VIII
BAHAN AJAR SEMESTER
2
Pernakah kamu ?
Jarak rumah siswa dan sekolah adalah 2,5 km. Jika siswa pergi dan pulang sekolah
maka jarak yang ditempuhnya adalah 5 km. Akan tetapi perpindahan siswa
adalah 0 karena tidak ada selisih posisi awal dan akhir tidak ada.
Mengapa demikian? karna adanya perbedaan makna antara jarak dan perpindahan.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda
Perpindahan adalah selisih jarak lurus antara posisi awal dengan posisi akhir
Sekarang pikirkan perjalanan saat kamu pergi dari rumah ke sekolah. Apakah
kendaraan yang kamu tumpangi melaju dengan kecepatan tetap? Bagaimana kamu dapat
mengukur besar kecepatan kendaraan yang kamu tumpangi? Seorang atlet yang bergerak
lurus beraturan mampu menempuh jarak 30 meter dalam waktu 6 sekon. Dengan kata
lain, atlet tersebut mampu menempuh jarak 5 meter setiap sekonnya. Kemampuan atlet
dalam menempuh jarak (s) tertentu setiap sekonnya (t) disebut sebagai kelajuan (v).
Apakah kamu pernah mengamati cara mengukur kecepatan yang ditempuh oleh
sebuah mobil? Pada mobil tertentu, biasanya dilengkapi oleh alat yang disebut dengan
Global Positioning System (GPS) untuk menginformasikan posisi, kecepatan, arah, dan
waktu secara akurat. Jika pada GPS mobil melaju dengan kelajuan yang tetap, yaitu 20
m/s atau 72 km/jam. Tahukah kamu apa artinya?
Jika kelajuan mengukur jarak tempuh, maka kecepatan mengukur perpindahan benda (∆s,
dengan ∆ adalah perubahan/selisih) tiap satuan waktu (t).
Δs
V=
t
Gambar di atas menunjukkan mobil yang sedang bergerak menjauhi lampu lalu lintas
akan dipercepat, sedangkan saat mendekati lampu lalu lintas akan diperlambat.
Percepatan atau perlambatan mobil tersebut dengan mudah dapat diamati dari adanya
perubahan besar kelajuan mobil yang ditunjukkan oleh jarum speedometer atau angka
yang muncul pada GPS.
Δv = v0 – vt (diperlambat)
Ket : a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Δv = perubahan kecepatan (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
Contoh Soal :
Saat mendekati lampu lalu lintas, mobil yang awalnya bergerak dengan kecepatan
sebesar 72 km/jam (20 m/s) diperlambat hingga 0 km/jam dalam selang waktu 5
sekon. Berapakah perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon?
Jawab :
Diketahui : v0 = 72 km/jam = 20 m/s
vt = 0 km/jam = 0 m/s (diperlambat)
t = 5 sekon
Ditanya : a….?
Δv v 0−v t
a=
t
=
t
20−0
= 5
20
= 5
= 4 m/s2
Karena perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon selalu tetap, maka percepatan
gerak mobil adalah tetap sehingga mobil tersebut bergerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
PETA KONSEP
Gaya Benda
A. Konsep Gaya
Gaya adalah dorongan, kayuhan, tendangan, tarikan, atau pun hal lain yang
menyebabkan benda bergerak atau berhenti dari gerakannya itu disebut dengan gaya.
Dalam fisika, gaya diartikan sebagai suatu dorongan atau tarikan.
Satuan gaya dalam Sistem Satuan Internasional ( SI ), dinyatakan dalam Newton (N) dan
dyne ( untuk cgs). Dalam hal ini, 1 Newton ( N) = 100.000 dyne.
Perubahan-perubahan yang dapat terjadi akibat dari gaya adalah sebagai berikut:
a) Benda diam jadi bergerak.
b) Benda bergerak menjadi diam.
c) Bentuk dan ukuran benda berubah.
d) Arah gerak benda berubah.
Resultan Gaya
Dua gaya atau lebih dapat diganti dengan sebuah resultan gaya dari gaya-gaya yang
dipadukan. Gaya-gaya yang terletak pada sebuah garis kerja disebut gaya-gaya garis
kerja yang searah adalah sebuah gaya yang besarnya merupakan jumlah aljabar dari
besar tiap gaya yang dipadukan.
R = F1 + F2 + F3 + ….. + Fn
Keterangan :
R = Resultan Gaya (N)
F1, F2, …, Fn = Gaya (N)
Contoh Soal :
Dua buah gaya searah masing-masing besarnya 110 N dan 65 N bekerja pada sebuah
benda. tentukanlah besar resultan gaya tersebut !
jawab :
Diketahui : F1 = 110 N R = F 1 + F2
searah
F2 = 65 N = 110 + 65
Ditanya : R……? = 175 N
C. Hukum Newton
1. Hukum Newton I
Benda yang diam akan tetap diam selama jumlah gaya yang bekerja padanya sama
dengan nol atau benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak
dengan kecepatan tetap selama resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol.
ΣF=0
2. Hukum Newton II
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya total pada sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total tersebut pada arah yang sama dan berbanding terbalik dengan
massa dari benda.
ΣF
a=
m