Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

Semester Ganjil

MATERI DAN
K

PERUBAHANNYA
VII
PETA KONSEP
A. KLASIFIKASI MATERI

Materi atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
memiliki massa dan menempati ruang.

Gambar 1. 1 Susunan Partikel Zat Padat, Cair, dan Gas


Sumber: http://tempatbelajarumum5.blogspot.com/

Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan kedalam zat padat, cair dan gas.
Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Air, minyak
goreng, dan bensin merupakan contoh wujud zat cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara,
asap dan uap air. Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas dijelaskan pada Tabel 1.1.

Padat Cair Gas

Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat kuat partikelnya tidak begitu kuat partikelnya sangat lemah
Jarak antar partikel zat sangat Jarak antar partikel zat lebih Jarak antar partikel zat sangat
rapat dan teratur renggang renggang dan Berjauhan

Gaya partikelnya sangat terbatas Gaya partikelnya dapat berpindah Gaya partikelnya dapat
(bergetar di tempat) tempat, tetapi tidak mudah berpindah tempat (bergerak
meninggalkan kelompoknya sangat bebas)

Bentuk dan volumenya tetap Bentuk berubah-ubah sesuai Bentuk dan volumenya
tempatnya dan volume tetap berubah-ubah

B. UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN


Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi
zat tunggal dan campuran. Perhatikan Gambar 1.2.
Gambar 1.2 bagan klasifikasi materi
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Contoh besi,
timah, seng, tembaga, dan nikel.
Senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan
menjadi unsur-unsurnya. Senyawa meruapakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan
menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya air
memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hydrogen (H) dan Oksigen (O)
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih
mempunyai sifat zat asalnya. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Campuran
dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
1. Campuran homogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga setiap bagian
memiliki bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air.

Zat terlarut

Pelarut

2. Campuran heterogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada bagian
campuran yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen dibedakan menjadi dua
macam, yaitu suspensi dan koloid.
a. Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat
tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan air.
b. Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusunnya
tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu, keju, kabut, dsb.
Tabel 1.4 Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran
C. ASAM , BASA DAN GARAM
Larutan merupakan contoh campuran homogen. Dalam kehidupan sehari-hari dapat
larutan dapat dikelompokkan ke dalam asam, basa, atau garam. Jenis-jenis zat juga dapat
dibedakan menurut sifat keasamannya. Sifat keasaman suatu zat dinyatakan dengan nilai pH
(power of Hydrogen). Berdasarkan nilai pH, jenis zat dibedakan menjadi 3, yaitu asam, basa,
dan garam. Nilai pH berada pada kisaran 1–14. Batas nilai pH adalah 7 yang merupakan pH
air, disebut pH netral.
1. Asam
Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke d alam
air.
HA(aq) → H+ (aq) + A- (Aq)
Contoh:
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (Aq)
Asam memiliki nilai pH di antara 1–6. Berdasarkan nilai pH–nya asam dibedakan
menjadi 2, yaitu asam kuat dan asam lemah.
 Asam dengan nilai pH 1–3 disebut asam kuat. Asam kuat dapat berbahaya apabila
mengenai tubuh kita. Dapat mengakibatkan luka bakar.
 Asam dengan nilai pH 3–6 disebut asam lemah. Suatu zat termasuk asam jika
memiliki sifat-sifat:
a. rasanya masam,
b. bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+),
c. mengubah warna lakmus biru menjadi merah,
d. dapat menghantarkan arus listrik.
Beberapa contoh asam dalam kehidupan sehari-hari, yaitu asam klorida (HCl), Asam
Sulfat (H2SO4), Asam Asetat (CH3COOH) dan lain-lain
2. Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan ke dalam
air.
Contoh: LOH (aq) → L+ (aq) + OH- (Aq)
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (Aq)
Basa memiliki nilai pH antara 8–14. Berdasarkan
nilai pH–nya basa dibedakan menjadi 2, yaitu basa kuat dan basa lemah.
• Basa dengan nilai pH 8–11 disebut basa lemah.
• Basa dengan nilai pH 11–14 disebut basakuat. Seperti halnya asam kuat, basa kuat
juga dapat berbahaya apabila mengenai kulit kita. Dapatmengakibatkan luka bakar.
Suatu zat termasuk basa jika memiliki sifat-sifat:
a. rasanya pahit,
b. bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-),
c. mengubah warna lakmus merah menjadi biru,
d. dapat menghantarkan arus listrik.
e. terasa licin dikulit
Beberapa contoh basa dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Natrium Hidroksida (NaOH),
Kalium Hidroksida (KOH), Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2), Kalsium
Hidroksida (Ca(OH)2), dan lain-lain.
3. Garam
Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang encer atau
mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa disebut reaksi
netralisasi. Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh garam
dapur (NaCL) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.
Contoh garam yang ada pada kehidupan kita sehari-hari :
• Natrium klorida (NaCL) yang disebut garam dapur
• Magnesium sulfat (MgSO4) yang disebut garam inggris sebagai abat pencuci perut.
• Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan senyawa dalam batu kapur, marmer atau batu
pualam.
• Natrium karbonat (Na2CO3) yang disebut soda pencuci
• Aluminium solfaf ( Al2(SO4) ), untuk penjernihan air
• Natrium stearat ( NaC17H35COO ), bahan sabun mandi

D. INDIKATOR PH
Sifat asam,basa dan garam dapat diidentifikasi dengan menggunakan indicator.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berubah warna dalam keadaan asam atau basa.
Indikator ini dapat dibedakan menjadi indicator alami dan indikator buatan.
1. Indikator alami
Indicator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang
sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Tumbuhan yang biasanya digunakan sebagai
indicator alami seperti kunyit, bunga mawar, kubis merak, ungu dan bunga kembang
sepatu. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya.
Contoh : ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah apada larutan asam dan
adalam basa akan memberikan warna jingga.

2. Indikator buatan
Indikator ini pada umumnya sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia, kita
tinggal menggunakannya. Salah satu contohnya kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari
lakmus merah dan lakmus biru. Warna lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan
asam, dan kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.

E. PEMISAHAN CAMPURAN
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan masih
memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya.Berikut ini adalah beberapa metode dalam
memisahkan campuran Antara lain:
 Filtrasi/penyaringan
Merupakan metode pemisahan campuran yang digunakan untuk
memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada
perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur
 Sentrifugasi
Metode ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan yang terdapat
dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.
 Destilasi/penyulingan
Pada umunya digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya.
 Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan dalam berbagai kegiatan,
diantaranya untuk memisahkan zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai
menggunakan obat terlarang atau doping.
 Sublimasi
Prinsip kerjanya didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat
menyublim sedangkan lainnya tidak dapat menyublim. Contoh memisahkan garam dan
iodin.

F. PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA


1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru
dan bersifat sementara.
Ciri-ciri perubahan fisika:
• Perubahan zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada sifatnya
• Zat hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula
• Sifat zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan sama.
2. Macam-macam perubahan fisika:
a. Perubahan wujud zat karena pengaruh perubahan suhu lingkungan, seperti:
 Membeku, contoh: air menjadi es dan cairan logam yang membeku
 Mengembun, contoh: uap menjadi air, terjadinya embun pada pagi hari
 Menguap, contoh: air yang dipanaskan diatas kompor lambat laun akan
menguap Perubahan fisika yang berupa perubahan ukuran suatu zat.
 Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti
dipecah, dipotong, digiling, dan lain-lain.
Contoh: biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi dan beras ditumbuk menjadi
tepung beras.
b. Perubahan fisika yang berupa perubahan volume
 Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan
atau pemuaian materi karena dipanaskan. Contoh: proses pemuaian rel kereta
api di siang hari karena panas dan penyusutan karena dingin.
c. Perubahan fisika yang berupa perubahan bentuk zat.
 Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, atau menggunakan
alat bantu seperti mesin. Contoh: kayu yang berasal dari pohon dapat diubah
bentuknya menjadi meja, kursi dan lemari dengan menggunakan alat seperti
pahat, gergaji atau palu, Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan didalam rumah,
seperti guci, vas bunga, dan lain-lain.
3. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau membentuk zat
baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Contoh perubahan kimia
benda: makanan basi, besi berkarat, kertas terbakar, buah matang, dan lain-lain.
Ciri-ciri yang menyertai reaksi kimia
1. Terjadinya perubahan suhu
2. Terjadinya endapan
3. Terbentuknya gas
4. Terbentuknya zat baru
5. Terjadinya perubahan warna

Anda mungkin juga menyukai