Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………….

BAB I PENDAHULUAN………

1.1. JUDUL……………

1.2.LATAR BELAKANG................................

1.3. RIMUSAN MASALAH...............................

1.4. TUJUAN PRAKTIKUM

BAB II LANDASAN TEORI…………….

PENGERTIAN ASAM BASA

TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS.

TEORI BRONSTED-LOWRY..............................

TEORI LEWIS....................................

SIFAT ASAM DAN BASA……

BAB III METODELOGI PENELITIAN……

3.1. ALAT DAN BAHAN

3.2. LANGKAH KERJA

BAB IV HASIL PRAKTIKUM...................................

4.1. PENGAMATAN...........……………………

4.2. PEMBAHASAN………………………….

BAB V PENUTUP………………………………..

5.1. KESIMPULAN…………………………………

5.2. SARAN……………………………….………

DAFTAR PUSTAKA………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. JUDUL

Membuat Indikator Asam Basa Dari Bahan Alami.

1.2. LATAR BELAKANG

Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat asam dan

basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan asam basa maka

akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa.

Dalam sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang digolongakan sebagai asam, misalnya

asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta "asam lambung". Salah satu sifat

asam adalah rasanya masam. Kita juga mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebaga

basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah satu sifat basa adalah

dapat melarutkan lemak. Itulah sebabnya (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring.

Asam dan Basa tentu memilki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau

basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan

alami jndikator alami dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu kertas, larutan, dan serbuk. Larutan

indikator yang dihasilkan kemudian disimpan hingga masa penyimpanan 6 hari untuk

mengetahul stabllitasnya sebaga1 Indiator asam basa alternatit. banan-bahan alam yang

berwarna seperti bunga boungeville, kulit manggis dan kunit dapat digunakan sebagai

indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan

sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna

merah dalam larutan yang bersitat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersitat

basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolttalein, metil merah, bromtimo

biru . Kemudian dengan mengukur pH. pH merupakan suatu parameter yang

digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang

dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7.

Dalam praktikum ini, bahan-bahan alami yang digunakan sebagal indikator asam basa

diantaranya ekstrak bunga boungeville dan kunyit.Dimana kedua bahan alami tersebut akan diuji
untuk mendapatkan ekstrak yangcocok digunakan sebagai indikator asam basa. Maka dari itu,
seluruh ekstrak diberi perlakuan yang sama yaitu dicampurkan dengan larutan basa dan asam
sera diperhatikan perubahan warnanya.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Berikut in beberapa permasalahan yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu:

1.Bagaimana cara membuat indikator asam basa dari bahan alami?

2.Bagaimana sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami?

3.Apakah terjadi perubahan - perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa?

1.4. TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini, yaitu:

1.Mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami

2.Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami

3.Mengamati perubahan - perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa
BAB II
LANDASAN TEORI

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan

menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah

suatu zat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat

menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa

dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

PENGERTIAN ASAM BASA

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa

Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti

abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan,

misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam.

Asam adalah Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam

air akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,

asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa),

atau bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.

Basa ialah zat (senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang

disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara

kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa

pahit dan licin.

TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS

Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius.

Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:

•Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.

•Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH-.

Gas asam klorida (HC1) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius,

sebagaimana HCI dapat terurai menjadi ion H+ dan Cl- di dalam air. Berbeda halnya dengan

metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam air
meskipun memiliki atom H. atrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius, sebagaimana
NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan

OH- ketika dilarutkan dalam air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi

air sebagai pelarut.

TEORI BRONSTED-LOWRY

Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry

mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima

(akseptor) proton (ion H+). Menurut konsep Bronsted dan Lowry, zat yang memiliki

kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain adalah asam. Sedangkan zat yang

memiliki kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat lain adalah basa.

Senyawa yang dapat bertindak sebagai asam basa Bronsted-Lowry disebut amfoter.

Perhatikan reaksi berikut ini!

HCl(aq)+ NH3(aq) —> NH4+(aq) + Cl-(aq)

(asam) (basa) (asam konjugasi) (basa konjugasi)

Pada reaksi tersebut, asam klorida (HCI) menyumbangkan proton (H+) pada ammonia

(NH3) dan membentuk ion ammonium yang bermuatan positif (NH4 +) dan ion klorida yang

bermuatan negatif (CI-). Schingga NH3 merupakan basa Bronsted- Lowry karena menerima

proton. Pada bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCI dan NH4+ disebut

dengan asam konjugasi dari basa NH3.

TEORI LEWIS

Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley

mengusulkan teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan

tentang asam dan basa berdasarkan struktur dan ikatan.

• Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima

pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO, BF3, maupun

AIF3.

• Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis

memiliki pasangan electron bebas, contohnya adalah NH3, C1- maupun ROH. Lewis menjelaskan
lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima

pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi.

SIFAT ASAM DAN BASA

Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam, memerahkan lakmus biru dan

menetralkan basa. Asam telah lama dikenal sebagai senyawa umum larutan air yang

menunjukkan sifat sebagai berikut:

• Rasa Asam yang Khas

Sifat yang paling mencirikan asam adalah terasa asam jika dirasakan indra pengecap.

Contohnya: Cuka merupakan salah satu asam yang sering kita temukan dalam kehidupan

sehari - hari. Dalam ilmu kimia, cuka dikenal dengan nama asam asetat (asam etanoat).

• Dapat Mengubah Warna Indikator

Sifat asam didentifikasi dengan menggunakan indikator. Indikator yang paling sering

digunakan adalah kertas lakmus. Jika suatu senyawa memiliki sifat asam maka kertas lakmus

biru akan menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.

• Bereaksi dengan logam tertentu untuk menghasilkan gas H_2H2.

Senyawa asam direaksikan atau bereaksi dengan beberapa jenis loam menghasilkan gas

hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan asam akan menghasil gas

hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan seng. Akan tetapi hasil reaksi

keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan juga mengandung senyawa garam. Bereaksi

dengan basa untuk membentuk garam dan air

• Dapat Menghantarkan Arus Listrik

Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion

- ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam,

akan semakin baik pula daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit yang baik).

Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.

Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dengan nilai pH yang lebih rendah sesuai

dengan peningkatan keasaman. Contoh umum asam termasuk asam asetat (dalam cuka),
asam sulfat (digunakan dalam baterai mobil), dan asam tartat (digunakan dalam baking).

Di sisi lain, basa adalah suatu zat yang larutannya bersifat pahit, licin, membirukan

lakmus merah dan menetralkan asam. Basa mempunyai sifat sebagai berikut:

• Mempunyai Rasa Pahit

Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap, rasanya akan pahit. Contohnya

ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut.

Basa Terasa Licin

Contohnya: pada sat memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin,

• Bersifat Korosif

Beberapa senyawa basa merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini bersifat

korosif sehingga jika disentuh dapat menyebabkan iritasi atau terbakar.

• Menghantarkan Arus Listrik

Senyawa basa juga merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa

kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

• Menetralkan Sifat Asam

Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan berkurang

sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika direaksikan dengan basa.

Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan garam dan air. Reaksi itu disebut dengan

reaksi penetralan (netralisasi). Contohnya

kalsium hidroksida + asam sulfat \rightarrow—> garam kalsium sulfat + air

• Dapat Merubah Warna Indikator Kertas Lakmus Merah Menjadi Biru Seperti halnya

asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah warna

indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru,

sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

Basa memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilai pH suatu zat maka semakin kuat

derajat kebasaanya. Contoh basa diantaranya adalah amoniak untuk pelarut desinfektan.

Soda api (atrium hidroksida) untuk membersihkan saluran bak cuci, alumunium hidroksida

dan magnesium hidroksida untuk obat nyeri lambung.


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan selama melaksanakan praktikum indikator asam

dan basa alami, diantaranya:

Bahan:

- Bahan yang dijadikan sebagai indikator alami, yaitu:

1. Bunga boungeville

2. Kunyit

- Larutan yang diperlukan,diantaranya:

1. Larutan cuka

2. Larutan garam

3. Larutan Sabun

- Alat yang diperlukan,diantaranya:

1. Alat penghalus

2. Pipet

3. Gelas kimia

4. Pelat tetes

3.2. LANGKAH KERJA

1. Siapkan senyawa yang akan diuji ke dalam gelas kimia

2. Kemudian,haluskan semua bahan-bahan indikator alami menggunakan alat yang telah


disediakan dan teteskan sedikit air

3. Setelah itu,ambil ekstrak dari bahan yang sudah dihaluskan menggunakan pipet dan tetes ke
dalam pelat tetes

4. Teteskan senyawa yang akan diuji ke pelat tetes menggunakan pipet

5. Tunggu reaksi perubahan


BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1. PENGAMATAN

PERUBAHAN WARNA
NO EKSTRAK LARUTAN
LARUTAN CUKA LARUTAN GARAM
SABUN

1 KUNYIT KUNING ORANYE MERAH GELAP

2 BOUGENVILLE MERAH MUDA MERAH MUDA KUNING

4.2. PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan-bahan alami yang dapat

dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam

basa, diantaranya yaitu ekstrak dari bunga boungeville dan kunyit.Kedua ekstrak tersebut
digunakan untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu dijadikan indikator asam
basa. Ketika kami mencampurkan bahan alami yang diasumsi dapat menjadi indikator dengan
larutan asam atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Hal in berarti
terjadi pergeseran kesetimbangan ketika ditambah atau dikurangi ion H+.
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

1.Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara menentukan

asam, basa dan netral suatu larutan menggunakan indikator alami, yaitu dengan

melihat perubahan warna yang terjadi.

2.Apabila kunyit berubah warna menjadi kuning maka larutan tersebut adalah asam,apa bila
kunyit berubah menjadi oranye larutan tersebut adalah netral.Sedangkan, kunyit berubah
menjadi warna merah gelap larutan tersebut adalah basa.

3.Apabila Bunga Boungeville berubah warna menjadi merah muda maka larutan tersebut adalah
asam,begitu juga dengan netral jika Bunga Bougeville berubah warna menjadi merah muda maka
larutan itu adalah netral.Sedangkan, Bunga Bougeville berubah warna menjadi Nila maka larutan
tersebut adalag basa.

5.2. SARAN

Dalam melakukan praktikum hendaknya teliti agar antara campuran asam dan basa tidak tertukar
dan agar hasilnya akurat
DAFTAR PUSTAKA

Berpendidikan. 2019. Pengertian Indikator Asam Basa dan Macam-macamnya. Tersedia

pada: https://www.berpendidikan.com/2019/08/pengertian-indikator-asam-basa-dan-

macam-macamnya.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2023 pukul 10.02 WITA.

Deri, Permana. 2020. Laporan Pratikum Kimia Indikator Asam Basa Menggunakan Bahan

Alam Tersedia pada: https://dericellschool.blogspot.com/2020/02/laporan-praktikum-

kimia-indikator-asam.html?m=1. Diakses pada tanggal 25 Maret 2023 pukul 16.10 WITA

Guru, Among. 2018. Pengertian dan Jenis-jenis Indikator Asam Basa Beserta Contohnya.

Tersedia pada: https://www.amongguru.com/pengertian-dan-penis-fenis-indikator.

asam-basa-beserta-contohnya/. Diakses pada tanggal 24 Maret 2023 pukul 10:10 WITA.


Kelaspintar. 2020. Teori Asam Basa Menurut Para Ahli Tersedia

pada:https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-asam-basa-menurut-para-ahli-9066/.

Diakses pada tanggal 24 Maret 2023 pukul 20:00 WITA

Anda mungkin juga menyukai