Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 6

ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS X

“ GERAK LURUS ”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 6 : 1. TIARA ALWAFA NISSA HUANG (19033064)

2. ALDI RYAN PRATAMA (19033072)

3. AMI ANNISA WUDDA (19033074)

4. VISKA ULANDARI (19033136)

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : WAHYUNI SATRIA DEWI, S.Pd, M.Pd.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
GERAK
LURUS

Besaran-
Besaran Gerak Jenis-Jenis
Lurus Gerak Lurus

GLB GLBB

 Kedudukan
 Perpindahan
 Jarak
 Kecepatan
 Percepatan
 waktu

A. Gerak

1. Pengertian Gerak

Gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi atau kedudukan terhadap titik acuan
tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda dalam
selang waktu tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami
perubahan kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Untuk lebih memahami
mengenai titik acuan perhatikan gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Titik acuan

Sodik berangkat dari rumah menuju ke pasar untuk membeli buah-buahan. Jika
ditinjau gambar ilustrasi di atas, terdapat dua titik acuan yaitu rumah sebagai titik acuan
1 dan pasar sebagai titik acuan 2. Jika kita menggunakan rumah sebagai titik acuan,
maka sodik dikatakan bergerak menjauh dari titik acuan sedangkan jika kita
menganggap pasar sebagai titik acuan maka sodik dikatakan bergerak mendekati titik
acuan.

Berbeda halnya dengan peristiwa berikut, orang berlari di mesin lari fitnes
(mesin kebugaran), anak yang bermain komputer dan lain sebagainya. Apakah
mereka mengalami perubahan posisi atau kedudukan dalam selang waktu tertentu?
Kegiatan tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan karena
kerangka acuannya diam. Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak
merupakan hal yang sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung
pengertian yang relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api
yang sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap kursi
yang didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut bergerak
relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

2. Posisi dan Kedudukan


Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu benda
terhadap titik acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.
Gambar 2. Ilustrasi posisi atau kedudukan
Pada gambar di atas. Jika titik A sebagai acuan maka Posisi C = - 6 meter dari A Jika
titik A sebagai acuan maka Posisi B = 4 meter dari A Sebuah benda dikatakan bergerak
jika posisinya telah berubah terhadap titik acuan.

3. Jarak dan Perpindahan


Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arahnya.
Sementara itu, perpindahan didefinisikan sebagai panjang lintasan, namun
memperhatikan arah atau kedudukan awal dan akhir benda tersebut.

Gambar 3. Ilustrasi jarak dan perpindahan

4. Kecepatan dan Kelajuan


Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan
termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran vektor
memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki besar tanpa
memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan perpindahan yang ditempuh
tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh tiap
satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

perpindahan (meter )
kecepatan=
waktu (detik )

jarak(meter )
kecepatan=
waktu (detik )
5. Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata v didefiniskan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap
waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya dinyatakan dengan
koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat ditulis sebagai
berikut:

∆x
v́=
∆t

Keterangan :

v = kecepatan rata-rata ( ms )
∆ x = x akhir = perpindahan ( m )

∆ t = perubahan waktu ( s )

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

s
v́=
∆t

Keterangan :

v = kecepatan rata-rata ( ms )
s = jarak ( m )

t = waktu ( s )

6. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat tertentu. Kecepatan inilah
yang ditunjukkan pada jarum speedometer. Kecepatan sesaat pada waktu tertentu
adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil mendekati nol,
kecepatan sesaat dinyatakan oleh persamaan:
∆s
v= lim
∆t→0 ∆t

ds
v=
dt
7. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan berharga positif jika
kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan berharga
negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu.

8. Percepatan Rata-Rata
Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya
saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan. Percepatan rata-rata (a) adalah
hasil bagi antara perubahan kecepatan ( Δv ) dengan selang waktu yang digunakan
selama perubahan kecepatan tersebut (Δt). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.

∆ v v 2−v 1
á= =
∆ t t 2−t 1

Keterangan :

m
á = percepatan rata-rata ( ) s2

∆ v = perubahan kecepatan ( ms )
∆ t = waktu ( s )

t 1 = waktu awal ( s )

t 2 = waktu akhir ( s )

v1 = kecepatan awal ( ms )
v 2 = kecepatan akhir ( ms )
9. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat singkat.
Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung percepatan sesaat, kita
perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu yang singkat (mendekati
nol). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

∆v
á= dengan ∆ t sangat kecil
∆t

Keterangan :

á = percepatan ( ms )
2

∆ v = kecepatan ( ms )
∆ t = waktu ( s )

Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada limit Δt yang
menjadi sangat kecil, mendekati nol. Percepatan sesaat (a) untuk satu dimensi dapat
dituliskan sebagai berikut

∆v
á= lim
∆t→0 ∆t

Dalam hal ini Δv menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan selama
selang waktu Δt yang sangat pendek. Perhatikan dengan teliti bahwa kecepatan
menunjukkan seberapa cepat posisi berubah sementara seberapa cepat kecepatan
berubah disebut sebagai percepatan.

B. Gerak Lurus

1. Pengertian Gerak Lurus


Pernahkan kamu memperhatikan kereta api yang bergerak diatas relnya? Apakah
lintasannya berbelok-belok? Bahwasannya lintasan kereta api adalah garis lurus, karena
kereta apai bergerak pada lintasan yang lurus, maka kereta api mengalami gerak lurus.
Jika masinis kereta api menjalankan kereta api dengan kelajuan yang sama, kereta api
akan menempuh jarak yang sama.
Gambar 4. Lintasan kereta api
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan, jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda menempuh
lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah.

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana
pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak
suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu
yang sama pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam
waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak dua meter lagi, begitu
seterusnya. Dengan kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan
atau kecepatannya konstan.

Gambar 5. Grafik v-t untuk GLB

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri umum glbb adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat, dengan kata lain gerak benda
dipercepat, namun demikian, GLBB juga berarti bahwa dari waktu ke waktu kecepatan
benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti.

Hubungan antara besar kecepatan (v) dengan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) ditunjukkan pada grafik di bawah ini:

Persamaan-persamaan dalam GLBB


a. Persamaan kecepatan

v t=at +v o

Keterangan :

v t = kecepatan akhir ( ms )
v o = kecepatan awal ( ms )
a = percepatan ( ms )
2

t = waktu ( s )

b. Persamaan jarak

1
s=v o t+ a t 2
2

Keterangan :
s = jarak ( m )
v o = kecepatan awal ( ms )
a = percepatan ( ms )
2

t = waktu ( s )

c. Persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak

v 2t =v 2o +2 as

Keterangan :

m
v 2o= kecepatan awal ( )
s

v 2t = kecepatan awal ( ms )
a = percepatan ( ms )
2

s = jarak ( m )

TABEL MATERI BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN

DIMENSI MATERI
PENGETAHUA
N
Faktual 1. Gerak adalah jika benda itu mengalami perubahan
kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan.
2. Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan
kedudukan suatu benda terhadap titik acuan.
3. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa
memperhatikan arahnya.
4. Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh tiap satuan
waktu.
5. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
6. Kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang ditempuh
terhadap waktu.
7. Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat
tertentu.
8. Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah
dalam selang waktu tertentu.
9. Percepatan rata-rata (a) adalah hasil bagi antara
perubahan kecepatan ( Δv ) dengan selang waktu yang
digunakan selama perubahan kecepatan tersebut (Δt).
10. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam
waktu yang sangat singkat.
11. Gerak lurus beraturan adalah ketika Benda yang bergerak
dengan kecepatan tetap pada bidang lurus
12. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak
benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap.
Konseptual 1. Gerak lurus terbagi dua yakni :
 Gerak lurus beraturan (GLB) dan
 Gerak lurus berubah beraturan(GLBB)
2. Syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda
menempuh lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah.
3. Percepatan terbagi atas 2 yaitu :
 Percepatan berharga positif :
kecepatan suatu benda bertambah dalam selang
waktu tertentu.
 Percepatan berharga negatif :
jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang
waktu tertentu

1. Secara matematis kelajuan dapat ditulis sebagai berikut:


Prosedural

perpindahan(meter )
kecepatan=
waktu (detik )
jarak(meter )
kecepatan=
waktudapat
2. Persamaan kecepatan rata-rata (detikditulis
) sebagai berikut:

s
v́=
∆t
Keterangan :
v = kecepatan rata-rata ( ms )
∆ x = x akhir = perpindahan ( m )
∆ t = perubahan waktu ( s )
3. kecepatan sesaat di nyatakan dengan :
∆s
v= lim
∆t→0 ∆t

ds
v=
4. Secara matematis percepatan rata rata dapat ditulisdt sebagai
berikut.
∆ v v 2−v 1
á= =
∆ t t 2−t 1
Keterangan :
á = percepatan rata-rata ( ms )
2

∆ v = perubahan kecepatan ( ms )
∆ t = waktu ( s )
t 1 = waktu awal ( s )
t 2 = waktu akhir ( s )
v1 = kecepatan awal( ms )
m
v = kecepatan akhir ( )
2
s
5. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

∆v
á= dengan ∆ t sangat kecil
∆t
Keterangan :
m
á = percepatan 2 ( )
s
m
∆ v = kecepatan ( )
s
∆ t = waktu ( s )
6. Persamaan kecepatan pada GLBB
v t=at +v o
Keterangan :

( ms )
v t = kecepatan akhir

m
v = kecepatan awal ( )
o
s

a = percepatan ( ms )
2

t = waktu ( s )
7. Persamaan jarak pada GLBB

1
s=v o t+ a t 2
2
Keterangan :
s = jarak ( m )
v o = kecepatan awal ( ms )
a = percepatan ( ms )
2

t = waktu ( s )
8. Persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak GLBB

v 2t =v 2o +2 as

Keterangan :

( ms )
v 2o= kecepatan awal
m
v = kecepatan awal ( )
2
t
s
m
a = percepatan ( )
s2
s = jarak ( m )
Metakognitif Siswa diharapkan mampu menyelesaikan soal-soal berikut :
1. Suatu benda dikatakan bergerak apabila ....
A. jarak benda tidak berubah terhadap benda lain
B. kedudukan benda berubah terhadap benda lain
C. jarak benda kadang berubah, kadang tetap terhadap
benda lain
D. kedudukan benda tetap terhadap benda lain

2. Budi berlari dengan kelajuan 6 m/s. Berapa selang waktu


yang dibutuhkan Budi untuk berlari sejauh 1,5 km ?
A. 90 sekon
B. 120 sekon
C. 180 sekon
D. 250 sekon

3. Jika seekor kura-kura membutuhkan 20 jam untuk


menempuh jarak 1 kilometer. Maka butuh waktu berapa
lama jika ia ingin menempuh jarak 3 kilometer?

4. Benda yang awalnya berkecepatan 20 m/s ternyata


berubah menjadi 5 m/s setelah menempuh jarak 8 meter.
Berapa jauh lagi jarak yang ia tempuh hingga berhenti?

5. Dua ekor kucing sedang mengincar satu ekor tikus yang


sama. Tikus berada di antara kedua kucing. Pada saat
yang sama, kedua kucing menangkap tikus bersamaan.
Jika jarak antara kedua kucing ialah 80 meter dan kelajuan
kucing pertama adalah 3 kali kelajuan kucing kedua.
Tentukan jarak mula-mula antara kucing pertama dengan
tikus!
DAFTAR PUSTAKA

Saroji. 2020. Modul Pembelajaran SMA Fisika . Direktorat SMA, Direktorat Jendral
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, Semarang.

http://repositori.kemdikbud.go.id/21883/1/X_Fisika_KD-3.4_Final.pdf diakses pada


Rabu, 29 September 2021.

https://fmipa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2017/12/Diktat-Fisika-Dasar-I.pdf
diakses pada Rabu, 29 September 2021.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-lurus-fisika-kelas-10/ diakses pada


Minggu, 12 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai