaran vektor (vector
quantity), yaitu besaran yang memiliki arah dan
magnitudo.
Kita akan mempelajari vektor lebih jauh pada Bab 3,
tetapi yang diperlukan di sini adalah ide bahwa
perpindahan memiliki 2 sifat:
1. Magnitudo, adalah jarak (seperti berapa meter) antara
posisi awal dan akhir.
2. Arah, dari posisi awal ke posisi akhir, dapat ditunjukkan
dengan tanda plus atau negatif apabila gerak ada di
sepanjang sumbu tunggal.
KECEPATAN RATA-RATA DAN LAJU RATA-RATA
Cara yang ringkas untuk menggambarkan posisi adalah
dengan grafik posisi x diplotkan sebagai fungsi waktu t-
sebuah grafik x(t).
Sebenarnya, beberapa kuantitas terkait dengan frase
“seberapa cepat”.
Satu di antaranya adalah kecepatan rata-ratavavg ,
yaitu rasio dari perpindahan ∆ x yang terjadi selama
interval waktu tertentu ∆ t ke interval itu:x x2  x1
vavg  
t t 2  t1
Notasi pada persamaan di atas berarti posisi berada pada x1
pada waktu t1 dan x2 pada t 2 .
KECEPATAN RATA-RATA DAN LAJU RATA-RATA
Satuan yang umum untuk vavgadalah meter per detik (m/s).
Pada grafik x terhadap t, adalah kemiringan dari suatu
vavg
garis lurus yang menghubungkan 2 titik tertentu pada kurva
x(t): satu adalah titik yang mewakili dan , dan satu lagi
adalah titik yang mewakili dan . x2 t2
Seperti perpindahan, x1
juga memiliki magnitudo t1 dan arah
(ini merupakan besaranvavg vektor yang lain).
Magnitudonya adalah magnitudo dari kemiringan garis.
Kecepatan rata-rata selalu mempunyai tanda yang sama
dengan perpindahan ∆x v karena ∆t selalu bernilai positif.
avg
KECEPATAN RATA-RATA DAN LAJU RATA-RATA
Laju rata-rata savg adalah cara lain untuk menggambarkan
“seberapa cepat” suatu partikel bergerak.
Sementara kecepatan rata-rata vavgmelibatkan perpindahan
partikel ∆x, laju rata-rata melibatkansavg
jarak total yang
tercakup (misalnya, jumlah meter bergerak), tidak
bergantung pada arah; yaitu
jaraktotal
savg 
t
Karena laju rata-rata s tidak melibatkan arah, maka
avg
tidak memiliki tanda aljabar.
Kadang-kadang sama dengan v (namun tanpa
savg avg
tanda).
KECEPATAN DAN KELAJUAN SESAAT
Sekarang kita sudah mengetahui dua cara untuk
menggambarkan seberapa cepat sesuatu bergerak:
kecepatan rata-rata vavg dan laju rata-rata savg ,
keduanya diukur selama interval waktu ∆t.
Namun, kata-kata “seberapa cepat” lebih umum merujuk
kepada seberapa cepat suatu partikel bergerak selama
interval waktu sesaat-disebut kecepatan sesaat (atau
kecepatan) v.
Kecepatan pada interval waktu sesaat diperoleh dari
kecepatan rata-rata dengan memperkecil interval waktu
∆t mendekati nilai 0.
KECEPATAN DAN KELAJUAN SESAAT
Dengan mengecilnya nilai ∆t, kecepatan rata-rata akan mendekati
nilai limit, di mana kecepatan pada interval waktu sesaat tersebut
menjadi: x dx
v  lim 
t  0 t dt
Persamaan di atas memperlihatkan dua fitur dari kecepatan sesaat v.
Pertama, v adalah kecepatan di mana posisi x partikel berubah pada
interval waktu sesaat; yaitu v adalah turunan dari x terhadap t.
Kedua, v pada waktu sesaat adalah kemiringan dari posisi partikel-
kurva waktu pada titik yang mewakili waktu sesaat.
Laju adalah magnitudo kecepatan; artinya laju adalah kecepatan
yang telah dihilangkan indikasi arahnya, baik itu dengan kata-kata
atau melalui tanda aljabar.
PERCEPATAN
Ketika kecepatan partikel berubah, partikel dikatakan
mengalami percepatan.
Untuk gerakan sepanjang sumbu, percepatan rata-rata aavg
selama interval waktu tertentu ∆t adalah:
v2  v1 v
aavg  
t 2  t1 t
di mana partikel memiliki kecepatan v1 pada t1 dan v2 pada
t2 .
Percepatan sesaat (atau percepatan) saja adalah
turunan dari kecepatan terhadap waktu: dv
a
dt
PERCEPATAN
Dengan kata-kata, percepatan sebuah partikel pada suatu
saat adalah tingkat di mana kecepatannya berubah pada saat
itu.
Secara grafis, percepatan pada suatu titik adalah kemiringan
kurva v(t) pada titik tersebut.
Kita dapat menggambungkan dua persamaan sebelumnya
menghasilkan
dv d  dx  d 2x
a   
dt dt  dt  dt 2
Dengan kata-kata, percepatan suatu partikel pada suatu saat
adalah turunan kedua dari fungsi posisi x(t) terhadap waktu.
Satuan yang umum untuk percepatan adalah meter per detik
per detik: m/(s.s) atau m/s².
PERCEPATAN
Percepatan memiliki magnitudo dan arah (besaran
vektor).
Tanda aljabar pada besaran ini menunjukkan arahnya
pada sumbu, sama seperti pada perpindahan dan
kecepatan; artinya, percepatan dengan nilai positif berada
pada arah sumbu positif dan percepatan dengan nilai
negatif berada pada arah sumbu negatif.
Percepatan yang besar kadang dinyatakan dalam satuan g.
g  9,8m / s 2
PERCEPATAN KONSTAN: KASUS
KHUSUS
Dalam banyak tipe gerak, percepatan nilainya bisa konstan
atau mendekati konstan.
Ketika percepatan konstan, percepatan rata-rata dan
percepatan sesaat adalah sama, dengan perubahan beberapa
notasi menjadi:
v  v0
a  aavg 
t 0
Di sini v0 adalah kecepatan pada saat t = 0 dan v adalah
kecepatan pada saat t setelahnya.
Kita dapat menyusun ulang persamaan di atas menjadi:

v  vpers.
0 2-11
at
PERCEPATAN KONSTAN: KASUS
KHUSUS
Dengan cara yang sama, kita dapat menulis ulang
persamaan 2-2 (dengan perubahan beberapa notasi)
menjadi: x  x0
vavg 
t 0
Lalu:
x 
pers. 2-12
x 0  v avg t
Di mana x0 adalah posisi dari partikel pada t = 0 dan vavg
adalah kecepatan rata-rata antara t = 0 dan setelah waktu t.
Untuk fungsi kecepatan linear, kecepatan rata-rata selama
interval waktu (katakanlah dari t = 0 sampai waktu t
setelahnya) adalah rata-rata dari kecepatan di awal (= v0)
dan kecepatan di akhir (= v).
PERCEPATAN KONSTAN: KASUS
KHUSUS
Untuk interval waktu dari t = 0 sampai waktu t
1
setelahnya, kecepatan rata-rata adalah
vavg  (v0  v )
2
Dengan mengganti v di bagian kanan, dan sedikit
pengaturan ulang, diperoleh 1
vavg  v0  at
2 pers. 2-14
Akhirnya, dengan memasukkan persamaan 2.12 dan 2.14,
diperoleh: 1 2
x  x0  v0t  at
2 pers. 2-15
Sebagai pemeriksaan, perhatikan bahwa memasukkan t =
0 menghasilkan x  x0 adalah keharusan.
PERCEPATAN KONSTAN: KASUS
KHUSUS
Pers. 2-11 dan 2-15 adalah persamaan dasar untuk percepatan
konstan; hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-
soal dengan percepatan konstan pada buku Fisika Dasar ini.
Persamaan-persamaan untuk Gerak dengan Perubahan
Konstan*
Nomor Persamaan Persamaan Kuantitas yang Hilang
2-11
2-12 v v  v0  at x  x0
1
2-13 t x  x  v t  at
0 0
2
2

2-14 a 2
v  v  2a ( x  x )
2
0 0

2-15 1
x  x  (v  v )t
0 0
2
1
x  x0  vt 
2
at 2 v0
SISI LAIN DARI PERCEPATAN KONSTAN
Dua persamaan pertama pada tabel sebelumnya adalah
persamaan dasar yang dapat menurunkan persamaan lain.
Dua persamaan tersebut dapat diperoleh dari integrasi
percepatan di mana syarat a adalah konstan.
Untuk mendapatkan persamaan 2-11, kita tulis ulang
definisi dari percepatan (Pers. 2-8) sebagai:
dv  adt
Kemudian kita tulis integral tak berhingga untuk kedua
sisi:
 dv   adt
Karena percepatan a konstan, maka dapat dikeluarkan dari

 dv  a  dt
integrasi. Dan kita peroleh:
SISI LAIN DARI PERCEPATAN KONSTAN
Atau v  at  C pers. 2-20
Untuk mendapatkan konstanta integrasi C, kita buat pada
saat t = 0, v  v0 .
Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam Pers.
2-20 (yang harus berlaku untuk semua nilai t, termasuk t
= 0), menghasilkan:
v0  (a)(0)  C  C
Lalu masukkan kembali ke Pers. 2-20, sehingga
memberikan kita Pers. 2-11.
PERCEPATAN JATUH BEBAS
Apabila kita melempar objek ke atas atau ke bawah dan
entah bagaimana dapat mengeliminasi efek dari udara dalam
perjalanan objek tersebut, kita dapat menemukan bahwa
percepatan objek mengarah ke bawah dengan laju konstan.
Laju itu disebut percepatan jatuh bebas, dan besarnya
diwakili oleh g.
Percepatan tidak bergantung pada karakteristik objek,
seperti massa, densitas, atau bentuk; percepatan sama untuk
semua objek.
Percepatan jatuh bebas di dekat permukaan Bumi adalah a =
-g = , dan magnitudo percepatan .
 9,8m / s 2 g  9,8m / s 2
INTEGRASI GRAFIS DALAM ANALISA GERAK
Saat kita mempunyai grafik percepatan benda terhadap
waktu, kita dapat mengintegrasi grafik tersebut untuk
mendapatkan kecepatan objek pada waktu tertentu.
Karena percepatan a didefinisikan dalam kecepatan
sebagai a = dv/dt, maka teori dasar kalkulus memberitahu
kita: t1
v1  v0   adt
t0

Bagian kanan dari persamaan di atas adalah integral


terbatas (yang menghasilkan angka, bukan fungsi), v0
adalah kecepatan pada t0 , dan v1 adalah kecepatan pada
waktu t1 setelahnya.
INTEGRASI GRAFIS DALAM ANALISA GERAK
Integral terbatas dapat dievaluasi langsung dari grafik a(t),
seperti secara khusus: t1 adt  (luas bidang di antara kurva percepatan
t0

dan sumbu waktu, dari t 0 sampai t 1 )


Bila satuan percepatan adalah 1 m/s² dan satuan waktu adalah 1
s, maka satuan untuk luas grafik adalah
(1 m/s²)(1s) = 1 m/s
Yang sama dengan satuan kecepatan.
Ketika kurva percepatan berada di atas sumbu waktu, luasnya
adalah positif; ketika kurva berada di bawah sumbu waktu,
luasnya adalah negatif.
Dengan cara yang sama, karena kecepatan v didefinisikan
t1
x1  x0   vdt
dalam posisi x sebagai v = dx/dt, maka .
t0
Contoh Soal
1. Ketika anda bersin dengan kencang, mata anda akan
menutup sekitar 0,50 s. Jika anda saat itu sedang
mengendarai mobil dengan kecepatan 90 km/jam
selama bersin, berapa jauh mobil anda bergerak selama
interval waktu tersebut?
2. Sebuah mobil dikendarai menaiki bukit dengan laju
konstan 40 km/jam dan kembali turun dengan laju
konstan 60 km/jam. Hitung laju rata-rata mobil
sepanjang perjalanan tersebut?
3. Pada waktu tertentu, sebuah partikel memiliki laju 18
m/s ke arah x positif, dan 2,4 s kemudian laju menjadi
30 m/s ke arah sebaliknya. Berapa percepatan rata-rata
partikel selama interval 2,4 s tersebut?
Contoh Soal
4. Sebuah kendaraan listrik mulai dari keadaan diam dan
bergerak dengan percepatan 2,0 m/s² pada garis lurus
hingga mencapai laju 20 m/s. Kendaraan tersebut
kemudian melambat dengan perlambatan konstan 1,0
m/s² sampai akhirnya berhenti.
(a) Berapa waktu yang diperlukan dari mulai bergerak
sampai berhenti?
(b) Berapa jauh kendaraan berjalan dari mulai bergerak
sampai berhenti?
5. Seorang preman melempar batu secara vertikal ke
bawah dengan laju awal 12,0 m/s dari atap sebuah
gedung, 30,0 m di atas tanah.
(a) Berapa lama waktu yang diperlukan batu untuk
mencapai tanah?
(b) Berapa kecepatan batu saat terjadi tumbukan
dengan tanah?

Anda mungkin juga menyukai