Anda di halaman 1dari 26

DYAH PANDU HARDANI, S.

Pd
❑ Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum
yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan
dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam
buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam.

❑ Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil).

❑ Ciri-ciri asam diantaranya rasanya asam, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah,
mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan
elektrolit), dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen dan bersifat korosif atau
merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya.

❑ Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para ibu rumah
tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan
kotoran berupa lemak atau minyak, sehingga menjadi larut.

❑ Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai pH lebih dari 7, mengubah warna lakmus
merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dapat menetralkan sifat
asam dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit.
TEORI ASAM DAN BASA

1. Teori asam basa menurut Arheniuss

Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Asam umumnya merupakan senyawa kovalen polar yang terlarut
dalam air.
Jika HaX adalah asam, maka reaksi ionisasi senyawa HaX dalam air adalah sebagai
berikut:
HaX (aq) → aH+ (aq) + Xa- (aq)

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
ion OH–.
Jika L(OH)b adalah asam, maka reaksi ionisasi senyawa L(OH)b dalam air adalah
sebagai berikut:
L(OH)b (aq) → Lb+ (aq) + bOH– (aq)
Contoh Reaksi Ionisasi Senyawa Asam di dalam air:
Contoh Reaksi Ionisasi Senyawa Basa di dalam air:
Teori asam basa Arrhenius tidak bisa menjelaskan sifat asam basa pada larutan
yang tidak mengandung air. Kelemahan ini diatasi menggunakan teori asam basa
Bronsted-Lowry. Teori ini bisa menjelaskan sifat asam basa larutan dengan
jenis pelarut yang bermacam-macam.
2. Teori asam basa menurut Bronsted-Lowry

Menurut Bronsted-Lowry suatu spesi dikatakan asam jika dapat


mendonorkan ion H+ atau proton (donor proton) ke spesi lain, sedangkan basa
jika spesi tersebut dapat menerima ion H+ atau proton (akseptor proton) dari
spesi lain.
Contoh:

Dari peristiwa transfer proton tersebut maka masing-masing larutan dapat


dijelaskan sifat asam dan basanya sebagai berikut:
HCl (aq) + H2O (aq) ⇌ H3O+ (aq) + Cl-(aq)
asam 1 basa 2 asam 2 basa 1
➢ HCl bersifat asam karena memberikan ion H+ pada molekul H2O,
kemudian H2O bersifat basa karena menerima ion H+ dari HCl.
➢ Cl- adalah basa konjugasi dari HCl
➢ H3O+ adalah asam konjugasi dari H2O
Asam dan basa konjugasi atau basa dan asam konjugasi disebut sebagai pasangan
asam basa konjugasi.
Garis hubung berikut menunjukkan pasangan asam basa konjugasi
3. Teori asam basa menurut Lewis

G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori
sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan
struktur dan ikatan.
Menurut definisi asam basa Lewis, asam adalah senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron (akseptor pasangan elektron), sedangkan basa adalah suatu
senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain
(donor pasangan elektron ).
contoh, reaksi antara BF3 dan NH3

NH3 sebagai basa dan BF3 sebagai asam BF3 sebagai asam Lewis dan NH3 sebagai
basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron bebasnya kepada BF3 sehingga
membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.
INDIKATOR ASAM BASA

Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan dengan
tujuan mengetahui kisaran pH dari larutan tersebut. Indikator adalah asam organik
lemah atau basa organik lemah. Indikator asam basa akan memberikan warna tertentu
apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa.

Beberapa indikator terbuat dari bahan alami, akan tetapi ada juga beberapa indikator
yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
1. Indikator Alami
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari tanaman. Ada beberapa jenis
tanaman yang dapat menunjukkan sebagai indikator alami, seperti kulit manggis,
bunga sepatu, pacar air, kol ungu, kunyit dan bunga baogenvile Bisa atau tidaknya
tanaman menjadi indicator alami tergantung adanya perubahan warna bilamana
ekstrak tumbuhan diteteskan pada larutan basa atau asam.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perubahan warna beberapa indikator alami

.
2. Indikator Sintetis
a. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan idikator yang paling sering dan praktis digunakan
dalam mentukan asam dan basa. Kertas lakmus ada 2, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Berikut merupakan table perubahan warna kertas lakmus bila
dicelupkan ke larutan asam maupun basa.
Kertas Lakmus Merah Kertas Lakmus Biru
Larutan Asam Merah Merah
Larutan Basa Biru Biru

b. Indikator Universal
Indikator universal merupakan indikator yang mempunyai nilai tingkat kepercayaan
yang tinggi. Indikator ini terdiri dari berbagai macam indikator dengan mengetahui
warna yang berbeda pada setiap nilai pH antara 1 sampai 14. Indikator universal
bisa berupa sebuah larutan dan ada yang berupa kertas. Terdapat warna standar
dalam penentuan ukuran pH antara 1-14 pada indikator universal.
Indikator Universal Kertas =>

Indikator Universal Larutan


pH larutan

Asam dan basa merupakan zat elektrolit, sehingga asam dan basa dapat dibedakan
menjadi asam kuat dan asam lemah serta basa kuat dan basa lemah.
1. Asam Kuat
Asam kuat mengalami disosiasi sempurna.
Dalam larutan asam kuat dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan:
[H+] = konsentrasi ion H+ (mol/L atau Molar)
Ma = Molaritas asam kuat (mol/L atau Molar)
a = valensi asam kuat.
2. Basa Kuat
Basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air. Ketika larut
dalam air, setiap molekul basa kuat akan melepaskan ion hidroksida (OH-). Basa kuat
memiliki pH yang tinggi, biasanya lebih besar dari 11.

Dalam larutan basa kuat dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan:
[OH–] = konsentrasi ion OH– (mol/L atau Molar)
Mb = Molaritas basa kuat (mol/L)
b = valensi basa kuat
3. Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion- ionnya.
Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga
persamaan Ka untuk asam lemah dapat ditulis seperti berikut:

Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun nilai α

Dengan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah.
Ma = molaritas asam lemah
α = derajat ionisasi asam lemah
4. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion- ionnya. Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat
diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan Kb untuk basa lemah dapat ditulis
seperti berikut:

Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion OH− dapat digunakan nilai Kb ataupun nilai α

Dengan :
Kb = tetapan ionisasi basa lemah.
Mb = molaritas basa lemah
α = derajat ionisasi basa lemah
CONTOH SOAL

1. Tentukan konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut.


a. H2SO4 0,02 M
b. HNO3 0,1 M
c. CH3COOH 0,05 M jika derajat ionisasinya 1%

Petunjuk: H2SO4 dan HNO3 merupakan asam kuat,


sedangkan CH3COOH termasuk asam lemah.
a. H2SO4 → 2H+ + SO42–
[H+] = x · [HA] = 2 · 0,02 = 0,04 M

b. HNO3 → H+ + NO3–
[H+] = x · [HA] = 1 . 0,1 = 0,2 M

c. CH3COOH D CH3COO– + H+
[H+] = [HA] . α = 0,05 . 0,01 = 0,0005 M
2. 10 L larutan yang mengandung 0,1 mol H2SO4 memiliki pH sebesar…
3. Contoh soal di buku paket hal 136
TUGAS (untuk tgl 10/2/2022)

1. Sebutkan masing-masing 5 contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari.

2. Buatlah persamaan reaksi ionisasi dari asam/ basa berikut:


a. H2CO3(aq) →
b. NH4OH(aq) →

3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut !


a. 𝑁𝐻3(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇔ 𝑁𝐻4(𝑎𝑞)
+
+ 𝑂𝐻(𝑎𝑞)

b.

4. Buatlah reaksi antara 𝐴𝑙𝐶𝑙3 dan 𝑁𝐻3 menurut teori Asam-Basa Lewis.
Untuk pertemuan selanjutnya yaitu pada tgl 17/02/2022, masing-masing dari kalian akan melakukan Percobaan
sederhana terkait Identifikasi Sifat Asam dan Basa menggunakan Indikator Alami.
Adapun yang perlu disiapkan:
1. Alat :
- penghalus bumbu - sedotan
- wadah/ gelas bening/ bekas aqua gelas (gunakan yang ada) - saringan

2. Bahan :
- Kunyit secukupnya
- Bunga kembang sepatu / yang mudah ditemukan di sekitar rumah (bisa dilihat pada slide 11)
- Air putih
- Air sabun / detergen
- larutan cuka dapur (asam asetat)
- larutan garam dapur
- Air jeruk nipis/lemon
- Air kapur / Air soda kue

Anda mungkin juga menyukai