Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA (BASA DAN ASAM) MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI "KUNYIT"

BAB I

📍PENDAHULUAN

~~ LATAR BELAKANG

Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum
yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Asam dan basa secara
tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa
setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih yang kita
gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga merupakan
asam.

Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan
berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan
mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan
lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain)
di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa
lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun
pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah
diserap atau digunakan.

Berdasarkan pengertian asam basa menurut ARRHENIUS, suatu senyawa bersifat asam dalam air
karena adanya ion H+. adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air karena adanya ion OH-.

Untuk mengetahui apakah suatu senyawa mengandung ion H+ atau ion H- dapat diuji dengan kertas
lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yakni lakmus merah dan lakmus biru. Adanya ion H+ dalam larutan
dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap
berwarna merah). Adapun adanya ion OH- dalam larutan yaitu dapat membirukan kertas lakmus
(lakmus merah berubah warna menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru).

Pada tahun 1923 ahli kimia bernama J.N Broansted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry
mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton
donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) disebut basa. Dari defenisi
tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
Demikian pula dengan basa,setelah menerima proton akan membentukasam konjugasi dri basa
tersebut.

Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memilikisatu
atau lebih satu pasangan elektron babas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan
kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yng dapat menerima pasangan elektron tersebut.

A. Tujuan Praktikum

Saya melakukan uji percobaan untuk menentukan sifat asam dan basa beberapa larutan dengan
menggunakan indikator alami yaitu ekstrak Kunyit dan Mengamati perubahan warna indikator pada
larutan asam dan basa.

B. Manfaat Praktikum

Dapat Mengetahui larutan Asam dan Basa menggunakan Indikator Alami yaitu menggunakan kunyit.

C. Landasan Teori

Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau netral
melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini
adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk
mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.

Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH
(untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain
(yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1.Asam ketika dilarutkan dalam air.

2.Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.

3.Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

4. Asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit (Dapat menghantarkan arus listrik)

5.Mengubah warna lakmus merah menjadi biru


Ciri-ciri umum larutan Netral yaitu :

1. Rasa bervariasi

2. Tidak mengubah lakmus

3. Tidak bersifat korosif

4. Terdiri dari ion H+ dan OH-

5. [H+] = [OH-]

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa
yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif,
maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke
dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion
hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke
dalam air.

📍Teori asam-basa:

Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa
arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang
apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion
satu-satunya yang ada di dalam larutan.

Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry
mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi
proton (proton donor) disebutasam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari
definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam
tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari
basa tersebut.

Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau
lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen
koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
-Indicator asam dan basa-

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan
indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa

buatan dan indikator asam-basa alami.

📍 Indikator Buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat
kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru,
kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda
setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih.
Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga
dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru ,
karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi
ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.

Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus
merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus
merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah
ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

📍 Indikator Alam

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa,
dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang
berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.

Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah
di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di
dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan, kunyit jika dilarutkan dalam larutan asam, maka
akan berubah menjadi oranye..
BAB II

“ METODE PRAKTIKUM ”

PERCOBAAN 1

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Selasa, 07 Juni 2022. Benjina, jl. Dikter .Rumah saya

B. JUDUL PERCOBAAN

Pengenalan larutan asam dan basa menggunakan indikator alami (Ekstrak Kunyit)

C. TUJUAN PERCOBAAN

Mengetahui ciri-ciri asam dan basa menggunakan indikator alam

D. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

- Sendok 5 buah

- Piring 1 buah

- Lesung

- Pipet plastic

- Tempat uji coba

2. Bahan

l Air garam
l Air kapur

l Larutan cuka

l Obat maag cair (mylanta)

l Asam jawa

l Kunyit

l Aqua gelas 2

E. 🔎 PROSEDUR KERJA

a. Pertama-tama saya siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Seperti
bahan-bahan yang diatas.

b. Kemudian mencuci kunyit lalu dikupas

c. Kunyit tadi dihaluskan menggunakan lesung

d. Kunyit yang sudah dilumatkan, ditambah air secukupnya.

e. Lalu, masukan cairan kunyit ke tempat uji coba..

f. Setelah itu, uji satu persatu ekstrak yang akan diuji

g. Aduk hingga terjadi perubahan warna pada cairan tersebut.

h. Kemudian saya, amati dan mencatat hasil perubahan warna tersebut.

Sifat
F. DATA HASIL PENGAMATAN
No Bahan yang Perubahan warna Asam Basa
diuji

1 Larutan cuka
(cuka
Kuning cerah ✓
makan)

2 Obat maag

(mylanta) Jingga ✓

3 Asam jawa Kining cerah ✓

4 Kapur sirih Jingga ✓

5 Air garam Kuning - -


PEMBAHASAN

1) Larutan Cuka

Pada saat larutan Cuka ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Kuning Cerah.

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan cuka termasuk larutan asam.

2) Obat Maag (Mylanta)

Pada saat Obat Maag (Mylanta) ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Jingga.

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Obat Maag (Mylanta) termasuk larutan
basa.

3) Kapur sirih

Pada saat larutan Kapur sirih ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Jingga.

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Kapur sirih termasuk larutan basa.

4) Asam jawa

Pada saat larutan Asam jawa ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Kuning
Cerah.

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Asam jawa termasuk larutan asam.

5) Air garam

Pada saat larutan Air garam ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit tidak mengalami perubahan
warna (Tetap).

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa Air garam termasuk larutan netral.
📍PENUTUP

🦋 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan saya, saya dapat menyimpulkan bahwa masin-masing larutan memiliki sifat yang
berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, basa maupun netral. Hal ini ditentukan oleh ada tidaknya ion H+
(untuk asam) dan ion OH- (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut

* Jika Kunyit dilarutkan pada larutan zat Asam, maka akan terjadi perubahan warna kuning Cerah.

* Jika Kunyit dilarutkan pada larutan zat Basa, maka akan terjadi perubahan warna jingga.

* Jika Kunyit dilarutkan pada larutan Netral, maka larutan tersebut tidak mengalami perubahan apapun
(Tetap kuning)

📍SARAN

Saran saya yaitu sebaiknya praktikum ini adalah praktikum yang dilaksanakan di Laboratium dengan alat
yang lengkap dan memadai.

Anda mungkin juga menyukai