Asam adalah Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam
yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Pengertian Basa
Basa ialah zat(senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut
garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.
Pengertian Garam
Dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari
hasil sebuah reaksi asam dan basa.
Ciri-ciri Asam
Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah satu
definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H +).
Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan
kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Sifat Asam
Hujan Asam
Air hujan yang pH- nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam.
Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam khususnya
oksida belerang (SO2) dan (SO3), oksida nitrogen (NO2) oksida belerang berasal dari bahan
pembakaran fosil, dan oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan bermontor dan asap industri.
Ciri-ciri Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa adalah zat yang
jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH –). Secara umum basa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sifat Basa
1. Rasanya pahit
2. Mengubah lakmus merah menjadi biru
3. Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
4. Menetralkan sifat asam
5. Bersifat korosif, khususnya basa kuat.
Indikator
Cara untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah menggunakan
indikator.
Indikator adalah merupakan zat yang dapat berupah warna bila dimasukkan kedalam senyawa
asam atau basa. Indikatar dapat berupa kertas atau larutan, indicator berupa kertas adalah kertas
lakmus.
Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus berwarna merah dan lakmus berwarna biru. Cara
pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan kedalam senyawa, kemudian dilihat perubahan
warnanya.
Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, tetapi
kertas lakmus merah tidak berubah warna.. sementara kalau senyawa golongan basa bila kertas
lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas lakmus biru tidak berubah warna. Bila
senyawa tidak mengubah warna kertas lakmus digolongkan bukan senyawa asam atau basa atau
senyawa netral.
Ciri-ciri Garam
Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion H + (dari asam) akan bereaksi
dengan ion OH– (dari basa) membentuk air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut reaksi
penetralan (netralisasi) jika jumlah zat asam sama dengan jumlah zat basa. Disebut demikian
karena selain air, dihasilkan pula suatu zat yang bersifat netral yaitu garam, jika jumlah asam dan
jumlah basanya mempunyai perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan reaksi
penggaraman karena menghasilkan garam.
Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam asam. Umumnya garam
mudah larut dalam air, merupakan padatan pada suhu kamar (25 oC), merupakan elektrolit
sehingga dapat menghantarkan arus listrik, memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.
Sifat Garam
Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang encer atau
mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa disebut reaksi netralisasi.
Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh garam dapur (NaCL) yang
terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Tahukah
kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat
digunakan adalah indikator asam basa.
Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan
garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas
lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada
dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas
lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa
atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu
larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan
menggunakan indikator alami.
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit
manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari
bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air.
Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua
dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi
perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan
mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Contoh Asam
Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman,
buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan
menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.
Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah.
Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam
gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan.
Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem
pencernaan manusia dan hewan.
Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan
secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya
digunakan pada pabrik kaca.
Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah.
Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang
bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan,
semakin kuat sifat asamnya.
Contoh Basa
Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa.
Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:
1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih
dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih
lantai
2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung
(antasid)
3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea
Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa
dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion
OH–) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH – yang dilepaskan, semakin kuat sifat
basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH–.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut
nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa
lemah:
Contoh Garam
Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan
zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl),
garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti,
monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa.
Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi
antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral.
Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat dan basa
lemah. Contoh: NH4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH4NO3 (amonium nitrat).
Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat.
Contoh: KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat / soda kue), NaCH3COO (natrium
asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat).
Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).
Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya:
1. Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akibat sengatan lebah yang mengandung asam
digunakan soda kue (natrium bikarbonat)
2. Nyeri lambung akibat kadar asam klorida dalam lambung yang berlebihan dinetralisir dengan
obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida
3. Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat asam yang dapat
menyebabkan kematian ikan oleh karenanya ditambahkan aluminium hidroksida untuk
menetralkannya
4. Mulut kita mengandung zat asam sisa makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan
menimbulkan bau mulut, untuk menetralisirnya kita menggunakan pasta gigi yang mengandung
zat basa
Tanah yang terlalu asam akibat hujan asam dan tanah gambut, dapat menyebabkan tanaman tidak
dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi senyawa yang bersifat basa,
misalnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat sebelum ditanami.