SP SATUAN PROSES II
PERCOBAAN I : INDENTIFIKASI
SP SENYAWA HIDROKARBON DAN SIFAT
ASAM BASA
TUJUAN :
1. Tujuan Mahasiswa mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon
Alifatis dan aromatis
2. Mahasiswa dapat mengamati dengan seksama perubahan reaksi
yang terjadi
3. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami sifat – sifat asam dan basa
senyawa organic
4. Mahasiswa mengetahui tingkat keasaman antara senyawa alifatis dan
aromatic
DASAR TEORI :
Penggunaan pH meter adalah untuk mengukur ketelitian nilai pH
terkecil. Sedangkan pH paper universal. penggunaannya hanya dengan
menyamakan warna pada kertas lakmus dengan warna pada pH paper
universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang telah
ada.(Sykes, Peter. 1989)
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu
definisi Arrhenius, Bronsted-lowry, dan Lewis.
➢ Arhenius : Menurut definisiini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam
air. Deinisi yang pertama dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini
membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
➢ Bronsted-lowry :Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
kepada basa, Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan
asam-basa konjugat. Bronsted dan lowr y secara terpisah
mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tidak larut
dalam air (tidak seperti pada definisi Arhenius).
1. Sifat Asam
Untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau tidak, dapat dilihat
dari sifat yang dimiliki oleh asam tersebut. Berikut ini akan beberapa hal
mengenai sifat asam, antara lain :
➢ Rasa Asam
Cuka merupakan salah satu asam yang kita kenal dalam kehidupan
sehari-hari. Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam
etanoat).
➢ Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah
warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya
akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa
Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang sama,
maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu disebabkan
perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.
2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam
kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah
ion hidrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang
banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi
sempurna dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang
sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam
larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut
dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut,
konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutan
encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk
menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)
2. Kekuatan Basa
Basa dapat dibagi menjadi basa lemah dan basa kuat. Kekuatan
basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion
OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat
korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni ataupun larutannya)
sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium
hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida
(Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai basa lemah.
Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita
menggunakan nama kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH)
dankalium hidroksida (KOH).
Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang
membentuk rantai benzena.
Senyawa benzene
buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam
minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang
terdapat dalam minyak bumi.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sifat Asam Basa
1. Pengecekan pH
a. Menyiapkan zat – zat yang diperlukan, beserta alat yang
digunakan
b. Mengambil kertas pH universal dan kertas lakmus sesuai
dengan bahan yg diperlukan
c. Menetesi masing – masing bahan
d. Memeriksa dan mencatat hasilnya
e. Mengulangi sekali lagi
2. Tes Kelarutan
a. Menyiapkan 2 ml minyak goreng ke dalam 10 tabung reaksi
b. Menambahkan senyawa – senyawa yang akan dites kelarutan
(etanol, eter, heksan dan 7 larutan lainnya)
c. Mencatat dan memeriksa hasilnya
d. Menambahan H2SO4 pada Etanol, Eter dan Heksa yang telah
dicampur minyak
e. Memeriksa dan mencatat hasil
DATA PENGAMATAN
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………