Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ALAMI ASAM BASA

Disusun oleh:

Nama : Meisyaroh
Kelompok :1
Guru pembimbing : Siti Hajar S.Pd

KELAS XII IPA

SMAN 1 IX KOTO

TAHUN AJARAN 2022/2023


A. Pendahuluan

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Selain itu, Asam merupakan
suatu zat yang jika di larutkan dalam air akan mengasilkan ion H+ (Arrhenius:
1884). Asam juga adalah zat yang dapat memberi proton kepada zat lain dalam
hal ini zat yang bersifat basa (Bronsted-Lowry: 1923). Spesi yang bertindak
sebagai penerima pasangan elektron merupakan asam (Lewis: 1983).

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1.Masam jika dilarutkan dalam air.

2.Asam terasa menyengat bia disentuh, dan dapat merusak kulit.

3.Asam bereaksi dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

Walaupun tidak selalu ionik tetapi merupakan cairan elektrolit.

4.Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam dengan melalui reaksi
penetralan dengan membentuk garam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+), maka dalam hal ini basa mempunyai arti
bahwa senyawa basa dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH–) (Arrhenius: 1884). Selain itu, basa merupakan zat yang
dapat menerima proton (Bronsted-Lowry:1923). Basa juga merupakan spesi
yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (Lewis:1938).

Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

1.Kaustik

2.Rasanya pahit

3.Licin seperti sabun

4.Nilai pH lebih rendah dari air suling


5.Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

6.Dapat menghantarkan arus listrik

B. Tujuan

Untuk mengetahui suatu larutan dengan indikator alami

C. Dasar Teori

1. Teori Arrhenius
Ahli kimia yang berasal dari Swedia yaitu Svante Arrhenius
menghubungkan sifat keasaman dengan ion Hidrogen (H+) pada tahun
1884.
Asam Menurut Arrhenius
Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion H+ dalam larutan.
Misalnya: asam sulfat (H2SO4, asam kuat) dan asam karbonik (H2CO3,
asam lemah). Dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri khasnya adalah:


"Dalam pelarut air, zat tersebut mengion menjadi hidrogen yang
bermuatan positif dan ion yang bermuatan negatif akan disebut dengan
sisa asam."
Basa Menurut Arrhenius
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
OH– dalam larutan
Misalnya: Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) dan Tembaga (II) Hidroksida
(Cu(OH)2). Dimana, persamaan reaksi basa tersebut antara lain:
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri khasnya adalah:
"Dalam pelarut air, zat tersebut mengion menjadi ion hidroksida yang
bermuatan negatif dan ion yang bermuatan positif akan disebut dengan
sisa basa."
2. Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas
Martin Lowry mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan
kemampuan (donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+).

Menurut konsep Bronsted dan Lowry:

Asam adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan


ion H+ pada zat lain.

Basa adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menerima ion H+


dari zat lain adalah basa.

Senyawa yang bertindak sebagai asam-basa Bronsted-Lowry disebut


amfoter.

3. Teori Asam-Basa Lewis


Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC
Berkeley

mengusulkan teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa.


Teorinya menjelaskan tentang asam dan basa berdasarkan struktur dan
ikatan.
Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan
menerima pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis
adalah SO3, BF3, maupun AlF3.
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan
elektron. Basa lewis memiliki pasangan electron bebas, contohnya
adalah NH3, Cl–, maupuan ROH.
A. Metode Praktikum
1. Alat
 Pisau
 Botol jeje bekas
 Batu
 Sendok
 Buku
 Pulpen
2. Bahan
 Cuka
 Soda kue
 Sabun batang
 Jeruk nipis
 Bunga
 Kunyit
 Bayam
 Air
3. Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Larutkan cuka, soda kue, sabun, dan perasan jeruk nipis dengan
menggunakan air ke dalam masing-masing jeje
3) Haluskan bayam dan bunga lalu masing-masing dicampur dengan air,
kemudian peras dan saring
4) Larutkan bubuk kunyit ke air
5) Teteskan larutan bayam, bunga, kunyit masing-masing ke larutan
cuka, soda kue, sabun serta perasan jeruk nipis
6) Amatilah perubahan warna yang terjadi
B. Data dan Analisis
NO INDIKATOR WARNA WARNA WARNA SIFAT
SEBELUM PADA PADA BASA LARUTAN
ASAM

1 Kunyit Kuning Kuning Kuning Netral

2 Bayam Merah Merah Biru Basa

(sesaaat)

3 Bunga Ungu Merah Merah Asam

Keterangan : Cuka dan jeruk nipis = asam


Soda kue dan sabun = basa

D.Pembahasan

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat member proton (ion H+) kepada
zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas
dari suatu basa.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak
kulit, terutama bila asamnya asam pekat.
3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu
korosif terhadap logam.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat
asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam
hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa
basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-)
dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-)
terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat
dimasukkan ke dalam air.

Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:


1. Sifatnya licin dan rasanya pahit
2. Membakar atau bersifat caustic
3. Memiliki pH > 7
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari
bahan-bahan alami yang telah diekstrak yang digunakan untuk mengetahui
tingkat asam basa atau pH suatu larutan.
Perubahan pada indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misal
bayam merah akan berubah menjadi merah jika dilarutkan ke dalam
larutan asam dan biru sesat jika dilarutkan ke dalam larutan basa.

E.Kesimpulan

Suatu larutan dapat diketahui sifatnya dengan menggunakan indikator


alami seperti kunyit, bunga kembang sepatu, dan bayam. Dimana jika
larutan kunyit berwarna kuning ditetesi larutan asam dan basa berwarna
kuning larutan tersebut bersifat netral, bunga kembang sepatu berwarna
merah larutan asam dan basa sama-sama berwarna merah larutan
tersebut bersifat asam, bayam merah ditetesi asam berwarna merah dan
jika ditetesi basa berwarna biru sesaat larutan bersifat basa.

F. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai