Anda di halaman 1dari 3

ASAM BASA

A. Kenapa kita perlu mempelajari Asam-Basa?


Asam dan basa merupakan salah satu sifat suatu zat, baik yang berbentuk larutan
maupun nonpelarut. Asam dan basa penting dalam proses kimia yang terjadi di
sekitar kita. Mulai dari proses industry sampai proses biologi dalam tubuh makhluk
hidu, mulai dari reaksi yang terjadi di laboratorium hingga reaksi yang terjadi di
lingkungan sekitar
1. Waktu yang diperlukan oleh suatu logam hingga terkorosi di dalam air atau
kemampuan lingkungan yang berair untuk mendukung kehidupan ikan dan
tanaman air atau jalur polusi udara yang memasuki air hujan, semuanya
bergantung kepada keasaman atau kebasaan larutan
2. Dalam industry besar maupun industry rumahan, banyak proses-proses
produksinya atau kualitas kualitas produksinya sangat bergantung kepada
tingkat keasaman atau kebasaan mediumnya.
3. Proses pemisahan lohgam atau senyawa dari mediumnya sangat bergantung
kepada tingkat keasaman atau kebasaan pelarutyang digunakan. Contohnya,
pengolahan limbah industry pada umumnya menggunakan besi (II) sulfat dan
naOH. Fungsi NaOH adalah menjadikan limbah cair bersifat basa sehingga
limbah-limbah logam berat berbahaya dan beracun (B3) seperti: Pb2+, Cu2+,
Hg2+ dan lainnya setelah bereaksi dengan ion besi akan mengendap dalam
suasana basa.
4. Dalam tubuh kita terdapat system yang secara ketat dikendalikan oleh
keasaman darah. Jika ada penyimpangan sedikit saja pada tingkat keasaman
darah, maka akan berakibat fatal sebab darah tidak berfungsi dengan
baikdalam mengikat oksigen hasil pernafasan. Keadaan yang sensitive juga
terjadi pada ikan hias. Jika keasaman air dalam akuarium tidak dikendalikan,
maka dapat menimbulkan kematian pada ikan.
Dengan demikian konsep asam basa penting untuk dipelajari karena plikasinya yang
sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari.

Asam dan basa merupakan kelompok senyawa yang dikenal sebagai reagent
ataubahan kimia di laboratorium. Berbagai produk makanan seperti cuka atau jus
jeruk tidak akan beraroma jika tidak ada rasa getir yang ditimbulkan oleh sifat asam
dalam makanan tersebut. Minuman cola mengandung asam yang membantu
memberikan rasa yang unik. Berbagai asam kuat digunakan sebagai cairan
pembersih karat pada logam serta sebagai cairan baterai mobil. Kristal putih alkali
yang digunakan sebagai bahan pembersih saluran air, susu magnesia dan ammonia
semuanya merupakan basa.
Ada beberapa sifat pada larutan asam dan basa. Bahan makanan yang
mengandung asam pada uumnya mempunyai rasa masam, sedangkan yang
mengandung basa akan mempunyai rasa pahit klau dicicipi dengan lidah. Namun
kita dilarang mencicipi untuk menguji sifat asam dan basa pada senyawa kimia di
laboratorium karena beberapa dianaranya dapat merusak jaringan kulit dan bersifat
beracun. So, jangan pernah mecicipi bahan kimia di laboratorium.
Asam dan basa mengubah warna indicator asam basa. Contohnya kertas
lakmus yang berwarna merah dalam larutan asam, namun akan berwarna biru dalam
larutan basa.

Gambar 1. Sebuah indicator


asam basa. Kertas lakmus,
selembar
kertas yang diresapi dengan
pewarna
lakmus, menjadi biru dalam air
amonia (basa) dan merah muda
dalam jus lemon (yang
mengandung asam sitrat)

Satu sifat yang paling penting pada asam dan basa adalah satu sama lain
dapat mengalami reaksi penetralan. Sebagai contoh, Ketika larutan asam klorida,
HCl(aq), dicampurkan dengan larutan basa natrium hidroksida, NaOH(aq), akan
terjadi reaksi sebagai berikut:
HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O
Ketika reaktan dengan perbandingan mol 1:1 dicampurkan, sifat asam dan sifat
basanya menjadi hilang menghasilkan suatu larutan yang tidak bersifat asam dan
juga tidak bersifat basa. Kita katakana suatu reaksi netralisasi asam basa telah
terjadi. Svante Arrhenius, seorang ahli kimia Swedia, yang mnyarankan bahwa suatu
reaksi netralisasi asam basa merupakan kombinasi antara ion hydrogen dengan ion
hidroksida untuk menghasilkan molekul air sehinnga ion H + dan ion OH- menjadi hilang
Saat ini kita tahu bahwa dalam larutan berair ion H + terikat pada molekul air
membentuk ion hydronium, H3O+. Ketika H3O+ bereaksi dengan sesuatu zat, ia akan
melepaskan ion H+ sehingga kita dapat memikirkan bahwa H+ merupkana bahan
penting dalam H3O+. karena itu kita sering menggnnakan istilah ion hydrogen sebagai
pengganti ion hydronium. Kapanpun kita melihat symbol H+ (aq), kita langsung
menghubungkannya dengan H3O+(aq)

Definisi asam basa menurut Arrhenius:


 Suatu asam merupakan zat yang bereaksi dengan air menghasilkan ion
hydronium, H3O+
 Suatu basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida, OH-, dalam air

b. Teori Bronsted Lowry


Pada bab sebelumnya kita sudah mempelajari bahwa suatu asam merupakan zat
yang menghasilkan H3O+ di dalam air, sedangkan basa menghasilkan ion OH - di
dalam air. Menurut Arrhenius, suatu reaksi netralisasi merupakan kombinasi asam
dan basa untuk menghasilkan garam dan air. Bagaimanapun, banyak juga reaksi
netralisasi yang tidak melibatkan H3O+, H+ ataupun OH-. Sebagai contoh: Ketika botol
HCl pekat yang terbuka dan botol ammonia pekat yang terbuka diletakkan
berdekatan akan terbentuk asap putih Ketika uap dari kedua botol bercampur. Asap
ini mengandung kristal ammonium klorida yang sangat halus yang terbentuk Ketika
gas ammonia dan gas asam klorida bercampur di udara dan bereaksi.
NH3(g) + HCl(g)  NH4Cl(s)
Hal yang menarik adalah ketika larutan amonia dinetralisir oleh larutan asam klorida,
reaksi ini tidak melibatkan air sebagaimana definisi asam basa oleh Arrhenius. Tetapi
melibatkan transfer H+ (proton) dari satu partikel ke partikel yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai